1. Pergumulan Gereja
Pada saat itu untuk masuk gereja di gereja khusus untuk umat yang memiliki kulit putih
sementara umat kulit gelap tidak boleh memasuki Gedung Gedung tsb seperti gereja. Yang
melanggar peraturan tsb akan dimasukan ke penjara.
Mahatma Gandhi memasuki gereja khusus kulit putih di Capetown. Ia ditolak karena warna
kulitnya. Mahatma Gandhi kecewa dan mengatakan “I like your christ. I do not like your
Christians. Your Christians are so unlike youe Christ”
Artinya perlakuan orang itu tidak mencerminkan apa yang dikakukan Yesus. Orang orang
yang mengikuti kristusmu sangat berbeda dengan kristusmu.
Salah satu cara hidup yang sangat menarik yang diperlihatkan oleh gereja perdana adalah
bagaimana setiap orang menjual harta milik mereka dan kemudian hidup saling berbagi.
Orang-orang Kristen perdana tidak menganggap milik mereka hanya untuk mereka sendiri.
Mereka saling membagikan apa yang mereka miliki, sehingga tidak ada seorang pun yang
kekurangan.
Apa yang dilakukan gereja perdana dengan Perjamuan Kasih, sebetulnya juga merupakan
suatu bentuk pelayanan bagi orang-orang yang kekurangan. Ketika setiap warga jemaat
membawa makanan di dalam kebaktian mereka, lalu berbagi dan makan bersama, maka orang-
orang yang miskin juga bisa makan makanan yang selama ini mungkin hanya bisa dinikmati
oleh orang-orang kaya.
Nabi yeremia bernubuat bahwa Allah akan memberikan perjanjian baru yang tidak dituliskan
dalam loh batu melainkan ditulis di dalam hati. Karena 10 perintah Allah dibuat untuk
menghakimi dan malah memberikan dampak yang buruk karena tidak ada damai sejahtera
Allah. Perjanjian yang dimaksud adalah hukum kasih.
Gereja hadir bagi kota dan seluruh dunia. Gereja membantu orang lain saat mengalami
musibah atau kelaparan.
Dalam konteks masa kini, gereja pun harus sadar bahwa gereja hadir di dunia bukan hanya
untuk dirinya sendiri. Gereja hadir untuk menjadi berkat bagi kota dan seluruh dunia. Itulah
sebabnya banyak gereja yang terlibat dalam gerakan-gerakan untuk menolong orang lain.
Beberapa gereja di Indonesia aktif dalam gerakan untuk melestarikan lingkungan hidup dan
dengan demikian membuat dunia ini lebih layak untuk kita diami. Hal itu pun akan menolong
kita untuk melestarikan bumi kita.
Gereja itu ga Cuma tentang khotbah tapi caring and sharing. Berbagi masalah kehidupan,
pengalaman. Gereja juga berbagi. Membantu jemaatnya yang mengalami musibah.
”Apakah orang-orang bukan Yahudi yang ingin menjadi Kristen harus terlebih dahulu menjadi
Yahudi?”
Kemudian muncul perbedaan opini dalam hal itu dan menimbulkan perpecahan.
Andreas datang kepada Tuhan Yesus dan mengantarkan seorang anak kecil dengan bekalnya, lima roti
jelai dan dua ekor ikan. Anak itu menyerahkan bekalnya dan Tuhan Yesus memberkatinya sehingga
bekal itu berubah menjadi berlimpah-limpah dan cukup untuk memberi makan kepada 5.000 orang.
Itu pun masih tersisa sekira 12 bakul.
3. Paulus
Rasul Paulus adalah salah seorang tokoh penting dalam sejarah gereja. Ia bekerja keras dalam
menyebarkan berita Injil di Asia Kecil. Namun ia tidak bekerja sendirian. Ia ditemani oleh sejumlah
asistennya, seperti Lukas, Barnabas, Lidia, dan Timotius.
Di antara para asistennya itu, tampaknya Timotius adalah yang paling muda. Mungkin usianya sekira
20-an tahun.
Gereja membutuhkan orang muda karena orang muda adalah masa depan gereja. Tanpa orang muda,
masa depan gereja akan terancam.
umat Israel. Berulang kali bangsa itu menolak dan berpaling dari Allah.
hukum Taurat seringkali, bahkan dijadikan sebagai senjata untuk menghakimi orang lain. Di
masa Perjanjian Baru, ketika Tuhan Yesus melayani orang banyak, banyak ahli Taurat yang
mengecamnya karena Tuhan Yesus dianggap melanggar aturan-aturan Taurat dengan
menyembuhkan orang pada hari Sabat. Taurat yang seharusnya digunakan untuk penuntun
menuju kehidupan lebih baik, justru lebih sering menghadirkan masalah dalam kehidupan
bersama karena digunakan secara keliru.
Perpecahan lebih lanjut terjadi pada tahun 1517 ketika Martin Luther memakukan 95 dalilnya
di pintu gereja di Wittenberg yang isinya mengkritik praktik-praktik yang dilakukan oleh
Gereja Katolik saat itu, seperti penjualan surat-surat pengampunan dosa, pengumpulan relikui-
relikui orang-orang kudus untuk meningkatkan kesempatan untuk lepas dari api penyucian,
dan lain-lain.
Hal itu tidak bisa dibenarkan karena Martin Luther memicu perpecahan antar gereja
21. Penyertaan Yesus kepada Murid
Tuhan Yesus menyertai para muridNya adalah saat mereka diterjang badai di danau Tiberias
dan sesudah kebangkitannya Dia menampakkan diri kepada para murid-Nya.
Yesus tidur dan murid muridnya membangunkan kemudian Yesus berkata “Mengapa kamu
takut? Apakah kamu kurang percaya?” Kemudian Yesus menenangkan badai itu.
22. Yesus makan dengan murid
Tuhan Yesus sering makan dengan orang banyak atau makan secara pribadi dengan orang lain.
Tentunya kita memahami bahwa makan bersama dengan orang lain adalah cara yang sangat baik
untuk mengenal dengan lebih dekat seseorang.
23. Yesus peduli kepada kebutuhan orang lain
Pernah terjadi, pada suatu hari Tuhan Yesus benar-benar meninggalkan khalayak ramai agar
secara pribadi dapat melayani Yairus dan putrinya. Putrinya mengalami pendarahan selama 12
tahun dan disembuhkan oleh Yesus.
24. Faktor penyebab seseorang sakit
Pada zaman dahulu bisa saja orang sakit karena pengaruh roh jahat, akibat dosa, dan kutukan.
Namun pada zaman sekarang penyebab pada umumnya adalah karena kuman, bakteri, gaya
hidup, dan kebiasaan makan yang salah.
25 Dimensi dalam kehidupan manusia
1. Dimensi fisik.
Dimensi ini berhubungan dengan bagian yang tampak dari kehidupan kita. Dimensi ini
terutama berkaitan dengan relasi manusia dengan bagian luarnya. Dimensi ini dapat jelas
dilihat, disentuh, diraba, dan diukur.
2. Dimensi mental/psikis.
Dimensi ini berhubungan dengan pikiran, emosi dan kepribadian manusia. Dimensi ini
mengacu pada relasi seseorang dengan bagian terdalam dari dirinya (baca: batin).
3. Dimensi sosial.
Pada dimensi ini manusia harus dilihat dalam kaitannya dengan lingkungan diluar dirinya.
Manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri ia selalu hidup dalam sebuah relasi dan interaksi
No. Materi/ Kompetensi yang diujikan
1. Berbagai jenis penyakit yang dialami: apakah penyakit yang diderita merupakan penyakit yang
ringan atau berat, yang menular atau tidak, dan penyakit dengan tahapan tertentu (misalnya: kanker
dini, tahap lanjut, dan tanpa harapan).
2. Berbagai watak dan situasi psikis: ada orang yang takut, frustrasi, cemas, kesepian, merasa terasing,
sulit, rewel, dan stress.
3. Kondisi sosial: misalnya sakit karena lingkungan yang tidak sehat, ekonomi lemah/miskin, cara
hidup, dan gaya hidup (misalnya makan secara berlebihan).
4. Pelbagai sikap spiritual. Misalnya, penyakit dianggap sebagai hukuman, sebuah nasib (fatalisme),
kehendak Allah, sebagai berkat tersamar, dan suatu kebetulan.
5. Kondisi yang lain: usia (anak, dewasa, lanjut usia), perbedaan jenis kelamin (penyakit yang biasa
menyerang laki-laki dan perempuan), saat-saat relevan ( melahirkan bayi, sebelum, dan sesudah
operasi), dan saat kritis menjelang kematian.
Karena itulah sekitar tahun 50 Masehi. diadakan persidangan di Yerusalem yang dikenal sebagai Konsili
Yerusalem atau Konferensi Apostolik. Pada akhir persidangan itu dicapai kesepakatan untuk memberlakukan
peraturan minimal untuk orang Kristen, mereka harus menjauhkan diri dari:
1. makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
2. darah,
3. daging binatang yang mati dicekik, dan
4. percabulan (Kis. 15: 29).
Keempat peraturan ini sudah dianggap cukup untuk seorang Kristen sehingga menjadi Kristen tidak berarti
menjadi Yahudi terlebih dahulu.