Anda di halaman 1dari 30

PENYERAHAN

SERAHKAN ANGGOTA TUBUHMU

“Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk


dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi şerahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran”
(Roma 6: 13).

Meterai Allah ada pada kita. Kita sudah dibeli-Nya, dan IQ ingin agar kita mengingat
bahwa kuasa jasmani, pikiran dan moral kita adalah milik-Nya. Waktu dan pengaruh,
pertimbangan, kasih dan hati nurani, semua milik Allah, dan untuk digunakan selaras
dengan kehendak-Nya semata. Hal-hal itü tidaklah digunakan sesuai dengan petunjuk
dunia; karena dunia berada di bawah pemimpin yang berseteru dengan Allah.
Daging, di mana jiwa berada adalah kepunyaan Allah. Setiap urat daging, setiap otot
adalah milik-Nya. Janganlah ada alaşan karena kelalaian atau penyalahgunaan untuk
melemahkan satu organ pun. Kita harus bekerja sama dengan Allah melalui pemeliharan
tubuh sebaik mungkin agar sehat, agar dapat jadi bait suci di hana Roh Kudus tinggal untuk
membentuk setiap kuasa jasmani dan rohani sesuai kehendak Allah.
Pikiran harus diisi dengan prinsip-prinsip yang jernih. Kebenaran harus dipahat di atas
lembaran jiwa. Ingatan harus dipenuhi dengan kebenaran yang berharga dari Firman.
Kemudian, bagaikan permata yang indah, kebenaran itu bercahaya dalam kehidupan—
Amanat kepada Orang Muda, hlm. 82.
Umat Tuhan akan diuji dan dibuktikan, pekerjaan introspeksi yang saksama harus
berlanjut di antara para pemelihara Sabat. Seperti bangsa Israel dahulu kala, cepat sekali
kita melupakan Tuhan dan karya-Nya yang menakjubkan, dan memberontak melawan Dia
―Testimonies, jld. 1, hlm. 287.
PERSEMBAHKAN TUBUHMU

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,


şupaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati"
(Roma 12: 1).

Anda bukanlah milik Anda sendiri. Yesus telah menebus Anda dengan darah-Nya.
Janganlah mengubur talenta-talenta Anda dalam tanah. Gunakanlah itu untuk Dia. Dalam
usaha apa pun bekerja, tempatkanlah Yesus di dalamnya. Kalau Anda merasa kasih kepada
Juruselamat makin hilang, tinggalkanlah bisnis itu, katakan, "Ini aku, ya Juruselamat, apakah
yang Engkau ingin kuperbuat?" Dengan murah hati la akan menerima serta mengasihi Anda.
akan melimpahkan pengampunan; karena la penyayang dan sabar, tidak ingin seorang pun
binasa ….
Kita dan semua yang kita miliki, adalah kepunyaan Allah. Janganlah menganggap
sebagai satu pengorbanan kalau kita mengasihi Dia dengan segenap hati. Hati itu sendiri
harus diberikan Nya sebagai persembahan sukarela—Amanat kepada Orang Muda, hlm.
83.
Tubuh adalah satu-satunya perantara dengan mana pikiran jiwa dikembangkan untuk
pembentukan tabiat. Karena itulah jiwa-jiwa mengarahkan godaannya kepada melemahkan
dan memerosotkon kesanggupan-kesanggupan tubuh. Keberhasilannya hal ini berarti
penyerahan seluruh tubuhnya kepada kejahatan. Kecenderungan-kecenderungan dari sifat
tubuh kita pasti akan akibatkan kerusakan dan kematian, kecuali berada di bawah perintah
kuasa yang lebih tinggi.
Tubuh itu harus ditaklukkan .... Tuntutan-tuntutan Allah harus menguasai hati nurani.
Pria dan wanita harus disadarkan akan kewajiban penguasaan diri, akan perlunya
kemurnian, bebas dari segala yang merusak dan kebiasaan yang mencemarkan. Mereka
perlu yakinkan dengan fakta bahwa segala kemampuan pikiran dan adalah pemberian Allah,
dan harus dipelihara dalam kondisi mungkin untuk pekerjaan-Nya—Seri Membina Keluarga,
jld. 4, hlm. 110.
SIAPAKAH YANG RELA?

"Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?"
(1 Tawarikh 29: 5).

Tidaklah aman bagi kita untuk tetap masih merenung-renungkan keuntungan yang
akan diperoleh kalau mengikuti anjuran-anjuran setan. Dosa berarti nista dan bencana pada
setiap jiwa yang melakukannya; namun itu membutakan dan menyesatkan sifatnya, dan
akan memikat kita dengan sajian-sajian bujuk rayunya yang licik. Kalau kita memasuki lahan
setan, tidak ada jaminan perlindungan dari kuasanya. Oleh karena itu kita harus menutup
semua jalur di mana penggoda dapat masuk—Amanat kepada Orang Muda, hlm. 83, 84.
Segenap hati haruslah diserahkan kepada Tuhan Allah, kalau tidak maka perubahan
tidak akan pernah berlangsung di dalam diri kita, perubahan yang akan memulihkan kita
menjadi seperti Dia. Dengan keadaan kita seperti ini kita terpisah dari Allah. Roh Kudus
melukiskan keadaan kita dalam kalimat seperti berikut: "Kamu dulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya.” "Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah
lesu," "tidak ada yang sehat." Kita telah dikungkung di dalam jerat setan, "yang telah
mengikat mereka pada kehendaknya." Allah ingin menyembuhkan kita, membuat kita
bebas. Tetapi karena ini memerlukan perubahan yang menyeluruh, pembaruan seluruh
keadaan kita, maka kita harus menyerahkan segenap diri kita pada-Nya.
Peperangan melawan diri sendiri adalah merupakan peperangan terbesar yang pernah
berlangsung. Penyerahan diri sendiri, memasrahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah,
memerlukan satu pergumulan; tetapi jiwa itü horus lebih dulu diserahkan kepada Allah
barulah dapat dibarui di dalam kesucian.
Pemerintahan Allah bukanlah seperti yang digambarkan setan, didasarkan atas
penyerahan yang buta, satu pengendalian yang tidak maşuk di akal. Pemerintahan itu
menarik pikiran dan hati nurani—Kebahagiaan Sejati, hlm. 48, 49.
AKU MELANGKAHKAN KAKIKU

“Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-


peringatan-Mu" (Mazmur 119: 59).

Usia tidak akan pernah membebaskan kita dari menuruti Allah. Iman kita haruslah aktif
menghasilkan pekerjaan baik; karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Setiap tugas yang
dikerjakan, setiap persernbahan yang dibuat dalam nama Yesus, menghasilkan buah yang
berkelimpahan. Dalam setiap tindakan pelayanan, Allah berbicara, dan memberikan berkat-
Nya. Namun la menuntut agar kita menyerahkan segenap kesanggupan. Pikiran dan hati,
seluruhnya, harus diberikan kepada-Nya, atau kita tidak berhasil menjadi umat Kristen yang
sejati.
Tuhan tidak menahan apa pun dari manusia yang dapat menjaminkan kekayaan kekal
baginya. Dia telah mendandani bumi dengan keindahan, dan melengkapinya untuk
digunakannya dan untuk kenyamanannya selama hidupnya di dunia. Dia telah memberikan
putra-Nya untuk mati demi penebusan dunia yang telah jatuh karena dosa dan
kebodohan .... Allah membutuhkan ketaatan yang segera akan hukum-Nya dan tidak perlu
dipertanyakan lagi; tetapi orang-orang tertidur, atau lumpuh karena tipu daya setan, yang
menawarkan berbagai alasan dan tipu muslihat, menaklukkan mereka dengan keraguan,
dengan mengatakan, seperti yang dia katakan kepada Hawa di taman, "pastilah kamu tidak
akan mati." Ketidaktaatan tidak hanya mengeraskan hati nurani orang yang bersalah, tetapi
cenderung merusak iman orang lain— Testimonies, jld. 4, hlm. 145, 146.
Bisakah kita memiliki cara kita sendiri, dan melepaskan diri kita sendiri dari tangan
Allah karena itu lebih menyenangkan hati kita? Allah membutuhkan penyerahan yang
sempurna dan ketaatan yang sempurna—Testimonies, jld. 4, hlm. 218.
Seperti sekuntum bunga menghadap pada matahari sehingga sinar terangnya dapat
membantu menyempurnakan keindahan dan kesmetrisannya, demikian pula semestinya
orang muda berpaling kepada Matahari Kebenaran, agar cahaya surga dapat menyinari
mereka—Testimonies, jld. 4, hlm. 445.

MELEPASKAN SEGALANYA BAGI-NYA

"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, Yang tidak melepaskan dirinya
dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku” (Lukas 14: 33).

Allah tidak memaksa kehendak makhluk ciptaan-Nya. la tidak mau menerima


perbaktian yang diberikan dengan pikiran dan kemauan yang tidak rela. Sebuah penyerahan
yang terpaksa akan menghalangi semua pertumbuhan pikiran maupun tabiat; penyerahan
demikian hanyalah membuat seseorang seperti tidak mempunyai akal. Bukan demikianlah
yang dimaksud Pencipta .... Dalam menyerahkan diri kita kepada Allah, kita harus
menanggalkan semua hal-hal yang memisahkan kita dari-Nya .... Apa saja yang menjauhkan
hati dari Allah harus disingkirkan. Banyak orang yang berilahkan Mamon. Tamak dan ingin
kekayaan adalah rantai emas yang mengikat mereka pada setan. Kelompok lain pula
berilahkan kemuliaan duniawi. Hidup menyenangkan diri sendiri serta bebas dari tanggung
jawab adalah berhala bagi orang lain juga. Tetapi rantai yang memperbudak ini harus
diputuskan. Kita tidak boleh setengah milik Allah dan setengah milik dunia. Kita bukanlah
anak-anak Allah kecuali kita berserah diri sepenuhnya ….
Apabila Kristus berdiam di dalam hati, maka jiwa akan dipenuhi kasih-Nya, dengan
hubungan yang menggembirakan hati, sehingga jiwa akan berpaut pada-Nya; dan di dalam
merenungkan Dia, diri sendiri haruslah dilupakan. Kasih kepada Kristus akan menjadi
sumber pancaran perbuatan yang baik .... Mengaku pengikut Kristus tanpa kasih mendalam
seperti ini hanyalah omong kosong belaka, formalitas yang kering serta usaha yang amat
hina.
Apakah engkau merasa penyerahan yang sepenuhnya kepada Kristus terlalu berat?
Tanyakanlah kepada dirimu sendiri pertanyaan seperti berikut: "Apakah yang Kristus telah
berikan kepadaku?"—Kebahagiaan Sejati, hlm. 49, 50.
Allah akan membawa engkau berulang kali ke posisi yang paling bawah, sampai
dengan rendah hati dan pikiran yang tenang engkau menanggung ujian yang Dia berikan,
dan sepenuhnya dikuduskan untuk pelayanan—Testimonies, jld. 4, hlm. 214.
LAYANILAH TUHAIN DENGAN RELA HATI

"Kenallah Allahnya ayahmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan
dengan rela hati, sebab TUHAN menyelidiki gala hati dan mengerti segala niat dan cita-
cita" (1 Tawarikh 28 : 9).

Untuk mencapai cita-cita yang tinggi ini hal-hal yang jiwa tersandung harus
dikorbankan. Melalui kemauanlah dosa dapat menahan kendalinya atas kita. Penyerahan
kemauan digambarkan sebagai mencongkel mata atau memotong tangan. Berserah kepada
kehendak Allah tampaknya bagi kita sering merupakan izin untuk mengalami kehidupan ini
dengan kaki buntung atau timpang. Tetapi Kristus mengatakan, lebih baik diri buntung, luka
dan timpang jika dengan demikian engkau bisa masuk ke dalam kehidupan. Sehingga apa
yang engkau lihat sebagai bencana adalah pintu kepada keuntungan yang paling tinggi ....
Hanya melalui penyerahan kehendak kita kepada Allah mungkin untuk memberikan
kehidupan kepada kita. Hanya oleh menerima kehidupan-Nya melalui penyerahan diri, kata
Yesus, dosa-dosa tersembunyi, yang telah Aku tunjukkan ini, dapat dikalahkan …. Jika
engkau bergantung kepada diri, tidak mau menyerahkan kehendakmu kepada Allah, engkau
sedang memilih kematian. Bagi dosa, di mana pun ditemukan, Allah adalah api yang
menghanguskan. Jika engkau memilih dosa, dan tidak mau berpisah dari dosa itu, kehadiran
Allah, yang menghanguskan dosa, harus menghanguskan kau—Khotbah di Atas Bukit, hlm.
71, 72.
Engkau perlu minum setiap hari dari sumber kebenaran, engkau dapat memahami
rahasia kesenangan dan sukacita di Tuhan. Tetapi engkau harus ingat bahwa keinginanmu
adalah dari semua tindakanmu .... Tidak ada hal seperti mengikuti kecuali engkau ...
memutuskan untuk menaati Tuhan. Bukan perasaanmu, yang membuat engkau menjadi
anak Tuhan, tetapi kehendak Tuhan. Kehidupan yang berguna ada di hadapanmu, jika
keinginanmu sesuai dengan kehendak Tuhan— Testimonies, jld. 5, hlm. 515.
ALLAH MERINDUKAN HATI YANG MENYESAL

"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan
remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah" (Mazmur 51: 19).

Jalan menuju surga tidak lebih mulus sekarang daripada saat Juruselamat kita ada di
dunia. Semua dosa kita harus disingkirkan. Setiap dosa kesayangan yang menghalangi
kehidupan keagamaan kita harus dihentikan. Mata kanan atau tangan kanan harus
dikorbankan, jika itu membuat kita tersandung. Apakah kita bersedia berpisah dengan
kebenaran diri sendiri? Apakah kita bersedia melepaskan sahabat duniawi pilihan kita?
Setiap hubungan yang kita bentuk, memberikan pengaruh pada kita. Sejauh mana kita
menyerah pada pengaruh itu akan ditentukan oleh tingkat keintiman, keteguhan hubungan,
dan cinta serta penghormatan kita kepada orang dengan siapa kita bergaul. Jadi lewat
perkenalan dan pergaulan dengan Kristus, kita dapat menjadi seperti Dia, satu-satunya
teladan tanpa cela— Testimonies, jld. 5, hlm. 222, 223.
Tidak ada bentuk lahiriah yang dapat membuat kita bersih; tidak ada tata cara, yang
dilaksanakan oleh orang yang paling suci, dapat menggantikan pembaptisan Roh Kudus. Roh
Tuhan harus melakukan pekerjaannya di hati ....
Roh Kristus akan dinyatakan dalam hidup semua orang yang lahir dari Allah.
Perselisihan dan perseteruan tidak dapat muncul di antara mereka yang dikendalikan oleh
Roh-Nya ….
Berbicara hal-hal rohani tanpa keseriusan, berdoa memohon berkat rohani tanpa
kelaparan jiwa yang nyata dan iman yang hidup, tidak banyak membantu. Orang-orang yang
mendekat kepada Kristus, tidak menyadari kekuatan dari hubungan itu. Tetapi ketika wanita
yang malang dan menderita, dalam kebutuhannya yang besar, mengulurkan tangannya dan
menyentuh ujung jubah Yesus, dia merasakan penyembuhan. la memiliki sentuhan iman—
Testimonies, jld. 5, hlm. 227.
KAMI AKAN MELAYANI TUHAN

"Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepado TUHAN, pilihlah pada
hari ini kepada siapa kamu akan beribadah Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15).

Akan ada konflik yang tajam antara mereka yang setia kepada Allah dan mereka yang
mencemooh hukum-Nya. Penghormatan terhadap hukum Allah telah dirusak. Para
pemimpin agama mengajarkan doktrin perintah-perintah manusia. Seperti di zaman israel
kuno, demikian juga di zaman ini. Tetapi karena banyaknya ketidaksetiaan dan pelanggaran,
akankah mereka yang telah menghormat hukum Allah sekarang kurang menghargai itu?
Akankah mereka bersatu dengan kekuatan bumi untuk membuatnya tidak berlaku? Mereka
yang setia tidak akan terbawa arus kejahatan. Mereka tidak akan menghina apa yang telah
Allah tetapkan sebagai perkara suci. Mereka tidak akan mengikuti contoh ketidaksetiaan
Israel; mereka akan berusaha untuk mengingat perbuatan Allah atas umat-Nya di segala
zaman, dan akan menuruti perintah-perintah-Nya. Ujian akan datang kepada setiap orang.
Hanya ada dua kelompok. Di pihak manakah engkau berada?— Testimonies, jld. 8, hlm. 120.
Biarlah setiap jiwa waspada. Musuh ada di jalanmu. Waspadalah, perhatikan dengan
saksama, jangan sampai beberapa jerat yang disembunyikan dengan cermat akan membuat
engkau tidak sadar. Biarlah orang yang ceroboh berhati-hati jangan sampai hari Tuhan
datang kepada mereka seperti pencuri pada malam hari. Banyak orang akan menyimpang
dari jalan kerendahan hati, dan, dengan menyingkirkan kuk Kristus, akan berjalan di jalan
yang berbeda. Karena buta dan bingung, mereka akan meninggalkan jalan sempit yang
menuju ke kota Allah ….
Sudah waktunya bagi kita untuk membawa keluarga kita dari kota-kota ke tempat-
tempat yang lebih sunyi di luar kota, jika tidak, banyak orang muda, dan banyak juga dari
mereka yang lebih tuq akan terjerat dan ditawan oleh musuh— Testimonies, jld. 8, hlm. 99-
101.
KEPUTUSAN SEORANG MURID

“Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia” (Lukas
5:28).

Ketika Kristus memanggil murid-murid-Nya untuk mengikuti Dia, la tidak


menyodorkan kepada mereka harapan menyenangkan dalam kehidupan ini. la tidak
menjanjikan kepada mereka keuntungan atau kehormatan duniawi, ataupun mereka
mengadakan suatu ketetapan berapa Yang mereka harus terima. Kepada Matius yang
sedang duduk di meja pembayaran cukai, Juruselamat berkata, "Ikutlah Aku. Maka
berdirilah Matius lalu mengikut Dia." Sebelum memberikan pelayanan, Matius tidak
menunggu untuk menuntut gaji tertentu, yang sama dengan jumlah yang diterimanya
dalam pekerjaan sebelumnya. Tanpa bertanya atau ragu-ragu ia mengikut Yesus. Cukuplah
baginya bahwa ia akan bersama-sama Juruselamat, sehingga ia dapat mendengar
perkataan-Nya dan bersatu dengan Dia dalam pekerjaan-Nya.
Begitulah dengan murid yang baru saja dipanggil. Ketika Yesus memanggil Petrus dan
teman-temannya: untuk mengikut Dia, dengan segera mereka meninggalkan perahu dan
jala mereka. Beberapa dari murid ini mempunyai sahabat yang nafkahnya harus mereka
tanggung; tetapi ketika mereka menerima undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu,
bertanya-tanya, Bagaimana saya akan hidup, dan memberi nafkah kepada keluarga saya?
Mereka taat pada panggilan itu; dan ketika kemudian Yesus bertanya pada mereka, "Ketika
Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu
kekurangan apa-apa?" mereka dapat menjawab, "Suatu pun tidak."
Dewasa ini Juruselamat memanggil kita, sebagaimana la memanggil Matius dan
Yohanes serta Petrus, ke dalam pekerjaan-Nya. Jikalau hati kita dijamah oleh kasih-Nya,
maka pertanyaan tentang imbalan tidak akan merupakan yang terpenting dalam pikiran kita
— Pelayan Injil, hlm. 98, 99.
Prinsip selamanya tepat. Tidak ada seorang dapat maju di dalam pekerjaan Allah
kecuali seluruh hatinya berada di dalam pekerjaan itu dan ia menganggap segala sesuatu itu
kerugian demi keutamaan pengetahuan tentang Kristus .... Ke mana saja la pergi, dengan
gembiranya mereka itu akan mengikut Dia—Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 287, 288.
KETULUSAN

“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup” (1 Yohanes 2: 6).

Kebulatan maksud, ketaatan sepenuh hati kepada Allah, adalah syarat yang
ditunjukkan oleh kata-kata Juruselamat itu. Biarla maksud ikhlas dan teguh untuk melihat
kebenaran supaya diturut berapa pun harganya, dan engkau akan menerima penerangan
ilahi. Kesalehan sejati mulai apabila segala kompromi dengan dosa berakhir, Kemudian
bahasa hati akan menjadi seperti yang dikatakan Rasul Paulus: "Tetapi ini yang kulakukan:
aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan
surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" ….
Menyerah kepada pencobaan mulai dengan membiarkan pikiran ragu-ragu untuk
tetap yakin kepada Allah. QJika kita tidak memilih untuk menyerahkan diri kita sepenuhnya
kepada Allah maka kita berada dalam kegelapan. Bila kita tidak menahankan sebagian,
berarti kita sedang membiarkan pintu terbuka yang melaluinya setan akan masuk untuk
menyesatkan kita dengan cobaan-cobaannya. Dia tahu jika dia dapat mengaburkan
penglihatan kita, agar mata iman tidak dapat melihat Allah, tidak akan ada penghalang
terhadap dosa— Khotbah di Atas Bukit, hlm. 104, 105.
Kita hidup di masa yang genting. Cahaya bersinar dalam sinar yang terang di sekitar
kita. Jika terang ini diterima dan dihargai dengan benar, itu akan menjadi berkat bagi kita
dan orang lain; tetapi jika kita percaya pada kebijaksanaan dan kekuatan kita sendiri, atau
pada kebijaksanaan dan kekuatan sesama kita manusia, itu akan berubah menjadi racun.
Dalam perjuangan untuk hidup kekal, kita tidak bisa bersandar pada satu sama lain. Roti
hidup harus dimakan oleh setiap orang. Secara individu kita harus mengambil bagian
darinya, agar jiwa, tubuh, dan pikiran dapat dihidupkan kembali dan diperkuat oleh
kuasanya yang mengubah, sehingga menyatu dengan pikiran dan karakter Yesus Kristus.
Allah harus dijadikan sebagai yang pertama dan terakhir dan terbaik dalam segala hal—
Testimonies to Ministers, hlm. 385.

HATI NURANI YANG MURNI

“Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di
hadapan Allah dan manusia” (Kisah Para Rasul 24: 16).

Saudara sekalian, Tuhan meminta engkau untuk memeriksa dengan saksama. Dia
memanggil engkau untuk menghiasi praktik hidupmu dengan kebenaran, dan dalam semua
urusan hidupmu satu sama lain. Sangatlah berbahaya jika engkau meremehkan tuntutan
suci hati nurani. Apakah kamu belajar setiap hari di sekolah Kristus— belajar bagaimana
mengabaikan keraguan dan prasangka jahat, belajar bagaimana bersikap adil dan mulia
dalam berurusan dengan saudara-saudaramu, demi dirimu sendiri, dan demi Kristus?—
Testimonies, jld. 8, hlm. 195.
Semua orang pada hari yang jahat akan melayani Allah dengan tidak takut sesuai
dengan suara hati nurani, akan memerlukan keberanian, keteguhan, dan suatu pengetahuan
akan Allah dan sabda-Nya; bagi mereka yang benar kepada Allah akan dianiaya, motif
mereka akan ditentang, dan usaha-usaha mereka yang terbaik akan disalahtafsirkan, dan
nama-nama mereka dibuang sebagai sesuatu yang jahat. Setan akan bekerja dengan segala
kuasa penipuannya untuk memengaruhi hati dan mengaburkan pengertian, untuk
menjadikan yang jahat kelihatan baik, dan yang baik kelihatan jahat. Lebih kuat dan lebih
suci iman umat Allah, lebih teguh pula keputusan mereka untuk taat kepada-Nya, lebih
keras lagi setan akan bergumul agar menimbulkan di antara mereka kemarahan orang-orang
yang menginjak-injak hukum Allah, sementara menuntut sebagai orang benar—Alfa dan
Omega, jld. 7, hlm. 363.
Pertemuan kita harus diatur baik, dan diri kita pun harus diatur baik, bila kita pulang
ke rumah tidak punya hati nurani yang bertentangan dengan Allah dan manusia; hati nurani
yang tidak ternoda atau terluka dalam hal apa pun dan dengan siapa kita bergaul, atau
pengaruh yang melukai mereka—Amanat kepada Orang Muda, hlm. 488
KETENANGAN, KESALEHAN

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusi sudah nyata, la
mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan
supaya kita hidup bijaksana adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini" (Titus 2: 11,
12).

Dalam hal ini, sebagaimana dalam semua hal lainnya yang berhu bungan dengan
kesejahteraan kita, ilham Kitab Suci telah menunjukkan jalan. Pada orang-orang zaman
dahulu yang berada di bawa tuntunan Allah, hidup itu adalah sederhana. Mereka hidup
dekat dengan alam. Anak-anak mereka turut mengerjakan pekerjaan orang tua, dan
mempelajari keindahan-keindahan dan rahasia-rahasia perbendaharaan alam. Dan di
ladang-ladang yang sepi dan di hutan-hutan, mereka memikir-mikirkan kebenaran yang
amat besar yang diturunkan sebagai satu keyakinan yang suci dari generasi ke generasi.
Pendidikan semacam itu menghasilkan orang-orang yang kuat.
Pada zaman ini, kehidupan sudah bersifat pura-pura, dan manusia semakin merosot.
Sementara kita tidak mungkin kembali sepenuhnya kepada kebiasaan-kebiasaan sederhana
dari orang-orang zaman dulu itu, kita boleh mempelajari dari mereka pelajaran-pelajaran
yang akan membuat waktu-waktu rekreasi kita sesuai denga namanya—masa-masa yang
benar-benar akan membangun tubuh pikiran dan jiwa—Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlm.
195.
Kebenaran adalah kasih, dan kasih adalah terang dan kehidupan Allah. Kebenaran
Allah diwujudkan dalam Kristus. Kita menerima kebenaran oleh menerima-Nya. Kebenaran
diperoleh bukan oleh pergumulan yang menyakitkan atau kerja keras yang melelahkan,
bukan oleh pemberian atau pengorbanan; tetapi kebenaran secara cuma-cuma diberikan
kepada setiap orang yang lapar dan dahaga untu menerimanya ….
Sebagaimana kita memerlukan makanan untuk mempertahankan tenaga fisik kita,
begitu juga kita memerlukan Kristus, Roti dari surga untuk mempertahankan kehidupan
rohani kita dan memberikan kekuatan untuk melakukan pekerjaan Allah—Khotbah di
Atas Bukit, hlm. 28, 29.
SETIA SAMPAI MATI

“Tetapi Paulus menjawab: 'Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian
mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan gaja untuk diikat, tetapi juga
untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus'" (Kisah Para Rasul 21: 13).

Selama pemeriksaan pengadilan yang terakhir Paulus di hadapan Nero, kaisar telah
menaruh kesan yang kuat akan kuasa perkataan rasul itu sehingga ia menunda keputusan
perkara dari membebaskan ataupun mempersalahkan hamba Allah yang tertuduh itu.
Tetapi segera muncul lagi kebencian kaisar terhadap rasul itu .... Tidak lama kemudian Nero
mengumumkan suatu keputusan yang mempersalahkan Paulus seorang yang mati syahid.
Oleh karena seorang warga negara Roma tidak dapat tunduk kepada penganiayaan, ia
divonis untuk dipenggal kepala. Paulus secara diam-diam dibawa ke tempat pelaksanaan
hukuman mati. Sedikit sekali penonton diizinkan untuk hadir; karena pelaksana
hukumannya takut akan luasnya pengaruh,nya, khawatir bahwa orang-orang bertobat dapat
dimenangkan kepada Kekristenan oleh melihat kematiannya ….
Lebih dari seorang menerima Juruselamat yang dikhotbahkan oleh Paulus, dan tidak
lama sesudah itu dengan berani mencap iman, mereka dengan darah mereka sendiri. Paulus
berada dalam suasana surga. Semua yang bergaul dengan dia merasakan pengaruh
persatuannya dengan Kristus. Fakta bahwa kehidupannya sendiri memberikan contoh
tentang kebenaran yang dimasyhurkannya, memberikan kuasa yang meyakinkan tentang
khotbahnya. Di sinilah terletak kuasa kebenaran ....
Rasul itu memandang kepada keadaan yang besar di seberang, bukan dengan
ketidakpastian dan ketakutan, tetapi dengan pengharapan yang gembira dan kerinduan
yang mendalam. Sementara ia berdiri di tempat ia mati syahid, ia melihat bukannya pedang
algojo atau tanah yang segera akan menerima darahnya; ia memandang, ke langit yang biru
yang tenang pada musim panas itu ke takhta abadi .... Paulus menyaksikan dalam dirinya
bahwa jiwanya adalah berharga pada pemandangan Penebus-Nya—Alfa dan Omega, jld. 7,
hlm. 430-432.

PENURUTAN

“Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku


hendak memegangnya sampai saat terakhir” (Mazmur 119: 33).

Allah telah memberitahukan kehendak-Nya, dan adalah bodoh bagi manusia Untuk
meragukan sesuatu yang telah keluar dari bibir-Nya. Sesudah Akal Budi yang Tak Terhingga
berkata, tidak akan ada pertanyaan yang diragu-ragukan untuk diselesaikan, tidak akan ada
kemungkinan yang diragu-ragukan baginya untuk diatur. Semua yang dituntut dari Padanya
ialah persetujuan yang terus terang dan sungguh-sungguh akan kemauan Allah yang
dinyatakan. Penurutan adalah Perintah yang tertinggi dari pertimbangan yang sehat sama
seperti dalam kata hati—AIfa dan Omega, jld. 7, hlm. 428.
Diatas segalanya, biarlah anak-anak diajar bahwa penghormatan yang benar
ditunjukkan oleh penurutan. Allah tidak memerintahkan sesuatu yang tidak perlu, dan tidak
ada cara lain untuk menyatakan penghormatan yang begitu menyenangkan kepada-Nya
daripada penurutan kepada apa yang telah Ia katakan—Seri Membina Keluarga, jld. 3, hlrn.
229.
Hanya sedikit orang tua yang cukup dini mengajarkan penurutan kepada anak-anak-
Nya. Anak-anak biasanya diperbolehkan untuk mendapatkan dua atau tiga tahun permulaan
dari orang tuanya, yang menahan untuk mendisiplinkannya, orang tua berpikir terlalu muda
untuk belajar menurut. Tetapi selama masa ini keinginan diri tumbuh kuat dalam hati anak
itu, dan setiap hari semakin mempersulit tugas orang tua untuk mendapatkan kendali. Pada
usia yang sangat dini, anak-anak dapat memahami apa yang dengan jelas dan sederhana
dikatakan kepada mereka, dan dengan pendidikan yang baik dan bijaksana mereka dapat
dididik untuk menurut—Counsels to Teachers, hlm. 111, 112.
Jika orang muda dapat melihat bahwa kepatuhan pada hukum dan peraturan lembaga
kita, mereka hanya berbuat hal-hal yang memperbaiki kedudukan di tengah masyarakat,
meninggikan karakter, memuliakan pikiran, menambah kebahagiaan, maka mereka tidak
akan berontak menentang aturan dan tuntutan yang benar, atau terlibat dalam
menciptakan kecurigaan dan praduga buruk terhadap lembaga-lembaga—Amanat kepada
Orang Muda, hlm. 222.
SUKACITA

"Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan
bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau
akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu" (Mazmur 5: 12).

Semua kebahagiaan, kedamaian, kegembiraan, dan keberhasilan hidup bergantung


pada iman sejati kepada Allah. Iman ini akan mendesak penurutan yang benar pada hukum-
hukum Allah. Pengetahuan dan iman Anda adalah penahan yang terkuat dari setiap praktik
yang jahat, dan motif pada semua kebajikan.
Percayalah kepada Yesus yang mengampuni dosa-dosa Anda, Seorang yang
menghendaki Anda bahagia di dalam rumah yang telah disediakan bagi Anda. Ia mau Anda
hidup dalam hadirat-Nya; memiliki hidup kekal dan mahkota kemuliaan—Amanat kepada
Orang Muda, hlm. 516.
Apa saja yang dilakukan untuk kemuliaan Allah haruslah dilakukan dengan
kegembiraan, bukan dengan kesusahan dan kemurungan. Tidak ada kemurungan dalam
agama Yesus. Jika orang-orang Kristen memberikan kesan dengan sikap yang menyedihkan
karena mereka telah kecewa di dalam Tuhan mereka, mereka salah menggambarkan tabiat-
Nya dan menaruh sanggahan ke dalam mulut musuh-musuhNya. Walaupun dengan kata-
kata mereka dapat menyatakan Allah sebagai Bapa mereka, namun dalam kemurungan dan
kesusahan mereka menunjukkan ke dunia tidak mempunyai ibu dan bapa.
Kristus menginginkan kita membuat pelayanan-Nya kelihatan menarik seperti yang
sebenarnya. Biarlah penyangkalan diri dan kesusahan hati yang tersembunyi dinyatakan
kepada Juruselamat yang penuh belas kasihan itu: Biarlah beban ditinggalkan di bawah salib
itu, dan dengan bersukacita dalam kasih Dia yang pertama mengasihlmu teruskan
perjalananmu. Manusia bisa saja tidak pernah tahu pekerjaan yang sedang berlangsung
secara diam-diam antara satu jiwa dan Allah, tetapi basil pekerjaan Roh di dalam hati akan
nyata kepada semua orang, karena Dia "yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu"—Khotbah di Atas Bukit, hlm. 100, 101.
KEDAMAIAN

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,


dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu" (Yohanes 14:27).

Apabila kita menerima Kristus sebagai seorang tamu yang tinggal di dalam jiwa,
damai Allah yang melebihi segala pengertian, akan memelihara hati dan pikiran kita melalui
Kristus Yesus. Kehidupan Juruselamat di atas dunia, walaupun hidup di tengah-tengah
pertentangan, adalah suatu kehidupan yang damai Tidak ada topan manusia atau amarah
setan yang dapat mengganggu ketenangan dari hubungan yang sempurna dengan Allah.
Dan la katakan kepada kita, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera
Kuberikan kepadamu" Kebahagiaan yang diperoleh dari sumber-sumber duniawi berubah-
ubah sebagaimana keadaan yang bermacam-macam dapat mengubahnya; tetapi damai dari
Kristus adalah damai yang tetap dan abadi. Itu tidak bergantung kepada keadaan-keadaan
dalam dunia, pada jumlah harta duniawi atau jumlah sahabat-sahabat duniawi. Kristus
adalah mata air hidup, dan kebahagiaan yang diperoleh dari Dia tidak pernah gagal.
Kelemahlembutan Kristus, yang dinyatakan dalam rumah tangga, akan membuat
penghuninya bahagia; itu tidak menimbulkan per tengkaran, tidak memberikan jawaban
marah, tetapi memenangkan watak yang menjengkelkan dan menyebarkan suatu
kelembutan yang dirasakan oleh semua dalam lingkungannya yang menyenang kan. Ke
mana saja dihargai, itu membuat keluarga-keluarga dunia sebagian dari satu keluarga besar
yang di atas—Khotbah di Ata Bukit, hlm. 25, 26.
Kristus adalah "Raja Damai," dan misi-Nyalah untuk memulihkan damai ke bumi dan
surga yang telah dirusak dosa Barang siapa setuju meninggalkan dosa dan membuka hatinya
kepada kasi Kristus, menjadi seorang yang memperoleh kedamaian surga.
Tidak ada dasar kedamaian lain daripada ini. Kasih karunia Kristus yang diterima dalam
hati, menundukkan permusuhan; itu menghilangkan perselisihan dan memenuhi jiwa
dengan kasih. Orang yang berdamai dengan Allah dan sesama manusia tidak bisa dibuat
sengsara—Khotbah di Atas Bukit, hlm. 37.
ALLAH MEMIMPIN

“Dituntun-Nya umat-Nya keluar dengan kegirangan dan orang-orang pilihan-Nya


dengan sorak-sorai. Diberikan-Nya kepada mereka negeri-negeri bangsa-bangsa,
sehingga mereka memiliki hasil jerih payah suku-suku bangsa, agar supaya mereka tetap
mengikuti ketetapan-Nya, dan memegang segala pengajaran-Nya. Haleluya!" (Mazmur
105: 43-45).

Awan yang bagi orang Mesir merupakan satu dinding kegelapan, bagi orang Ibrani
merupakan satu pancaran cahaya yang besar yang menerangi seluruh kemah mereka, dan
memancarkan terang kepada jalan yang ada di hadapan mereka. Demikian pula halnya
dengan pimpinan ilahi, bagi orang yang tidak percaya itu mendatangkan kegelapan dan
putus asa, sementara bagi orang yang berharap itu dipenuhi oleh terang dan damai. Jalan di
mana Allah memimpin boleh jadi melalui padang pasir atau laut tetapi itu adalah satu jalan
selamat—Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 336, 337.
Allah tidak pemah memimpin umat-Nya kecuali mereka itu sendiri memilih untuk
dipimpin, jika mereka dapat melihat kesudahan dari permulaan, dan memandang kemuliaan
dari maksud yang sedang mereka genapi sebagai teman sekerja dengan Dia. Bukannya
Henokh, yang telah diubahkan dan naik ke surga, bukannya Elia yang naik ke surga dengan
kereta berapi, yang lebih besar atau lebih dihormati daripada Yohanes Pembaptis, yang
telah binasa sendiri dalam gua. "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya
kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia." Dan dari segala pemberian
yang dapat diberikan oleh surga kepada manusia, persekutuan dengan Dia dalam
penderitaan-Nya adalah suatu kepercayaan yang paling penting dan kehorrnatan yang
paling tinggi—Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 236.
Perbuatan Tuhan bagi umat-Nya harus sering diulang-ulang. Betapa sering tanda-
tanda peringatan dibuat oleh Tuhan kepada umat Israel! Agar mereka tidak melupakan
sejarah masa lalu, Dia memerintahkan Musa untuk merangkai peristiwa-peristiwa itu
menjadi suatu nyanyian, agar orang tua dapat mengajarkannya kepada anak-anak mereka—
Testimonies, jld. 6, hlm. 364, 365.

ALLAH ADALAH PERISAIKU

"Semua Firman Allah adalah murni. la adalah perisai bagi orang-orang yang
berlindung pada-Nya" (Amsal 30: 5).

Orang-orang yang memelihara perintah Tuhan berdiri di bawah perisai luas dari Yang
Mahakuasa.
"Dia yang berdiam di tempat Yang Mahatinggi akan tinggal di bawah bayang-bayang
Yang Mahakuasa.
Aku akan berkata tentang Allah, Dia adalah tempat perlindunganku dan kota
bentengku;
Ya Tuhan, padamu aku percaya. Dia akan membebaskanmu dari jerat penangkap
burung,
dan dari penyakit sampar yang mematikan.
Dia akan menutupi engkau dengan sayap-Nya,
Dan di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung;
Kebenarannya adalah perisaiku"
—Testimonies, jld. 8, hlm. 120.

Tuhan Allah yang memerintah atas langit dan bumi. Dia tahu persis apa yang kita
butuhkan. Kita hanya bisa melihat hanya sedikit yang ada di depan kita; "Tetapi segala
sesuatu terbuka di hadapan-Nya yang kepada-Nya kita harus memberi
pertanggungjawaban."
Di atas kekacauan yang ada di bumi, Dia duduk bertahta; segala sesuatu terbuka untuk
pengawasan-Nya; dan dari kekekaIan-Nya yang agung dan tenang Dia memerintahkan apa
yang dilihat-Nya paling baik untuk rencana pemeliharaan-Nya.
Bahkan burung pipit pun tidak jatuh ke tanah tanpa sepengetahuan Bapa. Kebencian
setan terhadap Tuhan membuatnya senang menghancurkan bahkan makhluk yang bodoh.
Hanya melalui pemeliharaan Tuhanlah burung-burung itu dipelihara untuk menghibur kita
dengan nyanyian kegembiraan mereka. Tetapi Dia tidak melupakan bahkan burung pipit—
Testimonies, jld. 8, hlm. 272, 273.
DIA MENETAPKAN LANGKAHKU

“la mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; menempatkan
kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku” (Mazmur 40: 3).

Kehidupan para pengikut Tuhan lebih dari apa yang menjadi anggapan banyak orang.
Itu tidak seluruhnya hanya terdiri dari kelemahlembutan, kesabaran, kerendahan hati dan
kebaikan. Sifat-sifat ini penting, tetapi diperlukan juga keberanian, kekuatan, tenaga dan
ketabahan. Jalan yang ditunjukkan Tuhan adalah jalan penyangkalan diri yang sempit. Untuk
memasuki jalan itu dan maju melalui kesulitan dan kekecewaan memerlukan orang-orang
yang tidak lemah.
Diperlukan orang-orang yang tangguh, yang tidak menunggu sampai jalannya rata dan
tiap rintangan disingkirkan, orang-orang yang akan mengilhami dengan semangat yang
segar kepada para pekerja yang semangatnya kendur dan usahanya mundur, orang-orang
yang hatinya dihangatkan oleh kasih keagamaan dan yang tangannya kuat melakukan
pekerjaan Tuhannya.
Sebagian yang melakukan pekerjaan sebagai utusan Tuhan adalah orang lemah, tidak
berani, tidak bersemangat dan mudah patah semangat. Mereka perlu didorong. Mereka
tidak memiliki ciri tabiat yang positif yang memberi kemampuan untuk melakukan sesuatu
roh dan tenaga untuk mengobarkan semangat. Mereka yang mau meraih sukses haruslah
berani dan penuh pengharapan. Mereka harus menumbuhkan bukan hanya sifat-sifat yang
pasif tetapi juga yang aktif. Sementara mereka harus memberikan jawaban yang lembut
untuk meredakan kemarahan, mereka harus mempunyai keberanian seorang pahlawan
untuk menolak kejahatan. Dengan keramahan yang menahan segala hal, mereka
mernerlukan kekuatan tabiat yang akan menjadikan pengaruh mereka menjadi satu kuasa
yang positif ….
Dalam tabiat yang benar dari para pengikut Tuhan, ada sesuatu yang tak dapat
dikekang dan tak dapat dibentuk atau dikalahkan dengan keadaan-keadaan yang bersifat
merugikan. Kita harus memiliki tulang punggung moral, suatu integritas yang tak dapat
disanjung, disuap, atau ditakut-takuti—Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 461, 462.
DIA MEMBERIKAN LAGU YANG BARU

“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak
orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN" (Mazmur 40: 4).

Bila Roh Allah mengendalikan pikiran dan hati, jiwa yang bertobat bersorak dengan
suatu nyanyian yang baru; karena ia menyadari bahwa dalam pengalamannya janji Allah
telah digenapi, bahwa pelanggarannya telah diampuni, dosanya telah ditutupi. la telah
mengadakan pertobatan kepada Allah karena pelanggaran hukum llahi, dan iman kepada
Kristus, yang mati untuk pembenaran manusia—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 402.
Dengan pengharapan yang begini indah di hadapan kita, pengharapan yang begitu
mulia, penebusan sedemikian rupa yang dibayar Kristus bagi kita oleh darah-Nya sendiri,
bagaimanakah kita hanya berdiam diri saja? Tidakkah kita mau memuji Allah dengan suara
yang nyaring sama seperti murid-murid ketika Yesus mengendarai keledai masuk
Yerusalem? Bukankah pengharapan kita jauh lebih mulia daripada pengharapan mereka
ketika itu? Siapakah yang berani melarang kita memuliakan Allah, dengan suara yang
nyaring, bila kita memiliki pengharapan demikian, yang besar dengan keadaan yang tidak
akan binasa, dan penuh kemuliaan? Kita telah mengecap kuasa dunia yang akan datang itu,
dan kita masih lebih merindukannya— Tulisan-Tulisan Permulaan, hlm. 178.
Oleh perbuatan-perbuatan baik, para pengikut Kristus harus membawa kemuliaan,
bukan untuk diri mereka, tetapi untuk Dia yang melalui kasih karunia dan kuasa-Nya mereka
tetah ditempa. Melalui Roh Kuduslah setiap perbuatan baik disempurnakan, dan Roh itu
diberikan untuk memuliakan Pemberi, bukan penerima. Apabila terang Kristus bersinar di
dalam jiwa, bibir akan dipenuhi dengan pujian dan rasa syukur kepada Allah. Doamu,
pelaksanaan tugasmu, penyangkalan dirimu, tidak akan menjadi tema pemikiran atau
percakapanmu. Yesus akan dibesarkan, diri akan disembunyikan, dan Kristus akan kelihatan
sebagai segala-galanya—Khotbah di Atas Bukit, hlm. 92, 93.
NAMA-NYA ADALAH PERLINDUNGANKU


Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia
menjadi selamat" (Amsal 18: 10).

Kota-kota perlindungan yang telah ditetapkan bagi umat Allah pada zaman dulu adalah
satu lambang dari perlindungan yang disediakan di dalam Kristus. Juruselamat yang penuh
rahmat yang sama, yang telah menetapkan kota—kota perlindungan yang sementara itu,
oleh menumpahkan darah-Nya sendiri telah menyediakan bagi pelanggar-pelanggar hukum
Allah satu tempat berlindung yang pasti, ke kota mana mereka bisa melarikan diri untuk
menyelamatkan diri dari kematian yang kedua. Tidak ada kuasa yang dapat merebut dari
tangan-Nya jiwa-jiwa yang telah pergi kepada-Nya untuk memperoleh keampunan—Alfa
dan Omega, jld. 2, hlm. 127.
Setan berupaya untuk membawa kita ke dalarn pencobaan, agar kejahatan tabiat kita
dapat dinyatakan di hadapan manusia dan malaikat-malaikat, sehingga ia dapat menuntut
kita sebagai miliknya … Musuh itu membawa kita ke dalam dosa, lalu ia mendakwa kita di
hadapan segenap isi surga sebagai yang tidak layak terhadap kasih Allah ….
Allah di dalam kasih-Nya yang besar tengah berupaya mengembangkan di dalam diri
kita kasih karunia Roh-Nya yang berharga. Dia izinkan kita menghadapi rintangan,
penganiayaan dan kesukaran, bukan sebagai suatu kutuk, tetapi sebagai berkat terbesar dari
kehidupan kita. Setiap pencobaan yang dilawan, setiap penderitaan yang ditanggung
dengan berani, memberikan pengalaman baru kepada kita dan memajukan kita dalam
pekerjaan membangun tabiat. Orang yang melalui kuasa ilahi melawan pencobaan
menyatakan ke dunia dan segenap isi surga ketepatgunaan kasih karunia Kristus ….
Satu-satunya perlindungan melawan kejahatan adalah tinggal-nya Kristus dalam hati
melalui iman dalam kebenaran-Nya. Karena sifat mementingkan diri yang ada di dalam hati
kitalah pencobaan berkuasa atas kita. Tetapi apabila kita melihat kasih Allah yang besar,
sifat mementingkan diri tampak kepada kita dalam sifatnya yang mengerikan dan
menjijikkan, dan kita ingin supaya itu dibuangkan dari dalam jiwa—Khotbah di Atas Bukit,
hlm. 132—134.
HIDUP BENAR MENDATANGKAN KEHORMATAN

"Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan
kehormatan" (Amsal 21: 21).

Dunia saat ini sangat membutuhkan wahyu Kristus Yesus dalam pribadi orang-orang
kudus-Nya. Tuhan ingin agar umat-Nya diri di hadapan dunia sebagai orang-orang suci—
Testimonies to isters, hlm. 458.
Dalam kisah Yusuf, Daniel dan teman-temannya, tampak bagaimana rantai emas
kebenaran mengikat para pemuda itu dengan takhta Allah. Mereka tidak dapat tergoda
untuk menyimpang tatanan integritas mereka. Mereka lebih menghargai berkenan pada
Allah daripada dipuji para pangeran, dan Allah mengasihi serta membentangkan
perlindungan ke atas mereka. Karena kesetiaan integritas mereka, dan karena ketetapan
untuk menghormati Allah di atas kuasa manusia mana pun, maka Tuhan secara nyata
menghormati mereka di hadapan manusia .... Para pemuda ini tidak malu memperagakan
warna sejati mereka. Walau di istana raja, dalam kata-kata mereka, melalui karakter
mereka, dan tindakan-tindakan mereka, mereka mengakui iman mereka kepada Tuhan Allah
surgawi, Mereka menolak tunduk kepada setiap perintah dunia yang mengurangi
penghormatan mereka kepada Allah. Mereka memiliki kekuatan dari surga untuk mengakui
kesetiaan mereka kepada Allah. Anda rus siap untuk mengikuti teladan para pemuda yang
mulia ini. Jangan pernah malu akan warna Anda; kenakanlah itu dan perlihatkanlah mata
manusia dan para malaikat. Janganlah dikendalikan oleh rendah hati palsu atau kehati-
hatian yang palsu yang mendorong melakukan tindakan yang berlawanan dengan nasihat
ini. Dengan kata-kata terpilih dan tindakan yang konsisten, dengan santun penuh kesalehan,
pastikan bahwa Kristus akan bertakhta pada suci jiwa Anda; dan meletakkan talenta-talenta
Anda tanpa pamrih di kaki-Nya untuk digunakan dalam pelayanan-Nya—Amanat kepada
Orang Muda, hlm. 32.
PENGABDIAN MEMBAWA KEDAMAIAN

"Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada


batu sandungan bagi mereka n (Mazmur 119: 165).

Semakin sedikit kelembutan dan kerendahan hati Kristus yang dimiliki oleh manusia
dalam roh dan karakternya, semakin dia melihat kesempurnaan dalam metodenya sendiri,
dan ketidaksempurnaan dalam metode orang lain— Testimonies to Ministers, hlm. 191.
Tidak ada yang lebih dibutuhkan dalam pekerjaan selain hasil praktis dari persekutuan
dengan Tuhan. Kita harus menunjukkan dengan kehidupan sehari-hari kita bahwa kita
memiliki damai dan ketenangan di dalam Tuhan. Kedamaian di hati akan terpancar di
wajahnya. Itu akan memiliki kekuatan persuasif kepada suaranya. persekutuan dengan
Tuhan akan memberikan peningkatan moral pada karakter dan seluruh tindakan. Manusia
akan mengenal tentang kita, sebagai murid, yang telah bersama-sama dengan Yesus—
Testimonies, jld. 6, hlm. 47.
Damai Kristus lahir dari kebenaran. Damai itu selaras dengan Allah. Dunia ini berseteru
dengan hükum Allah; orang berdosa berseteru dengan Khaliknya; dan sebagai akibatnya
mereka saling bermusuhan satu dengan yang lain. Tetapi penulis Mazmur berkata, "Besarlah
ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu tidak ada batu sandungan bagi
mereka.” Manusia tidak dapat membuat damai. Rencana manusia untuk penyucian dan
pengangkatan perseorangan atau masyarakat akan gagal menghasilkan damai, şebab
mereka tidak mencapai hati nuraninya. Satu-satunya kuasa yang dapat menciptakan atau
mengekalkan damai ialah anugerah Kristus. Bilamana ini ditanamkan di dalam hati, itü akan
mencampakkan bujukan-bujukan jahat yang menjadi şebab perselisihan dan percekcokan.
"Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobarj dan sebagai ganti kecubung akan
tumbuh pohon murad" dan "padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang
belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar”― Alfa dan Omega, jld.
5, hlm. 323
PENGABDIAN YESUS

“Dan dalam keadaan sebagai manusia, la telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Filipi 2: 8).

Yesus memikul tanggung jawab yang sangat berat demi keselamatan manusia. la
mengetahui bahwa kecuali ada perubahan yang menentukan dalam prinsip-prinsip dan
maksud-maksud bangsa manusia, maka semua orang akan hilang. Inilah beban jiwa-Nya,
dan tidak ada yang dapat menghargai beban yang dipikul-Nya. Sepanjang masa anak-anak,
masa muda, dan masa dewasa-Nya, la berjalan sendirian. Namun surgalah yang berada di
hadiratNya. Hari demi hari la menghadapi pencobaan dan godaan; hari demi hari la dibawa
sampai berhadap-hadapan dengan kejahatan, dan menyaksikan kuasa kejahatan itu pada
mereka yang dicari-Nya untuk diberkati dan diselamatkan. Namun, la tidak pernah gagal
ataupun menjadi putus asa.
Dalam segala perkara la menyesuaikan keinginan-Nya dengan waktu yang ketat demi
tugas-Nya. la memuliakan hidup-Nya dengan menjadikan segala sesuatu supaya tunduk
pada kehendak BapaNya. Ketika la masih remaja, ibu-Nya yang menemukan-Nya di sekolah
nabi-nabi, berkata: "Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?" la menjawab
—dan jawab-Nya adalah nada kunci pekerjaan seumur hidup-Nya—"Mengapa kamu
mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
Pelayan Injil, hlm. 35.
Pengabdian yang sama, penyerahan yang sama, ketaatan yang sama atas tuntutan
Firman Allah, yang dinyatakan dalam Kristus, harus kelihatan pada hamba-hamba-Nya. la
meninggalkan rumah-Nya yang aman dan damai, meninggalkan kemuliaan yang dimiliki-Nya
dengan Sang Bapa sebelum dunia ada, meninggalkan kedudukan-Nya di atas takhta semesta
alam, dan rela menjadi orang yang menderita, dicobai, dan hidup di tempat sunyi, menabur
dengan air mata, mengairi benih kehidupan dengan darah-Nya untuk dunia yang hilang—
Pelayan Injil, hlm. 97, 98.
PENGABDIAIN ORANG MAKEDONIA

“Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka,


bahkan melampaui kemampuan mereka .... Mereka memberikan diri mereka, pertama-
tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami”
(2 Korintus 8: 3—5).

Hampir semua orang percaya di Makedonia miskin dalam harta dunia, tetapi hati
mereka meluap dengan kasih bagi Allah dan kebenaran-Nya, dan mereka memberikan
dengan senang hati untuk menyokong pekabaran Injil. Bila pengumpulan yang umum
diambil di sidang-sidang kafir untuk meringankan orang-orang Yahudi yang percaya,
kedermawanan orang-orang bertobat di Makedonia diberikan sebagai teladan untuk sidang-
sidang yang lain. Menulis kepada orang-orang percaya di Korintus, rasul itu menarik
perhatian kepada "kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan
meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan .... Dengan
kerelaan sendiri .
Kerelaan untuk berkorban di pihak orang-orang Makedonia yang percaya datang
sebagai akibat penyerahan diri yang sungguhsungguh. Digerakkan oleh Roh Allah, mereka
"memberikan diri mereka kepada Allah," maka mereka dengan rela memberikan dengan
leluasa dari harta mereka untuk menyokong pekabaran Injil. Tidak perlu mendesak mereka
untuk memberi; agaknya, mereka bersuka dalam kesempatan untuk menyangkal diri
mereka sendiri malahan keperluan benda-benda dengan maksud untuk menunjang
keperluan orang-orang lain. Bila rasul itu hendak menahan mereka, mereka meminta
dengan sangat kepadanya untuk menerima persembahan mereka. Dalam kesederhanaan
dan ketulusan mereka, dan di dalam kasih akan saudara-saudara, dengan senang mereka
menyangkal diri sendiri, dan dengan demikian berkelimpahan dengan buah-buah kebajikan .

Kemakmuran rohani erat kaitannya dengan kedermawanan Kristen. Pengikut-pengikut


Kristus harus bersuka dalam menyatakan kehidupan Penebusnya—Alfa dan Omega, jld. 7,
hlm. 288—290.
PENGABDIAN MUSA

"Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun;
karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara
menikmati kesenangan dari dosa. menganggap penghinaan karena Kristus sebagai
kekayaan yang bih besar daripada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan
kepada upah” (Ibrani 11: 24—26).

Musa cocok untuk menjadi yang terdepan di antara orang besar di bumi, untuk
bercahaya di pelataran kerajaannya yang paling mulia, dan untuk mengayunkan tongkat
kekuasaannya. Kehebatan intelektualnya membedakannya di atas orang-orang hebat dari
gala usia. Sebagai sejarawan, penyair, filsuf, jenderal angkatan senjata, dan pembuat
undang-undang, dia berdiri tanpa tandingan. Namun dengan semua kesenangan dunia di
hadapannya, dia memiliki kekuatan moral untuk menolak tawaran kekayaan, kebesaran
ketenaran serta sanjungan, "Musa lebih memilih untuk menderita sama umat Allah,
daripada untuk sementara menikmati kesenangan dosa."
Musa telah mendapat penjelasan sehubungan dengan upah akhir yang akan diberikan
kepada hamba-hamba Tuhan yang rendah hati dan taat, sehingga keuntungan duniawi tidak
ada artinya dibandingkan dengan upah surgawi. Istana Firaun yang megah tahta raja
disediakan sebagai bujukan bagi Musa; tetapi dia bahwa kesenangan dalam dosa yang
membuat manusia melupakan Tuhan akan dibawa ke dalam penghakiman-Nya.
Dia melihat melampaui istana yang indah, lebih dari mahkota raja, kepada
penghormatan tinggi yang akan dianugerahkan kepada orang-orang kudus Allah Yang
Mahatinggi dalam kerajaan tidak dicemari oleh dosa. Dia melihat dengan iman sebuah
mahkota yang tidak akan binasa yang akan ditempatkan Raja surga di kepala para
pemenang. Iman ini menuntunnya untuk berpaling antara bangsawan di bumi, dan
bergabung dengan bangsa rendah hati, miskin, dan hina yang telah memilih untuk menaati
daripada melayani dosa—Patriarchs and Prophets, hlm. 246.
PENGABDIAN JANDA MISKIN

“Lalu la berkata: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi
lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya
dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi
seluruh nafkahnya'" (Lukas 21: 3, 4).

Yang kaya telah memberikan dari kelimpahan mereka, kebanyakan dari mereka
dipandang dan dihormati oleh manusia. Pemberian mereka yang besar itu tidak merampas
kesenangan, ataupun kemewahan dari mereka, pemberian itu tidak menuntut
pengorbanan, dan tidak dapat dibandingkan dalam nilainya dengan duit perempuan janda
itu.
Motiflah yang menentukan keikhlasan perbuatan kita, menodainya dengan kehinaan
ataupun dengan nilai akhlak yang tinggi. Bukanlah perkara-perkara besar yang dapat dilihat
oleh semua mata dan yang dipuji oleh semua lidah dianggap Allah paling berharga.
Kewajiban kecil yang dikerjakan dengan gembira, pemberian kecil yang diberikan bukannya
dengan sikap pertunjukan, dan yang pada pemandangan manusia mungkin kelihatan tidak
berharga, sering berdiri paling tinggi pada pemandangan-Nya. Hati iman dan kasih lebih
disayangi Allah daripada pemberian yang paling mahal. Janda yang miskin itu memberikan
penghidupannya untuk melakukan perkara kecil yang dilakukannya. la mengambil makanan
yang hendak dimakannya sendiri agar dapat memberikan duit dua keping itu untuk
pekerjaan Tuhan yang dikasihinya. Dan ia melakukannya dalam iman, sambil percaya bahwa
Bapa yang di surga tidak akan melupakan keperluannya yang besar itu. Roh yang tidak
mementingkan diri serta iman seperti anak kecil inilah yang dapat pujian dari Juruselamat—
Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 244, 245.
Untuk mewujudkan karakter Tuhan, agar kita tidak menipu diri kita sendiri, jemaat,
dan dunia, dengan menampilkan agama Kristen palsu, maka kita harus mengenal Tuhan
secara pribadi. Jika kita memiliki persekutuan dengan Tuhan, kita adalah pelayan-Nya,
meskipun kita mungkin tidak pernah berkhotbah kepada jemaat. Kita bekerja sama dengan
Tuhan dalam menampilkan kesempurnaan karakterNya dalam kemanusiaan—Testimonies,
jld. 6, hlm. 13.
PENGABDIAN SAMUEL

“Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan
TUHAN maupun di hadapan manusia" (1 Samuel 2:26).

Sekalipun masa muda Samuel dijalaninya di Bait Suci yang ditahbiskan untuk
perbaktian kepada Allah, ia tidaklah bebas dari pengaruh-pengaruh jahat ataupun contoh-
contoh hidup yang keji. Anak-anak lelaki Eli tidak takut akan Allah, ataupun menghormati
ayah mereka; tetapi Samuel tidak bersahabat dengan mereka ataupun mengikuti jalan
mereka yang jahat. Usahanya yang senantiasa ialah untuk menjadi apa yang dikehendaki
Allah. Ini adalah kesempatan bagi setiap orang muda. Allah merasa senang bilamana anak-
anak sekalipun menyerahkan diri mereka kepada peker jaan-Nya. Samuel telah ditempatkan
di bawah pengawasan Eli, dan keindahan tabiatnya membangkitkan kasih yang hangat dari
imam yang sudah tua itu. la manis budi, murah hati, penurut dan bersikap hormat. Eli,
merasa sedih oleh karena penyelewengan anak-anaknya, telah mendapat kelegaan dan
penghiburan dan berkat di dalam kehadiran anak asuhannya itu. Samuel bersifat penolong
dan berbelas kasihan, dan tidak pernah ada ayah yang mengasihi anaknya lebih dalam
daripada Eli terhadap anak ini. Suatu hal yang langka bahwa di antara seorang pemimpin
dari satu bangsa terjalin satu kasih yang begitu hangat dengan seorang anak muda yang
sederhana. Apabila penderitaan-penderitaan masa tua datang kepada Eli, dan ia dipenuhi
oleh kecemasan dan penyesalan oleh tindakan-tindakan penyelewengan anak-anaknya, ia
telah berpaling kepada Samuel untuk memperoleh penghiburan ....
Sekalipun masih muda pada waktu dibawa kepada tugas pelayanan di dalam Bait Suci,
Samuel pada saat itu mempunyai tugas untuk dilaksanakan di dalam pelayanannya kepada
Allah, sesuai dengan kesanggupannya. Pada mulanya semua tugas itu merupakan sesuatu
yang sederhana saja dan tidak selalu menyenangkan; tetapi semuanya itu dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya menurut kemampuannya, dan dengan hati yang sukarela. Agamanya
dibawa ke dalam setiap tugas dalam hidupnya. la menganggap dirinya sebagai seorang
hamba Allah, dan pekerjaannya sebagai pekerjaan Allah. Usahanya diterima, oleh sebab
semuanya itu telah didorong oleh kasih kepada Allah dan suatu kerinduan yang sungguh-
sungguh untuk melaksanakan kehendak-Nya—Alfa dan Omega, jld. 2, hlm. 201, 202.

PENGABDIAN PAULUS

“Juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan
perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang
kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku
menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara”' (Efesus 6: 19, 20).

Begitulah kepada Rasul Paulus, yang sedang berdoa di Bait Suci di Yerusalem, datang
pekabaran, "Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-
bangsa lain. Jadi mereka yang dipanggil untuk bersatu dengan Kristus harus meninggalkan
semuanya supaya dapat mengikut Dia. Hubungan lama harus diputuskan, rencana hidup
ditinggalkan, harapan duniawi ditinggalkan. Dengan kerja keras dan air mata, dengan
kesepian dan melalui pengorbanan, benih harus ditabur.
Mereka yang menyerahkan tubuh, jiwa, dan roh kepada Allah, dengan tetap akan
menerima karunia jasmani, pikiran, dan kuasa rohani yang baru. Persediaan surga yang
tiada habis-habisnya berada di tangan mereka. Kristus mengerahkan napas Roh-Nya sendiri,
nyawa hidup-Nya sendiri. Roh Kudus mengerahkan tenaga-Nya yang tertinggi untuk bekerja
dalam hati dan pikiran. Kasih karunia Allah memperbesar dan memperbanyak kecakapan
mereka, dan setiap penyempurnaan sifat Ilahi menjadi bantuan bagi mereka dalam
pekerjaan menyelamatkan jiwa.
Melalui kerja sama dengan Kristus, mereka dijadikan lengkap di dalam Dia, dan dalam
kelemahan manusia mereka disanggupkan untuk melakukan pekerjaan Yang Mahakuasa—
Pelayan Injil, hlm. 98.
Banyak yang tidak memperhatikan dan menghargai betapa besar pengaruh setiap
orang untuk kebaikan atau kejahatan. Setiap pelajar harus memahami bahwa setiap prinsip
yang ia terapkan akan menjadi suatu pengaruh yang hidup dan membentuk tingkah laku.
Orang yang menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya, akan mengasihi Yesus, dan
semua orang yang ditebus-Nya; karena di daIam dia Kristus akan menjadi mata air yang
mengalir untuk hidup yang kekal. Ia akan menyerahkan dirinya tanpa pamrih pada aturan
Kristus—Amanat kepada Orang Muda, hlm. 33.
PENGABDIAN ELISA

“Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: 'Biarkanlah
aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.' Jawabnya
kepadanya: 'Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu?'"
(1 RajaRaja 19: 20).

Ini bukan penolakan tetapi ujian iman. Elisa harus menghitung untung ruginya—untuk
dia sendiri mengambil keputusan menerima atau menolak panggilan itu. Kalau ia
menginginkan tetap tinggal di rumah sambil menikmati keuntungan-keuntungannya, maka
ia bebas untuk tetap tinggal di rumah. Akan tetapi Elisa mengerti akan makna panggilan itu.
la tahu bahwa panggilan ini datangnya dari Allah, maka ia tidak ragu-ragu untuk menurut.
Bukanlah untuk kesenangan duniawi ia hendak menerima kesempatan menjadi pesuruh
Allah atau mengorbankan kesempatan untuk bersatu dengan hamba-Nya.
la "mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya, dan memasak dagingnya
dengan bajak lembu itu sebagai kayu api, ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya,
kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi
pelayannya." Tanpa ragu-ragu ia meninggalkan rumah yang disayanginya, pergi mengikuti
nabi itu yang hidupnya tidak mempunyai kepastian.
Jika sekiranya Elisa bertanya pada Elia apa yang diharapkan dari padanya—apa nanti
pekerjaannya—maka jawabnya ialah: Allah yang tahu; la akan memberitahukan kepadamu.
Kalau engkau menunggu Tuhan, la akan menjawab setiap pertanyaanmu. Engkau boleh
datang bersamaku kalau engkau mempunyai keyakinan bahwa Allah telah memanggilmu.
Ketahuilah sendiri olehmu bahwa Allah berdiri di belakangku, dan suara-Nyalah yang engkau
dengar. Kalau engkau dapat menghitung segala sesuatu yang terbuang tetapi engkau boleh
memenangkan kebaikan Allah, datanglah—Alfa dan Omega, jld. 3, hlm. 182.
Untuk kebaikan Anda kini dan selama-lamanya, yang terbaik adalah menyerahkan diri
sepenuhnya pada kebenaran, agar dunia dapat mengetahui di mana Anda berdiri—Amanat
kepada Orang Muda, hlm. 32.

Anda mungkin juga menyukai