Anda di halaman 1dari 8

Pemimpi Sorga (5)

Sungguh sangat disayangkan. Kesesatan seseorang sudah


membawa banyak manusia untuk tidak mempedulikan hati
nuraninya yang murni. Bahkan pikiran dan otak manusia
harus disingkirkan untuk sebuah pengajaran yang terlihat
lurus tetapi ujungnya menuju maut. Pengajaran tersebut saat
ini disebut radikalisme atau manipulator agama. Betapa
sedihnya jika suara hati harus dibelenggu dan suara jiwa
harus disekap.

Mereka adalah orang-orang yang berputus asa karena tidak


mampu berbuat kebaikan, demi kebaikan yang mereka
harapkan dan impikan. Mereka tidak peduli dengan manusia
lain, dan berfikir jauh untuk bisa menolong Tuhan dengan
cara mengirim manusia ke neraka secepat-cepatnya dengan
harapan Tuhan akan memberikan balas jasa sesuai dengan
kebaikan dan impian yang mereka inginkan.

Pernahkah anda merasa bosan hidup di planet bumi yang


penuh dengan pemberontakan ini? Anda bosankah dengan
tubuh anda sendiri yang bentuknya kurang bagus? Mungkin
anda kurang tampan, atau kurang cantik, atau kurang
sempurna-kah anda? Anda tidak sepintar orang lain atau
tidak setangkas orang lain? Anda sekarang sudah tua dan
mulai menyesali keadaan anda? Anda merasa tidak kaya,
gersang, sepi, kosong dan menderita?

Sungguh, apakah anda merasa ketidak-adilan sedang terjadi


di mana-mana? Kekuasaan, korupsi, dan ketamakan telah
membinasakan dan menghancurkan banyak korban?
Kelihatannya setiap orang seperti membawa egonya,
perasaan sakit hati, tersia-sia, serta segala kebiasaan buruk?

Mengapa ada tunawisma dan pengemis-pengemis, pelacur-


pelacur, orang-orang bersifat buruk, pengguna narkoba dan
bahkan kejahatan merajalela? Mengapa hampir semua negara
di dunia begitu buruk dan busuk? Mengapa hidup harus
sesukar ini? Penduduknya terseok-seok dan tidak perduli
dengan orang lain, dan bila mau jujur, adakah yang perduli
dengan Tuhan?

Meskipun pertanyaan-pertanyaan tersebut diserukan oleh


semua orang yang ada di dunia ini, sangat sedikit manusia
yang sungguh-sungguh mengerti secara universal (umum)
bahwa mereka (hati nuraninya) sedang merindukan suatu
tempat sempurna yang sebenarnya sudah disediakan oleh
Tuhan Yesus untuk setiap manusia.

Namun, meskipun manusia hidup mudah, kaya, modern, dan


tanpa kesusahan yang dirasakan pun membuat manusia
ternyata tetap tidak dapat menemukan Tuhan.

Pertanyaan-pertanyaan dan kehidupan manusia yang


sungguh-sungguh dirasakan oleh semua orang ini seharusnya
menjadikan manusia bertambah arif, bijak, siap menolong
orang lain, mencari dan berbuat keadilan, kebenaran, kasih
dan kekudusan.

Apa yang sudah ditaruh Tuhan di dalam hati manusia secara


universal (umum) adalah kunci dan alat bagi manusia untuk
menemukan Tuhan. Hati nurani yang murni adalah pelita dan
langkah yang pertama bagi manusia untuk mulai menemukan
terang dan cahaya Tuhan yang terang benderang.

1. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan tubuh yang


sempurna dan tidak pernah layu bagi setiap orang yang
mau.

“untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa,


yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang
tersimpan di sorga bagi kamu (1 Petrus 1:4).

“Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu


akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat
layu” (1 Petrus 5:4).

2. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan tempat


kelegaan dan hati yang dipuaskan oleh segala
kerinduan akan Tuhan yang mengasihi lebih dari
apapun yang terlihat dan sudah tercipta di dunia ini.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan


berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu” (Matius 11:28).

“agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan


mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu
sebagai Kristus”( Kisah Para Rasul 3:20).

“dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang


ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan
Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-
sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya,
di dalam api yang bernyala-nyala (2 Tesalonika 1:7).
3. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan kerajaan
yang akan dipimpinNya dengan kemuliaan, keadilan,
kebenaran, kasih dan kekudusan.

“Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak


penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus
1:11).

“suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang


menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan
Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan
itu” (2 Tesalonika 1:5).

Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah


penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat
puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan
berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah (Kisah
Para Rasul 1:3).

4. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan


pemulihan atas luka-luka hati kita, dan orang-orang
yang menderita sudah disediakan sebuah tempat yang
penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.

“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan


minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan
sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17).

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu


dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman
kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu
berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma 15:13).
5. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan hubungan
yang intim dan mesra dengan dirimu dalam persekutuan
dan penyembahan kepadaNya yang ajaib.

Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan


takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-
hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka
akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka. (Wahyu 22 : 3).

6. Percayalah bahwa Tuhan sungguh-sungguh ingin


berdiam di tengah-tengah kumpulan manusia dan Tuhan
ingin menjadi Tuhan kita serta kita menjadi umatNya.
Oh, haleluya, puji Tuhan yang besar dan mengasihi kita.

Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu


berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah
manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan
mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan
menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala
air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi;
tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu." (Wahyu 21 : 3-4).

Pesan utama yang dikumandangkan Alkitab ialah sorga


adalah tempat kediaman Tuhan. Semua nabi menyatakan
bahwa sorga adalah rumah Tuhan (Ulangan 26 : 15; Matius
6 : 9; Yohanes 6:42; Kisah Para Rasul 1 : 9-11; Wahyu 19:11-
16). Sorga adalah tempat kediaman Tuhan Yesus Kristus.
Sorga akan terasa dahsyat luar biasa mengagumkannya
karena sebagai tempat kediamanNya, sorga adalah satu-
satunya tempat di mana Tuhan dapat dengan bebas
mengekspresikan diriNya sepenuhnya, karena itu adalah
rumahNya. Di sorga, Tuhan tidak akan menahan-nahan apa
pun, tak sesuatu pun menjadi tersembunyi akibat tidak
adanya dosa. Tuhan dapat tampil sebagai diriNya sendiri.
Segala kebaikanNya, kehebatanNya, kebesaranNya,
kemurahanNya, dan kemuliaanNya yang begitu agung dapat
terpancar bebas. Segala yang tersimpan dalam lubuk hatiNya
sejak penciptaan alam semesta dapat diungkapkanNya di
rumahNya.

Di sorga ini, di rumah Tuhan inilah kita akan merasakan


kepribadian, selera humor, impian, keasyikan, dan segala
keinginan Tuhan atas diri kita anak-anakNya, yang sangat
dikasihiNya.

Semua orang yang hidup di planet bumi ini baik sekarang,


dahulu, maupun pada masa-masa mendatang memiliki suatu
persamaan karakteristik. Persamaan karakteristik di antara
kita semua yang diterima dengan suara bulat dan bersifat
universal sehingga dipandang sebagai suatu kebutuhan yang
“sangat” adalah adanya “Lubang” menganga berbentuk
“Tuhan” di dalam hati kita. Itu merupakan “deklarasi” dari
Tuhan sendiri melalui hati nurani sehingga kita tidak bisa
berdalih, yang memberikan suatu pernyataan bahwa ketika
Tuhan menciptakan kita, Dia menciptakan kita sebagai
makhluk yang memiliki kehausan rohani terhadapNya.

Kebanyakan dari kita menderita akibat terus-menerus


tergoda mengisi kekosongan kita akan Tuhan dengan hal-hal
lain. Kita semua menjunjung nilai keluarga, pengajaran,
ilmu, persahabatan, agama dan tradisi adat istiadat dan lain-
lain. Dan ternyata, tak sesuatupun, atau seorangpun yang
sanggup mengisi lubang suci di dalam hati kita, dan itu
seperti memasukkan sebutir kerikil kecil di jurang tanpa
dasar.

Kita memerlukan Tuhan. Satu Tuhan yang 100% asli adalah


kebutuhan terdalam dan pemenuhan terbesar kita. Nyata, tak
sesuatu pun setara dengan kesempurnaan Sang Maha
segalanya. Yang terbaik dari segala yang ada adalah
“Tuhan”. Bersama Tuhan, kita memiliki segalanya serta
kepercayaan diri yang nyata. Tanpa Tuhan, kita tidak
memiliki apa pun, kosong, sepi, gersang dan penderitaan
yang terkatakan.

Daya tarik agung sorga bukanlah sekedar pada keindahannya


yang luar biasa, kekayaannya yang menggairahkan, atau
kesenangan fantastik yang akan kita rasakan di sana. Daya
tarik sorga adalah pada Tuhan yang Maha segalanya.

Pada hakikatnya, sorga adalah mengenai Tuhan. Barangkali


anda ingin masuk sorga sebab anda sedang mencari sesuatu
yang sepertinya hilang. Lihatlah kenyataan, ternyata yang
anda cari adalah – “Tuhan sendiri”. Apa yang sesungguhnya
kita dambakan akan kita temukan ketika kita mengalami
hubungan yang lebih karib denganNya, lebih sering, lebih
dalam, dan lebih kuat, daripada yang mampu kita bayangkan.

Saat kita sudah dilahirkan kembali, kita pernah punya


pengalaman mencicipi sekejap rasa-Nya Tuhan Yesus
Kristus di bumi, dan akan dapat menyuapkan sepuas-puasnya
ke mulut kita pada saat kita di sorga nanti. Dan itu sebabnya,
tempat itu disebut sorga, tempat kepuasan hati nurani kita,
sampai selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai