Sungguh sangat disayangkan. Kesesatan seseorang sudah
membawa banyak manusia untuk tidak mempedulikan hati nuraninya yang murni. Bahkan pikiran dan otak manusia harus disingkirkan untuk sebuah pengajaran yang terlihat lurus tetapi ujungnya menuju maut. Pengajaran tersebut saat ini disebut radikalisme atau manipulator agama. Betapa sedihnya jika suara hati harus dibelenggu dan suara jiwa harus disekap.
Mereka adalah orang-orang yang berputus asa karena tidak
mampu berbuat kebaikan, demi kebaikan yang mereka harapkan dan impikan. Mereka tidak peduli dengan manusia lain, dan berfikir jauh untuk bisa menolong Tuhan dengan cara mengirim manusia ke neraka secepat-cepatnya dengan harapan Tuhan akan memberikan balas jasa sesuai dengan kebaikan dan impian yang mereka inginkan.
Pernahkah anda merasa bosan hidup di planet bumi yang
penuh dengan pemberontakan ini? Anda bosankah dengan tubuh anda sendiri yang bentuknya kurang bagus? Mungkin anda kurang tampan, atau kurang cantik, atau kurang sempurna-kah anda? Anda tidak sepintar orang lain atau tidak setangkas orang lain? Anda sekarang sudah tua dan mulai menyesali keadaan anda? Anda merasa tidak kaya, gersang, sepi, kosong dan menderita?
Sungguh, apakah anda merasa ketidak-adilan sedang terjadi
di mana-mana? Kekuasaan, korupsi, dan ketamakan telah membinasakan dan menghancurkan banyak korban? Kelihatannya setiap orang seperti membawa egonya, perasaan sakit hati, tersia-sia, serta segala kebiasaan buruk?
Mengapa ada tunawisma dan pengemis-pengemis, pelacur-
pelacur, orang-orang bersifat buruk, pengguna narkoba dan bahkan kejahatan merajalela? Mengapa hampir semua negara di dunia begitu buruk dan busuk? Mengapa hidup harus sesukar ini? Penduduknya terseok-seok dan tidak perduli dengan orang lain, dan bila mau jujur, adakah yang perduli dengan Tuhan?
Meskipun pertanyaan-pertanyaan tersebut diserukan oleh
semua orang yang ada di dunia ini, sangat sedikit manusia yang sungguh-sungguh mengerti secara universal (umum) bahwa mereka (hati nuraninya) sedang merindukan suatu tempat sempurna yang sebenarnya sudah disediakan oleh Tuhan Yesus untuk setiap manusia.
Namun, meskipun manusia hidup mudah, kaya, modern, dan
tanpa kesusahan yang dirasakan pun membuat manusia ternyata tetap tidak dapat menemukan Tuhan.
Pertanyaan-pertanyaan dan kehidupan manusia yang
sungguh-sungguh dirasakan oleh semua orang ini seharusnya menjadikan manusia bertambah arif, bijak, siap menolong orang lain, mencari dan berbuat keadilan, kebenaran, kasih dan kekudusan.
Apa yang sudah ditaruh Tuhan di dalam hati manusia secara
universal (umum) adalah kunci dan alat bagi manusia untuk menemukan Tuhan. Hati nurani yang murni adalah pelita dan langkah yang pertama bagi manusia untuk mulai menemukan terang dan cahaya Tuhan yang terang benderang.
1. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan tubuh yang
sempurna dan tidak pernah layu bagi setiap orang yang mau.
“untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa,
yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu (1 Petrus 1:4).
“Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu
akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu” (1 Petrus 5:4).
2. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan tempat
kelegaan dan hati yang dipuaskan oleh segala kerinduan akan Tuhan yang mengasihi lebih dari apapun yang terlihat dan sudah tercipta di dunia ini.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
“agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan
mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus”( Kisah Para Rasul 3:20).
“dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang
ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama- sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala (2 Tesalonika 1:7). 3. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan kerajaan yang akan dipimpinNya dengan kemuliaan, keadilan, kebenaran, kasih dan kekudusan.
“Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak
penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 1:11).
“suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang
menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu” (2 Tesalonika 1:5).
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1:3).
4. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan
pemulihan atas luka-luka hati kita, dan orang-orang yang menderita sudah disediakan sebuah tempat yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.
“Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17).
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu
dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma 15:13). 5. Percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan hubungan yang intim dan mesra dengan dirimu dalam persekutuan dan penyembahan kepadaNya yang ajaib.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan
takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba- hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (Wahyu 22 : 3).
6. Percayalah bahwa Tuhan sungguh-sungguh ingin
berdiam di tengah-tengah kumpulan manusia dan Tuhan ingin menjadi Tuhan kita serta kita menjadi umatNya. Oh, haleluya, puji Tuhan yang besar dan mengasihi kita.
Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu
berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21 : 3-4).
Pesan utama yang dikumandangkan Alkitab ialah sorga
adalah tempat kediaman Tuhan. Semua nabi menyatakan bahwa sorga adalah rumah Tuhan (Ulangan 26 : 15; Matius 6 : 9; Yohanes 6:42; Kisah Para Rasul 1 : 9-11; Wahyu 19:11- 16). Sorga adalah tempat kediaman Tuhan Yesus Kristus. Sorga akan terasa dahsyat luar biasa mengagumkannya karena sebagai tempat kediamanNya, sorga adalah satu- satunya tempat di mana Tuhan dapat dengan bebas mengekspresikan diriNya sepenuhnya, karena itu adalah rumahNya. Di sorga, Tuhan tidak akan menahan-nahan apa pun, tak sesuatu pun menjadi tersembunyi akibat tidak adanya dosa. Tuhan dapat tampil sebagai diriNya sendiri. Segala kebaikanNya, kehebatanNya, kebesaranNya, kemurahanNya, dan kemuliaanNya yang begitu agung dapat terpancar bebas. Segala yang tersimpan dalam lubuk hatiNya sejak penciptaan alam semesta dapat diungkapkanNya di rumahNya.
Di sorga ini, di rumah Tuhan inilah kita akan merasakan
kepribadian, selera humor, impian, keasyikan, dan segala keinginan Tuhan atas diri kita anak-anakNya, yang sangat dikasihiNya.
Semua orang yang hidup di planet bumi ini baik sekarang,
dahulu, maupun pada masa-masa mendatang memiliki suatu persamaan karakteristik. Persamaan karakteristik di antara kita semua yang diterima dengan suara bulat dan bersifat universal sehingga dipandang sebagai suatu kebutuhan yang “sangat” adalah adanya “Lubang” menganga berbentuk “Tuhan” di dalam hati kita. Itu merupakan “deklarasi” dari Tuhan sendiri melalui hati nurani sehingga kita tidak bisa berdalih, yang memberikan suatu pernyataan bahwa ketika Tuhan menciptakan kita, Dia menciptakan kita sebagai makhluk yang memiliki kehausan rohani terhadapNya.
Kebanyakan dari kita menderita akibat terus-menerus
tergoda mengisi kekosongan kita akan Tuhan dengan hal-hal lain. Kita semua menjunjung nilai keluarga, pengajaran, ilmu, persahabatan, agama dan tradisi adat istiadat dan lain- lain. Dan ternyata, tak sesuatupun, atau seorangpun yang sanggup mengisi lubang suci di dalam hati kita, dan itu seperti memasukkan sebutir kerikil kecil di jurang tanpa dasar.
Kita memerlukan Tuhan. Satu Tuhan yang 100% asli adalah
kebutuhan terdalam dan pemenuhan terbesar kita. Nyata, tak sesuatu pun setara dengan kesempurnaan Sang Maha segalanya. Yang terbaik dari segala yang ada adalah “Tuhan”. Bersama Tuhan, kita memiliki segalanya serta kepercayaan diri yang nyata. Tanpa Tuhan, kita tidak memiliki apa pun, kosong, sepi, gersang dan penderitaan yang terkatakan.
Daya tarik agung sorga bukanlah sekedar pada keindahannya
yang luar biasa, kekayaannya yang menggairahkan, atau kesenangan fantastik yang akan kita rasakan di sana. Daya tarik sorga adalah pada Tuhan yang Maha segalanya.
Pada hakikatnya, sorga adalah mengenai Tuhan. Barangkali
anda ingin masuk sorga sebab anda sedang mencari sesuatu yang sepertinya hilang. Lihatlah kenyataan, ternyata yang anda cari adalah – “Tuhan sendiri”. Apa yang sesungguhnya kita dambakan akan kita temukan ketika kita mengalami hubungan yang lebih karib denganNya, lebih sering, lebih dalam, dan lebih kuat, daripada yang mampu kita bayangkan.
Saat kita sudah dilahirkan kembali, kita pernah punya
pengalaman mencicipi sekejap rasa-Nya Tuhan Yesus Kristus di bumi, dan akan dapat menyuapkan sepuas-puasnya ke mulut kita pada saat kita di sorga nanti. Dan itu sebabnya, tempat itu disebut sorga, tempat kepuasan hati nurani kita, sampai selama-lamanya.