Anda di halaman 1dari 11

Survei Perjanjian

1 SAMUEL
Lama II

By Sevita Anggi Primadani


(‫ )ְׁש מּואֵ֔ ל‬Samuel

Latar Belakang “Aku telah memintanya dari Tuhan” (ay.20)

Berasal dari suku Efraim, lahir dari pasangan


suami istri yaitu ayahnya bernama Elkana dan ibunya
Hana. (ay.1)
Mempunyai 3 saudara laki – laki dan 2 saudara
perempuan (ps.2, ay.21)

Lahir : 1070 SM
Meninggal : 1012 SM, Rama wilayah Benyamin
(59 Tahun)

Kitab Samuel ditulis oleh Samuel dan sisanya ditulis


oleh nabi Gad dan Natan

Merupakan hakim terakhir sebelum


akhirnya Israel memasuki masa kerajaan.
Samuel juga nabi yang mengurapi dua
raja pertama Kerajaan Israel yaitu
Saul dan Daud
GARIS BESAR KITAB

I Tradisi Silo (1 Sam. 1:1 - 4:1a)

II Kisah Tabut (1 Sam. 4:1b – 7:1)

III Hal berdirinya kerajaan (1 Sam. 7:2 – 12:25)

IV Pemerintahan Saul (1 Sam 13-15)

V Daud semakin berkuasa (1 Sam 16-31)


Tujuan utamanya bersifat Teologis. Samuel menceritakan sejarah penetapan perjanjian Daud,
yang dititikberatkan dalam kitab – kitab ini dan akhirnya dalam perjanjian itu sendiri
adalah pengembangan paham yang tepat mengenai otoritas Allah.

Menunjukkan pada pembaca bahwa Daud bukan seorang perebut takhta, tetapi untuk
menjelaskan bahwa Allah yang menempatkan Daud di atas takhta, jangan sampai ada yang
mengira bahwa Daud adalah seorang pengkhianat yang berkomplot untuk merebut takhta,
membunuh raja beserta pewarisnya melainkan untuk menyatakan bahwa Allah yang berkuasa
menempatkan dia di atas takhta.

Pesan utama dalam kitab ini adalah bahwa perjanjian Daud ditetapkan oleh Allah.
Rakyat bisa saja memilih raja, sebagaimana mereka memilih Saul tetapi Allah yang
memilih dinasti

Ditulis pada abad ke-10 SM

Tujuan dan Pesan Penulisan


Pasal 1
- Kemandulan Hana disebutkan sebagai tindakan langsung dari Allah
- Hana menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan dengan bernazar menyerahkan
anaknya kepada Tuhan.
- Rambut yang tidak tercukur merupakan tanda sumpah seorang nazir
- Elkana sangat mencintainya walaupun TUHAN tidak memberi anak kepadanya
- Elkana dan Hana memberikan anaknya kepada Tuhan dan menyerahkannya
kepada imam Eli

Pasal 2
- Hana sangat bersukacita akan kelahiran Samuel dengan melakukan puji – pujian
kepada Tuhan
- Berbeda dengan papanya Imam Eli kedua anaknya yaitu Hofni dan Pinehas sering
berbuat jahat di mata Tuhan. Melakukan dursila, mengambil korban persemba-
han, tidur dengan perempuan, dsb.
- Mereka menggunakan kedudukan mereka sebagai kesempatan untuk memuaskan
keserakahan dan kebejatan seksual mereka, dan Imam Eli sebagai orangtuanya
tidak memecat anaknya dari jabatan sebagai imam
- Berbeda dengan anak imam Eli, Samuel yang muda itu semakin besar dan semakin
disukai baik dihadapan Tuhan maupun dengan manusia
Pasal 3
- Samuel terpanggil karena telah mengalami penglihatan oleh Tuhan

Pasal 4
- Israel menderita kekalahan karena kaum imam telah rusak dan Israel tidak taat
Kepada Allah
- Mereka membawa tabut perjanjian ke medan pertempuran sambil mengira
bahwa tabut tersebut akan memastikan kemenangan mereka sebaliknya, mereka
seharusnya bertobat dan memperbaiki cara hidup berdosa mereka jikalau
merindukan berkat Allah
- Tabut perjanjian mewakili kehadiran Allah di Israel, Umat itu mengira bahwa
tabut perjanjian itu akan menjamin perkenan dan kuasa Allah tanpa syarat.

Pasal 5
- Orang Filistin merampas tabut Allah secara paksa yang mengakibatkan orang Fil-
istin dan Dagon (dewa mereka) mengalami terpenggal dan terpelanting kepala
Dagon dan Tuhan memberikan penyakit kepada mereka akibat dahsyat dari
kekudusan Tabut tempat kehadiran Allah
Pasal 6
- Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam
tabutTUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu.

Pasal 7
- Samuel menekankan perintah Allah, apabila bangsa isael Allah untuk menerima
perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama mereka harus
berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk
penyembahan berhala dan lain sebagainya.

Pasal 8
- Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak – anaknya menjadi hakim atas
orang Israel di Bersyeba yaitu Yoel dan Abia. Tetapi anak – anaknya itu tidak
hidup seperti ayahnya, mereka mengejar untung (laba), suap dan memutar ba-
likkan keadilan.
- Bangsa Israel meminta raja
Pasal 9-10
- Saul diurapi menjadi raja bangsa Israel

Pasal 11-12
- Saul menjadi raja bangsa Israel
- Saul yang dikuasai oleh Roh Allah mengajak seluruh orang Israel untuk bersama-sama
melawan Nahas dan orang-orang Amon. Ia berhasil menggerakkan orang-orang Israel
untuk bersatu mengalahkan musuh.

Pasal 13-15
- Saul menjadi angkuh
- Saul sendiri langsung mempersembahkan korban bertentangan dengan firman Allah.
Karena Saul gagal menaati perintah Allah, Samuel memberitahukannya bahwa Allah akan
mengambil kerajaan itu darinya (ayat 1Sam 13:13-14). Walaupun Saul tetap bertakhta
hingga akhir hidupnya, putranya Yonatan tidak akan menaiki takhta sebagai
penggantinya.
Pasal 16-17
- Tuhan sudah menolak Saul menjadi pemimpin atas bangsa Israel karena slalu dipenuhi oleh
roh jahat
- Kemenangan Daud atas Goliat diperoleh karena imannya kepada Allah yang telah diuji dan
dibuktikan dalam hidupnya. Kita dapat menemukan lima faktor khusus yang menghasilkan
kemenangannya:
1. Daud mengasihi Allah (1Sam 16:7) yang membuatnya senantiasa mencari Allah dan wajah-
Nya (bd. 1Taw 16:10-11).
2. Daud bersemangat dan sangat memperhatikan kehormatan Tuhan Allah Israel (ayat 1Sam
17:26,36,46). Ia menyadari bahwa Goliat bukan saja menantang bala tentara Israel, tetapi
Tuhan Yang Mahakuasa.
3. Kepercayaan Daud akan kuasa Tuhan telah diperkuat oleh ingatannya akan masa-masa
sebelumnya ketika ia berdoa dan mengalami kelepasan dari Allah (ayat 1Sam 17:34-37;
bd. Mazm 29:3-4).
4. Daud tidak mengandalkan dirinya tetapi Allah dalam mengalahkan Goliat dan orang
Filistin (ayat 1Sam 17:37,45-47; bd. Mazm 33:16-17; 44:7-8; Hos 1:7).
5. Roh Tuhan turun dengan kuasa di atasnya (1Sam 16:13; bd. Za 4:6). Manakala anak-anak
Allah menghadapi persoalan dan situasi yang tampaknya tidak dapat diatasi, maka raksasa-
raksasa tersebut dapat dikalahkan jikalau kita menggunakan iman seperti Daud dan
bersandar kepada kuasa Roh Kudus (lih. Ef 3:20-21; Fili 4:13).
Pasal 18-20
- Yonatan memiliki sifat yang berbeda dengan ayahnya, jiwa Yonatan dengan Daud
saling mengasihi sampai membuat persahabatan yang mengharukan
- Daud slalu berperang dan selalu berhasil kemanapun juga Saul menyuruhnya, akan
tetapi bangkit amarah Saul semenjak perempuan yang menari – nari memuji Daud
“Saul mengalahkan beribu – rebut musuh,tetapi Daud berlaksa –laksa” sehingga
Saul berniat membunuh Daud
- Tuhan melindungi Daud melalui Yonatan, dan istri Daud

Daud semakin berkuasa (1 Sam 16-31)


- Pada pasal – pasal ini menceritakan mulai dari perjalanan pelarian Daud dari Saul,
karena Saul hendak membunuhnya
- Tetapi Tuhan senantiasa menyertai Daud sehingga apapun yang ia perbuat berhasil
- Saul pun mati beserta dengan anak – anaknya (Yonatan, Abinadab dan Malkisua)
saat melawan orang filistin
Aplikasi:
- Tuhan kadang membuat kita mengalami kekecewaan atau menuntun kita ke dalam situasi di
mana kita merasa tidak mampu atau rendah diri supaya dapat melaksanakan kehendak-Nya
dalam kehidupan kita
- Orang-tua yang mendukung, mendorong, dan berdoa bagi anak-anaknya akan sangat berkenan
kepada Allah
- Perlunya kesalehan dan takut akan Allah sebagai standar-Nya bagi pejabat atau siapapun yang
akan memimpin umat Tuhan.
- Doa membawa Allah ke dalam setiap aspek kehidupan kita: pekerjaan, rencana, keluarga,
persoalan, dan keberhasilan kita
- Iri hati timbul dari hati yang sudah tercemar. Iri hati adalah perasaan tidak senang melihat
orang lain lebih hebat dari dirinya dan bila iri hati dibiarkan akan menimbulkan tindakan-
tindakan yang yang jahat

Anda mungkin juga menyukai