2. KONTEKS BACAAN
Pada ayat 2-3 dikatakan TUHAN menghukum bangsa Israel dengan cara
diserahkan ke dalam tangan Raja Kanaan Yabin. Dan bukan hanya itu bangsa Israel
ditindas dengan keras selama 20 tahun oleh panglima tentara Kanaan Sisera yang
mempunyai 900 kereta besi. Hal ini menunjukan bahwa TUHAN tidak pernah setuju
dengan dosa, sehingga ketika bangsa Israel (bangsa pilihan TUHAN) melakukan dosa,
TUHAN menghukum bangsa Israel seperti pada ayat 2-3. Tetapi karena TUHAN begitu
mengasihi bangsa Israel, Ia mendengar seruan bangsa Israel dan melepaskan bangsa
Israel dari dalam tangan raja Yabin dan Sisera melalui Debora (Nabiah dan Hakim
Israel) dan Barak (panglima perang bangsa Israel)
DEBORA
Debora dalam bahasa ibrani DEVORAH yang artinya “LEBAH” adalah istri
Lapidot yang pada waktu itu adalah seorang Nabiah.
Yang kita tahu bahwa jabatan nabi/nabiah adalah jabatan mulia yang mempunyai
tugas untuk menyampaikan suara TUHAN kepada umat-Nya (ayt 6). Dan bukan hanya
seorang nabiah, Debora pada saat itu juga memerintah sebagai Hakim atas bangsa
Israel (satu-satunya hakim perempuan bangsa Israel ). Pada ayat 5 dikatakan bangsa
Israel biasa datang kepada Debora untuk meminta nasihat kepadanya.
Dari kedua jabatan yang diemban Debora seperti bertentangan dengan adat
bangsa Israel yang dimana jabatan nabi dan hakim biasanya adalah laki-laki (sistem
patriarki). Sistem dimana laki-laki selalu yang pertama dalam segala aspek dan wanita
selalu yang kedua.
Tetapi disini TUHAN mau memakai kaum wanita dalam bacaan ini TUHAN
memakai Dedora dan Yael untuk memuliakan nama TUHAN. Dimulai dari TUHAN
berfirman kepada Debora untuk memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah
Naftali untuk maju berperang melawan Sisera dengan membawa 10.000 orang bani
Naftali dan Zebulon karena TUHAN akan menyerahkan Sisera dan kereta-keretanya
dan prajuritnya ke dalam tangamu, tetapi Barak menolak dan berkata; jika Debora
tidak maju ikut berperang bersama maka ia tidak maju berperang. Debora pun
akhirnya maju berperang bersama Barak dan berkata; Barak tidak akan mendapat
kehormatan dalam perang ini karena TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam
tangan perempuan.
Debora dan Barak beserta 10.000 orang bani Naftali dan Zebulon maju
berperang dan mendapat kemenangan karena campur tangan TUHAN (ayt 14-16),
tetapi Sisera berhasil melarikan diri dan bertemu dengan Yael, istri Heber orang Keni
dan meminta perlidungan dari padanya. Tetapi disini rencana TUHAN mau memakai
kaum wanita untuk memuliakan nama-Nya. Pada ayat 18-21 Yael seolah-olah seperti
menolong Sisera tetapi akhirnya dibunuh oleh Yael, sesuai dengan firman TUHAN yang
dikatakan Debora pada ayat 9.
3. APLIKASI
A. Tuhan membenci dosa sehingga setiap anak-anak-NYa yang melakukan dosa pasti
dihukum, karena Tuhan tidak mau kita anak-Nya hidup di dalam dosa.
B. Tuhan sanggup menolong kita, yang harus kita lakukan adalah berserah dan selalu
mengandalkan Tuhan.
C. Belajar dari Debora dan Yael walaupun seorang wanita yang dalam adat orang
Israel dipandang sebelah mata tetapi karena Tuhan menyertai, mereka dapat
melakukan hal-hal besar. Contohnya ketika di sekolah anak-anak dipilih sebagai
ketua kelas jangan merasa tidak mampu hanya karena memiliki badan yang kecil
atau karena perempuan, tetapi harus berani karena di dalam kita ada Roh Kudus
yang kan memampukan anak-anak.