Jadi Belsyasar bukan anak tapi cucu Nebukadnesar. Padahal ayat 2 menyatakan bahwa ia
adalah anak. Hal ini biasa dalam Alkitab misalnya Mat 1:1 mengatakan bahwa Yesus adalah
anak Daud, anak Abraham…..
Jadi anak disini dalam arti garis keturunan.
Menurut sejarah tradisi Yahudi, belsyasar membuat pesta karena menurut anggapannya
bahwa raja Koresy telah mengundurkan diri dari sekeliling Babel. Dan ia merasa tidak ada
tantangan lagi. Ia membuat pesta besar-besaran dengan undangan 1000 orang Menterinya.
Bentuk pesta ini adalah pesta pora, mabuk-mabukkan dan memuji-muji berhala yang adalah
kebencian tuhan. Ul 17:2-5. perbuatan yang sangat jahat yang mereka lakukan pada saat itu
mereka menajiskan perkakas rumah Tuhan yang diambil dari Bait Allah Yerusalem. Amsal
31:4-5. Anggur dapat menjerumuskan manusia kedalam dosa. Efesus 5:18.
Ayat 5. Keputusan penghukuman Allah
Sementara mereka dalam pesta pora para Allah menyatakan keputusannya untuk
menghukum Babel dan raja Belsyasar. Perhatikan kata pada jam yang sama. Peristiwa ini
adalah gambaran keadaan dunia dewasa ini. Orang makan, minum, mabuk, pesta pora (Mat
24:37-39). Kalau Babel dalam situasi pesta pora maka Tuhan menjatuhkan hukum
terhadap Babel, demikian juga dunia ini. Hukuman ini hampir terjadi Wahyu 18:10,17,19.
jari Allah berbicara tentang kuasa Allah, Luk 11:20-21,”jika aku mengusir setan dengan
kuasa Allah (inggris:jari Allah) . dalam bahasa Inggris The finger of God – dengan jari Allah,
Maz 8:4, Mat 12:28, Kel 31:18,”Jari Allah menulis hukum-hukum Allah(jari Allah:kuasa
Roh Kudus), Kel 8:19,”kata para ahli itu pada Firaun inilah jari Allah.”
Kalau penghukuman Allah terjadi di bumi ini, maka ketakutan menimpa setiap orang yang
tidak percaya. Pembukaan meterai ke-6 ada beberapa peristiwa yang terjadi di bumi dan
dilangit. Wahyu 6:12-17, Luk 21:26.
Ayat 17. Daniel ditawarkan / dijanjikan untuk mendapat hadiah, jika ia mampu mengartikan
tulisan itu. Daniel menolak pemberian itu, menunjukkan bahwa Daniel bukanlah seorang
Hamba Tuhan upahan.
Beberapa contoh dalam Alkitab Hamba Allah yang menolak hadiah:
II Raj 5:16, Elisa menolak pemberian Naaman.
Kej 14:22-23. Abraham menolak pemberian Raja Sodom.
KPR 8:19-20, Petrus dan Yohanes menolak pemberian Simon orang Hobatan.
Ayat 18-24. Daniel sebagai Hamba Tuhan tidak segan-segan menyebutkan dosa yang dibuat
Raja Belsyasar.
Ada 3 dosa yang dibuat Belsyasar yaitu:
tidak merendahkan diri
menajiskan benda-benda suci.
menyembah berhala.
Ayat 29. pada akhirnya hadiah-hadiah itu diterima oleh Daniel karena sudah merupakan
perintah Raja yang harus ditaati.
Ayat 30. Terbunuhnya Belsyasar dan runtuhnya kerajaan Babel.
Ketika Raja Darius umur 62 tahun dan yang menggantikannya adalah keponakan Raja Darius
yang bernama Sirus atau Koresy. Dialah yang menyerbu Babel saat Belsyasar mengadakan
pesta dan mabuk. Koresy masuk menyerang. Koresy menduduki negeri Babel pada malam itu
juga. Runtuhnya Kerajaan Babel telah dinubuatkan dalam Kitab Nabi Yesaya 13:17-22, 14:1-
4, 20-23, 21:2-10; Yer 50:1-19, 23-28, 41:1-11,24,29-32,49,53-58,61-64. Negeri Babel jatuh
pada tahun 538 SM. Nubuat Yesaya tahun 712 SM. Jadi 714 tahun kemudian, juga sudah
disebutkan nama yaitu Koresy.
Sementara pesta pada malam hari, mereka lupa menutup dua pintu air sungai Efrat.
Kemudian Koresy dan seluruh tentaranya mengikuti pintu air itu. Disamping itu menurut
sejarah mereka dibantu oleh dua orang pelarian yang bernama Gobrias dan Godatas. Waktu
itulah mereka membunuh Raja belsysasar dan menaklukan Babel.
Mengapa Kerajaan Babel yang begitu kuat akhirnya runtuh?
Sebenarnya kerajaan Babel adalah salah satu cambuk yang dipakai Allah untuk
menhajar/mendisiplinkan umat Allah. Yes 47:6-7…. Aku tadinya murka terhadap
umatKu. Yer 51:7 …. Babel tadinya seperti piala emas di Tangan Tuhan.
Babel sebenarnya adalah alat Tuhan juga untuk menghajar bangsa-bangsa lain yang sangat
kejam. Namun karena kesombongannya dan karena tindakannya yang sudah diluar kehendak
Allah, Allah menggulingkan kerajaan ini.Yes 47:7-15, Yer 50:31-32.
Jika pemerintahan dunia tidak menyadari tugas mereka ditetapkan oleh Allah untuk
membalas murka Allah atas yang berbuat jahat dan utuk menegakkan kebenaran bagi yang
berbuat baik, maka kekuasaan mereka tidak akan berlangsung lama. Roma 13:1-6.
PENGANTAR KITAB DANIEL
Penulis: Daniel
Tema: Kedaulatan Allah Dalam Sejarah
Tanggal Penulisan: Sekitar 536-530 SM
Siapakah Daniel
Daniel adalah seorang tawanan perang yang ditangkap oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada
waktu Yerusalem jatuh. Bersama-sama dengan orang Yahudi dari golongan atas lainnya,
Daniel diangkut ke Babel, dididik, dan dipekerjakan pada pemerintah. Dia bekerja di bawah
Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius dari tahun 605 SM sampai 536.
Namanya berarti "Allah adalah hakimku," tetapi di Babel ia diberi nama baru. Seperti nama
aslinya yang mengandung nama Allah Israel, yaitu El, maka nama barunya pun mengandung
nama dewa Babel, Bel. Beltsazar mungkin berarti "Semoga dewa Bel melindungi raja".
Perhatikan tiga hal mengenai Daniel, yaitu dia adalah seorang yang sangat bijaksana, sangat
mudah bergaul dan rajin berdoa.
Latar Belakang
Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah Hakim( ku)," adalah tokoh utama dan penulis
kitab dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas
dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam
pasal 7-12 (Dan 7:1-12:13). Yesus menghubungkan kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat
24:15) ketika mengutip Dan 9:27. Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan
pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan
Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun
pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11). Daniel adalah seorang remaja
ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an
ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1-12:13). Ia mungkin hidup
sampai sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes dan
kitab Wahyu).[1]
Pengetahuan kita tentang nabi Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd.Yeh
14:14,20). Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd.2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7);
dia berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6), karena Nebukadnezar
pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya (Dan 1:4,17).
Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-
laki di istana (bd. Dan 1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan
oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang
mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh
tanggung jawab (Dan 2:46-49; 6:1-3).
Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia,
dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih
muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.
Tujuan
Ada dua maksud untuk penulisan kitab Daniel:
(1) untuk menenteramkan hati umat perjanjian PL bahwa hukuman pembuangan mereka di
antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib tetap mereka; dan
(2) untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat
nubuat tentang kedaulatan Allah atas bangsa-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya
di bumi.
Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan Daniel dan ketiga
sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel. Kitab ini menegaskan bahwa
janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan umat perjanjian-Nya adalah sama
pastinya dengan kemenangan yang akan bertahan selama-lamanya. Mazmur 137, sama
seperti halnya nubuatan ini, ditulis di Babel:
"Di tepi sungai-sungai Babel
di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion."
Hidup dalam pengasingan sangat menghancurkan moral bangsa Yahudi. Mereka merasa
bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Oleh karena itu, mereka menggantungkan harapan
mereka dan menolak untuk bernyanyi:
"Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?"
Itulah pertanyaan mereka yang mengibakan. Daniel menjawab pertanyaan mereka. Ia
menunjukkan bahwa Allah tetap Allah, walaupun mereka berada di Babel.
Survei
Isi kitab Daniel adalah paduan riwayat hidup, sejarah, dan nubuat. Bentuk tulisannya ialah
sastra apokaliptis, yang artinya bahwa berita nubuatnya menyingkapkan penyataan Allah
(1) melalui berbagai penglihatan, mimpi, dan lambang,
(2) untuk memberikan semangat kepada umat Allah pada masa krisis dalam sejarah, dan
(3) untuk membayangkan pengharapan Israel mengenai kemenangan akhir kerajaan Allah
dan kebenarannya di bumi.
Kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi tiga bagian utama.
(1) Pasal 1 (Dan 1:1-21) ditulis dalam bahasa Ibrani dan memberikan latar belakang sejarah
kitab ini.
(2) Pasal 2-7 (Dan 2:1-7:28), dimulai Dan 2:4, ditulis dalam bahasa Aram, menggambarkan
kebangkitan dan keruntuhan empat kerajaan yang kuat di dunia yang berturut-turut dan
diikuti oleh penetapan Kerajaan Allah sebagai kerajaan yang kekal (khususnya pasal 2,
7; Dan 2:1-49; 7:1-28). Pasal-pasal ini menekankan kedaulatan Allah atas dan campur
tangan-Nya dalam hal ihwal manusia dan bangsa-bangsa dengan menguraikan:
(a) naiknya Daniel hingga kedudukan tinggi di istana Nebukadnezar (Dan 2:1-49);
(b) seseorang seperti "anak dewa" di dalam perapian yang menyala-nyala bersama ketiga
kawan Daniel (Dan 3:1-30);
(c) kegilaan sementara Nebukadnezar sebagai hukuman Allah (Dan 4:1-37);
(d) peranan Daniel dalam perjamuan Belsyazar, yang menyatakan akhir kerajaan Babel (Dan
5:1-30);
(e) pembebasan ajaib Daniel dari gua singa (Dan 6:1-28); dan
(f) penglihatan mengenai empat kerajaan dunia berturut-turut yang dihakimi oleh "Yang
Lanjut Usia" (Dan 7:1-28).
(3) Dalam pasal 8-12 (Dan 8:1-12:13), Daniel kembali menulis dalam bahasa Ibrani dan
menguraikan berbagai penyataan yang luar biasa dan kunjungan malaikat dari Allah
mengenai.
(a) umat Yahudi di bawah pemerintahan kafir kelak (TB Dan 8:1-11:45),
(b) periode "tujuh puluh kali tujuh" sebagai waktu yang ditetapkan Allah untuk
menyelesaikan misi Mesias demi mereka (Dan 9:1-27), dan
(c) pembebasan akhir mereka dari semua penganiayaan pada akhir zaman (Dan 12:1-13).
Berita nubuat Daniel ini mencakup dua dimensi:
(1) masa depan yang dekat dan
(2) masa depan yang jauh, sekalipun sering kali keduanya terpadu.
Misalnya, dalam pasal 8,11 (Dan 8:1-27) dan (Dan 11:1-45), Daniel menubuatkan tentang
lambang "antikristus" yaitu Antiokhus IV Epifanes, yang menajiskan Bait Suci Yerusalem
pada tahun 168 SM, sedangkan ia juga bernubuat tentang antikristus akhir zaman (Dan 8:23-
26; 11:36-45; bd. Wahy 13:1-10). Hal saling mempengaruhi di antara dua masa depan ini
secara umum menandai nubuat alkitabiah dan secara khusus nubuat Daniel. Allah
menyatakan kepada Daniel bahwa nubuat tentang masa depan yang jauh adalah berita
terselubung "sampai pada akhir zaman" (Dan 12:4,9), ketika pengertian akan diberikan
kepada umat Allah yang di dalam kesucian dan hikmat mencari Dia untuk memperoleh
pengertian sama seperti Daniel (Dan 12:3,10).
Ciri-Ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL yang paling banyak dibaca
dan dikaji.
(2) Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih sering daripada kitab PL
lainnya.
(3) Kitab ini merupakan kitab "Apokalips" PL, sebagaimana Wahyu untuk PB, yang
menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat penting bagi gereja akhir zaman.
(4) Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam PL. Dalamnya terdapat satu-
satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan pertama Mesias (Dan 9:24-27).
(5) Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada kitab nubuat PL lainnya
(mungkin terkecuali Yeremia). Perhatikan khususnya bahwa Daniel ditandai sifat integritas
yang tinggi, hikmat nubuat yang besar, dan ketekunan dalam doa dan berpuasa.
(6) Kitab ini berisi teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat untuk pemulihan umat
Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman Allah (lih. Dan 9:1-27, diilhamkan
oleh Yer 25:11-16; 29:7,10- 14).
(7) Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah yang paling digemari
dalam Alkitab (Dan 3:1-30; 6:1-28).
(8) Drama "tulisan di dinding" pada perjamuan Belsyazar menjadikan frasa itu sebagian dari
pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.
Tema Kunci
Kitab Daniel merupakan kitab nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain,
berisi gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir zaman.
Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga dibandingkan dengan Markus
13, Matius 24 dan Lukas 21. Dari kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul
suatu prinsip yang penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat
kapan akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah cukup
bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Namun demikian,
kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan nubuatan dan menolak
pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana. Segala sesuatu berjalan seperti
sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan,
dan mencoba untuk menentukan waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
Banyak usaha penjelasan arti misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali
tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika Yerusalem
jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem.
Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah bahasa Ibrani: Mesias) pasti
menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula bahwa antara 69 minggu dan minggu
terakhir yaitu antara kedatangan Kristus pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama
yang di dalamnya kabar baik diberitakan. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27 dan
acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu 11:1-13, dan sudah
jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-
ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27;
Matius 24:1-44; 2Pe 3; dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang
penting dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu.
Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan secara
simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan". Daftarkan apa saja
yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu mengetahui lebih banyak lagi?
Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?
Jika kita memusatkan tema Kitab Daniel kepada Akhir Zaman maka terlalu sempit untuk
melihat hal yang lain, Dalam Kitab Daniel justru tema yang jelas terlihat ialah kedaulatan
Allah, Ia berdaulat menyelamatkan (Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari perapian yang
menyala-nyala dan Daniel dari goa singa), Ia berdaulat mengangkat dan menurunkan
penguasa Dunia (Nebukadnezar diturunkan dan menjadi tidak waras lalu dipulihkan kembali
oleh Tuhan). Lalu inti dari nubuat kitab Daniel ialah kemenangan umat Allah. Peristiwa-
peristiwa tersebut lebih berat menunjukkan Kitab ini dengan tema kedaulatan Allah. Karena
akhir zaman pun ada dalam kontrol kedaulatan Allah.
Pesan
1. Minat fatalistis manusia terhadap agama Dan 3:1-30
o Obyek penyembahan manusia disediakan. Perhatikan konstruksinya — lunak tetapi terbuat
dari emas yang mewah dan ukurannya — kaku tetapi kelihatannya hebat. Dan 3:1-3
o Perintah dikeluarkan. Suatu liturgi baru! "Katakan pada kami apa yang harus kami lakukan
dan kami akan melakukannya!" Pendapat Nebukadnezar itu benar bahwa gabungan rasa
kagum dan takut dapat meningkatkan penyembahan. Dan 3:4-6
o Ketaatan ditawarkan. Manusia seperti domba dan mereka akan mengikuti seorang
"gembala". Ini merupakan peringatan bagi para pemimpin. Dan 3:7
o Tuduhan dilancarkan. Bersyukurlah kepada Allah bagi para "non-konformis," orang yang
dapat membedakan yang benar dari yang jahat, walaupun yang salah itu bersumber pada
raja. Dan 3:8-12
o Suatu pilihan ditawarkan. Bertobat atau mati! Sering kali pilihan yang ditawarkan begitu
gamblang, tetapi kita sering menolak Kristus jika pilihan itu bukan kematian, melainkan
semata-mata hanya menjadi bahan tertawaan atau dianggap aneh. Dan 3:13-15
o Jawaban diberikan. Dan jawaban itu luar biasa! Kami tidak mau! Kemenangan! Dan 3:16-
18
o Hukuman dilaksanakan. Iman ketiga orang ini dicobai habis-habisan; kelihatannya tidak
akan ada pembebasan. Dan 3:19-23
o Ada pelepasan. Ada orang keempat, suatu tubuh ilahi, yang berjalan bersama mereka
bertiga di dalam api (suatu ilustrasi luar biasa dari Yesaya 43:2). Dan 3:24-27
o Suatu titah baru. Nebukadnezar sungguh bersedia untuk menambahkan Allah Israel ke
dalam koleksi dewa-dewanya, bahkan mengakui kuasanya yang luar biasa untuk
menyelamatkan. Tetapi Dia "Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dan 3:28-29
o Kedudukan baru. Dari penjara kepada kekuasaan, dari penghinaan kepada kehormatan.
Yusuf juga mempunyai pengalaman yang serupa (Kejadian 41). Dan 3:30
Penerapan
1. Orang Kristen sebagai orang buangan
Seperti dikatakan oleh Paulus, "kewargaan kita adalah di dalam sorga" (Fil 3:20), dan Petruss
menasihati kita, "hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia
ini" (1Pet. 1:17). Demikianlah yang terjadi dengan Daniel: seorang buangan, seorang
pendatang, seorang asing. Bagian pertama dari kitab ini merupakan suatu tuntunan yang luar
biasa mengenai bagaimana umat Allah harus bersikap dalam dunia yang jahat ini.
Pasal-pasal permulaan dari kitab ini mengajarkan kepada kita:
o Jangan terpengaruh oleh puji-pujian duniawi, atau oleh hadiah-hadiah (Dan 5:17).
o Jangan takut terhadap ancaman dunia; katakan apa yang harus dikatakan (Dan 3:16-18).
o Jangan terpengaruh dengan agama-agama dunia; bersamalah dengan Allah dan serahkanlah
segala konsekuensinya kepada Dia (Dan 6:1-10).
[1]Para pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan
nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga filsafat
mereka dan bukan oleh fakta-fakta.