Anda di halaman 1dari 2

Persiapan Sekolah Minggu 27 Maret 2022

Bahan Bacaan : Matius 26: 14-25

Tema : Setia pada Tuhan

Ayat Hafalan : Amsal 3: 3

Lagu wajib : Setia-setialah, saat iblis menggoda, 12 murid Yesus

A. Konsep
Yudas Iskariot adalah salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus yang dipilih langsung oleh Yesus. Dia
bersama-sama dengan Yesus di sepanjang pelayananNya. Yudas berasal dari kota Keriot (Yosua
15:25) sebuah kota di selatan Yudea. Nama ayahnya adalah Simon Iskariot. Dialah satu-satunya
murid yang tidak berasal dari Galilea. Ketiga kitab Injil yaitu Matius Markus dan Lukas selalu
menyebutkan namanya diurutan paling akhir dari kedua belas murid yang dipanggil oleh Yesus
dengan sebutan yang “mengkhianati Yesus”. Di dalam struktur organisasi para Murid, Yudas
memegang peranan sebagai Bendahara (Yohanes 13:29), namun dia juga sering mencuri uang
kas itu untuk digunakannya (Yohanes 12:6).
Setelah mahkamah agama merencanakan kesepakatan untuk membunuh Yesus, mereka masih
kesulitan mencari waktu yang tepat untuk menangkapNya. Mereka takut pada para pengikut
Yesus sehingga mereka merencanakan untuk tidak membunuh dia saat hari raya paskah. Satu-
satunya cara untuk bisa menangkap Yesus adalah dengan bekerja sama dengan salah satu orang
yang dekat dengan Yesus, agar orang itu bisa mengatur waktu dan kesempatan yang tepat untuk
menangkap Yesus.
Saat itulah Iblis masuk dalam hati Yudas dan membuat Yudas pergi untuk berunding dengan
Mahkamah Agama untuk menjual Yesus. Yudas menjual Yesus sehagra 30 keping perak, harga
yang sama dengan harga seorang budak pada jaman itu. Ironis, dia menjual Raja di atas segala
raja dengan harga seorang budak. Pengkhianatan Yudas ini sudah dinubuatkan dalam beberapa
kitab perjanjian lama, diantaranya Mazmur 41:10, Mazmur 55: 13-16. Bahkan dalam Zakharia
11: 12-13 menunjukan dengan jelas tentang jumlah uang yang diserahkan kepada Yudas.
(Matius 27:9-10). Pengkhianatan Yudas juga sudah diketahui oleh Yesus bahkan sebelum dia
memilih 12 rasul ( Yohanes 13: 18-19). Yesus sudah mengatakan bahwa akan ada di antara 12
murid yang mengkhianatiNya (Yohanes 6: 70). Bayangkan bagaimana perasaan Yesus yang hidup
selama 3 tahun bersama-sama dengan Yudas, makan bersama, melayani bersama Yudas sambil
mengetahui bahwa Yudaslah yang akan menyerahkan diriNya. Namun Yesus tetap setia untuk
menanggung semua itu untuk menebus dosa kita.
Yudas juga adalah seorang yang licik dan pintar dalam berakting. Ketika Yesus mengatakan
seseorang diantara mereka akan menyerahkan Dia dan semua murid bertanya-tanya siapa yang
akan menyerahkan Yesus, Yudas dengan liciknya ikut bertanya”Bukan aku, Ya Rabbi?” namun
langsung dijawab Yesus, “Engkau telah mengatakanNya”.
Alasan dibalik pengkhianatan Yudas tidak jelas. Beberapa penafsir mengatakan bahwa Yudas
adalah salah satu dari Sicarri, kelompok assassin yahudi yang meneror orang-orang pada tahun
40-50. Mereka adalah kelompok yang pembebasan Yahudi pada waktu itu. Beberapa penafsir
mengatakan Yudas kecewa pada Yesus yang tidak ingin menjadi Raja Israel dan menentang
Romawi. Namun Teori ini tidak didukung dengan fakta-fakta yang ada. Kemungkinan besar
alasan Yudas mengkhianati Yesus adalah uang. Dia adalah seorang yang sangat serakah. Dalam
bacaan hari ini di ayat 15 disebutkan bahwa dialah yang menawarkan berapa banyak uang yang
dapat mereka berikan kepadanya untuk menjual Yesus. Dia juga membiarkan iblis menguasai
hatinya sehingga dia tega menjual Yesus. Beberapa ajaran sesat mencoba mengajarkan paham
bahwa Yudas masuk surga karena dia telah “membantu” Allah dalam rencana penebusan dosa
kita dengan menyerahkan Yesus untuk disalib. Hal ini jelas-jelas salah, sebab Markus 14: 21
dengan jelas mengatakan bahwa Celakalah dia yang menyerahkan Anak Manusia. Yudas sudah
pasti masuk neraka karena dia menjual Tuhan Yesus. Dia juga mati bunuh diri dan mayatnya
jatuh dan membuat isi perutnya keluar. Beberapa literature di abad kedua menyebutkan bahwa
tanah tempat Yudas mati masih mengeluarkan bau busuk selama beberapa Tahun setelah dia
mati.

B. Aplikasi
1. Ajarkan anak-anak untuk tetap setia pada Yesus. Dalam kehidupan anak-anak yang masih
kecil, setia pada Tuhan Yesus dapat digambarkan dengan kita terus melakukan perintah
Yesus setiap hari. Rajin Berdoa, bertutur kata yang baik, Jujur, rajin belajar, taat pada orang
tua dapat dijadikan contoh kesetiaan pada Yesus bagi anak-anak. Bagi remaja, kesetiaan bisa
dikembangkan menjadi setia pada Tuhan dalam hal tidak meninggalkan iman kepada Yesus
dan tidak menyangkal Yesus dalam keadaan apapun. Kesetiaan pada Yesus harus dilakukan
dengan tetap meminta bantuan Roh Kudus. Ingatkan anak-anak bahwa Roh Kudus akan
membantu mereka dalam menjalani hidup sesuai yang diinginkan Tuhan.
2. Ajarkan anak-anak tentang bahaya keserakahan yang akan membuat mereka menjadi anak-
anak yang jahat dan tidak menyenangkan hati Tuhan. Jangan meniru keserakahan Yudas
yang membuat dia mencuri uang kas yang dipegangnya bahkan sampai menjual Yesus
karena uang. Contoh keserakahan misalnya dalam rumah dia memakan sendiri semua lauk
yang disediakan oleh mama tanpa menyisakan lauk bagi saudaranya yang lain. Ajarkan anak-
anak untuk berbagi dengan orang lain. Misalnya berbagi Lauk dengan saudara dalam rumah,
bermain bersama teman yang tidak memiliki mainan.

Anda mungkin juga menyukai