Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 2

1. Grafika Alfilia
2. Irene Geulis
3. Magdalena Santosa
4. Ruth Yolanda
5. Yohanes Aditya

YUDAS ISKARIOT

1. PROFIL PRIBADI YUDAS ISKARIOT


Yudas Iskariot adalah salah satu dari kedua belas rasul yang di pilih oleh Tuhan.
Iskariot sendiri berasal dari kata Ibrani 'isy qeriyot, artinya 'orang Keriot'. Keriot terletak di
Moab (Yeremia 48:24, 41; Amsal 2:2) Tapi ada kemungkinan tempat lain, yaitu Keriot-
Hezron (Yosua 15:25). Kariot sendiri bisa diartikan sebagai pembunuh atau si curang.
Yohanes mengatakan bahwa ayah dari Yudas Iskariot adalah Simon Iskariot (Yohanes 6:71;
13:2, 26). Yudas adalah murid Yesus yang terakhir dan satu-satunya murid yang berasal dari
Yudea sedang yang lain berasal dari Galilea. Seperti yang kita tahu bahwa Yudas adalah
murid Yesus yang menghianati Yesus dengan menjual-Nya seharga 30 keping perak. Dan
pada akhir kehidupannya, menurut Matius 27:5, Yudas menyesal dan mengakhiri hidupnya
dengan gantung diri tetapi dalam Kisah Para Rasul 1:18 menjelaskan bahwa Yudas jatuh
tertelungkup ke tanah dan perutnya terbelah menjadi dua sehingga semua isi perutnya tupah
keluar. Dari dua pandangan yang berbeda ini sepertinya Matius ingin menceritakan
bagaimana Yudas ingin mati tetapi Kisah Para Rasul menceritakan hasil yang didapatkan
oleh Yudas. Kedua hal tersebut menjadi masuk akal mengingat kondisi geografis di sekitar
Yerusalem yang terjal dan berbatu-batu sehingga berdasar kedua cerita itu, Yudas sedang
berusaha untuk mengantung dirinya tetapi tali yang ia gunakan putus sehingga ia jatuh
tertelungkup ke tanah dan semua isi perutnya keluar.
Di kisah akhir hayatnya, Yudas Iskariot melemparkan uang perak yang diterimanya
ke dalam Bait Suci, lalu pergi menggantung diri, dan kemudian oleh Imam-Imam uang
tersebut dibelikan sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, sebagai tempat
pekuburan orang asing.
2. PELAYANAN DAN PERGUMLUNAN
Sebelum dipilih Yesus menjadi rasul, ternyata Yudas sudah menjadi murid
Yesus. Hal itu tertulis dalam Lukas 6:13-16. Alkitab tidak mencatat bagaimana Yudas dapat
dipilih menjadi salah satu rasul Yesus tetapi kemungkinan Yesus memanggil Yudas
bersamaan dengan murid yang lain seperti Simon dan Yohanes. Dengan terpilihnya Yudas
sebagai rasul sudah membuktikan kualitas Yudas. Perlu kita ketahui bahwa Yesus tidak
pernah salah dalam memilih para rasul. Bahkan di dalam Lukas 6 : 12 Yesus pergi ke bukit
dan berdoa semalam-malaman sebelum Ia memilih para rasul itu membuktikan bahwa Yesus
tidak asal-asalan dalam memilih murid. Setelah terpilih menjadi rasul, Yudas juga terpilih
sebagai bendahara yang diberi tanggung jawab dalam memegang dan mengelola kas
sedangkan Matius yang terkenal sudah mahir dalam urusan keuangan tidak dipilih Yesus
(Yohanes 13 : 29). Setelah memilih 12 murid-Nya, Yesus mengajar dan menyembuhkan
banyak orang. Selama itu pula ke 12 muridnya selalu mendampingi Yesus. Dalam kehidupan
sehari-harinya Yudas Iskariot selalu bersama dengan Yesus. Yesus mengutus ke-12 murinya.
Maka Yesus memanggil ke-12 muridNya, lalu memberikan kuasaNya kepada mereka untuk
menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Yesus mengutus mereka
untuk memberitakan Kerajaan Allah.
Yudas Iskariot adalah satu-satunya murid Yesus yang berasal dari Yudea sedangkan
murid Yesus yang lain berasal dari Galilea. Ada beberapa yang berpendapat bahwa Yudas
merasa terasing karena hanya dia yang tidak berasal dari Galilea ditambah lagi kebiasaan
orang Yudea yang mengejek orang-orang Galilea sebagai penduduk perbatasan yang kasar
memperkuat pendapat tersebut.
Yudas Iskariot adalah seorang bendahara yang dipilih oleh Yesus tetapi
Yohanes menyebutkan didalam Yohanes 12 :6 bahwa Yudas Iskariot juga seorang pencuri.
Dalam Yohanes 12 ketika Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang
terkenal mahal harganya untuk meminyaki kaki Yesus kemudian menyekanya dengan
rambutnya Yudas menyangkalnya dengan mengatakan “Mengapa minyak narwastu ini tidak
dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (ayat 5) kalimat
tersebut sebenaarnya bukan maksud asli yang diinginkan oleh Yudas. Hal tersebut dijelaskan
oleh Yohanes, karena Yudas adalah seorang pencuri maka Yudas ingin Maria menjual
minyak narwastu tersebut sehingga uangnya bisa Yudas kelola dan digunakan untuk
keperluannya. Mendengar perkataan Yudas tersebut, Yesus menegur Yudas dengan berkata “
Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari pengkuburan-Ku. Karena orang-orang
miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu” (ayat 7-8).
Menurut beberapa ahli, hal tersebutlah yang membuat Yudas sakit hati sehingga Yudas tega
untuk menjual Yesus. Tetapi, Lukas dan Yohanes hanya mengatakan bahwa Iblis yang
mendorong perbuatan Yudas (Lukas 22:3; Yohanes 13:27).

Malam sebelum perjamuan Paskah, Yudas menemui imam-imam kepala dan kepala
pengawal Bait Allah dan berunding untuk menangkap Yesus. Para imam memberiakan 30
keping perak kepada Yudas sebagai ganti Yesus. Jumlah ini mungkin dimaksudkan untuk
menghina Yesus dengan menukarnya dengan harga yang murah. Menurut Keluaran 21:32,
harga seorang budak adalah 30 syekel. Selain itu, Zakharia dibayar ”tiga puluh keping perak”
untuk pekerjaannya sebagai gembala umat. Hal itu dianggap sebagai ungkapan bagaimana
bangsa yang tidak setia itu menilai Allah sendiri. (Zakharia 11:12, 13)

Yesus sudah mengetahui akan pikiran jahat Yudas. Ketika makan malam Yesus
memperingatkan Yudas tentang apa yang akan Yudas perbuat (Matius 26 : 21) dan Yudas
menyembunyikan kejahatannya dengan bertanya “Bukan aku, ya Rabi?” (Matius 26 : 25)
Yesus mengatakan itu dengan maksud agar Yudas menyadari apa yang akan ia lakukan dan
memberi kesempatan pada Yudas untuk bertobat tetapi Yudas tidak melakukan apa yang
Yesus inginkan.

Dan tibalah waktu untuk Yudas beraksi. Yudas mencium Yesus sebagai tanda bagi
para tentara dan para Imam bahwa dialah Yesus yang kalian cari. Setelah penangkapan
Yesus, dikatakan bahwa Yudas merasa bersalah dan menyesali apa yang telah ia lakukan
kepada Yesus. Namun anehnya, ia tidak bertobat melainkan dengan mengakhiri hidupnya
dengan cara gantung diri.

3. KEUNIKAN PELAYANANNYA

1. Yudas Iskariot dilihat dari nama belakangnya “Iskariot” menyatakan bahwa dia
adalah orang Kariot. Sehingga Yudas adalah satu-satunya murid Yesus yang
bukan dari Gelilea.
2. Yudas adalah seorang bendahara. Dia memegang kas yang mungkin diterima
Yesus dan murid-Nya sewaktu mengajar. Dia adalah satu dari 12 murid yang
dipilih Yesus untuk diberi tanggung jawab mengelola kas.
3. Yudas menyadari bahwa ia telah berdosa karena telah menyerahkan Yesus untuk
ditangkap.Namun, ia tidak bertobat. Ia hanya berusaha memperbaiki kesalahannya
dengan mengembalikan uang hasil penjualan Yesus sebesar 30 syekal tapi tidak
diterima oleh para imam. Yudas tidak bertobat melainkan mengakhiri hidupnya
sendiri. Mungkin jika Yudas tidak mengakhiri dirinya dan bertobat pada Tuhan
akan ada kitab yang menceritakan tentang kisah Yudas.
4. Walaupun Yudas adalah murid Yesus yang setiap saat ada mengikuti Yesus dan
selalu mendengar pengajaran-Nya, ia membiarkan kuasa jahat dan motivasi yang
salah menguasai hidupnya sehingga bukan Yesus yang menjadi tujuan utama
dalam hidupnya tetapi keinginan untuk menggapai keinginan-keinginannya
sendiri itu adalah tujuan Yudas yang bertentangan dengan kehendak Allah dan
akhirnya pengaruh iblis, membuat Yudas memilih jalan kegelapan, mengkhianati
dan menjual Gurunya.
5. Yudas adalah salah seorang yang berperan penting dalam kisah penyelamatan. Dia
tokoh yang menjual Yesus. Tetapi bukan berarti Yudas sudah ditetapkan Allah
sebagai tokoh yang nantinya akan menjual Yesus. Tindakan yang Yudas ambil
adalah tindakan yang ia putuskan sendiri. Bahkan Yesus sudah memberikan
kesempatan kepada Yudas untuk mengakui kesalahannya dan bertobat tetapi
Yudas tidak melakukannya. Jadi, ada tidaknya Yudas tidak berpengaruh dalam
proses penebusan. Yesus akan tetap mati dikayu salib walaupun Yudas tidak
menjual Yesus. Karena Yesus datang ke dunia dengan tujuan untuk mati menebus
dosa manusia.

4. RELEVANSI SEBAGAI PERAWAT BAGI SETIAP


PRIBADI
Dari kehidupan Yudas kita dapat belajar bahwa dalam mengikut Yesus
janganlah kita memaksakan kehendak kita kepada Allah. Tetapi kitalah yang harus
tunduk kepada kehendak Allah. Menjadi kristen berarti juga menjadikan Yesus
sebagai yang utama dan terutama dalam hidup kita. Dan apabila telah berbuat dosa
cepatlah datang kepada Tuhan dalam penyesalan dan doa pengakuan dosa. Jangan
berlambat-lambat. Tuhan itu kasih. Ia pasti menerima dan mengampuni kita dengan
kasihNya yang besar.
Kita harus selalu waspada, berjaga-jaglah. Karena kita tidak tahu kapan kita
akan jatuh ke dalam pencobaan. Yudas Iskariot yang dipilih langsung oleh Yesus dan
selama hidupnya selalu bersama-sama dengan Yesus dan murid-murid
lainnya tidaklah menjamin akan dapat jalan yang lurus, tanpa cobaan. Jadi kalau
dibandingkan dengan kita, maka kita bukanlah siapa-siapa. Renungkanlah dan Jadilah
Bijak.
Penghianatan yudas itu sama halnya seperti penyimpangan di dunia
keperawatan contoh seperti menjalankan prosedur keperawatan dengan tidak baik,
tidak menjaga privasi pasien, melakukan malpraktek pada pasien, dan lain
sebagainya.
Jadi jika relevansikan dalam dunia keperawaatan kita tidak boleh memaksakan
kehendak kita kepda pasien kita dan juga tetap taat akan aturan yang ada. Kita juga
harus bisa menjadi kepercayaan pasien kita, menjaga privasi pasien, tidak berlaku
seenaknya kepada pasien, mengharagai pasien. Dan tetap berpegang teguh pada
perintah Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai