Anda di halaman 1dari 2

BAHAN KHOTBAH PERSEKUTUAN KELUARGA, KAMIS 04 MARET 2021

“HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”


( YEREMIA 29:1-14)

Pembuangan orang-orang Israel ke Babel berlangsung menjadi 3 tahap.


Tahap I tahun 605 SM yang ke Babel yang berangkat ke Babel adalah orang-orang yang pintar
dan terpandang misalnya Daniel dan teman-temannya.
Tahap II tahun tahun 597 SM yang ke Babel adalah raja Yoyakhin dan keluarganya, termasuk
nabi Yehezkiel dan pembuangan besar-besaran.
Tahap ketiga tahun 586 SM yang ke Babel adalah raja Zedekia dan keluarganya serta rakyat
Israel.
Jarak Israel ke Babel 800 KM
Tahun 537 SM pemulangan bangsa Israel.
Tuhan memperingatkan Yehuda berulang-ulang, bahwa jika Yehuda tidak bertobat, dan hidup
benar, dan mematuhi kehendak Tuhan, Tuhan akan membangkitkan sebuah bangsa yang akan
memberikan penghukuman.  Bahwa peringatan dari Surga pertama kali diberikan kepada
Yehuda, dengan contoh kerajaan utara Israel, kesepuluh suku Israel.  God berfirman kepada
Yehuda lewat Yesaya dan bersabda: “Orang Asyur adalah tongkat amarah-Ku, dan alat-Ku
melakukan koreksi, dan cambuk murka-Ku.”
BAHAN KHOTBAH PERSEKUTUAN KELUARGA, KAMIS 04 MARET 2021
“HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”
( YEREMIA 29:1-14)

Kisah pembuangan bangsa Yehuda/Israel adalah akibat dosa dan pemberontakan mereka kepada Tuhan. Tuhan
sudah berulang kali memperingatkan bangsa ini untuk bertobat dan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Allah
dalam kehidupan mereka, tetapi sayangnya mereka tidak mendengarkan dan tidak melakukan Firman Tuhan.
Akhirnya hukuman itu datang dan Allah memakai bangsa Babel untuk menjadi tongkatNya, menjadi cambuk
murkaNya Tuhan (Yesaya 10:5)
Selama mereka berada di Babel tentu kita bisa membayangkan bagaimana keadaan mereka, mereka harus jauh dari
tanah kelahiran mereka, jarak Israel ke Babel kurang lebih 800 KM, mereka hidup dalam keputus asaan, hidup
kehilangan pengharapan, akankah mereka bisa kembali lagi ke kampung halaman mereka, seolah-olah mereka hidup
dalam kegelapan, akankah mereka melihat terang ??
Melalui tema ini ada 2 pertanyaan yang akan menjadi bahan perenungan kita.
1. Apa yang diperintahkan Tuhan kepada bangsa Israel selama mereka berada di Babel ?
a. Bekerja keras (ay. 5)
Di negeri Babel Allah memerintahkan supaya mereka mendirikan rumah untuk tempat tinggal mereka,
bukan hanya itu mereka juga diperintahkan untuk berusaha dengan membuka kebun dan menikmati
hasilnya.
b. Membangun rumah tangga (ay. 6)
Orang Israel diperintahkan Tuhan untuk mencarikan suami dan istri bagi anak- anak mereka, supaya
mereka tetap memiliki keturunan meski tinggal di negeri asing.
Dari 2 perintah di atas, Allah ingin meskipun mereka hidup di pengasingan atau dipembuangan, mereka juga
harus tetap hidup normal dan melakukan aktifitas seperti biasa, tidak terus merenungi nasib mereka.
c. Berdoa untuk kesejahteraan kota (ay. 7)
Meski Babel sudah menawan mereka, membawa mereka jauh dari negeri mereka, tetapi mereka harus
mendoakan kesejahteraan Babel, karena kesejahteraan Babel adalah kesejahteraan mereka. Allah tidak
memerintahkan orang-orang Israel untuk mendoakan kehancuran Babel.
2. Apa yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel ?
a. Janji kelepasan (ay. 10)
Tidak selamanya mereka akan tinggal di Babel, ada waktunya Allah akan mengembalikan mereka ke
Yerusalem, janji itu ditepati ditahun 537 SM, orang Israel pulang ke negerinya.
b. Jaminan masa depan (ay. 11)
Meski mereka berada di tanah pembuangan, tetapi masa depan mereka sudah dijamin oleh Tuhan
dengan memberikan jaminan masa depan yang penuh harapan. Artinya kesusahan atau keadaan yang
sulitpun tidak akan membuat masa depan kita menjadi suram karena masa depan kita sudah diatur
sedemikian rupa oleh Tuhan
c. Janji pemulihan (ay. 12-14).
Janji pemulihan hubungan antara orang Israel dengan Tuhan, hubungan yang harmonis antara umat
dan Allah kembali terjalin.
Dibuangnya Israel ke Babel memang adalah hukuman Tuhan, tetapi Allah ingin mendidik umatNya
supaya umatNya berbalik kepadaNya.
Dari ketiga janji dan jaminan Allah kepada umatNya ini menandakan bahwa gelap itu tidak akan
selamanya gelap, tetapi akan ada waktunya terang itu datang. (Mazmur 103:8-9) ada waktunya Allah
menghukum ada waktuNya Allah membebaskan hukuman itu.

Kesimpulan :
Tidak selamanya manusia itu hidup dalam masalah, kesulitan dan pergumulan hidup seperti hidup
dalam kegelapan, akan ada masanya semua itu sirna seperti kegelapan yang hilang seiring dengan
munculnya terang.. seperti pelangi yang timbul sehabis hujan..oleh karena itu tetaplah berharap dan
percaya kepada janji Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai