Anda di halaman 1dari 83

Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU EPIFANI I, WARNA: PUTIH
07 Januari 2018

IMPIANKU..
Yeremia 29:4-14

TUJUAN:
1. Anak memiliki mimpi atau cita-cita
2. Anak berusaha untuk menggapai cita-cita dengan usaha keras dan tekun berdoa kepada
Tuhan.

LATAR BELAKANG:
1. Mimpi adalah adalah sesuatu yang terlihat atau dialami waktu tidur. Sedangkan arti
kiasannya mimpi adalah angan-angan/ cita-cita. Kata memimpikan adalah punya arti
kiasan mencita-citakan.
2. Umat Israel mendapat surat dari Nabi Yeremia adalah umat Tuhan yang sedang hidup
dalam pembungan di Babel. Tahun-tahun awal di tanah pembuangan, bangsa Israel
masih penuh mimpi untuk segera kembali ke Yehuda atau tanah perjanjian. Mereka
yakin Allah akan bertindak mengalahkan bangsa Babel untuk membebaskan UmatNya.
Dan membawa mereka kembali. Apalagi nabi palsu bernubuat bahwa masa pembuangan
di Babel itu hanya singkat saja. Namun kemudian mereka menemukan bahwa mimpi
mereka untuk segera kembali ketanah perjanjian tidak segera terwujud. Akhirnya
mereka mulai kehilangan harapan.
3. Melihat perkembangan seperti itu nabi Yeremia menulis surat kepada orang-orang di
pembuangan. Inti dari suratnya adalah mengajak orang Israel untuk tidak menyerah
karena Allah punya rancangan yang baik bagi umatNya.
4. Orang Israel diminta Allah untuk bersabar dan menjalani hari-hari dipembuangan
dengan wajar. Mereka diharapkan untuk dapat menjalani hidup dengan bekerja,
mendirikan rumah, berkebun dan memiliki keturunan. Mereka diingatkan untuk tidak
tergoda pada nabi-nabi palsu. Yeremia mengharapkan mereka hanya bersandar kepada
Tuhan dengan berdoa dan berseru kepadaNya.

PERSIAPAN:
1. Pelayan menyiapkan kertas memo dan spidol.
2. Kertas sampul dan gunting.
3. Pelayan sudah datang sebelum ibadah dimulai.
4. Pelayan anak berdoa sebelum melayani.
5. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita.

NYANYIAN:
1. Memuji Tuhan Selalu
2. Sedikit Demi Sedikit
3. Bersyukur Kepada Tuhan
4. Yesus menginginkan daku (KJ 424)
5. Ya Tuhan Bimbing Aku

2
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayanan Firman
1. Kelas Besar dengan Aktifitas
Adik-adik siapa yang memiliki mimpi atau cita-cita? ( anak-anak dapat menyebutkan
cita-cita mereka). Cita-cita adalah harapan yang hendak dicapai dimasa depan. Hidup
tanpa impian atau cita-cita adalah hidup yang tidak bertujuan. Hidup yang tidak memiliki
arah.

Coba anak-anak dapat menuliskan cita-cita kalian dalam sebuah memo sebanyak-
banyaknya. (anak-anak diberi waktu 3 menit untuk menuliskan cita-cita mereka secara
cepat). (Pelayan kemudian membacakan cita-cita yang banyak tersebut dari beberapa
anak.). (Pelayan memberikan apresseasi).

Anak-anak dihari minggu ini kita akan belajar dari peristiwa bangsa Israel yang memiliki
mimpi untuk dapat keluar dari negeri Babel.

Pada waktu itu umat Israel mendapat surat dari Nabi Yeremia. Surat ini ditujukan kepada
umat Tuhan yang sedang hidup dalam pembungan di Babel. Mengapa mereka dibuang di
Babel karena mereka tidak setia kepada Allah.

Tahun-tahun awal di tanah pembuangan, bangsa Israel masih penuh mimipi untuk segera
kembali ke Yehuda atau tanah perjanjian. Mereka yakin Allah akan bertindak
mengalahkan bangsa Babel untuk membebaskan UmatNya. Dan membawa mereka
kembali. Apalagi nabi-nabi palsu bernubuat bahwa masa pembuangan di Babel itu hanya
singkat saja. Namun kemudian mereka menemukan bahwa mimpi mereka untuk segera
kembali ke tanah perjanjian tidak segera terwujud. Akhirnya mereka mulai kehilangan
harapan, putus asa dan mulai menyerah. Tidak sedikit yang kemudian mereka tidak
bergairah dan enggan meneruskan hidup.

Melihat perkembangan seperti itu nabi Yeremia menulis surat kepada orang-orang di
pembuangan. Inti dari suratnya adalah mengajak orang Israel untuk tidak menyerah
karena Allah punya rancangan yang baik bagi umatNya. Rancangan Tuhan untuk umat
Israel adalah rancangan damai sejahtera atau shalom. Shalom adalah kehidupan sukacita
dan menyenangkan bagi kehidupan Israel.

Orang Israel diminta Allah untuk bersabar dan menjalani hari-hari dipembuangan dengan
wajar. Kepedihan karena dibuang tidak boleh membuat mereka tidak mau dan tidak
mampu berbuat apa-apa lagi. Mereka diharapkan untuk dapat menjalani hidup dengan
bekerja, mendirikan rumah, berkebun dan menikah/ memiliki keturunan. Mereka diminta
untuk terlibat mendatangkan kebaikan bagi kota dimana mereka tinggal. Mereka tidak
boleh berpangku tangan. Mereka diminta untuk bekerja dan menjalani hidup dengan
wajar supaya mimpi mereka untuk masa depan yang penuh harapan dapat terwujud pada
waktunya.

Mereka diingatkan untuk tidak tergoda pada nabi-nabi palsu dan juru tenung yang
menyebarkan nubuatan dan mimpi palsu yang berbeda dari rancangan yang sudah Allah
buat bagi orang Israel. Memang rancangan Tuhan begitu berat dijalani. Ada 70 tahun,

3
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

masa dimana mereka akan tinggal dipembuangan. Namun pada waktunya, mereka akan
kembali ke Israel sesuai dengan janji Tuhan.

Untuk itu umat Israel sekiranya tidak melupakan Tuhan dalam setiap langkah perjuangan
mewujudkan mimpi mereka. Berdoa dan berseru kepada Tuhan merupakan tindakan
untuk mencari, menanyakan dan menemukan apa yang Tuhan rancang bagi umatNya.
Sehingga mereka tidak melangkah sendiri melainkan mendekat dan berjalan bersama
Dia.

Anak-anak, inilah mimpi bangsa Israel yang sangat berharap dapat pulang kembali ke
tanah perjanjian, walaupun mereka harus berjuang mewujudkan mimpi dengan tuntunan
Tuhan.

Anak-anak setelah mendengar cerita tadi kita diingatkan bahwa ketika kita memiliki
mimpi hendaknya sungguh-sungguh kita perjuangkan. Selain itu kita juga selayaknya
berdoa dan bekerja keras. Sehingga kita mengerti kehendak Tuhan. Apa yang Tuhan
inginkan dalam kehidupan kita. Anak-anak jika cita-cita kita belum kita raih. Jangan
putus asa tetap berharap kepada Tuhan. Dan tetap setia dan taat padaNya.

Anak-anak mari kita merenungkan kembali cita-cita apa yang paling atau sungguh-
sungguh ingin kita raih. (pelayan memberikan kertas memo 1 lagi untuk dibagi, dan anak
dapat menuliskan mimpinya yang terbaik yang akan dicapai).

Selanjutnya anak dapat menuliskan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk dapat
meraih mimpinya tersebut. (Pelayan memberikan memo kembali kepada anak-anak).
(Selanjutnya pelayan dapat membacakan dari beberapa anak).

2. Kelas Kecil dengan Aktifitas

a. Pelayan mengajak anak-anak membuat mainan berupa bintang atau pesawat terbang
dari kertas sampul.
b. Pelayan dapat menunjukan beberapa gambar profesi tertentu: Pendeta, Guru, Polisi,
Petani, dokter dll. Selanjutnya anak-anak dapat memilih atau diluar dari contoh
mentukan cita-cita yang mereka inginkan.
c. Pelayan dapat menuliskan berbagai cita-cita mereka pada badan bintang atau pesawat
terbang tersebut dan pada ujung atas dapat diberikan benang penggantung.
d. Pelayan dapat menyampaikan kepada anak-anak bahwa untuk mencapai semua itu
butuh kerja keras dan doa kepada Tuhan. Seperti bangsa Israel yang memiliki mimpi
keluar dari negeri Babel.
e. Waktu itu umat Israel mendapat surat dari Nabi Yeremia adalah umat Tuhan yang
sedang hidup dalam pembungan di Babel.
f. Saat pertama di tanah pembuangan, bangsa Israel masih penuh mimpi untuk segera
kembali ke Yehuda atau tanah perjanjian. Mereka yakin Allah akan bertindak
mengalahkan bangsa Babel untuk membebaskan UmatNya. Dan membawa mereka
kembali. Apalagi nabi palsu bernubuat bahwa masa pembuangan di Babel itu hanya
singkat saja. Namun kemudian mereka menemukan bahwa mimpi mereka untuk
segera kembali ke tanah perjanjian tidak segera terwujud. Akhirnya mereka mulai
kehilangan harapan.

4
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

g. Melihat perkembangan seperti itu nabi Yeremia menulis surat kepada orang-orang di
pembuangan. Inti dari suratnya adalah mengajak orang Israel untuk tidak menyerah
karena Allah punya rancangan yang baik bagi umatNya.
h. Orang Israel diminta Allah untuk bersabar dan menjalani hari-hari dipembuangan
dengan wajar. Mereka diharapkan untuk dapat menjalani hidup dengan bekerja,
mendirikan rumah, berkebun dan memiliki keturunan. Mereka diingatkan untuk tidak
tergoda pada nabi-nabi palsu. Yeremia mengharapkan mereka hanya bersandar
kepada Tuhan dengan berdoa dan berseru kepadaNya
i. Setelah proyek impianku ini dikerjakan, maka pelayan dapat mengajak berdoa
bersama. Anak-anak dapat membawa hasil karya mereka dibawa ke rumah. Hasil
karya tersebut bisa digantung di pintu kamar atau di dalam kamar.

Ayat Hafalan:
Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”

*(Poer)*

5
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU EPIFANI II, WARNA: PUTIH
14 Januari 2018

RAJIN BEKERJA DAN BELAJAR


1 samuel 16:11-13

TUJUAN:
1. Anak mengetahui bahwa Allah sumber pengharapan.
2. Anak mewujudnyatakan pengharapan kepada Allah dengan rajin bekerja dan belajar.

PENJELASAN TEKS:
Kitab 1 Samuel menceritakan kehidupan Samuel (1 Sam. 1-7), Saul (1 Sam. 8-15) dan Daud
(1 Sam. 16-31) – tiga orang yang dipilih oleh Allah. Namun, kisah sesungguhnya adalah
bagaimana ketiga tokoh itu, meski memiliki kelemahan, mereka memimpin orang Israel
menjadi bangsa yang kuat.

1 Samuel 16:1-13 merupakan rangkaian peristiwa bahwa Allah telah memilih Daud menjadi
raja. Allah menyampaikan firmanNya kepada Samuel bahwa Ia telah menolak Saul menjadi
raja atas Israel dan telah menetapkan Daud menjadi raja atas bangsa Israel. Samuel
diperintahkan untuk menjumpai Isai, sebab di antara anak-anaknya telah dipilih seorang raja
bagi Allah. Samuel mengerjakan perintah Allah, mempersembahkan korban kepada Allah di
Betlehem dan mengundang Isai beserta anak-anaknya ikut dalam upacara pengorbanan. Lalu
Samuel melihat anak Isai yang paras atau perawakannya yang tinggi dan berpikir bahwa ia
yang dipilih Allah. Namun Allah menolaknya dan berkata: “Bukan yang dilihat manusia yang
dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN meihat hati.”
Demikian tujuh anak Isai itu tidak masuk dalam nominasi raja bagi Allah. Pada akhirnya,
Daud yang bungsu, anak Isai dipanggil dari padang penggembalaan kambing domba. Samuel
mengurapi Daud dengan minyak di tengah-tengah saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya
berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.

Daud adalah seorang pemberani dan percaya kepada Allah. Keberaniannya ditunjukkannya
ketika memelihara dan melindungi kambing dombanya dari serangan binatang buas. Ia tidak
segan-segan membunuh binatang yang mengancam kambing dombanya. Menggembalakan
kambing domba merupakan pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Hal itu membuatnya
menjadi orang yang tangguh dan bertanggungjawab. Pekerjaan yang diberikan ayahnya
dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Sebuah perwujudan pengharapan untuk masa depan
keluarganya.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat untuk kebaktian dan menyambut anak-anak dengan
sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman dengan cerita bergambar dan gambar
untuk diwarnai bagi kelas kecil dan kertas “Janji Rajin Bekerja dan Belajar” untuk kelas
besar.

6
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

NYANYIAN:
1. Hari Ini Ku Rasa Bahagia
2. Yesus Cinta Semua Anak
3. FirmanMu Pelita Bagi Kakiku
4. Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari
5. KasihNya Seperti Sungai

Pelayanan Firman

1. Firman untuk Kelas Besar: Cerita


Adik-adik, pernahkah kalian melihat kambing dan domba? Bagaimana suara kambing?
Domba? Seekor atau kawanan kambing, domba akan merasakan kenyamanan di
lingkungannya jikalau ada yang memelihara dan melindunginya. Tapi kambing dan
domba akan tercerai berai dari kawanannya karena ada binatang buas yang akan
membunuhnya. Maka mereka membutuhkan penjaga yang melindunginya.

Adik-adik siapakah Daud itu? Bagaimana ia menggembalakan kambing domba? Daud


adalah si penggembala kambing domba yang kemudian dipilih oleh Allah menjadi raja
atas bangsa Israel. Ketika masih remaja, ia diberi tugas oleh pak Isai, ayahnya, untuk
menggembalakan kambing domba. Daud mengerjakan tugasnya dengan sungguh-
sungguh. Tidak dibiarkannya mereka kelaparan dan kehausan. Dibawanya kambing
dombanya ke padang yang banyak rumputnya dan memberinya mereka minum. Bahkan
kalau ada binatang buas yang akan menyerang dan memakan kambing atau dombanya, ia
pasti melawannya. Ia memukulnya, menghajar bintang buas itu bahkan kadang
membunuhnya. Itulah yang dilakukan Daud untuk memelihara dan melindungi kambing
dombanya.

Daud mengerjakan tugas menggembalakan kambing domba dengan sungguh-sungguh. Ia


sayang kepada mereka. Pekerjaan itu dkerjakannya karena Daud juga sayang kepada Isai,
ayahnya. Daud mau belajar bekerja sejak kecil. Ia sangat rajin dan menaruh
pengharapannya pada Tuhan.

Tuhan Allah sangat mengasihi Daud. Oleh sebab itu Tuhan menyuruh nabi Samuel untuk
mengurapi Daud menjadi raja atas bangsa Israel. Selain Tuhan mengasihi Daud, Tuhan
melihat hati Daud yang baik; ia mengasihi Tuhan, mengasihi orangtuanya, saudara-
saudaranya dan kambing dombanya. Ia juga anak yang rajin bekerja dengan penuh
sukacita dan tidak bersungut-sungut ketika mengerjakan tugas dari ayahnya.

Adik-adik, Tuhan tidak hanya mengasihi Daud, tetapi Tuhan juga mengasihi kita semua.
Kita dilindungiNya dari yang jahat. Tuhan akan lebih mengasihi adik-adik kalau adik-
adik rajin bekerja membantu orangtua. Siapa yang rajin membantu orangtua? Pekerjaan
apa yang pernah kita lakukan? Kita ada yang bekerja menyapu lantai rumah, menyapu
halaman, mencuci piring, mencuci sepatu sendiri dan lain sebagainya. Kita baik
mengerjakannya terus dan dengan rajin.

Seperti Daud yang diberkati Tuhan dengan menjadikannya raja, demikian impian atau
cita-cita kita pun akan diberkati Tuhan. Apa cita-cita adik-adik? Kita bisa menjadi guru,
dokter, petani, pendeta dsb karena Tuhan telah memberkati cita-cita kita. Oleh karena itu,
kita harus rajin belajar untuk memperoleh cita-cita kita. Dan jangan lupa berdoa kepada
Tuhan agar kita memperoleh cita-cita kita. Cita-cita kita harus didoakan terus-menerus,

7
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

sebab Tuhan yang akan memberkati masa depan kita. Tuhan Yesus memberkati kita
semua.

Akitivitas Kelas Besar


 Bagikanlah kertas “Janji Rajin Bekerja dan Belajar” yang sudah diperbanyak kepada
anak-anak.
 Mintalah anak-anak mengisi janji tersebut (misal pada kolom rajin bekerja: menyapu
lantai rumah tiap hari, mencuci sepatu sendiri; pada kolom rajin belajar: membaca
Alkitab setiap hari, belajar sesudah makan malam dsb).
 Ajaklah anak-anak mewarnai janji tersebut. Setelah itu anak membawa pulang
janjinya serta menempelnya di kamar tidurnya.
 Motivasilah anak-anak agar melakukan janjinya setiap hari.

2. Firman untuk Kelas Kecil: Cerita Bergambar


Peralatan yang dipersiapkan : Gambar kambing domba, Daud dan Samuel

Adik-adik, gambar apakah ini? (tunjuklah gambar kambing/ domba). Ini adalah kambing.
Kambing ini suka makan rumput, juga minum air. Kambingnya baik-baik lho, tidak
nakal, tidak suka menangis hanya ngembek. Wah kambingnya banyak sekali, punya siapa
ya?

Ooo..... kambing ini milik Daud. Mana ya Daud? (tunjuklah gambar Daud). Daud ini
rajin menggembalakan kambing dombanya. Dibawanya mereka ke ladang yang banyak
rumputnya supaya mereka bisa makan. Oh iya Daud juga memberinya minum karena
kambing dombanya haus. Daud baik sekali ya. Karena Daud ini baik sekali, maka Tuhan
melihat Daud dan memilihnya menjadi raja. Siapa ya yang mendoakan Daud jadi raja?
Oh.....iya, nabi Samuel mendoakan Daud menjadi raja.

Adik-adik Tuhan mengasihi adik-adik dan memberkati adik-adik. Tuhan sayang kepada
kita yang baik dan tidak nakal. Siapa yang punya mainan: mobil-mobilan, boneka, bola
dsb? kalau sudah bermain, siapa yang merapikan mainan adik-adik? Tuhan akan sayang
kepada adik-adik kalau adik-adik yang rajin merapikan mainan. Setelah pulang dari
gereja, kalau selesai bermain, mainannya dirapikan sendiri ya, ditaruh di tempatnya.

Supaya kita jadi anak pintar, kita harus rajin belajar, belajar membaca, belajar menulis,
belajar mewarnai gambar. Kalau kita belajar dengan rajin, kita pasti jadi anak pintar. Dan
yang utapa supaya pintar, kita berdoa kepada Tuhan, minta supaya kita pintar. Adik-adik
mau melakukannya? Mau....... Oke .... Tuhan Yesus memberkati adik-adik.

Akitivitas Kelas Kecil


Mewarnai gambar (gambar terlampir) yang sudah diperbanyak.

Ayat Hafalan:
1 Samuel 16:13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi
Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh
TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

*(LP)*

8
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU EFIFANIA III, WARNA: PUTIH
21 Januari 2018

PESIMIS
Bilangan 13:25-33; 14:6-9

TUJUAN:
1. Agar anak-anak mengetahui bahwa sikap pesimis itu tidak baik
2. Agar anak-anak punya pengharapan dalam Tuhan

LATAR BELAKANG TEKS:


Para pengintai dikirimkan atas perintah Musa untuk melihat apakah Kanaan baik atau tidak,
subur atau tandus, apakah penduduknya banyak atau sedikit, apakah mereka galak ataukah
ramah, dan apakah mereka hidup seperti pengembara di dalam perkemahan ataukah sudah mapan
dengan benteng-benteng yang kokoh. Sesudah mengadakan penelitian selama empat puluh hari,
dari Negeb hingga perbatasan Hamat, kembalilah para pengintai itu. Semua setuju bahwa negeri
itu berlimpah "susu dan madu," namun sepuluh di antara mereka demikian terkesan oleh benteng-
benteng serta bentuk badan penduduk yang tegap di sana sehingga mereka mempengaruhi orang
Israel yang lainnya agar tidak berpikir untuk menyerbu daerah itu. Hanya Yosua dan Kaleb yang
berani mengatakan, "Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka ia akan membawa kita masuk ke
negeri itu dan memberikannya kepada kita."

10 Pengintai menyampaikan kabar busuk. Mereka pesimis untuk dapat masuk ke tanah kanaan,
karena melihat orang-orang yang ada di tanah Kanaan. Pesimis adalah orang yang bersikap atau
berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya);
orang yang mudah putus (tipis) harapan. Negeri yang memakan penduduknya. Yang
dimaksudkan bukan bahwa negeri itu miskin - mereka sudah melaporkan sebaliknya - namun
bahwa negeri itu diminati oleh banyak bangsa yang berperang untuk memperebutkannya karena
kesuburannya.

Orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa. Beberapa penafsir berpendapat bahwa para
pengintai membayangkan ada raksasa ketika mereka melihat tembok benteng tinggi, kadang-
kadang sampai lima puluh kaki, dan mereka pikir hanya raksasa yang bisa membangun tembok
sedemikian tinggi. Akan tetapi, ukuran tempat pembaringan raja Og dalam Ulangan 2:10, 20
menunjukkan adanya suatu bangsa yang besarnya melebihi normal. Ulangan 2:10, 20 dan
Kejadian 14:5 menunjukkan bahwa bangsa "raksasa" itu ada sejak zaman para leluhur dan
dilaporkan berada di berbagai tempat (orang Enzim, orang Zuzim, dan orang Refaim). Dalam
Ulangan 2:11 bahasa Ibrani orang Enak disebut sebagai orang Refaim. Yosua 11:22 mengatakan
bahwa orang Enak tinggal di tiga kota orang Filistin - Gaza, Gad dan Asdod (Yer. 27:5).
Keluarga Goliat dari Gad mungkin merupakan keturunan dari orang-orang ini, sebab di II Samuel
21:16-22 dan I Tawarikh 20:4-8 para raksasa Filistin ini disebut sebagai putra-putra Rapa.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.

9
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat


menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman dalam drama

NYANYIAN:
1. Mari Kita Bersukaria
2. Senyum dan Bermuka Gembira
3. Dalamnya Hatiku Jadikanlah
4. Bersyukur kepada Tuhan
5. Terimakasih Tuhan

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman: Metode Drama.
Narator : Pada saat Tuhan menjanjikan tanah perjanjian kepada umat pilihan-
Nya, Tuhan memberi perintah kepada Nabi Musa untuk mengirim 12
orang utusan pengintai untuk mengintai keadaan tanah perjanjian
tersebut, menyelidiki bagaimana penduduknya, dan apa saja yang
mereka lakukan. Wah, tanah perjanjian tersebut sangat besar, Kanaan
namanya. Setelah 40 hari pulanglah mereka, membawa hasil dari
negeri itu dan menceritakannya kepada Musa, Harun dan segenap umat
Israel bagaimana tanah perjanjian itu.
Narator : Kanaan adalah tanah yang Tuhan janjikan berupa tanah yang subur,
hasil perkebunannya bagus-bagus, banyak berlimpah susu dan madu.
Wow, enak-enak-enaaakk... Siapa yang di sini suka sekali minum
susu? minum susu itu baik dan sehat untuk tulang-tulang kita.Tuhan
memberikan Kanaan untuk bangsa Israel dan berjanji akan memberi
kemenangan pada mereka.
Amiel : Kanaan itu tanah yang subur, hanya orang-orang yang tinggal di sana
itu kuat-kuat, kota-kotanyasangat besar dan dikelilingi benteng..
Setur &Guel : Iya, tempat itu sepertinya bukan untuk kita karena orang-orangnya
besar-besar seperti raksasa. Ihhh.... ngeri ah.
Nahbi : Benar. Tempat itu seram loh, tadi aku ngumpetkarena ada orang
raksasa di sana, keturunan Enak.
Palti & Safat : Juga ada orang Amalek, orang Het, Orang Yebus, Orang Amori, dan
orang Kanaan itu sendiri.. orangnya banyak bangeettt.. Wah, kami
ngeri melihatnya.
Gadi & Yigal : Iya, betul juga tuh. Kalau kita perang dengan mereka, bisa-bisa kita
habis diinjak mereka. Kita jangan ke sana deh.. karena negeri itu seram
sekali.
Syamua : Percuma saja kita masuk nanti, kita semua bisa dihabiskan dan kalah
melawan mereka.
Gadiel : Kita janganmasuk ke sana. Kita itu seperti belalang dan orang-orang
yang tinggal di tanah Kanaan itu seperti raksasa... bisa mati kita
diinjak-injakmereka.
Kaleb : Heey ... mengapa kamu memberikan kabar busuk kepada umat Tuhan?
Kanaan itu tempat yang subur, buah-buahnya besar, sayurannya segar,
susu dan madumelimpah. Sangat kaya, dan Tuhan mengasihi kita
sehingga Tuhan mau membawa bangsa kita masuk Kanaan untuk
menikmati berkat-Nya. Jika Tuhan yang berjanji, Tuhan juga pasti
yang akan memimpin.

10
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Yosua : Iya, kita tidak boleh takut karena Tuhan lebih besar daripada orang
Kanaan. Tuhan yang akan memberi kemenangan. Dia yang akan
berperang ganti kita, mengapa harus takut.

Anak-anak perhatikan, dari drama tadi ... 10 orang pengintai menjadi takut ketika melihat
orang Kanaan yang besar. Mereka lupa bahwa ALLAH jauh lebih besar dari orang
Kanaan.

Namun, coba kita lihat Yosua dan Kaleb. Mereka tetap berani karena mereka punya iman.
Mereka percaya bahwa ALLAH yang mereka sembah pasti akan menolong mereka.
Tuhan mau kita menjadi anak-anak-Nya yang berani.

Cara pandang yang salah akan melahirkan sikap hati dan tindakan yang salah. Sebaliknya,
cara pandang yang benar akan melahirkan sikap hati dan tindakan yang benar. Dua belas
pengintai menyaksikan hal yang sama, namun hanya Kaleb (ay. 30) dan Yosua (Bil 14:6-
9) yang memiliki cara pandang, sikap hati, dan tindakan yang benar.

Anak-anak, ingat! Kita tidak boleh pesimis.. Karena pesimis adalah orang yang bersikap
atau berpandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan
sebagainya); orang yang mudah putus (tipis) harapan.Pesimis adalah sifat yang penuh
keraguan dan bimbang dengan kemampuan diri sendiri. Orang yang pesimis biasanya nggak
berani mengambil resiko dan mudah putus asa setiap menghadapi rintangan. Sifat pesimis ini
memang cukup merugikan karena kita jadi nggak percaya diri setiap kali ingin melakukan
sesuatu. Boleh saja memiliki rasa takut akan kegagalan, tapi bukan berarti kita harus
menyerah dan berhenti berusaha. Misalnya, dalam berkompetisi, kita sadar bahwa saingan
kita cukup kuat sehingga akan sulit mengalahkan mereka. Tapi, kita tetap maju dan berupaya
menunjukkan kemampuan kita. Berarti kita sudah berhasil mengalahkan sifat pesimis kita.
Nah..kalau kita pesimis, kita akan kehilangan banyak sekali peluang dalam hidup kita.
Dan itu tandanya anak-anak kurang percaya kepada Tuhan Yesus, itu dosa. Sikap pesimis
itu tidak baik bagi kita. Oleh karena itu, kita harus percaya kepada Tuhan dan punya
pengharapan kepada-Nya. Amin.

2. Aktifitas
a. Kelas Kecil:
 Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan
dalam menyampaikan drama.
 Pelayan anak membagikan kertas gambar yang ada emoji
Anak-anak menetukan gambar wajah manakah yang tidak pesimis
Pelayana Anak, bisa juga mengajak anak-anak untuk menirukan bagaimana mimik
wajah yang pesimis dan yang tidak pesimis
Pembelajaran: diharapkan semakin membantu anak-anak dapat mengingat cerita
dan tidak pesimis.

b. Kelas Besar:
 Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan
dalam menyampaikan cerita.
 Pelayan anak membagikan kertas gambar mimik wajah
 Anak-anak menentukan gambar wajah manakah yang tidak pesimis.
Pelayana Anak, bisa juga mengajak anak-anak untuk menirukan bagaimana mimik
wajah yang pesimis dan yang tidak pesimis

11
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

 Pelayan anak membagikan lembar aktivitas II kepada anak-anak


Pelayan anak meminta anak-anak untuk memberi tanda cheklist pada kalimat yang
sesuai dengan pribadi mereka masing-masing. Kemudian menghitung bersama
ada berapa jumlah optimis dan jumlah pesimis.
Setiap kalimat di nomor yang ganjil adalah optimis, sebaliknya kalimat yang di
nomor genap adalah pesimis.Pelayan anak memberi motivasi kepada anak-anak.
Pembelajaran:diharapkan anak-anak tidak pesimis dan punya pengharapan
dalam Tuhan

Ayat Hafalan:
Filipi 4:13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.”

*(TTT)*

12
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU EPIFANI IV, WARNA: PUTIH
28 Januari 2018

SETIALAH
Markus 1:21-28

TUJUAN:
1. Anak mengetahui bahwa Allah sumber pengharapan.
2. Anak mewujudnyatakan pengharapannya kepada Allah dengan setia pada perintah Allah

PENJELASAN BAHAN
Perikop bacaan (Markus 1:21-28) mengisahkan Yesus yang datang ke rumah ibadah bersama
para murid di Kapernaum. Yesus datang juga mengajar, dan memukau para pendengarnya.
Mereka takjub. Hal ini berbeda dengan para ahli Taurat yang juga berperan sebagai pengajar.
Para ahli Taurat mengajar, tetapi wibawa dan kharismanya tidak muncul.

Ayat 23-24. Ada seorang yang kerasukan setan. Tidak berdaya. Setan memakai tubuh orang
tersebut untuk menyampaikan pesan yang biasanya bertentangan dengan kehendak Allah.
Ada beberapa hal yang menarik:
1. “Apa urusanMu dengan kami hai Yesus orang Nazaret”. Kata “kami” menunjukkan
bahwa setan itu berjumlah banyak. Setan tidak ingin urusannya dicampuri oleh Yesus.
2. “Engkau datang untuk membinasakan kami”, menunjukkan bahwa setan takut terhadap
Yesus. Setan mengakui kemahakuasaan Yesus.
3. “aku tahu Engkau yang kudus dari Allah”. Pada satu sisi setan menyatakan bahwa Yesus
adalah “orang Nazaret” dan pada saat bersamaan pula mengakui bahwa Yesus adalah
”yang Kudus dari Allah”. Keduanya tampak bertentangan, tetapi sebenarnya menegaskan
jati diri Yesus sebagai manusia dan sekaligus sebagai Allah.
Yesus tidak segan bertindak agar setan tidak merusak hubungan manusia dengan Allah.
Karena Yesus peduli.

Ayat 25-26. Yesus dengan kuasanya sebagai Allah memerintahkan setan agar diam dan
keluar dari orang tersebut. Setanpun taat. Cerita kemudian bergeser kepada reaksi orang
banyak yang menyaksikannya (ayat 27-28). Ada dua bagian dari reaksi orang banyak
tersebut. Bagian pertama adalah takjub. "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan
kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.". Hal ini
menunjukkan bahwa yang terjadi pada saat itu belum pernah terjadi sebelumnya. Bagian
kedua adalah berita itu menyebar. “Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke
segala penjuru di seluruh Galilea.”. tersebarnya berita tersebut karena orang-orang
memperbincangkan apa yang telah dilakukan oleh Yesus.

Inti Pembelajaran:
Hari semakin hari, persoalan makin banyak. Kondisi kesehatan, hubungan antar sesama
makin renggang, konflik terbuka semakin terlihat, kekhawatiran akan masa depan. Memang
hidup ini penuh tantangan dan misteri. Ketika mengalami persoalan, manusia menunjukkan
sikap yang berbeda satu dengan yang lain. Sebagian lari dari kenyataan, sebagian bersikap
masa bodoh, sebagian berupaya mengatasinya. Bagaimana seharusnya sikap murid Yesus

13
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

menghadapi persoalan ini? Pemberitaan firman saat ini mengajak kita untuk memaknai
pengajaran dan perkataan Yesus. Terus setia dalam pengharapan akan pertolongan Tuhan
Yesus.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat
menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman.

NYANYIAN:
1. Aku Memuliakan Tuhan
2. Tuhan Yesus Aku Berjanji
3. Tetap Cinta Yesus
4. Sedikit Demi Sedikit
5. Saya Cinta Tuhan Yesus

Pelayanan Firman Dan Aktifitas


1. Kelas Kecil
a. Penyampaian Firman dengan aktifitas
Peralatan:
a) Gambar Tuhan Yesus
b) Gambar Setan
c) Gambar Orang
d) Sedotan panjang
e) Isolasi
Penyampaian Firman dengan beraktifitas
1) Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus
segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. (Markus 1:21)
Bagikan gambar Yesus beserta sedotan panjang – minta adik-adik untuk
menempelkan gambar Tuhan Yesus ke sedotan seperti wayang. Setelah selesai
semuanya, lalu cerita dilanjutkan dengan mengerakkan wayang Tuhan Yesus,
seperti sedang mengajar.
2) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai
orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada waktu itu di dalam rumah
ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. (Markus 1:22-23)
Bagikan gambar orang dan gambar roh jahat. – minta adik-adik menempelkan
gambar orang dan gambar roh jahat ke sedotan. Setelah itu, tempatkan roh jahat
di tengah gambar orang sehingga jadi satu (jadi orang yang kerasukan roh
jahat).
3) Setelah selesai semuanya, cerita dilanjutkan dengan mengerakkan wayang orang
yang kerasukan roh jahat berteriak-teriak di tangan kiri dan tangan kanan
memegang wayang Yesus.
- Orang itu berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang
Kudus dari Allah." (Markus 1:24)
- Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
(Markus 1:25)

14
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

- Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan
suara nyaring ia keluar dari padanya. (Markus 1:26)
Alternative: adik-adik diminta mengikuti ucapan dan gerakan wayang yang
dilakukan oleh pelayan firman.
4) Kemudian apa yang terjadi dengan mereka yang melihat kejadian tersebut adik-
adik?
- Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya:
"Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun
diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." (Markus 1:27)
- Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh
Galilea. (Markus 1:28)

b. Aplikasi (Pembelajaran)
Kisah orang yang kerasukan roh jahat ini menunjukkan bahwa dalam batas tertentu
roh jahat dapat memperdaya manusia. Dan berupaya untuk memisahkan kita dari
kasih Allah. Roh Jahat memperdaya manusia dengan bujukan untuk menentang/tidak
melakukan perintah Allah. Misalnya:
- Sebagai seorang pelajar, tidak mau belajar dengan baik. Belajar hanya kalau mau
ujian. Atau malah mencontek saja jika ada ujian.
- Tidak mau menuruti perintah orang tua. Perintah orang tua bertujuan untuk
mendidik adik-adik
Oleh karena itu mari kita tetap berupaya hidup dalam kasih Tuhan dengan tetap setia
menjalani setiap perintah Tuhan. Sehingga tidak diperdaya oleh roh jahat untuk
melawan Tuhan. Dalam kesetiaan itu, kita terus berpengharapan kepada Allah akan
terwujudnya janji-janji Allah.

c. Aktifitas – bersamaan dengan penyampaian firman dan bisa juga untuk kelas besar

2. Kelas Besar
a. Penyampaian Firman dengan aktifitas (Beban dan Diskusi)
Bahan:
a) Balok berbentuk – Gambar terlampir
b) Ikat Pinggang
Petunjuk kegiatan:
a) Mintalah anak untuk memegang kayu tersebut dengan tangan kanannya dan
kemudian letakkan ujung B di jari telunjuk tangan kirinya
b) Kemudian mintalah anak untuk melepas tangan kanannya.
Diskusi:
- Apa yang terjadi? (kayu pasti jatuh)
- Kenapa kayu tersebut jatuh? (karena pusat gravitasi kayu tidak tepat pada titik
kesimbangan)
c) Sekarang berilah beban (ikat penggang) pada sisi miring D. Kemudian ualangi
lagi seperti pada poin a).
Diskusi:
- Apa yang terjadi? (kayu tidak jatuh)
- Kenapa kayu tidak jatuh? (pada sisi miring yang menopang beban, pusat
gravitasi kayu dan beban dipindahkan ke bawah ujung jari dan keseimbangan
di dapat)
Aktifitas ini juga bisa dipakai di kelas kecil

15
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

b. Aplikasi (Pembelajaran)
a) Hidup tanpa mengandalkan Tuhan, tanpa bebanpun kita akan jatuh. Tetapi jika
kita mengandalkan Tuhan, maka beban beratpun tidak akan membuat kita jatuh.
b) Mengajarkan kepada anak untuk tetap setia di dalam Tuhan dan berpengharapan
akan pertolongan Tuhan, akan apapun masalah dan beban yang dihadapi.
c) Sampaikan penjelasan bahan
d) Inti pembelajaran: Kisah orang yang kerasukan roh jahat ini menunjukkan bahwa
dalam batas tertentu roh jahat dapat memperdaya manusia. Dan berupaya untuk
memisahkan kita dari kasih Allah. Roh Jahat memperdaya manusia dengan
bujukan untuk menentang/tidak melakukan perintah Allah. Misalnya:
- Sebagai seorang pelajar, tidak mau belajar dengan baik. Belajar hanya kalau
mau ujian. Atau malah mencontek saja jika ada ujian.
- Tidak mau menuruti perintah orang tua. Perintah orang tua bertujuan untuk
mendidik adik-adik.
Oleh karena itu mari kita tetap berupaya hidup dalam kasih Tuhan dengan tetap
setia menjalani setiap perintah Tuhan. Sehingga tidak diperdaya oleh roh jahat
untuk melawan Tuhan. Misalnya mencontek saat ujian. Dalam kesetiaan itu, kita
terus berpengharapan kepada Allah akan terwujudnya janji-janji Allah.

c. Aktifitas – bersamaan dengan penyampaian firman

Ayat Hafalan:
I Samuel 12:24 “Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan
segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara
kamu.”

*(KHS)*

16
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU EPIFANI V, WARNA: PUTIH
04 FEBERUARI 2018

GEREJA DAN TUGASNYA


BACAAN : 1 KORINTUS 9: 16-23

TUJUAN:
1. Anak-anak memahami dirinya sebagai gereja.
2. Anak-anak tersemangati sebagai gereja untuk memberitakan kabar sukacita kepada
sesamanya.

LATAR BEALAKANG:
Jemaat yang ada di Korintus sedang hidup dalam penuh dengan kelimpahan, rasul Paulus
menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Korintus bahwa mereka tidak kekurangan
suatu apapun. Kondisi yang baik ini berhadapan dengan situasi di sekitar mereka yang kurang
baik, karena ada kebiasa hidup di kota Korintus untuk melakukan penyembahan berhala.
Salah satu satu dewi sesembahan di kota Korintus menjerumuskan masyarakat pada
kehidupan yang merusak asusila mereka dengan hidup dalam dosa-dosa perzinahan.

Sangat disayangkan bahwa kehidupan ini juga merasuki kehidupan bergereja atau warga
jemaat yang ada di kota Korintus. Tidak menolong orang-orang yang jatuh dalam
penyembahan berhala dan melakukan hidup perzinahan, malahan anggota jemaat ada yang
ikut melakukan penyembahan berhala dan melakukan dosa perzinahan juga.
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keyakinan yang kuat untuk hidup dalam
kebenaran, hidup dalam kebenaran Allah ini mendorong dirinya untuk menyampaikan kabar
sukacita kepada semua orang. Pengalaman hidup rasul Paulus yang telah diselamatkan oleh
Tuhan Yesus menjadi keteladanan untuk melakukan penginjilan. Kasih karunia yang ia
terima atas segala dosa-dosanya membuat dirinya untuk melakukan pelayanan kepada semua
orang sehingga bukan hanya dirinya yang diselamatkan tetapi orang lain juga.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak mempersiapkan semua perlengkapan bahan ajar untuk kebaktian anak,
termasuk batang korek api sebanyaknya.
2. Pelayan anak hadir 15 menit sebelum ibadah di mulai
3. Pelayan anak berkoordinasi dengan rekan sepelayanan untuk mengatur pembagian tugas
pelayanan
4. Pelayan anak mengatur tempat duduk kebaktian anak dengan bentuk melingkar
5. Pelayan anak menyambut anak-anak didepan pintu gereja dengan mengucapakan:
“selamat pagi, apa kabar, selamat datang, Tuhan memberkati

NYANYIAN:
1. Kita Bertemu
2. Firman Tuhan
3. Kami Memuji KebesaranMu
4. Mentega dan Roti

17
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayanan Friman
1. Pelayanan Firman
Pelayan anak membaca teks Alkitab dengan cara bergantian dengan anak-anak satu ayat,
ganjil dibaca pelayan anak dan ayat genap dibaca anak-anak. Dan Pelayan anak
menyampaikan cerita.
a. Kelas Kecil, Dengan metode Mengamati Gambar tentang membawa kabar baik
 Pelayan anak menujukan gambar Gereja.
 Pelayanan anak juga menujukan orang-orang yang kebaktian didalam gereja
 Kemudian pelayan anak menjelaskan bahwa gereja bukanlah gedungnya tetapi
gereja adalah orang-orang percaya itu sendiri
 Pelayan anak menjelaskan kepada anak-anak pengertian gereja yang meliputi
1) Gereja adalah orang-orang percaya yang telah dipanggil oleh Allah dari
kegelapan dan hidup dalam terangnnya Tuhan.
2) Gereja atau orang percaya dipanggil untuk menjadi alatnya Tuhan untuk
memberitakan kebar sukacita kepada semua orang.
 Pelayanan anak menceritakan kisah pelayanan Rasul Paulus yang membawa kabar
injil kepada semua orang, dengan kerendahan hati, dan tidak sembarangan.
 Pelayanan anak menegaskan bahwa rasul paulus adalah gereja, dan sebagai gereja
rasul Paulus telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Pelayanan anak mendorong anak-anak untuk menyadari dirinya sebagai gereja
dan melaksanakan tugas pelayanannya kepada dunia.

a. Kelas Besar, dengan Metode pengumpulan gagasan / Ide


 Pelayanan anak menunjukan gambar yang menunjukan peristiwa bencana alam,
akibat dan korban bencana alam.
 Pelayanan anak mengali gagasan anak-anak dengan memberikan pertanyaan:
1) Apa yang anak-anak lihat pada gambar tersebut
2) Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka.
3) Kenapa kita harus membantu mereka
 Pelayan anak menyampaikan uraian singkat dari Teks bacaan alkitab

Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,


mari kita belajar dari rasul Paulus, bagi rasul Paulus memberitakan Injil atau kabar
sukacita adalah sebuah keharusan. Dan celaka bagi dirinya kalau dia sampai tidak
memberitakan injil kepada orang lain.

Kita tahu bersama bahwa rasul Paulus adalah orang yang merasa dirinya paling
berdosa kepada Tuhan Allah karena ia melakukan apa yang jahat kepada umat Tuhan.
Ia juga merasa bahwa paling bersyukur karena telah ditebus dan diselamatkan oleh
pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, hidup yang ia jalani ini adalah hidup karena
kemurahan dan berkat Allah.

Anak-anak sekalian Rasul Paulus sebenarnya gambaran dari “ Gereja”, apa itu
gereja?: gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang telah di selamatkan oleh
Tuhan Yesus Kristus dari kuasa dosa. Jadi anak-anak sekalian gereja itu bukan
gedung ya..........gereja adalah anak-anak, saudara kita, orang tua kita, teman kita dan
saya juga..... Seperti rasul Paulus yang telah diselamatkan dan ditebus dosanya oleh

18
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Tuhan Yesus Kristus, maka kita juga sebagai gereja Tuhan telah diselamatkan dan
ditebus dari segala dosa kita. Nah.. anak-anak yang dimaksud dengan gereja adalah
kita oke....kalau anak-anak sudah diselamatkan dan telah menjadi gereja maka tugas
kita adalah bersyukur untuk kebaikan Tuhan Yesus tersebut. Bagaimana cara kita
bersyukur , seperti rasul paulus juga bersyukur karena boleh melayani Tuhan dengan
memberitakan InjilNya, untuk menyelamatkan orang lain agar orang lain juga
memperoleh kebahagiaan yang sama seperti dirinya. Kita juga harus seperti itu, kita
juga mau agar orang lain juga di selamatkan dan ditebus seperti kita, Lalu bagaimana
rasul Paulus memberitakan injil atau kabar sukacita itu, yaitu dengan cara:

a. Memberitakan injil dengan tidak boleh sembarang,


Tentu rasul Paulus menyadari bahwa apa yang ia beritakan bukan berita yang
sederhana karena didalamnya ada nama Tuhan yang ia bahwa. Injil yang adalah
berita sukacita ini adalah berita yang agung dan mulia sehingga ia harus
memberitakannya dengan sunguh-sunguh.

b. Tidak mengejar imbalan atau upah


Menjadi orang yang paling merasa berdosa dan menyadari akan pengorbanan
yang besar oleh Tuhan Yesus kepada dirinya mendorong rasul paulus tidak
mengejar upah dalam dia memberitakan injil. Dia sudah merasa cukup sebagai
orang yang dipercaya dan diperbolehkan untuk memberitakan injil.

c. Menjadi sesama bagi mereka.


Salah satu cara yang dipakai oleh rasul paulus untuk memberitakan injil adalah
dengan cara menjadi teman bagi orang lain, ketika orang lain dalam lemah ia juga
mencoba merasakan menjadi orang lemah, ketika berkumpul dengan orang yahudi
ia melakukan pekerjaan layaknya seperti orang yahudi.

Jadi anak-anak sekalian menjadi tugas kita untuk memberitakan injil kepada sesama
kita, karena kita telah diselamatkan dan ditebus dari segala dosa dan kesalahan kita.
Kita tidak boleh diam saja sebagai gereja Tuhan yang hidup. Mari kita
memberitakan injil kepada sahabat dan teman kita bahwa Tuhan Yesus datang untuk
menebus segala dosa kita. Mari kita beritakan injil ini dengan kerendahan hati,
dengan ketulusan, dan kirannya Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.

2. Aktifitas
a. Kelas Kecil :
Pelayanan anak menyediakan gambar gereja, dan menugasi anak-anak mewarnai
gambar gereja tersebut.
b. Kelas Besar
Pelayan anak menyediakan beberapa gambar tentang pelayanan terhadap orang lain,
dan menugasi anak-anak untuk menjelaskan apa makna gambar tersebut bagi anak-
anak

Ayat Hafalan:
1 Korintus 9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah,
supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi
segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara
mereka.
*(TAR)*

19
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRANSFIGURASI, WARNA PUTIH
11 Februari 2018

BERSEKUTU : PERKUMPULAN YANG SALING MENOPANG


Ibrani 10 :24-25

TUJUAN:
Anak-anak mengetahui bahwa BERSEKUTU adalah Perkumpulan yang saling menopang

PENJELASAN TEMA TENTANG BERSEKUTU:


Istilah “bersekutu” dan selanjutnya di sebut "persekutuan" adalah terjemahan dari bahasa
Yunani "koinonia". Dalam persekutuan, orang saling menerima sebagai saudara seiman, sehati
sepikir, dengan Kristus sebagai kepala. Secara simbolis, Paulus mengatakan "persekutuan
dalam darah dan tubuh Kristus" (1 Kor. 10:16; bnd. 1 Kor. 1:9). Semua orang percaya itu
mendapat bagian di dalam Kristus (berkat rohani-jasmani, pengudusan dan keselamatan).
Dan "bagian" dari Kristus yang kita terima itulah yang menghidupi kita.1

Dalam Persekutuan kita sama-sama bersatu menyembah Tuhan dimana kita saling mengenal
satu sama lain. Sangatlah disayangkan jika kita menganggap persekutuan dalam ibadah itu
hanyalah kewajiban rutinitas saja. Alangkah ruginya jika kita hanya datang, duduk, diam,
dengar lalu pulang. Itu sama saja dengan melewatkan sebuah kesempatan untuk menjalin
hubungan dengan saudara-saudara seiman. Tidak satupun orang yang sanggup bertumbuh
sendirian. Inilah yang diingatkan Rasul Paulus "Dan marilah kita saling memperhatikan
supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa
orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
hari Tuhan yang mendekat."dalam Ibrani 10 :24-25. Paulus sungguh menyadari bahwa kita
akan lemah dan jatuh jika tidak saling memperhatikan dan saling mendorong satu sama lain.
Persekutuan dalam Ibadah janganlah berpusat pada diri sendiri tanpa peduli dengan orang-
orang disekitar kita. Maka persekutuan adalah Perkumpulan orang-orang yang saling
menopang dan persekutuan itu penting dalam kehidupan kita. Marilah semakin giat kita
membangun hubungan erat dengan saudara-saudara sehingga dalam keakraban di
persekutuan kita saling menopang, menasehati dan mengingatkan.

Persekutuan dibangun melalui berbagai kegiatan seperti ibadah Minggu di Gereja, Ibadah
Keluarga, doa bersama, Pemahaman Alkitab dan lain-lain. Persekutuan itu penting untuk
saling memperkuat atau menambah daya pada semua anggota Persekutuan. Dalam
Persekutuan didalamnya ada perkumpulan beberapa atau banyak orang yang saling
menopang saling berbagi dan saling menyatakan kasih. Firman Tuhan itu tidak semata-mata
ditujukan kepada perorangan tetapi kepada umat untuk didengar dan dihayati secara bersama.
Persekutuan kita satu sama lain, persekutuan secara perorangan sebagai jemaat dengan
Kristus, sekaligus juga persekutuan kita dengan Roh Kudus (2 Kor. 13:13). Kita harus
berusaha agar anggota merasa nyaman dalam persekutuan. Dasar persekutuan jemaat ialah
persekutuan setiap warganya dengan Kristus. Persekutuan jemaat maupun antar gereja
(oikumene) itu adalah salah satu buah persekutuan orang percaya dengan Kristus. Kita
1
Ikutlah Aku, Yusar Yanto, Sinode GKSBS

20
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

dipanggil supaya selalu memelihara hubungan dengan Kristus. "Allah yang memanggil
kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita ..." (1 Kor. 1:9).
Bersekutu dengan Kristus berarti juga bersekutu dengan Roh yang memungkinkan ada kasih
mesra dan belas kasihan (Flp. 2:1; 2 Kor. 13:13).

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai
2. Pelayan anak melakukan doa bersama.
3. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.

NYANYIAN:
1. Oh Batapa Indahnya dan Betapa Eloknya.
2. KJ 249: Serikat Persaudaraan Berdirilah Teguh
3. Kau Temanku, Ku Temanmu
4. Jalan Serta Yesus

Pelayanan Firman
1. Kelas Besar
a. Metode Penyampaian Firman dengan Diskusi.
Pelayan anak menyampaikan penjelasan tema yang sudah ditulis diatas dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh anak-anak.

Pelayan anak membagi anak-anak menjadi 5 kelompok (Pembagian kelompok


menyesuaikan dengan keadaan dan jumlah anak di setiap Jemaat), selanjutnya
Pelayan anak memberikan satu pertanyaan kepada masing-masing kelompok dan
memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berdiskusi di setiap kelompoknya
masing-masing :
1) Pertanyaan bagi kelompok 1
Apakah saat teduh pribadi bisa dijadikan alasan untuk menggantikan ibadah
bersama? Jelaskan!
2) Pertanyaan bagi kelompok 2
”Ke Gereja bagi ku adalah rutinitas, untuk itu saya ’harus’ ke gereja”, kata Natan.
Lain lagi dengan Doni, ”Saya kan orang Kristen, tidak baik kalau nanti dibilang
teman atau tetangga bahwa saya tidak ke gereja pada hari Minggu”, lain Doni, lain
Anto. ”Saya ke gereja karena ingin cari pacar”, kata Anto. Bagaimana pendapat
teman-teman tentang motivasi Natan, Doni dan Anto tersebut? Pernahkah teman-
teman berpikir atau mempunyai motivasi ke gereja seperti salah satu dari mereka?
3) Pertanyaan bagi kelompok 3
Berikan contoh-contoh motivasi yang benar dalam bergereja.
4) Pertanyaan bagi kelompok 4
Mengapa kita harus ke gereja atau bersekutu bersama orang percaya lainnya?
5) Pertanyaan bagi kelompok 5
Apa kata Alkitab dalam Kisah Para Rasul 2:42, Ibrani 10:24-25, 1 Korintus 12:7,
1 Tesalonika 4:18, 1 Tesalonika 5 :11, Yakobus 5 :11 dan 1 Petrus 4:10 tentang
tujuan persekutuan bersama sesama orang percaya?
Pelayan anak memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mendiskusikan
pertanyaan tersebut dan jika sudah selesai, Pelayan anak memberi kesempatan kepada
anak-anak untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

21
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

b. Pendalaman
Pelayan anak memberikan apresiasi untuk setiap jawaban dari setiap kelompok.
Setelah itu Pelayan anak menyampaikan jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan
Diskusi bagi anak-anak.
1) Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus saat teduh pribadi tidak dapat menggantikan
ibadah bersama karena hakekat gereja adalah sekumpulan orang percaya yang
telah menjadi milik Tuhan dan dipanggil untuk melayani dunia. Salah satu fungsi
utama gereja adalah adanya persekutuan antara sesama orang percaya dan antara
manusia dengan Allah. Di samping itu, perintah Tuhan untuk saling mengasihi,
saling menopang, saling membangun, saling memperhatikan, saling mendoakan,
hanya mungkin dilakukan dalam komunitas atau ibadah bersama, bukan dalam
saat teduh pribadi.
2) Motivasi Natan, Doni dan Anto tersebut adalah motivasi yang tidak benar.
Motivasi yang tidak benar dalam bergereja akan mengakibatkan sikap dan cara
pandang yang negatif atau salah. Dan bukannya tidak mungkin, kita akan menuai
kekecewaan karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, misalnya: ke
gereja karena ingin mendapat pacar ternyata sudah kegereja pacar juga tidak
dapat, tentu kita akan kecewa. Jika teman-teman memiliki Motivasi yang
demikian sebaiknya teman-teman mulai untuk meninggalkan motivasi yang tidak
benar tersebut.
3) Beberapa contoh motivasi yang benar dalam bergereja :
a) Ingin bertumbuh dalam iman melalui pendengaran akan firman Tuhan
b) Ingin melayani Tuhan dan sesama sesuai dengan talenta dan karunia yang
Tuhan berikan kepada kita.
c) Ingin bersekutu bersama saudara seiman.
4) Kita harus ke gereja atau bersekutu bersama orang percaya lainnya karena :
a) Karena Tuhan memerintahkan kita untuk mengingat dan Menguduskan hari
Sabat (Kel. 20:8). ’Menguduskan hari Sabat’ berarti kita harus
mengkhususkan hari Sabat untuk beribadah, dan kita harus menggunakan hari
Sabat itu untuk Tuhan. [Catatan: Sabat Kristen berbeda harinya dengan Sabat
Yahudi. Bagi orang Kristen, hari Sabat berubah dari Sabtu menjadi Minggu.
Adapun alasan orang Kristen untuk mengubah Sabat dari Sabtu menjadi
Minggu adalah karena Kristus bangkit pada hari Minggu (Yoh. 20:19) dan
sejak kebangkitan Tuhan Yesus, orang Kristen mula-mula juga berbakti pada
hari Minggu (Kis. 20:7)
b) Supaya tercipta adanya suatu perkumpulan yang memiliki hubungan pribadi
antara warga jemaat yang didalamnya terbentuk sikap yang saling menopang
dan menasihati. Allah sendiri yang memanggil kita kepada persekutuan
dengan Anak-Nya Yesus Kristus (1 Kor. 1:9)
c) Setiap orang percaya adalah anggota tubuh Kristus, sebagai anggota tubuh
Kristus, kita memiliki fungsi atau peran yang berbeda-beda di dalam gereja
atau persekutuan tubuh Kristus (1Kor. 12:12,27)
d) Supaya kita beroleh persekutuan dengan sesama dan Allah (1Yoh. 1:3)
e) Gereja atau orang-orang percaya digambarkan sebagai warga kerajaan Allah
dan keluarga Allah (Ef. 2:19), sebagai warga kerajaan Allah dan keluarga
Allah kita perlu menjalin persekutuan satu sama lain.
5) Tujuan persekutuan bersama sesama orang percaya :
a) Bertekun dalam pengajaran firman Tuhan dan doa (Kis. 2:42)
b) Saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan
baik dan saling menasihati (Ibr. 10:24-25)

22
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

c) Menggunakan karunia yg telah diberikan Roh Kudus untuk kepentingan


bersama atau membangun jemaat (1Kor. 12:7; 1Kor. 14:12)
d) Menghibur seorang akan yang lain dengan perkataan yang membangun (1Tes.
4:18)
e) Menasihati seorang akan yang lain dan saling membangun (1Tes. 5:11)
f) Saling mengaku dosa dan saling mendoakan (Yak. 5:16)
g) Melayani seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah kita terima
(1Ptr. 4:10)
Pelayan anak menutup firman Tuhan dengan menyampaikan bahwa Persekutuan itu
penting, untuk itu marilah kita terus berada dalam Persekutuan yang mesra dengan Tuhan
dan dengan saudara-saudara kita. Dalam Persekutuan kita akan saling menopang dan
berbagi kasih dalam persekutuan. Pelayan anak menutup Firman dengan mengajak anak-
anak untuk berdoa bersama.

2. Kelas Kecil
Pelayanan Firman disampaikan dengan Bermain Games : Engkau Mengasihi Aku
Permainannya yaitu semua orang harus membuat satu lingkaran besar (yang
mengibaratkan sebuah Gereja). Dibawah kaki setiap orang harus diberi tanda bisa dengan
lingkaran dari kapur atau kertas Koran dll.

Cara mainnya yaitu ada satu orang yang tidak memiliki rumah berada ditengah-tengah
lingkaran. Tugas dari orang tersebut adalah mencari rumah. Syarat mencari rumah adalah
dengan bertanya kepada salah satu dari mereka “Apakah Engkau mengasihi aku???”
jawabannya ya atau tidak.
Apabila jawabannya Ya maka semua orang harus mencari rumah yang baru dengan syarat
rumah baru mereka tidak boleh bersebelahan dengan yang lama. Hasilnya maka akan
terjadi saling lari dan berebut untuk mendapatkan rumah yang baru, sehingga akan ada
satu orang yang tidak memiliki rumah.
Apabila jawabannya tidak, maka akan ada pertanyaan lagi “Lalu siapa yang kamu kasihi”
yang ditanya harus menyebutkan salah satu nama dari mereka, misalnya “Aku mengasihi
Johan” maka Johan tetap diam dirumahnya dan yang lain harus mencari rumah baru
dengan syarat dan cara yang sama dengan berebut, maka hasilnya nanti akan ada satu
orang lagi yang tidak memiliki rumah.
Begitu seterusnya sampai batas waktu permainan yang ditentukan. Bagi yang terakhir
tidak memiliki rumah akan diberi hadiah (dipersiapkan oleh Pelayan Anak).

Pelayan anak menyampaikan bahwa melalui permainan ini kita boleh belajar untuk saling
menerima dan mengasihi dalam persekutuan kita. Bagaimana kita diajak untuk saling
menerima, menopang dan saling mengasihi. Dengan menerima teman kita tentu kita
sudah memberikan tempat bagi teman kita dalam persekutuan. Jadilah bagian yang baik
dari sebuah Persekutuan. Bersekutulah dalam doa, pujian dan penyembahan, dan
hendaklah kita saling membantu, saling menopang, saling mengingatkan dan saling
menasihati. Kita tidak akan kuat berjalan sendirian, teman kita pun demikian. Mari kita
bersatu dalam kasih, saling menguatkan dalam persekutuan-persekutuan kita dimana
Kristus bertahta di dalamnya.
Pelayan anak menutup Pertemuan dengan mengajak anak-anak untuk berdoa bersama.

Ayat Hafalan:
Ibrani 10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam
kasih dan dalam pekerjaan baik. *(ASA)*

23
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PRAPASKAH I, WARNA: UNGU
18 Feberuari 2018

BERIBADAH DENGAN PENUH SUKACITA


Kejadian 9: 8-17

TUJUAN:
Anak-anak terdorong untuk suka beribadah

LATAR BEALAKANG:
Rencana penghukuman yang akan Allah lakukan telah Ia sampaikan kepada nabi Nusa,
namun demikian bahwa kasih Allah itu tetap diwujudkan dengan menyelamatkan nabi Nuh
beserta dengan keluargannya. Jati diri Allah dapat di lihat dari konsep kasih dan
pemeliharaanNya, walapun ada penghukuman yang mengerikan akan terjadi akibat dosa dan
kesalahan.

Didalam proses pembuatan Bahtera Nuh dalam situasi dan kondisi yang tidak lazim menjadi
sarana untuk memberikan kesempatan kepada manusia untuk mengalamai pertobatan diri.
Namun kesempatan itu justru menjadi bahan cemooh orang-orang yang berada di sekitar
kehidupan nabi Nuh. Kasih Allah yang tiada batasnya ditunjukan dengan memeliharan
kelestarian alam semesta ini, sekaligus memberikan kesempatan kepada manusia untuk
berbenah diri.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak mempersiapkan semua perlengkapan bahan ajar untuk kebaktian anak,
termasuk batang korek api sebanyaknya.
2. Pelayan anak hadir 15 menit sebelum ibadah di mulai
3. Pelayan anak berkoordinasi dengan rekan sepelayanan untuk mengatur pembagian tugas
pelayanan
4. Pelayan anak mengatur tempat duduk kebaktian anak dengan bentuk melingkar
5. Pelayan anak menyambut anak-anak didepan pintu gereja dengan mengucapakan:
“selamat pagi, apa kabar, selamat datang, Tuhan memberkati”.

NYANYIAN:
1. Selamat Pagi Bapa.
2. Burung Pipit Yang Kecil
3. KJ 337 Betapa Kita Tidak Bersyukur
4. Kami Memuji KebesaranMu

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman
Pelayan anak membaca teks Alkitab dengan cara bergantian dengan anak-anak satu ayat,
ganjil dibaca pelayan anak dan ayat genap dibaca anak-anak. Dan kemudian Pelayan anak
menyampaikan cerita.
a. Kelas Kecil, Dengan metode mengamati gambar.
1) Pelayanan anak membagikan gambar baik binatang dan tumbuhan

24
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

2) Pelayanan anak meminta anak-anak untuk menuliskan apa yang akan dilakukan
kepada binatang atau tumbuhan yang ada di sekitar mereka agar tetap lestari.
3) Pelayanan anak menjelaskan tujuan kasih Allah diberikan kepada sleuruh alam
semesta.
4) Pelayanan anak memotifasi anak-anak untuk perduli dengan semua kehidupan
yang ada di lingkungannya.

b. Kelas Besar, dengan Metode permainan dan cerita alkitab


Anak- anak yang dikasihI Tuhan Yesus kristus,.....
Apakah kita semua yang hadir pada saat ini, bisa memberikan contoh tindakan kasih
yang dialkukan oleh orang tua dirumah masing-masing. Selian kasih kepada kita
kalau dirumah apa yang juga dikasihi oleh bapak dan ibu kita. Anak-anak yang
dikasihi Tuhan Yesus Kristus, apakah anak-anak sekalian setuju bahwa Allah sangat
mengasihi umat manusia, dan seluruh alam ciptaan ini. Semua orang Kristen
mungkin akan mengiyakan bahwa kasih Allah teramat besar. Bahkan kasih itu masih
terlalu cukup untuk semua manusia yang pernah hidup di muka bumi ini. “Kasih
Allah sangat besar dan tak dapat dilukiskan,” begitu bunyi sebuah lagu rohani.

Sayangnya, anak-anak sekalian kita sendiri kadangkala tanpa disadari justru


mengecilkan kasih Allah itu. Kita berpikir bahwa tujuan kasih Allah itu, hanyalah
untuk manusia saja. Sebenarnya pemikiran yang seperti ini merupakan kesalahan
yang serius. Sebab tujuan dari kasih-Nya jauh lebih besar daripada manusia, tujuan
kasih Allah adalah seluruh ciptaannya yang ada di alam semesta ini. Teks kita hari ini
merupakan sebuah pengingat dan nasihat agar kita mengasihi seluruh ciptaan sama
seperti Allah mengasihi mereka.

TUHAN, Allah yang kita sembah, bahkan mengungkapkan kepeduliannya terhadap


seluruh ciptaan dengan ungkapan yang begitu serius. Ia membuat perjanjian dengan
manusia dan seluruh ciptaan. Istilah “perjanjian” muncul tujuh kali dalam bagian ini
(ayat 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17). Pemunculan yang sangat banyak ini menyiratkan
sebuah penegasan. Bagi para pembaca Alkitab zaman dahulu, istilah “perjanjian”
terdengar jauh lebih serius daripada istilah yang sama di telinga orang zaman
sekarang. Sebuah perjanjian kuno jauh lebih mengikat. Pada pemunculan yang
pertama, ungkapan ini diberi penjelasan secara gamblang: “burung-burung, ternak dan
binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar
dari bahtera itu, segala binatang di bumi” (ayat 10).

Anak-anak sekalian
Sekilas perjanjian dalam bagian ini terasa agak kurang lazim dalam Alkitab. Allah
biasanya hanya mengadakan perjanjian dengan manusia, entah itu suatu bangsa atau
tokoh tertentu. Kali ini Ia menyertakan bumi dan segala makhluk di dalamnya.
Perjanjian ilahi juga biasanya lebih bersifat rohaniah. Kali ini isi perjanjian itu
tampaknya lebih jasmaniah.

Mengapa Allah perlu mengikatkan diri-Nya ke dalam sebuah perjanjian seperti ini?
 Yang paling utama, Allah tidak akan memusnahkan manusia maupun makhluk
hidup lain dengan menggunakan air bah. Allah ingin menegaskan kepada Nuh dan
keturunannya bahwa Dia bukanlah sosok yang menakutkan. Hukuman hebat yang
ditimpakan-Nya bukan disebabkan oleh kodrat-Nya yang penuh murka, melainkan
karena dosa-dosa ciptaan yang begitu fatal. Untuk meneguhkan perlindungan ini,

25
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Allah memberikan pelangi. Menariknya, istilah “pelangi” sendiri tidak muncul di


bagian ini. Apa yang kita pahami sebagai pelangi merupakan busur ilahi (9:13, 14,
16). Berdasarkan kisah-kisah mitologis di Timur Dekat Kuno, ungkapan “Aku
akan menaruh busur-Ku di langit” menyampaikan sebuah pesan bahwa Allah telah
memutuskan untuk berhenti berperang. Ia tidak lagi menarik busur-Nya untuk
membuka tingkap langit maupun pintu samudera raya. Ia tidak lagi memerangi
umat manusia dan segala binatang.

 Alasan kedua , Allah ingin menjaga kelestarian binatang dan alam. Di awal pasal
9 ini terkesan bahwa manusia adalah segala-galanya. Binatang-binatang akan
tunduk pada manusia (ayat 2). Perjanjian yang Allah buat di ayat 8-17 menampik
semua kesan keliru ini. Sama seperti manusia, binatang dan alam juga menjadi
objek kasih Allah. Dia menjamin kelestarian semuanya. Sikap ini sekaligus
mengajarkan Nuh dan keturunannya untuk melakukan hal yang sama. Manusia
terpanggil untuk memenuhi dan menguasai bumi (9:1, 7; bdk. 1:26-28), bukan
mengeksploitasi maupun merusaknya.

 Anak-anak sekalian kenapa kita harus senang beribadah, karena Allah telah
berjanji tidak akan menghukum kita dengan air bah seperti zamannya nabi Musa.
Allah juga berjanji memberikan kehidupan kepada alam semesta ini, nah anak-
anak sekalian kalau Tuhan berjanji akan memberikan kehidupan kepada alam
semesta ini itu berari akan menjaga kehidupan kita juga. Kenapa karena kita
sangat membutuhkan alam semesta ini untuk menopang hidup kita. Oleh karena
itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak beribadah dengan semangat dan penuh
sukacita, karena apa karena ada janji Allah kepada kita dan alam semesta ini untuk
memberikan kehidupan yang damai sejahtera. Amin

2. Aktifitas
a. Menugasi anak-anak untuk membawa tanaman segar berupa bunga taman untuk
ditanam di perkebunan gereja.
b. Pelayanan anak mengkoordinir menanam bunga di gereja setelah renungan frman
Tuhan

Ayat Hafalan:
Kejadian 1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

*(TAR)*

26
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


Minggu PRAPASKAH II, WARNA: UNGU
25 Februari 2018

MELAYANI, SIAPA TAKUT...........


Efesus 4:1-16

TUJUAN:
1. Anak dapat menyadari bahwa di gereja banyak orang yang berbeda dari dirinya
2. Anak dapat belajar bertanggung jawab menjadi anggota gereja dan bisa saling
bekerjasama.

LATAR BELAKANG:
1. Dalam Efesus 4:1-16, bahwa anggota jemaat adalah terdiri dari kumpulan orang yang
memiliki talenta yang berbeda. Dengan Kasih Anugerah dan Prakarsa Allah ini gereja
tidak sendirinya berkembang. Oleh sebab itu gereja berkembang karena keterlibatan
anggota jemaat untuk mempersembahkan talenta mereka masing-masing.
2. Anggota jemaat yang telah mendapatkan tanda pengenal melalui Baptisan: satu iman,
satu Tuhan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah di atas semua dan oleh semua dan di
dalam semua. Hal ini menjadikan jemaat untuk menjadi satu persekutuan. Dibutuhkan
kelemahlembutan, kesabaran dan upaya untuk saling membantu dalam kehidupan
bersama jemaat. Meraka bekerja sama untuk terwujudnya kesatuan jemaat.
3. Ada orang kudus, rasul-rasul, pemberita Injil, pengembala jemaat, dll adalah yang
keberadaan sekarang misalnya adalah Majelis Gereja mereka diperlengakapi untuk
melayani gereja.
4. Keterlibatan semua unsur dalam rangka pertumbuhan ke arah Kristus yang adalah kepala
Gereja. Jemaat adalah Tubuh Kristus dan Kristus adalah kepala Gereja. Karena jemaat
adalah tubuh maka hendaknya saling bergantung dan membantu.
5. Jelaslah sekarang bahwa setiap anggota jemaat dipanggil untuk tidak hanya pergi ibadah
namun terlibat dalam pembangun jemaat.

PERSIAPAN:
1. Pelayan sudah mempersiapkan kertas memo dan spidol pada setiap anak kelas besar
2. Pelayan hadir 10 menit sebelumnya dan mempersiapkan aktifitas anak
3. Pelayan anak berdoa sebelum melayani.
4. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita.

NYANYIAN:
1. Jes-Jes Kereta Apiku
2. Melayani-Melayani Lebih Sungguh
3. Aku gereja Kau Pun gereja
4. Tuhan Kau Gembala Kami

27
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman
a. Kelas Besar: Games
1) Pelayan menunjuk calon pemimpin untuk merencenakan siapa yang akan menjadi
kelompok (disukai, cocok, bisa kerjsama). Masing-masing kelompok terdiri dari
3-5 orang tidak lebih dan tidak kurang. Pelayan memberi kesempatan 3-5 menit
sampai terbentuk beberapa kelompok orang dan beberapa orang yang tidak
berhasil membentuk kelompok.
2) Peraturan permainan sebagai berikut:
o Pelayan menunjuk beberapa yang bisa dijadikan pemimpin dalam kelompok.
Kemudian pemimpin kelompok menentukan siapa anggota kelompok. Secara
pribadi masing-masing pemimpin anak mencatat nama-nama calon anggota
kelompok pilihannya. Tanpa diketahui oleh orang lain.
o Jika permainan siap dimulai, mintalah para pemimpin anak mulai mencari
orang-orang yang akan dipilihnya menjadi anggota.
o Jika pilihan seorang anak ternyata dipilih oleh beberapa pemimpin lainnya.
Anak tersebut berhak mentukan pilihannya sendiri.
o Yang berhasil membentuk kelompok dengan anggota 3-5 orang dipersilahkan
duduk, sedangkan mereka yang tidak dapat membentuk kelompok 3-5 orang,
tetap berdiri.
o Diakhir game. Bagi yang belum mendapatkan kelompok. Dapat dipersilahkan
memilih kelompok mana yang mereka suka.
3) Setelah proses berjalan, pemimpin mengajukan pertanyaan.
a) Dari kelompok yang telah terbentuk beberapa jumlah anggota yang ada? Apa
sesuai dengan rencana semula?
(Biasanya dalam permainan/ kegiatan ini hampir tidak pernah ada yang
mendapatkan 4 orang yang direncankan menjadi calon anggota dalam
kelompoknya). Pertanyaan ini mengarah pada refleksi bahwa tidak ada
kelompok yang terbentuk menurut keinginan pemimpin.
b) Kalau begitu siapa yang memprakarsai terbentuknya kelompok? Pertanyaan
ini mengarah pada refleksi bahwa setiap orang bisa memilih masuk atau
membentuk kelompok tertentu namun hasilnya melampui rencana manusia.
c) Bagaimana perasaan yang tidak masuk dalam kelompok? Dan bagaimana
perasaan mereka ketika diberi kesempatan untuk masuk dalam salah satu
kelompok?
4) Pelayan dapat menyampaikan refleksi dari kegiatan ini.
 Inilah gereja. Gereja adalah kelompok atau persekutuan karena Allah yang
memanggil dan terdiri dari orang-orang yang berbeda. Perbedaan itu paling
nyata ketika realitas menunjukan ada orang yang cocok dan saling menyukai
namun juga ada sebaliknya.
 Komitmen setiap anggota gereja adalah terbuka dan menerima perbedaan yang
ada.
 Bergereja adalah upaya rendah hati untuk mau menerima dan bekerja sama
dalam pelayanan dengan yang berbeda untuk dapat membangun persekutuan
atau membangun jemaat.
 Apa yang bisa kita lakukan dengan perbedaan ini adalah bersyukur. Saling
melayani, peduli terhadap satu dengan yang lain.

28
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

5) Melayani bisa dilakukan dengan saling berkunjung, medoakan teman sakit,


menghibur kawan-kawan yang sedih dan mengajak kawan-kawan kita yang tidak
tekun ke gereja untuk beribadah.

2. Kelas Kecil
a) Pelayan dapat mengajak anak-anak mewarnai gambar gedung gereja dan orang-orang
yang akan beribadah digereja pada kartu undangan. Anak/ pelayan dapat menuliskan
siapa anak yang kurang aktif/ sakit untuk diundang beribadah.
b) Pelayan dapat menjelaskan bahwa:
Gereja adalah kelompok atau persekutuan karena Allah yang memanggil dan terdiri
dari orang-orang yang berbeda. Ada yang berambut lurus, ikal, keriting dll. Mereka
adalah umat Tuhan yang dipanggil untuk menjadi satu tubuh Kristus. Semua saling
melayani dan melengkapi. Melayani bisa dilakukan dengan saling berkunjung,
medoakan teman sakit, menghibur kawan-kawan yang sedih dan mengajak kawan-
kawan kita yang tidak tekun ke gereja untuk beribadah

Ayat Hafalan:
Efesus 4:16: Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu
oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota --
menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

*(PS)*

29
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PRA-PASKAH III, WARNA: UNGU
04 Maret 2018

“CIPTAAN YANG INDAH”


Kejadian 1:1-13

TUJUAN:
Agar Anak-anak selalu belajar untuk mengucap syukur dengan menjaga lingkungan.

LATAR BELAKANG:
Kitab Kejadian adalah kitab pertama dari Alkitab dan kitab Taurat Musa atau Tanakh. Dalam
bahasa Ibrani kitab ini disebut Beresyit yang berarti “pada mulanya”.2 Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi adalah ayat pertama dari pasal pertama Kitab Kejadian
sekaligus menjadi ayat pembukaan kitab Ibrani maupun Alkitab Kristen. Menyatakan
penciptaan alam semesta dan waktu oleh Allah.

Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya. Penciptaan
itu dilaksanakan dari ketidakadaan menjadi ada. Kita mendengar penciptaan itu dalam kitab
Kejadian 1 dan 2. Firman Tuhan: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi"
(Kej.l:l). Kalimat singkat ini merupakan pengakuan iman Israel bahwa alam semesta ini ada
karena Allah menciptakannya.

Allah menciptakan semua itu dengan firman-Nya: "jadilah ..." Dan seketika terjadilah
ciptaan itu sesuai dengan kehendak-Nya. Daftar di atas menjelaskan bahwa urutan tindakan
penciptaan ini dilaksanakan dengan mementingkan keselarasan. Penciptaan merupakan
karya Tuhan yang besar, hendaknya kita menjaga, merawat serta memelihara semua yang
ada.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman.
3. Gunting, crayon, benang wol, pelubang kertas.

NYANYIAN:
1. Selamat Pagi Bapa.
2. KJ 40 “Ajaib Benar Anugerah”
3. Mari Kita Bersukaria
4. Persembahan Kami

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman
a. Pelayan Firman untuk kelas Kecil

2
Lasor, 2005.Pengantar Perjanjian Lama 1,Jakarta:BPK Gunung Mulia,111.

30
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayan anak membacakan ayat firman Tuhan dari Kejadian 1:1-13, kemudian
mengulas cerita tentang firman tersebut. Setelah itu melakukan kegiatan membuat
urutan penciptaan serta mewarnainya menjadi sebuah hiasan dinding.
Alatnya: Gunting, crayon, benang wol, pelubang kertas.
b. Pelayan Firman Kelas Besar
Shalom adik-adik yang terkasih,
Bagaimana kabarnya? (dengarkan respon dari peserta). Pernahkan adik-adik
mengalami hal mengenakkan atau yang membuat adik-adik terkesan, contohnya,
pergi ke pantai bersama keluarga, berkebun bersama ayah dan ibu atau mendapatkan
nilai bagus. (menunggu jawaban dari anak-anak). Tentunya semua pernah mengalami
sesuatu hal yang menyenangkan bukan,

Nah, adik-adik yang terkasih, pada hari ini kita akan belajar tentang melihat ciptaan
Allah yang Indah. (Kitab Suci dibacakan oleh Guru Sekolah Minggu). Pendamping
mengajak anak-anak mendalami teks Kitab Suci dengan beberapa pertanyaan.
1) Dalam Kisah tadi, Allah menciptakan cakrawala pada hari ke berapa? (2)
2) Apa saja yang diciptakan Allah selama tiga hari itu? (langit, laut, daratan,
tumbuhan, bulan, bintang)
3) Nah, bagaimana pendapat Tuhan terhadap seluruh ciptaan-Nya? (baik adanya....)

2. Penegasan
Nah adik-adik, tadi kita sudah mendengarkan kisah tentang penciptaan langit dan bumi.
Dalam cerita tadi, mulai dari hari pertama, Tuhan menciptakan langit, laut, daratan,
tumbuh-tumbuhan, lalu benda-benda penerang langit. Misalnya, bulan, bintang, dan
matahari. Allah menciptakan semua itu dengan begitu baik. Dan semua benda-benda itu
membuat bumi menjadi indah. Semua ini karena Tuhan sangat sayang pada kita, manusia.

Allah menciptakan langit dan bumi supaya ada keteraturan di antara air dan udara. Juga
supaya Ia dapat menempatkan ciptaan-Nya yang lain di dalamnya. Langit dan bumi
diciptakan begitu baik adanya, supaya manusia dapat tinggal di dalamnya. Allah sangat
menyayangi segala ciptaan-Nya. Oleh karena itu, manusia harus menghargai dan menjaga
segala ciptaan Allah. Mari adik-adik kita bersama menjaga semua yang diciptakan Tuhan
dengan baik. Contoh yang bisa dilakukan adalah dengan cara memelihara tananman yang
ada di sekitar rumah kita. Dengan menjaganya kita akan menjaga kelestarian alam.

Ayat Hafalan:
Kejadian 1:1-2 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 1:2 Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-
layang di atas permukaan air.

Fariasi ayat hafalan


Penciptaan bumi: Hari pertama, kedua dan ketiga. Gerakan diambil dari
https://www.youtube.com/watch?v=xjqa9GOet_o

*(EPC)*

31
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PRAPASKAH IV, WARNA: UNGU
11 Maret 2018

CIPTAAN YANG INDAH: HARI 4-7


Kejadian 1: 16-31; 2:1-4a

TUJUAN:
1. Anak-anak tahu dan menghafal isi dan urutan hari ciptaan, khususnya hari 4-7.
2. Anak-anak tahu bahwa Tuhan menciptakan semuanya dengan baik.
3. Anak-anak besar tahu bahwa semua ciptaan sama sama penting.

NYANYIAN:
1. Who is the king of the jungle
2. PKJ 58 Semua yang tercipta
3. PKJ 27 Nyanyikanlah Nyanyian Baru
4. Allahku Besar
5. Ayam Bebek
6. Pelangi-pelangi
7. Yesus Besertaku
8. Burung Pipit Yang Kecil
9. Kasih-Nya Seperti Sungai
10. Matahari Bersinar Terang

Pelayanan Firman
1. Kelas Besar dan Kelas Kecil
Guru menceritakan cerita Alkitab berdasarkan Kejadian 1: 16-31dan Kejadian 2:1-4a.
Sebelum cerita dimulai ada dua hal:
a. Guru menjelaskan bahwa nanti kalau guru mulai cerita dan mengatakan: “Itulah hari
yang keempat/kelima/dll”. Anak-anak harus menjawabnya dengan: “Allah melihat
bahwa semuanya itu baik”.
b. Saat cerita guru menujukkan gambar sesuai dengan hari penciptaan dengan memakai
“roda penciptaan” (lihat kegiatan anak kecil). Atau dengan gambar/benda lain sesuai
hari penciptaan.

Kali ini kita akan melanjutkan tentang penciptaan untuk hari-hari berikutnya. Ayo kita
mendengarkan Firman Allah bersama.

Allah membuat 2 lampu yang besar. 1 lampu saat siang, 1 lampu saat malam. Lampu
besar buat siang adalah matahari, buat malam adalah bulan. Selain itu Allah membuat
juga lampu-lampu kecil, yaitu bintang-bintang di langit.
Itulah hari yang keempat.
Anak-anak: Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Allah membuat binatang-binatang. Ada binatang kecil dan besar. Ada binatang yang
hidup di dalam air. Binatang seperti apa anak-anak? (menunggu jawaban). Ada binatang
yang hidup di udara. Binatang seperti apa anak-anak? (menunggu jawaban).

32
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Itulah hari yang kelima.


Anak-anak: Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Allah membuat binatang lagi. Kali ini binatang darat. Ada binatang kecil. Binatang
seperti apa anak-anak? (menunggu jawaban). Ada binatang besar. Binatang seperti apa
anak-anak? (menunggu jawaban). Terus Allah membuat manusia. Allah berkata: manusia
yang akan menjadi seperti Allah. Mereka akan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung,
dan semua binatang lain.Allah membuat manusia, dan mereka mirip dengan Allah. Allah
membuat laki-laki dan perempuan.
Itulah hari yang keenam.
Anak-anak: Allah melihat bahwa semuanya itu sungguh amat baik.

Pada hari ketujuh Allah sudah selesaikan pekerjaanNya dan Allah berhenti pada hari
ketujuh dari semua pekerjaan yang dibuatNya. Allah memberkati hari ketujuh itu dan
membuatnya kudus.

Anak-anak masih ingat apa saja diciptakan pada hari keempat, kelima dan keenam?
(menunggu jawaban). Terus pada hari ketujuh Allah melakukan apa? (menunggu
jawaban). Ayo kita mencoba hafal hari keempat sampai ketujuh dengan gerakan
(https://www.youtube.com/watch?v=xjqa9GOet_o)
Guru mengajarnya kepada anak-anak.

Jadi Allah menciptakan seluruh langit, bumi dan isinya.

Pertanyaan untuk ANAK KECIL


Guru memakai gambar dan kertas untuk isi jawaban dari lampiran A (2 halaman). Guru
mengambil satu gambar dan bertanya: adik-adik masih ingat Tuhan menciptakan
matahari, bulan dan bintang-bintang pada hari keberapa? Dan seterusnya.

Pertanyaan untuk ANAK BESAR


a. Menurut anak-anak dari hari keempat sampai keenam apa yang paling indah
diciptakan oleh Allah?
b. Menurut anak-anak dari hari 1-6 ada ciptaan yang lebih penting/indah atau kurang
penting/indah atau tidak? Mengapa?
(Catatan: Guru perlu menjelaskan setelah anak-anak menjawab bahwa manusia
sebenarnya hanya salah satu ciptaan dari Tuhan dan tidak lebih penting dari ciptaan
yang lain. Lihat lanjutan cerita di bawah)
c. Apa tugasnya manusia menurut Kejadian 1:26 dan apa artinya?
(Catatan: Guru perlu menjelaskan setelah anak-anak menjawab bahwa berkuasa tidak
hanya berarti “di atas” ciptaan yang lain, tetapi juga sebagai bagian dari semua ciptaa
nmelakukan apa yang terbaik untuk semuanya, yaitu merawat, memelihara dan tidak
hanya melakukan apa yang terbaik untuk manusia saja.)

Lanjutcerita ANAK BESAR


Jadi anak-anak kita perlu tahu siapa yang menciptakan semuanya. Jangan kita lupa bahwa
dunia ini milik Tuhan, bukan milik hewan atau milik bunga atau milik manusia. Ya kita
tadi belajar bahwa manusia dapat tugas khusus, tetapi itu tidak membuat manusia jadi
lebih dari ciptaan lain. Karena manusia juga tergantung pada Sang Pencipta, sama seperti
ciptaan lain. Jangan kita menjadi sombong dan merasa seperti kita adalah bos dari pohon,
bunga, hewan, ladang dll.

33
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Minggu depan dan minggu berikutnya kita akan belajar bagaimana sebaiknya manusia
merawat semua ciptaan Tuhan.

2. Aktifitas
Kelas Kecil : Membuat “Roda Penciptaan”
Perlengkapan:
a) 2 gambaran (lampiran B) diprint di atas kertas karton (supaya lebih kuat dan awet)
b) Spidol/krayon/pensil berwarna
c) Gunting
d) Paku payung
e) Lem tembak/bakar

Cara Membuatnya:
a) Bagikan lampiran B kepada anak-anak. Minta mereka mewarnainya.
b) Kemudian setelah selesai, guru menguntingnya sesuai dengan pola.
c) Kemudian guru membuat lobang di tengah. Bagian “Allah Sang Pencipta” ditaruh
diatas,
d) Setelah selesai kemudian satukan keduanya memakai paku patung atau rivet. Di
belakang kasih lem tembak/bakar supaya tidak tajam lagi. Atau dilapisi dengankertas
karton kecil.
e) “Roda penciptaan” sudah jadi. Anak-anak bisa memutarnya.

Kelas Besar: Teka-teki gambar (Puzlle)


Perlengkapan:
a) 2 halaman (lampiran C) diprint di ataskertas karton
b) Gunting
c) Lem
d) Kertas tebal untuk menempelkan hasil teka-tekinya
e) Spidol/krayon/pensil berwarna

Cara menyelesaikan puzlle:


a) Guru menjelaskan bahwa anak-anak besar akan menyelesaikan teka-teki dalam
lampiran C. (untuk guru: pada halaman 3 ada jawabannya).
b) Mereka harus mengguntingnya dulu, kemudian menyelesaikan teka-tekinya.
c) Kalau masih ada waktu anak-anak bisa menempelkan hasilnya di kertas tebal dan
mewarnainya juga.

Minggu depan anak besar perlu membawa kaos yang sudah rusak (untuk membua ttas).

Ayat Hafalan:
Ayo kita mencoba hafal hari keempat sampai ketujuh dengan gerakan dari
https://www.youtube.com/watch?v=xjqa9GOet_o

*(HJN)*

34
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PRAPASKAH V, WARNA: UNGU
18 Maret 2018

Bersahabat Dengan Sampah


Ayub 12:7-10

TUJUAN:
1. Anak-anak sadar bahwa mereka/manusia membuat ciptaan Allah rusak dengan sampah.
2. Anak-anak bertobat dan berubah kebiasaan mereka soal sampah.
3. Anak-anak besar sadar tentang pemakaian plastik.
4. Anak-anak besar tahu apa maksudnya kurangi, gunakan kembali dan daur ulang sampah.

NYANYIAN:
1. Who is the king of the jungle
2. PKJ 58 Semua yang tercipta
3. PKJ 27 Nyanyikanlah Nyanyian Baru
4. Allahku Besar
5. Ayam Bebek
6. Pelangi-pelangi
7. Yesus Besertaku
8. Burung Pipit Yang Kecil
9. Kasih-Nya Seperti Sungai
10. Matahari Bersinar Terang

Pelayanan Firman
1. Kelas Kecil:
a. Review pelajaran minggu yang lalu
Guru bertanya: Anak-anak masih ingat pelajaran minggu yang lalu? (menunggu
jawaban). Coba kita membuat hafalan urutan hari penciptaan lagi bersama-sama.
Lihat https://www.youtube.com/watch?v=xjqa9GOet_o

Allah membuat semua sangat baik dan indah. Tetapi sayangnya manusia membuat
banyak hal rusak. Bagaimana itu terjadi? Karena manusia membuang sampah
sembarangan. Hewan yang makan sampah jadi sakit atau mati. Dan sampah yang
dibuang dalam sungai akhirnya akan sampai lautnya. Banyak ikan mati gara-gara
sampah itu.

b. Pengantar Firman
- Guru menunjukkan beberapa gambar yang baik dan jelek (lampiran A – diprint
memakai kertas bekas). Coba adik-adik memilih yang mana baik, yang mana
jelek.
- Guru kemudian menempelnya di papan atau kertas besar. Guru menjelaskan
mengapa baik atau jelek. Guru menjelaskan bahwa kita akan belajar bagaimana
bumi ini akan tetap baik.
- Guru bertanya: apa itu sampah anak-anak? Siapa bisa memberikan contoh
sampah? (menunggu jawaban)

35
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

- Guru membawa beberapa contoh sampah yang ada di sekitarnya. Terus bertanya:
siapa dari adik-adik suka dengan sampah? Mengapa (tidak)? Kita akan belajar
bagaimana bisa menjadi teman dengan sampah.

c. Cerita Alkitab
Perlengkapan: Lampiran D(coba memakai kertas bekas), Lakban, Bak/ember dengan
air
Sebelumnya guru perlu mempersiapkan gambar dari Lampiran D (3 halaman).
Kemudian gambar-gambar ditempel di 1 halaman. Jika memungkinkan akan baik
kalau gambar ikan dilaminating dan masuk dalam bak/ember dengan air.
Guru menceritakan cerita Alkitab berdasarkan Ayub 12:7-10.
- Lihat anak-anak ada banyak binatang di sana. Binatang apa saja ya? (guru
menujukkan semua gambarnya dan menunggu jawaban)
- Saya mau bertanya kepada anjing, bagaimana suaramu anjing? Anjing tidak bisa
menceritakannya, tetapi mungkin anak-anak yang tahu? Bagaimana suara anjing?
- Saya mau bertanya kepada harimau, gimana suaramu harimau? Harimau tidak
bisa menceritakannya, tetapi mungkin anak-anak yang tahu? Bagaimana suara
harimau?
- Dan suara sapi?
- Waduh, ada apa di sana? (Guru menujukkan ke atas) Saya mendengar suara
burung (guru membuat suara burung) Ayo kita lihat burung apa saja di sana ya?
Coba anak-anak: ini burung apa? (guru menujukkan semua gambarnya dan
menunggu jawaban)
- Saya mau bertanya kepada ayam, bagaimana suaramu ayam? Ayam tidak bisa
menceritakannya, tetapi mungkin anak-anak yang tahu? Bagaimana suara ayam?
- Saya mau bertanya kepada bebek, gimana suaramu bebek? Bebek tidak bisa
menceritakannya, tetapi mungkin anak-anak yang tahu? Bagaimana suara bebek?
- Dan suara burung merak?
- Anak-anak, sepertinya saya mendengar air. Wah, lihat anak-anak ada banyak ikan
di sini. Ikan apa saja ya (guru ambilnya satu per satu dari airnya dan menunggu
jawaban). Banyak sekali macam-macam ikan ya. Dan tidak hanya ikan, juga
banyak macam binatang dan burung.
- Siapa tahu siapa yang membuat semua binatang, ikan dan burung ini? (menunggu
jawaban). Ya Tuhan Allah membuat semuanya anak-anak. Semua dibuat
saaaangat baik.
- Hanya sedihnya banyak burung, ikan dan binatang sakit dan mati sekarang.
Dirimu tahu kenapa? Karena manusia, dirimu dan saya, membuang sampah di
mana-mana.
- Lihat ada burung dan ikan dengan sampah dalam perutnya (guru menujukkan 2
gambar). Kalau anak-anak makan sampah pasti akan sakit. Nah, sama: kalau
burung, ikan dan binatang makan sampah mereka juga sakit.
- Ayo kita buang sampah pada…. TEMPATNYA!
Dan ayo kita coba mengurangi sampah juga, misalnya kalau bawa makanan dari
rumah pakai Tupperware saja, bukan plastik.
- Ayo kita menjadi sahabat dengan sampah supaya ikan, burung dan binatang yang
diciptakan Tuhan tidak akan mati gara-gara kita.

d. Kegiatan ANAK KECIL

36
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Anak kecil akan membuat semacam kandang atau aquarium dari kardus. Kotaknya itu
kandangnya hewan. Anak-anak bisa pilih: apakah hanya ikan yang masuk atau juga
burung dan binatang.
Hewan bisa dibuat dari kardus juga atau dari gelas atau botol aqua.
Setelah hewan dipotong, anak-anak bisa mewarnainya.
Gambarnya binatang, burung dan ikan dilampirkan (lampiran E)

Jika mungkin guru menjelaskan bahwa kita bisa memanfaatkan sampah untuk
membuat sesuatu indah seperti prakarya ini. Terus kalau kita bawa ini pulang dan
melihatnya setiap hari mudah-mudahan anak-anak tidak lupa dengan burung, ikan dan
hewan. Dan tidak lupa untuk taruh sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah.

(ide dari http://www.indonesianfree.com/kreativitas/home-decor/macam-macam-


kerajinan-tangan-yang-bisa-dijual)

Perlengakapan: Kardus, Plastik dari kelas atau botol aqua, Gunting, Krayon, spidol,
cat warna-warni, Tali dan Lem

2. Kelas Besar
a. Review pelajaran minggu yang lalu
Guru bertanya: Anak-anak masih ingat pelajaran minggu yl? (menunggu jawaban)
Anak-anak masih ingat tidak? Ada satu kalimat yang setiap kali muncul setelah
dikatakan “itulah hari keempat/kelima, dll”. Masih ingat kalimat apa? (menunggu
jawaban)
Ya betul: “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. Tetapi ada beberapa hal di bumi
ini sudah rusak atau jelek.
Guru, tuliskan pada 2 kertas besar atau di papan: DIBUAT DENGAN BAIK dan
MENJADI JELEK/RUSAK.
Anak-anak diminta untuk mengumpulkan kata-kata yang cocok dengan 2 kertas ini.
(Misalnya yang baik: tumbuhan, yang jelek: sampah di pinggir jalan).

Guru tambah dengan bagaimana bumi ini bisa menjadi rusak. Karena manusia
membuang sampah sembarangan. Hewan yang makan sampah jadi sakit atau mati.

37
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Dan sampah yang dibuang dalam sungai akhirnya akan sampai lautnya. Banyak ikan
mati gara-gara sampah itu. Akhirnya juga kalau kita makan ikan atau hewan, kita bisa
sakit juga loh! Dan bagaimana dengan kendaraan motor, mobil dll? Itu menyebabkan
banyak polusi juga yang tidak baik untuk burung dan manusia juga.

Guru membuat kesimpulan bahwa dalam pertemuan sekolah minggu ini kita akan
belajar tentang bagaimana bisa bersahabat dengan sampah.

Lagu TEMA
Semoga anak-anak sudah mulai menghafal lagu temanya, karena tinggal 1 pertemuan
lagi setelah pertemuan ini.Tuliskan kembali lagu tema ini.

b. Pengantar tema ANAK BESAR


Guru cerita: Tema kita adalah “Bersahabat dengan sampah”. Siapa dari anak-anak
mau menjadi sahabat dari sampah? (menunggu jawaban)
Mengapa ya atau tidak? (menunggu jawaban)
Wajar ya. Sampah itu jorok, kotor, bauh.
Coba kita lihat hari ini apakah bisa tidak kita menjadi sahabat dengan sampah.

Tugas: anak-anak mengisi pertanyaan dari lampiran B.


Kalau anak-anak sudah selesai guru akan membahas hasilnya secara singkat.

Perlengkapan:
- Lampiran B diprint untuk setiap anak 1 (coba memakai kertas bekas)
- Pena

c. Cerita Alkitab
Anak-anak akan membaca Ayub 12:7-10 secara bergantian. Guru akan membaca ayat
ganjil, anak-anak ayat genap. Akan baik kalau membacanya 2 kali.
7
Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran,
kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. 8 Atau bertuturlah
kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan
bercerita kepadamu. 9 Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan
Allah yang melakukan itu; 10 bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala
yang hidup dan nafas setiap manusia?

Setelah membaca guru bertanya:


Apakah binatang, burung dan ikan bisa berbicara atau tidak? (menunggu jawaban)
Tidak. Tetapi, seandainya anak-anak bisa bertanya kepada binatang, burung atau ikan
di Indonesia. Anak-anak mau bertanya apa? (menunggu jawaban)
Terus kira-kira bagaimana jawaban mereka? (menunggu jawaban)

Kemudian guru menambah pertanyaan:


1) Apakah Allah peduli dengan atau mencintai burung, binatang dan ikan atau tidak?
Mengapa? (menunggu jawaban)
2) Apakah mereka sedih atau senang? Mengapa? (menunggu jawaban)

Guru menyimpulkan:

38
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Dari cerita Alkitab ini kita belajar bahwa juga binatang, burung dan ikan diciptakan
oleh Allah. Dan Allah juga mencintainya. Tetapi seandainya kita bisa bertanya kepada
mereka mungkin mereka tidak senang, karena ada sampah di mana-mana. Kita,
manusia membuat tempat tinggal mereka kotor. Banyak burung dan ikan mati
sekarang karena mereka makan sampah (guru menujukkan gambar ikan dan burung
dengan isi perut sampah, lampiran D).
Jadi menurut anak-anak sebaiknya kita melakukan apa? (menunggu jawaban)
Sebaiknya kita menjadi sahabat dengan sampah!

d. Kegiatan Kelas Besar


Gimana caranya? Ayo kita membaca komiks dari lampiran C (dua halaman).
Guru bertanya: jadi yang anak-anak bisa lakukan adalah?
1) Mengurangi
2) Menggunakan kembali
3) Mendaur ulang

Salah satu cara kita mengurangi plastik: kita membawa tas sendiri.
Ayo kita buat tas dari kaos bekas!(anak-anak sudah siapkan kaos bekas dari rumah).
Guru menjelaskan bahwa kita bisa memanfaatkan sampah untuk membuat sesuatu
indah seperti prakarya ini. Terus kalau kita pakai tas ini mudah-mudahan anak-anak
tidak lupa dengan burung, ikan dan hewan. Dan tidak lupa untuk taruh sampah pada
tempatnya dan mengurangi sampah, dll. Tidak lupa bahwa kita bersahabat dengan
sampah!

Di youtube bisa melihat contohnya atau di gambar di bawah ini.


https://www.youtube.com/watch?v=ZNMuTB7Rv98
https://www.youtube.com/watch?v=NJZCdJjO-aQ

(diambil dari brosur “Bye bye plastic bag” –aksi di Bali oleh anak dan remaja)

Perlengkapan: Kaos bekas, Gunting dan Kertas dengan tugasnya untuk setiap anak
(supaya tidak lupa)

39
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

e. TUGAS Minggu Depan


Akan baik kalau anak besar mendapat tugas untuk minggu ini. Hasil tugas ini akan
dibahas minggu depan. Ada pilihan:
1) Kumpulkan semua kantong plastik yang kalian gunakan selama sehari kedalam
sebuah kantong besar dan bawa itu ke sekolah minggu dan lihat berapa banyak
kantong plastic di dalam kelas kalian yang digunakan setiap harinya.
2) Pergi ke supermarket/warung yang ramai dan berdirilah disamping kasir. Coba
untuk melakukan sedikit penelitian, berapa banyak kantong plastic yang
digunakan dalam waktu 1 jam. Tulis dalam catatan:
a) Berapa banyak kantong plastik yang keluar perjamnya?
b) Berapa jam perharinya supermarket/warung itu buka?
c) Berapa kantong per hari?

Ayat Hafalan:
Ayub12:10 “bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap
manusia?”
*(HJN)*

40
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PRAPASKAH VI / MINGGU PALMARUM, WARNA: UNGU
25 Maret 2018

BERSAHABAT DENGAN ALAM


Kejadian 9:8-17

TUJUAN:
1. Anak-anak tahu bahwa Tuhan membuat perjanjian baru dengan semua ciptaan, tidak
hanya dengan manusia.
2. Anak-anak mau bersahabat dengan alam dan tidak lupa mempraktekkannya.
3. Anak-anak besar mampu membuat kesimpulan dari tema besar “Aku dan lingkunganku”
bulan terakhir ini (melalui “meja perayaan”).

NYANYIAN:
1. Who is the king of the jungle
2. PKJ 58 Semua yang tercipta
3. PKJ 27 Nyanyikanlah Nyanyian Baru
4. Allahku Besar
5. Ayam Bebek
6. Pelangi-pelangi
7. Yesus Besertaku
8. Burung Pipit Yang Kecil
9. Kasih-Nya Seperti Sungai
10. Matahari Bersinar Terang

Pelayanan Firman
1. Kelas Kecil
a. Pengantar
Guru menujukkan warna dari gambar pelangi dan bertanya kepada anak-anak: ini
warna apa? Kemudian guru bertanya lagi (dengan memakai contoh dari alam dan
sambil menggambarnya):
- Matahari punya warna apa? - Langit
- Daun? - Gajah
- Tomat - Kulit guru
- Wortel - Sapi
- Air - Dll
- Babi

41
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Perlengkapan: Gambar dengan pelangi (bisa digambar sendiri), Spidol, Kertas besar
atau papan tulis

b. Cerita Alkitab
Guru cerita: Lampiran A
Guru menambah sedikit lagi di halaman terakhir. (berdasarkan Kejadian 9:8-17)
Guru menujukkan pelangi dan bertanya: apa ini? (menunggu jawaban)
Tahukah mengapa Tuhan membuat pelangi? (menunggu jawaban)
Untuk mengingat bahwa Tuhan adalah sahabat dari binatang, burung, ikan, dirimu,
aku dan semua ciptaan yang ada di bumi. Tuhan janji tidak akan membuat hujan deras
lagi sampai seluruh bumi akan tenggelam.
Pelangi adalah tanda bahwa Tuhan tidak bersahabat dengan orang saja, tetapi dengan
alam juga. Karena Tuhan mencintai kita semua, termasuk burung, ikan, dll.

Ayo kita juga menjadi sahabat dengan alam! Gimana caranya?


Seperti minggu yang lalu: membuang sampah pada…. TEMPATNYA.
Dan juga dengan tidak MERUSAK bunga-bunga atau tumbuhan lain.
Atau dengan MENUTUP keran setelahmengambil air.
Atau dengan merawat tamanan-tamanan di rumah atau sekolah. Misalnya dengan
siram, kasih pupuk, dll.
Mau? Jadi bersahabat dengan alam?
(Kalau ada waktu anak-anak diajak untuk merawat tumbuhan di sekitar gereja)

c. Aktivitas
Anak-anak akan membuat pelangi untuk tidak lupa bahwa Tuhan bersahabat dengan
binatang, seluruh alam dan manusia. Dan kita juga perlu menjadi sahabat dengan
alam. Hasilnya di Lampiran B

Langkah 1: buatlah pelangi dari kardus bekas dengan pakai piring


Langkah 2: buatlah butiran kecil dari kertas yang warna-warni
Langkah 3: tempel butiran kertas itu di pelangi dari kardus untuk menjadi pelangi
Langkah 4: tempel kertas di bawah kardusnya sesuai warna pelangi
Langkah 5: tempel tali di belakang supaya bisa digantung

Perlengkapan:
- Kardus bekas
- Piring
- Kertas warna-warni
- Kunting
- Lem
- Tali
Kalau ada waktu guru bisa “membuat pelangi” bersama anak-anak.

Mengarahkan Cahaya Melewati Kabut


1) Temukan sumber air. Biasanya pelangi terlihat saat hujan. Tetes air yang jatuh
dari langit itu membiaskan cahaya matahari. Anda bisa meniru cara kerjanya
dengan memanfaatkan sumber air yang bisa dipindahkan. Selang air atau botol
semprot merupakan pilihan yang tak kalah sempurna.
2) Buatlah kabut. Cucuran air bukan pilihan ideal untuk membuat pelangi. Anda
justru harus menciptakan kabut untuk dilalui sinar matahari. Kabut seperti ini bisa

42
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

dibuat dengan menekan mulut selang menggunakan jempol atau menyetel mulut
pipa ke posisi yang bisa menghasilkan kabut.
3) Arahkan kabut buatan Anda hingga menangkap sinar. Setelah berhasil membuat
kabut, segera arahkan menuju datangnya sinar matahari. Cahaya matahari pun
akan dibiaskan oleh tetesan air. Anda akan melihat pelangi yang terbentuk dalam
kabut tersebut.
Atau lihat:
- https://id.wikihow.com/Membuat-Pelangi
- https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/cara-membuat-pelangi-buatan

2. Kelas Besar
a. Tugas minggu yang lalu
Apakah anak-anak berhasil melakukan salah satu tugas dalam minggu terakhir ini?
Gimana hasilnya? Atau: mengapa tidak dilakukan?
Guru bertanya beberapa anak tentang pengalaman tugas mereka. Susah atau tidak,
mengapa, dll. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil tugas mereka.

b. Pengantar tema
Game: Banjir dan Gempa Bumi
- anak-anak diminta untuk berkelompok, masing-masing kelompok 3 anak. 2 anak
membuat rumah dengan mengangkat 2 tangan dan tempelkan ke tangan teman
yang lain; 1 anak tinggal dalam rumah.
- Satu anak berdiri di tengah dan mulai menceritakan sesuatu. Bila dalam cerita
dikatakan ada “banjir” maka anak yang tinggal dalam rumah harus berpindah dan
mencari rumah baru, termasuk anak yang berdiri di tengah. Tapi bila dalam cerita
dikatakan ada “gempa bumi” maka semua rumah harus “dibongkar”: anak-anak
harus membentuk kelompok baru (2 anak membentuk rumah dan 1 anak tinggal di
dalamnya). Siapa yang tidak mendapat kelompok, dialah yang akan “bercerita”
kemudian.
- Akan baik kalau guru memberikan contoh dalam membuat cerita, supaya anak-
anak akan lebih berani memakai imajinasi untuk bercerita.

Setelah bermain beberapa kali guru mengajak unutk berdiskusi dengan pertanyaan:
- Pelajaran apa dari game ini dan apa pesannya menurut mereka.
- Apa akibatnya dari banjir dan gempa bumi menurut anak-anak.
- Dan apa penyebabnya?

Guru menjelaskan bahwa sebagian banjir dan gempa bumi disebabkan oleh manusia,
karena manusia TIDAK bersahabat dengan alam. Misalnya karena membuang sampah
di sungai, itu akhirnya menyumbat dan bisa menyebabkan banjir.
Guru menjelaskan bahwa tema hari ini adalah: BERSAHABAT DENGAN ALAM.

c. Cerita Alkitab
- Sebelum anak-anak membaca Kejadian 9:8-17 guru bertanya apakah anak-anak
hafal cerita Nuh. Apa yang terjadi dengan Nuh? (menunggu jawaban)
- Dalam perikop hari ini Nuh dan rombongannya sudah keluar bahtera.
- Anak-anak akan membacakan perikopnya secara balasan: ayat genap dibaca oleh
perempuan, ayat ganjil oleh laki-laki. Saat membaca harus berdiri!

43
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

- Pertanyaan:
1) Apa itu busur?
2) Apa artinya busur/pelangi itu dalam perikop ini? (Guru menambah bahwa
Tuhan membuat janji dengan SEMUA makhluk yang hidup, bukan dengan
manusia saja. Atau dengan kata lain: Tuhan mau bersahabat dengan alam,
karena seperti sahabat peduli dengan kita atau mengasihi kita, Tuhan peduli
dengan dan mencintai seluruh alam)
(Kalau ada waktu guru bisa “membuat pelangi” bersama anak-anak.Lihat
penjelasan di atas. Kemudian guru bisa bertanya apakah anak-anak senang atau
tidak melihat pelangi. Mengapa?)

Guru mencerita:
Tuhan tidak membuat perjanjian dengan orang saja, tetapi juga dengan binatang,
burung, ikan dan semua makhluk hidup di bumi.
Seperti tadi dalam game ada rumah dibongkar dan menjadi baru lagi, Tuhan
memberikan hidup baru kepada seluruh alam. Tuhan sudah berjanji bahwa bumi ini
tidak akan tenggelam lagi. Perjanjian itu seperti Tuhan mau mengatakan lagi: Saya
bersahabat denganmu (sambil menujukkan satu anak) dan denganmu (sambil
menujukkan anak lain), dengan ikan, burung, binatang, dll. Saya bersahabat dengan
alam. Tuhan mengasihi seluruh ciptaan. Wajar karena Dia yang membuatnya.
Ayo, kalau Tuhan sudah begitu, mari kita juga bersahabat dengan alam. Supaya banjir
dan gempa bumi dikurangi.Supaya alam ini, penciptaan Tuhan, tidak rusaklah.
Bagaimana caranya bersahabat dengan alam? Ada yang punya ide? (menunggu
jawaban)

Misalnya: mengurangi sampah (minggu yl), mengurangi air saat mandi, membuang
sampah pada tempatnya, tidak merusak bunga-bunga atau tumbuhan lain,
menutupkeran setelah mengambil air, merawat tamanan-tamanan di rumah atau
sekolah(siram, kasih pupuk) dll.

d. Kegiatan
Guru menjelaskan: Anak-anak sebenarnya sudah tahu kan bahwa kita perlu
bersahabat dengan alam! Kita perlu diingatkan terus! Itu mengapa kita akan membuat
meja yang sangat khusus bersama-sama.
Kemudian anak-anak akan membuat “meja perayaan tema”
Apa itu “meja perayaan tema”?
Tema kita “bersahabat dengan alam”, berarti semua barang di meja harus ada kaitan
dengan alam. Misalnya seperti contoh di bawah:

44
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

(https://www.geloventhuis.nl/2012/in-de-tuin/kijktafels/kijktafel-in-de-tuin.html)

“Meja perayaan bersahabat dengan alam” ini adalah kesimpulan dari 1 bulan
membahas tema besar “aku dan lingkunganku”.

Guru menyerahkan kepada anak-anak untuk memikirkan apa saja bisa masuk meja
ini, supaya mereka yang kreatif. Tetapi guru bisa menolong sedikit dengan
memberikan ide, misalnya: daun, buah, pelangi, batu, hasil kerajinan minggu-minggu
yl, warna hijau, tempat sampah, mungkin juga dengan komitmen praktis seperti “saya
akan mengurangi air/plastik/atau…, dll.

Jika memungkinkan meja ini ditaruh di gereja dan beberapa anak akan menjelaskan
tentang meja ini dan tema yang mereka alami selama 1 bulan ini. Kalau boleh meja ini
akan di gereja selama beberapa minggu supaya anak-anak dan dewasa tidak lupa
untuk bersahabat dengan alam.

Setelah meja sudah jadi, guru akan mengajak anak-anak untuk sharing mengapa ini
menjadi isinya.

Perlengkapan:
- Meja
- Kertas
- Kunting
- “alam”
- Hiasan-hiasan dari bekas sampah
- Kerajinan atau prakarya minggu yang lalu.

Ayat Hafalan:
Kejadian 9:12-13 “Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara
Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-
temurun, untuk selama-lamanya: Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda
perjanjian antara Aku dan bumi.”

*(HJN)*

45
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH, WARNA: PUTIH
01 April 2018

KESELAMATAN ALLAH UNTUK SEMUA ORANG


Markus 16:1-8

TUJUAN:
1. Anak memahami bahwa Allah bertindak adil kepada semua orang (tidak membeda-
bedakan).
2. Anak dapat berlaku adil kepada semua orang.

PENJELASAN BAHAN
Yesus disalibkan pada hari Jumat, dan Sabtu adalah hari sabat orang Yahudi. Antara pukul
15.00 – 18.00 pada hari Jumat tersebut di sebut senja atau persiapan. Perhitungan hari orang
Yahudi, hari dimulai pada pukul 18.00. Oleh karena itu, hari sabat dimulai pada pukul 18.00
hari Jumat.

Pada kisah ini, didapati bahwa kubur kosong . Maria Magdalena serta yang lain adalah orang
pertama yang menerima berita tentang kebangkitan Tuhan. Mereka pulalah yang pertama
percaya akan berita tersebut. Mereka pulalah yang pertama berbagi cerita tentang
kebangkitan. Serta mereka pulalah yang pertama bersukacita atas kebangkitan Tuhan.

Inti Pembelajaran:
Kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan atas kuasa dosa. Yesus bangkit untuk
menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. Yesus menyelamatkan manusia karena manusia
dengan usahanya sendiri tidak dapat memperoleh keselamatan. Manusia berada pada posisi
yang lemah, karena seberapa pun besar usaha manusia untuk memperoleh keselamatan tidak
akan bisa. Oleh karena itu kebangkitan Yesus dalam rangka kasihnya kepada semua orang
yang lemah. Allah tidak membeda-bedakan orang (suku, ras, golongan, keadaan tubuh dll).

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat
menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman.

NYANYIAN:
1. Kasih Yesus Lebih Dari Semuanya
2. Ku Harap Pada Yesus
3. Ku Masuki Gerbang Nya
4. Makin Serupa Yesus, Tuhanku
5. Tanda Paku

Pelayanan Firman Dan Aktifitas

46
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

1. Kelas Kecil
a. Penyampaian Firman: melalui gambar flanel
Peralatan:
1) Gambar – terlampir - (jika bisa di laminating – agar dpat dipergunakan kembali)
pada balik gambar tempelkan kertas ampelas (untuk melekatkannya pada kain
flannel).
2) Kain flannel sebagai tempat melekatkan gambar.

cerita:
1) Kematian Tuhan Yesus.
Pada suatu ketika, Yesus beserta murid-muridNya ke sebuah taman di luar kota
Yerusalem yang bernama Getsemani. Yesus berdoa dan para murid berjaga-jaga.

Tiba-tiba banyak prajurit datang. Mereka menangkap Yesus dan membawanya


pergi... Kemudian Yesus dijatuhkan hukuman mati, walaupun Yesus tidak
melakukan suatu kesalahanpun. Yesus mati sebagai bukti kasih-Nya kepada
manusia. (Markus 14:43 – 15:41)

Setelah Yesus mati, tubuhnya di kuburkan. Dan sebuah batu besar digulingkan
untuk menutupi pintu masuk kubur Yesus. (Markus 15:42-47)

2) Kebangkitan Yesus (Markus 16:1-8)


Tetapi adik-adik, cerita tidak selesai begitu saja. Tiga hari kemudian, terjadi suatu
keajaiban. Batu penutup lubang kubur telah tergulingkan.

Pada minggu pagi-pagi benar, beberapa orang perempuan sahabat Yesus, datang
mengunjungi kubur Yesus. Siapakah mereka? Adik-adik tahu?..... Ya mereka
adalah Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome. Mereka semuanya
terkejut karena melihat batu penutup kubur telah tergulingkan.

Dan di dalam kubur Yesus itu, ada seorang muda duduk… Merekapun terkejut…

“Jangan takut, kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang di salibkan itu. Ia telah
bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihatlah! Inilah tempat mereka membaringkan Dia”
kata seorang muda tersebut.

Sekarang pergilah, katakana kepada murid-murid-Nya, dan kepada Petrus: Ia


mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah
dikatakan-Nya kepadamu” kata seorang muda itu lagi.

Para perempuan tersebut lalu keluar… mereka lari meninggalkan kubur itu…
kemudian mereka menceritakan hal tersebut kepada Petrus dan teman-temannya…

Ya adik-adik.. Yesus telah bangkit.. bukti kebangkitan-Nya adalah kubur yang


kosong… Yesus telah menang atas kuasa maut… Yesus berkobar untuk kita
semua agar kita semua memperoleh keselamatan…

Catatan: penyampaian firman ini juga bisa untuk kelas besar.


Alternatif: cerita dapat juga disampikan dengan gambar.

47
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

b. Aplikasi
Yesus bangkit untuk keselamatan semua orang. Yesus tidak menbeda-bedakan orang.
Yang berbeda adalah tanggapan manusia atas karya penyelamat-Nya. Ada yang
menolak dan ada yang menerima. Ya. Kita semuan adalah orang yang menerima
karya penyelamatan Allah. Yesus menerima kita semua.. coba lihat kita semua
berbeda-beda (ada yang mancung, sipit, putih, batak, jawa dll – lihat konteks anak-
anak setempat) tetapi Yesus mau berkorban untuk kita semua.

c. Aktifitas
Mewarnai salah satu gambar tentang kebangkitan Yesus. – gambar terlampir.

2. Kelas Besar
a. Penyampaian Firman – sama dengan kelas kecil

b. Aktifitas:
Beberapa anak diminta untuk menceritakan ulang dengan gambar tempel di kain
flannel.

c. Aplikasi:
Saat anak menceritakan kembali, diharapkan anak tahu dan mengerti cerita tersebut.
Pendalaman dengan pertanyaan (untuk melihat sejauhmana anak memahami cerita)
 Di mana Yesus berdoa bersama para murid?
 Siapa yang pergi ke kubur Yesus?
 Apa yang terjadi dengan Yesus sebelum ada yang datang ke kubur-Nya?
 Siapakah yang memberitahukan kebangkitan Yesus?
 Pelajaran apa yang dapat kita petik dari peristiwa kebangkitan Yesus?
Yesus bangkit dan menang atas kuasa maut. Yesus memberkan keselamatan bagi
semua orang yang mau menerima-Nya.

Ayat Hafalan:
Matius 16:6"Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah
bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.

*(KHS)*

48
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH II, WARNA: PUTIH
08 April 2018

PEREMPUAN SAKSI KRISTUS


Lukas 24:1-12

TUJUAN:
1. Anak-anak mengetahui bahwa baik laki-laki maupun perempuan sama dihadapan Allah.
2. Anak-anak dapat menghargai perbedaan jenis kelamin dan menghargai bahwa semua
juga mempunyai kelebihan.

LATAR BELAKANG TEKS:


Masyarakat Yahudi pada zaman Yesus memberi penilaian bahwa kedudukan perempuan
lebih rendah dari pada pria. Bila seorang ibu melahirkan anak perempuan biasanya dianggap
najisnya lebih lama dibandingkan ketika melahirkan seorang laki-laki. Menurut ahli Taurat
wanita dipandang sebagai seorang yang semborono dan tidak bisa dididik. Dalam ibadahpun
penghargaan terhadap wanitapun dipandang rendah, misalnya di Bait Allah mereka hanya
boleh sampai di “pelataran wanita”. Dalam mempelajari kitab sucipun tidak diwajibkan bagi
wanita. Dihadapan hukum wanita disamakan dengan budak belian atau anak di bawah umur.
Wanita juga tidak dapat menjadi saksi di pengadilan. Ahli Tauratpun membuat patokan
supaya jangan terlalu banyak bicara dengan perempuan. Hidup Tuhan Yesus dalam
pelayananNya sangat erat dengan perempuan. Yesus membiarkan dirinya diikuti dan
dilayani oleh perempuan. Tuhan Yesuspun dalam pelayananNya selalu menghargai
perempuan dan mengembalikan harkat dan martabatnya sebagai manusia yang sama
derajadnya dengan laki-laki. Peristiwa kebangkitkan Yesus adalah bukti nyata bahwa
perempuanpun dapat menjadi alat Tuhan, yaitu: menjadi saksi atas kebangkitan Yesus dari
kematian. Artinya perempuanpun bisa dan mampu melakukan banyak hal seperti yang
dilakukan oleh kaum laki-laki.

PERSIAPAN :
1. Pelayan mengadakan persiapan mengajara (sermon).
2. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai
3. Pelayan anak melakukan doa bersama.
4. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.

NYANYIAN:
1. Maria Jalan Ke Kubur Yesus
2. Allah Peduli
3. Bila Ku Ingat Cinta Tuhanku
4. Yesus Di Salib Karena CintaNya
5. Tuhan Bangkit

Firman Tuhan
1. Pelayanan Firman: Cerita
Adik-adik yang mengasihi Tuhan,

49
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Kalau kakak boleh tahu, apa sih perbedaan antara laki-laki dan perempuan? Secara fisik
tentu kita bisa melihat bahwa anak laki-laki biasanya ototnya lebih besar dan lebih kuat.
Biasanya anak-laki-laki lebih suka bermain perang-perangan, mobil-mobilan. Kalau anak
perempuan biasanya lebih lembut, dianggap lebih lemah dari pada laki-laki, mainannya
pun biasanya masak-masakan, dan main boneka. Kalau orang-orang zaman dahulu
memahami bahwa perempuan itu bisanya hanya di dapur memasak, merawat anak dan
tidak banyak yang bisa dikerjakan. Menurut adik-adik, apakah demikian? Perempuan
tidak bisa melakukan banyak hal? Tentu saja tidak! Perempuanpun bisa melakukan
banyak hal. Firman Tuhan pada saat ini, menceritakan perempuanpun yang dipakai Tuhan
untuk menjadi alatnya.

Adik-adik, Minggu kemarin kita semua mendengarkan kisah tentang penyaliban,


kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dan pada saat inipun kita juga akan
mendengarkan Firman Tuhan tentang saksi-saksi kebangkitan Tuhan.

Adik-adik yang mengasihi Tuhan. pagi-pagi benar pada hari pertama minggu setelah
Yesus mati disalib dan dikuburkan, perempuan-perempuan yang mengasihi Tuhan Yesus
pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah dipersiapkan. Ketika Mereka sampai
di depan makam, mereka terkejut, mengapa ? Ya, karena mereka mendapati batu sudah
terguling dari kubur itu, artinya bahwa kubur telah terbuka, mungkin mereka bertanya-
tanya siapa yang membuka kubur itu? Kemudian perempuan-perempuan iti masuk ke
dalam kubur. Tetapi apa yang terjadi?

Adik-adik, ternyata kubur telah kosong, mayat Tuhan Yesus tidak ada lagi, mereka tidak
menemukan mayat Tuhan Yesus. “Di mana ya mayat Yesus”, dalam benak mereka
bertanya-tanya. Ketika mereka berdiri sambil bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi?
Tiba-tiba munculah dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-
kilauan. Melihat ada dua orang yang berdiri dengan pakaian yang berkilau-kilauan, para
perempuan itu menjadi ketakutan dan menundukkan kepala serta gemetar. Adik-adik lalu
apa yang dilakukan oleh kedua orang itu? Apakah menakut-nakuti? Kedua orang
itu,ternyata mau menyapa para perempuan itu, mereka berkata kepada para perempuan
itu,: "Mengapa kamu mencari Yesus yang hidup, di antara orang mati? Yesus tidak ada di
sini, Ia telah bangkit”. Lalu kedua orang itu mengingatkan perkataan Yesus kepada para
perempuan itu ketika di Galilea bahwa Tuhan Yesus harus diserahkan ke tangan orang-
orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga. kemudian
teringatlah para perempuan itu akan perkataan Yesus itu. Kemudian mereka kembali dari
kubur dengan suka cita, kemudian perempuan-perempuan itu menceriterakan semuanya
itu kepada semua murid Yesus dan kepada semua saudara yang lain. PARA
PEREMPUAN SUDAH BERSAKSI.

Adik-adik siapakah Perempuan-perempuan itu? Perempauan-perempaun itu ialah Maria


dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Selain itu ada juga perempuan-
perempuan lainya yang bersama-sama dengan mereka. Perempauan itu
memberitahukannya kepada rasul-rasul.Tetapi mereka tidak percaya, pemberitaan
perempuan itu dianggap omong kosong. Tetapi kemudian Petrus bangun, lalu cepat-cepat
pergi ke kubur itu untuk melihat apa yang terjadi. Ketika Petrus sampai dikubur dan

50
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

menjenguk ke dalam, petrus hanya melihat kain kapan saja, tidak ada yang lainnya.
Petruspun pergi dan bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.

Adik-adik dari firman Tuhan hari ini, kita bisa tahu. Apa yang telah dikerjakan oleh para
perempuan? Ternyata para perempuan juga bisa menjadi saksi kebangkitan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus yang mati dan telah bangkit pertama kalinya di dengar oleh para perempuan
dari malaikat, yang kemudian para peremuan itu memberitakan dan menjadi saksi Tuhan
bahwa Tuhan Telah bangkit sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus sebelum kematianNya.
Ternyata perempuanpun juga mampu menjadi saksi Tuhan, artinya Tuhanpun juga
memakai perempuan sebagai alatNya. Syaratnya adalah ketika mereka mau mengasihi
dan setia kepada Yesus. Mereka dapat menjadi saksi Tuhan.

Oleh karena itu, bagi kita yang menjadi anak perempuan, Tuhanpun juga memberi
kemampuan untuk melakukan banyak hal, termasuk dapat menjadi saksi Tuhan. Bagi kita
anak-anak laki-laki kitapun juga tidak boleh meremehkan kaum perempauan, karena
merekapun juga menjadi alat Tuhan dengan diberi banyak kemampuan perempuan yang
tentunya tidak kalah dengan kaum laki-laki. Perempaun-prempuan hebat yang bisa kita
lihat di negara kita adalah adalah Cut Nyak din, Raden Ajeng Kartini,. Mega wati sukarno
Putri yang juga seorang perempuan yang mampu menjadi Presiden. Perempauanpun juga
bisa menjadi saksi Tuhan. Maukah kita bersaksi tentang Tuhan Yesus? Kalau mau,
syaratnya adalah kita harus mau mengasihi Yesus dan setia kepadaNya. Amin.

Kalau perempuan pada waktu itu diabaikan saja dipakai Allah pertama kali menjadi saksi,
apalagi kita yang sudah menjadi anak-anaknya. Baik laki-laki maupun perempuan kitapun
juga mau dipakai oleh Allah menjadi saksiNya. Amin

2. Aktifitas
a. Kelas Besar
Pesan berantai dengan simbol gerakan tangan atau tubuh.
Teknis pelaksanaannya:
1) Membuat beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang.
2) Setiap kelompok diminta berbaris dari depan kebelakang
3) Anak yang paling depan di minta membaca pesan, lalu di sampaikan kepada yang
dibelakangnya dengan simbol gerakan, dan anggota kedua juga meneruskan ke
anggota yang ketiga dan setrusnya, lalu anggota paling belakang menyampaikan
pesan yang diterimanya melalui perkataan:
Pesan berantai:
1. Binatang ayam jantan berkokok
2. Perempuan pergi ke kubur Yesus
3. Yesus Bangkit dari kematian
4. Perempuan bercerita bahwa Yesus bangkit
5. Dan pesan bisa mencari sendiri...
b. Kelas Kecil
1) Gambar Para perempuan yang ke kubur Yesus.
2) Dipotong-potong dibuat puzle.
3) Lalu anak kelas kecil merangkai

51
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Ayat Hafalan:
Lukas 24: 6 atau 7: Ayat 6 : “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang
dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea”, Ayat 7 : “yaitu bahwa Anak
Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit
pada hari yang ketiga."
*(JN)*

52
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH III, WARNA: PUTIH
15 April 2018

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN ADALAH GAMBAR ALLAH


Kejadian 1:26-28

TUJUAN:
1. Agar anak-anak dapatmengerti arti segambar dan serupa dengan Allah
2. Agar anak-anak memandang orang lain segambar dan serupa dengan Allah

LATAR BELAKANG TEKS:


Dalam Kej 1:26-28 kita membaca tentang penciptaan manusia; Kej 2:4-25 memberikan rincian
yang lebih lengkap mengenai penciptaan dan lingkungan mereka. Kedua kisah ini saling
melengkapi dan mengajarkan beberapa hal.
1. Baik laki-laki maupun perempuan diciptakan secara khusus oleh Allah, mereka bukan hasil
proses evolusi (ayat Kej 1:27; Mat 19:4; Mrk 10:6).
2. Laki-laki dan perempuan keduanya diciptakan menurut "gambar" dan "rupa" Allah.
Berdasarkan gambar ini, mereka dapat menanggapi dan bersekutu dengan Allah dan secara
unik mencerminkan kasih, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Mereka harus melakukannya
dengan mengenal dan menaati-Nya (Kej 2:15-17).
a. Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan
kudus, memiliki hikmat, hati yang mengasihi dan kehendak untuk melakukan yang benar
(bd. Ef 4:24). Mereka hidup dalam persekutuan pribadi dengan Allah yang meliputi
ketaatan moral (Kej 2:16-17) dan hubungan yang intim.
b. Adam dan Hawa memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan sebagai
makhluk yang berkepribadian dengan roh, pikiran, perasaan, kesadaran diri, dan kuasa
untuk memilih (Kej 2:19-20; Kej 3:6-7; 9:6).
c. Sampai batas tertentu susunan jasmaniah laki-laki dan perempuan itu menurut gambar
Allah. Hal ini tidak berlaku untuk hewan. Allah memberikan kepada manusia gambar
yang dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Kej 18:1-2) dan bentuk yang akan
dipakai Anak-Nya kelak (Luk 1:35; Fili 2:7; Ibr 10:5).
3. Penciptaan manusia dalam rupa Allah tidak berarti bahwa mereka adalah ilahi. Manusia
diciptakan pada tingkat yang lebih rendah dan tergantung kepada Allah (Mzm 8:6).

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.
2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat
menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
3. Mempersiapkan perlengkapan seperti cermin sebagai alat peraga untuk membantu
penyampaian firman kepada anak-anak dalam bentuk cerita

NYANYIAN:
1. Matahari Bersinar T’rang
2. Anak Sekolah Minggu

53
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

3. Burung Pipit yang Kecil


4. Yesus Sayang Padaku
5. Bapa T’rimakasih

Pelayanan Firman dan Aktivitas:


a. Penyampaian Firman: Cerita.
Sebelum penyampaian Firman, pelayan anak membagi kelas menjadi dua, yaitu Kelas
Kecil dan Kelas Besar.

Shalom anak-anak...
Apakah yang dimaksud dengan segambar dan serupa dengan Allah?
Kata gambar dan rupa ini berarti manusia merupakan perwakilan Allah dan menyerupai
Allah. Menyerupai dalam hal apa? Dalam hal sifat – sifat Allah tentang kebenaran,
kebijaksanaan, kasih, kekudusan, dan keadilan. Manusia memiliki semua ini dan inilah
juga yang memampukan manusia untuk memiliki persekutan dengan Dia. Inilah yang
membedakan manusia dengan binatang. Manusia memiliki kesadaran akan adanya Allah.
Ga pernah lihat kan, hari Minggu pagi tikus – tikus pada bawa Alkitab buat ke gereja?

Karena memiliki sifat – sifat Allah, manusia juga memiliki hukum moral dalam dirinya,
sedangkan binatang tidak. TIdak pernah kita temukan kucing yang merasa bersalah jika
mencuri ikan karena lapar! Sedangkan manusia, dengan adanya gambar dan rupa Allah
dalam dirinya, seharusnya dia merasa bersalah setiap kali melakukan pelanggaran: seperti
halnya merasa bersalah ketika menyontek, berbohong, dan melakukan dosa yang lain.
Karena itu, kalo ada anak-anak yang ga merasa bersalah ketika nyontek, kita perlu
meragukan apakah dia benar – benar manusia atau bukan ya..! Hehehehe…

Anak-anak.. Hal ini berarti ketika Allah menciptakan manusia, Allah merencanakannya
terlebih dahulu. Tuhan tidak membuat manusia secara asal – asalan saja! Begitu juga
dengan kita semua! Allah membentuk kita begitu rupa, setiap bagian tubuh kita, mulai
dari ujung rambut sampai ke ujung kaki… Setiap lekukkannya, ada di dalam rencana
Allah. Hidungmu, rambut keriting/lurusmu, tubuhmu yang tinggi/ yang kurus, dll. Jadi
bentuk tubuh kita yang sekarang adalah maha karya Allah. Siapa yang dapat
mengalahkan keelokan penciptaan Allah?Spesialnya: setiap orang beda, nggak semua
orang sama. (Pelayan anak membawa cermin yang sudah disiapkan dan mengajak anak
untuk bercermin). Adakah wajahnya yang sama...?? Ada.. yang kembar.. tapi tidak benar-
benar sama... prilakunya, tutur katanya.. dan lain-lain.. itulah hebatnya Allah kita.. Semua
manusia yang diciptakan-Nya memiliki keistimewaan masing-masing.. Itulah keadilan
Allah...

Sampai di sini, kita telah belajar 3 keistimewaan manusia dalam penciptaan:


1) Manusia diciptakan lebih tinggi dari ciptaan lain
2) Manusia diciptakan dengan perencanaan Allah
3) Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah

Anak-anak, adakah yang merasa nggak pinter, merasa jelek karena keriting, gendut, item,
merasa rendah karena bukan dari keluarga kaya, merasa nggak berharga karena nggak
bisa melakukan sesuatu. Mungkin ada yang bilangg ini, “Kak, sebenarnya aku juga ga
ngerasa jelek-jelek banget. Tapi teman- teman itu, lho, ngolok – olokaku! Jadinya aku ya
merasa gitu!”

54
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Hmmm… Keadaan dirimu di mata orang lain tidak mempengaruhi Kasih Allah
kepadamu!
Hei! Tuhan sudah menciptakan mu sungguh amat baik! Jika saat ini kamu merasa ga bisa,
bukan berarti kamu terus jelek, buruk, dan ga berharga! Jika teman–teman mengolok–
olok mu juga bukan berarti kamu harus ngerasa buruk! Yang kamu perlukan adalah
menggali potensi yang mungkin saat ini belum kamu temukan!

Apa yang bisa kita simpulkan hari ini?


1) Manusia diciptakan dengan keistimewaan
2) Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, karena itu tidak boleh
memandang orang lain lebih rendah dan tidak boleh memandang diri sendiri lebih
tinggi. Kita harus menghargai orang lain. jika kita menghina orang lain berarti kita
menghina Allah dan Allah akan marah.

Jadi sekarang apa yang harus kita lakukan?


1) Setiap kali kalian tergoda untuk sombong, selalu ingatlah bahwa kita tidak lebih baik
dan tidak lebih buruk dari orang lain! Kita semua diciptakan sama menurut gambar
dan rupa Allah!
2) Dan setiap kali kalian tergoda untuk merasa buruk, jelek, nggak berharga, mending
jadi orang lain aja, ingatlah bahwa Allah menciptakanmu begitu rupa, merencanakan
setiap bagian dari hidupmu!

Tuhan menciptakan kita dengan sungguh amat baik. Galilah potensimu yang belum
kelihatan! Muliakan Tuhan dengan hidupmu!

b. Aktivitas
a. Kelas Kecil:
 Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan
dalam menyampaikan cerita.
 Pelayan anak membagikan gambar serupa tapi tak sama, yaitu: Laki-laki dan
Perempuan adalah Gambar Allah kepada anak-anak untuk menemukan 5
perbedaan. Setelah menemukan 5 perbedaan, anak-anak juga bisa mewarnai.
 Pembelajaran: dengan menemukan perbedaan yang terdapat dalam gambar
tersebut dan mewarnai, diharapkan semakin membantu anak-anak dapat
mengingat dan memahami cerita tersebut.

b. Kelas Besar:
 Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan
dalam menyampaikan cerita.
 Pelayan anak membagikan lembar tugas kepada ana-anak untuk menuliskan hal-
hal kualitas diri yang mencerminkan atau menggambarkan Allah
 Pembelajaran: dengan menuliskan hal-hal kualitas diri yang mencerminkan atau
menggambarkan Allah, diharapkan anak-anak dapat mengerti jika mereka adalah
ciptaan yang mulia karena segambar dan serupa dengan Allah, dan anak
melakukan hal-hal yang mulia/baik.

Ayat Hafalan:
Mazmur 8:6 “Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.”
*(TTT)*

55
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH IV, WARNA: PUTIH
22 April 2018

PRASANGKA
Yakobus 2:1-13

TUJUAN:
1. Anak memahami bahwa Allah bertindak adil bagi manusia.
2. Anak dapat berlaku adil dengan tidak berdasarkan prasangka.

PENJELASAN BAHAN
1. Prasangka adalah pendapat/anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum
mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri atau pendapat/perasaan yang buruk
terhadap ras tertentu tanpa pengetahuan atau alasan yang cukup.
2. Dalam pasal 2 Yakobus membahas pokok pikiran tentang pentingnya menjadi "pelaku
firman" (bandingkan Yakobus 1:22). Yakobus tidak puas dengan ketaatan dalam ibadah
berdasarkan tata peribadatan yang tidak nyata dalam perbuatan. Lebih daripada di tempat-
tempat lain dalam surat ini. di sini Yakobus berbicara tentang satu masalah dan
membahasnya dengan panjang lebar, yang menunjukkan bahwa masalah itu sangat
penting menurut pemikirannya. Yakobus mengkritik sikap yang pilih kasih, yaitu
memihak kepada orang yang kaya dan merendahkan orang yang miskin. Menurut
Yakobus memperlakukan orang kaya dengan pilih kasih bertentangan dengan kehendak
Allah (ayat 5- 7) dan itu merupa kan dosa terhadap "hukum utama" (ayat 8-13).
3. Judul perikop: "Teguran terhadap Prasangka" dapat juga diterjemahkan sebagai "Dosa
karena Pilih Kasih". Kita mungkin lebih suka menerjemahkan peringatan ini dalam
bentuk perintah. misalnya. "Jangan Pilih Kasih". Atau kita ingin menekankan satu
perbuatan yang tidak dikehendaki; misalnya, "Jangan Memihak Orang Kaya", atau
"Jangan Merendahkan Orang Miskin". Judul perikop dapat juga menekankan tema iman
yang sempurna umpamanya, "Orang dengan Iman yang Sempurna Tidak Akan
Berprasangka Buruk", atau, bila tema di Yakobus 2:14 hendak ditekankan, judulnya dapat
menjadi "Iman yang sempurna menghasilkan perbuatan yang baik".

PERSIAPAN:
4. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
5. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat
menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
6. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman.

NYANYIAN:
1. Mazmur 133
2. Kau Temanku (Roti dan Mentega)
3. Lipatlah Tangan
4. Ku Ingin Berperangai
5. Kasihilah Sesamamu

56
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayanan Firman Dan Aktifitas


1. Penyampaian Firman
Penyampaian Firman: Bercerita dan berdiskusi
Adik-adik, pernahkan kita melihat pengemis di pinggir jalan. (kemudian diskusikan):
a. Apakah yang adik-adik mau berteman dengan pengemis itu? Kenapa?
b. Apa yang adik-adik pikirkan tentang pengemis itu? Kenapa?

Banyak alasan yang memaksa seseorang untuk menjadi pengemis. Lalu apa nasehat
Tuhan atas hal itu. Pada bacaan kita saat ini khususnya ayat 1 menyatakan:
Sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia janganlah
iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Ayat ini mengajar kepada kita :


a. Agar jangan memiliki iman kepada Kristus dengan sikap pilih kasih.
b. Adalah dengan menggeser perhatian dari iman ke memandang muka, di mana
perintah "memiliki" itu dikaitkan dengan kata-kata dengan memandang muka atau
membeda-bedakan.

Ayat ini juga bermakna: Jikalau adik-adik yang percaya kepada Yesus Kristus, adik-adik
tidak boleh membeda-bedakan orang, atau "janganlah membeda-bedakan orang dengan
melihat-penampilannya".

Catatan untuk pelayan: Perlu diperhatikan bahwa perintah itu dalam bentuk kala kini
(yang menunjukkan sesuatu yang sedang terjadi dan terus berlangsung). Untuk
mengungkapkan hal ini kita dapat menerjemahkannya dengan : "Jangan mencoba" atau
"Jangan sekali-kali mencoba menyatukan imanmu dengan sikap pandang bulu". Dengan
kata lain. Iman tidak membeda-bedakan orang seerti Yesus tidak mebeda-bedakan orang.

2. Aplikasi: (khusus kelas besar)


Diskusikan lebih lanjut:
a. Faktor apakah yang mendorong adik-adik untuk memperlakukan orang lain secara
layak?
b. Apakah itu didasarkan pada hal-hal lahiriah?
c. Bagaimana cara adik-adik dalam mengasihi sesama seperti yang Yesus lakukan?
Pembelajaran: Memandang kepada Yesus menghindarkan kita dari memandang rendah
sesama. Artinya memandang rendah sesame berarti memandang rendah Allah, karena
Allah adalah pencipta semua manusia.
Berprasangka pada akhirnya akan mepengaruhi hubungan dengan sesame.

3. Aktifitas
a. Kelas Besar
Pelayan menyediakan gambar beberapa gambar (misal anak yang berambut gimbal,
gambar orang berkulit hitam, gambar orang yang tidak mempunyai anggota tubuh
yang lengkap – namun berprestasi)
Lalu isi bersama daftar ini (sesuai jumah gambar yang disediakan)

Nama Objek:
No Asumsi No. Kenyataan
1. 1.
2. 2.

57
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

b. Kelas kecil
Mewarnai gambar tentang kebersamaan walau berbeda-beda – terlampir atau gambar
yang dimiliki oleh pelayan

Ayat Hafalan:
Yakobus 2:1 Saudara-saudaraku! Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan Yang Mahamulia, janganlah kalian membeda-bedakan orang berdasarkan hal-hal
lahir. (BIS)

Yakobus 2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan
kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (TB)

*(KHS)*

58
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH V, WARNA: PUTIH
29 April 2018

KASIH KEPADA YANG SAKIT


Lukas 5:17-26

TUJUAN:
1. Anak memahami bahwa Allah bertindak adil bagi manusia dengan cara menyembuhkan
orang yang sakit.
2. Anak dapat berlaku adil kepada sesamanya dengan cara mengunjungi dan mendoakan
teman yang sakit.

PENJELASAN TEKS:
Injil Lukas ditulis oleh Lukas yang juga menulis Kisah Para Rasul. Hal itu terlihat dalam kata
pengantar dua kitab tersebut (Luk. 1:1-4 dan Kis 1:1-5). Lukas mengisahkan kehidupan
Yesus mulai dari kelahiran sampai kenaikkanNya ke Sorga. Kisah Para Rasul melanjutkan
kisah tersebut dengan menampilkan para murid Yesus yang meneruskan pewartaan karya dan
kehidupan Yesus.

Kehidupan Yesus bersentuhan langsung dengan manusia. Ia hidup bersama-sama dengan


orang-orang yang di sekitarNya. Dalam Lukas 5:17-26 menunjukkan bagaimana Yesus
mengajar banyak orang dan menyembuhkan beberapa orang yang mengalami sakit. Ketika
Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang menurunkan orang lumpuh dari atap agar
disembuhkan oleh Yesus. Tindakkan itu dilihat Yesus sebagai tindakkan iman kepada Allah.
Maka disembuhkanNya orang lumpuh itu dan sukacita mengusai dirinya. Tidak cukup ia
bersukacita, ia juga memuliakan Allah. Demikian juga semua orang yang melihat peristiwa
itu takjub dan memuliakan Allah.

Tindakkan Yesus menyembuhkan orang lumpuh merupakan keadilan Yesus yang


diwujudnyatakan. Disebut tindakkan keadilan sebab Yesus peduli kepada yang lemah. Orang
itu mengalami lumpuh sekian lamanya dan kesembuhan tidak berpihak kepadanya. Mungkin
saja ia membandingkan dirinya dengan orang lain yang sehat atau normal; meratapi
penderitaannya. Akan tetapi Yesus yang melihatnya dan berpihak kepadanya; berlaku adil
dengan memberikan kesembuhkan kepadanya.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat untuk kebaktian dan menyambut anak-anak dengan
sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman dengan cerita bergambar untuk kelas
kecil dan kertas tugas mencari jalan.

NYANYIAN:
1. Hari Ini Harinya Tuhan.
2. Ku Mau Cinta Yesus
3. Persembahan Kami

59
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

4. Bagi Yesus Kuserahkan (KJ 363)


5. Terimakasih Tuhan

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman
a. Firman untuk Kelas Besar : Cerita dan Tanya-Jawab
Adik-adik, kita baca kitab Injil Lukas 5:17-26 secara bergiliran.

 Adik-adik, siapa di antara adik-adik yang pernah sakit? Sakit apa dan siapa yang
menyembuhkan adik-adik? (berilah adik-adik kesempatan menjawab)
Kita pernah merasakan sakit; ada yang sakit dalam satu hari, ada yang dua atau
tiga hari, bahkan ada yang sakit hingga satu minggu. Ketika kita sakit, kita
bersedih; tidak bisa bermain bersama teman-teman, tidak sekolah, yach makan
saja tidak enak. Tetapi kita bersyukur hari ini karena kita dapat berkumpul
bersama memuji Tuhan, mendengarkan firman Tuhan. Kita sehat hari ini karena
Tuhan yang memberikan kesehatan itu.

Adik-adik, suatu kali Tuhan Yesus bercerita kepada banyak orang. Mereka dari
berbagai desa: Galilea, Yudea dan Yerusalem. Mereka mengikuti Tuhan Yesus
dan mendengarkan firman Tuhan dengan duduk manis, ada yang berdiri karena
tidak kebagian tempat duduk. Saat sedang bercerita, tiba-tiba Tuhan Yesus
terdiam. Suttt. . . ada apa? Suttt. . . kok nggak ada suara Tuhan Yesus? Oo . . .
ternyata ada orang yang ingin disembuhkan Tuhan Yesus.

 Adik-adik, sakit apa ya orang itu? (berilah adik-adik kesempatan menjawab)


O. . . iya, orang itu sakit lumpuh. Ia tidak bisa jalan sendiri, hanya berbaring di
tempat tidurnya.
 Bagaimana ia bisa datang kepada Tuhan Yesus, sementara ia nggak bisa jalan
sendiri? (berilah adik-adik kesempatan menjawab)
Orang lumpuh itu punya teman-teman yang baik, sehingga mereka menjenguknya
dan mengangkatnya bersama-sama. Sungguh baik sekali teman-teman itu. Mereka
mengangkat temannya yang lumpuh dengan tempat tidurnya yang kecil. Inilah
wujud kasih mereka kepada temannya, membawa temannya yang sakit kepada
Tuhan. Mereka berharap temannya itu disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Wah
sayang sekali rumah dimana Tuhan Yesus berada sangat penuh, sehingga tidak
bisa masuk menemui Tuhan Yesus.
 Adik-adik, minta tolong bagaimana caranya agar mereka bisa bertemu Tuhan
Yesus? (berilah adik-adik kesempatan menjawab)
Mereka membawa temannya yang lumpuh naik ke atas rumah. Lalu membuka
atap rumah tersebut dan menurunkannya dengan tali. Mereka percaya pasti
temannya disembuhkan Tuhan Yesus. Iya. . . beneran. . . Tuhan Yesus melihat
orang lumpuh itu dan berkata: “Hai saudara, dosamu sudah dimpuni.” Orang
lumpuh itu bersukacita karena dosanya diampuni Tuhan Yesus. Kemudian Tuhan
Yesus berdoa untuknya: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat
tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
 Adik-adik, apakah orang lumpuh itu sembuh? Siapa yang menyembuhkannya?
(berilah adik-adik kesempatan menjawab)
Betul sekali. Orang itu sembuh. Tuhan Yesus menyembuhkan orang dari sakit
lumpuhnya, sehingga ia bisa bangun dan berjalan sendiri. Ia sangat bersukacita,
puji Tuhan. . . aku sembuh. . . puji Tuhan. Tuhan Yesus, Engkau Tuhan, trima

60
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

kasih atas kesembuhan yang Tuhan berikan kepadaku. Lalu orang yang
disembuhkan itu membawa pulang tempat tidurnya sambil memuliakan Tuhan.
Demikian juga banyak orang yang ada di sana memuliakan Tuhan.

Adik-adik ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, Tuhan juga memakai
anak-anaknya untuk mrnyrmbuhkan. Tuhan bisa memakai dokter, bidan, perawat
dan juga obat untuk alat kesembuhan orang sakit. Seperti kita, waktu sakit kita
dibawa ke dokter atau bidan, mereka dipakai Tuhan untuk kesembuhan kita. Saat
kita minum obat pun, itu diberkati Tuhan.
 Pernahkah adik-adik menjenguk teman atau tetangga yang sedang sakit? Coba
siapa yang mau berbagi cerita untuk kita? (berilah adik-adik kesempatan
menjawab)
Adik-adik, beberapa orang menjenguk dan mengangkat temannya yang sakit dan
membawanya kepada Tuhan Yesus agar disembuhkan. Tuhan Yesus mendoakan
orang sakit itu dan menjadi sembuh. Demikian juga kita, mulai sekarang kita
belajar mengasihi, peduli kepada teman kita.
 Kalau ada teman kita yang sakit, apa yang harus kita lakukan kepadanya? (berilah
adik-adik kesempatan menjawab)
Kita menjenguk teman kita. Bisa sendiri, bisa juga bersama-sama menjenguk
teman kita. Kalau kita menjenguknya, pasti teman kita sangat senang dan tidak
sedih lagi. Kita bisa ajak dia bercerita atau juga memuji Tuhan bersama-sama.
Kemudian jangan lupa kita mendoakannya supaya Tuhan Yesus menyembuhkan
teman kita. Sebab kesembuhan berasal dari Tuhan. Dengan demikian kalau teman
kita sembuh, kita bisa belajar bersama di sekolah dan di rumah, sekolah minggu
bersama dan bermain bersama. Oke..... kita lakukan bersama-sama, Tuhan Yesus
memberkati.

b. Firman untuk Kelas Kecil : Cerita Bergambar


 Pelayan menceritakan Yesus yang sedang bercerita kepada banyak orang.
 Pelyan bercerita dengan gambar (terlampir)
 Selanjutnya, pelayan menyampaikan pesan bahwa Tuhan Yesus mampu
menyembuhkan kita yang sakit. Dia juga menyembuhkan melalui dokter, obat
sakit. Tuhan memberkati itu sehingga orang sakit bisa sembuh.
 Pelayan juga menyampaikan bahwa anak harus membantu atau mengunjungi
orang yang sakit dan mendoakannya supaya Tuhan Yesus menyembuhkannya.
Teman yang sakit juga menjadi gembira.

2. Akivitas Kelas Besar dan Kecil


 Pelayan membagikan gambar mencari jalan kepada anak untuk dikerjakan
 Sesudah anak selesai mengerjakan, mintalah beberapa anak untuk menceritakan
gambar tersebut, dan bertanya apakah yang harus dilakukan oleh anak ketika
mengetahui ada orang sakit?

Ayat Hafalan:
Lukas 5:24: Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa
mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan,
bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

*(LP)*

61
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH VI, WARNA: PUTIH
06 Mei 2018

DIMAMPUKAN OLEH ROH KUDUS


1 Yohanes 5: 1-6

TUJUAN:
Anak-anak tetapi memiliki pengharapan yang kuat walaupun dalam kesulitan

LATAR BEALAKANG:
Surat Yohanes yang pertama ini berisi 5 pasal. Tujuan dari surat ini sangat jelas sebagaimana
tertulis dalam 1 Yohanes 1:3-4 :…..supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan
persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus Kristus.
Lewat 1 Johanes ini penulis kitab mengingatkan, menasehati jemaat mula-mula tentang
kesatuan persekutuan umat yang percaya dalam Kristus Yesus, dimana mereka adalah
pewaris kerajaan Allah. Penulis 1 Yohanes merasa perlu menyampaikan nasehatnya karena
telah bangkit anti Kristus pada jemaat mula-mula yang mana awalnya mereka juga berasal
dari orang-orang percaya kepada Yesus Kristus. Tetapi mereka berubah akibat pengajaran
yang trend ketika itu menekankan “Yesus tidak benar-benar Kristus”. Bagi mereka tidak
masuk akal “inkarnasi” Yesus sebagai Anak Allah Bapa. Kelompok anti Kristus ini yang
kemudian disebut “gnostisisme” yang memberi pengajaran bahwa Yesus tidak benar Anak
Allah. Bagi mereka, Allah adalah begitu baik dan kudus, sebaliknya dunia ini adalah
jahat.Kepercayaan yang keliru seperti inilah yang ditentang Yohanes. Ada dua hal yang
mendapat tekanan penting yang disampaikan Yohanes. Pertama: Ajakan untuk percaya
kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Ajakan ini sangat penting, sebab inilah bukti dari
kekristenan. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah, tentu ia
mengasihinya dan menuruti perintah-Nya sebagai bukti dari kepercayaan dalam kehidupan
persekutuan dan dalam dunia ini. Kedua: Dalam menuruti perintah-Nya tidak ada ketakutan.
Ketakutan memperlihatkan ketidak sempurnaan kasih. Memang ada banyak faktor yang
membuat orang hidup dalam ketakutan. Bahkan sering sekali hal itu terjadi diantara orang
Kristen. Yohanes juga menyampaikan strategi untuk mengalahkan dunia ini, ayat
5,”Siapakah yang mengalahkan dunia ini,selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus
adalah Anak Allah? Sikap percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, lahir dari Allah haruslah
“dipelihara” dengan baik dalam kehidupan dan doa. Sumber kekuatan kita adalah ; Dia

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak mempersiapkan semua perlengkapan bahan ajar untuk kebaktian anak,
termasuk batang korek api sebanyaknya.
2. Pelayan anak hadir 15 menit sebelum ibadah di mulai
3. Pelayan anak berkoordinasi dengan rekan sepelayanan untuk mengatur pembagian tugas
pelayanan
4. Pelayan anak mengatur tempat duduk kebaktian anak dengan bentuk melingkar
5. Pelayan anak menyambut anak-anak didepan pintu gereja dengan mengucapakan:
“selamat pagi, apa kabar, selamat datang, Tuhan memberkati”.

62
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

NYANYIAN:
1. Bertemu dalam Kasih Nya
2. Sgala Puji Syukur
3. Ku Menang

Pelayanan Firman
Pelayan anak membaca teks Alkitab dengan cara bergantian dengan anak-anak satu ayat,
ganjil dibaca pelayan anak dan ayat genap dibaca anak-anak.

1. Pelayanan Friman.
a. Kelas Kecil, Dengan metode cerita alkitab
Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, pernahkah kita mengalami ketakutan ?
... misalnya kita takut dengan kegelapan. Kenapa kita takut dengan kegelapan karena
sering kali kita ditakut-takuti bahwa di dalam kegelapan ada hantu...

Anak-anak sekalian dari bacaan alkitab kita hari ini kita tidak boleh takut, kenapa
karena kita memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus. Kenapa Tuhan Yesus
Kristus karena IA telah mengalahkan kuasa kegelapan yang ada di dunia ini.
1 Yohanes 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Jadi anak-anak sekalian kalau kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Roh
Kudus memberikan kemampuan kepada kita untuk mengalahkan apa yang jahat dari
dunia ini hanya dengan kuasanNya. Anak-anak tidak perlu takut dengan apa yang
sering ditakuti oleh kawan-kawan kita. Karena kuasa Tuhan Yesus Kristus lebih besar
dari apa yang kita semua takuti.

Yang perlu kita lakukan sekarang ini adalah : Pecaya, anak-anak sekalian tahu apa itu
percaya? Percaya artinya menyakini dengan sesungguhnya tentang kebenaran, sebagai
contoh kalau anak-anak sekalian menyakini bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari
kuasa maut dan menang maka anak-anak perlu menyakininya dengan sungguh-
sungguh. Demikian juga kalau anak-anak menyakini bahwa Roh kudus dalam diri kita
juga menolong dengan cara menghibur kita maka kita mesti menyakininya dengan
sunguh-sungguh bahwa dalam diri kita ada kuasannya Tuhan Allah.

Menjadi tangungjawab kita sebagai orang percaya selanjutnya adalah melakukan apa
yang disabdakan Tuhan kepada kita. Sebagai orang yang mengaishi Tuhan tentu Roh
Kudus mengajar kita semua untuk taat kepada kehendak Tuhan oleh sebab itu
marihlah kita menuruti kehendak Tuhan dengan melakukan apa yang Tuhan inginkan
dalam diri kita. Misalnya mengasihi teman kita, menolong ayah dan ibu dalam
pekerjaan, rajin ke gereja dan lain sebagainya.

Anak-anak sekalian sekali lagi jangan takut dengan apa yang ada di dunia ini, takutlah
hanya kepada Tuhan yesus Kristus. Dan kita semua pasti akan dimampukan oleh Roh
kudusnya Tuhan untuk mengalahkan apa yang jahat di dunia ini Tuhan Yesus Kristus
memberkati. Amin

b. Kelas Besar, dengan Metode cerita alkitab


Anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus..

63
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Seringkali kita merasa takut ketika menjalani kehidupan ini, kita takut dengan cerita-
cerita hatu, kita takut dengan orang-orang jahat, kita takut tidak berhasil dan lain
sebagainya. Sebagai contoh anak-anak sekalian, saat ini kita memasuki generasi
teknologi baru, dimana kemajuan tekonolgi maju begitu pesat. Ilmu pengetahuan
berkembang dengan cepatnya, sehingga membuat manusi semakin menjadi manusia
super. Super karena segala sesuatu dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat. Dulu
bagi bapak dan ibu yang bekerja sebagai petani harus menunggu yang cukup lama
untuk hasil panenya, tetapi sekarang ada begitu banyak benih yang dapat bertumbuh
dan berbuah dengan cepat. Demikian juga kalau ayah dan ibu kita ingin berpegiah
jauh bisa berhari-hari didalam bus, sekarang dengan pesawat hanya butuh beberapa
menit untuk kedaerah lain. Anak-anak sekalian sayangnya kemajuan zaman, teknolgi,
dan ilmu pengetahuan juga bisa semakin melemahkan iman percaya kita kepada
Tuhan Yesus. Ini lah yang dimaksud oleh penulis surat Yohanes ini bahwa manusia
hidup dalam kekuasaan “dunia”. Dunia ini semakin menjauhkan manusia dari Tuhan
karena manusia sudah bisa membuat segala sesuatunya seperti buatan Tuhan.
Manusia bisa membuat hujan buatan, manusia bisa membuat pesawat antarikasa,
manusia juga bisa membuat manusia dengan ilmu pengetahuannya.

Demikian juga anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, manusia semakin pintar
dalam membuat kejahatan, kita sering mendengar, melihat, membaca di media masa
dan di sekitar kita begitu kejamnya manusia kepada sesamanya sehingga mereka rela
membunuh dan saling menyakiti. Jika hal ini dibiarkan terus maka dunia ini akan
semakin dalam kerusakan dan kita sebagai anak-anak Tuhan bisa jadi masuk
didalamnya. Oleh sebab itu anak-anak sekalian firman Tuhan hari ini mengaskan
kepada kita bahwa oleh kuasa Roh Kudus Tuhan kita akan mampu “ mengalahkan
dunia “. Bagaimana caranya :
 Percaya kepada Allah
Meyakini bahwa kita adalah buatan Allah dan berasal dari Allah menjadi bagian
yang penting dalam hidup orang percaya. Karena kalau Allah yang sudah
membuat kita maka bisa dipastikan maka buatan Allah itu baik dan benar dan
tidak mudah rusak. Demikianlah kepercayaan kita kepada Allah bahwa kita telah
dibuatnya dengan baik dan benar sehingga kita punya kemampuan untuk
mengalahkan dunia yang akan membawa kita kepada hubungan yang jauh dengan
Allah.

 Mengasih Allah dan sesama


Ciri khas yang nampak dalam diri anak-anak Allah wujud kasihnya yang
ditujujkan dengan kesetaiaannya kepada Allah. Allah sebagai pribadi yang harus
dihormati dan dihargai sebagai wujud syukur manusia kepada sang pencipta.
Wujud kasih kepada Allah di tunjukan dengan prilaku melakukan firman Tuhan
dalam setiap kehidupannya. Melaksanakan firman Tuhan dalam hidup pribadinya.
Demikian juga karekter yang ada didalam diri anak-anak Allah adalah mengasihi
sesama dengan sunguh-sungguh seperti mengasihi diri sendiri.

 Hidup dalam iman


Apa artinya hidup dalam iman? Iman itu tidak bisa dipisahkan dari bersyukur,
karena iman itu walaupun belum melihat, tapi percaya - itulah iman. Jadi,
walaupun saya belum melihat, saya sudah bersyukur, walaupun saya belum
melihat, saya tidak mau pikirkan yang negative, saya tidak mau pikir yang buruk-
buruk. Iman itu adalah ketika saya adalah anak Tuhan, maka apapun yang terjadi,

64
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

pasti Tuhan akan ubahkan hal itu untuk kebaikan. Artinya, orang yang beriman,
yang pertama ia selalu penuh dengan syukur, orang yang beriman selalu berjalan
dalam ketaatan, dan orang yang beriman selalu hidup dalam kesetiaan. Sekalipun
ada tantangan dan ada masalah, ia tetap percaya, bahwa Tuhan, sang pemberi
berkat, akan menununtunnya untuk hidup dalam berkat yang berkelimpahan.

Itu semua dapat kita lakukan karena ada Roh Allah yang ada didalam diri kita dan
menolong kita untuk tetap percaya kepada ALLAH, melakukan perintanya dan
berpegang teguh pada keyakinan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Itu semua
karena sekali lagi Roh Kudus Tuhan yang ada didalam diri kita. Amin

Ayat Hafalan:
1Yohanes 5:4 sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

*(TAR)*

65
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PASKAH VII, WARNA: PUTIH
13 Mei 2018

ROH YANG MENGINGATKAN


Yohanes 14:23-29

TUJUAN:
1. Agar anak-anak dapat mengerti salah satu peran Roh Kudus, yaitu mengingatkan
2. Agar anak-anak mau mendengar dan taat pada Tuhan

LATAR BELAKANG TEKS:


Percakapan antara Yesus dan murid-muridNya dalam sebuah makan malam sebelum perayaan
paskah selesai, ketika Yesus selesai membasuh kaki para murid. Yesus menjelaskan bahwa Dia
akan pergi meninggalkan dunia tetapi akan mengirimkan Penolong yang lain, yaitu Roh
Kebenaran (17). Yesus menggambarkan hubunganNya dengan Bapa dan Roh kudus, bahwa
Yesus membawa firman dari Bapa, dan barangsiapa mengasihi Yesus juga mengasihi Bapa. Roh
Kudus akan menolong dan mengingatkan orang yang percaya untuk melakukan apa yang telah
Yesus ajarkan. Yesus mempersiapkan para muridNya untuk masa sesudah Dia pergi. Para murid
merasa takut bahwa mereka tinggal sendiri. Mereka takut akan hilangnya janji kehidupan dan
masa depan yang diajarkan Yesus kalau Dia meninggalkan mereka. Mereka takut akan
ketidakpastian dalam kehidupan mereka.

PERSIAPAN :
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.
2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat
menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll.
3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman

NYANYIAN:
1. Sekolah Minggu Paling Yahud
2. Mari Masuk
3. Hati-hati Gunakan
4. Bawa Persembahanmu (PKJ. 146)
5. Selesailah Sekolah Minggu

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman
a. Metode Penyampaian Firman dengan Metode Cerita.
b. Sebelum penyampaian Firman, pelayan anak membagi kelas menjadi dua, yaitu Kelas
Kecil dan Kelas Besar. Setelah itu anak-anak diberi gambar yang akan dipakai untuk
bercerita, kemudian gambar tersebut diwarnai.
c. Pelayan anak membacakan perikop hari ini di tengah-tengah penyampaian Firman
(khusus kelas kecil hanya membaca ayat 1 dan 2)

66
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Cerita:
Shalom anak-anak..
Siapa disini yang tidak mendengarkan perkataan orang tua? Waahhh.. Semua disini tidak
ada yah.. Pintar..
Anak-anak.. Suatu kali ada seorang anak yang suka bermain ditengah hujan. Nama anak
itu adalah Dino. Pada saat itu mama Dino berkata "Dino, jangan main hujan nak, nanti
kamu sakit". Dino pun menjawab "nggak kok ma. Dino ga akan sakit". Tapi apa yang
terjadi adik adik? Keesokan harinya badan Dino panas dan ia terkena demam tinggi. Dino
kemudian menyesal karena ia tidak patuh dan menurut kepada mama.

Sama seperti cerita Dino tadi, Roh Kudus selalu mengingatkan kita jika kita berbuat
salah. Ketika anak-anak mau menyeontek, mencuri, atau melakukan yang tidak baik,
dalam hati ada perasaan gelisah, takut, cemas, itu tandanya Roh Kudus mengingatkan
supaya tidak melakukan hal yang tidak baik.Kita semua disini diingatkan melalui orang
orang yang ada di dekat kita. Termasuk orang tua kita yang ada di rumah. Oleh karena
itu, marilah kita juga mau patuh dan turut perintah Tuhan, tentu saja melalui orang tua
kita, guru, dan lainnya.

2. Aktivitas
a. Kelas Kecil:
 Pelayan anak menceirtakan sekreatifitas mungkin
 Pembelajaran: dengan mewarnai gambar tersebut dan membuat kotak dari
gambar yang telah diwarnai, diharapkan semakin membantu anak-anak dapat
mengingat cerita dan melakukannya.
b. Kelas Besar:
 Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan
dalam menyampaikan cerita.
 Bagilah jumlah anak-anak ke beberapa kelompok sesuai dengan jumlah mereka.
Anak-anak mengingat dan menuliskan apa saja nasihat orang Tua dan mana yang
dituruti dan mana yang tidak dituruti serta apa akibatnya.
 Pembelajaran:dengan mendengar cerita dan menuliskan nasihat-nasihat orang
tua, diharapkan anak-anak dapat mengingat cerita dan memahami akan salah satu
tugas Roh Kudus, yaitu mengingatkan. Sertamau mendengar dan taat kepada
Tuhan.

Ayat Hafalan:
Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

*(TTT)*

67
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU PENTAKOSTA, WARNA: MERAH
20 Mei 2018

“TERIMALAH ROH KUDUS”


Kisah Para Rasul. 2:1-21;

TUJUAN:
1. Anak-anak tahu bahwa Tuhan menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai orang
percaya
2. Anak-anak meminta penyertaan Roh Kudus dalam doa dan permohonannya.

LATAR BELAKANG TEKS:


1. Alkitab menyebut Roh Kudus juga Roh Allah, Roh Kebenaran, Roh Tuhan, Roh Yesus,
Roh Penghibur. Roh Kudus juga dilambangkan dengan nafas, angin, merpati, jari Allah,
api. Kepelbagaian itu membantu untuk menerangkan identitas dan kerja Roh.
2. Pentakosta mungkin bukan hari raya yang cukup populer bagi anak-anak karena berada
pada hari Minggu sehingga anak-anak mungkin menganggapnya seperti hari minggu yang
biasa saja, apalagi jika di sekolah minggu anak-anak tidak diingatkan tentang hari
Pentakosta. Tapi tentunya makna penting Pentakosta bagi kehidupan orang Kristen
haruslah mulai dikenal oleh anak-anak karena dalam peristiwa inilah secara jelas
diceritakan bagaimana Tuhan menganugerahkan Roh Kudus bagi manusia untuk
memampukan mereka menjadi saksi Kristus, selain itu hal ini juga merupakan
penggenapan dari janji yang Tuhan Yesus sendiri sampaikan kepada murid-murid saat
akan naik ke surga.
3. Roh Kudus diartikan sebagai Roh Kebenaran yang berasal dari Allah sendiri yang diam
didalam diri setiap orang percaya. Karena Roh Kudus, orang percaya dimampukan untuk
melakukan kehendak Allah dalam kehidupannya dan menjadi saksi tentang kebenaran
Allah dalam setiap tindakan maupun perkataannya.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman.

NYANYIAN:
1. Selamat Pagi Bapa
2. Bila Roh Allah
3. Ku Kasihi Kau dengan Kasih Tuhan
4. PerSembahan Kami
5. Terima Kasih Tuhan

Pelayanan Firman
1. Pelayanan Firman Kelas Kecil
Pelayan anak membacakan ayat firman Tuhan dari Kis. 2:1-21, kemudian mengulas cerita
tentang firman tersebut. Setelah itu minta kesediaan anak-anak untuk mewarnai gambar.

68
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

(Pembimbing menggandakan gambar sejumlah anak). Anak-anak tahu bahwa Tuhan


menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai orang percaya.

2. Pelayan Firman Kelas Besar


Adik-adik yang dikasihi Tuhan,
Pada hari ini kita merayakan hari raya apa? (menunggu jawaban dari anak-anak) nah,
adik-adik semua, sebelum terangkat ke sorga, Yesus berjanji akan mencurahkan Roh
Kudus untuk meneruskan dan mewujudkan misi-Nya di dunia yaiu menebus manusia
dari dosa, menobatkan, memeteraikan, menguduskan dan mewujudkan persatuan umat
kristen. Roh Kudus memampukan para rasul berbicara dalam berbagai bahasa-bahasa
yang digunakan dan dibutuhkan saat itu, sehingga setiap orang dari berbagai daerah
mengerti kesaksian para rasul tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.
Turunnya Roh Kudus ini dipahami sebagai hari Pentakosta.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan,


Pentakosta adalah perayaan umat Israel purba yang dirayakan pada hari ke lima puluh
sesudah Paskah (Pesah =‘ keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir’). Pada
hari itu umat merayakan dua hal yaitu kebaikan Allah karena panen yang berhasil dan
pemberian hukum Taurat kepada Musa. Dalam Perjanjian Baru, ketika tiba hari
Pentakosta Roh Kudus turun tercurah kepada para murid Yesus, yang sedang berkumpul
di Yerusalem dan mengaruniakan hidup baru, kekuasaan baru, dan berkat yang disebut
Petrus sebagai penggenapan nubuat nabi Yoel.

Pentakosta memberikan gambaran tentang apa yang dilakukan oleh murid-murid saat
mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, yaitu ketika mereka berbicara maka setiap orang
yang mendengarkannya mampu memahami apa yang dikatakan mereka sesuai bahasa
yang dimengerti oleh masing-masing orang yang mendengarkannya. Hal itu bukan soal
bahasa yang diucapkan tetapi pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka membuat apapun
yang mereka katakan dapat dipahami. Jika hanya kekuatan dan kemampuan murid-murid
tentunya hanya orang-orang yang berbahasa sama dengan mereka saja yang bisa
memahami ucapan mereka.

Karya dari Roh Kudus adalah membuka hati dan mata semua orang yang mendengar dan
melihat apa yang dilakukan oleh murid-murid. Karya Roh Kudus inilah yang harus
dipahami. Mungkin apa yang kita lakukan adalah hal kecil dan tidak berarti dimata orang
lain namun hal itu akan menjadi berarti bagi kemuliaan nama Tuhan jika Roh Kudus
bekerja didalamnya, dan karena karya Roh Kudus juga apa yang kita lakukan akan
menjadi berarti bagi orang lain.

Anak-anak yang terkasih mari kita selalu memohon penyertaan Tuhan dalam Roh Kudus
dalam setiap doa dan pujian untuk memampukan kita melakukan setiap hal bagi
kemuliaan nama Tuhan.

Ayat Hafalan:
KIS 2:4: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.”
*(EPC)*

69
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRINITAS I, WARNA: HIJAU
27 Mei 2018

MENJADI SAKSI
Kisah Para Rasul 1:8

TUJUAN:
1. Anak-anak mengetahui bahwa mereka adalah saksi Kristus di dunia ini.
2. Anak-anak memiliki sikap siap menjadi saksi Kristus di dunia ini

PENJELASAN TEMA TENTANG MENJADI SAKSI:


Istilah "bersaksi" berasal dari kata "saksi" (kata ini dipinjam dari dunia pengadilan). Saksi
ialah orang yang lebih dahulu melihat sesuatu dan meminta orang-orang lain supaya melihat
apa yang dilihatnya itu. Itulah saksi yang benar. (Perhatikan bahwa ada saksi-saksi palsu).
Istilah "kesaksian" (Marturia) yang kita pakai adalah terjemahan dari "marturein" (bahasa
Yunani, bahasa asli PB). Berbagai istilah itu dilatar belakangi kebudayaan Romawi. Dalam
kerajaan Romawi sering ada pembawa berita kemenangan perang bahwa suatu wilayah telah
ditaklukkan atau berita suka cita lainnya. Utusan yang keliling dengan tugas kerajaan ini
disebut bentara. Pengertian itu kemudian "dikristenkan". Dalam Kerajaan Allah ada Injil
(inti berita/kerygma), pemberitaan Injil (kesaksian), pemberita Injil (=saksi, penginjil,
bentara).

Sejak zaman PL, Roh Allah, yang adalah Allah sendiri, telah berada dan bekerja di dunia.
Dia telah mengeluarkan Israel dari Mesir, telah berkata melalui nabi-nabi, telah
memenangkan Daud melawan Goliat dll. Dalam PB, Roh Allah itu kita sebut Roh Kudus.
Ketika Yesus dibaptis, Roh itu turun ke dunia (Mrk. 1:9-11). Sejak peristiwa Pentakosta, la
telah menumbuhkan gereja yang pertama (Kis. 2:1-13). la juga telah menggerakkan Paulus
memberitakan Injil ke banyak negara. Selanjutnya la memimpin semua orang percaya untuk
bersaksi tentang Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat dunia, menyongsong kesempurnaan
Kerajaan Allah yang akan terjadi bersamaan dengan kedatangan Kristus yang kedua kelak.

Tugas bersaksi dan kesaksian dari gereja-gereja adalah kesinambungan tugas rasuli. Menjadi
Saksi ialah menyaksikan Yesus Kristus baik secara lisan, tulisan dan perbuatan agar orang-
orang lain mengenal bahwa Kristus itulah Juruselamat yang dicari orang sepanjang sejarah.
Sasaran kesaksian ini ke dalam (lingkungan warga gereja) dan ke luar (masyarakat). Baik ke
dalam maupun ke luar, kesaksian dimaksudkan untuk membawa orang-orang lain mengenal
Kristus. Orang Kristen yang benar itu bagaikan akan selalu bersaksi dengan segala cara, dan
tidak ada kekuatan yang dapat membungkamnya. 3

Dasar panggilan dalam bersaksi ialah Amanat Agung (Matius 28:19-20). Tuhan Yesus yang
sudah bangkit dari kematian mempunyai segala kuasa surga dan bumi. Sebelum naik
kesurga Tuhan Yesus memberi Perintah kepada para murid “Jadikanlah semua bangsa

3
Ikutlah Aku, Yusar Yanto, Sinode GKSBS, 2002.

70
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

murid-KU dan Babtislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Berarti Menjadi
saksi kebangkitan-NYA. Untuk menjadi saksiNYA itulah, Tuhan Yesus berjanji kepada para
murid-NYA “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu dan
menjadi saksi-KU di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria sampai keujung bumi”
(Kisah 1:8).

Berdasarkan panggilan-NYA menjadi saksi itulah setiap orang percaya dipanggil menjadi
Saksi Kristus. Panggilan sebagai saksi juga berlaku bagi kita saat ini melalui sikap hidup kta
sehari-hari. Sikap kita hendaknya mencerminkan kehidupan iman kepada Tuhan Yesus yaitu
memberi kesaksian kepada orang-orang disekitar kita tentang Tuhan Yesus. Isi kesaksian
dapat berupa hal yang sudah dilakukan dan diberikan Tuhan Yesus semasa didunia dan hal
yang sudah dilakukan Tuhan Yesus atas kehidupan kita.

PERSIAPAN :
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai
2. Pelayan anak melakukan doa bersama.
3. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.

NYANYIAN:
1. Kidung Ceria 340 “Slamat-slamat Datang Wahai Kawanku
2. KJ 424 “Yesus Menginginkan Daku”
3. PKJ 149 “Ucap Syukur Pada Tuhan”
4. KJ 427 “Kusuka Menuturkan”
5. KJ 426 “Kita Harus Membawa Berita”

Pelayanan Firman

1. Kelas Besar
Metode Penyampaian Firman dengan Drama.
Pelayan anak menyapa anak-anak, Selamat Pagi adik-adik yang manis dan baik hati.
Pelayan anak menyampaikan penjelasan tema yang sudah ditulis diatas dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Pelayan anak menyampaikan bahwa hari ini kita
akan bermain Drama. Pelayan anak memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
memilih peran menjadi siapa.

Pemeran yang dibutuhkan :


a. Sopir Truk dan Keneknya
b. Dua orang pengendara sepeda motor yang berboncengan
c. Dua orang penjual Ice Juice di pinggir jalan
d. Satu mahasiswi
e. Tiga polisi lalu lintas

Terjadi Sebuah kecelakaan hebat, dua orang pengendara sepeda motor mati seketika saat
kecelakaan terjadi, dimana motor yang mereka kendarai bertabrakan dengan truk.
Selanjutnya supir truk melarikan diri. Saksi mata, dua orang penjual ice juice di pinggir
jalan melihat peristiwa itu secara langsung, dan menolong para korban kecelakaan.

71
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Lalu Polisipun mulai berdatangan dan mulai mewawancarai para SAKSI MATA yang
menyaksikan peristiwa itu secara langsung.

Polisi 1 : Ibu berani bersaksi ?


Ibu : Berani Pak (jawab sang ibu)
Polisi 1 : Mengapa ibu berani bersaksi ?
Ibu : Karena saya melihat sendiri kejadian kecelakaan itu pak polisi.
Polisi 1 : Seandainya ibu diminta menjadi saksi dipengadilan apakah ibu berani
bersaksi?
Ibu : Berani Pak karena saya melihat sendiri, jawab sang ibu

Polisi lainnya menanyai seorang mahasiswi yang cuma lewat di daerah itu setelah
kecelakaan itu sudah terjadi

Polisi :
Anda berani bersaksi Tanya pak Polisi pada mahasiswi tersebut.
Mahasiswi :
Tidak berani Pak
Polisi 2 :
Mengapa anda tidak berani Bersaksi?
Mahasiswi :
Karena saya tidak melihat sendiri kejadian kecelakaan itu pak polisi, saya
takut nanti kesaksian saya salah pak dan akan merugikan pihak lainnya.
Soalnya saya baru lewat sini setelah kecelakaan itu terjadi.
Polisi 2 : Seandainya anda diminta untuk menjadi saksi dipengadilan apakah anda
berani bersaksi?
Mahasiswi : Tidak berani pak, karena saya tidak melihat sendiri kejadiannya

Pelayan anak menyampaikan kepada anak-anak, Mengapa Ibu tadi berani bersaksi??
Sedangkan sang Mahasiswi tidak berani ? Jawabnya adalah karena ibu penjual Juice
tersebut melihat sendiri, menyaksikan, mendengar sendiri oleh karenannya dia mau
menjadi saksi dan bersaksi dengan berani.

Pelayan anak menyampaikan kepada anak-anak bahwa dengan kita berani jujur
menyampaikan kebenaran itu merupakan salah satu contoh dari berani menjadi saksi.
Harapannya tentu semua anak-anak Tuhan berani berani jujur dan menjadi Saksi karya
Tuhan Yesus yang sungguh amat hebat bagi kita.

Pelayan anak bertanya kepada anak-anak sekolah minggu, adik-adik yang dikasihi Tuhan
Yesus pertanyaan nya bagi adik-adik sekarang adalah apakah adik-adik mengalami
kebaikan Tuhan, mengalami bahwa Tuhan menjawab doa teman-teman, mengalami
Tuhan yang menepati setiap janji-Nya. Jika kita mengalami semua itu maka kita pasti
BERANI BERSAKSI/ BERCERITA tentang Tuhan Yesus yang amat baik kepada teman-
teman kita. Pelayan anak menyampaikan bahwa saat kita berani menjadi saksi dengan
berkata Jujur tentang kebenaran itu adalah karena pertolongan Tuhan atau karya Roh
kudus dalam diri kita. Seperti Rasul Paulus yang karena Pertolongan Roh Kudus berani
bersaksi tentang Tuhan Yesus, tentang jalan keselamatan kepada banyak orang, walaupun
dia menghadapi banyak tantangan. Marilah kita menjadi saksi Kristus dalam kehidupan
kita. Pelayan anak menutup Firman dengan mengajak anak-anak untuk berdoa bersama.

72
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

2. Kelas Kecil
Pelayan anak membacakan Firman Tuhan dari Kisah Para rasul 1:8. Selanjutnya
mengajak anak-anak untuk memperhatikan Gambar yang sudah disediakan lalu mengajak
anak-anak untuk memberi tanda pada gambar tersebut dengan tanda X jika gambar
tersebut merupakan perbuatan yang jahat dan tanda 0 jika perbuatan tersebut baik. –
terlampir dalam alat peraga

Pelayan anak menyampaikan kepada anak-anak bahwa dengan kita berbuat baik itu
menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan dan bukti bahwa kita menjadi Saksi Tuhan
Yesus di dunia ini. Pelayan anak menutup pertemuan dengan Mengajak anak-anak berdoa
bersama.

Ayat Hafalan:
Kis 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."

*(ASA)*

73
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRINITAS II, WARNA: HIJAU
03 Juni 2018

AKU CIPTAAN YANG UNIK


Mazmur 139:13-16

TUJUAN:
1. Anak dapat memahami bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan yang unik.
2. Anak dapat menceritakan kisah perkembangan dirinya.

LATAR BELAKANG:
1. Dalam Mazmur 139 Diceritakan tentang kekuasaan Tuhan, Allah hadir dalam setiap
kehidupan manusia.
2. Pemazmur merasakan bahwa Allah mengenal, menyelidiki, dan mengetahui dirinya. Dia
tidak bisa lari dari Allah.
3. Hubungan yang akrab menyebabkan pemazmur tidak dapat hidup tanpa kehadiran
Allah.
4. Selanjutnya diceritakan dalam ayat 13-16 adalah Allah yang hadir dalam kehidupan
manusia begitu luar biasa. Allah yang menciptakan kehidupan manusia dengan begitu
ajaib.

PERSIAPAN:
1. Pelayan sudah membaca bahan seminggu sebelumnya sudah mengumumkan kepada
anak-anak untuk membawa membawa foto-foto mereka mulai saat Ibu mengandung
(akan lebih bagus jika ada foto USG)usia beberapa bulan dan perkembangan di tahun-
tahun sekarang.
2. Pelayan menyiapkan kertas kartun , gunting, spidol dan perekat berupa lem atau selotif.
3. Pelayan anak berdoa sebelum melayani.
4. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita.

NYANYIAN:
1. Matahari Bersinar Trang
2. God Is So Good
3. Hidup Kita Yang Benar (KJ 450)
4. Smua Baik
5. Bagi Yesus Ku Serahkan (KJ 363)

Pelayanan Firman
1. Kelas Besar
Pelayanan Firman Untuk Kelas Besar
a. Pelayan mengajak anak-anak untuk menyaksikan cuplikan Film memperhatikan
tahapan-tahapan proses kejadian hidup manusia hidup manusia di dalam kandungan
ibunya. Pelayan dapat menggunakan bantuan link:
http://www.youtube.com/watch?v=5DdPUh3tZc4

74
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

b. Setelah menyaksikan film mintalah anak-anak memberikan komentarnya tentang


perasaan mereka tentang proses munculnya kehidupan mereka.
c. Kemudian Pelayan mengajak Menyusun Kolase Potret Kehidupan mereka
d. Pada minggu sebelumnya mintalah anak-anak melakukan dua hal yaitu (a)
mewancarai orang tua mereka tentang proses kelahiran mereka (b) membawa foto-
foto mereka mulai saat Ibu mengandung (akan lebih bagus jika ada foto USG)usia
beberapa bulan dan tahun-tahun sekarang.
e. Bagikanlah setiap anak satu lembar kertas kartun yang berjudul Potret KehidupanKu
f. Mintalah anak-anak membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang. Di dalam
kelompok anak-anak dibekali dengan lem, kertas kartun dan spidol pewarna
g. Di dalam setiap kelompok tiap anak menempel foto foto proses pertumbuhan hingga
saat ini dengan semenarik mungkin. Anak dapat secara kreatif menempel dan
menuliskan info penting (mereka lahir dimana, proses kelahirnya dll).
h. Akhiri kegiatan dengan memajang kolase setiap lembar kertas kartun di dalam kelas.
i. Pelayan dapat memberikan penegasan:
Seperti layaknya seorang Tukang Bangunan memasang bahan-bahan bangunan secara
hebat dan teliti. Begitu pula Tuhan merancang kehidupan manusai yang begitu unik.
Hal yang menerik tentunya setiap bangunan memiliki keunikan dan cirikhas
masing-maisng. Keunikan ini misalnya kita dengan kawan kita berbeda.
Perbedaan fisik dan sifat dll. Karena keunikan dan khasan inilah kita patut
bersyukur, karena kita tidak adanya duanya. Kunikan adalah sesuatu yang berharga
dan seharunya kita bangga dengan keunikan tersebut. Dan dengan keunikan kita
tersebut menjadikan kita tidak lupa untuk bersyukur dan tidak sombong.

2. Kelas Kecil
a. Pelayan mengajak anak-anak untuk menyaksikan cuplikan Film memperhatikan
tahapan-tahapan proses kejadian hidup manusia hidup manusia di dalam kandungan
ibunya.Pelayan dapat menggunakan bantuan link:
http://www.youtube.com/watch?v=5DdPUh3tZc4
b. Pelayan mengajak anak-anak untuk menempel pada beberapa kartun tentang beberapa
contoh pertumbuhan dari lahir hingga saat ini.
c. Tempelan foto-foto dapat semenarik mungkin dan pelayan bisa memberikan
komentar.
d. Pelayan memberikan penegasan bahwa:
Kehidupan kita adalah pemberian Allah yang begitu baik. Dia menciptakan manusia
dengan begitu ajaib dan unik. Keunikan ini misalnya kita dengan kawan kita
berbeda. Perbedaan fisik dan sifat dll. Karena keunikan dan khasan inilah kita
patut bersyukur, karena kita tidak adanya duanya. Kunikan adalah sesuatu yang
berharga dan seharunya kita bangga dengan keunikan tersebut. Dan dengan keunikan
kita tersebut menjadikan kita tidak lupa untuk bersyukur dan tidak sombong

Ayat Hafalan:
Mazmur 139:13 “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun Aku dalam
kandungan ibuku.”

*(PS)*

75
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRINITAS III, WARNA: HIJAU
10 Juni 2018

“SIAPA SESAMAKU”
Matius 12:46-50

TUJUAN:
1 Setiap orang yang kita jumpai di dunia ini. Semua orang adalah sesamaku.
2. Menempatkan diri sebagai sesama bagi orang lain.

LATAR BELAKANG:
1. Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus dibuat berdasarkan empat wilayah geografis
yang tercantum dengan jelas: Galilea (Mat.4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (Mat.
19:1). Yudea (Mat. 20:17) dan Yerusalem (Mat. 21:1). Bersama dengan Injil Sinoptis
lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea yang secara kronologis terjadi di
antara Mat. 4:11 dan Mat. 4:12 (bdg. Yoh. 1-4). Matius mungkin bertolak dari
Kapernaum di Galilea karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (Mat. 9:9).
2. Ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. Mungkin sekali saudara-saudara ini adalah anak-anak
dari Yusuf dan Maria, lahir sesudah Yesus. Berusaha menemui Dia menunjukkan bahwa
mereka berusaha. Alasan kekhawatiran mereka cukup jelas. Sebelumnya, khotbah Yesus
di Nazaret telah memaksa mereka untuk pindah ke Kapernaum. Kini Dia telah membawa
orang Farisi ke dalam perlawanan yang bersifat terbuka dan menghujat. Di samping itu,
kerabat mereka telah melaporkan bahwa ketegangan dari pelayanan ini telah
mempengaruhi kesehatan-Nya (Mrk 3:21). Ayat Mat 12:47 memberikan sedikit masukan
tambahan, dan banyak naskah kuno mengabaikannya.
3. Mat 12:48. Siapa ibu-Ku? Melalui pertanyaan yang menarik ini, Yesus mengejutkan
orang banyak untuk mempersiapkan mereka menerima suatu kebenaran yang indah.
4. Mat 12:50. Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku. "Melakukan" yang
dimaksudkan bukan suatu bentuk perbuatan baik agar diselamatkan, tetapi tanggapan
seseorang terhadap undangan Kristus. "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu
hendaklah kamu percaya kepada Dia yang diutus Allah" (Yoh 6:29). Hubungan rohani di
antara Kristus dengan orang percaya lebih dekat daripada hubungan darah yang paling
dekat. Perkataan ini bukan berarti tidak menghormati Maria, maupun saudara-saudara-
Nya, karena belakangan mereka ikut berbagi hubungan rohani ini (Kis 1:14). Namun juga
tidak ada petunjuk bahwa ibu-Nya memiliki hak khusus untuk menghampiri-Nya.
5. Tekanan utama terletak pada kata "melakukan" kehendak Allah. Jadi bukan hanya orang
yang menyebut diri sebagai murid, yang secara otomatis akan menjadi anggota keluarga
Allah. Yang benar-benar pas disebut murid ialah mereka yang konsekuen mengikut Dia
dan sungguh-sungguh menjadi pelaku kehendak Allah.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan
siap menyambut anak dengan sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman.

76
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

NYANYIAN:
1. Selamat Pagi Bapa
2. KJ 40 “Ajaib Benar Anugerah”
3. Kasihilah Sesamamu
4. Persembahan Kami
5. Terima Kasih Tuhan

Pelayanan Firman
1. Kelas Kecil
Pelayan anak membacakan ayat firman Tuhan dari Matius 12:46-50, kemudian mengulas
cerita tentang firman tersebut. Setelah itu minta kesediaan anak-anak untuk mewarnai
gambar. (Pembimbing menggandakan gambar sejumlah anak. Setelah mewarnai gambar
dan memberi nama di pojok kanan atas, minta anak-anak untuk saling bertukar gambar
yang sudah diwarnai tadi.)

Pembelajaran:
a. Anak-anak saling berbagi dengan prinsip mereka adalah sama.
b. Saling berbagi adalah salah satu wujud melakukan kehendak Allah, dengan
melakukan itu maka kita menjadi sesama bagi orang-orang di sekeliling kita.

2. Kelas Besar
Cerita Kelas Besar
Adik-adik yang dikasihi oleh Tuhan.
Apa yang dapat kita pelajari dari perikop ini dalam konteks kehidupan kita saat ini?
Bahwa Yesus sedang mengajarkan kepada kita tentang “siapa sesamaku” dan arti sebuah
keluarga yang sejati dan apa syaratnya menjadi anggota keluarga sejati di dalam Yesus.
Yesus menyadari bahwa tujuan Ia hadir di dunia ini adalah untuk melakukan kehendak
Bapa di sorga. Karena itu, sekalipun Yesus mendapat penolakan, kritikan, kebencian,
tantangan dan hambatan dari musuh-musuh-Nya, bahkan tantangan dari anggota
keluarga-Nya, tidak membuat Ia mundur tetapi sebaliknya Ia terus berkarya, melayani
dan melakukan pekerjaan baik bagi hormat dan kemuliaan Bapa di sorga.

Adik-adik yang dikasihi oleh Tuhan, Seringkali kita sebagai anak-anak Tuhan, kita lebih
mendahulukan kepentingan kita dari pada melakukan kehendak Tuhan (Contoh. Lebih
memilih untuk menghabiskan waktu melakukan hobby atau kesenangan kita dari pada
mengikuti persekutuan atau ibadah-ibadah di gereja). Apalagi ketika kita mau
melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini (Misalnya sebagai pelayan Tuhan kita
diberikan tugas untuk memimpin ibadah, mengedarkan kantong persembahan, berdoa,
pemimpin pujian dlll), lalu tantangan dan hambatan menghadang kita (hujan atau karena
faktor kemalasan), maka biasanya kita memilih untuk mundur atau tidak melakukannya.
Biarlah kita dapat belajar dari teladan yang disampaikan Yesus. Ada beberapa pertanyaan
yang harus dijawab:
a. Bagaimana dengan kehidupan kita?
b. Apa yang saat ini menjadi prioritas dalam hidup ini?
c. Pekerjaan, materi, keluarga ataukah melakukan apa yang Allah kehendaki yaitu
melayani sesama?
d. Maukah kita menempatkan kehendak Bapa di atas kehendak kita pribadi?

Adik-adik yang dikasihi oleh Tuhan, Bagi Yesus, keluarga yang sejati bukan semata-mata
terletak hanya pada hubungan pertalian darah dan daging seseorang, tetapi juga dapat

77
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

terjadi pada seseorang yang benar-benar dekat dengan orang lain, yang tidak mempunyai
hubungan darah atau sedaging dengannya. Hubungan itu bisa terletak pada pengalaman
bersama seseorang dengan orang lain, memiliki minat bersama, kepatuhan bersama dan
tujuan bersama. Dan Syarat menjadi saudara Yesus adalah ketika kita mau melakukan
kehendak Bapa di Surga.

Hidup dalam sebuah persekutuan dengan saudara seiman, akan menolong dan
menguatkan menjalani kehidupan ini. Karena di dalam persekutuan dengan saudara
seiman, kita dapat saling berbagi, saling mengingatkan dan saling menopang satu dengan
yang lain (Ibrani 10:25). Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Adik-adik yang dikasihi oleh Tuhan, pada hari ini kita diajak untuk belajar berbagi,
karena berbagi merupakan bagian kita untuk mengasihi sesama. Dengan berbagi, kita
belajar untuk melakukan kehendak Allah. Karena semua adalah sama dihadapan Allah.

Ayat Hafalan:
Kis 2:4: “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.”

*(EPC)*

78
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRINITAS IV, WARNA: HIJAU
17 Juni 2018

TOLERANSI
Lukas: 7: 1-10

TUJUAN:
1. Anak-anak mengetahui dan sadar bahwa mereka hidup dalam dunia yang penuh dengan
keberagaman ( banyak perbedaan ), baik suku, agama, budaya ataupun yang lainnya.
2. Anak dapat bersikap menghargai keberagaman yang ada di negri ini.

LATAR BELAKANG TEKS DAN KONTEKS:


Bangsa Yahudi pada zaman Yesus dijajah oleh bangsa Romawi, sehingga banyak tentara
Romawi yang ditempatkan di daerah-daerah pemukiman orang Yahudi dalam rangka untuk
menjaga keamanan dan supaya tidak terjadi pemborantakan. Salah satunya adalah Perwira
Romawi. Perwira Romawi ini mempunyai agama Roma, menyembah dewa-dewa dan
mempunyai suku bangsa Roma. Perwira ini adalah seorang yang rendah hati, mau menolong
sesama dan mau mengasihi bangsa Yahudi. Disamping itu perwira ini juga mau hidup
bergaul dengan bangsa Yahudi yang berbeda latar belakang. Perwira Romawi ini juga mau
menghormati kepercayaan bangsa Yahudi dengan terlibat membantu pembangunan rumah
ibadah. Situasi seperti ini menjadikan tentara Romawi dapat diterima oleh orang-orang
Yahudi. Dalam kehidupan mereka bersamapun tercipta suasana yang damai, karena saling
menghormati dan menghargai serta ada kerjasama yang baik diantara mereka, awalupun
terdapat banyak perbedaan.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak pulau yang tersebar dari Sabang sampai
merauke. Indonesia yang menjadi negara maritim ini memiliki kekayaan yang melimpah,
baik kekayaan alam, kekayaan budaya maupun kekayaan lainnya. Bangsa indonesia
menyadari dan mengakui bahwa bangsa ini adalah satu walaupun memiliki banyak
perbedaan. Baik suku, agama, adat istiadat budaya, bahasa. Di negri ini terdapat enam agama
yang disyahkan oleh pemerintah, yaitu; agama Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan
Konghuchu serta aliran kepercayaan. Harus diakui bahwa hidup di Indonesia terdapat
banyak keragaman, banyak perbedaan antara satu dengan yang lainnya, masyarakat Indonesia
adalah masyarakat majemuk. Keberagaman ataupun perbedaan yang ada ketika dikelola
dengan baik akan menjadi sebuah kekuatan, karena satu dengan yang lain saling terkait.
Tetapi bila perbedaan ataupun keragaman ini tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
gesekan, benturan,perpecahan bahkan kehancuran. Untuk itu salah satu sikap yang harus
dilakukan oleh setiap anak bangsa ini adalah harus membangun sikap menghargai dan
menghormati perbedaan yang ada, harus ada toleransi umat beragama supaya kehidupan yang
harmonis dan damai dapat terjadi di negri ini. Pelajaran ini dibuat supaya anak dapat
menyadari kemajemukan yang ada dan dapat bersikap bijaksana di tengah kehidupan
masyarakat yang plural.

PERSIAPAN:
1. Pelayan menyiapkan beberapa alat peraga: yaitu gambar
2. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai

79
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

3. Pelayan anak melakukan doa bersama.


4. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak
dengan sukacita.

NYANYIAN:
3. Bertemu Dalam Kasihnya
4. Hari Ini Ku Rasa Bahagia
5. Bahasa Cinta
6. Ku Cinta Keluarga Tuhan

Pelayanan Firman
1. Kelas Besar
a. Firman dengan cerita
Selamat pagi adik-adik,
Kalau kakak boleh tanya, di negara kita ada berapa agama ya yang diakui pemerintah?
Dan ada berapa suku ya di seluruh Indonesia? Yang kita tahu ada agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu, ada enam ya adik-adik. Lalu kalau
jumlah sukunya ada berapa ya? Wah tentu banyak sekali ya? Dari aceh sampai
Merauke terdapat banyak suku. Tiap suku mempunyai budaya, bahasa, makanan yang
berbeda. Wah pokoknya banyak perbedaannya. Ada suku Bugis, suku Jawa, Batak,
Lampung dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana supaya di negara kita atau di tempat
kita menjadi tenang dan tentram walaupun banyak perbedaan agama dan suku? Untuk
menjawab pertanyaan ini kita akan belajar dari seorang perwira Romawi.

Adik-adik. Ada seorang perwira Romawi yang tinggal di kapernaum. Mengapa ya


perwira Romawi mau tinggal di Israel? Ya, pada saat itu bangsa Yahudi sedang
dijajah oleh bangsa Romawi, sehingga banyak prajurit Romawi yang tinggal di daerah
orang Yahudi. Termasuk Perwira romawi ini. Orang Romawi yang tinggal di wilayah
Israel tentu dalam hidupnya mempunyai perbedaan dengan orang Yahudi. Perwira ini
beragama Romawi, yaitu agama yang menyembah kepada dewa-dewa, sedangkan
orang Israel beragama Yahudi. Selain perbedaan agama, berbeda pula suku bangsa
dan budayanya. Tetapi ada yang menarik adik-adik.

Walaupun perwira Romawi ini tinggal di sebuah masyarakat yang berbeda agama dan
sukunya, tetapi orang Romawi ini dapat hidup bersama dengan masyarakat Yahudi,
hidup rukun dan harmonis. Mengapa bisa terjadi demikian ya adik-adik? Ya, karena
perwira Romawi ini mempunyai sikap yang baik, mau berteman dengan orang
Yahudi, mau menghargai dan menghormati agama orang Yahudi. Meskipun terdapat
banyak perbedaan, tetapi orang Romawi ini mau mengasihi sesamanya walaupun
berbeda agama dan suku. Sebagai perwira Romawi, dirinya tidak sombong dan suka
menolong orang lain. Contohnya: ketika hambanya sakit Perwira ini berusaha untuk
menyembuhkannya.Pertolongannya menunjukan bahwa dirinya mau peduli pada
sesama yang menderita. Menolong dilakukan dengan jalan mengutus tua-tua Israel
kepada Yesus yang telah ia dengar bahwa Yesus sang penyembuh telah datang di
kapernaum. Selain itu perwira Romawi juga terlibat membantu dalam pendirian
tempat ibadah orang Yahudi. Hal ini mau menunjukkan bahwa dirinya juga mau
menghargai dan menghormati agama lain. Adik-adik kalau ada orang yang mau
mengasihi, peduli dan mau menolong orang lain serta mau menghormati agama orang
laian, kira-kira orang seperti ini disukai atau dibenci oleh orang lain ya? Ya tentu saja

80
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

kehadirannya sangat disukai oleh orang lain. Karena kehadirannya akan


mendatangkan damai.

Adik-adik, melalui Firman Tuhan pada saat ini, kita semua bisa belajar, bahwa kita
tinggal bersama dengan orang lain. Orang lain yang berbeda suku, agama dan budaya.
Disekolah kita punya teman yang beragama Islam, Hindu, Katolik. Ada yang sukunya
Jawa, Batak, Lampung, Palembang, dst. Supaya hidup kita tenang dan damai, maka
yang harus kita lakukan adalah hidup memnghormati agama lain, menghormati suku
lain. Walaupun banyak perbedaan ketika kita saling menghagai dan menghormati
maka akan tercipta kehidupan yang damai. Maukah kita menghormati dan mengasihi
orang lain walaupun berbeda? Kalau kita mau, itu namanya anak Tuhan. Amin.

b. Aktifitas.
1) Kunjungan silahturahmi pada hari besar keagamaan.
2) Diskusi Film Ceng-ceng poo, dengan beberapa pertanyaan panduan? Bisa diunduh
di https://www.youtube.com/watch?v=R-VwT1hBpIE
Pertanyaannya:
- Apa yang menarik dari film tersebut?
- Pelajaran apa yang bisa kita ambil dalam cerita tersebut?

2. Kelas Kecil
a. Firman dengan mewarnai
1) Pelajaran di mulai dengan mewarnai gambar tempat ibadah (semua agama), atau
mewarnai gambar pemimpin umat beragama dengan pakaian identitasnya.
Dilanjutkan menempel ke depan sambil mengucapkan nama tempat ibadah yang
ditempel.
2) Setelah selesai mewarnai, pengajar memberikan penjelasan bahwa di Indonesia
terdapat banyak agama, suku dan budaya serta banyak perbedaan lainnya.
3) Dengan keberagaman yang ada pengajar menjelaskan kepada anak sikap yang
harus dibangun dalam diri anak, Yaitu: toleransi atau menghormati antar umat
beragama lain, tidak boleh menghina, menjelekkan agama lain.
4) Mencontoh sikap Perwira Romawi maupun Tuhan Yesus, yang mau menghormati
ataupun menghargai kepercayaan orang lain walaupun berbeda suku bangsa.
5) Menekankan pengaruh yang terjadi bila mau hidup menghormati agama lain,
yaitu kehidupan yang damai dan tentram

b. Aktifitas
Mewarnai gambar

Ayat Hafalan:
Bisa pilih salah satu:
Matius 22:37-39
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.
Matius 7:12
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah
demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.
*(JN)*

81
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

sPANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK


MINGGU TRINITAS V, WARNA: HIJAU
24 Juni 2018

BEDA TIDAK HARUS DIBEDAKAN


1 Samuel 18:1-5

TUJUAN:
1. Anak memahami dirinya dan sesamanya adalah pribadi yang berbeda.
2. Anak menghargai sesamanya yang berbeda dengan menerima keberadaannya.
3. Anak mau berbagi kepada temannya yang berbeda.

PENJELASAN TEKS:
Peristiwa pada 1 Samuel 18:1-5 merupakan awal persahabatan antara Daud dengan Yonatan.
Daud turut serta dalam peperangan melawan orang Filistin, mengalahkan tentara yang paling
kuat di antara tentara Filistin yaitu Goliat (1 Samuel 17). Kemenangan itu berdampak besar
bagi barisan perang bangsa Israel. Mereka berubah menjadi berani, lalu mengejar dan
membunuh semua tentara Bangsa Filistin yang lari ketakutan karena Goliat telah mati oleh
Daud. Hal itu juga membuat raja Saul mempertanyakan anak siapakah Daud itu dan
menyuruh Daud menemuinya.

Ketika Saul habis berbicara dengan Daud, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud.
Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri. Mereka adalah barisan tentara bangsa
Israel. Namun, Yonatan tidak memandang latar belakang Daud. Kita dapat membedakan
keduanya. Yonatan anak raja, Daud anak petani atau peternak kambing domba; Yonatan
berkelimpahan harta kekayaan, Daud dari keluarga yang biasa saja. Perbedaan yang menonjol
itu tidak menghalangi mereka membangun persahabatan.

Persahabatan tersebut terwujud dalam hidup berbagi. Yonatan memberikan apa yang
berharga dari miliknya. Ia memberi Daud perlengkapan perang: jubah kebesarannya, baju
perang, pedang, panah dan ikat pinggangnya.

PERSIAPAN:
1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan
doa bersama, menyiapkan tempat untuk kebaktian dan menyambut anak-anak dengan
sukacita.
2. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman: Gambar untuk diwarnai bagi kelas
kecil dan kertas untuk kelas besar.

NYANYIAN:
1. Mari Kita Bersukaria
2. Dalam Yesus Kita Bersaudara
3. Yesus Sayang Semua
4. Ku Mau Ikut Yesus
5. Yesus Menginginkan Daku (KJ 424)

82
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

Pelayanan Firman
1. Firman untuk Kelas Besar dan Kecil
Adik-adik masih ingat siapa itu Daud? Siapa yang mau berbagi cerita tentang Daud? Kita
mengenal Daud, seorang tentara yang gagah berani. Keberaniannya ditunjukkannya
melalui perlawanannya kepada Goliat, tentara bangsa Filistin. Tentara yang besar tinggi,
dan membuat tentara Israel mengalami ketakutan. Akan tetapi Daud datang demi nama
Tuhan dan mengalahkan Goliat. Ketika selesai berperang, Daud bertemu dengan Yonatan
yang juga seorang tentara.

Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri. Meskipun mereka sama-sama tentara
bangsa Israel, namun mereka juga memiliki perbebadaan. Kita dapat membedakan
keduanya. Yonatan anak raja, Daud anak petani atau peternak kambing domba; Yonatan
berkelimpahan harta kekayaan, Daud dari keluarga yang biasa saja. Perbedaan yang
menonjol itu tidak menghalangi mereka membangun persahabatan. Yonatan tidak
memandang siapa Daud. Mereka saling mengasihi, menghargai satu dengan yang lain.
Meskipun mereka berbeda, tetapi tidak perlu dibeda-bedakan.

Kita dapat mencontoh Yonatan yang tidak membedakan dirinya dengan Daud. Meskipun
Yonatan anak yang kaya. Demikian Daud yang mau berteman dengan Yonatan. Adik-
adik, kita mempunyai teman-teman yang berbeda dengan diri kita. Bisa berbeda suku
(jawa, sunda, batak, bali dsb), berbeda karakter (pemarah, ramah, sopan dsb), berbeda
status (kaya, miskin dsb), berbeda agama (Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha dan
Konghuchu). Apa yang adik-adik rasakan selama berteman dengan teman yang berbeda
dari adik-adik? Apa yang dapat adik-adik rasakan? (berilah adik-adik kesempatan
menjawab).

Perbedaan itu tidak boleh kita beda-bedakan. Kita tetap harus mengasihi mereka. Kalau
kita melihat teman atau orang lain yang nggak punyak, kita tidak boleh menghinanya.
Kalau teman kita mau beribadah, kita tidak boleh mengganggunya bahkan
mempersilahkan mereka beribadah, meskipun kita sedang bermain bersama.

Yonatan mengasihi Daud sebagai temannya. Kasihnya dilakukan juga dengan hidup
berbagi. Yonatan memberikan apa yang berharga dari miliknya. Ia memberi Daud
perlengkapan perang: pakaian yang mahal, baju perang, pedang, panah dan ikat
pinggangnya. Demikian juga kita juga harus berbagi kepada teman, orangtua, saudara
dengan apa yang kita punya. Misal kita punya kue dan teman kita nggak punya, maka kita
beri teman kita. Kita nggak boleh kikir (pelit) dengan teman kita. Kita harus berbagi
kepada teman kita.

2. Aktivitas
a. Kelas Besar
- Pelayan mengajak anak sharing pengalaman bagaimana mereka berbagi kepada
teman-temannya.
- Pelayan mengarahkan anak untuk membentuk lingkaran, lalu membagikan kertas
dan meminta mereka menuliskan namanya di sudut atas kertas. Kemudian
menuliskan kata kebaikan di sebelah kanan dan kejelekkan di sebelah kiri.
- Kertas itu di berikan kepada anak lain di sebelah kanan dan diisi 1 kebaikkan dan
1 kejelekan. Demikian kertas itu digeser ke sebelah kanan dan diisi lagi hingga
kertas itu berputar minimal 5 kali atau sampai kertas itu kembali pada pemiliknya,
sehingga setiap anak mendapat setidaknya 5 kebaikan dan 5 kejelekannya.

83
Panduan Kebaktian Anak GKSBS

- Terakhir, kertas dikembalikkan kepada pemiliknya.


- Pelayan bertanya kepada anak: pesan apa yang anak-anak dapatkan dari aktivitas
ini?
- Pelayan memberikan makna aktivitas ini bahwa anak mendapatkan informasi
yang baik dan jelek tentang dirinya yang berbeda dengan temannya. Anak
meningkatkan apa yang baik dan membuang yang jelek dari dirinya.

b. Kelas Kecil
- Pelayan memberikan gambar kepada anak untuk diwarnai.
- Pelayan memberikan 2 atau 3 kalimat tentang gambar tersebut.

Ayat Hafalan:
1 Samuel 18:3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti
dirinya sendiri.

*(LP)*

84

Anda mungkin juga menyukai