Anda di halaman 1dari 2

MINGGU V SESUDAH EPIFANI Minggu, 5 Februari 2023

06
Judul Pelajaran AKU dan BAPAKU YANG DI SORGA
Bacaan Alkitab MATIUS 7:7-11
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pada Akhir Ibadah Minggu, Anak layan dapat :
1. Menyebutkan siapa yang memberitahu tentang Allah Bapa di sorga yaitu Tuhan Yesus
2. Menceritakan gambarannya tentang seorang bapa yang baik.
3. Menyebutkan hal-hal yang akan ia lakukan untuk menjadi semakin akrab dengan Allah
‘Bapanya’.

URAIAN MATERI PELAJARAN


Bacaan ini adalah bagian dari khotbah Yesus di bukit. Pada waktu itu, Yesus sedang berkeliling di seluruh
Galilea (4:23). Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu (4:23). Sejak itu, tersiarlah berita
tentang Yesus sehingga banyak orang yang buruk keadaannya, menderita pelbagai penyakit dan
sengsara, kerasukan, sakit ayan dan lumpuh dibawa kepada Yesus untuk disembuhkan (4:24). Selain
itu, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia (4:25). Ketika Yesus melihat orang banyak itu,
naiklah Ia ke atas bukit dan mulai berbicara dan mengajar mereka (5:1-2). Dengan kata lain, sebagian
besar para pendengar dari khotbah Yesus ini adalah orang-orang yang buruk keadaannya. Kepada
orang-orang seperti itu, Yesus mengajarkan tentang hal pengabulan doa (7:7-11).
Untuk memahami ay. 7-11, kita perlu memperhatikan kembali konteks ajaran Yesus yaitu Injil Kerajaa
Allah (4;23). Setelah itu, dengan menyimak ajaran sebelumnya (5:4-7:6), Yesus beberapa kali
memperkenalkan (siapa) Allah sekaligus menghubungkan antara Allah dengan para pendengar khotbah-
Nya (5:3-9, 5:16, 5:45, 48, 6:1,4, 6:6, 8, 9-15, 18, 30, 32). Dengan demikian, ay. 7-11 ini pun secara
tersirat memperlihatkan hubungan antara Allah dengan para pendengar atau pengikut Yesus.
7:7 Secara lengkap, kalimat yang dikatakan Yesus adalah jika para pendengar atau pengikut-Nya
meminta kepada Allah Bapa maka Allah akan memberikan sesuai yang diminta-Nya; jika para
pendengar mencari, dalam hal ini kebenaran, maka mereka akan mendapatkan kebenaran dari
Allah; jika para pendengar mengetok pintu Kerajaan Allah (bisa juga ditafsirkan sebagai
persekutuan orang percaya ataupun pintu keselamatan) maka Allah akan membukakan pintu itu
(bnd. Yoh 10:1-9).
7:8 Yesus memastikan bahwa setiap orang akan mendapat sesuai yang diharapkan dari Allah.
7:9-11 Yesus memperkenalkan Allah sebagai Yang tidak pernah salah dalam memberi sesuatu kepada
umat-Nya. Ibarat seorang bapa yang tidak akan memberi batu kepada anak yang meminta roti
ataupun ular kepada yang meminta ikan, Allah pun akan memberikan yang baik (yang berguna
seperi roti dibanding batu dan yang tidak membahayakan seperti ikan, bukan ular).
7:11 Merupakan penegasan dari pengajaran Yesus supaya para pendengar-Nya tidak salah
menafsirkan yaitu Allah adalah Bapa (yang di sorga), yang memberikan yang baik kepada mereka
yang meminta.
Ungkapan “kepada mereka yang meminta” secara tidak langsung menjadi semacam ‘syarat dan
ketentuan yang berlaku’ (SKB) dari tindakan Allah untuk memberikan yang baik. Ungkapan itu
memperlihatkan adanya suatu hubungan antara orang yang meminta dengan yang diminta, yang kira-kira
seperti berikut: pihak para pengikut Yesus ataupun orang yang percaya kepada Yesus ataupun yang
menganggap diri sebagai anak-anak Allah, harus terlebih dahulu menyapa atau datang kepada Allah
dalam kalimat meminta (bukan memerintah). Artinya, Allah memberikan yang baik bukan tanpa dasar
atau sebab melainkan berdasarkan permintaan. Pada umumnya, orang atau pihak yang meminta sesuatu
dari orang lain memiliki pertimbangannya sendiri, antara lain: ia berada dalam keadaan yang sangat
membutuhkan dan orang yang dimintai sesuatu itu adalah orang yang diperkirakan mampu dan bersedia
memberi sesuai permintaan. Ini berarti, orang yang meminta, selain sudah benar-benar bergumul tentang
kebutuhannya, ia juga mengenal orang yang akan dimintai tolong. Hubungan ‘saling mengenal dan
mengandalkan’ inilah yang diharapkan terjadi antara Allah dengan anak-anak-Nya (orang percaya).
SBA Kelas TK Edisi ke – 41 Januari s.d Maret 20191 SBA Kelas KECIL Edisi ke – 63 Februari s.d Maret 2023
Berdasarkan gambaran ini, maka penerapan untuk anak layan Kelas Kecil adalah ia dapat memahami
Allah sebagai Bapanya yaitu dengan menceritakan seakrab apa dia dengan Allah dalam kehidupan sehari-
hari.
KERANGKA PENYAMPAIAN MATERI
1. Kakak layan mengajak anak layan menyanyi dari Kidung Ceria 22 “Besarlah Kasih Bapaku”.
2. Kakak layan mengajak anak layan berdoa mohon bimbingan Roh Kudus.
3. Kakak layan mengajak anak layan membacakan firman Tuhan.
4. Kakak layan menyampaikan materi pengajaran sesuai dengan uraian materi pelajaran.
5. Kakak layan mengajak anak layan mengerjakan aktivitas dengan mewarnai gambar.
6. Kakak layan mengakhiri kegiatan mengajar dengan mengajak anak layan mengucapkan ayat
hafalan dari Matius 7 : 7 dan kemudian mengajak anak layan bernyanyi dari Kidung Ceria 279
“Mintalah”.
CONTOH CERITA
Selamat pagi adik-adik….
Pada suatu hari, Tuhan Yesus sedang berkeliling di daerah Galilea.
Sambil berjalan keliling, Ia mengajar di rumah-rumah ibadat.
Tuhan Yesus banyak bercerita tentang Kerajaan Allah.
Tidak hanya itu, kalau ada orang sakit, Tuhan Yesus juga menyembuhkan mereka.
Lama-lama, orang-orang yang mau mendengarkan ajaran Tuhan Yesus
dan yang mau disembuhkan dari penyakitnya tambah banyak.
Nah, adik-adik….
Ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak itu,
Tuhan Yesus mengajarkan mereka begini: “siapa yang perlu apa-apa,
mintalah kepada Allah, Bapa kita yang di sorga, pasti akan diberikan.
Siapa yang mencari Allah, pasti akan ketemu.
Siapa yang mengetok pintu untuk masuk ke Kerajaan Allah,
pasti pintunya akan dibukakan karena Allah itu jauh lebih baik dari ayah kita sendiri.
Ayah kita sendiri saja, tidak akan memberi batu, kalau kita minta roti.
Ayah kita sendiri tidak akan memberi ular kalau kita minta ikan.
Allah Bapa kita yang di sorga jauh lebih baik dari itu.
Ia akan memberikan yang baik bagi kita anak-anak-Nya.
Adik-adik…..
adik-adik perlu tahu bahwa ketika Allah selalu memberikan yang baik kepada kita,
tidak mungkin yang mencelakan atau yang merugikan,
kita juga diharapkan dapat menjalin hubungan yang akrab dengan Allah,
jangan cuma kalau ada perlunya saja, baru datang meminta.
Sekalipun kita tidak punya permintaan, Allah menginginkan supaya kita memperlakukan-Nya
seperti seorang anak yang sangat mengasihi ayahnya sendiri: diajak bicara dalam doa;
ditanya pendapat-Nya ketika kita mau melakukan sesuatu; jika kita melakukan kesalahan,
Allah mau jadi orang pertama yang kepadanya kita mengaku salah dan minta ampun.
Dengan demikian, kita akan merasakan bahwa Allah sesungguhnya Bapa yang sempurna
(baik, pemurah, pengampun, supporter, dll) bagi kita, anak-anak-Nya.
ALAT PERAGA
1. Gambar Tuhan Yesus sedang berkhotbah di bukit.
2. Gambar seorang bapa memberikan roti kepada seorang anak dengan tangan kanannya sambil
menyembunyikan batu di tangan kirinya dan seorang bapa yang lain memberikan ikan kepada seorang
anak dengan tangan kanan sambil menginjak ular dengan kaki kirinya.
AKTIVITAS
1. Tanya – jawab.
2. Menyebutkan sifat atau karakter dari bapa yang baik, sebagaimana yang ditunjukkan pada alat peraga
no. 2.
3. Diskusi tentang apa yang dapat dilakukan untuk semakin mengakrabkan diri dengan Allah.

_______________________________________________________________________ CCTVM/dt

SBA Kelas TK Edisi ke – 41 Januari s.d Maret 20192 SBA Kelas KECIL Edisi ke – 63 Februari s.d Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai