Anda di halaman 1dari 154

BUKU IV.C.

PEDOMAN MENGAJAR
SEKOLAH MINGGU
TAHUN KE-I
GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

KELAS : ANAK TANGGUNG (AT) I


ppp– SD Kelas IV )
( Umur 10 Tahun

SATUAN-SATUAN
PEMBELAJARAN
1
POKOK UTAMA : I. ALLAH
TUJUAN UMUM : Supaya anak dapat menjelaskan bahwa Allah itu Esa, Ia
adalah Pencipta dan Pemelihara langit, bumi serta segala
isinya.

Yang ingin diajarkan kepada anak adalah menyangkut pertanyaan “siapakah


Allah dan bagaimana anak dapat mengakui-Nya sebagai Tuhan, Pencipta dan Pemelihara
seluruh ciptaan secara khusus manusia !” Allah Mahakuasa sebab Dialah Pencipta langit
dan bumi, memelihara dan memberi masa depan yang sempurna bagi cipataan-Nya.
Kejadian 1:1 berkata : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.
Ungkapan ini merupakan suatu berita atau seruan kemenangan, yaitu “proklamasi”
bahwa Allah adalah Penguasa langit dan bumi sebab Dia-lah yang menciptakannya, Dia-
lah pemilik langit dan bumi termasuk manusia. Langit dan bumi bukan ciptaan dewa-
dewi atau manusia seperti yang diceritakan dalam dongeng-dongeng suku (mitos). Semua
yang disebutkan dalam kitab Kejadian 1:1-2:4a diciptakan oleh Allah karena itu manusia
harus menyembah Allah, tidak menyembah ciptaan Allah.
Dalam Keluaran 3:14 Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa di gunung
Allah, yaitu gunung Horeb dengan nama AKU ADALAH AKU. Kemudian sebutan nama
ini digunakan dengan kata Ibrani YHWH (baca: Yahwe) dari akar kata haya yang berarti
hidup, kehidupan, sumber atau asal kehidupan. Dengan demikian dipahami bahwa Allah
adalah sumber dan asal-usul segala sesuatu. Bagaimana kita tahu akan hal ini ? Dalam
pengajaran ini Allah dikenal dalam diri Yesus Kristus.

POKOK BAHASAN : I. 1. ALLAH DALAM DIRI YESUS KRISTUS


TUJUAN KHUSUS : Supaya anak dapat mengaku Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat dunia.

Bagaimana anak dapat mengenal Allah melalui pengalaman hidupnya yang nyata
lalu mengakui-Nya sebagai sumber hidupnya sehingga ia memuliakan Allah sebagai
Tuhan yang telah menciptakannya ? Itulah pergumulan dalam Pokok Bahasan ini yang
perlu diajarkan kepada anak selama beberapa minggu ke depan.
Dalam Markus 1:11 dikatakan bahwa : “Engkau-lah Anak-Ku yang Ku kasihi,
kepada Mu-lah Aku berkenan “. Ungkapan ini merupakan suatu berita atau “proklamasi”
tentang “Yesus adalah Anak Allah”. Dalam diri Yesus dan pekerjaan-Nya manuisia
melihat kuasa, pemeliharaan dan penyelamatan manusia oleh Allah. Karena itu
pengisahan kembali hidup dan karya Yesus kepada anak-anak merupakan pokok bahasan
penting agar mereka mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya dalam kehidupan
mereka.

PELAJARAN-PELAJARAN MINGGUAN :

MINGGU KE-1
Sub Pokok Bahasan : SIMEON DAN HANA MENYAMBUT YESUS
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 21 - 40
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini 2
2. Menyebutkan umur Yesus ketika disunat
3. Menjelaskan kegembiraan Simeon dan Hana
4. Menjelaskan alasan Simeon dan Hana menyambut Yesus
5. Menyatakan mau menyambut Yesus dalam hidupnya
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Simeon, seorang penduduk Yerusalem. Ia seorang lelaki tua bangsa Yahudi yang
hidupnya benar dan saleh. Simeon sedang menantikan ‘penghiburan bagi Israel’
dan mengaku Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah untuk membawa
kelepasan bagi Israel. Simeon sedang menunggu untuk melihat Yesus, sebab
Tuhan telah memberitahukannya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat
Yesus. Simeon ketika menatang Yesus pada kedua tangannya dan menyerahkan-
Nya kepada Allah (bandingkan Imamat 16:10; Mazmur 22:11), ia menubuatkan
bahwa ada orang yang akan menerima Yesus tetapi akan ada yang menolak Dia
sebagai Mesias. Simeon bersuka-cita dan menaikan pujian tentang Yesus karena
apa yang dikatakan Tuhan benar-benar terjadi.
1.2. Hana berarti “belas kasihan” adalah seorang janda yang sudah berusia 84 tahun,
seorang nabiah, anak perempuan Fanuel dari suku Asyer. Ia adalah bagian dari
kaum Israel yang menantikan penghiburan bagi Israel. Ia selalu berada di Bait
Allah untuk berdoa. Ia menyaksikan bagaimana Simeon bersyukur bertemu
Yesus. Hana mengerti maksud Tuhan, sehingga ia menyampaikan hal itu kepada
semua orang di Yewrusalem bahwa Allah telah menggenapi janji-Nya.
1.3. Ketika seorang anak lahir dalam keluarga bangsa Yahudi, maka ada tiga upacara
suci harus dilakukan menurut hukum Taurat, yaitu :
1) Upacara sunat. Seorang anak disunat pada hari ke-8, yaitu hari pertama pada
minggu kedua. Pada hari pertama ia belum mempunyai nama, artinya ia masih
berdosa; Pada hari pertama minggu kedua (hari ke-8) barulah disunat dan
diberi nama, artinya ia menerima kasih-karunia Tuhan. Disunat berarti mati
(darah mengalir), maksudnya mengorbankan hidup sendiri; tetapi juga berarti
kelahiran baru sebagai “anak perjanjian”.
2) Setiap anak sulung yang lahir adalah milik Allah, sehingga harus
dipersembahkan bagi Tuhan (Keluaran 22:29). Karena itu Allah berfirman :
“Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung” (Keluaran 13:2). Itulah yang
dilakukan pada hari ke-40 (hari pentahiran – Lukas 2:22). Yesus dibawa ke
Bait Allah oleh orang tuanya, Ia dipersembahkan kepada Allah, kemudian
ditebus oleh orang tuanya dengan mempersembahkan persembahan
sebagaimana diatur oleh Hukum Taurat (Bilangan 18:15,16; Lukas 2:24).
3) Pentahiran kehidupan Maria setelah persalinan Yesus. Setiap ibu yang baru
melahirkan dianggap najis sampai 8 hari setelah anaknya disunat (Imamat 12).
Karena itu Maria membawa persembahan pentahiran kepada Tuhan di Bait
Allah. Bentuk persembahan yang dibawa Yusuf dan Maria menunjukan
bahwa mereka berada pada kelompok orang miskin.
Hari ini adalah hari yang mulia bagi Maria, Yusuf dan Yesus, mereka masuk ke
Bait Allah, lalu imam melakukan upacara satu demi satu menurut hukum Taurat.

3
2. Renungan
Simeon dan Hana bersyukur karena telah melihat Yesus, Tuhan dan Juruselamat
dunia. Mereka bersyukur karena janji Allah diberikan kepada manusia, yaitu
keselamatan dan hidup yang kekal. Di dalam Yesus manusia mengenal keselamatan
yang daripada Tuhan. Sudahkah kita mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita ?

3. Metode Mengajar : Cerita, Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar, Sketsa

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Kisah tokoh-tokoh unik dalam Alkitab;


Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika genap 8 hari, anak sulung Yusuf dan Maria disunat menurut hukum
Taurat, lalu diberi nama Yesus.
6.2. 40 hari kemudian, Yusuf membawa Yesus ke Bait Allah untuk ibadah pentahiran
bersama Maria ibunya menurut hukum Taurat.
6.3. Ketika mereka memasuki Bait Allah, Simeon bertemu Yesus dan menatang-Nya
dari kedua orang tuanya, lalu ia memuji Tuhan dan memberkati anak itu seperti
dalam ayat 29-35.
6.4. Ada Hana, seorang nabiah di situ, ia menyaksikan hal itu dan memberitahukannya
kepada penduduk Yerusalem.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempelkan gambar/sketsa lalu menjelaskan peraturan kelahiran
seorang anak sulung bagi orang Israel.
1.2. Pengasuh menceritakan kedatangan Yusuf, Maria dan Yesus ke Bait Allah, lalu
bertemu Simeon.
1.3. Pengasuh menjelaskan apa yang dilakukan Simeon bagi Yesus
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk bersyukur kepada Tuhan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Berapakah umur Yesus ketika disunat ?
3.2. Mengapa Simeon bersuka-cita dn memuji Tuhan ketika bertemu Yesus ?

4. Ayat Hafalan : Lukas 2 : 29

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,

4
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

SKETSA
UPACARA SUCI KELAHIRAN

Kelahiran

Upacara Suci pada hari ke-8, Upacara Suci pada hari ke-40,
yaitu : yaitu :
1. Sunat 1. Persembahan sebagai “anak
2. Pemberian nama perjanjian”
2. Penebusan anak
3. Pentahiran Maria, ibu Yesus

5
Hari mulia bagi keluarga
Hari bersyukur bagi umat Tuhan

MINGGU KE-2
Sub Pokok Bahasan : ORANG KAYA MENYAMBUT YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 2 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini
2. Menyebutkan tempat kelahiran Yesus
3. Menyebutkan persembahan yang diberikan orang kaya kepada Yesus
4. Menyatakan ingin menyambut Yesus dengan persembahannya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ada tiga pengertian tentang orang-orang Majuz, yaitu :

6
1) Para ahli perbintangan dari daerah Timur, mungkin negeri Babel. Mereka
percaya bahwa munculnya sebuah bintang yang cemerlang adalah tanda
kelahiran seorang pemimpin besar.
2) Nama sebuah suku dari bangsa Madai yang mempunyai jabatan imam di
kerajaan Persia. Mereka adalah segolongan orang bijaksana atau ahli nujum
yang menafsirkan mimpi dan pesan-pesan dari ilah-ilah.
3) Dalam PB, arti orang majuz diperluas meliputi semua orang yang
mempraktekan ilmu sihir (bandingkan : 2 Timotius 2:5; 4:8; I Petrus 1:4; 5:4).
Orang majuz yang dimaksud dalam Matius 2:1-12 agaknya adalah ahli nujum
agamawi non-Yahudi yang dapat mengamati dan menafsirkan arti bintang, karena
itu bisa disebut sebagai ahli perbintangan. Ada juga yang mengatakan bahwa
orang-orang majuz adalah raja-raja yang datang dari negeri Timur. Mereka
mengamati bintang-bintang dan mengambil kesimpulan bahwa telah lahir seorang
Raja Agung bangsa Yahudi.
1.2. Kisah ini tidak menyebutkan jumlah orang majuz, tetapi dari jumlah persembahan
mereka, ditafsirkan jumlah mereka sebanyak tiga orang sesuai dengan tiga jenis
persembahan, yaitu emas, kemenyaan dan mur. Emas melambangkan kemuliaan,
kemenyaan melambangkan kuasa dan perlindungan, mur melambangkan berkat
pengurapan.
1.3. Dalam Alkitab PB, disebutkan tentang 4 orang Herodes, yaitu Herodes Agung,
Herodes Antipas, Herodes Agripa I, Herodes Agripa II. Yang dimaksud dalam
Injil Matius 2 adalah Herodes Agung seorang keturunan bangsa Edom. Ia adalah
seorang raja yang lalim. Dibunuhnya istrinya, kemudian membunuh tiga orang
anak kandungnya dan beberapa sahabat karibnya. Herodes sangat kejam
memerintah bangsa Yahudi, barang siapa berani menyatakan tidak setuju
atasannya, ia dibunuh. Atas dasar karakternya ini, ia pun memerintahkan untuk
membunuh anak-anak di Betlehem setelah peristiwa orang-orang majuz.

1.4. Ada Lima pedoman dari karakter orang-orang majuz mencari Yesus, yaitu :
1) Mereka memiliki pandangan yang teliti tentang keahliannya (majuz sama
artinya dengan berhikmat), sehingga dapat menafsirkan dan memastikan
kapan Raja Agung, Yesus dilahirkan.
2) Mereka memiliki “kerinduan” untuk bertemu dengan Raja Agung. Jika
melihat bintang dan memahami maknanya itu sebenarnya sudah cukup.
Mereka cukup untuk memberitahukan hal itu kepada siapa saja dan itu akan
dipercaya. Tetapi yang penting bagi orang-orang majuz adalah adanya
kerinduan untuk bertemu dan menyembah Raja Agung itu.
3) Mereka “bertekun” dalam upaya mencari dimana Raja Agung itu dilahirkan.
Mereka telah mendapat petunjuk dari bintang maupun ahli kitab bangsa
Yahudi. Tetapi mereka harus “tekun” dalam mencari hingga mendapatkan
sang Raja itu.
4) Mereka “percaya kepada firman Tuhan”. Orang-orang majuz adalah ahli
bintang. Mereka punya pengaruh dan kuasa untuk menemukan Raja Agung,
tetapi ketika mereka mendengar firman Tuhan dari para ahli Kitab bangsa
Yahudi, mereka sangat mempercayainya dan pergi mendapatkan Raja Agung
itu dan menyembah Dia.
5) Mereka memiliki sifat “kerendahan hati”. Sikap inilah yang menuntun mereka
kepada bayi Yesus, Raja Agung itu.

7
2. Renungan :
Para majuz dipimpin oleh Tuhan untuk melihat Raja Agung yang lahir di Betlehem.
Mereka adalah orang kafir yang tidak percaya Allah, tetapi mereka menggunakan
karunia pengetahuannya untuk mengerti karya Allah bagi dunia dan manusia. Mereka
bukan saja mau melihat kemuliaan-Nya, tetapi yang lebih adalah menyembah Yesus.
Sudakah kita menyembah Yesus dengan benar ? Sudahkah kita mempersembahkan
apa yang kita punyai bagi Yesus ? Lakukanlah sekarang di awal tahun ini.

3. Metode : Cerita

4. Alat Peraga : Gambar

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah;


Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di Tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majuz dari Timur.
6.2. Orang-orang majuz mencari Yesus, mereka bertanya-tanya, seperti pada ayat 2-3.
6.3. Raja Herodes terkejut mendengar berita dari orang-orang majuz beserta seluruh
Yerusalem.
6.4. Raja Herodes mengumpulkan semua ahli kitab untuk menelitinya, dan ternyata
ada dalam nubuat kitab nabi Mikha.
6.5. Orang-orang majuz pergi menyembah Yesus dengan mempersembahkan emas,
kemenyaan dan mur.
6.6. Setelah itu mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain.
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang siapakah orang-orang Majuz ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah orang-orang majus ke Betlehem dengan petunjuk
bintang, lalu bertemu Raja Herodes, lalu mendikusikan pertemuan mereka dan
hasilnya.
1.3. Pengasuh menjelaskan kisah orang-orang majuz bertemu dan menyembah Yesus,
lalu mempersembahkan emas, kemenyaan dan mur.
1.4. Pengasuh menjelaskan arti teologis dari persembahan-persembahan itu.
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk menyembah Yesus dan mempersembahkan
hidupnya bagi Yesus, Raja Agung.

2. Aktivitas :
Mengumpulkan bantuan (uang atau barang ) untuk menolong sesama temannya yang
membutuhkan pertolongan.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Roma 12:1

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :

NO ACARA KEGIATAN WAKT


U

8
01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi
dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa
Pengumuman
Jabatan tangan

MINGGU KE-3
Sub Pokok Bahasan : MENGUNGSI KE MESIR
Bahan Alkitab : MATIUS 2 : 13 - 15
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini
2. Menyebutkan nama raja yang mau membunuh Yesus
3. Menjelaskan mengapa Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Mesir
4. Menyatakan percaya kepada kuasa Allah yang menyelamatkan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam Alkitab PB, Ada 4 orang yang disebutkan Herodes, yaitu Herodes Agung,
Herodes Antipas, Herodes Agripa I dan Herodes Agripa II. Yang dimaksud dalam
Injil Matius 2 adalah Herodes Agung seorang keturunan bangsa Edom. Ia adalah
seorang raja yang lalim. Dibunuhnya istrinya, kemudian ia membunuh tiga orang
anak kandungnya dan beberapa sahabat karibnya. Herodes sangat kejam
memerintah bangsa Yahudi, barang siapa berani menyatakan tidak setuju atasnya,
ia dibunuh. Atas dasar karakternya ini, ia pun memerintahkan untuk membunuh
anak-anak di Betlehem setelah peristiwa orang-orang majuz. Namun demikian,
Herodes tidak mungkin menggagalkan rencana Allah yang besar. Setelah Tuhan
menyelamatkan orang-orang majuz kembali ke negerinya, kini Tuhan
menyelamatkan keluarga Yusuf, mereka berangkat ke Masir pada malam hari.

9
1.2. Yusuf dan Maria berdasarkan firman Tuhan membawa Yesus mengungsi ke
Mesir. Kisah ini menampakan bagaimana keselamatan manusia ditentukan oleh
Tuhan sendiri dan bagaimana manusia dengar-dengaran pada firman Tuhan.
Yusuf dalam kisah ini ditampilkan sebagai tokoh yang taat dan setia akan janji
firman Tuhan. Dalam firman Tuhan ada keselamatan dan kehidupan dalam damai
sejahtera.
1.3. Kuasa kemanusiaan raja Herodes berada dibawah kuasa dan kehendak Tuhan.
Herodes tak dapat mengendalikan kuasa Tuhan.

2. Renungan :
Kuasa manusia tidak melebihi kuasa Allah. Kita belajar untuk taat dan setia akan
firman Tuhan, sebab dalam firman Tuhan ada kuasa yang menyelamatkan.

3. Metode Mengajar : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Sketsa Kuasa Herodes dan Kuasa Tuhan

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah tokoh-tokoh unit dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah orang-orang majuz berangkat melalui jalan lain, marahlah raja Herodes. Ia
berencana membunuh Yesus (Raja yang baru dilahirkan itu).
6.2. Sebelum rencananya itu dilaksanakan, nampaklah malaikat Tuhan dalam mimpi
kepada Yusuf, dan berkata : ……………… (ayat 13).
6.3. Yusuf bangun, lalu membawa Maria beserta Yesus, malam itu juga mereka
berangkat ke Mesir.
6.4. Keluarga Yusuf tinggal di Mesir sampai Herodes mati, barulah mereka kembali
ke Nazaret.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan tentang kisah keluarga Yusuf mengungsi ke Mesir.
1.2. Pengasuh menjelaskan alasan mereka mengungsi ke Mesir.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk percaya akan kuasa Tuhan dalam hidupnya.

2. Aktivitas :
Pengasuh menempelkan kertas manila di papan, lalu meminta anak menulis bentuk
kuasa Tuhan yang dialaminya tiap-tiap hari.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Roma 1:16

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan

10
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

BENTUK-BENTUK KUASA TUHAN YANG


DIALAMI ANAK-ANAK TIAP-TIAP HARI.

1.

…………………………………………………………………….

2.

…………………………………………………………………….

3.

…………………………………………………………………….

4.

……………………………………………………………………..

5.

…………………………………………………………………….

6.

…………………………………………………………………….

7.

11
MINGGU KE-4
Sub Pokok Bahasan : MENOLONG PADA SUATU PESTA
Bahan Alkitab : YOHANES 2 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini
2. Menjelaskan kekurangan yang terjadi pada pesta perkawinan
3. Menjelaskan Yesus mencukupkan kekurangan dalam pesta
4. Menyatakan percaya akan kuasa Yesus yang mencukupkan kekurangan kita

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan teks :
1.1. Kana adalah sebuah kota kecil di pegunungan Galilea, jaraknya kira-kira
beberapa jam perjalanan dari timur laut Nazaret. Di sinilah Yesus pertama kali
membuat tanda mujizat yang dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya
sehingga murid murid-Nya percaya kepada-Nya. Tuan pesta kelihatannya
adalah orang sederhana, hal mana nyata dari persediaan anggur yang tidak
mencukupi atau habis sebelum pesta berakhir. Biasanya pesta kawin dibuat
dengan penuh keramaian sehingga mengundang banyak orang. Karena di
Palestina terkenal sebagai negeri penghasil anggur, maka sudah menjadi
kebiasaan bahwa di setiap pesta harus disediakan anggur, sekalipun tuan
pestanya miskin.
1.2. Perjamuan kawin adalah pesta suci bagi orang-orang Israel, karena perkawinan
adalah lambang cinta-kasih Allah terhadap umat-Nya. Mujizat air berubah
menjadi anggur adalah hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari orang
Yahudi, apalagi pada saat perjamuan kawin. Terkadang persediaan untuk pesta
bisa tidak cukup karena banyaknya orang yang datang. Jika hal itu terjadi maka
pesta tidak jalan baik lagi atau tuan pesta akan malu dan merasa rendah diri.
Justru mujizat Yesus terjadi dalam konteks hidup seperti itu, dimana tuan pesta
sedang binggung tentang bagaimana caranya memenuhi keperluan pesta

12
tersebut. Yesus berkuasa dan kuasanya nyata bagi mereka yang berkekurangan
tetapi yang meyakini akan kuasa Yesus.
1.3. Yesus membuat mujizat itu secara diam-diam, ia tidak menonjolkan diri-Nya
supaya diketahui orang banyak. Sesungguhnya kehadiran Yesus dalam pesta
kawin di Kana mempunyai nilai tersendiri, bahwa pesta menjadi berarti bagi
para tamu yang datang. Dunia menjadi lain ketika kuasa Yesus berlaku dan hal
itulah yang terjadi di Kana yang di Galilea.
1.4. Tanda ajaib air berubah menjadi anggur mau menunjukan tentang kuasa kerajaan
Allah yang berlaku dalam hidup manusia. Melalui tanda ajaib ini ada suasana
berkecukupan dan damai-sejahtera bagi tuan pesta, tetapi ada kegembiraan dan
suka-cita bagi tamu-tamu pesta tersebut. Semua itu terjadi karena kuasa Yesus.

2. Renungan :
Apapun yang saudara perlukan dalam kehidupan ini terpergantung dari seberapa
besar iman dan percaya saudara kepada kuasa Yesus Kristus. Banyak mujizat terjadi
bukan hanya dalam hal-hal besar, tetapi justru dalam kehidupan kita tiap-tiap hari
yang paling sederhana sekalipun. Andalkan kuasa Yesus dalam kehidupan kita setiap
hari pasti anda melihat kuasa-Nya dalam hidupmu .

3. Metode Mengajar : Cerita, Tanya-jawab.

4. Alat Peraga : Gambar tempayan dan anggur

5. Buku Penuntun : Kamus Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah, Tafsiran Injil Yohanes

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ada pesta perkawinan di kota Kana yang di Galilea, ibu Yesus ada di pesta itu.
Yesus dan para murid-Nya juga diundang ke pesta itu.
6.2. Sementara pesta berjalan, mereka kekurangan anggur. Lalu Maria, ibu Yesus,
berkata kepada Yesus, Mereka kehabisan anggur. Lalu kata Yesus kepada
ibunya, mau apakah engkau daripadaku, ibu ? waktu Ku belum tiba.
6.3. Kata Maria kepada pelayan-pelayan, apa yang dikatakannya kepadamu, buatlah
itu.
6.4. Yesus menyuruh para pelayan mengisi penuh enam tempayan dengan air. Lalu
Yesus menyuruh para pelayan untuk mencedok air itu lalu membawanya
kepada pemimpin pesta.
6.5. Pemimpin pesta mencicipi air yang telah berubah menjadi anggur lalu bersuka-
cita dan heran atas kejadian itu.
6.6. Berkatalah pemimpin pesta kepada mempelai laki-laki bahwa dia menyimpan
anggur yang baik selama pesta berlangsung.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang kebiasaan pesta di Palestina atau bangsa Yahudi,
juga tentang anggur yang menjadi minuman khas setiap pesta.
1.2. Pengasuh mulai bercerita sesuai ringkasan cerita dengan mimik yang kreatif.
1.3. Pengasuh menunjukan gambar 6 tempayan yang diisi penuh dengan air oleh
hamba-hamba dari tuan pesta sesuai perintah Yesus.
1.4. Pengasuh menjelaskan tentang mujizat itu terjadi karena Yesus punya kuasa.

13
2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Peristiwa mujizat pertama yang dibuat Yesus pada pesta perkawinan di mana ?
3.2. Siapakah yang membuat air menjadi anggur di Kana ?
4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

14
MINGGU KE-5
Sub Pokok Bahasan : SEORANG GADIS CILIK YANG DIBANGKITKAN
Bahan Alkitab : YOHANES 4:46-54
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan penyembuhan gadis cilik
2. Menjelaskan mujizat Yesus tersebut
3. Menyatakan mengakui kuasa Yesus dalam hidupnya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kana adalah sebuah kota kecil di pegunungan Galilea, jaraknya kira-kira
beberapa jam perjalanan dari timur laut Nazaret. Di sinilah Yesus pertama kali
membuat tanda mujizat air berubah menjadi anggur pada suatu pesta perjamuan
kawin. Kini Yesus membuat tanda mujizat yang kedua, yaitu membangkitkan
anak seorng pegawai istana yang berada di Kapernaum. Yesus sendiri berada di
Kana sedangkan anak yang meninggal berada di Kapernaum. Kapernaum adalah
sebuah kota kecil di Galilea yang terletak di bagian pantai barat laut danau
Galilea. Kapernaum merupakan pelabuhan nelayan yang sangat ramai dan
sebagai pangkalan pengumpulan pajak. Kemungkinan pegawai istana yang
dimaksud adalah pegawai pengumpul pajak dari istana Kaisar yang bertugas di
Kapernaum.
Dengan perkataan Yesus : “anakmu hidup” seketika itu juga anak yang berada di
Kapernaum itupun hidup. Kuasa Yesus tidak dapat dibatasi oleh jarak dan letak
geografi. Kuasa Yesus melampau segala akal dan pikiran manusia.
1.2. Mujizat dalam Alkitab selalu berarti keajaiban, kuasa atau kekuatan dan sesuatu
yang berarti bagi manusia. Mujizat adalah sesutau yang berbeda dari yang biasa
terjadi dalam alam semesta dan kehidupan tiap-tiap hari manusia. Mujizat
merupakan penyataan kuasa dan kasih Tuhan bagi manusia agar manusia
mengakui kuasa Allah di tasa segala-galanya. Ada banyak tanda mujizat yang
dibuat Yesus untuk menunjukan kuasa-Nya atas kehidupan dunia dan manusia.
Kuasa Yesus melebihi kuasa penyakit bahkan kematian. Yesus sanggup
menyembuhkan berbagai penyakit, bahkan Yesus berkuasa atas kematian dan
alam maut. Itulah yang terjadi dengan apa yang diceritakan dalam Injil Yohanes
4:46-54. Tujuan mujizat ini adalah supaya nama Tuhan disebar-luaskan dan
diberitakan kepada segala makhluk.

2. Renungan :
Mujizat Yesus terjadi di Kapernaum, sebuah kota kecil di Galilea yang terletak di
bagian pantai barat laut danau Galilea. Ia merupakan pelabuhan nelayan yang sangat
ramai dan sebagai pangkalan pengumpulan pajak. Yesus menghendaki agar orang-
orang di Kapernaum mengakui kuasa Yesus melebihi segala sesuatu. Pegawai istana

15
yang punya kuasa dan kewenangan dari Kaisar untuk mengatur jalannya kehidupan
di kota itu tidak sanggup menyelesaikan masalah keluarganya. Pegawai istana ini
memerlukan kuasa Yesus dan mujizat-Nya. Dengan perkataan Yesus : “anakmu
hidup” seketika itu juga anak yang berada di Kapernaum itupun hidup. Kuasa Yesus
tidak dapat dibatasi oleh jarak dan letak geografi. Kuasa Yesus melampau segala akal
dan pikiran manusia. Percayakah saudara akan kuasa Yesus ?

3. Metode Mengajar : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga : Papan tulis atau kertas manila

5. Buku Penuntun : Kisah kota-kota dalam Alkitab; Ensiklopedia Alkitab; Sejarah


Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Yohanes.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus kembali dari Yudea ke kota Kana di Galilea.
6.2. Seorang pegawai istana dari Kapernaum yang anaknya sedang sakit, mendengar
Yesus di Kana, ia pergi menemui Yesus dan meminta supaya Yesus datang dan
menyembuhkan anaknya di Kapernaum.
6.3. Yesus berkata kepada pegawai istana : (ayat 48 ….. )
6.4. Kata pegawai istana kepada Yesus : (ayat 49 ….. )
6.5. Kata Yesus kepada pegawai istana : “pergilah anakmu hidup” (ayat 50). Pegawai
ini percaya akan kuasa Yesus, lalu pergi, kembali ke Kapernaum.
6.6. Di Kapernaum ia menemukan anaknya hidup, dan hal itu terjadi tepat jam satu
ketika Yesus berkata kepadanya kemarin di Kana.
6.7. Pegawai istana ini percaya akan kuasa Yesus, seluruh keluarganya pun percaya
akan kuasa Yesus.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta anak menyebutkan jenis-jenis penyakit mulai yang biasa
sampai yang mematikan.
1.2. Pengasuh meminta anak menulis jenis-jenis penyakit itu di papan tulis atau pada
kertas manila yang disediakan. Adalah baik jika telah dibagi perjenis penyakit.
1.3. Pengasuh bertanya : jika kita sakit, apakah yang pertama-tama harus kita lakukan
?
1.4. Pengasuh menceritakan bagaimana iman pegawai istana di Kapernaum yang
mencari Yesus ketika anaknya sakit hingga meninggal dunia, tetapi karena ia
percaya kuasa Yesus, maka anaknya dipulihkan Yesus dan hidup kembali.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk percaya akan kuasa Yesus dimanapun ia berada.

2. Aktivitas : Rencanakan kunjungan doa kepada teman-teman atau keluarganya yang


sakit di rumah ataupun di rumah sakit.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)


4. Ayat Hafalan : Mazmur 33 : 8 – 9
Ayat hafalan ini bisa digubah menjadi nyanyian pujian.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :

16
NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-6
Sub Pokok Bahasan : YESUS MEREDAHKAN ANGIN TAUFAN
Bahan Alkitab : MARKUS 4 : 35 - 41
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini.
2. Menyebutkan bahwa para murid takut karena tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan
3. Menyebutkan perkataan Yesus yang meneduhkan angin dan danau.
4. Menyatakan percaya kepada Yesus sebagai
17 Tuhan.
4. Menyatakan
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Angin taufan sering turun di danau Galilea pada bulan Oktober sampai awal bulan
November. Hal ini terjadi ketika musim panas lewat dan memasuki musim hujan
atau disebut musim peralihan yang berakibat adanya angin taufan. Ketika itulah
Yesus menyuruh para murid-Nya untuk menyeberang dengan perahu ke seberang
danau, di daerah orang Gerasa. Dalam perjalanan itulah mereka ditimpa taufan,
sedangkan Yesus sedang tertidur di buritan kapal.
1.2. Ketika dalam perjalanan penyeberangan itu, tiba-tiba mengamuklah taufan yang
sangat dahsyat sehingga ombak menyerbu masuk ke dalam perahu hingga hampir
penuh. Para murid ketakutan lalu membangunkan Yesus, katanya : “Guru, Engkau
tidak peduli kalau kita binasa ?”. Seharusnya para murid berkata : “Tuhan” dan
bukan mereka memanggil Yesus sebagai Guru. Sebutan terhadap Yesus ini
menunjukan bahwa para murid Yesus belum mengakui Dia sebagai Tuhan dan
Juruselamat, mereka hanya mengenal Dia sebatas sebagai seorang guru. Itulah
yang membuat mereka takut dan cemas menghadapi gelombang laut yang dasyat.
Hal ini terlihat dalam keraguan mereka pada ayat 41.

2. Renungan :
Orang yang takut dan ragu menghadapi pencobaan hidup adalah ciri mereka yang
tidak percaya akan kuasa Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup mereka.
Saudara sedang mengajar anak untuk percaya Yesus sebagai Tuhan, karena itu saudara
harus lebih dahulu mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara. Sudakah
saudara melakukannya ?

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Papan tulis, Kertas manila dan spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada waktu hari sudah petang, Yesus meminta para murid-Nya untuk bertolak ke
seberang danau dengan perahu dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
6.2. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat sehingga ombak menyembur
masuk ke dalam perahu sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
6.3. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan kapal di sebuah tilam. Para murid
membangunkan Dia katanya : “Guru, Engkau tidak peduli, kalau kita binasa ?”
6.4. Yesus bangun, menghardik angin itu, lalu berkata kepada danau itu : “Diam !
Tenanglah !” Lalu angin itu tenang dan danau menjadi teduh sekali.

18
6.5. Yesus berkata kepada mereka : “Mengapa kamu takut ? Mengapa kamu tidak
percaya ?”
6.6. Para murid menjadi sangat takut dan bertanya tentang siapakah Yesus
sebenarnya ?

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh memulai pelajaran dengan bertanya pada anak : siapakah yang pernah
merasa takut ? mengapa kamu takut ? (setiap anak diberi kesempatan
menyampaikan pengalamannya)
1.2. Pengasuh mencatat hal-hal yang membuat anak takut pada papan tulis atau kertas
yang disediakan.
1.3. Pengasuh bertanya pada anak : apakah yang kamu lakukan jika kamu takut ?
(Pengasuh mencatat pengalaman anak dibagian lain dari papan tulis).
1.4. Pengasuh menceritakan pengalaman para murid bersama Yesus ketika mereka
takut.
1.5. Pengasuh menjelaskan tentang mengapa para murid takut ? (karena mereka tidak
mengenal Yesus sebagai Tuhan)
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-
nya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : I Petrus 5 : 7

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran

19
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-7
Sub Pokok Bahasan : YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS
Bahan Alkitab : MATIUS 8 : 14 - 17
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini.
2. Menyebutkan penyakit yang diderita ibu mertua Petrus.
3. Menjelaskan cara Yesus menyembuhkan berbagai penyakit.
4. Menyatakan percaya akan kuasa Yesus sebagai Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

20
1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Petrus dan Andreas berasal dari Kapernaum, juga Yakobus dan Yohanes. Ada
beberapa orang yang telah menjadi pengikut Yesus juga tinggal di Kapernaum.
Kapernaum berarti “tempat penghiburan”. Karena itu penduduk Kapernaum
gembira mendengar kedatangan Yesus ke situ. Kini Yesus berada di rumah
Petrus. Ada sukacita dan penghiburan besar bahwa Yesus, Guru dan Tuhan
datang mengunjungi rumah Petrus, di sana akan ada tanda ajaib bagi rumah
Petrus dan seluruh kota Kapernaum.
1.2. Ibu mertua Petrus sedang sakit deman, penyakit yang sering diderita penduduk di
sekitar danau Galilea, sehingga mereka menyebutnya “demam api”. Ada
berbagai mantera yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit ini. Biasanya
penyembuhan di Galilea melalui cara : orang harus mengikatkan sebilah pisau
besi kepada pohon duri, dan sementara itu mengucapkan beberapa nats dari Kitab
Keluaran.
1.3. Sungguh lain cara Yesus ketika menyembuhkan penyakit demam itu. Ia pergi
kepada orang sakit itu, berdiri di sisinya (Lukas 4:39) sambil memegang
tangannya. Kuasa yang ada di tangan Yesus mengusir demam dari tubuh wanita
tua itu, maka ia pun menjadi sembuh. Sebagai tanda syukur atas kesembuhan itu,
wanita ini bangun lalu melayani Yesus. Ada ucapan syukur dan ada pelayanan
terhadap Tuhan yang penuh kuasa itu.
1.4. Selain Yesus mengusir kuasa penyakit demam dari ibu mertua Petrus, Ia juga
dengan sepatah kata, mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan berbagai
penyakit dari orang-orang Kapernaum yang datang kepada-Nya. Yesus berkuasa
memulihkan segala penyakit yang diakibatkan oleh roh-roh jahat.

2. Renungan :
Jika saudara mengalami kesakitan, jangan lari kepada kuasa setan atau orang pintar
atau mata rohani. Larilah kepada Tuhan Yesus melalui para hamba Tuhan dalam
jemaat, yaitu Pendeta, Guru Jemaat, Penginjil, Penatua dan Syamas. Merekalah
hamba Tuhan yang akan menolong saudara dengan kuasa Yesus. Lakukanlah jika
saudara mengalami masalah dalam hidupmu.

3. Metode : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga : Papan tulis (whiteboard), Kertas manila, Spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus datang ke rumah Petrus dan melihat ibu mertua Petrus sedang sakit
demam.
6.2. Yesus memegang tangannya lalu sembuhlah demamnya. Ia bangun dan melayani
Yesus.
6.3. Menjelang malam dibawanyalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan
setan dan berpenyakit.
6.4. Dengan sepatah kata, Yesus mengusir roh-roh dan menyembuhkan penyakit
mereka.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :

21
1.1. Pengasuh memulai pelajaran dengan bertanya pada anak : siapakah yang pernah
sakit ? mengapa kamu sakit ? (setiap anak diberi kesempatan menyampaikan
pengalaman waktu ia sakit)
1.2. Pengasuh mencatat hal-hal yang membuat anak sakit pada papan tulis atau kertas
yang disediakan.
1.3. Pengasuh bertanya pada anak : apakah yang kamu lakukan jika kamu sakit ?
(Pengasuh mencatat pengalaman anak dibagian lain dari papan tulis).
1.4. Pengasuh menceritakan Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan banyak
orang yang kerasukan setan dan sakit.
1.5. Pengasuh menjelaskan tentang kuasa Yesus sebagai Tuhan yang menyembuhkan.
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-
nya.

2. Aktivitas : Buatlah rencana perkunjungan kepada teman yang sakit.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :
Matius 8 : 22b
Dia-lah yang memikul kelemahan kita dan menanggung
penyakit kita.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

22
MINGGU KE-8
Sub Pokok Bahasan : PENDERITA KUSTA BERTEMU DENGAN YESUS
Bahan Alkitab : MARKUS 1 : 40 – 45 ; MATIUS 8 : 1 - 4
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kembali cerita ini.
2. Menjelaskan pertemuan seorang kusta dengan Yesus dan permohonannya.
3. Menyebutkan permintaan Yesus kepada orang kusta yang telah ditahirkan.
4. Menyatakan percaya akan kuasa Yesus sebagai Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Jemaat pertama melihat mujizat yang mereka alami sebagai tanda dimana Allah
sedang bekerja di tengah-tengah mereka. Mujizat Yesus mentahirkan seorang
kusta terjadi supaya nama Tuhan dipermuliakan dan kuasa Allah menjadi
nampak. Yesus adalah Anak Allah dan Tuhan bagi dunia.
1.2. Kusta adalah sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh virus tertentu yang
menyerang tubuh manusia dan dapat menyebabkan kerusakan sel tumbuh. Ada
dua jenis penyakit kuzta, yaitu kuzta basah dan kuzta kering. Pada zaman ini

23
telah ada obat yang dapat menyembuhkan kusta. Pada zaman PL hingga zaman
Yesus, penyakit kusta dipandang sebagai akibat dari dosa. Penyakit kusta
dianggap sebagai kutukan Tuhan atas seseorang karena dosa-dosanya. Orang
yang terkena kuzta dianggap tidak tahir atau sebagai orang berdosa sehingga ia
tidak diperkenankan hidup, bergaul, makan atau beribadah bersama orang lain.
Masyarakat lalu menyingkirkan mereka karena dianggap penyakit kuzta yang
disebabkan oleh dosa itu akan berpindah kepada mereka. Karena itu dalam kisah
ini dikatakan dalam Matius 8:2 “Maka datanglah seorang yang sakit kusta
kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia…”. Orang kusta itu tidak tinggal dalam
kota atau desa tetapi di luar atau diperkampungan konserntrasi khusus bagi kaum
kuzta.
1.3. Pentahiran terhadap seorang kuzta oleh Yesus mempunyai dua arti, yaitu Yesus
mengampuni dosa mereka dan Yesus mengembalikannya ke dalam kehidupan
persekutuan jemaat bersama-Nya. Tetapi masalah yang dituntut Yesus disini
adalah mereka harus bersyukur karena dosanya telah diampuni. Itulah yang
dimaksudkan dengan sesuai perintah Musa dalam Imamat 44:1-20.

2. Renungan :
Tuhan ingin mengajarkan bahasa kasih-Nya kepada sesama. Yesus dengan sepenuh
hati menolong orang kuzta, Ia mengampuni dosanya dan menyelamatkannya untuk
hidup secara baru dan benar. Hidup yang dituntut Yesus adalah hidup karena
bersyukur kepada Tuhan yang berkenan mengampuni dosa kita. Sudahkah kita hidup
karena ucapan syukur kepada Tuhan ?

3. Metode : Diskusi dan cerita

4. Alat Peraga : Gambar orang kusta;


Papan tulis (whiteboard), Kertas manila, Spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius;


Ensiklopedia Alkitab.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti
Dia.
6.2. Datanglah seorang kusta kepada Yesus lalu sujud menyembah-Nya dan berkata :
“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku”.
6.3. Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, lalu ia menjadi tahir.
6.4. Yesus berkata kepadanya seperti pada ayat 4.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada anak tentang apa yang ia ketahui tentang penyakit
kusta.
1.2. Pengasuh menunjukan gambar orang kusta lalu menjelaskan tentang penyakit
kusta dan keadaannya di Israel seperti yang dijelaskan dalam Kitab Imamat 44:1-
20.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang pertemuan seorang kusta dengan Yesus dan apa
permohonannya kepada Yesus.
1.5. Pengasuh menjelaskan tentang kuasa Yesus sebagai Tuhan yang menyembuhkan.

24
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-
nya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

25
MINGGU KE-9
Sub Pokok Bahasan : BARTIMEUS
Bahan Alkitab : MARKUS 10 : 46 - 52
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus menyembuhkan Bartimeus.
2. Menyebutkan seorang pengemis yang disembuhkan Yesus.
3. Menyebutkan permintaan Bartolomeus kepada Yesus
4. Menyatakan percaya akan kuasa Yesus sebagai Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Jemaat pertama melihat mujizat yang mereka alami sebagai tanda dimana Allah
sedang bekerja di tengah-tengah mereka. Mujizat Yesus mencelikan mata
Bartimeus terjadi supaya nama Tuhan dipermuliakan dan kuasa Allah menjadi
nampak. Yesus adalah Anak Allah dan Tuhan bagi dunia. Kuasa dan perbuatan-
perbuatan ajaib Tuhan harus dinyatakan bagi manusia supaya mereka percaya
serta memuliakan Allah. Oleh sebab itu Allah menggunakan penderitaan dan
kesakitan manusia, agar di dalam mereka mujizat dan kuasa Allah menjadi
nampak. Hal itulah yang diceritakan Injil Markus 10:46-52 tentang pencelikan
mata Bartimeus, seorang buta sejak lahirnya. Mujizat bukan sekedar tanda ajaib
tetapi banyak makna akan didapat dibalik sebuah mujizat Tuhan. Sebuah mujizat
hanya terjadi bagi mereka yang percaya atau beriman kepada Tuhan.
1.2. Pada zaman dahulu orang Israel percaya bahwa penyakit dan penderitaan
merupakan akibat dari dosa-dosa seseorang (bandingkan Ulangan 28:21-23,27-
28,34-35), sebaliknya keselamatan dan kesembuhan adalah anugerah Allah atas
iman seseorang kepada-Nya. Karena itu masyarakat selalu menyingkirkan orang-
orang sakit seperti buta sejak lahir dari kehidupan masyarakat, tidak boleh
bersekutu dalam ibadah umat karena dianggap najis bagi umat Tuhan.

26
1.3. Narasi tentang Yesus mencelikan mata Bartimeus, si buta di pinggiran jalan kota
Yerikho hendak menyatakan tentang bagaimana Tuhan memperhatikan orang-
orang yang tersingkir atau yang dipinggirkan dalam kehidupan masyarakat. Yesus
bukan saja menyembuhkannya tetapi juga menerimanya dalam kehidupan yang
sepenuh-penuhnya (Yohanes 10:10b).

2. Renungan :
Kuasa dan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan harus dinyatakan bagi manusia supaya
mereka percaya serta memuliakan Allah. Penyakit terkadang membuat manusia saling
menyalahkan dan menjauhkan diri seorang dengan yang lain. Tetapi firman Tuhan
mengajarkan bahwa Yesus mempedulikan mereka yang tidak dipedulikan dalam
kehidupan bersama. Renungkanlah sikap Yesus dan lakukanlah dalam hidupmu bagi
mereka yang tidak dipedulikan dalam masyarakat karena kesakitan dan keadaannya.

3. Metode : Cerita dan Tanya-jawab

4. Alat Peraga : Papan tulis (whiteboard), Kertas manila, Spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus;


Ensiklopedia Alkitab.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika Yesus dan para murid-Nya keluar dari kota Yerikho,orang banyak
berbondong menikuti Dia.
6.2. Ada seorang buta bernama Bartimeus, anak Timeus duduk di pinggir jalan.
6.3. Ketika ia mendengar Yesus lewat di situ, ia berseru seperti pada ayat 47.
6.4. Banyak orang menegurnya, tetapi ia lebih keras lagi memanggil Yesus.
6.5. Yesus berhenti, Ia menyuruh memanggil Bartimeus, lalu bertanya kepadanya
seperti pada ayat 51.
6.6. Lalu Yesus menyembuhkan Bartimeus seperti yang disampaikan pada ayat 52.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada anak tentang apa yang ia ketahui tentang orang yang
buta. Apa penyebab orang buta ? Dapatkah mereka disembuhkan ? (Daftarkan
jawaban mereka pada papan tulis atau kertas yang disediakan)
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang orang buta dan keadaannya di Israel seperti yang
dijelaskan pada Penjelasan Alkitab di atas.
1.3. Pengasuh menceritakan tentang pertemuan si buta Bartimeus dengan Yesus dan
apa permohonannya kepada Yesus.
1.5. Pengasuh menjelaskan tentang kuasa Yesus sebagai Tuhan yang mencelikan
matanya sehingga ia dapat melihat kembali.
1.6. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-
nya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

27
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

28
MINGGU KE-10 (HARI DOA SEDUNIA / HDS)
Sub Pokok Bahasan : YESUS MENGAJARKAN CARA BERDOA YANG BENAR
Bahan Alkitab : MATIUS 6 : 5 - 13
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan cara berdoa yang benar seperti yang diajarkan Yesus.
2. Menerangkan bahwa jangan melakukan kebiasaan yang salah dalam berdoa
3. Mengucapkan Doa Bapa Kami secara benar.
4. Menyatakan hidup dalam doa yang benar

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pertama-tama harus dikatakan bahwa doa itu penting dalam hidup manusia. Ada
orang mengatakan bahwa “doa adalah nafas hidup orang percaya”. Artinya tanpa
doa, sebenarnya orang-orang percaya tidak menjalani kehidupan secara sempurna.
Orang yang tidak berdoa adalah orang yang tidak bernafas, atau ia sebenarnya
mati secara rohani walaupun ia hidup secara jasmani. Apa makna doa bagi kita
yang hidup pada masa kini ?
2.1. Doa adalah “cara” manusia bergaul dan berbicara dengan Tuhan. Atau doa adalah
“cara” manusia berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan demikian, doa membuat
manusia dekat ke hadirat Tuhan. Melalui doa, manusia menyatakan
pergumulannya dan harapannya kepada Tuhan agar Tuhan menyatakan kuasa-Nya
dalam hidup orang yang berdoa.
2.3. Pengajaran Yesus tentang Doa kepada para murid-Nya yang dicatat dalam Matius
6:5-13 adalah bagian dari cara hidup sebagai warga Kerajaan Allah. Ada 2 hal
pokok dalam pengajaran ini, yaitu :
1) Ayat 5-8 berbicara tentang bagaimana cara berdoa yang benar, yaitu :
1) Jangan berdoa seperti orang munafik, yaitu berdoa di dalam rumah ibadah
dan tikungan jalan supaya dilihat orang.
2) Berdoa yang benar haruslah di tempat khusus, di dalam kamar supaya
jangan diketahui oleh orang
3) Berdoa jangan bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal
Allah.
2) Ayat 9-13 adalah isi dari Doa Bapa Kami, yaitu :
1) Memuliakan nama Tuhan (ayat 9-10):
 “Bapa kami yang di Surga”. Tuhan dipanggil sebagai Bapa “kami”.
Artinya orang yang selalu berdoa, mempunyai hubungan khusus dengan
Tuhan sebagai Bapa-nya.

29
 “Dikuduskanlah nama-Mu”. Artinya nama Tuhan selalu yang khusus
atau dikhususkan dalam kehidupan orang yang berdoa. Nama Tuhan
punya tempat khusus dalam hidup sang pendoa.
 “Datanglah Kerajaan-Mu”. Artinya di pendoa meminta agar kuasa
Tuhan datang meliputi hidup dan keberadaannya. Hanya Tuhan yang
berkuasa atas segala pikiran, perkataan dan perbuatannya.
 “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga”. Artinya si pendoa
meminta agar dalam kehidupan ini jangan kehendak dirinya yang terjadi,
tetapi hidupnya berlangsung menurut maksud dan kehendak Tuhan.
Segala yang hendak terjadi dan di alami di dunia ini hendaknya
datangnya dari Tuhan di Surga.
2) Permohonan kehidupan (ayat 11-13a)
Ada 5 permohonan yang diajarkan Yesus, yaitu :
 Permohonan ke-1, tentang hal makanan : “Berikanlah kami pada hari ini
makanan kami yang secukupnya ”. Artinya bahwa Tuhan-lah pemilik
segala yang ada di langit dan di bumi. Karena itu mintalah apa yang
diperlukan secukupnya saja hari ini. Jangan meminta lebih banyak dari
yang diperlukan.
 Permohonan ke-2, tentang hal hidup dalam pengampunan : “ampunilah
kami akan kesalahan kami ”. Artinya bahwa hidup manusia selalu berada
dalam dosa, karena itu manusia berada dalam hukuman Tuhan. Setiap
hari manusia harus memohon kepada Tuhan agar dosanya diampuni.
Manusia harus sadar akan keberdosaannya. Manusia hidup karena
diampuni oleh Tuhan.
 Permohonan ke-3, tentang hal mengampuni orang lain : “seperti kami
juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami ”. Artinya karena
Tuhan sudah mengampuni kita dan memberikan kehidupan kepada kita,
maka kita harus juga mengampuni sesame yang bersalah kepada kita.
 Permohonan ke-4, tentang hal melepaskan diri dari pencobaan hidup :
“janganlah membawa kami ke dalam pencobaan ”. Memohon agar kita
menjauhkan diri dari segala hal yang akan membawa kita ke dalam dosa
dan perbuatan kejahatan.
 Permohonan ke-5 tentang hal jangan hidup dalam kuasa kejahatan serta
melakukan kejahatan : “Lepaskanlah kami daripada yang jahat ”. Hidup
kita selalu diikuti oleh kuasa kejahatan, karena itu berjaga-jaga akan
kuasa jahat yang setiap saat mengintai hidup kita.
3) Membenarkan kuasa Tuhan (ayat 13b). Si Pendoa percaya bahwa apa yang
didoakannya pasti dan benar adanya, bahwa Tuhan berkuasa melakukan
segala perkara dalam hidup si pendoa.
Kebenaran kuasa doa itu terungkap dalam kata-kata :
 “Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan ”, artinya si pendoa yakin
akan pemerintahan Tuhan dalam hidupnya.
 “dan kuasa ”, artinya si pendoa yakin bahwa doa yang ia naikan punya
kuasa dalam nama Tuhan.
 “ dan kemuliaan sampai selama-lamanya ”, artinya si pendoa dipenuhi
oleh kemuliaan Tuhan, bahwa Tuhan menghormati hidupnya dan
membawanya dalam kemuliaan hidup ini.
 “amin”. Si pendoa percaya dan yakin akan kuasa doa.

30
2. Renungan :
Doa adalah “cara” manusia bergaul dan berbicara dengan Tuhan. Doa adalah “cara”
manusia berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan demikian, doa membuat manusia
dekat ke hadirat Tuhan. Melalui doa manusia mengalami kemuliaan dan kasih Tuhan.
Melalui doa, manusia menyatakan pergumulannya dan harapannya kepada Tuhan agar
Tuhan menyatakan kuasa-Nya dalam hidup orang yang berdoa. Sudakah saudara
menjadikan doa nafas hidup saudara tiap-tiap hari ? Lakukanlah sekarang juga.

3. Metode : Ceramah dan diskusi.

4. Alat Peraga : Gambar Sketsa Doa Bapa Kami

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Doa Bapa Kami;

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus mengajarkan para muridnya tentang cara berdoa dan isi doa yang benar.
6.2. Cara berdoa yang benar terdapat dalam ayat 5-8.
6.3. Isi doa yang benar terdapat pada ayat 9-13.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada anak tentang apa yang ia ketahui tentang Doa dan
bagaimana biasanya ia berdoa. Apa tujuan ia berdoa ? (Daftarkan jawaban
mereka pada papan tulis atau kertas yang disediakan)
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang Arti doa dan bagaimana cara berdoa yang benar
seperti dalam Matius 6:5-8. (lihat Penjelasan Alkitab di atas)
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang Isi Doa yang benar seperti “Doa Bapa Kami dalam
Matius 6:9-13. (lihat penjelasan Alkitab di atas)
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk berdoa seperti yang Tuhan Yesus ajarkan.

2. Aktivitas : Nyanyikan “doa Bapa Kami”

3. Evaluasi :

4. Ayat Hafalan :

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

31
NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

SKETSA 1 :

32
BAGAIMANA CARA BERDOA YANG BENAR
(MATIUS 6:5-8)

1) Jangan berdoa seperti orang munafik, yaitu berdoa di


dalam rumah ibadah dan di tikungan-tikungan jalan
supaya dilihat orang.

2) Berdoa yang benar haruslah di tempat khusus, di dalam


kamar supaya jangan diketahui orang

3) Berdoa jangan bertele-tele seperti kebiasaan


orang yang tidak mengenal Allah.

SKETSA 2 :
ISI DOA “BAPA KAMI”

33
(MATIUS 6:9-13)

1) Memuliakan nama Tuhan (ayat 9-10) :


 “Bapa kami yang di Surga”.
 “Dikuduskanlah nama-Mu”.
 “Datanglah Kerajaan-Mu”.
 “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Surga”.

2) Lima (5) Permohonan kehidupan (ayat 11-13a)


 Permohonan ke-1, tentang hal makanan : “Berikanlah kami pada
hari ini
makanan kami yang secukupnya ”.
 Permohonan ke-2, tentang hal hidup dalam pengampunan :
“ampunilah kami akan kesalahan kami ”.
 Permohonan ke-3, tentang hal mengampuni orang lain : “seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami ”.
 Permohonan ke-4, tentang hal melepaskan diri dari pencobaan
hidup : “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan ”.
 Permohonan ke-5 tentang hal jangan hidup dalam kuasa kejahatan
serta melakukan kejahatan : “Lepaskanlah kami daripada yang
jahat ”.

3) Membenarkan kuasa Tuhan (ayat 13b). Kebenaran kuasa doa itu


terungkap dalam kata-kata :
 “Karena Engkau-lah yang empunyai Kerajaan ”,.
 “dan kuasa ”,
 “ dan kemuliaan sampai selama-lamanya ”,
 “amin”.

MINGGU KE-11
Sub Pokok Bahasan : MENYAMBUT SEORANG RAJA
Bahan Alkitab : MARKUS 11 : 1 - 11`
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan suasana penyambutan Yesus masuk kota Yerusalem
34 pada penyambutan itu
2. Menyebutkan nyanyian yang dinyanyikan
3. Menjelaskan arti nyanyian penyambutan itu
4. Menyatakan mau menyambut Yesus sebagai Raja dalam hidupnya
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Betfage dan Betania terletak di bukit Zaitun. Betfage berarti”rumah pohon ara”,
terletak di antara kota Yerikho dan Yerusalem. Bethania berarti “rumah buah
kurma” merupakan sebuah kota kecil yang terletak sekitar 3 km di sebelah timur
Yerusalem, pada lereng bukit Zaitun. Sedangkan bukit Zaitun letaknya mebujur
sepanjang 4 km dan merupakan bagian dari pegunungan di Palestina. Bukit
zaitun terletak 1 km sebelah Timur Bait Allah di Yerusalem. Disebut bukit zaitun
karena lerengnya ditumbuhi pohon-pohon zaitun.
1.2. Yesus memasuki kota Yerusalem untuk terakhir kalinya. Ia hendak menggunakan
seekor keledai muda yang sedang tertambat di Betfage, karena itu Ia mengutus
dua orang murid-Nya untuk mengambil keledai yang tertambat di kota itu,
dengan pesan kepada pemiliknya : “Tuhan memerlukannya”. Tentang
mengendarai keledai, dapat dijelaskan demikian :
1) Sejak dahulu kala bangsa Israel suka sekali mengendarai keledai. Lama
sekali barulah orang Israel mempergunakan kuda sebagai binatang kendaraan
(bandingkan Yosua 11:6,9). Raja Salomo yang pertama kali mendatangkan
banyak kuda dari Mesir (I Raja Raja 4:26). Orang Israel tidak menggunakan
kuda karena dianggap berasal dari dunia bangsa-bangsa kafir (lihat Mazmur
33:17). Keledai adalah lambang keyakinan dan kerendahan hati.
2) Yesus mengendarai keledai muda, untuk menggenapi nubuat Zakaria 9:9,
“Lihatlah, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda”. Yesus
mengendarai keledai melambangkan Ia adalah Raja yang memerintah dengan
adil dan lemah lembut.
3) Dengan sambutan para pengikut-Nya, Yesus memasuki kota Yerusalem.
Mereka menaruh pakaian di pundak keledai, rakyat meletakan pakaian dan
daun palm di jalan sebagai lambing menghormati orang yang datang sebagai
seorang terhormat. Lalu mereka menyanyikan lagu : “Hosana, diberkatilah Ia
yang datang dengan nama Tuhan, diberkatilah kerajaan yang datang,
kerajaan bapa kita Daud, hosanna di tempat yang maha tinggi”. Nyanyian ini
terdapat dalam kitab Mazmur 118:26. Biasanya dinyanyikan juga sebagai
nyanyian penyambutan Raja. Kata “hosana” dari kata Ibrani : hosyah-na,
artinya “berilah kiranya keselamatan” (Mazmur 118:25).
(Penjelasan lain dapat saudara baca pada Pedoman Mengajar Kelas AK III - Minggu ke-
9)

2. Renungan :
Beberapa hal menjadi perenungan dari peristiwa Yesus masuk kota Yerusalem adalah
sebagai berikut :
1) Sambutan orang banyak terhadap Yesus merupakan bagian penting dari
kedatangan-Nya ke dalam dunia, apalagi dengan nyanyian penghormatan dan

35
permohonan : “hosiana, berilah kiranya keselamatan kepada kami”.
Menyambut Yesus berarti memohon keselamatan dari-Nya.
2) Yesus disambut sebagai Raja, merupakan tanda dari kesengsaraan-Nya dan
kematian-Nya yang menjadi tujuan kedsatangan-Nya. Yesus adalah Raja
yang memerintah tidak dengan kekerasan tetapi dengan lemah-lembut.
3) Penyambutan ini adalah awal dari penyambutan Yesus kelak sebagai Raja
dan Hakim dunia. Yesus adalah Tuhan untuk selama-lamanya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Papan tulis/Kertas Manila dan Spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dan para murid-Nya telah dekat Yerusalem, Ia meminta dua orang murid-
Nya untuk mengambil seekor keledai muda yang tertambat di Betfage.
6.2. Para murid mengalasi pundak keledai itu dengan pakaian, lalu Yesus
menungganginya memasuki kota Yerusalem.
6.3. Banyak orang menghamparkan pakaian dan daun-daun hijauh di jalan untuk
menyambut Yesus.
6.4. Mereka menyanyikan nyanyian “Hosana” (ayat 9-10)
6.5. Sesampainya di Yerusalem, Yesus masuk ke Bait Allah dan melihat-lihat semua
bagian Bait Allah lalu kembali ke Betania.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar keledai, lalu menjelaskan fungsi dan artinya dalam
tradisi orang Yahudi.
1.2. Pengasuh menceritakan suasana ketika Yesus menunggangi keledai memasuki
Yerusalem.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga makna datangnya Yesus ke Yerusalem.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk menyambut Yesus sebagai Raja.

2. Aktivitas :
Mencari jalan bersama Yesus masuk Yerusalem

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Markus 11:9-10

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,

36
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

Aktivitas :
Jalan bersama Yesus masuk Yerusalem

( Masuk dari pintu B dan keluar ke pintu Y )

B (Betania)

37
Y
(Yerusalem)

MINGGU KE-12
Sub Pokok Bahasan : YESUS DIURAPI
Bahan Alkitab : MATIUS 26 : 6 - 13
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan suasana yang terjadi ketika Yesus berada di rumah Simon.
2. Menyebutkan siapa yang mengurapi Yesus dengan minyak.
3. Menjelaskan arti pengurapan itu.
4. Menyatakan mau bersaksi bagi Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Bethania berarti “rumah buah kurma” merupakan sebuah kota kecil yang terletak
sekitar 3 km di sebelah timur Yerusalem, pada lereng bukit Zaitun. Rupanya
setelah Yesus disambut memasuki kota Yerusalem, kini Ia kembali ke Bethania,

38
di rumah Simon si Kuzta. Di sinilah terjadi peristiwa pengurapan terhadap Yesus
oleh seorang perempuan.
1.2. Ada 2 pengertian tentang pengurapan, yaitu :
1) Secara azasi pengurapan adalah tindakan Allah yang menyatakan
pengkhususan seseorang atau benda bagi Allah. Atau seseorang/benda diberi
fungsi dan tempat istimewa dalam rencana Allah, misalnya imam besar, nabi,
atau raja (baca Keluaran 28:41; I Raja 19:16).
2) Pengurapan merupakan perlengkapan untuk pelayanan dan dihubungkan
dengan pencurahan Roh Allah (I Samuel 10:1,9; 16:13; Yesaya 61:1; Zakaria
4:1-4; Kisah 10:38; I Yohanes 2:20,27)
1.3. Apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut terhadap Yesus mempunyai tiga
makna, yaitu :
1) Perempuan itu datang kepada Yesus, lalu berdiri dibelakang-Nya. Tindakan
ini hendak menyatakan penghormatannya terhadap Yesus, bahwa ia karena
berdosa tidak layak berdiri di hadapan Tuhan. Ia mau mengaku dosanya dan
diselamatkan oleh Yesus.
2) Ia mematahkan leher buli-buli minyak wangi yang mahal itu, lalu
mencurahkan (mengurapi) kepala Yesus dan meminyaki kaki Yesus.
Tindakannya ini bermakna bahwa Yesus telah dikhususkan Tuhan untuk
menyelamatkan manusia.
3) Apa yang diperbuat perempuan ini, menyatakan bahwa ia mempersembahkan
apa yang ada padanya, yaitu minyak wangi yang mahal, seluruh hidupnya
untuk pelayanan bagi kemuliaan nama Yesus Kristus.

2. Renungan :
Sudahkah saudara memberi dirimu seutuhnya, mempersembahkan seluruh hidupmu
untuk pelayanan kepada Tuhan ? Hal itu dapat saudara lakukan jika saudara mau
mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-mu ?

3. Metode : Bercerita dan diskusi


4. Alat Peraga : (diatur oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab;


Tafsiran Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus berada di Bethania, di rumah Simon si kusta.
6.2. Datanglah seorang perempuan kepada Yesus membawa buli-buli berisi minyak
wangi yang mahal (minyak narwastu), lalu mengurapi Yesus sebagaimana
disebutkan pada ayat 7.
6.3. Menyaksikan peristiwa itu, para murid Yesus menjadi gusar, sebagaimana
disebutkan dalam ayat 8-9.
6.4. Yesus menanggapi pikiran mereka dan berkata sebagaimana terdapat pada ayat
10-13.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang hal “pengurapan”.
1.2. Pengasuh menceritakan tentang kisah Yesus diurapi oleh seorang perempuan di
rumah Simon si kusta.

39
1.3. Pengasuh menjelaskan makna pengurapan terhadap Yesus.
1.4. Pengasuh mengajak anak mengakui Yesus sebagai Tuhan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU


01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-13
Sub Pokok Bahasan : YESUS MELAKSANAKAN KEHENDAK BAPA-NYA
Bahan Alkitab : MATIUS 26 : 36 - 39
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Yesus berdoa di taman Getsemani.
2. Menyebutkan tempat di mana Yesus berdoa.
3. Menjelaskan makna dan cara doa Yesus di taman Getsemani
4. Menyatakan mau berdoa seperti Yesus berdoa menghadapi pergumulan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Getsemani dalam bahasa Aram disebut gat semen artimya ‘perasan minyak’,
nama sebuah taman (kepos - Yohanes 18:1) terdapat di Timur Yerusalem,
seberang lembah Kidron dekat bukit Zaitun. Getsemani adalah tempat yang
disenangi Yesus dan para murid untuk beristirahat, tetapi kemudian yang kini
telah menjadi panggung kesengsaraan, pengianathan Yudas dan penangkapan
Yesus (Markus 14:32-52). Menurut pendapat beberapa ahli kitab suci bahwa
kemungkinan taman Getsemani letaknya berhadapan dengan taman Eden yang
ada pada masa penciptaan.

40
1.2. Ketika Yesus di taman Getsemani, Ia bergumul tentang apa yang akan dialami-
Nya dan penderitaan manusia di hadapan Tuhan. Ketika itu Yesus berdoa seperti
dicatat dalam Matius 26:39 : “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah
cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi jangan seperti yang Ku kehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki”. Yesus dalam doanya meminta kehendak Allah
terjadi dalam hidupnya.
1.3. Cara berdoa menurut Yesus
1) Ayat 36, Pilihlah tempat yang baik dan layak untuk berdoa, lalu carilah
suasana yang mendukung pergumulan dan doa.
2) Ayat 37, Percaya diri ketika saudara hendak berdoa, nyatakan perasaan dan
sikap saat hendsak berdoa kepada Tuhan. Apakah saudara sedih, susah,
senang, suka-cita dan sebagainya, “katakan kepada Tuhan”.
3) Ayat 39, Maju menghadap Tuhan, sujud menyembah lalu mulailah naikan
hati untuk berdoa kepada Tuhan.
4) Ayat 39, Katakanlah apa yang hendak didoakan : “Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi jangan seperti
yang Ku kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki”. Dalam doa
Yesus ini ada 2 hal yang Ia minta kepada Bapa-Nya, yaitu :
1. Menyampaikan isi hati-Nya kepada Tuhan sebagai Bapa-Nya (“‘Ya Bapa-
Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”).
Menyampaikan rasa tidak mampu sebagai manusia, memohon
kemampuan TUhan.
2. Memohon kehendak Tuhan yang terjadi (jangan seperti yang Ku
kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki).

2. Renungan :
Doa dalam pergumulan hidup adalah menyampaikan apa yang dialami oleh kita
kepada Tuhan, dan bukan memaksakan maksud dan kehendak kita supaya didengar
dan dijawab berdasarkan kebutuhan kita. Tuhan yang maha kuasa mengetahui apa
yang kita doakan. Dia-lah Tuhan, yang dalam kuasa-Nya menjawab pergumulan doa
kita.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga : Sketsa Cara Berdoa Yesus

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah;


Tafsiran Injil Matius

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus dan para murid-Nya datang ke taman Getsemani. Setiba di situ ia meminta
ke-8 murid lainnya duduk di situ.
6.2. Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes lalu mereka menemani Yesus
untuk berdoa. Ia merasa sedih dan gentar.
6.3. Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya : ……. (ayat 39)
6.4. Yesus kembali menemui ketiga murid-Nya dan mereka tertidur. Yesus
membangunkan Petrus dan berkata : ….. (ayat 40-41)
6.5. Yesus kembali berdoa, sampai tiga kali, lalu kembali menemui para murid-Nya.
Ia membangunkan mereka, karena saatnya sudah tiba.

B. UNTUK ANAK :

41
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak, siapakah yang biasanya berdoa ? untuk apa mereka
berdoa ? bagaimana cara untuk berdoa ? (biarkan anak menjawab)
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang arti dan kuasa doa dalam pergumulan hidup
manusia.
1.3. Pengasuh bercerita tentang cara Yesus berdoa di Taman Getsemani.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kuasa Tuhan dalam doa.

2. Aktivitas : menulis doa menghadapi ulangan atau kesakitan

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Efesus 6 : 18

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

42
Alat Peraga :
Sketsa Cara Berdoa Yesus

1 pilihlah tempat yang baik


dan layak untuk berdoa

nyatakan perasaan dan sikap


saat hendak berdoa kepada
Tuhan

 maju menghadap Tuhan


 sujud menyembah-Nya
 berdoalah kepada Tuhan

Sampaikan maksud doamu


kepada Bapa-Mu yang di Surga

43
MINGGU KE-14
Sub Pokok Bahasan : YESUS MATI BAGI KITA
Bahan Alkitab : MATIUS 27 : 45 - 56
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan peristiwa kematian Yesus di kayu salib.
2. Menyebutkan kejadian-kejadian menjelang kematian Yesus.
3. Menyebutkan perkataan Yesus yang keempat di kayu salib.
4. Menyatakan percaya akan kematian Yesus bagi dirinya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Hukuman mati melalui penyaliban biasanya diberlakukan kepada para penjahat,
dengan tujuan untuk mempermalukan mereka di depan umum. Penjahat yang
hendak disalibkan, diikat dengan tali lalu dipaku pada kayu berbentuk T atau +
(salib). Orang yang kena hukuman salib adalah penjahat kelas kakap, budak yang
melakukan kesalahan dan para pemberontak. Mereka akan memikul salibnya ke
bukit dan disana dijalankan hukuman mati. Yesus dijatuhi hukan mati oleh
pemerintah Romawi karena Dia dituduh sebagai penjahat dan pemberontak. Hal ini
terjadi supaya manusia yang telah melakukan kejahatan dan memberontak kepada
Allah diselamatkan.
1.2. Pada zaman pemerintahan Romawi, para penjahat dan pemberontak yang kena
hukuman mati dibawa ke bukit Golgota artinya tempat tengkorak sebab di sanalah
mereka menjalani hukuman tersebut. Tempat ini diberi nama tempat tengkorak

44
karena terletak di dekat bukit yang berbentuk tengkorak manusia, dan karena di
tempat itu banyak orang telah mati terbunuh. Ke bukit inilah Yesus dibawa untuk
menjalani hukuman mati. Seperti seekor anak domba dibawah ke pembantaian,
demikianlah Yesus dibawa ke bukit tengkorak untuk dikorbankan demi
pengampunan dosa manusia.
1.3. Kematian yang terjadi bagi Yesus di bukit Golgota, adalah kematian untuk
menggantikan manusia berdosa sebagai penjahat, sebagai budak yang melakukan
kesalahan, dan sebagai pemberontak. Yesus adalah korban pengganti, Dia mati atau
dikorbankan menggantikan manusia, agar manusia diselamatkan.
1.4. Beberapa kejadian atau tanda ajaib yang mendahului kematian Yesus di kayu salib,
sebagai penyataan Allah kepada dunia bahwa dalam kematian Yesus ada
kemenangan atas maut, ada keselamatan dan hidup kekal. Tanda-tanda ajaib itu
adalah :
1) Kegelapan meliputi seluruh daerah itu dari jam 12 – jam 03 (ayat 45)
2) Ada seruan Yesus dari dalam kegelapan : “Eli, Eli, lama sabakhtani”, sebuah
doa yang berarti “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?”
3) Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, terjadi gempah bumi,
bukit-bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka,
4) Banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
5) Kepala Pasukan Romawi yang melihat kejadian-kejadian itu mengaku Yesus
sebagai Anak Allah.

2. Renungan :
Kematian Yesus di kayu salib, memiliki makna bahwa Dia menanggung semua
kesalahan dan dosa manusia sebagai penjahat dan pemberontak, bahkan sebagai
seorang hamba yang tidak setia kepada tuannya. Yesus mati supaya manusia hidup
dan memiliki Yesus dalam segala kelimpahan. Hari kita hidup dan mengalami berkat
dan anugerah Tuhan, karena ada Yesus yang berkorban dan menggantikan kita supaya
kita hidup.

3. Metode : Cerita dan Tanya-jawab.

4. Alat Peraga : Gambar Yesus di Salib

5. Buku Penuntun : Alkitab Studi; Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Markus

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Yesus disalibkan di Golgota, menjelang kematian-Nya, yaitu mulai jam
12 siang terjadi kegelapan meliputi daerah itu selama tiga jam, sampai jam 3
sore.
6.2. Dalam kegelapan itu terdengar Yesus berseru : “Eli, Eli, lama sabakhtani”, ini
merupakan sebuah doa yang berarti “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku ?”
6.3. Lalu Yesus berseru pula dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.
6.3. Saat itu terjadilah beberapa keajaiban, yaitu : tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah, terjadi gempa bumi, bukit-bukit batu terbelah, kuburan-
kuburan terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
6.5. Kepala Pasukan Romawi yang melihat kejadian-kejadian itu mengaku : “Sungguh
Yesus adalah Anak Allah”.

B. UNTUK ANAK :

45
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar Yesus disalibkan, lalu menjelaskan tentang
penyaliban sebagai bentuk hukuman mati bagi para penjahat.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah kematian Yesus, dengan menunjukan tanda-tanda
ajaib yang menyertai kematian-Nya.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Anak Allah.

2. Aktivitas : Kreasi membuat beragam salib dari kertas karton, gabus atau kayu

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

46
Gambar 1 :
Yesus disalibkan bersama dua orang penjahat

47
MINGGU KE-15
Sub Pokok Bahasan : YESUS BANGKIT BAGI KITA
Bahan Alkitab : MATIUS 28 : 1 - 10
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan para perempuan yang pergi ke kubur Yesus pagi-pagi sekali.
2. Menyebutkan peristiwa yang terjadi pada pagi-pagi itu.
3. Menyebutkan kata-kata Yesus kepada para perempuan yang bersedih.
4. Menyatakan percaya akan kebangkitan Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kebangkitan Yesus adalah satu kebenaran dalam Injil sebab kebangkitan menjadi
bukti bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kebangkitan Yesus memberi jaminan
akan kehidupan kekal bagi orang beriman. Kubur Yesus berbeda dari kubur pada
umumnya di Papua/Indonesia. Orang Yahudi membuat kubur pada dinding-
dinding gunung batu, semacam gua. Gua atau kubur itu mempunyai penutup.
Dalam gua-gua inilah mayat orang meninggal diletakan karena itu mayatnya
akan dirempah-rempah untuk mengawetkannya agar tidak berbauh. Demikianlah
Yesus ketika mati, jenazahnya diletakan dalam kubur seperti itu dan dirempahi.
1.2. Matius 28:1-10 menyampaikan tiga pokok penting dari kebangkitan Yesus, yaitu :
1) Kunjungan para wanita, yaitu Maria Magdalena dan Maria yang lain ke
kubur Yesus, memperlihatkan tentang ketidak-percayaan para pengikut-Nya
tentang kebangkitan Yesus dari kematian seperti yang dinubuatkan-Nya
sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh kepercayaan orang Yahudi bahwa jika
mereka meninggal maka jiwa mereka akan turun dan tinggal dalam dunia
bawah yang gelap. Karena itu mereka tidak percaya akan adanya kebangkitan
orang mati. Kisah kebangkitan Yesus mau menyatakan akan kepercayaan
Kristen bahwa ada kebangkitan orang mati sebagaimana dinubuatkan dalam
PL (Yesaya 26:19; Yehezkiel 37; Daniel 12:2-3).
2) Matius menceritakan apa yang terjadi di kubur, ketika para perempuan
datang ke sana, yaitu :
a) Terjadilah gempa bumi yang hebat
b) Seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu kubur.
Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Malaikat
itu menggulingkan batu penutup kubur lalu duduk di atasnya.
c) Penjaga-penjaga kubur gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang
mati

48
d) Malaikat itu menyatakan bahwa Yesus telah bangkit dan Ia mendahului
mereka ke Galilea.
e) Yesus sendiri berjumpa dengan para perempuan itu dan berkata : “salam
bagimu”
3) Peristiwa kebangkitan Yesus harus diberitakan kepada semua orang, bahwa
Yesus adalah Raja dan penguasa atas kematian dan maut. Di dalam
kebangkitan Yesus ada harapan dan pembaharuan hidup.

2. Renungan :
Kebangkitan Yesus mengalahkan ketakutan dan keraguan, karena itu Yesus meminta
kepada para perempuan yang telah menemukan damai sejahtera Yesus agar
menyampaikannya kepada orang lain. Orang percaya dipanggil untuk keluar dari
ketakutan, keraguan dan putus-asa akan masa depan yang menggerogoti kehidupan.
Orang percaya dipanggil untuk memberitakan berita kemenangan kepada semua
orang.

3. Metode : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga :

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab;


Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada hari pertama minggu itu, menjelang menyingsingnya fajar, pergilah Maria
Magdalena dan Maria yang lain ke kubur Yesus.
6.2. Maka terjadilah beberapa kejadian ajaib seperti terdapat pada ayat 2-4.
6.3. Lalu kata malaikat itu kepada para perempuan itu sebagaimana terdapat pada
ayat 5-7.
6.4. Lalu pergilah para perempuan itu, lalu berjumpa dengan Yesus. Kata Yesus
kepada mereka seperti pada ayat 9-10.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar kubur Yesus dan menjelaskan tentang bentuk kubur
Yesus serta tradisi merempahi mayat.
1.2. Pengasuh menceritakan tentang kunjungan para wanita ke kubur Yesus dan
menyaksikan tanda-tanda keajaiban itu.
1.3. Pengasuh menjelaskan pertemuan para perempuan dengan Yesus dan apa perintah
Yesus pada mereka.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Raja.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

49
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

Gambar 1 :

50
Bentuk kubur
(Yesus dikubur di sini).

MINGGU KE-16
Sub Pokok Bahasan : YESUS MENEMUI MURID MURID-NYA
Bahan Alkitab : LUKAS 24 : 36 - 49
51 ,
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat
1. Menceritakan suasana kehadiran Yesus di tengah-tengah para murid-Nya
2. Menyebutkan tindakan Yesus untuk meyakinkan para murid-Nya bahwa Ia telah
bangkit.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ada 10 kali Yesus menampakan diri-Nya kepada para murid Yesus, sesudah
kebangkitan-Nya. Penampakan ini dilakukan Yesus untuk memberi kekuatan
iman, pengharapan dan kasih mereka kepada-Nya. Penampakan ini juga
dilakukan karena para murid hidup dalam ketakutan, keraguan dan putus asa
akibat dari kematian Yesus. Sepuluh kali penampakan diri Yesus itu antara lain :
1) kepada perempuan-perempuan (Matius 28:1-10)
2) kepada Maria Magdalena (Markus 16:9-11)
3) kepada Petrus (Lukas 24:12; Yohanes 20:2-10)
4) kepada dua murid yang ke Emaus (Markus 16:12,13; Lukas 24:13-35)
5) kepada murid-murid tanpa Thomas (Yohanes 20:19-23; Lukas 24:36-49)
6) kepada murid-murid bersama Thomas (Yohanes 20:24-29)
7) kepada tujuh orang murid di danau Galilea (Yohanes 21:1-14)
8) kepada murid-murid dan saudara-saudara di atas sebuah bukit (Matius 28:16-
20; )
9) kepada Yakobus, saudara-Nya (I Korintus 15:7)
10) Ketika Yesus terangkat ke Surga (Lukas 24:48-52; Kisah 1:4-12)
1.2. Sub pokok bahasan ini berbicara tentang Yesus ‘menemui ‘ murid murid-Nya
(menemui = menampakan) merupakan penampakan Yesus yang ke-5. Kata
“menemui” berarti adanya hubungan yang baik tetapi kemudian putus karena
sesuatu sebab, lalu kini Yesus hendak memulihkan hubungan itu kembali. Yesus
berinisiatif datang menemui mereka (menampakan diri-Nya) untuk memberi
kekuatan iman, harap dan kasih. Orang yang hidup dalam iman, harap dan kasih
kepada Yesus, memiliki ciri hidup dalam suka-cita dan damai-sejahtera.
1.3. Isi dari perintah Yesus pada pertemuan dengan para murid-Nya adalah :
1) Jangan takut membela kebenaran dan menghadapi persoalan dalam kehidupan
(ayat 36-37)
2) Jangan hidup dalam keraguan akan masa depan (ayat 38)
3) Hiduplah dalam damai sejahtera (ayat 36)
4) Hiduplah dalam pertobatan (ayat 47)
5) Hidup dalam saling mengampuni seorang akan yang lain (ayat 47)

2. Renungan :
Jika kita percaya kepada Yesus, maka kita tidak hidup dalam ketakutan dan keraguan
akan masa depan. Ciri orang yang hidup dalam iman, harap dan kasih akan
kebangkitan Yesus ia memiliki karakter suka-cita dan damai dengan Allah dan sesama
manusia.

3. Metode : Cerita dan ceramah

52
4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Para murid sedang berkumpul dan bercakap-cakap tentang kebangkitan Yesus di
suatu tempat, pintu terkunci karena mereka takut kepada orang Yahudi dan
tentara Romawi.
6.2. Tiba-tiba Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata seperti pada ayat 37-
40.
6.3. Dan ketika para murid belum percaya karena girangnya, Ia berkata kepada mereka
seperti pada ayat 41-49 dan melakukan tanda pada waktu makan agar mereka
percaya.
6.4. Yesus mengutus para murid-Nya untuk bersaksi tentang kebangkitan-Nya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna penampakan diri Yesus kepada para murid-
Nya sesudah kebangkitan.
1.2. Pengasuh menceritakan tentang suasana ketika Yesus bertemu dengan para murid-
Nya.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang apa yang harus dibuat oleh para murid-Nya seperti
yang dikatakan Yesus kepada mereka.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup seperti lima hal yang diajarkan firman
Tuhan, yaitu :
1) Jangan takut membela kebenaran dan menghadapi persoalan dalam
kehidupan (ayat 36-37)
2) Jangan hidup dalam keraguan akan masa depan (ayat 38)
3) Hiduplah dalam damai sejahtera (ayat 36)
4) Hiduplah dalam pertobatan (ayat 47)
5) Hidup dalam saling mengampuni seorang akan yang lain (ayat 47)

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

53
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-17
Sub Pokok Bahasan : YESUS MENAMPAKAN DIRI KEPADA TOMAS
Bahan Alkitab : YOHANES 20 : 24 - 29
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah penampakan diri Yesus kepada Tomas.
2. Menyebutkan kata-kata Tomas karena ketidak-percayaannya
3. Menyebutkan pengakuan Tomas akan kebangkitan Yesus
4. Menyatakan mau mengaku Yesus sebagai Tuhan yang menang

MATERI PELAJARAN :

54
A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Penampakan diri Yesus kepada Tomas adalah penampakan yang keenam dari
sepuluh kali penampakan-Nya (lihat penjelasan Alkitab pada Pelajaran Minggu
ke-16). Penampakan kali ini bertujuan untuk memperingati Tomas akan ketidak-
percayaan dan kesombongannya dalam menerima kesaksian tentang kebangkitan
Yesus.
1.2. Yohanes 20:24-29, berbicara tentang 3 hal pokok, yaitu :
1) Ayat 24-25, tentang hal gagalnya seorang pengikut Yesus percaya kepada-
Nya. Tomas yang disebut Didimus artinya ‘anak kembar’, adalah seorang
murid Yesus yang pintar, terpelajar, dan mungkin memiliki status sosial
yang tinggi, sehingga ia dihormati dalam masyarakat. Karena itu Tomas
sombong dan jarang untuk mendengar informasi, saran, pendapat dan
teguran orang lain. Akibatnya Tomas meragukan dan tidak percaya akan
berita kebangkitan Yesus. Itulah dasarnya Tomas mengeluarkan pernyataan
dalam ayat 25.
2) Pada ayat 26, Yesus menyelesaikan persoalan keraguan Tomas, yang
hampir merusak persekutuan Yesus dengan para murid. Yesus datang
ditengah keraguan, persoalan dan tantangan yang dihadapi para murid.
Yesus hadir dalam kuasa kebangkitan yang merubah dan mengalahkan
keraguan, kedegilan hati dan ketidak percayaan Tomas. Yesus melindungi
dan menjaga persekutuan para murid-Nya dengan kuasa kebangkitan.
3) Hal ketiga terdapat dalam ayat 27-29, berbicara tentang akibat bagi mereka
yang meragukan kuasa kebangkitan. Yesus mendatangi Tomas dalam
persekutuan itu dan berkata kepadanya : “Karena engkau telah melihat
Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat
namun percaya”. Tomas telah menjadi pengikut Yesus, tetapi ia tidak mau
belajar menjadi murid yang setia, dan tidak mau merubah karakter
hidupnya.

2. Renungan :
2.1. Kebangkitan Yesus menuntut dari kita adanya perubahan karakter hidup. Tanpa
perubahan karakter hidup, kita akan menjadi orang yang merusak kehidupan
persekutuan dengan Yesus. Kita belajar dari Tomas yang tidak merubah karakter
hidupnya, telah membawanya kepada kegagalan hidup. Tomas tidak berbahagia,
karena kebahagiaan dan damai-sejahtera diberikan Yesus kepada mereka yang
percaya dan merubah karakter hidupnya yang sia-sia.
3.2. Yesus mnghrndaki agar orang-orang percaya selalu berada dalam persekutuan
dengan Dia. Orang-orang percaya selalu bersekutu dalam cinta-kasih dan
menantika mujizat dan kuasa Tuhan dalam hidup dan pelayanan mereka.

3. Metode : Cerita dan ceramah

4. Alat Peraga :

55
5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Yohanes

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tomas tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit ketika disampaikan oleh para
murid yang lain. Demikian kata Tomas seperti pada ayat 25.
6.2. Delapan hari kemudian Yesus menemui mereka dan Tomas ada di situ, lalu Yesus
berkata kepada Tomas seperti pada ayat 27.
6.3. Lalu Tomas percaya dan mengaku “Ya Tuhan-ku dan Allah-ku”.
6.4. Kata Yesus kepadanya seperti pada ayat 29.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang makna kebangkitan Yesus bagi para murid.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penampakan diri Yesus kepada para murid bersama
Tomas.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga pengertian penampakan tersebut.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam persekutuan dengan Yesus.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Yohanes 20:29

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

56
POKOK UTAMA : II. KERAJAAN ALLAH DAN HIDUP BARU
TUJUAN UMUM : Supaya anak dapat menyebutkan bahwa Kerajaan Allah hadir
dalam kehidupan manusia melalui karya Yesus Kristus.

Ada dua hal yang hendak diajarkan melalui pokok ini yaitu : pengertian tentang
Kerajaan Allah dan bagaimana karakter dan sikap hidup sebagai anak-anak Kerajaan
Allah.
1) Kerajaan Allah dipahami sebagai suatu keadaan hidup dimana Allah berkuasa dan
merajai kehidupan dunia dan manusia. Di dalam kekuasaan Allah itu manusia
mengalami suasana damai, sejahtera, keadilan, kebenaran, pengharapan, kasih dan
seterusnya. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya di dunia ini, Ia berkata :
“Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil” (Markus 1:15). Artinya bahwa situasi dan kondisi Kerajaan Allah harus
dibawa dekat dan menjadi bagian hidup manusia. Situasi dan keadaan itu telah
dimulai dengan kehadiran Yesus Kristus.
2) Kehadiran Kerajaan Allah dalam diri Yesus Kristus menuntut adanya situasi baru
dengan pola hidup dan tingkah-laku yang baru. Adanya pengertian baru dalam
menjalani kehidupan pribadi dan dengan sesama manusia yang sesuai dengan
tuntutan etika Kerajaan Allah sebagaimana diberitakan dalam Injil Matius pasal 5-7.
Allah dalam Yesus Kristus telah memberlakukan kuasa dan kehendak-Nya, karena
itu manusia yang percaya kepada Yesus dituntut untuk memahami dirinya sebagai
anak-anak Kerajaan Allah. Atas dasar itulah anak-anak Kerajaan Allah hidup

57
berdasarkan kasih dan kehendak Tuhan yang dinampakan melalui karakter dan sikap
hidup baru sesuai Injil Kristus.

POKOK BAHASAN : II. 1. HIDUP BARU DALAM PENGAMPUNAN TUHAN


TUJUAN KHUSUS : Supaya anak dapat menjelaskan bahwa ia adalah anak Kerajaan
Allah yang hidup baru dalam pengampunan Tuhan

Kuasa dan kehendak Allah bukan berada dan terjadi hanya di Surga, jauh dari
kehidupan dunia dan manusia. Allah menghendaki agar melalui kehidupan anak-anak
Kerajaan Allah, dunia dipengaruhi oleh sikap, pola dan gaya hidup yang sesuai dengan
Injil Kristus. Sebagaimana Alkitab berkata : “sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yohanes 13:34b); Juga dalam Matius 6:12
berkata , “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;”.
Mengapa demikian ? Anak-anak duniawi tidak memiliki sifat dan karakter
mengasihi dan mengampuni, sebaliknya anak-anak Kerajaan Allah dituntut untuk
memiliki karakter hidup saling mengasihi dan mengampuni seorang akan yang lain. Hal
itu terjadi supaya kuasa Allah berlaku dalam dunia dan mempengaruhi anak-anak
duniawi agar mereka percaya kepada Yesus dan diselamatkan.
Bagaimanakah sebagai anak-anak Kerajaan Allah, kita melakukannya ? Itulah
pelajaran yang hendak diajarkan pada beberapa minggu ke depan.

MINGGU KE-18
Sub Pokok Bahasan : ANAK YANG HILANG
Bahan Alkitab : LUKAS 15 : 11 - 32
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan perilaku anak yang bungsu.
2. Menceritakan anak bungsu yang hidup menderita karena sifatnya.
3. Menjelaskan bahwa anak bungsu sadar dan pulang ke rumah dan disambut bapanya.
4. Menyatakan mau hidup dalam pengampunan.

4. Menyatakan
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Perumpamaan anak yang hilang dalam Lukas 15:11-32 memberitakan tentang
“kehilangan arah hidup” karena keinginan daging, tetapi ada suka-cita kehidupan
karena “pertobatan” terjadi dalam diri seseorang. Ia disambut dalam suka-cita
Kerajaan Allah oleh sang Bapa yang mengasihinya. Pokok bahasan ini hanya
membahas tentang karakter anak bungsu yang hilang serta karakter bapanya.
1.2. Karakter anak bungsu yang membuatnya hilang, yaitu : tamak akan harta, salah
menggunakan berkat Tuhan, hidup tidak benar, hidup berfoya-foya, suka mabuk-
mabukan, hidup dengan pelacur dan sebagainya. Sedangkan karakter anak
bungsu yang membuatnya diselamatkan atau kembali kepada bapa-nya adalah :
sadar akan dosanya, menyesali akan kesalahannya, ada kemauan untuk kembali

58
ke rumah bertemu bapanya untuk mengaku kesalahannya, mau hidup baru dalam
pertobatan.
1.3. Karakter bapanya, yaitu Tuhan yang membuat Ia menyambut anak yang hilang
itu adalah karena Ia mengasihi dan mengampuni manusia yang bertobat dan mau
kembali ke jalan yang benar.

2. Renungan :
Apakah saudara mau hidup dari kasih dan pengampunan Tuhan ? Jika saat ini saudara
jauh dari Tuhan, kembalilah kepada-Nya karena Ia sedang menunggumu saat ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Sketsa Karakter si Bungsu dan Bapanya

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Seorang bapa mempunyai dua anak laki-laki.
6.2. Si bungsu meminta bapanya memberikan harta warisan miliknya.
6.3. Si bungsu membawa hartanya dan pergi ke kota, lalu berfoya-foya hingga
hartanya habis sehingga ia jatuh miskin.
6.4. Si bungsu pergi dan bekerja pada seorang majikan dan menjadi penjaga babi.
6.5. Si bungsu sadar akan kesalahannya dan ia pulang kembali kepada bapanya.
6.6. Bapanya menerima si bungsu dan merayakan pesta suka-cita dengannya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah anak yang hilang dengan fokus pada si bungsu.
1.2. Pengasuh mengajak anak untuk melihat karakter si bungsu dan karakter bapanya,
lalu mendaftarkan karakter itu.
1.3. Pengasuh menjelaskan karakter apa yang harus dimiliki anak sebagai anak-anak
Kerajaan Allah.
1.4. Pengasuh mengajak anak hidup sebagai anak-anak Kerajaan Allah.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan

59
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-19
Sub Pokok Bahasan : ZAKHEUS
Bahan Alkitab : LUKAS 19 : 1 - 10
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan nama orang yang ingin melihat Yesus
2. Menjelaskan mengapa orang bersungut-sungut ketika Yesus menumpang di rumah
Zakeus.
3. Menyebutkan bahwa Zakeus menerima Yesus dengan suka-cita
4. Menunjukan keyakinannya bahwa Yesus mau menerima orang berdosa.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Zakheus, seoarang yang bertubuh pendek adalah kepala pemungut cukai (kantor
pajak) di kota Kapernaum yang bekerja pada pemerintah Romawi. Ia seorang
Yahudi yang kaya raya dan menjadi pengikut Yesus. Di kalangan orang Yahudi,
para pemungut cukai dianggap sebagai pengkhianat karena bekerja untuk
pemerintah Romawi. Mereka biasanya memungut uang bukan sekedar untuk
cukai, melainkan lebih banyak untuk diri mereka sendiri. Yesus mengikuti
Zakheus ke rumahnya, karena Yesus mengasihinya dan itulah yang membuat
Zakheus berpaling dn bertobat.
1.2. Lukas 19:1-10 berbicara tentang bagaimana seharusnya seorang hidup dengan
Tuhan dan apa karakternya. Ada 3 hal yang perlu dimengerti tentang kehidupan
dengan Tuhan, yaitu :
1) Dalam ayat 1-4, digambarkan tentang Zakeus, seorang kaya dan terhormat,
tetapi ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya. Ia mau mengenal
Yesus. Pada ayat 3 dikatakan “ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus
itu ?” Hidup dengan Tuhan harus diawali dengan tekat dan komitmen untuk
mengenal Yesus, kehendak-Nya, kuasa-Nya, dan keajaiban-Nya.
2) Dalam ayat 5-8, berbicara tentang karakter orang yang hidup dengan Tuhan,
yaitu :
a) Suka mendengar firman Tuhan dan kehendak-Nya (ayat 5)

60
b) Menerima Yesus dalam hidupnya dengan suka-cita (ayat 6)
c) Hidup dalam penyesalan, pertobatan dan cinta kasih (ayat 8)
1.3. Dalam ayat 9-10, berbicara tentang keselamatan dan hidup yang berkelimpahan
bagi orang-orang yang hidup dengan Tuhan. Seperti kata Yesus : “hari ini telah
terjadi keselamatan dengan rumah ini” (ayat 9).

2. Renungan :
Apakah dalam kehidupan ini kita mengenal Yesus ? Apakah kita juga memiliki
karakter seperti Zakheus setelah ia mengenal Yesus ? (bag. 1.2, ayat 5-8).

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Sketsa Karakter Zakheus

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab;
Tafsiran Injil Lukas

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus masuk kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu.
6.2. Zakheus,badannya pendek, kepala pemungut cukai kota Yerikho hendak melihat
Yesus.
6.3. Karena banyak orang menghalanginya, Zakheus memanjat pohon arah. Yesus
melihatnya dan berkata seperti pada ayat 5.
6.4. Zakheus menerima dan menjamu Yesus di rumahnya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Zakheus.
1.2. Pengasuh mengajak anak untuk melihat karakter Zakheus, lalu mendaftarkan
karakter itu.
1.3. Pengasuh menjelaskan karakter apa yang harus dimiliki anak sebagai anak-anak
Kerajaan Allah.
1.4. Pengasuh mengajak anak hidup sebagai anak-anak Kerajaan Allah.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 19 : 10

61
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

62
MINGGU KE-20
Sub Pokok Bahasan : YESUS NAIK KE SURGA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 1 : 6 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan hal Yesus naik ke Surga.
2. Menyebutkan perkataan malaikat kepada orang-orang Galilea.
3. Menjelaskan makna kenaikan Yesus ke Surga bagi kehidupan gereja.
4. Menyatakan mengaku Yesus sebagai Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
Peristiwa kenaikan Yesus ke Surga sebagaimana diberitakan dalam kitab Kisah Para
Rasul 1:6-11 mengajarkan tiga hal, yaitu :
1.1. Tuhan Yesus terangkat ke Surga berarti Ia dimuliakan sungguh-sungguh. Yesus
kembali ke hadirat Bapa-Nya yang telah merngutus-Nya (bandingkan Yohanes
14-17; Filipi 2:9-11). Yesus, Sang Raja kembali ke istana-Nya di Surga,
memakai mahkota kemuliaan dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
1.2. Terangkatnya Yesus ke Surga mempunyai arti yang besar bagi persekutuan para
murid-Nya (Yohanes 16:7). Selama Yesus di dunia, para murid-Nya
mengharapkan hal-hal duniawi yang sia-sia, tetapi dengan keberadaan Yesus di
Surga, maka para murid-Nya akan mengharapkan hal-hal Surgawi. Di dalam Roh
Kudus, Yesus menyertai para murid-Nya sampai kesudahan alam.
1.3. Yesus terangkat ke Surga adalah suatu tanda ajaib. Kehidupan Yesus sudah
berbeda dari kehidupan duniawi. Hukum dan tanda-tanda duniawi tidak berlaku
bagi Yesus. Yesus adalah Tuhan dan Raja bagi dunia. Dalam kehendak dan
kuasa-Nya dunia diselamatkan dan dipulihkan (Kisah Para Rasul 1:7-8).

2. Renungan :
Pemulihan adalah pekerjaan Allah sendiri menurut kehendak-Nya. Ia berjanji akan
menyertai gereja-Nya dalam pekerjaan pemulihan manusia di dalam dunia. Tuhan
hendak memakai kita juga untuk bersaksi bagi pemulihan kehidupan ini.

3. Metode : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga : Papan tulis atau kertas manila dan spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kisah Para Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Mereka yang berkumpul dengan Yesus bertanya kepada-Nya, seperti pada ayat 6

63
6.2. Lalu Yesus menjawab mereka seperti pada ayat 7-8
6.3. Kemudian Yesus terangkat ke Surga, awan menutupi-Nya dari pandangan para
murid.
6.4. Berdirilah dua orang berpakaian putih dekat mereka dan berkata seperti pada
ayat 11.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah terangkatnya Yesus ke Surga
1.2. Pengasuh menyebutkan apa yang harus dilakukan para murid setelah Yesus
terangkat ke Surga menurut perintah Yesus.
1.3. Pengasuh menjelaskan tiga makna terangkatnya Yesus ke Surga.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Para Rasul 1:8

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK UTAMA : III. G E R E J A

64
TUJUAN : Supaya anak dapat menyebutkan bahwa gereja adalah persekutuan orang-
orang yang percaya kepada Yesus, yang dihimpun, dipelihara dan dibaharui
terus menerus oleh Roh Kudus

Yang ingin diajarkan dalam pokok ini adalah “siapakah yang dimaksud dengan
gereja dan bagaimana cara gereja hidup ?”
Gereja berasal dari istilah Yunani kyriakos artinya dimiliki Tuhan dan sebutan
Ibrani qahal artinya perhimpunan umat Tuhan. Saptuaginta (Alkitab PL bahasa Yunani)
menterjemahkan istilah gahal kedalam bahasa Yunani ekklesia atau synagoge. Ekklesia
kemudian dipakai dalam PB untuk menjelaskan tentang makna persekutuan gereja
Tuhan. Ekklesia berasal dari dua kata yaitu ek artinya keluar dari … dan kaleo artinya
saya memanggil. Ekklesia berarti saya memanggil untuk keluar dari ……Jadi Gereja
berarti persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil oleh Allah supaya keluar dari
kehidupan lama dalam kegelapan dosa kepada kehidupan baru dalam terang Yesus
Kristus (Efesus 5:8). Bandingkan juga Matius 18:17; Kisah 15:41; Roma 16:16; I
Korintus 4:17; 7:17; 12: 28; 14:33; Kolose 4:15; Efesus 1:22. Dalam rangka kehidupan
gereja di dunia ini maka ada tiga panggilannya (tripanggilan) yaitu persekutuan
(koinonia), kesaksian (marturia), pelayanan (diakonia)

POKOK BAHASAN : III. 1. GEREJA ADALAH SUATU PERSEKUTUAN


KASIH
TUJUAN UMUM : Supaya anak dapat menyebutkan bahwa adalah gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya yang hidup mengasihi
seorang akan yang lain

Salah satu panggilan gereja adalah persekutuan (koinonia). Persekutuan sangat


terkait dengan hakikat gereja sebagai gereja yang diutus atau apostolat gereja. Gereja
akan menjadi gereja yang benar ketika ia sadar bahwa tanpa hidup dalam persekutuan
maka ia tidak pernah menjadi gereja yang benar, sebab tujuan Allah memanggil manusia
ke dalam persekutuan gereja-Nya adalah supaya ada persekutuan yang diutus untuk
bersaksi tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar bagi keselamatan dunia (I Petrus
2:9). Gereja merupakan suatu persekutuan yang diutus oleh Kristus untuk memberitakan
Injil Kerajaan Allah dalam kehidupannya selama didunia ini (Matius 28:19-20).
Anak melalui pokok bahasan ini hendak diajar untuk memahami akan
panggilannya sebagai orang Kristen atau sebagai anggota gereja Tuhan yang dipanggil
Tuhan untuk dalam persekutuan dengan sesame manusia. Persekutuan ini diwujudkan
dalam bentuk ibadah dan doa, melalui ibadah dan doa orang percaya atau gereja
menyaksikan kepada dunia bahwa ia adalah persekutuan orang-orang percaya.

MINGGU KE-21
Sub Pokok Bahasan : PENTAKOSTA
Bahan Alkitab : KISAH PARA RASUL 2 : 1 - 40
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah pencurahan Roh Kudus.
2. Menyebutkan kuasa Roh Kudus memberanikan
65 dan menguatkan murid-murid
untuk bersaksi
3. Menjelaskan mereka yang percaya member diri dibaptis.
4. Menyatakan percaya akan kuasa Roh Kudus.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam Perjanjian Lama hari raya Pentakosta dinamakan “hari raya tujuh
minggu” (pentakosta dalam bahasa Yunani, asal kata penta artinya lima puluh),
sebab dirayakan selama tujuh minggu sesudah hari raya Paskah, yaitu
peringatan keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir (Ulangan 16:9,10).
Kedua hari raya ini, yaitu Paskah dan Pentakosta adalah hari raya pengumpulan
panen atau pesta panen. Pada hari raya paskah dikumpulkanlah hasil panen yang
pertama untuk dipersembahkan kepada Tuhan, sedangkan pada hari raya
pentakosta yang dipersembahkan ialah roti yang dibuat dari gandum yang baru
dipanen. Itulah sebabnya hari raya pentakosta disebut juga “hari raya
pengumpulan hasil panen” (Keluaran 23:16). Pada perayaan pentakosta inilah
semua orang Yahudi berkumpul (2:1,5-11) dan pada saat itu terjadi peristiwa
pencurahan Roh Kudus kepada para pengikut Yesus dan kedua belas murid-Nya
di Yerusalem. Karena dapat kita katakan bahwa inilah hari panen pertama dari
gereja Tuhan di dunia ini, yaitu 3000 jiwa percaya kepada Yesus.
1.2. Ada dua hal yang disampaikan dalam teks Kisah Rasul 2:1-13 terkait dengan
pencurahan Roh Kudus dan syarat menerima kuasa Roh Kudus, yaitu :
1) “Semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (2:1). Perkumpulan atau
persekutuan semua orang percaya dengan Yesus didasarkan pada janji-Nya
dalam Kisah Rasul 1:4 dan 8 sebagai syarat mutlak bagi setiap orang
percaya untuk menerima kuasa Roh Kudus. Perkumpulan ini terjadi karena
diperintahkan Yesus dengan tujuan supaya orang percaya menerima kuasa
Roh Kudus bagi kehidupan dan pelayanannya. Roh Kudus dicurahkan tidak
diluar persekutuan dengan Yesus.
2) Bentuk dari pemberian kuasa Roh Kudus itu terdapat pada 2:2-4, yaitu :
a) Sementara orang percaya berkumpul tiba-tiba turunlah dari langit,
suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh
rumah di mana mereka duduk. Tiupan angin keras ini tidak
membuat kegaduhan seperti jika ada angin yang bertiup dengan
kencang dengan bunyi yang kuat. Suara itu tidak mengacaukan,
tidak menakutkan, tidak membawa dampak negatif, tetapi
membawa keheranan dan kemuliaan.
b) Tampaklah kepada mereka (orang-orang percaya melihat) lidah-
lidah seperti nyala api yang beterbangan dan hinggap pada mereka
masing-masing. Itulah kuasa Roh Kudus yang tercurah dan dapat
disaksikan oleh orang yang percaya. Roh itu membakar semangat
untuk hidup bersekutu, bersaksi dan melayani.
c) Banyak orang mengerti apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat
Roh Kudus melalui orang percaya. Artinya bahwa pekerjaan Roh
Kudus adalah pekerjaan yang baik dan sistimatis, bukan pekerjaan
yang tidak dapat dimengerti dan membingungkan. Pekerjaan Roh

66
Kudus selalu mendatangkan pembaharuan, perubahan dan
pemulihan hidup.

2. Renungan :
2.1. Sudahkah anda hidup dalam persekutuan dengan Yesus ? Itulah syarat mutlak
mendapat pencurahan Roh Kudus. Jika belum maka inilah saatnya untuk anda
melakukannya.
2.2. Anda mau melihat mujizat Allah terjadi melalui diri anda ? Mintalah kuasa Roh
Kudus agar anda dapat menjadi saksi Tuhan yang membawa banyak orang
kepada-Nya.

3. Metode Mengajar : Cerita dan diskusi

4. Alat Peraga :

5. Buku Penuntun : Ensiklopedi Alkitab, Sejarah Kerajaan Allah,


Tafsiran Kitab Kisah Rasul

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika tiba hari pentakosta semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
6.2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk.
6.3. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang betebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
6.4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mulailah berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh untuk mengatakannya, yaitu
bahasa Persia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan
Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia dan Kirene, orang
Yahuda dan bukan Yahudi dari Roma, orang Kreta dan orang Arab.
6.5. Waktu itu di Yerusalem berkumpul semua orang-orang ini, dan mendengar
sendiri bagaimana para rasul dapat berkata-kata dengan bahasa-bahasa mereka
masing-masing. Pada hal para Rasul adalah orang-orang Galilea. Banyak orang
heran dan bertanya, apa artinya ini ?

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada anak tentang apa arti kata pentakosta ? (biarkan anak
menjawabnya)
1.2. Pengasuh menjelaskan arti perayaan pentakosta (lihat Penjelasan Alkitab 1.1. di
atas)
1.3. Pengasuh bercerita sesuai alur cerita Alkitab (bandingkan dengan ringkasan
cerita)
1.4. Pengasuh menjelaskan makna lidah-lidah seperti nyala api di atas kepala para
rasul sebagai tanda dicurahkannya kuasa Roh Kudus oleh Allah Bapa di Surga
untuk menggenapi janji Yesus Kristus.
1.5. Pengasuh meyakinkan anak bahwa ia juga mendapat pencurahan kuasa Roh
Kudus tetapi dengan syarat berada dalam persekutuan dan beribadah dengan
Yesus setiap saat dalam hidupnya.

67
2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Apa yang menjadi tanda Roh Kudus dicurahkan ?
3.3. Maukah kamu menerima kuasa Roh Kudus dalam hidupmu ?

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 1:8a


“Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,”
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-22
Sub Pokok Bahasan : CARA HIDUP JEMAAT YANG PERTAMA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 2 : 41 - 47
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan cara hidup jemaat yang pertama.
2. Menyebutkan bahwa orang yang percaya, bertobat dan memberi diri dibaptis.
3. Menyebutkan cara hidup jemaat yang pertama
4. Menyatakan keinginannya untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang tuanya
dan teman-temannya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Pembentukan jemaat pertama diawali dengan pemanggilan para murid oleh Yesus
yang berjumlah 12 orang sebagai rasul (Lukas 6:13), kemudian sampai kenaikan
Yesus ke Surga jumlah pengikut Yesus sebanyak 120 orang. Mereka inilah yang

68
berkumpul tiap-tiap hari menantikan datangnya Roh Kudus sesuai janji Yesus
(Kisah Rasul 1: 4 dan 15). Selanjutnya pada hari Pentakosta setelah pencurahan
Roh Kudus, Petrus berdiri dan berkhotbah. Akibat khotbah Petrus ini banyak
orang menjadi percaya dan memeri dirinya dibaptis sehingga jumlah mereka dari
120 orang bertambah hingga kira-kira 3000 jiwa. Artinya ada penambahan
jumlah jiwa yang percaya sebanyak 2980 orang (3000-120=2980 orang). Ke
3000 jiwa inilah yang membentuk jemaat pertama di Yerusalem.
1.2. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana
disebutkan pada ayat 42-47, adalah :
1) Jemaat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih) dan
berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan mereka
diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap orang.
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah; memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama dengan gembira dan tulus hati sambil memuji Allah.
1.3. Kehidupan jemaat seperti ini telah menjadi kesaksian bagi mereka yang belum
percaya kemudian menjadi percaya dan hendak mengambil bagian (koinonia)
dan bersekutu dalam jemaat pertama. Dasar persekutuan itu adalah jemaat
disukai semua orang sehingga Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-
orang yang diselamatkan.

2. Renungan :
Apakah saudara berkeinginan untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang tua
dan teman-teman. Jika saudara mau melakukannya, maka hiduplah seperti yang
dilakukan oleh jemaat pertama. Cobalah lakukan sekarang.

3. Metode : Cerita / Ceramah

4. Alat Peraga : Sketsa

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Jemaat pertama terbentuk dari orang-orang yang menerima perkataan Petrus
pada pentakosta. Jumlah jemaat itu bertamabah menjadi 3000 jiwa.
6.2. Jemaat ini bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti bersama.
6.3. Adapun cara hidup jemaat yang pertama di Yerusalem ini sebagaimana
disebutkan pada ayat 42-47, adalah :
1) Jemat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2) Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti (perjamuan kasih) dan
berdoa.
3) Jemaat selalu bersatu, dan yang berkelebihan membagi kepunyaan
mereka diantara sesamanya dalam kasih sesuai keperluan tiap-tiap orang.

69
4) Dengan bertekun dan sehati, jemaat berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah; mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir
dan makan bersama dengan gembira dan tulus hati sambil memuji Allah.
6.4. Dasar persekutuan itu adalah jemaat disukai semua orang sehingga Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang terbentuknya jemaat pertama hingga jumla mereka
menjadi kira-kira 3000 jiwa.
1.2. Pengasuh menyebutkan dan menjelaskan cara hidup jemaat yang pertama.
1.4. Pengasuh menjelaskan akibat kehidupan seperti itu maka banyak orang yang
percaya.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dengan baik dan rukun dengan orang
tuanya dan teman-temannya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

70
SKETSA
PEMBENTUKAN JEMAAT PERTAMA
1. Yesus
memanggil 12
Rasul
(Lukas 6:13)

2. Sebelum hari
pentakosta
jumlah pengikut
Yesus
bertambah
menjadi 120
orang
3. Pada hari
(Kisah 1:4,15)
pentakosta,
khotbah
Petrus,
membuat
jumlah jemaat
4. Jemaat bertambah
pertama hingga 3000
terbentuk, jiwa
tiap hari (Kisah 2:41)
Tuhan
menambah
CARA HIDUP JEMAAT
jumlah
mereka PERTAMA :
dengan orang
1) yang
Jemat bertekun dalam pengajaran 71
rasul-rasul dan dalam persekutuan.
diselamatkan
2)
(KisahJemaat
2:47)selalu berkumpul untuk
memecahkan roti (perjamuan kasih)
dan berdoa.
MINGGU KE-23
Sub Pokok Bahasan : PETRUS MENYEMBUHKAN ORANG LUMPUH
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 3 : 1 - 9
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Petrus menyembuhkan orang lumpuh.
2. Menyebutkan cara Petrus menyembuhkan orang lumpuh.
3. Menjelaskan cara pelayanan Petrus menunjukan tentang hidup saling mengasihi
4. Menyatakan mau mengasihi orang lain dalam hidupnya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam Kisah Rasul 2:43, dikatakan bahwa : “Maka ketakutanlah mereka semua,
sedang rasul-rasul mengadakan banyak mujizat dan tanda.” Hanya satu mijizat
dari kehidupan jemaat pertama sajalah yang dicatat dalam Kisah Rasul 3:1-10,
tentang Petrus menyembuhkan seorang lumpuh di gerbang indah Bait Allah.
Mujizat ini hendak menyatakan tentang kuasa pengutusan para murid Yesus dan
kehidupan saling mengasihi dalam jemaat pertama.
1.2. Peristiwa Petrus menyembuhkan seorang lumpuh di Bait Allah, terjadi tepatnya
di Pintu Gerbang Indah atau disebut juga Gerbang Nikanor, yaitu salah satu pintu
gerbang yang dibuat sebagai jalan masuk ke Bait Allah khusus untuk orang-
orang bukan Yahudi dan para perempuan. Disebut Gerbang Indah karena
gerbang ini dibuat dari perhiasan yang mahal-mahal berasal dari Korintus.
Mungkin sekali seorang lumpuh ini bukanlah seorang Yahudi.
1.3. Apa yang dilakukan Petrus dan Yohanes terhadap orang lumpuh ini, bertolak
belakang dengan kebiasaan dalam agama Yahudi. Apalagi mereka hendak
sembahyang pada jam 3 petang, syaratnya tidak boleh menyentuh sesuatu yang
najis, yaitu orang-orang bukan Yahudidan mereka yang sakit. Petrus melakukan
sesuatu yang bertolak belakang dengan tradisi Bait Allah. Ia melakukannya
sebagai seorang yang telah bertobat dan menjadi pengikut Yesus. Petrus
melakukan hal itu karena ia mengasihgi sesama manusia tanpa membeda-
bedakan siapa dia. Itulah yang membuat banyak orang diselamatkan.

72
2. Renungan :
Perbuatan apapun yang kita lakukan untuk sesama manusia, haruslah dilakukan
bukan karena kita mengenalnya, tetapi karena kita mengasihinya dalam nama Tuhan
Yesus Kristus.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Menjelang waktu sembahyang, pukul 3 petang, datanglah Petrus dan Yohanes ke
Bait Allah. Mereka meliwati pintu gerbang indah.
6.2. Ada seorang laki-laki yang lumpuh berbaring di situ, ia minta sedekah kepada
Petrus dan Yohanes.
6.3. Petrus menyembuhkan Dia demi nama Tuhan Yesus Kristus.
6.4. Orang lumpuh itu sembuh, ia melompat dan memuji Allah.
6.5. Semua orang menyaksikan hal itu takjub dan tercengang.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang kehidupan jemaat pertama dan banyak mujizat dan
tanda yang dilakukan para rasul sehingga banyak orang percaya dan
diselamatkan. Salah satu mujizat itu adalah Petrus menyembuhkan seorang
lumpuh.
1.2. Pengasuh menjelaskan cara Petrus menyembuhkan orang lumpuh, yaitu :
1) Petrus menatap (memperhatikan keberadaan) orang lumpuh dalam kasih
Yesus.
2) Petrus meminta orang lumpuh itu melihat kepadanya, artinya menyerahkan
pergumulan hidupnya kepada Tuhan melalui hambah-Nya.
3) Petrus berkata kepada si lumpuh dalam kuasa Yesus (ayat 6).
4) Petrus memegang tangan si lumpuh dan membantunya berdiri.
1.3. Pengasuh menjelaskan bahwa kesembuhan itu terjadi karena kuasa Yesus.

2. Aktivitas : Mengunjungi temannya yang sakit.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 3 : 6

73
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

74
MINGGU KE-24
Sub Pokok Bahasan : ANANIAS DAN SAFIRA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 5 : 1 - 11
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan bahwa dalam suasana hidup jemaay pertama ada orang yang tidak
jujur
2. Menyebutkan akibat yang terjadi dengan Ananias dan Safira.
3. Menjelaskan perasaan orang yang menyaksikan peristiwa itu.
4. Menyatakan mau hidup jujur di hadapan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Salah satu ciri kehidupan jemaat mula-mula di Yerusalem adalah segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan siapa saja yang mengalami
berkat Tuhan, akan dibawahkan ke hadapan rasul-rasul sepersepuluh dari
penghasilan itu sebagai tanda ucapan syukur. Ananias dan Safira adalah sepasang
suami-istri yang mencoba menipu Allah. Mereka adalah anggota jemaat mula-
mula di Yerusalem yang telah menjual sebidang tanah miliknya, lalu membuat
seolah-olah memberikan semua uang hasil penjualan kepada rasul-rasul untuk
kepentingan jemaat. Padahal mereka telah menahan sebagian untuk diri mereka
sendiri. Ananias dan Safira ingin dipuji atas kemurahan hati mereka. Itulah dosa di
hadapan Tuhan.
1.2. Kisah penipuan Ananias dan Safira terhadap para rasul, merupakan salah satu
bukti dan contoh dari berkuasanya dosa dalam kehidupan orang-orang percaya.
Dosa bukan saja mengambil tempat dalam dunia sekuler, tetapi kuasanya masuk
dan mempengaruhi dan berkuasa dalam kehidupan persekutuan orang-orang
percaya. Keinginan untuk menguasai berkat Tuhan adalah cara yang salah untuk
meraih masa depan dan kebahagiaan.
1.3. Dosa terus mengikuti kehidupan manusia dan merongrong hati dan keinginannya
untuk melakukan tindakan melawan kehendak Tuhan. Salah satu akar dosa adalah
menipu, karena itu dalam Hukum Tuhan ke-9 dikatakan : “Jangan mengucapkan
saksi dusta tentang sesamamu” (Keluaran 20:16). Jika manusia berhasrat untuk
memperoleh sesuatu dengan cara menipu, maka ia sedang berhadap dengan dosa
dan memberontak terhadap Tuhan, Pencipta-nya.

2. Renungan :
Orang-orang percaya dipanggil untuk menggunakan berkat Tuhan dengan baik dan
benar. Jangan berusaha untuk menguasai berkat Tuhan, sebab semua yang dimiliki
manusia berasal dari Tuhan.

3. Metode : Cerita, Tanya jawab

75
4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tokoh-Tokoh Unik dalam Alkitab;


Tafsiran Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ananias dan Safira menjual sebidang tanah miliknya, lalu sebagian ditahannya
dan sebagian lagi dibawahnya ke hadapan rasul-rasul.
6.2. Petrus mengetahui tipu-muslihat Ananias, dan mengajarinya kehendak Allah
(ayat 3-5)
6.3. Akibat perbuatan Ananias, iapun rebah dan mati di hadapan para rasul, lalu
dikuburkan.
6.4. Safira pun datang kepada para rasul, dan ia pun rebah dan mati, lalu dikuburkan.
6.5. Seluruh jemaat ketakutan.

B. UNTUK ANAK

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang ciri kehidupan jemaat yang pertama.
1.2. Pengasuh menceritakan kisah penipuan Ananias dan Safira dan akibatnya
1.3. Pengasuh menjelaskan kepada anak-anak tentang dosa penipuan dan mengambil
milik Tuhan.

2. Aktivitas :
2.1. Menulis 5 kata yang mengandung sikap baik dan 5 kata yang jahat

3. Evaluasi :
3.1. Kesalahan apa yang dilakukan Ananias dan Safira ?
3.2. Apa akibat kesalahan dari Ananias dan Safira ?

4. Ayat Hafalan : Mazmur 5 : 7b


TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

76
NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

POKOK BAHASAN : III. 2. GEREJA SEBAGAI KELUARGA ALLAH


TUJUAN UMUM : Supaya anak dapat menyebutkan bahwa adalah gereja adalah
persekutuan orang-orang percaya yang hidup mengasihi
seorang akan yang lain

77
Salah satu panggilan gereja adalah persekutuan (koinonia). Persekutuan sangat
terkait dengan hakikat gereja sebagai gereja yang diutus atau apostolat gereja. Gereja
akan menjadi gereja yang benar ketika ia sadar bahwa tanpa hidup dalam persekutuan
maka ia tidak pernah menjadi gereja yang benar, sebab tujuan Allah memanggil manusia
ke dalam persekutuan gereja-Nya adalah supaya ada persekutuan hidup sebagai satu
keluarga Allah (I Petrus 2:9). Sebagai satu keluarga Allah, gereja dipanggil untuk hidup
dalam kebersamaan di tengah keperbedaan.
Melalui pokok bahasan ini anak hendak diajar untuk memahami akan
panggilannya sebagai orang Kristen atau sebagai anggota keluarga Allah yang dipanggil
untuk kebersamaan dengan sesama manusia. Persekutuan ini diwujudkan dalam bentuk
hidup dan melayani bersama dalam kasih Yesus.

MINGGU KE-25
Sub Pokok Bahasan : PETRUS MENYEMBUHKAN ENEAS DAN
MEMBANGKITKAN DORKAS
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 9 : 32 - 43
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan mujizat yang dilakukan Petrus.
2. Menyebutkan bahwa mujizat itu terjadi karena pertolongan Roh Kudus
78
3. Menyatakan percaya akan kuasa Roh Kudus.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Lida adalah kota yang terletak sekitar 52 km sebelah barat laut Yerusalem dan 16
km sebelah tenggara Yope. Lida merupakan kota perdagangan yang penting
terutama dalam hal kain ungu. Sedangkan Yope artinya ‘elok’, disebut juga Yafo
merupakan pelabuhan laut utama di Yudea, terletak 48 km di sebelah barat laut
Yerusalem. Keterangan ini memperlihatkan bahwa Injil tidak hanya diberitakan
di sekitar Yerusalem dan Galilea, tetapi telah menyebar beberapa kilometer ke
barat dan tenggara pusat jemaat pertama. Artinya bahwa di daerah Lida dan
Yope telah ada jemaat-jemaat Kristen Yahudi, karena itu Petrus mengambil
waktu untuk mengunjungi mereka. Dalam perkunjungan inilah ia melakukan
tanda-tanda mujizat di kota-kota tersebut.
1.2. Eneas, seorang yang sakit selama 8 tahun karena lumpuh, ia adalah bagian dari
persekutuan orang-orang kudus di Lida. Ia disebuhkan oleh Petrus dengan nama
Yesus. Dorkas yang dipanggil Tabita, adalah seorang perempuan Kristen yang
peduli kepada orang miskin di kota Yope. Ia telah meninggal tetapi Petrus datang
ke Yope dan membangkitkan dia.
1.3. Kisah ini menyatakan dua hal pokok, yaitu :
1) Injil telah menyebar ke berbagai tempat di sekitar Yerusalem, sehingga telah
ada beberapa jemaat terbentuk di beberapa kota seperti di Lida dan Yope.
2) Penyebaran Injil disebabkan oleh adanya kuasa Allah dalam diri para rasul
khususnya Petrus dengan tanda mujizat yang diperbuatnya.

2. Renungan :
Penyebaran Injil terjadi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam diri para Rasul
sehingga hati mereka tergerak untuk mengasihi sesamanya sebagai satu keluarga
Allah.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kisah tokoh-tokoh unik dalam Alkitab;
Kisah kota-kota dalam Alkitab; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Petrus berjalan keliling mengunjungi orang-orang kudus dan ia singgah di kota
Lida.
6.2. Ada seorang bernama Eneas yang selama 8 tahun terbaring di tempat tidur karena
lumpuh, lalu Petrus menyembuhkannya.
6.3. Ada juga seorang percaya yang meninggal dunia di kota Yope, namanya Dorkas
disebut Tabita. Petrus dipanggil ke sana, lalu ia membangkitkan Dorkas.

79
6.4. Peristiwa ini membuat banyak orang menjadi percaya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang terbentuknya jemaat-jemaat baru di beberapa
kota, seperti di Lida dan Yope.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang kunjungan Petrus ke jemaat-jemaat itu dan
membuat tanda mujizat.
1.3. Pengasuh menjelaskan bahwa mujizat itu dilakukan Petrus karena ia mengasihi
jemaat-jemaat sebagai satu keluarga Allah.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar

80
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-26
Sub Pokok Bahasan : PETRUS DAN KELUARGA KORNELIUS
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 10 : 1 - 48
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan penglihatan Kornelius.
2. Menyebutkan jumlah orang yang menjemput Petrus.
3. Menjelaskan alasan Kornelius memanggil Petrus.
4. Menyatakan mau hidup dalam persekutuan dengan sesamanya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :

81
1.1. Tradisi Yahudi mengajarkan bahwa seorang Yahudi tidak boleh bergaul dengan
orang dari bangsa-bangsa lain apalagi masuk ke dalam rumah mereka dan makan
bersama. Hal itu dianggap najis dan suatu perbuatan dosa. Tetapi ketika Petrus
menjadi pengikut Yesus, tradisi ini diperbaharui, bahwa setiap pengikut harus
hidup saling mengasihi tanpa membedakan latar belakang hidupnya.
1.2. Injil Yesus Kristus telah menyebar ke luar Yerusalem, yaitu ke Lida dan Yope,
tetapi Injil diberitakan hanya kepada orang Yahudi saja. Kini dalam kuasa Roh
Kudus, Allah memerintahkan Petrus untuk memberitakan Injil juga kepada
orang-orang bukan Yahudi dari bangsa-bangsa lain. Itulah sebabnya Petrus
setelah mendapat penglihatan dari Tuhan, ia pergi kepada seorang Italia, kepala
Pasukan Romawi yang bertugas di Kaisarea. Cerita ini menunjukan tentang kasih
Tuhan Yesus Kristus menghilangkan perbedaan. Petrus memberitakan Injil
kepada bangsa-bangsa lain sebagaimana ia katakana dalam ayat 34,
“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang”.

2. Renungan :
Berita Injil adalah untuk segala bangsa, karena itu orang percaya dipanggil untuk
tidak membedakan orang dalam pelayanan pekabaran Injil dan dalam hal saling
membantu.

3. Metode : (dibicarakan oleh Pengasuh)

4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun :

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Di Kaisarea ada seorang perwira pasukan Italia bernama Kornelius. Ia takut akan
Allah. Suatu hari pada jam 3 ia mendapat penglihatan, agar Petrus mengunjungi
rumahnya.
6.2. Ia menyuruh utusannya menemui Petrus, sedangkan Petrus juga mendapat
penglihatan tentang turunnya dari langit segumpalan daging binatang haram
dalam kain besar. Petrus disuruh untuk memakannya.
6.3. Utusan Kornelius sampai kepada Petrus dan menyampaikan pesan Kornelius, lalu
Petrus bersama mereka ke Kaisarea.
6.4. Setibanya di Kaisarea, Petrus sadar bahwa Tuhan mengutusnya juga kepada
bangsa-bangsa lain.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang penyebaran Injil oleh Rasul Petrus sudah mencapai
Lida, Yope dan kini menyebar kepada bangsa-bangsa lain di Kaesarea.
1.2. Pengasuh menceritakan penglihatan Kornelius dan Petrus, bagaimana Petrus
datang ke rumah Kornelius, berarti Petrus mengasihinya.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang Injil harus diberitakan kepada segala bangsa,
mereka adalah juga keluarga Allah.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dan bergaul dengan siapa saja.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

82
3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 10 : 34

“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang”.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-27
Sub Pokok Bahasan : LIDIA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 16 : 13 - 18
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan bahwa Paulus dan teman-temannya diterima oleh Lidia dalam
persekutuan yang indah.
2. Menyebutkan bahwa Paulus mengusir roh jahat dari seorang perempuan
3. Menyatakan untuk hidup saling mengasihi.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :

1.1. Kota Filipi dahulu disebut Crenides, artinya ‘sumber air’, merupakan ibukota
Provinsi Makedonia, dan letaknya di hulu Laut Aegea. Kota ini merupakan kota
tentara dan sebagai kota perantauan orang Roma, ia terletak di jalur perhubungan
yang penting. Ada 3 kali Rasul Paulus mengadakan perjalanan pekabaran Injil,
dengan pusat gereja di Anthiokia. Perjalanan pekabaran Injil ke Filipi
sebagaimana disebutkan dalam kitab Kisah Rasul 16:13-18 adalah bagian dari
perjalanannya yang kedua.
1.2. Lidia adalah seorang pengusaha perempuan yang kaya di kota Filipi, ia berasal
dari Tiatira. Usahanya adalah menjual bahan pewarna ungu dan kain ungu yang
banyak dipakai oleh para bangsawan dan orang-orang kaya. Lidia menyembah

83
Allah dan bergabung dengan perempuan-perempuan lain di pinggiran kota (luar
pintu gerbang) untuk berdoa. Paulus dan Barnabas pergi ke tempat doa itu dan
menceritakan perihal Yesus Kristus kepada persekutuan itu dan Lidia menjadi
percaya kemudian ia dan seisi rumahnya dibaptis. Ia menjadi buah pemberitaan
Paulus di Filipi. Akibatnya rumahnya dan kekayaannya digunakan untuk
membantu pelayanan Paulus di Filipi.
1.3. Setelah Lidia, pengusaha kain ungu di kota Tiatira bertobat dan dibaptis sebagai
buah dari PI Paulus, timbul keributan di Filipi oleh sesama pedagang. Mereka
menolak Paulus dan Silas dari kota Filipi karena roh tenung mereka untuk
perdagangan telah lemah kuasanya akibat Paulus mengusur roh itu dari
perempuan tenung. Lalu mereka menuduh Paulus menimbulkan keributan di
Filipi sehingga mereka membawanya ke pembesar kota dan menyeretnya ke
penjara. Persoalan di sini bukanlah pertentangan antara berita tentang Yesus dan
kekafiran, tetapi antara Yesus dan uang. Pertentangan antara sifat mengasihi
sesama manusia dan mencari keuntungan diri sendiri.

2. Renungan :
Saudara telah diselamatkan dan mendapat berkat jasmani dan rohani dari Tuhan,
saudara telah mengalami dan merasakan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus,
maka dapatkah saudara membagi berkat itu untuk menopang pekerjaan para hamba
Tuhan sebagai satu keluarga Allah ? Tuhan Yesus Kristus menunggu keputusan dan
tindakan iman saudara kepada-Nya.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Kisah tokoh-tokoh


unik dalam Alkitab; Tafsiran Kitab Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Paulus dan Silas keluar pintu gerbang kota Filipi dan menemukan tempat
sembahyang Yahudi dan berbicara tentang Yesus kepada para perempuan di
situ.
6.2. Lidia ikut sembahyang tersebut, ia percaya Yesus setelah mendengar
pembicaraan Paulus. Lidia dan seisi rumahnya dibaptis. Lalu Paulus
menumpanmg di rumahnya.
6.3. Diwaktu lain, Paulus bertemu dengan seorang hampa perempuan yang
mempunyai roh tenung yang mengikutinya dan menghina mereka.
6.4. Paulus mengusir roh tenung itu dan keluarlah roh itu.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang ada 3 kali Paulus melakukan perjalanan pekabaran
Injil, sebagai utusan jemaat Anthiokia.
1.2. Pengasuh menunjukan peta perjalanan Rasul Paulus lalu menjelaskan bahwa ke
Filipi adalah perjalanannya yang kedua.
1.3. Pengasuh menceritakan peristiwa yang terjadi di kota Filipi dengan Lidia dan
hamba perempuan yang memiliki roh tenung.

84
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadinya yang berkuasa mengalahkan kejahatan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

85
MINGGU KE-28
Sub Pokok Bahasan : KEPALA PENJARA DI FILIPI
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 16 : 19 - 40
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan dua orang yang dimasukan ke dalam penjara.
2. Menyebutkan kegiatan yang dilakukan Paulus dan Silas di penjara.
3. Menjelaskan apa yang akan dilakukan kepala penjara ketika disangkanya bahwa
semua tahanan telah melarikan diri
4. Menyebutkan bahwa atas kuasa Allah Paulus dan Silas dibebaskan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kota Filipi dahulu disebut Crenides, artinya ‘sumber air’, merupakan ibukota
Provinsi Makedonia, dan letaknya di hulu Laut Aegea. Kota ini merupakan kota
tentara dan sebagai kota perantauan orang Roma, ia terletak di jalur perhubungan
yang penting.
1.2. Ada 3 kali Rasul Paulus mengadakan perjalanan pekabaran Injil, dengan pusat
gereja di Anthiokia. Perjalanan pekabaran Injil ke Filipi dan pemenjaraannya
sebagaimana disebutkan dalam kitab Kisah Rasul 16:13-18 dan 19-40 adalah
bagian dari perjalanannya yang kedua. Perjalanan pekabaran Injil ini dilakukan
ditengah penganiayaan orang-orang Kristen pertama dan hal itu mengakibatkan
Injil Yesus justru semakin berkembang dan meluas ke daerah bangsa-bangsa lain.
1.3. Walaupun Injil dihambat dan Paulus sebagai utusan Injil berada dalam kondisi
terpenjara, tetapi Injil yang diberitakan Paulus tidak dapat dipenjarakan dan
dibelenggu. Tuhan berkuasa menyatakan keajaibannya dengan melepaskan
Paulus dan Silas dari penjara. Kepala penjara bertobat dan menyerahkan dirinya
untuk dibaptis beserta seluruh keluarganya.

2. Renungan :
Perenungan kita terletak pada pertanyaan kepala penjara Filipi kepada Paulus dan
jawaban Paulua kepadanya dalam ayat 30-31, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku

86
perbuat, supaya aku selamat ?” Jawab Paulus, “Percayalah kepada Tuhan Yesus
Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”.
Sudahkah saudara percaya kepada Tuhan Yesus Kristus ? Apakah keluargamu juga
percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesuys Kristus ? Nyatakan
kepercayaan itu dalam perbuatan nyata.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga : Peta perjalanan PI Paulus.

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab; Kisah kota-kota


dalam Alkitab.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tuan-tuan perempuan pedagang menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret
mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
6.2. Paulus dan Silas dibawa menghadap pembesar-pembesar kota dan mengadili
mereka lalu dimasukan ke dalam penjara.
6.3. Di penjara terjadi keajaiban Tuhan, timbul gempa bumi yang dasyat, rantai
pengikat terlepas, kepala penjara takut dan hendak membunuh dirinya.
6.4. Paulus menyelamatkan kepala penjara, ia percaya kepada Tuahan Yesus, ia dan
seisi rumahnya dibaptis.
6.5. Paulus dan Silas dilepaskan dari penjara, mereka tinggal di rumah Lidia, lalu
berangkatlah mereka memberitakan Injil ke daerah lain.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang ada 3 kali Paulus melakukan perjalanan pekabaran
Injil, sebagai utusan jemaat Anthiokia.
1.2. Pengasuh menunjukan peta perjalanan Rasul Paulus lalu menjelaskan bahwa ke
Filipi adalah perjalanannya yang kedua.
1.3. Pengasuh menceritakan peristiwa yang terjadi di kota Filipi dan penjara Filipi.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadinya.

2. Aktivitas : Membuat peta timbul perjalanan Rasul Paulus yang kedua dari kertas
Koran atau ampas gergaji.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 16 : 31

87
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

88
MINGGU KE-29
Sub Pokok Bahasan : AKWILA DAN PRISKILA
Bahan Alkitab : KISAH RASUL 18 : 1 - 17
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama Paulus memberitakan Injil di
Korintus.
2. Menyebutkan berapa lama dan tempat tinggal Paulus di Korintus.
3. Menyatakan ingin menjadi seperti Akwila dan Priskila yang menolong Paulus
dalam pekerjaan Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Korintus adalah sebuah kota di provinsi Akhaya Romawi. Kota ini merupakan
pusat perdagangan yang besar dan letaknya strategis. Banyak kapal datang dan
melintasi pelabuhan Korintus sebagai pelabuhan dagang, karena itu anak buah
kapal melakukan tindakan asusila di kota ini. Pada zaman ini jumlah
penduduknya kira-kira 700.000 jiwa. Barang-barang yang diperdagangkan adalah
buah-buahan, kain-kain sutera, permadani dan sebagainya. Penduduknya
sebagian besar adalah orang-orang Romawi dan penduduk dari sekitar Laut
Tengah dan orang asing. Kota Korintus penuh dengan kekayaan, kemewahan
tetapi juga kejahatan, akibatnya kesusilaan di kota ini rendah. Ada banyak aliran
bidat yang menyembah dewa-dewi. Dalam kota seperti ini ada jemaat Kristen di
sana.
1.2. Ada 3 kali Rasul Paulus mengadakan perjalanan pekabaran Injil, dengan pusat
gereja di Anthiokia. Perjalanan pekabaran Injil ke Korintus seperti disebutkan
dalam kitab Kisah Rasul 18:1-17 adalah bagian dari perjalanannya yang kedua.
Perjalanan pekabaran Injil ini dilakukan ditengah penganiayaan orang-orang
Kristen pertama dan hal itu mengakibatkan Injil Yesus justru semakin
berkembang dan meluas ke daerah bangsa-bangsa lain.
1.3. Dalam konteks pekabaran Injil yang seperti ini, Tuhan menempatkan di setiap
kota tujuan kedatangan Paulus, orang-orang yang beriman untuk menolong
pekerjaan Allah. Di Korintus ada Akwila dan Priskila, orang Kristen Yahudi dari
kota Roma, mereka adalah tukang tenda dan pedagang tenda, Paulus juga sebagai
tukang tenda. Juga Tuhan mengirim kepada Paulus Silas dan Timotius yang
menolong Paulus dalam pemberitaan Injil di Korintus. Dengan kuasa Allah, Injil
diberitakan dan beberapa orang percaya.

2. Renungan :

89
Ketika saudara melayani Tuhan di Sekolah Minggu atau memberitakan Firman
Tuhan kepada sesamamu, akan ada banyak tantangan saudara hadapi. Jangan takut,
ingatlah bahwa Tuhan menyertai pelayananmu. Tuhan akan mengirimkan orang-
orang untuk menolong saudara dalam pekerjaan pelayanan ini. Jangan takut dan
gentar kepada manusia, jangan mundur dari pelayananmu. Kisah Rasul 18:9-10
berkata : “Jangan takut, teruslah memberitakan firman dan jangan diam ! Sebab Aku
menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah engkau, sebab
banyak umat-Ku di kota ini.”

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga : Peta

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Kota-Kota dalam Alkitab; Tafsiran Kitab
Kisah Rasul.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Paulus datang ke Korintus untuk memberitakan Injil, ia bertemu dengan Akwila
dan Priskila yang baru datang dari Roma. Paulus selalu berbicara di rumah ibadah
untuk meyakinkan orang akan Yesus Kristus.
6.2. Silas dan Timotius datang dari Makedonia ke Korintus dan menolong pekerjaan
Paulus.
6.3. Orang Yahudi di Korintus membenci Paulus dan menolak dia, lalu ia pergi
kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Ia mengajar tidak di rumah ibadah Yahudi
tetapi di rumah Titius Yustus. Di rumahnya Paulus memberitakan Injil kepada orang-
orang bukan Yahudi. Tetapi Krispus percaya kepada Yesus.
6.4. Orang-orang Yahudi membawa Paulus kehadapan Gubernur Akhaya Galio untuk
dihakimi, tetapi Paulus dilepaskan.
6.5. Paulus tinggal dan mengajar di Korintus selama 1 tahun 6 bulan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menjelaskan tentang ada 3 kali Paulus melakukan perjalanan pekabaran
Injil sebagai utusan jemaat Anthiokia. Perjalanan ini berlangsung dalam
penghambatan dan penganiayaan.
1.2. Pengasuh menunjukan peta perjalanan Rasul Paulus ke-II lalu menjelaskan bahwa
Ke Korintus adalah perjalanannya yang kedua.
1.3. Pengasuh menceritakan pekerjaan Paulus di Korintus.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadinya.

2. Aktivitas : (disiapkan pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Kisah Rasul 18 : 9


“Jangan takut, teruslah memberitakan firman dan jangan diam !”

90
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

Gambar 1 : PETA PERJALANAN RASUL PAULUS YANG KE-2


( lihat Gambar Peta dalam Alkitab versi studi hal.2099 )

91
Gambar 2 : SKETSA PELAYANAN PAULUS DI KORINTUS

2.
PAULUS
BERTEMU
DENGAN
1.
PA
AKWILA DAN
ULU PRISKILA
S
DAT
AN
G 4.
KE 3.
SILAS DAN TIMOTIUS
BEBERAPA ORANG
KO
RINDATANG KE KORINTUS PERCAYA DAN
TUSMENOLONG PELAYAN DISELAMATKAN
PAULUS

POKOK UTAMA : IV. A L L A H

92
TUJUAN : Supaya anak dapat menyebutkan bahwa Allah menyediakan
kebutuhan untuk kesejahteraan hidup manusia melalui karya
penciptaan dan pemeliharaan-Nya.

Yang ingin diajarkan kepada anak adalah menyangkut pertanyaan “siapakah


Allah dan bagaimana anak dapat mengakui-Nya sebagai Tuhan, sebagai Pencipta dan
sebagai Pemelihara seluruh ciptaan secara khusus manusia !” Allah Mahakuasa sebab
Dialah Pencipta langit dan bumi, Dia memelihara dan memberi masa depan yang
sempurna bagi cipataan-Nya.
Dalam Keluaran 3:14 Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa di gunung
Allah, yaitu gunung Horeb dengan nama AKU ADALAH AKU. Kemudian sebutan nama
ini digunakan dengan kata Ibrani YHWH (baca: Yahwe) dari akar kata haya yang berarti
hidup, kehidupan, sumber atau asal kehidupan. Dengan demikian dipahami bahwa Allah
adalah sumber dan asal-usul segala sesuatu. Dia bukan saja menciptakan tetapi sekaligus
Dia memelihara apa yang diciptakan-Nya. Bagaimana kita tahu akan hal ini ? Dalam
pengajaran ini Allah hendak dikenal melalui dua karya besar-Nya yaitu : Allah sebagai
Pencipta dan Allah sebagai Pemelihara.

POKOK BAHASAN : IV. 1. ALLAH PENCIPTA DAN PEMELIHARA


TUJUAN : Supaya anak dapat melakukan kehendak Allah demi
kesejahteraan hidupnya dan sesama manusia.

Bagaimana anak dapat melakukan kehendak Allah melalui pengalaman hidupnya


yang nyata lalu mengakui-Nya sebagai sumber hidupnya sehingga ia memuliakan Allah
sebagai Tuhan yang telah menciptakannya dan melakukan kehendak-Nya ? Itulah
pergumulan dalam Pokok Bahasan ini yang perlu diajarkan kepada anak selama beberapa
minggu ke depan.
Kejadian 1:1 berkata : “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.
Ungkapan ini merupakan suatu berita atau seruan kemenangan, sebagai “proklamasi”
bahwa Allah adalah Penguasa langit dan bumi sebab Dia-lah yang menciptakannya, Dia-
lah pemilik langit dan bumi termasuk manusia. Langit dan bumi bukan ciptaan dewa-
dewi atau manusia seperti yang diceritakan dalam dongeng-dongeng suku (mitos). Semua
yang disebutkan dalam kitab Kejadian 1:1-2:4a diciptakan oleh Allah karena itu manusia
harus menyembah Allah, tidak menyembah ciptaan Allah.
Kesaksian Alkitab tentang penciptaan hendak memperlihatkan bahwa jika
manusia melihat segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, maka manusia menyadari
bahwa ia berada dibawah kuasa dan kehendak Allah. Tidak ada satupun dari segala yang
telah diciptakan Allah mempunyai kuasa melebihi-Nya. Kekuasaan dan kekuatan alam
gaib sekalipun tidak melebihi kuasa Allah, semuanya takluk kepada-Nya. Matahari, bulan
dan bintang-bintang tidak mempunyai kuasa selain Allah, juga segala jenis tumbuhan
(pohon besar, pohon keramat dll), binatang, gua-gua, muara sungai/kali dan tanjung-
tanjung, ataupun lautan yang menakutkan tidak mempunyai kuasa dan kekuatan selain
daripada Allah saja (baca : Mazmur 89:12-23; Ayub 26:12-13).
Pernyataan Kejadian 1:1-2, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air”, mengungkapkan bahwa penciptaan langit dan
bumi adalah karya penyelamatan Allah terhadap kuasa-kuasa dunia yang gelap. Allah
menghancurkan kuasa-kuasa itu melalui Roh dan Firman-Nya yang mendatangkan terang
keselamatan untuk seluruh ciptaan-Nya. Dalam konteks ini manusia dipanggil untuk
melakukan kehendak Allah bagi kesejahteraan hidupnya dan sesama manusia.

93
PELAJARAN-PELAJARAN MINGGUAN :

MINGGU KE-30
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 1 – 2 : 4a
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan urutran penciptaan.
2. Menyebutkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya baik
adanya.
3. Menjelaskan bahwa semua ciptaan Allah berguna bagi kelangsungan hidup manusia
4. Menyatakan akan menjaga lingkungan hidup bagi kelangsungan hidup.
94
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Teks
1.1. Allah dinyatakan dan diperkenalkan sebagai Pencipta alam semesta, karena itu karya
penciptaan-Nya dipahami sebagai suatu proklamasi tentang kemenangan Allah
atas kuasa kegelapan dan kekacauan. Melalui kisah penciptaan langit dan bumi serta
isinya, hendak memberitakan bahwa Allah menghancurkan kuasa-kuasa kegelapan
dan dalam kehancuran itulah Ia menjadikan langit dan bumi. Dengan kata lain
bahwa Allah menciptakan keteraturan ditengah ketidak-teraturan, Allah
menciptakan kehidupan ditengah kegelapan kematian, Allah membuat
kesempurnaan dan kebaikan dalam hidup.
1.2. Segala yang diciptakan Allah adalah baik. Tidak ada satupun yang dilihat manusia di
langit dan di bumi yang tidak baik. Allah mempersiapkan segala sesuatu secara baik
bagi kehidupan dan masa depan manusia. Hal ini nyata dari bunyi refrein Kitab
Kejadian 1, “TUHAN melihat semuanya baik….sungguh amat baik”, tidak ada yang
tidak baik ketika penciptaan itu terjadi. Sesuatu menjadi tidak baik ketika kuasa
kegelapan memenuhi hidup manusia.
1.3. Manusia adalah puncak dari segala penciptaan, manusia menjadi mahkota penciptaan
sebab kepada manusia Allah mempersembahkan karya-Nya karena itu manusia
dipahami sebagai citra-Nya.

2. Renungan :
Perlu ada pengakuan manusia terhadap Allah sebagai penguasa hidupnya. Anak dapat
mengakuinya ketika pengasuh lebih dahulu mengakui Allah sebagai penguasa
hidupnya. Dapatkah anda menyerahkan dirimu untuk dikuasai oleh Pencipta-mu ?
Sadarkah kita bahwa penciptaan berarti membuat yang kacau menjadi baik, membuat
yang tidak beraturan menjadi teratur, membuat yang salah menjadi benar, membuat
yang mati menjadi hidup. Dapatkah anda melakukan hal-hal seperti itu ? Cobalah,
anda pasti bisa. Syaloom.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Pada mula pertama, belum ada langit, bumi dan segala isinya. Bumi tidak ada
dan kosong, hanya ada gelap gulita menutupi samudera raya (lautan besar) yang
menakutkan. Dan ada Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan air
yang gelap itu. Lalu terdengarlah Allah berfirman (berbicara) dengan kuasa-Nya
maka langit, bumi serta isinya terjadi.
6.2. Inilah urut-urutan hari penciptaan Allah sebagai berikut :
1) Hari pertama (1:3-5), Allah menciptakan terang dan memisahkan terang
dari gelap. Terang dinamai siang dan gelap dinamai malam.

95
2) Hari kedua (1:6-8), Allah menciptakan cakrawala yang dinamai langit
untuk memisahkan air yang ada di atasnya dari air yang ada di
bawahnya.
3) Hari ketiga (1:9-13), Allah menciptakan darat dan laut; tanah
menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, pohon
buah-buahan yang berbiji.
4) Hari keempat (1:14-19), Allah menciptakan benda-benda penerang
(matahari, bulan, bintang-bintang) untuk memisahkan siang dari malam.
5) Hari kelima (1:20-23), Allah menciptakan binatang-binatang laut yang
besar, mahluk hidup yang bergerak dan berkeriapan di dalam air (ikan-
ikan dan segala jenis binatang laut) serta burung-burung di udara.
6) Hari keenam (1:24-31), Allah menciptakan segala jenis binatang liar,
segala jenis ternak (binatang piaraan : babi, kambing, domba dll), dan
segala binatang melata di bumi; Allah menciptakan manusia.
7) Hari ketujuh (2:1-4a), Allah berhenti dari segala pekerjaan penciptaan-
Nya dan memberkati hari ketujuh dan menguduskannya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh dan anak membaca bagian Alkitab dengan teliti.
1.2. Pengasuh mengajak anak menyebut urutan hari penciptaan lalu menulisnya
dipapan tulis.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang makna penciptaan Allah bagi manusia
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk memelihara ciptaan Allah bagi hidupnya.

2. Evaluasi :
2.1. Pengasuh meminta anak menyebutkan 7 hari penciptaan.

3. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :
Kejadian 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi


dan mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal
praktis yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan

96
mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita
/pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-31
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 26 - 31
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menjelaskan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
2. Menjelaskan maknanya diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
3. Menyatakan mau hidup menurut kehendak Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kejadian 1:26-31 merupakan kisah khusus penciptaan manusia oleh Allah dimana
manusia menjadi tujuan penciptaan Allah. Demikianlah Allah berfirman pada ayat
26 : “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita supaya
mereka berkuasa atas ……. “. Inilah permulaan sejarah tujuan hidup manusia di
mata Allah sebagai Pencipta-nya.

97
1.2. Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Artinya bahwa
kehidupan manusia menggambarkan bagaimana Tuhan sedang bekerja dalam
dunia. Melalui manusia Tuhan memperlihatkan kuasa dan kehendaknya dalam
dunia. Sedangkan manusia diciptakan menurut rupa Allah artinya apa yang
dilakukan manusia adalah pencitraan dari maksud Tuhan bagi manusia dan dunia.
1.3. TUHAN menyediakan segala sesuatu untuk kehidupan manusia. Dia tidak
menciptakan manusia tanpa mempersiapkan segala sesuatu untuk menopang
kehidupan manusia. Allah mengasihi manusia, karena itu Ia menyediakan segala
sesuatu selama 6 hari, barulah manusia diciptakan dan ditempatkan untuk
menjaga, memelihara, mengusahakan dan menguasa seluruh ciptaan Tuhan atas
nama Tuhan.
1.4. Penciptaan manusia atas laki-laki dan perempuan adalah dalam rangka kehidupan
bersama, saling mengasihi dan saling menolong dalam hidup. Tidak baik kalau
manusia (laki-laki) seorang diri saja, laki-laki harus mempunyai penolong (bukan
pembantu/budak bayaran) yang sepadan. Dalam manusia laki-laki dan perempuan
persekutuan dan kasih Allah hendak dinyatakan dalam dunia ini.

2. Renungan :
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, menunjukan tentang ketidak-
mampuan dan ketidak-berdayaan manusia tanpa Allah yang menciptakan dan
memeliharanya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)


5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Allah menjadikan langit dan bumi selama 5 hari, maka pada hari ke-6
Allah merencanakan untuk menciptakan manusia.
6.2. Rencana Allah untuk menciptakan manusia dan apa tujuan hidup manusia
disebutkan pada ayat 26
6.3. Allah melaksanakan karya penciptaan-Nya dilaporkan pada ayat 27.
6.4. Setelah Allah menciptakan manusia, Ia memberkati manusia dan menyampaikan
kehendak-Nya bagi manusia, terdapat pada ayat 28
6.5. Tuhan memberikan kepada manusia apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka
dalam menjalani kehidupan ini, terdapat pada ayat 29.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh meminta anak menyebutkan apa yang diciptakan Tuhan selama 7 hari
penciptaan.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang penciptaan manusia yang terjadi pada hari ke-6
dilakukan Allah dengan urut-urutan sebagai berikut :
1) Rencana Allah untuk menciptakan manusia dan apa tujuan hidup manusia
disebutkan pada ayat 26.
2) Allah melaksanakan karya penciptaan-Nya dilaporkan pada ayat 27.
3) Setelah Allah menciptakan manusia, Ia memberkati manusia dan
menyampaikan kehendak-Nya bagi manusia, terdapat pada ayat 28

98
4) Tuhan memberikan kepada manusia apa yang menjadi hak dan kewajiban
mereka dalam menjalani kehidupan ini, terdapat pada ayat 29.
1.3. Pengasuh membimbing anak untuk menulis apa saja rencana Allah, apa saja yang
dilakukan Allah pada ayat 27, apa kehendak Allah bagi manusia dalam ayat 28.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk bersama melakukan kehendak Tuhan dalam
kehidupannya.

2. Evaluasi :
2.1. Apa kehendak Allah bagi manusia dalam ayat 28 dan itu adalah tujuan hidup
manusia

3. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mazmur 8 : 1

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

99
MINGGU KE-32
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA BERDOSA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 3 : 1 - 24
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan perintah Allah kepada manusia untuk menjaga Taman Eden.
2. Menyebutkan penggodaan terhadap manusia.
3. Menyebutkan hal-hal yang dapat menggodanya untuk melakukan dosa.
4. Menyatakan mau hidup menurut kehendak Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Teks menjelaskan tentang bagaimana manusia pertama ada di bumi dan Allah
menyediakan tempat khusus, yaitu sebuah taman (kebun) bagi manusia untuk hidup
di Eden. Taman atau kebun selalu menunjukan kepada kehidupan, keindahan dan
kenyamanan karena itu manusia diciptakan untuk menikmati kehidupan, keindahan
dan kenyamanan dalam rencana keselamatan Allah. Taman di Eden dilukiskan
sebagai sebuah tempat yang layak dan sempurna bagi manusia untuk hidup dengan
aliran air yang melimpah. Tuhan member perintah yang harus ditaati agar ia dapat
menikmati kehidupan yang sesungguhnya, tetapi jika manusia melanggar perintah
Tuhan, maka sudah pasti ia akan mengalami kesulitan dalam hidup
1.2. Kejadian 3:1-24 membicarakan tentang 3 hal, yaitu :
1) Manusia tidak setia memegang janji dan hukum Tuhan, ia terbuai oleh bujukan
iblis, sehingga memutar balikan kebenaran firman dan hukum Tuhan (baca ayat
1-7)
2) Tuhan menghukum setiap pelanggaran terhadap firman dan hukum Tuhan. Ular
dihukum, Adam dihukum dan Hawa dihukum (baca ayat 8-19)

100
3) Dalam keadaan Tuhan murka dan menghukum manusia, Tuhan masih mengasihi
manusia dan memberikan kepada manusia janji keselamatan. (baca ayat 20-24)

2. Renungan :
Jangan pernah berpikir bahwa firman, janji dan hokum hokum Tuhan tidak pernah
digenapi-Nya. Barangsiapa hidup melanggar kehendak dan firman Tuhan, sudah pasti
ia sedang berada dalam hukuman Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

6. Ringkasan Cerita
6.1. Hawa berjalan-jalan dalam taman dan bertemu ular.
6.2. Ular memperdaya Hawa dengan memutar-balikan kebenaran firman Tuhan
tentang buah yang berada di tengah taman.
6.3. Hawa percaya kepada ular dan melupakan janji Tuhan. Ia mengambil buah
pohon lalu memakannya dan memberikan kepada Adam.
6.4. Adam dan Hawa sadar mereka berdosa lalu lari bersembunyi dari hadapan
Tuhan.
6.5. Tuhan datang mencari dan memanggilnya untuk bertanggung-jawab terhadap
perbuatan mereka.
6.6. Tuhan menghukum Adam, Hawa adan Ular sesuai perbuatan masing-masing.
6.7. Tuhan mengusir Adam dan Hawa keluar dari kehidupan di taman Eden.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh`menceritakan kisah manusia jatuh ke dalam dosa.
1.2. Pengasuh menjelaskan apa yang menyebabkan Hawa jatuh ke dalam dosa.
1.3. Pengasuh menjelaskan hukuman Allah bagi manusia yang berdosa.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dengan setia kepada firman Tuhan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Roma 6:23

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

101
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-33
Sub Pokok Bahasan : ALLAH PENGUASA HIDUP SAYA
Bahan Alkitab : Kejadian 3 : 1 – 24; MAZMUR 8 : 1 - 10
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan karena manusia Allah menciptakan alam semesta.
2. Menyebutkan tahu dirinya adalah ciptaan Tuhan yang termulia.
4. Menyatakan bahwa Tuhan adalah penguasa hidupnya

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Kisah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa dalam Kejadian 3:1-24 merupakan
contoh manusia yang tidak taat kepada firman Tuhan. Adam dan Hawa
mengandalkan kehendak dan kekuatan diri sendiri. Itulah yang membuat mereka
jatuh ke dalam dosa.
1.2. Dari Mazmur 8:1-10, kita belajar bagaimana manusia mengakui kekuasaan Tuhan
dan mendengar firman Tuhan, serta berusaha memuji Tuhan dalam seluruh
hidupnya mulai dari anak-anak kecil (bayi yang menyusu) sampai manusia
kembali ke hadapan Bapa-nya di Surga.
1.3. Dari Mazmur 8:1-10 terlihat disana bagaimana pemazmur mengakui Tuhan
sebagai penguasa hidupnya, yaitu :
1) Mengakui kemuliaan Tuhan dengan puji-pujian (ayat 1)
2) Memakai dasar kekuatan Tuhan dalam hidupnya untuk menjalani kehidupan
bersama Tuhan (ayat 2)
3) Belajar mengenal dan mengakui Tuhan melalui pengalaman hidupnya, bahwa
Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan dan pergumulan hidup manusia
(ayat 3-9)
4) Memuliakan Tuhan dalam hidup manusia (ayat 10)

2. Renungan :
Sudakah saudara mengakui Tuhan sebagai Penguasa hidup saudara tiap-tiap hari ?
Caranya adalah mengakui kemuliaan-Nya, menggunakan kekuatan Tuhan dalam
hidupmu, jangan mengandalkan kekuatan diri manusiawimu, setiap saat hendak
belajar mengakui campur tangan Tuhan dalam hidupmu, lalu muliakanlah Tuhan
dengan tubuhmu.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

102
4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Tafsiran Kitab Kejadian dan Mazmur

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Adam dan Hawa adalah contoh manusia yang hidup tidak mau dikuasai oleh
hukum dan firman Tuhan.
6.2. Mazmur 8:1-10 berbicara tentang bagaimana manusia dapat hidup menurut
hukum dan kehendak Tuhan.
6.3. Ada empat cara hidup dalam pengakuan bahwa Tuhan penguasa hidup saya,
yaitu :
1) Mengakui kemuliaan Tuhan dalam hidup kita dengan puji-pujian (ayat
1)
2) Memakai dasar kekuatan Tuhan dalam hidup kita untuk menjalani
kehidupan bersama Tuhan (ayat 2), jangan menganggap diri mampu dan
kuat.
3) Belajar mengenal dan mengakui Tuhan melalui pengalaman hidup kita,
bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan dan pergumulan
hidup kita (ayat 3-9).
4) Memuliakan Tuhan dalam hidup kita (ayat 10).

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh mengisahkan kembali secara ringkas cerita dalam Kejadian 3:1-24.
1.2. Pengasuh menjelaskan bahwa kisah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa adalah
contoh buruk dari hidup manusia.
1.3. Pengasuh menunjukan dosa Adam dan Hawa serta hukuman Tuhan bagi mereka.
1.4. Pengasuh mengajak anak membaca kembali Mazmur 8:1-10 dan menjelaskan
tentang 4 langkah mengakui Tuhan sebagai penguasa hidupnya, yaitu :
1) Mengakui kemuliaan Tuhan dalam hidup kita dengan puji-pujian (ayat
1)
2) Memakai dasar kekuatan Tuhan dalam hidup kita untuk menjalani
kehidupan bersama Tuhan (ayat 2), jangan menganggap diri mampu dan
kuat.
3) Belajar mengenal dan mengakui Tuhan melalui pengalaman hidup kita,
bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan dan pergumulan
hidup kita (ayat 3-9).
4) Memuliakan Tuhan dalam hidup kita (ayat 10).

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

103
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

104
MINGGU KE-34
Sub Pokok Bahasan : NUH MEMBANGUN BAHTERA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 6 : 9 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Nuh membangun bahtera.
2. Menyebutkan mengapa Nuh membuat bahtera di gunung.
3. Menyatakan bahwa Nuh melakukan kehendak dan perintah Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan teks :
1.1. Alasan utama Allah menghukum manusia dengan air bah, terdapat pada ayat 11-13,
yaitu : Allah menilik bumi dan didapatinya bahwa bumi ini telah rusak dan penuh
dengan kekerasan. Manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
1.2. Walaupun Allah menghukum manusia dengan air bah, tetapi Dia masih memilih
orang-orang yang taat dan setia kepada-Nya untuk diselamatkan. Nuh dan
keluarganya diselamatkan Tuhan karena mereka hidup tidak seperti kebanyakan
manusia pada umumnya.
1.3. Karakter Nuh yang membuat ia diselamatkan adalah :
1) seorang yang benar
2) hidupnya tidak bercela
3) hidup bergaul dengan Allah
4) taat akan perintah Allah
5) setia kepada Tuhan
6) rajin bekerja sesuai perintah Tuhan
1.4. Bahtera yang dibuat oleh Nuh itu digunakan ukuran hasta. 1 hasta sama dengan 45
centimeter. Itu berarti ukuran bahtera dapat diukur sebagai berikut : Panjang 300
hasta = 300 x 45 cm adalah 135 meter; Lebar 50 hasta = 50 x 45 cm adalah 22,5
meter; Tinggi 30 hasta = 30 x 45 cm =13,5 meter.

2. Renungan :
Orang percaya dipanggil untuk hidup benar, tidak bercela, bergaul dengan Tuhan, taat
dan setia kepada-Nya dan rajin bekerja sesuai perintah-Nya. Hal itu dilakukan supaya
orang percaya tidak jatuh dalam kehidupan manusia zaman sekarang yang hidup dalam
kekerasan dan dosa.

3. Metode Mengajar : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian; Ensiklopedi.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang
sezamannya. Nuh hidup bergaul dengan Tuhan.

105
6.2. Nuh mempunyai 3 orang anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet.
6.3. Adapun bumi telah rusak di hadapan Allah, karena manusia menjalankan hidup
yang rusak dan penuh kekerasan di bumi.
6.4. Setelah Allah menilik bumi dan kehidupan manusia yang rusak itu, Ia
memutuskan untuk mengakhiri hidup manusia dan memusnahkan bumi dengan
air bah.
6.5. Tuhan memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera dari kayu gofir, dengan
ukuran : panjang 300 hasta (=135 meter); Lebar 50 hasta (=22,5 meter); Tinggi
30 hasta (= 13,5 meter). Juga Nuh membuat tutup bahtera itu.
6.6. Tuhan akan mendatangkan hukuman kepada manusia dengan air bah, sehingga
Nuh dan keluarganya akan selamat dalam bahtera itu.
6.7. Lalu Nuh membuat Bahtera sesuai dengan perintah Tuhan, ia bekerja dengan setia
hingga berhasil.

UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita
1.1. Pengasuh menunjukan gambar atau model Bahtera yang dikerjakan oleh Nuh, lalu
menyebutkan panjang 300 hasta, lebar 50 hasta dan tinggi 30 hasta.
1.2. Pengasuh menunjuk gambar Nuh, lalu menceritakan riwayat Nuh, dan
menyebutkan karakter Nuh yang membuat ia diselamatkan.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dengan taat dan setia kepada Tuhan seperti
Nuh.

2. Aktivitas Anak dan Kegiatan Kreatif


2.1. Membuat model Bahtera Nuh dari gabus atau karton atau gabah.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan

106
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

Gambar 1 :
MODEL BAHTERA NUH

107
MINGGU KE-35
Sub Pokok Bahasan : NUH DISELAMATKAN
Bahan Alkitab : KEJADIAN 7 : 1 - 24
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah air bah dan bagaimana Nuh sekeluarga diselamatkan.
2. Menyebutkan apa saja diselamatkan Tuhan
108 bersama Nuh
3. Menyatakan mau hidup seperti Nuh.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :
1.1. Alasan utama Allah menghukum manusia dengan air bah, terdapat pada ayat 11-13,
yaitu : Allah menilik bumi dan didapatinya bahwa bumi ini telah rusak dan penuh
dengan kekerasan. Manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
1.2. Walaupun Allah menghukum manusia dengan air bah, tetapi Dia masih memilih
orang-orang yang taat dan setia kepada-Nya untuk diselamatkan. Nuh dan
keluarganya diselamatkan Tuhan karena mereka hidup tidak seperti kebanyakan
manusia pada umumnya. Karakter Nuh yang membuat ia diselamatkan adalah :
seorang yang benar, hidupnya tidak bercela, hidup bergaul dengan Allah, taat akan
perintah Allah, setia kepada Tuhan, rajin bekerja sesuai perintah Tuhan. Tuhan
menggunakan bahtera yang dikerjakan Nuh : Panjang 300 hasta = 300 x 45 cm
adalah 135 meter; Lebar 50 hasta = 50 x 45 cm adalah 22,5 meter; Tinggi 30 hasta =
30 x 45 cm =13,5 meter.
1.3. Bahtera ini kemudian digunakan Tuhan untuk menyelamatkan Nuh, istrrinya dan
ketiga anak serta ketiga istri anak-anaknya, jadi mererka semua berjumlah 8 orang
ditambah bebagai jenis binatang sepasang-sepasang.

2. Renungan :
Orang percaya dipanggil untuk hidup benar, tidak bercela, bergaul dengan Tuhan, taat
dan setia kepada-Nya dan rajin bekerja sesuai perintah-Nya. Hal itu dilakukan supaya
orang percaya tidak jatuh dalam kehidupan manusia zaman sekarang yang hidup dalam
kekerasan dan dosa.

3. Metode Mengajar : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian; Ensiklopedi.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang
sezamannya. Nuh hidup bergaul dengan Tuhan. Nuh mempunyai 3 orang anak,
yaitu Sem, Ham dan Yafet. Adapun bumi telah rusak di hadapan Allah, karena
manusia menjalankan hidup yang rusak dan penuh kekerasan di bumi.
6.4. Setelah Allah menilik bumi dan kehidupan manusia yang rusak itu, Ia
memutuskan untuk mengakhiri hidup manusia dan memusnahkan bumi dengan
air bah. Tuhan memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera dari kayu gofir,
dengan ukuran : panjang 300 hasta (=135 meter); Lebar 50 hasta (=22,5 meter);
Tinggi 30 hasta (= 13,5 meter). Juga Nuh membuat tutup bahtera itu.
6.6. Tuhan mendatangkan hukuman kepada manusia dengan air bah, sehingga Nuh
dan keluarganya diselamat dalam bahtera itu.
6.7. Air bah berkuasa di atas bumi selama 150 hari.

109
UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita
1.1. Pengasuh menunjukan gambar atau model Bahtera yang dikerjakan oleh Nuh, lalu
menyebutkan panjang 300 hasta, lebar 50 hasta dan tinggi 30 hasta serta
menjelaskan bagaimana Nuh dan keluarganya serta berbagai jenis binatang
diselamatkan Tuhan ke dalam bahtera.
1.2. Pengasuh menunjuk gambar bahtera Nuh di tengah samudera, dan menjelaskan
bagaimana Tuhan membuka seluruh samudera raya dan tingkap langit lalu
mendatangkan air bah ke atas bumi.
1.3. Pengasuh menjelaskan bahwa dalam keadaan hukuman Allkah seperti itu, hanya
mereka yang ditenmtukan Tuhan untuk selamat yang akan diselamatkan.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup berkenaan kepada Tuhan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan

110
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

Gambar 1 :
TUHAN MENYELAMATKAN NUH DAN KELUARGANYA
SERTA BERBAGAI JENIS BINATANG

111
Gambar 2 :
NUH DAN KELUARGANYA SERTA SEGALA JENIS
BINATANG DISELAMATKAN TUHAN
DARI BAHAYA PENGHUKUMAN

POKOK UTAMA : V. M A N U S I A
TUJUAN : Supaya anak dapat menjelaskan bahwa manusia diciptakan
segambar dan serupa dengan Allah.

112
Tiga hal hendak diajarkan melalui pokok ini, antara lain : pemahaman tentang
siapa manusia, mengapa ia jatuh ke dalam dosa, dan bagaimana Allah menyelamatkan
manusia ?
Pertama-tama harus dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang
termulia diantara segala ciptaan-Nya (Mazmur 8:6). Dalam kitab Kejadian 1:27-28 dan
2:7 memberikan kesaksian kepada kita tentang cara Allah menciptakan manusia dan
memberi perintah kepada manusia sebagai tujuan hidupnya. Sehingga yang jelas dari
Alkitab bahwa manusia adalah ciptaan Allah.
Kitab Kejadian pasal 3 memberikan kesaksian bahwa manusia jatuh ke dalam
dosa karena ketidak-taatannya kepada perintah Allah. Tetapi Allah itu penuh dengan
kasih-setia. Ia mengormati dan menghargai manusia ciptaan-Nya. Dalam kasih setia-
Nya itulah ia menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.

POKOK BAHASAN : V. 1. MANUSIA DICIPTAKAN ALLAH MENURUT


GAMBAR DAN RUPA-NYA
TUJUAN : Supaya anak dapat menyatakan bahwa dirinya adalah ciptaan
Allah.

Pokok bahasan ini berthemakan “Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah”. Dalam Kejadian 1:26-28 disaksikan tentang penciptaan manusia segambar dan
serupa dengan Allah merupakan bagian dari rencana Allah bagi seluruh ciptaan-Nya.
Penciptaan seperti ini bukan tanpa rencana dan maksud, tetapi mempunyai maksud besar
yang perlu dimengerti oleh manusia. Apa sebenarnya rencana Allah bagi manusia ?
Mengertikah kita akan rencana Allah bagi kita ?
Melalui pokok bahasan ini, pengasuh membimbing anak untuk memahami bahwa
Allah mempunyai rencana dengan hidup manusia. Setiap rencana hidup dan masa depan
anak harus seturut dengan rencana dan kasih Tuhan bagi dirinya. Bimbinglah anak-anak
untuk menemukan rencana Tuhan bagi hidup dan masa depannya.

MINGGU KE-36
Sub Pokok Bahasan : MANUSIA ADALAH CIPTAAN ALLAH YANG
TERMULIA
Bahan Alkitab : KEJADIAN 1 : 26 - 28
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah.
2. Menyebutkan mandat penciptaan Allah bagi manusia.
3. Menyatakan dirinya sebagai citra Allah.
113
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Allah menciptakan langit dan bumi selama 7 hari, dan pada hari keenam
(1:24-31), Allah menciptakan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak
(binatang piaraan : babi, kambing, domba dll), dan segala binatang melata di
bumi; Allah menciptakan manusia.
1.2. Penciptaan manusia dilaksanakan sesuai dengan rencana Allah. Dalam ayat 26,
berfirmanlah Allah : Baiklah kita menjadikan …… Ayat ini merupakan rencana
Allah bagi penciptaan manusia, yaitu :
1) menjadi gambar dan rupa Allah di dalam dunia. Manusia menjadi alat dalam
tangan Tuhan untuk melaksanakan maksud-maksud Allah yang besar dbagi
seluruh ciptaan-Nya.
2) Bahkan manusia terdiri atas laki-laki dan perempuan juga masuk dalam
rencana Allah yang besar bagi dunia.
3) Rencana Allah adalah manusia adalah puncak dari segala penciptaan,
manusia menjadi mahkota penciptaan sebab kepada manusia Allah
mempersembahkan karya-Nya karena itu manusia dipahami sebagai citra-
Nya.
1.3. Diciptakan segambar dengan Allah berarti manusia memiliki hubungan yang
unik dan khusus dengan Allah, yaitu menjadi tanda dan gambar dari hubungan
antara Allah dengan seluruh ciptaan-Nya; Diciptakan serupa dengan Allah berarti
manusia tidak dapat seperti Allah, tetapi apa yang hendak dilakukan manusia
dalam hidup haruslah yang serupa dengan kehendak Allah; Manusia diciptakan
sebagai laki-laki dan perempuan supaya mereka saling menolong, saling
membutuhkan dan saling mengasihi dalam hidup.

2. Renungan :
Tuhan mempunyai rencana yang besar bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Rencana-Nya itu adalah kita mempunyai hubvungan khusus dengan Dia, kita selalu
hidup menurut maksud dan kehendak Tuhan serta hidup saling mengasihi, menolong
dan membutuhkan seorang akan yang lain.

3. Metode Mengajar : Cerita dan diskusi


4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ada 7 hari penciptaan dengan urutannya. Pada hari keenam (1:24-31), Allah
menciptakan segala jenis binatang liar, segala jenis ternak (binatang piaraan,
misalnya babi, kambing, domba dll), dan segala binatang melata di bumi; Lalu
Allah menciptakan manusia.
6.2. Untuk menciptakan manusia, Tuhan mulai merencanakan :

114
1) manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
2) Supaya mereka berkuasa atas ……. (ayat 26)
6.3. Lalu Allah menciptakan manusia berdasarkan rencana-Nya, yaitu segambar dan
serupa yang terdiri atas laki-laki dan perempuan (ayat 27).
6.4. Allah memberkati manusia.
6.5. Allah berfirman kepada mereka (ayat 28)

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Bercerita :
1.1. Pengasuh menceritakan dengan bahasa sederhana apa saja yang diciptakan Allah
menurut urutan hari penciptaan.
1.2. Pengasuh menjelaskan penciptaan manusia sesuai rencana Allah pada hari
keenam.
1.3. Pengasuh menjelaskan maksud Allah menciptakan manusia segambar dan serupa
dengan Dia.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui Tuhan sebagai pencipta-Nya.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu

115
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-37
Sub Pokok Bahasan : HIDUP DAN BERTUMBUH DALAM TUHAN
Bahan Alkitab : MAZMUR 1 : 1 - 6
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan hidupnya harus sebagai orang benar
2. Menyebutkan pertumbuhan imannya seperti pohon di tepi air
3. Menjelaskan hidupnya dipimpin Tuhan.
4. Menyatakan akan hidup sesuai kehendak Tuhan

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

116
1. Penjelasan :
1.1. Mazmur 1:1-6 memberikan pengajaran tentang jalan hidup manusia dan
karakternya yang dibagi kedalam 4 pengelompokan manusia, yaitu : orang benar,
orang fasik, orang berdosa dan kumpulan pencemooh.
1) Orang benar adalah orang yang hidup berdasarkan taurat Tuhan, suka
merenungkan taurat itu siang dan malam, bertumbuh dekat dengan Tuhan
(pohon yang ditanam di tepi aliran air), menghasilkan buah yang baik dalam
hidupnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Oran benar berharga hidupnya
di mata Tuhan.
2) Orang fasik adalah orang yang tidak suka akan kebenaran, hidupnya tidak
berguna(seperti sekam yang ditiupkan angin), tidak bertahan dalam
penghakiman dan dalam berbuat baik.
3) Orang berdosa adalah orang yang kesukaannya adalah berbuat dosa, ia si jahat
(iblis).
4) Kumpulan pencemooh adalah orang-orang yang suka menghina, mencemooh
dan menjelekan nama baik orang lain.
1.2. Sebagai orang percaya, kita seharusnya menjadi perkumpulan “orang benar”.
Tetapi kadang-kadang kita menjadi orang fasik, orang berdosa atau kumpulan
pencemooh. Mengapa demikian ?

2. Renungan :
Evaluasi hidupmu, saudara berada pada kelompok yang mana ? Orang benar, orang
fasik, orang berdosa ataukah pencemooh ? Tuhan kehendaki saudara menjadi orang
benar. Syaratnya hiduplah selalu dekat dengan Tuhan seperti pohon yang ditanam di
tepi aliran air.

3. Metode : Ceramah dan diskusi

4. Alat Peraga : Gambar Sketsa

5. Buku Penuntun : Tafsiran Kitab Mazmur

6. Ringkasan Cerita :
Mazmur 1:1-6 memberikan pengajaran tentang jalan hidup manusia dan karakternya
yang dibagi kedalam 4 pengelompokan manusia, yaitu
1) Orang benar adalah orang yang hidup berdasarkan taurat Tuhan, suka
merenungkan taurat itu siang dan malam, bertumbuh dekat dengan Tuhan
(pohon yang ditanam di tepi aliran air), menghasilkan buah yang baik dalam
hidupnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil. Oran benar berharga hidupnya
di mata Tuhan.
1) Orang fasik adalah orang yang tidak suka akan kebenaran, hidupnya tidak
berguna(seperti sekam yang ditiupkan angin), tidak bertahan dalam
penghakiman dan dalam berbuat baik.
2) Orang berdosa adalah orang yang kesukaannya adalah berbuat dosa, ia si jahat
(iblis).
3) Kumpulan pencemooh adalah orang-orang yang suka menghina, mencemooh
dan menjelekan nama baik orang lain.

B. UNTUK ANAK :

117
1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempelkan gambar sketsa orang benar di antara manusia dan
gambar pohon.
1.2. Pengasuh menjelaskan kehidupan orang benar diantara orang fasik, berdosa dan
pencemooh.
1.3. Pengasuh menjelaskan bagaimana pertumbuhan pohon di tepi aliran air.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk tetap hidup sebagai orang benar.

2. Aktivitas : (disiapkan pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

118
GAMBAR 1
SKETSA HIDUP ORANG BENAR DALAM DUNIA

Kumpulan Pencemooh

119

ORANG BENAR
Orang berdosa Orang fasik

MINGGU KE-38
Sub Pokok Bahasan : ESAU DAN YAKUB
Bahan Alkitab : KEJADIAN 25 : 19 - 34
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Esau dan Yakub.
2. Menyebutkan arti nama Esau dan Yakub.
3. Menyebutkan sikap dan karakter Esau dan Yakub.
4. Menyatakan hidup dengan sikap yang berkenan kepada Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ishak berumur 60 tahun ketika ia menikah dengan Ribka. 20 tahun lamanya
mereka hidup tetapi belum memperoleh anak dari Tuhan. Pada usia Ishak 80
tahun, lahirlah anak-anaknya yaitu Esau disebut Edom dan Yakub kemudian hari
dinamai Israel. Artinya bahwa Ribka mengandung dan melahirkan 2 bangsa,
yaitu bangsa Edom dan bangsa Israel atau Yahudi. Menurut ayat 22, anak-anak
Ribka dalam rahimnya itu bertolak-tolak. Ini menunjukan tentang permusuhan
antara bangsa Israel dengan bangsa Edom yang terus terjadi dalam Alkitab

120
(Kejadian 25:33; bandingkan : Bilangan 20:14-21; II Samuel 8:14; I Raja Raja
11:14-16; Yehezkiel 35).
1.2. Esau artinya berwarna merah, karena seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu.
Esau menjadi seorang yang pandai berburu dan suka tinggal di padang. Ishak,
ayahnya mengasihi Esau karena ia suka makan daging.
1.3. Yakub artinya tangannya memegang tumit Esau. Yakub menjadi seorang yang
tenang dan suka tinggal dalam kemah. Ribka, ibunya mengasihi Yakub.

2. Renungan :
Permusuhan adalah ciri dari berkuasanya dosa dalam hidup manusia. Permusuhan dan
perselisihan antar dua orang anak manusia, telah berakibat pada permusuhan antar
bangsa. Jauhkanlah permusuhan dari hidupmu, karena Allah membenci permusuhan
tetapi mencintai perdamaian.

3. Metode : Bercerita

4. Alat Peraga : Papan tulis/Kertas dan spidol

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
1.1. Ishak anak Abraham berumur 60 tahun ketika ia menikah dengan Ribka anak
Betuel. 20 tahun Ribka mandul. Tetapi kemudian Tuhan mengabulkan doanya.
1.2. Ribka melahirkan anak kembar, yaitu Esau dan Yakub.
1.3. Esau sebagai gembala dan hidup di padang, Yakub suka tinggal di kemah.
1.4. Yakub sedang masak kacang merah, Esau pulang dari padang, meminta kacang
merah dan ditukarkannya dengan hak kesulungannya dengan Yakub.
1.5. Demikianlah Esau menmandang rendah hak kesulungannya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah kelahiran dan pertumbuhan hidup Esau dan Yakub.
1.2. Pengasuh menjelaskan pertengkaran dan permusuhan di antara kedua bangsa
Edom dan Israel.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang permusuhan sebagai cirti berkuasanya dosa dalam
hidup manusia.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk hidup dalam perdamaian.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada

121
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-39
Sub Pokok Bahasan : YAKUB DI MESIR
Bahan Alkitab : KEJADIAN 46
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Yakub berangkat ke Mesir.
2. Menjelaskan bahwa Allah sedang berencana melalui keluarga Yakub.
3. Menjelaskan bahwa jalan kehidupan kita ada dalam rencana Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Perpindahan Yakub dan keluarganya ke Mesir merupakan bagian dari rencana
Allah sebagaimana difirmankan-Nya kepada Yakub pada ayat 3, yaitu Tuhan
akan membuat Israel serbagai bangsa yang besar di Tanah Mesir. Dan melalui
bangsa ini Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya mengalahkan bangsa Mesir.
1.2. Setiap rencana Tuhan bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya, akan tercatat
dalam buku kehidupan di hadapan Tuhan. Kisah perpindahan Yakub ke Mesir
perlu dicatat dan dihitung berapa banyak orang yang pergi, yaitu 70 jiwa.
Kemudian hari mereka akan bertambah banyak sesuai firman Tuhan.
1.3. Di Mesir Tuhan telah mempersiapkan Yusuf, anak Yakub agar rencana
penyelamatan-Nya dapat terjadi dalam anugerah Tuhan.

2. Renungan :
Tuhan punya rencana dengan setiap orang. Rencana Tuhan tidak dapat dibatalkan oleh
manusia. Sadarkah saudara bahwa Tuhan mempunyai rencana dengan saudara ?

3. Metode : Cerita

4. Alat Peraga :

122
5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Israel (Yakub) berangkat dari Kanaan dan tiba di Bersyeba, lalu ia
mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan sebelum ia melanjutkan
perjalanan ke Mesir.
6.2. Israel; mendapat penghlihatan dari Tuhan, bahwa Tuhan hendak menjadikan
Yakub bangsa yang besar di Mesir.
6.3. Yakub membawa anak cucunya dan seluruh kekayaannya. Jumlah mereka 70
jiwa.
6.4. Yehuda berjalan lebih dahulku dan bertemu Yusuf, lalu Israel diterima Firaun dan
tinggal di Mesir di tanah Gosyen.
B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya kepada anak-anak tentang 12 anak Yakub.
1.2. Pengasuh bertanya dari ke-12 anak Yakub, siapakah yang dijual ke Mesir ?
1.3. Pengasuh menceritakan kisah perjalanan Yakub dan keluarganya ke Mesir.
1.4. Pengasuh menjelaskan tentang rencana Tuhan bagi Israel di Mesir.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk memahami rencana Tuhan bagi manusia.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

123
MINGGU KE-40
Sub Pokok Bahasan : YAKUB DAN FIRAUN
Bahan Alkitab : KEJADIAN 47 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Yakub dan Firaun
2. Menjelaskan bahwa Allah memakai Firaun untuk melanjutkan kehidupan
keluarga Israel.
3. Mengungkapkan betapa mengherankannya pekerjaan Allah.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yakub dan keluarganya tiba di tanah Mesir, bertemu dengan Yusuf lalu bersama 5
saudaranya dan Yakub menghadap Firaun. Yusuf melaporkan keadaan ayahnya
Yakub beserta anak cucunya yang karena kewadaan kelaparan di Tanah Kanaan,
mereka datang ke Tanah Mesir untuk tinggal sebagai orang asing. Hal ini
memperlihatkan etika kedatangan Yakub ke suatu tempat. Ia menghormati pemilik
tempat di mana ia tinggal dan melanjutkan hidupnya. Tetapi yang terpenting
adalah Yakub telah mengawali kehidupannya di tanah Mesir dengan membuat
mezbah syukur bagi Tuhan.
1.2. Akibatnya Raja Firaun menerima mereka tinggal di tanah Mesir untuk
melanjutkan hidup mereka di sana. Ia memberikan tempat bahkan meminta
beberapa dari antara saudara-saudara Yusuf untuk bekerja sebagai pengurtus
ternak Firaun. Artinya ditengah suatu bangsa kafir, anak-anak Tuhan ini
diperkenankan bekerja padanya, hal itu karena mereka memiliki kemampuan dan
talenta dibidang peternakan dan pengembaraan.
1.3. Sesuai rencana Tuhan bagi Yakub untuk tinggal di Mesir agar kuasa dan berkat
Allah mengalir di sana, maka Yakub memohon berkat Tuhan (YHWH) bagi Raja
Firaun dan seluruh negeri itu. Sebab melalui Yakub dan keluarganya tanah Mesir
dan penduduknya mendapat berkat.

2. Renungan :
Umat Kristen dipanggil untuk hidup dan melayani di tengah bangsa Indonesia, sebab
melalui setiap orang percaya, Tuhan hendak mencurahkan berkatnya bagi bangsa
Indonesia.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

124
4. Alat Peraga : (diatur oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Kejadian.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yusuf membawa 5 saudaranya menghadap Firaun dan melaporkan kepada nya
bahwa ayahnya Yakub dan saudara-saudaranya telah datang ke Mesir untuk tinggal
sebagai orang asing.
6.2. Tanya Firaun kepada saudara-saudara Yakub, “pekerjaan apakah kamu ?”
6.3. Jawab mereka : kami penggembala domba, karena ada kelaparan di Kanaan dan
tidak ada lagi padang rumput untuk penggembalaan.
6.4. Firaun menerima mereka untuk tinggal di tanah Gosyen dan bekerja di Mesir.
6.5. Yakub juga bertemu Firaun dan memohon berkat Tuahan baginya.
6.6. Yusuf menunjukan tanah Raamses sebagai tempat tinggal Yakub dan
keluarganya.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah Yakub dan Firaun.
1.2. Pengasuh menjelaskan 3 makna kisah ini, yaitu :
1) Yakub pergi ke Mesir atas petunjuk Tuhan karena itu ia memasuki Mesir
dengan sopan.
2) Saudara-saudara Yakub dengan jujur menyampaikan kepada Firaun apa yang
menyebabkan mereka ke Mesir, yaitu ada kelaparan di Kanaan dan sudah
tidak ada lagi padang rumput untuk penggembalaan.
3) Yakub memohon berkat Tuhan kepada Firaun dan tanah Mesir agar mereka
dan seluruh penduduk Mesir mendapat berkat Tuhan.
1.3. Pengasuh mengajak anak untuk hidup menurut kehendak Tuhan, jujur dan selalu
memohon berkat Tuhan bagi semua orang.

2. Aktivitas :
Menyusun doa mohon berkat Tuhan bagi masyarakat Indonesia dan para
pemimpinnya.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan :
Mazmur 67 : 2
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya.

125
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

126
MINGGU KE-41
Sub Pokok Bahasan : MUSA MENGHADAP FIRAUN
Bahan Alkitab : KELUARAN 5 : 1 - 24
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Musa dan Harun menghadap Firaun.
2. Menyebutkan akibat dari permintaan Musa dan Harun kepada Firaun.
3. Mengungkapkan keyakinannya bahwa Tuhan pasti menyelamatkan umat-Nya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Tuhan memakai Musa dan Harun untuk memohon kepada Raja Firaun agar
melepaskan umat Israel untuk beribadah kepada Tuhan. Pembebasan Israel punya
satu tujuan, yaitu supaya mereka menjadi bangsa yang beribadah, yaitu
“mengadakan perayaan di padang gurun” kepada Tuhan (Keluaran 5:1).
1.2. Raja Firaun tidak mengizinkan adanya ibadah kepada Tuhan yang dilakukan oleh
umat Israel. Firaun makin menghambat dengan meningkatkan pekerjaan dan
mengurangi makan dan pembayaran.
1.3. Musa dan Harun tidak putus asa karena tindakan Firaun, mereka tetap melakukan
kehendak Tuhan, memohon belas kasihan Firaun. Mereka percaya bahwa Tuhan
akan menolong bangsa-Nya.

2. Renungan :
Tuhan memilih Musa dan Harun untuk menjadi pemimpin pembebasan umat Israel
agar mereka dapat beribadah kepada Tuhan. Pembebasan dilakukan Tuhan terhadap
bangsa-Nya dengan tujuan adalah supaya dapat beribadah dan mengabdi kepada
Tuhan tanpa halangan. Kebebasan kita adalah kebebasan untuk beribadah dan
memuliakan Tuhan.

3. Metode : Cerita dan ceramah.

4. Alat Peraga : Rumah Ibadah

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Musa dan Harun menghadap Firaun menyampaikan kehendak Tuhan seperti pada
ayat 1.
6.2. Firaun menolak permintaan Musa dan Harun. Ia lebih memberatkan pekerjaan
bangsa Israel.
6.3. Musa dan Harun tidak putus asa melakukan kehendak Tuhan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :

127
1.1. Pengasuh menunjuk gambar gereja, lalu bertanya pada anak apa guna gedung
gereja ?
1.2. Pengasuh menceritakan kisah Musa dan Harun menghadap Firaun.
1.3. Pengasuh menjelaskan tujuan pembebasan bangsa Israel adalah supaya mereka
dapat beribadah kepada Tuhan.
1.4. Pengasuh bertanya kepada anak, dari apakah ia dibebaskan untuk beribadah
kepada Tuhan ? Atau apakah yang menjadi hambatan ia beribadah kepada Tuhan ?
1.5. Mengajak anak untuk rajin beribadah.
1.6. Menyanyi Ny.KJ. 257 “Aku Gereja, Kau pun Gereja”

2. Aktivitas :
Mengunjungi teman-teman yang sudah lama tidak rajin beribadah.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mazmur 100 : 2

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

GAMBAR 1 :
GEDUNG GEREJA

128
GAMBAR 2 :
Tugu Pendaratan Injil di Mansinam Manokwari

MINGGU KE-42
Sub Pokok Bahasan : ALLAH MENGADAKAN TULA DI MESIR
Bahan Alkitab : KELUARAN 7:14 – 10:29
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan 10 tula yang dilakukan Tuhan di Tanah Mesir
2. Menjelaskan sebabnya Allah membuat 129
tula bagi Mesir.
3. Menyatakan bahwa Allah dapat mengalahkan kekerasan hati Firaun
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Tulah adalah tanda-tanda penghukuman Tuhan atas manusia karena dosa dan
kekerasan hati manusia untuk melakukan kehendak Tuhan. Dalam hal Tuhan
memanggil dan mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari kuasa
Firaun di Mesir, Tuhan berjanji akan memimpin mereka melalui kemahakuasaan-
Nya. Kemahakuasaan Tuhan itu dinyatakan melalui tulah-tulah di Mesir, karena
Firaun berkeras hati mendengar firman Tuhan yang disampaikan Musa
kepadanya.
1.2. Ada 10 tulah yang dilakukan Tuhan di tanah Mesir, yaitu :
1) Tulah 1 : Air berubah menjadi darah (Keluaran 7:14-25)
2) Tulah 2 : Katak (Keluaran 8:1-15)
3) Tulah 3 : Nyamuk (Keluaran 8:16-19)
4) Tulah 4 : Lalat pikat (Keluaran 8:20-24)
5) Tulah 5 : Penyakit sampar pada ternak (Keluaran 9:1-7)
6) Tulah 6 : Penyakit barah, yaitu bisul-bisul (Keluaran 9:8-12)
7) Tulah 7 : Hujan es (Keluaran 9:13-35)
8) Tulah 8 : Belalang (Keluaran 10:1-20
9) Tulah 9 : Gelap gulita (Keluaran 10:21-29)
10) Tulah 10: Kematian anak-anak sulung (Keluaran 12:1-30)
1.3. Belajar dari Firaun, ada 4 hal yang membuat Tuhan murka dan mendatangkan
tulah, yaitu :
1) Firaun sombong dengan kuasanya, sehingga tidak mendengar firman Tuhan.
2) Firaun memiliki hati yang keras atau memiliki kekerasan hati.
3) Firaun melakukan kejahatan terhadap sesama manusia.
4) Firaun melarang dan menghalangi orang untuk beribadah.

2. Renungan :
Tuhan dapat menghukum kita dengan tulah-Nya, jika kita hidup dengan karakter
seperti Firaun. Bertobatlah dan berilah dirimu diselamatkan oleh Tuhan.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (ditentukan oleh Pengasuh)


5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Ensiklopedia Alkitab;
Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Raja Firaun tidak mau menerima permohonan Musa dan Harun, agar bangsa
Israel dibebaskan untuk pergi beribadah kepada Tuhan di Padang Gurun.
6.2. Lalu Tuhan melakukan penghukuman-Nya terhadap Mesir melalui 10 tulah,
supaya Firaun mengakui kekuasaan Tuhan.

130
6.3. Kesepuluh tulah itu adalah : Air berubah menjadi darah, katak, nyamuk, lalat
pikat, penyakit sampar pada ternak, penyakit barah, hujan es, belalang, gelap
gulita, kematian anak-anak sulung.
6.4. Setelah tulah kesepuluh, Firaun mengakui kuasa Tuhan dan membiarkan bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menulis 10 tulah di Mesir.
1.2. Pengasuh menjelaskan makna tulah dan mengapa Tuhan membuat tulah bagi
Mesir.
1.3. Pengasuh menyebutkan secara berurutan tulah 1 sampai ke-10.
1.4. Pengasuh menjelaskan karakter Firaun yang membuat tulah itu terjadi.
1.5. Pengasuh menjelaskan bahwa tulah dapat saja terjadi bagi kita saat ini, jika kita
memeliki karakter hidup seperti Firaun.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis

131
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-43
Sub Pokok Bahasan : TULAH KE SEPULUH
Bahan Alkitab : KELUARAN 11 : 1-10; pasal 12-13
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah terjadinya tulah kesepuluh.
2. Menjelaskan bahwa tulah ke-10 tidak berlaku bagi bangsa Israel.
3. Menjelaskan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi Allah dalam pekerjaan
penyelamatan-Nya.
4. Menyatakan percaya akan kuasa Tuhan.

MATERI PELAJARAN :

132
A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Tulah ke-10 dilakukan Tuhan dengan cara yang unik, yaitu :
1) Segenap bangsa Israel meminta kepada tetangganya orang Mesir emas dan
perak bagi perjalanan mereka ke luar.
2) Setiap keluarga Israel merayakan paskah, memotong anak domba lalu
darahnya dioleskan pada ambang pintu rumah sebagai tanda keselamatan.
Malaikat maut akan melewati setiap rumah yang ada tanda darah.
3) Orang Mesir ketika kejadian kematian anak-anak sulung terjadi, mereka akan
mengusir orang Israel agar keluar dengan cepat dari Mesir.
4) Tuhan mempertunjukan kuasanya atau penguasa Mesir.
1.2. Dalam tulah ke-10 ini, TUhan melakukan penyelamatan terhadap bangsa Israel,
tetapi melakukan penghukuman terhadap bangsa Mesir. Penyelamatan Tuhan
disini terjadi dalam bentuk pemilihan dan pemisahan. Ada tanda yang menyertai
penyelamatan, yaitu setiap rumah dan keluarga yang ada tanda darah domba akan
diselamatkan, tetapi setiap keluarga dan rumah yang tidak ada tanda darah domba
pasti tidak diselamatkan.

2. Renungan :
Tuhan mempunyai pilihan dalam menyelamatkan manusia, yang memiliki tanda
keselamatan (darah domba) diselamatkan, tetapi setiap rumah dan keluarga yang tidak
memiliki tanda itu dihukum. Berusahalah untuk memiliki tanda keselamatan itu.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Tuhan berfirman kepada Musa, seperti tercatat dalam 11:1-3.
6.2. Musa menghadap Firaun dan menyampaikan maksud Tuhan kepadanya hingga
Firaun menjadi marah, seperti yang tercatat dalam ayat 4-8.
6.3. Firaun tetap tidak membiarkan bangsa Israel pergi.
6.4. Tuhan menjalankan tulah ke-10, membunuh setiap anak sulung orang Mesir,
tetapi anak-anak Israel hidup karena ada tanda darah di ambang pintu rumah
mereka.
6.5. Firaun membiarkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir pada perayaan paskah,
yaitu tanggal 14 bulan Abib, setelah tinggal di Mesir selama 430 tahun.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh meminta anak menyebutkan urutan ke-10 tulah di Mesir, lalu
menuliskannya di papan tulis.
1.2. Pengasuh menceritakan peristiwa tulah ke-10.
1.3. Pengasuh menjelaskan bahwa tidak ada kuasa yang melebihi kuasa Tuhan yang
menyelamatkan.
1.4. Pengasuh menjelaskan bahwa keselamatan terjadi atas pilihan Tuhan. Siapa yang
akan diselamatkan dan siapa yang tidak diselamatkan.

133
1.5. Pengasuh bertanya pada anak, apakah mereka mau diselamatkan ?

2. Aktivitas : Anak-anak menciptakan syair lagu keluaran dari Mesir lalu melatihnya
bersama-sama.

3. Evaluasi : Menyebutkan urutan 10 tulah di Mesir.

4. Ayat Hafalan : Mazmur 73 : 1

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak – anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-44
Sub Pokok Bahasan : MENYEBERANG LAUT TEBERAU
Bahan Alkitab : KELUARAN 14 : 1 - 31
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah penyeberangan Laut Teberau
2. Menyebutkan bahwa tidak ada yang dapat mengalahkan kuasa Allah.
3. Menjelaskan bahwa rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya adalah
mutlak.
4. Menyatakan percaya akan kuasa Tuhan dalam hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Peristiwa penyeberangan bangsa Israel melalui Laut Teberau hendak
memperlihatkan betapa hebatnya kuasa Allah yang menyelamatkan umat-Nya
dari kejahatan orang Mesir. Firaun menyangka bahwa ia dapat menghalangi

134
kuasa dan kehendak Allah bagi umat-Nya dengan cara-cara, strategi dan pola
politiknya.
1.2. Allah tetap menuntun perjalanan umat-Nya dari marabahaya dan maut. Ia
menjaga mereka dari depan dan dari belakang. Tuhan menjaga mereka pada
siang hari maupun pada malam hari dengan tiang awan dan tiang api. Tiadak
ada satu penguasa atau kuasa dunia ini yang sanggup emenghalangi kuasa dan
rencana Allah.
1.3. Ketika Tuhan merencanakan untuk menyelamatkan umat-Nya, maka janji-Nya
tetap digenapi dalam penyertaan hingga selama-lamanya.

2. Renungan :
Tuhan tidak pernah lalai menggenapi janji penyelamatan-Nya bagi kita sebagai umat
pilihan-Nya, karena itu jangan ragukan janji-janji dan rencana-Nya bagi saudara.

3. Metode : Cerita dan Ceramah

4. Alat Peraga :
4.1. Peta keluarnya bangsa Israel dari Mesir.
4.2. Gambar penyeberangan laut Teberau dan kematian tentara Mesir.

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Kitab Keluaran.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Allah menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir, yaitu dari Sukot lalu berkemah di
Etam di tepi padang gurun (Keluaran 13:20).
6.2. Tuhan menuntun bangsa Israel dengan tiang awan di siang hari dan tiang awan
dimalam hari (Keluaran 13:22)
6.3. Tuhan berfirman agar bangsa Israel kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot di
tepi laut.
6.4. Ketika didengarnya Firaun bahwa bangsa Israel ada di situ, bersiaplah ia dan
mengejar mereka.
6.5. Ketika orang Israel mendengar bahwa Firaun dan tentaranya sedang mengejar
mereka, takutlah mereka dan bersungut-sungut (Keluaran 14:10-12).
6.6. Musa memberi kekuatan kepada orang Israel pada ayat 13-14. Musa mengangkat
tongkatnya, terbelahlah air laut sepanjang malam, lalu menyeberanglah bangsa itu
ke seberang.
6.7. Ketika orang Mesir juga memasuki laut teberau, Musa menurunkan tangannya
lalu kembalilah air laut menutup semua orang Mesir sehingga mati tenggelam di
dalam laut.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempelkan Peta Perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir,
lalu menunjukan rute perjalanan mereka hingga ke laut Teberau (Kolsum)
1.2. Pengasuh juga menunjukan gambar perjalanan bangsa Israel dalam laut ke
seberang dan bagaimana tentara Mesir tenggelam dalam laut.
1.3. Pengasuh menceritakan kisah penyeberangan itu sebagai suatu keajaiban Tuhan
yang tidak pernah terjadi pada zaman ini lagi.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk mengakui kekuasaan Tuhan dalam hidupnya.

135
2. Aktivitas : Menyanyi nyanyian : “Indah Rencana-Mu, Tuhan !”

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Keluaran 14 : 13

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

136
POKOK BAHASAN : V. 2. MANUSIA DISELAMATKAN ALLAH
TUJUAN : Supaya anak dapat menyatakan bahwa dirinya telah diselamatkan
oleh Tuhan.

Pokok bahasan ini berthemakan “Manusia diselamatkan oleh Allah”. Dalam


Kejadian 1:26-28 disaksikan tentang penciptaan manusia segambar dan serupa dengan
Allah merupakan bagian dari rencana Allah bagi seluruh ciptaan-Nya. Penciptaan seperti
ini bukan tanpa rencana dan maksud, tetapi mempunyai maksud besar yang perlu
dimengerti oleh manusia. Apa sebenarnya rencana Allah bagi manusia ? Mengertikah kita
akan rencana Allah bagi kita ? Tetapi dalam Kejadian 3 kita baca bagaimana manusia
jatuh ke dalam dosa, lalu Tuhan merencanakan untuk menyelamatkan manusia berdosa
dari hukuman kekalnya.
Melalui pokok bahasan ini, pengasuh membimbing anak untuk memahami bahwa
Allah mempunyai rencana untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan maut.
Setiap rencana hidup dan masa depan anak harus seturut dengan rencana dan kasih Tuhan
bagi dirinya, yaitu diselamatkan untuk mendapatkan hidup yang kekal. Bimbinglah anak-
anak untuk menemukan keselamatan dari Tuhan bagi hidup dan masa depannya.

137
MINGGU KE-45
Sub Pokok Bahasan : PUJI-PUJIAN MARIA
Bahan Alkitab : LUKAS 1 : 46 - 56
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menjelaskan tentang siapakah Maria ?
2. Menjelaskan alasan Maria memuji Tuhan.
3. Menyatakan mau memuji Tuhan dalam hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Maria adalah seorang perempuan mudah (dara) yang masih suci. Ia berasal dari
Nazaret di Yudea. Ia mendapat karunia Tuhan untuk menjadi ibu bagi Tuahan
Yesus Kristus. Pada mulanya Maria ragu akan pilihan Tuhan baginya, tetapi
kemudian ia percaya dan mempersembahkan hidupnya bagi rencana Tuhan. Maria
berkata dalam Lukas 1:38 “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah
padaku menurut perkataan-Mu itu”.
1.2. Ada 3 isi dari pujian Maria, yaitu :
1) Maria memuliakan Tuhan, karena Ia mengalami bahwa Tuhan telah
menyelamatkannya. Tuhan telah memilihnya menjadi hamba-Nya karena
kerendahan hatinya.
2) Rahmat Tuhan terjadi bukan saja kepada Maria, tetapi juga kepada semua
orang yang takut akan Tuhan dan orang-orang yang rendah hatinya.
3) Hukuman Tuhan akan terjadi bagi orang-orang yang hidupnya congkak, sock
berkuasa, dan menggunakan kekayaan untuk penindasan.

2. Renungan :
Muliakanlah Tuhan karena Ia telah menyelamatkan kita. Tuhan telah memilih kita
menjadi hamba-Nya karena kerendahan hati kita. Rahmat Tuhan terjadi bukan saja
kepada Maria, tetapi juga kepada semua orang yang takut akan Tuhan dan orang-

138
orang yang rendah hatinya. Usahakanlah dirimu berkenaan kerpada Tuhan, pujilah
nama-Nya dalam hidupmu.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Maria menerima rahmat Tuhan dalam hidupnya, ia pun pergi kepada
Elisabeth. Mereka bersyukur atas pilihan Tuhan dalam hidup mereka.
6.2. Demikianlah Maria menyanyi dan memuji Tuhan.
6.3. Ada 3 hal isi pujian Maria, yaitu :
1) Maria memuliakan Tuhan, karena Ia mengalami bahwa Tuhan telah
menyelamatkannya. Tuhan telah memilihnya menjadi hamba-Nya karena
kerendahan hatinya.
2) Rahmat Tuhan terjadi bukan saja kepada Maria, tetapi juga kepada semua
orang yang takut akan Tuhan dan orang-orang yang rendah hatinya.
3) Hukuman Tuhan akan terjadi bagi orang-orang yang hidupnya congkak, sock
berkuasa, dan menggunakan kekayaan untuk penindasan.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak, apakah mereka tahu siapa itu Maria ?
1.2. Mengapa Maria memuji Tuhan ?
1.3. Pengasuh menjelaskan mengapa Maria memuji Tuhan.
1.4. Pengasuh menjelaskan 3 hal yang merupakan isi dari pujian Maria.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk ikut serta Maria memuji Tuhan.

2. Aktivitas : Menciptakan lagu dari pujian Maria

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 1 : 46 – 47.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar

139
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-46
Sub Pokok Bahasan : PUJI-PUJIAN ZAKHARIA
Bahan Alkitab : LUKAS 1 : 67 - 80
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menjelaskan tentang siapakah Zakharia ?
2. Menjelaskan alasan Zakharia memuji Tuhan.
3. Menyatakan mau memuji Tuhan dalam hidupnya.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Zakharia adalah seorang imam Yahudi, ayah dari Yohanes Pembaptis. Zakharia
dan istrinya Elasebeth telah lanjut usia dan mereka tidak memiliki anak. Pada
suatu hari ketika Zakharia bertugas melayani di Bait Allah, datanglah malaikat
Tuhan dan berfirman kepadanya bahwa Elisabeth akan mengandung dan
melahirkan seorang anak bagi mereka, yaitu Yohanes Pembaptis. Pada mulanya
Zakharia ragu akan pilihan Tuhan baginya, lalu ia menjadi bisu, kemudian ia
percaya akan rencana Tuhan. Karena itu ketika kelahiran Yohanes anaknya,
Zakharia memuliakan Tuhan dengan nubuatannya bagi Yohanes.
1.2. Ada 3 isi dari pujian dan nubuatan Zakharia, yaitu :
1) Zakharia memuji Tuhan, karena ia mengalami bahwa Tuhan telah melawat
umat-Nya dan membawa kelepasaan bagi bangsanya. Tuhan telah memilih
keluarganya, melalui anaknya Yohanes sebagai pemberita kedatangan Sang
Pelepas (Yesus).
2) Sang Pelepas (Yesus) akan datang dengan misi-Nya, yaitu :
a) melepaskan kita dari musuh kita dan mereka yang membenci kita
b) menunjukan rahmat penyelamatan-Nya bagi kita
c) membawa kita untuk beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan
dan kebenaran.
d) sebagai Surya Pagi dari tempat yang mahatinggi untuk menerangi mereka
yang diam dalam kekelaman dan naungan maut.
3) Yohanes Pembaptis akan mendahului Sang Pembebas, dengan tugas untuk :
a) menjadi nabi Allah
b) berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya
c) memberikan pengertian kepada umat-Nya akan keselamatan dan
pengampunan dosa.
d) Mengarahkan hati kita kepada jalan damai-sejahtera.
e) ada rahmat dan kasih Tuhan yang melawat umat-Nya

140
2. Renungan :
Muliakanlah Tuhan karena Ia telah menyelamatkan kita. Tuhan telah memilih kita
menjadi hamba-Nya karena kerendahan hati kita. Rahmat Tuhan terjadi bukan saja
kepada Zakharia, tetapi juga kepada semua orang yang takut akan Tuhan dan orang-
orang yang rendah hatinya. Usahakanlah dirimu berkenaan kerpada Tuhan, pujilah
nama-Nya dalam hidupmu.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah Zakharia menerima rahmat Tuhan dalam hidupnya, ia pun menunggu
hingga anaknya, Yoahanes lahir. Dalam kelahiran inilah Zakharia bersyukur atas
pilihan Tuhan dalam hidup keluarganya.
6.2. Demikianlah Zakharia memuji Tuhan dan bernubuat akan kehidupan Yesus dan
Yohanes..
6.3. Inilah isi dari pujian dan nubuat Zakharia, yaitu :
1) Zakharia memuji Tuhan, karena ia mengalami bahwa Tuhan telah melawat
umat-Nya dan membawa kelepasaan bagi bangsanya. Tuhan telah memilih
keluarganya, melalui anaknya Yohanes sebagai pemberita kedatangan Sang
Pelepas (Yesus).
2) Sang Pelepas (Yesus) akan datang dengan misi-Nya, yaitu :
a) melepaskan kita dari musuh kita dan mereka yang membenci kita
b) menunjukan rahmat penyelamatan-Nya bagi kita
c) membawa kita untuk beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan
dan kebenaran.
d) sebagai Surya Pagi dari tempat yang mahatinggi untuk menerangi mereka
yang diam dalam kekelaman dan naungan maut.
3) Yohanes Pembaptis akan mendahului Sang Pembebas, dengan tugas untuk :
a) menjadi nabi Allah
b) berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya
c) memberikan pengertian kepada umat-Nya akan keselamatan dan
pengampunan dosa.
d) Mengarahkan hati kita kepada jalan damai-sejahtera.
e) ada rahmat dan kasih Tuhan yang melawat umat-Nya

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh bertanya pada anak, apakah mereka tahu siapa itu Zakharia ?
1.2. Mengapa Zakharia memuji Tuhan dan bernubuat tentang Yesus dan Yohanes
Pembaptis ?
1.3. Pengasuh menjelaskan mengapa Zakharia memuji Tuhan dan bernubuat tentang
Yesus dan Yoahanes Pembaptis.
1.4. Pengasuh menjelaskan isi dari pujian dan nubuatan Zakharia.
1.5. Pengasuh mengajak anak untuk ikut serta memuji Tuhan.

141
2. Aktivitas : Menciptakan lagu dari pujian Zakharia

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Lukas 1 : 68.

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-47
Sub Pokok Bahasan : FIRMAN ITU MENJADI MANUSIA
Bahan Alkitab : YOHANES 1 : 1142 - 14
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menyebutkan bahwa oleh kasih-Nya, Allah datang menemui manusia dalam diri
Yesus Kristus yang lahir di Betlehem.
2. Menyatakan bahwa dalam Yesus Kristus, manusia diselamatkan.
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Yohanes memberi kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Firman Tuhan.
Firman Tuhan bukanlah kata-kata kosong tanpa kuasa. Dalam Yesus Kristus
firman Tuhan itu terwujud. Kapan firman Tuhan itu telah ada ? Yohanes 1:1-5
menghubungkan dengan Kitab Kejadian 1:1-2:4a. Bahwa Yesus Kristus telah ada
saat kisah penciptaan itu terjadi. Yesus Kristus inilah yang dimaksud dengan
firman Tuhan. Firman Tuhan dalam Kitab Kejadian 1-2 memuliki kuasa yang
menciptakan dan memberi kehidupan bagi dunia dan manusia.
1.2. Firman Tuhan ini disebut Terang. Artinya Yesus adalah sumber terang itu. Dalam
kisah kejadian, terang terjadi pada hari pertama. Yesus adalah sumber terang yang
daripada-Nya seluruh ciptaan Allah dijadikan. Yohanes pembaptis diutus Allah
untuk member kesaksian tentang terang itu. Bahwa terang telah ada di dalam
dunia, Dia-lah Yesus Kristus.
1.3. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Kita telah melihat
kemuliaan-Nya. Siapa yang percaya dan menerima-Nya diberi kuasa menjadi
anak-anak Nya.

2. Renungan :
Yesus adalah Firman yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kegelapan
manusia supaya manusia melihat terang yang sesungguhnya. Jika kita percaya
terimalah Dia dalam hidup kita.

3. Metode : Ceramah dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar Alkitab

5. Buku Penuntun : Tafsiran Injil Yohanes.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Yesus adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah, Ia adalah Allah,
bersama Allah, Firman itu menciptakan langit dan bumi.
6.2. Yesus adalah terang dunia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan
tidak dapat menguasai-Nya.
6.3. Yohanes diutus Tuhan untuk memberikan kesaksian tentang Terang, yaitu Yesus.
Isi kesaksian Yohanes adalah :
1) Terang yaitu Yesus sedang datang ke dalam dunia.

143
2) Yesus telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia
tidak menerimanya.
3) Yesus datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang kepunyaan-Nya
tidak menerima-Nya.
4) Tetapi setiap orang yang menerima-Nya diberinya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menunjukan gambar Alkitab, lalu bertanya kepada anak, gambar apakah
ini ?
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang kuasa firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab,
karena itu disebut Firman Tuhan.
1.3. Pengasuh menjelaskan tentang Yesus sebagai Firman dan Terang menurut Injil
Yohanes.
1.4. Pengasuh menjelaskan tentang apa yang dikatakan Yohanes bagi manusia
1.5. Pengasuh mengajak anak mengakui Yersus sebagai Firman dan TErang yang
menghidupkan.

2. Aktivitas : Membuat model Alkitab dari gabus.

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Mazmur 119 : 105

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan

144
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-48
Sub Pokok Bahasan : SIMEON DAN HANA MENYAMBUT YESUS
Bahan Alkitab : LUKAS 2 : 21 - 40
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah Simeon dan Hana menyambut Yesus.
2. Menyebutkan alasan Simeon dan Hana bergembira.
3. Menyebutkan cara menyatakan kegembiraan dalam Tuhan.
145
MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Simeon, seorang penduduk Yerusalem. Ia seorang lelaki tua bangsa Yahudi yang
hidupnya benar dan saleh. Simeon sedang menantikan ‘penghiburan bagi Israel’
dan mengaku Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah untuk membawa
kelepasan bagi Israel. Simeon sedang menunggu untuk melihat Yesus, sebab
Tuhan telah memberitahukannya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat
Yesus. Simeon ketika menatang Yesus pada kedua tangannya dan menyerahkan-
Nya kepada Allah (bandingkan Imamat 16:10; Mazmur 22:11), ia menubuatkan
bahwa ada orang yang akan menerima Yesus tetapi akan ada yang menolak Dia
sebagai Mesias. Simeon bersuka-cita dan menaikan pujian tentang Yesus karena
apa yang dikatakan Tuhan benar-benar terjadi.
1.2. Hana berarti “belas kasihan” adalah seorang janda yang sudah berusia 84 tahun,
seorang nabiah, anak perempuan Fanuel dari suku Asyer. Ia adalah bagian dari
kaum Israel yang menantikan penghiburan bagi Israel. Ia selalu berada di Bait
Allah untuk berdoa. Ia menyaksikan bagaimana Simeon bersyukur bertemu
Yesus. Hana mengerti maksud Tuhan, sehingga ia menyampaikan hal itu kepada
semua orang di Yewrusalem bahwa Allah telah menggenapi janji-Nya.
1.3. Ketika seorang anak lahir dalam keluarga bangsa Yahudi, maka ada tiga upacara
suci harus dilakukan menurut hukum Taurat, yaitu :
1) Upacara sunat. Seorang anak disunat pada hari ke-8, yaitu hari pertama pada
minggu kedua. Pada hari pertama ia belum mempunyai nama, artinya ia masih
berdosa; Pada hari pertama minggu kedua (hari ke-8) barulah disunat dan
diberi nama, artinya ia menerima kasih-karunia Tuhan. Disunat berarti mati
(darah mengalir), maksudnya mengorbankan hidup sendiri; tetapi juga berarti
kelahiran baru sebagai “anak perjanjian”.
2) Setiap anak sulung yang lahir adalah milik Allah, sehingga harus
dipersembahkan bagi Tuhan (Keluaran 22:29). Karena itu Allah berfirman :
“Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung” (Keluaran 13:2). Itulah yang
dilakukan pada hari ke-40 (hari pentahiran – Lukas 2:22). Yesus dibawa ke
Bait Allah oleh orang tuanya, Ia dipersembahkan kepada Allah, kemudian
ditebus oleh orang tuanya dengan mempersembahkan persembahan
sebagaimana diatur oleh Hukum Taurat (Bilangan 18:15,16; Lukas 2:24).
3) Pentahiran kehidupan Maria setelah persalinan Yesus. Setiap ibu yang baru
melahirkan dianggap najis sampai 8 hari setelah anaknya disunat (Imamat 12).
Karena itu Maria membawa persembahan pentahiran kepada Tuhan di Bait
Allah. Bentuk persembahan yang dibawa Yusuf dan Maria menunjukan
bahwa mereka berada pada kelompok orang miskin.
Hari ini adalah hari yang mulia bagi Maria, Yusuf dan Yesus, mereka masuk ke
Bait Allah, lalu imam melakukan upacara satu demi satu menurut hukum Taurat.

2. Renungan
Simeon dan Hana bersyukur karena telah melihat Yesus, Tuhan dan Juruselamat
dunia. Mereka bersyukur karena janji Allah diberikan kepada manusia, yaitu

146
keselamatan dan hidup yang kekal. Di dalam Yesus manusia mengenal keselamatan
yang daripada Tuhan. Sudahkah kita mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita ?

3. Metode Mengajar : Cerita, Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar, Sketsa

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Kisah tokoh-tokoh unik dalam Alkitab;


Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Lukas.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Ketika genap 8 hari, anak sulung Yusuf dan Maria disunat menurut hukum
Taurat, lalu diberi nama Yesus.
6.2. 40 hari kemudian, Yusuf membawa Yesus ke Bait Allah untuk ibadah pentahiran
bersama Maria ibunya menurut hukum Taurat.
6.3. Ketika mereka memasuki Bait Allah, Simeon bertemu Yesus dan menatang-Nya
dari kedua orang tuanya, lalu ia memuji Tuhan dan memberkati anak itu seperti
dalam ayat 29-35.
6.4. Ada Hana, seorang nabiah di situ, ia menyaksikan hal itu dan memberitahukannya
kepada penduduk Yerusalem.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menempelkan gambar/sketsa lalu menjelaskan peraturan kelahiran
seorang anak sulung bagi orang Israel.
1.2. Pengasuh menceritakan kedatangan Yusuf, Maria dan Yesus ke Bait Allah, lalu
bertemu Simeon.
1.3. Pengasuh menjelaskan apa yang dilakukan Simeon bagi Yesus
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk bersyukur kepada Tuhan.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi :
3.1. Berapakah umur Yesus ketika disunat ?
3.2. Mengapa Simeon bersuka-cita dn memuji Tuhan ketika bertemu Yesus ?

4. Ayat Hafalan : Lukas 2 : 29

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis

147
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

SKETSA
UPACARA SUCI KELAHIRAN

Kelahiran

Upacara Suci pada hari ke-8, Upacara Suci pada hari ke-40,
yaitu : yaitu :
1. Sunat 1. Persembahan sebagai “anak
2. Pemberian nama perjanjian”
2. Penebusan anak
3. Pentahiran Maria, ibu Yesus

148
Hari mulia bagi keluarga
Hari bersyukur bagi umat Tuhan

MINGGU KE-50
Sub Pokok Bahasan : ORANG MAJUZ MENYAMBUT YESUS
Bahan Alkitab : MATIUS 2 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan kisah kedatangan orang-orang majuz untuk menyembah Yesus.
2. Menyebutkan persembahan dari orang majuz bagi Yesus.
3. Menyatakan ingin mempersembahkan hidupnya bagi Yesus.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Ada tiga pengertian tentang orang-orang Majuz, yaitu :

149
1) Para ahli perbintangan dari daerah Timur, mungkin negeri Babel. Mereka
percaya bahwa munculnya sebuah bintang yang cemerlang adalah tanda
kelahiran seorang pemimpin besar.
2) Nama sebuah suku dari bangsa Madai yang mempunyai jabatan imam di
kerajaan Persia. Mereka adalah segolongan orang bijaksana atau ahli nujum
yang menafsirkan mimpi dan pesan-pesan dari ilah-ilah.
3) Dalam PB, arti orang majuz diperluas meliputi semua orang yang
mempraktekan ilmu sihir (bandingkan : 2 Timotius 2:5; 4:8; I Petrus 1:4;
5:4).
Orang majuz yang dimaksud dalam Matius 2:1-12 agaknya adalah ahli nujum
agamawi non-Yahudi yang dapat mengamati dan menafsirkan arti bintang, karena
itu bisa disebut sebagai ahli perbintangan. Ada juga yang mengatakan bahwa
orang-orang majuz itu adalah raja-raja yang datang dari negeri Timur. Mereka
mengamati bintang-bintang dan mengambil kesimpulan bahwa telah lahir seorang
Raja Agung bangsa Yahudi.
1.2. Kisah ini tidak menyebutkan jumlah orang majuz, tetapi dari jumlah persembahan
mereka, ditafsirkan jumlah mereka sebanyak tiga orang sesuai dengan tiga jenis
persembahan, yaitu emas dipersembahkan oleh Melkior, kemenyaan
dipersembahkan oleh Baltazar dan mur dipersembahkan oleh Gaspar. Emas
melambangkan kemuliaan, kemenyaan melambangkan kuasa dan perlindungan,
mur melambangkan berkat pengurapan.
1.3.Dalam Alkitab PB, disebutkan tentang 4 orang Herodes, yaitu Herodes Agung,
Herodes Antipas, Herodes Agripa I, Herodes Agripa II. Yang dimaksud dalam
Injil Matius 2 adalah Herodes Agung seoreang keturunan bangsa Edom. Ia adalah
seorang raja yang lalim. Dibunuhnya istrinya, kemudian membunuh tiga orang
anak kandungnya dan beberapa sahabat karibnya. Herodes sangat kejam
memerintah bangsa Yahudi, barang siapa berani menyatakan tidak setuju
atasannya, ia dibunuh. Atas dasar karakternya ini, ia pun memerintahkan untuk
membunuh anak-anak di Betlehem setelah peristiwa orang-orang majuz.
1.4. Ada Lima pedoman dari karakter orang-orang majuz mencari Yesus, yaitu :
1) Mereka memiliki pandangan yang teliti tentang keahliannya (majuz sama
artinya dengan berhikmat), sehingga dapat menafsirkan dan memastikan
kapan Raja Agung, Yesus dilahirkan.
2) Mereka memiliki “kerinduan” untuk bertemu dengan Raja Agung. Jika
melihat bintang dan memahami maknanya itu sebenarnya sudah cukup.
Mereka cukup untuk memberitahukan hal itu kepada siapa saja dan itu
akan dipercaya. Tetapi yang penting bagi orang-orang majuz adalah
adanya kerinduan untuk bertemu dan menyembah Raja Agung itu.
3) Mereka “bertekun” dalam upaya mencari dimana Raja Agung itu
dilahirkan. Mereka telah mendapat petunjuk dari bintang maupun ahli
kitab bangsa Yahudi. Tetapi mereka harus “tekun” dalam mencari hingga
mendapatkan sang Raja itu.
4) Mereka “percaya kepada firman Tuhan”. Orang-orang majuz adalah ahli
bintang. Mereka punya pengaruh dan kuasa untuk menemukan Raja
Agung, tetapi ketika mereka mendengar firman Tuhan dari para ahli Kitab
bangsa Yahudi, mereka sangat mempercayainya dan pergi mendapatkan
Raja Agung itu dan menyembah Dia.
5) Mereka memiliki sifat “kerendahan hati”. Sikap inilah yang menuntun
mereka kepada bayi Yesus, Raja Agung itu.

2. Renungan :

150
Para majuz dipimpin oleh Tuhan untuk melihat Raja Agung yang lahir di Betlehem.
Mereka adalah orang kafir yang tidak percaya Allah, tetapi mereka menggunakan
karunia pengetahuannya untuk mengerti karya Allah bagi dunia dan manusia. Mereka
bukan saja mau melihat kemuliaan-Nya, tetapi yang lebih adalah menyembah Yesus.
Sudakah kita menyembah Yesus dengan benar ? Sudahkah kita mempersembahkan
apa yang kita punyai bagi Yesus ? Lakukanlah sekarang di ujung tahun ini.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : Gambar (disiapkan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Ensiklopedia Alkitab; Sejarah Kerajaan Allah;


Kisah unik tokoh-tokoh dalam Alkitab.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di Tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majuz dari Timur.
6.2. Orang-orang majuz mencari Yesus, mereka bertanya-tanya, seperti pada ayat 2-3.
6.3. Raja Herodes terkejut mendengar berita dari orang-orang majuz beserta seluruh
Yerusalem.
6.4. Raja Herodes mengumpulkan semua ahli kitab untuk menelitinya, dan ternyata
ada dalam nubuat kitab nabi Mikha.
6.5. Orang-orang majuz pergi menyembah Yesus dengan mempersembahkan emas,
kemenyaan dan mur.
6.6. Setelah itu mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh menceritakan kisah kedatangan orang majuz.
1.2. Pengasuh menjelaskan tentang siapakah orang majuz, menyebutkan nama mereka
dan jenis persembahan mereka.
1.3. Pengasuh menjelaskan makna dari persembahan emas, kemenyaan dan mur.
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk menyembah Yesus dan mempersembahkan
hidupnya bagi Yesus, Raja Agung.

2. Aktivitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : Matius 1 : 23

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,
Melati 1-2 lagu

151
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-51
Sub Pokok Bahasan : MENGUNGSI KE MESIR
Bahan Alkitab : MATIUS 2 : 13 – 15; 19 – 23.
Tujuan Pembelajaran : Supaya anak dapat ,
1. Menceritakan alasan Yusuf membawa Maria dan Yesus ke Mesir.
2. Menyebutkan orang-orang yang akan melindunginya apabila ada bahaya.
3. Menyebutkan cara berterima-kasih kepada orang tua.
4. Menyatakan mau berterima-kasih kepada orang tuanya dalam hidup.

MATERI PELAJARAN :

A. UNTUK GURU :

1. Penjelasan Alkitab :
1.1. Dalam Alkitab PB, disebutkan tentang 4 orang Herodes, yaitu Herodes Agung,
Herodes Antipas, Herodes Agripa I, Herodes Agripa II. Yang dimaksud dalam
Injil Matius 2 adalah Herodes Agung seorang keturunan bangsa Edom. Ia adalah
seorang raja yang lalim. Dibunuhnya istrinya, kemudian membunuh tiga orang
anak kandungnya dan beberapa sahabat karibnya. Herodes sangat kejam
memerintah bangsa Yahudi, barang siapa berani menyatakan tidak setuju
atasannya, ia dibunuh. Atas dasar karakternya ini, ia pun memerintahkan untuk
membunuh anak-anak di Betlehem setelah peristiwa orang-orang majuz.
1.2. Tuhan melindungi yang dikasihi-Nya. Yusuf membawa Maria dan Yesus ke
Mesir, sebuah kota perantauan orang Yahudi sejak masa PL. Ke Mesir Abraham
dan Sarah pergi di masa kelaparan, ke Mesir juga Yusuf dijual oleh saudara-
saudaranya, ke Mesir juga Yakub dan keluarganya pergi menetap sebagai orang
asing sampai Tuhan menyelamatkan mereka. Kini dalam kisah pembunuhan anak-

152
anak di Betlehem pada zaman raja Herodes, kembali Tuhan memintah agar Yusuf
menyelamatkan Yesus dan Maria ke Mesir sampai Tuhan berkenaan memanggil
mereka kembali ke Nazaret.
1.3. Manusia tidak memiliki kuasa untuk menghalangi kehendak Tuhan
menyelamatkan manusia. Tuhan memiliki kuasa yang tidak tertandingi.

2. Renungan :
Rencana penyelamatan dunia dan manusia oleh Tuhan melalui Yesus Kristus tidak
dapat dihalangi oleh kuasa manusia. Tuhan dapat melakukan segala perkara untuk
melindungi yang dikasihi-Nya.

3. Metode : Cerita dan Diskusi

4. Alat Peraga : (dibicarakan oleh Pengasuh)

5. Buku Penuntun : Sejarah Kerajaan Allah; Tafsiran Injil Matius.

6. Ringkasan Cerita :
6.1. Setelah orang-orang majuz berangkat kenegerinya melalui jalan lain.
6.2. Tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi, katanya dalam ayat 13.
6.3. Lalu Yusuf pun bangun, membawa istrinya Maria beserta Yesus, bayi itu, lalu
menyingkirlah mereka ke Mesir.
6.4. Hal itu terjadi karena Herodes hendak membunuh Yesus. Genaplah firman Tuhan
dalam nubuat nabi, sebagaimana terdapat dalam ayat 15b.

B. UNTUK ANAK :

1. Kerangka Cerita :
1.1. Pengasuh berdiskuis tentang cerita orang majuz, khusus tentang janji untuk
ketemu dengan Herodes sebelum kembali ke negerinya.
1.2. Pengasuh menceritakan bagaimana Yusuf mendapat mimpi agar menyelamatkan
Yesus ke Mesir.
1.3. Pengasuh menjelaskan kuasa Tuhan yang tidak dapat dihalangi oleh kuasa
manusia (Herodes).
1.4. Pengasuh mengajak anak untuk percaya akan kuasa Tuhan.

2. Aktifitas : (disiapkan oleh Pengasuh)

3. Evaluasi : (disiapkan oleh Pengasuh)

4. Ayat Hafalan : (disiapkan oleh Pengasuh)

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) :

NO ACARA KEGIATAN WAKTU

01 Menyambut anak - anak Anak disambut dengan ucapan selamat pagi dan
mempersilakan masuk dan duduk pada
tempatnya
02 Nyanyi & Ayat hafalan Menyanyi beberapa nyanyian pembukaan
(2/3)lagu,

153
Melati 1-2 lagu
Menghafal ayat hafalan
03 Percakapan Percakapan dengan anak tentang hal – hal praktis
yang dialami juga
04 Doa Untuk memulai sekolah minggu
05 Persembahan Syukur Menyanyi lagu untuk persembahan
06 Pembelajaran Alkitab Lihat materi Pedoman dan persiapan mengajar
07 Menyanyi Menyanyi sesuai dengan tema cerita /pelajaran
08 Atifitas anak (Lihat materi pelajaran)
09 Evaluasi Pelajaran (Lihat materi pelajaran)
10 Doa & Ucapan Selamat Doa, Pengumuman, Jabatan tangan

MINGGU KE-52
TINJAUAN PELAJARAN
(KEBAKTIAN SYUKUR AKHIR TAHUN)

154

Anda mungkin juga menyukai