Anda di halaman 1dari 12

B.

PAK Anak dalam Perjanjian Baru


Latar belakng perjanjian baru :  Agama Yudaisme/Yahudi Pengajaran yang di tekankan Hukum Taurat dalam hal : ketaatan akan hukum serta melakukan tradisi Yahudi dalam hal merayakan hari-hari raya Yahudi , sunat,dll. Budaya Yunani Pengajaran tentang hikmat manusia dan filsafat Yunani. Kepercayaan kepada banyak dewa. Pemerintah Romawi Penyembahan kepada kaisar dan tuduhan-tuduhan kepada orang Kristen.

Sistim Pendidikan Perjanjian Baru  Latar belakang Yahudi :

a. Di bawah usia 5 tahun, Ibu menjadi pendidik utama b. Pendidikan formal di berikan di luar rumah yaitu: o Di rumah gurunya dari pagi sampai petang dengan cara duduk bersila di kaki guru ( KIsah Para Rasul 23:3) o Di Sinagoge oleh seorang Hazzan pemimpin Sinagoge yang mengajar tentang kitabkitab gulungan. Di Bait Allah dengan: Para ahli Taurat untuk belajar berdebat, berargumentasi, berdiskusi, kususnya bagi mereka yang sudah dewasa. Contoh: waktu Tuhan Yesus berusia 12 tahun.

c. Metode Mengajar o Anak/murid belajar bersama-sama dari anak kecil sampai remaja di mana anak kecil menghafal dan anak lebih besar/remaja membaca Imamat. Suasana kelas sangat rebut dan sudah terbiasa dengan kondisi seprti itu.

Sistem pendidikan sekolah Romawi / Yunani: a. Sekolah buakan keharusan tetapi sangat popular. b. Sekoalh di jalankan oleh guru-gurunya dengan mengembara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. c. Anak laki-laki bersekolah mulai 6-8 tahun d. Media mengajar : bahasa Yunani e. Materi pelajaran: music, menulis, membaca f. Sesudah usia 16 tahun anak laki-laki belajar sport

g. Wanita di didik oleh ibunya: menulis, membaca dan menari. Jarang wanita mendapat pendidikan tinggi, kalau tidak ada biasanya karena mereka wanita simpanan orang-orang kaya yang ikut bersekolah karena guru yang datang ke rumah. h. Kira-kira pada masa perjanjian baru ada 30 sekolah (30 M) Perbedaan sistem Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru a. Perjanjian Lama Orangtua menjadi sumber utam, tidak ada istilah sibuk (kalau perlu nenek/kakek ikut mendidik ). Sejarah Bangsa Israel dan tradisi Yahudi, Taurat menjadi pokok pengajaran utama. Pendidkian terjadi di mana saja dari pengalaman hgidup. Memilih guru yang memiliki kepribadian dan karakter yang baik. b. Perjanjian Baru Orangtua tidak selalu menjadi sumber, apalagi untuk mengajarkan tradisi Yahudi, sebab tidak semua orang Kristen berasal dari keluarga Yahudi. Anak kebanyakan belajar di rumah guru kelas, dan guru di pilih karena kemampuannya. Prinsip pendidikan dalam Perjanjian Baru: a. Mengajar adalah: tindakan intervasi Allah (Titus 2:11-12 untuk mengalami proses pendidkan , II Timotius 2:2 untuk meneruskan kepada orang lain). b. Mengajar adalah : perintah Allah (Matius 28:16-20). c. Tujuan pendidkan adalah: mengkomunikasikan kebenaran (II Timotius 3:16). d. Pendidkan harus di terapkan/di ajarkan sejak dini (II Timotius 3:15, Markus 10:1316) e. Pengajar-pengajar harus orang yang berkualitas (Panggilan atau beban I korintus 12:28). f. Ketertiban manusia seutuhnya (Markus 12:30-31)

Bagian-bagian Perjanjian Baru yang membicarakan tentang anak: a. Harapan Zakaria akan seorang anak. Zakaria mempunyai istri yang bernama Elisabeth. Keduanya imam. Sampai usia lanjut mereka tidak mendapatkan anak. Kemandulan merupakna suatu celaan besar (Lukas 1:5) b. Yesus sebagai Anak. y Anak Sulung (Matius 1:25, Lukas 2:7, Lukas 2:27) Mempunyai kekuasaan penuh terhadap saudara-saudara-Nya di bumi. Mempunyai kedudkukan tertinggi (Kolose 1:18)

Anak Manusia (Markus 8:38) Markus 7:13 Yesus memiliki watak dan misi-Nya berinkarnasi. Matius 24:30 Tuhan Yesus memiliki kuasa kekal untuk memerintah, keharusan menderita di kayu salib sampai mati, tetapi bangkit pada hari ketiga.

Anak Allah Dalam hubunganNya dengan Bapa= Allah. (Matius 11;27, Markus 13:11) c. Perhatian Yesus pada anak-anak. Yesus sendiri menjadi anak-anak (Yohanes 1:14) Yesus memntikan pekerjaan anak-anakkepada-NYa (Matius 18:3-14,19: 13-15). Ia menyuruh memelihara/mengembalakan anak-anak (Yohanes 21:5) Ia melayani anak-anak dengan : y Membangkitkan anak-anak (Markus 5:41-42) y Menyembuhkan anak pegawai (Yohanes 4:46-54) y Menyembuhkan anak perempuan Kanaan(Matius 15:22-28) y Menyembuhkan anak yang gila babi (Matius 7:14-21) y C. Rencana Allah untuk Anak-Anak y Allah adalah allah yang berkuasa . Ia Pencipta, Pemelihara ciptaan-Nyakarena kasih-Nya kepada manusia, dan Ia merencanakan keselamatan karena kasih-NYa. Allah adalah Allah yang mengasihi anak-anak. Allah menghendaki mereka di sunat (zaman Abraham) Janji akan keturunan Roh Kudus juga untuk anak-anak (KPR 2:39) Mazmur Janji berkat untuk orang besar dan anak-anak Aku mengasihi mereka . Samuel di pilih untuk melayani.

y y y y

II. PAK Anak pada Zaman Bapa Bapa Leluhur


Pendidkan agama pada zaman bapa-bapa leluhur Bangsa Israel bertolak dari panggilan Allah terhadap Abraham unutuk meninggalkan tanah airnya mengembara ke tempat yang belum di ketahuinya, dengan berdasarkan keyakinan bahwa Allah memanggil Abraham dan ia menjawab dengan iman. Akhirnya keturunannya di sebut sebagai bangsa yang terpilih. Pemilihan tersebut bukan di dasarkan oleh perbuatan Abraham, tetapi karena anuggrah Allah sendiri (Ulangan 7:7-8, Kejadian 12:23).

Bentuk-bentuk PAK 1. PAK Anak dalam zaman bapa-bapa leluhur. Oleh karena pemanggilan Allah kepada Abraham, maka maknanya menjadi lebih luas dalam sejarah pendidkan agama bagi Bangsa Israel. Ini merupakan panggilan khusus kepada Israel untuk mewariskan kebudayaan iman baik dalam keluarga maupun pada para pemimpin bangsa (Ulangan 6:4-9). Memang pendidkan agama buakan usaha sambilan melainkan sebagai kegiatan iti dalam hidup sehari-hari. Nenek moyang Israel menjadi guru bagi keluarga demikian seterusnya. y PAK Anak zaman Israel sampai pembuangan Keyakinan Teologis bahwa Allah menyingkapkan diri-Bya , dan merupakan sumber mutlak bagi kehidupan dan pendidikan Bangsa Israel. Prakarsa Tuhan memainkan permainan mutlak dalam pendidikan Agama . Allah menyatakan diri-Nya pada masa lampau di tengah-tengah manusia , di harapkan akan menyatakan diri lagi pada masa depan yang akan menentukan pengharapan bagi orang Israel. Dalam pernyataan tersebut, umat Israel di tawarkan untuk mengambil keputusan di mana manusia adalah makhluk yang dapat mempertimbangkan keaadaannya dan memutuskannya untuk memilih kehendak Tuhan. Semua panggilan itu bergantung pada sifat utama, sebab manusia makhluk khusus yang mampu dan wajib mengambil keputusan pada setiap waktu dalam hidupnya. Manusia sebagai gambar Allah terpanggil untuk memelihara lingkungan hidup, sebagai umat pilihan Allah, taat pada firman-Nya . Musa dan para Nabi serta para imam selalu berperan sebagai guru untuk mengajarkan hukum Tuhan sejak mereka keluar dari tanah Mesir hingga ke tanah perjanjian. Proses ini berlangsung terus menerus turun temurun hingga bangsa Israel harus saling bekerja sama dan saling membantu dalam mendidik anak, agar menjadi persekutuan agama yang sadar mengabdi kepada Tuhan di dalam kehidupannya.

PAK Anak pada zaman Israel hingga pembuangan. Pendidikan itu di muali dari keluarga, dan di lanjutkan dengan ibadah kolektif dalam pengajaran-pengajaran hukum Taurat. Allah sendiri yang menjadi pusat dan tumpuan pendidikan masyarakat Israel waktu itu. Sejak kecil mereka dididik untuk waspada dan sensitif terhadap panggilan Tuhan secara pribadi dan siap meresponi panggilan Tuhan tersebut (1 Samuel 3:1) Bentuk pendidikan anak dalam keluarga adalah satu hala yang esensi dalam pengenalan anak serta pemahamannya tentang keberadaanya manusia dan dunia sebagai ciptaan Allah. Ini menjadi ciri khas Bangsa Israel . Orang Israel selalu mengajarkan tentang perintah Tuhan dan menekankan tentang persekutuan keluarga, sehingga kemudian mempunyai makna pendidikan terhadap anak-anak (Keluaran 12) Anak-anak di dorong untuk melihat peristiwa sejarah , sebagai kesempatan pedagogis dalam arti munculnya pertanyaan yang perlu di jawab dari sudut iman. Demikian juga Yosua ketika Bangsa Israel menyebrang sungai Yordan dan memerintahkan agar 12 batuh di buat bertindih , ternyata memiliki makna Paedagogis di kemudian hari (Yosua 4:6-7). Anak laki-laki Israel yang telah berusia 12 tahun di beri kesempatan lebih lanjut mengenai tradisi , menghafal doa-doa sebagai persiapan mereka untuk terlibat dalam perayaan kebaktian tahunan (hari raya Paska , hari raya Pondok Daun, dsb).

Bentuk pendidikan pada saat itu tidak hanya berfokus pada keluarga. Tetapi juga melalui ibadah-ibadah dan cerita cerita sejarah yang sangat bermakna dalam kehidupan Israel. Keadaan lingkungan telah di ikut sertakan dengan adanya unsur Paedagogis untuk mengerahkan pada pengenalan Allah sebagai Allah yang hidup. Pada saat itu orang israel membangun rumah sembayang dan sekolahsekolah agama sebagai tempat pendidikan agama.

PAK Anak dalam zaman Tuhan Yesus Situasi pendidikan setelah Bangsa Israel berada di Tanah Kanaan setelah pembuangan mempunyai cirri khas yang di kenal hingga zaman Tuhan Yesus, yaiutu orang Israel makin mengeanal Nabi, yaitu orangorang khusus yang khusus dalam mengajarkan Taurat terhadap anakanak. Hukum Taurat dalam hukum-hukum yang di wariskan oleh nenek moyangnya telah menjadi hukum yang harus di hafal dan harus di terima dengan huruf-huruf dengan kalimatnya. Pada zaman Tuhan Yesus tempat yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama yang sesuai dengan hakekat orang Yahudi sendiri. Tuhan yesus sering berada di rumah ibadah Yahudi (Lukas 2:46), mengajar di rumah-rumah ibadat (Matius 4:23), Ia beribadat di kapernaum (Lukas 4:31). Phileo, seorang sarjan Yahudi tahun 20-50SM , berusaha memanfaatkan kebudayaan Yunani dan Yahudi dengan menawarkan Sinagoge , yaitu di mana tempat pengajaran itu di sampaikan.

PAK Anak setelah pembuangan sampai zaman Tuhan Yesus Sekitar tahun 75 sebelum Masehi, seorang yang bernama Simson mendirikan Sekolah Dasar (Beth-Masepher) di sebut Rumah Buku di kota Yerusalem. Gagasan tersebut di kembangkan oleh seorang imam agung yang bernama Yosua Ben Gemala yang mengatakan bahwa : Setiap kabupaten dan kota para wajib mendirikan Sekolah Dasar bagi kaum muda . Setiap guru mendidik anak laki-laki sebanyak 25 orang saja, lebih dari itu gurunya harus ditambah. Materi yang di ajarkan adalah Hukum Taurat dan para guru tidak menerima gaji pada awalnya. Setelah anak-anak menyelesaikan pelajarannya, mereka meneruskan ke sekolah Beth-Talmud (SLTP). Jadi dengan adanya 2 sekolah tersebut maka biasanya anak laki-laki Israel (Yahudi) telah pandai membaca. Namun dalam pendidikan orang Yahudi tersebut tidak ada tempat untuk anak perempuan, karena di anggap kurang mampu untuk memikirkan hal-hal yang bermakna. Para

wanita hanya dididik oleh ibunya untuk mengetahui Hukum Taurat di rumah dan beberapa pengetahuan praktis yang patut di ketahui dalam pekerjaan untuk membantu ibu di rumah. Berdasarkan hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa pada masa kanakkanak Tuhan Yesus telah ada pelajaran Hukum Taurat . Dalam masa hidup Yesus , orang Yahudi menyebutnya Rabbi . Adapun bentuk pengajaran yang di pakai Tuhan Yesus: o Ceamah (Matius 5-7) o Menghafal (Matius 12:1-8, Markus 10:45) o Dialog (Matius 19:16-26) o Studi kasus (Lukas 15:2, 32) o Simbol (Matius 3:1-12)

PAK Anak pada zaman Rasul-Rasul o Melalui keluarga (kunjungan Rasul-Rasul). Orang-orang Kristen akan mendapat pendidikan jika Rasul-Rasul mengunjungi mereka tetapi banyak juga jemaat yang di dirikan dan mengadakan pertemuan di rumahmereka oleh seseorang (PenatuaPenatua) o Melalui sekolah formal yang diadakan setelah zaman Rasul-Rasul (sebelum abad 2) di gereja berupa.  Interprestasi surat-surat pengiriman dan pengajaran Tuhan Yesus  Pengakuan iman yamg menjadi kesaksian umum  Sharing Injil dari khotbah-khotbah  Pengajaran moral dan Etika Kristen o Kelas di sebut sebagai :Katekumal / kareketik o Orang yang ikut disebut: Katekuman untuk dewasa dan anak-anak o Metode yang di apkai : menghafal ayat, pengajaran doktrin, (diskusi Tanya jawab), membaca Mazmur dan ibadah. Perkembangan selanjutnya menjadi sekolah yang lebih resmi.

PAK Anak dalam Gereja Mula-Mula Pada zaman gereja mula-mula ada 5 tokoh pendidikan yang sangat memberikan dalam dunia Kristen : 1. Clementus (150-215) berpendapat bahwa : Anak tidak boleh di batasi oleh usia melainkan setiap orang yang mau belajar dan pokok ajarannya selalu di arahkan skeoada ajaran Tuhan Yesus di samping itu juga di sajikan materi tambahan , missal : ilmu

2.

3.

4.

5.

hitung (berhitung/matematika), ilmu hewan, filsafat, ilmu music dan ilmu berbicara . Origenes (185-224) berpendapat bahwa : Pendidikan pada anak terlalu menjurus pada bentuk penafsiran akgoris tentang Firman Tuhan. Hieronimus (345-420) Beliau memperhatikan pendidikan baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Christomus (347-407) Beliau memperhatikan pendidikan anak dengan menggunakan metode bercerita dari sejarah yang ada dalam Alkitab. Augustinus (354-430) Beliau mendidik anak dalam perguruan tinggi Kristen untuk mengenalkan kebenaran Allah di dalam Tuhan Yesus. Setelah Tuhan Yesus naik ke surge , maka murid-murid mulai menceritakan ualng apa yang mereka lihat , dan tentang apa yang di katakan Tuhan Yesus selama mereka bersama-sama melayani . Sebagian dari ingatan itu di lukiskan dan di edarkan di antara persekutuan orang-orang Kristen pertama yang telah menjadi saksi Kristus di mana mereka berada . Rasul Paulus di kenal swbagai seorang Rabbi , karena Paulus telah dididik mengenai pengetahuan Hukum Taurat, oleh itu tidak heran kalau ia menjadi seorang Rasul yang sangat berhasil mengajarka Firman Tuhan yang dinamis. Ia terlibat dalam pelayanan khotbah , mendidik, membina untuk berbagai jabatan gereja (I Tesalonika 2: 1112, I Timotius 2:1-7, II Timotius 2:2) Rasul Paulus melengkapi materi pengajarannya kepada orang mau didik dalam hal: o Ajaran Teologis , Yesus Anak Allah o Ajaran Etis, gaya hidup jemaat harus sesuai dengan kehendak Allah o Ajaran tentang tata gereja, jemaat harus hidup sesuai dengan bimbingan pimpinan gereja. o Dasar pokok ajaran Rasul Paulus adalah: ajaran Tuhan

PAK anak zaman Gereja Mula-mula

Ada beberapa bentuk PAK dalam gereja Mula-mula antara lain: 1. Kebaktian umum: anak-anak di ikut sertakan dalam liturgi kebaktian, missalnya doa, nyanyi, dengar pembasaan Hukum Taurat dan nubuat para Nabi. 2. Anak bersama orang dewasa menerima pendidikan Kristen apabila akan di baptis (Kisah Para Rasul 8:29-37, Kisah Para Rasul 10:22-29 ) 3. Ketekisasi . Anak- anak yang sudah menginjak dewasa akan di didik dalam satu fakultas yang di sebut wadah sekolah katekisasi. Kesimpulan : PAK Anak dalam periode Rasul-Rasul berkembang sehingga mendidik para orang muda sehinnga menjadi orang-orang dewasa dalam iman. Contoh: Timotius y PAK Anak sebelum Reformasi (Abad Pertengahaan) Pekembangan pendidikan pada zaman abad pertengahan ini beraneka ragam , namun tujuaannya membina orang Kristen (anak-anak ) agar mereka mengenal Kristus. Tokoh-tokoh pendidikan sebelum Reformasi : o Karel Agung (742-814) Raja Karel dapat di Umpamakan sebagai Raja Salomo yang sangat berantusias memuji hikmat dalam amsalnya sebagai mutiara yang sangat berharga. o Alfred Agung (849-901) Tokoh pendidik tersebut memikirkan pengembangan pengadaan bukubuku untuk menunjang pendidikan. Beliau selalu memesankan agar anak-anak di ajarkan Bahasa Inggris dalam pendidikan Formal maupun informal. o Rabaunus Maurus (776-856) Tokoh ini sangat terkenal di Jerman dan sering di sebut sebagai guru pertama di Jerman. Dunia pendidikan semakin diarahkan buakan hanya kepada pendidikan agama saja tetapi juga kepada situasi-situasi yang di hadapi oleh manusia , sehingga orang Kristen akan menjadi pemikir yang kritis dan kreatif terhadap masalah masalah insani dalam terang abadi dari Firman Tuhan. o Erasmus (776-856) Beliau adalah salah satu tokoh menjelang Reformasi dengan rumusanrumusan pemikiran yaitu:

Tujuan umum pendidikan bagi warga yang hidup dalam lingkungan luas , ia harus menerima kasih yang disiplin agar mampu berpikir lebih dalamdan bebas, munkin baik lisan maupun tertulis, serta mengamalkan gaya hidup yang sesuai dengan Injil dalam semua peranannya sebagai warga Kristiani dalam masyarakat. Pengalamn pendidikan formal hendaknya bertujuan, mengembangkan karunia yang dimiliki oleh setiap pengajar dalam suasana menghargai kebebasan berpikir . Anak didik juga di perlengkapi unutuk mengkominikasikan pikirannya sejelasnya mungkin. Erasmus selalu menganjurkan agar tetap mengembangkan pendidikan, juga bagi kaum perempuan sesuai dengan karunia yang mereka terima dari Allah.

PAK Anak pada zaman Reformasi Hari Reformasi 31 Oktober 1517. Marthen Luther mengakui peranan orangtua dalam dunia pendidikan bagi anak-anak mereka, namun menurut pengamatannya tugas ini sering diabaikan. Luther sangat meneka nkan pendidikan bagi orang-orang muda karena: o Ada orang-orangtua yang sama sekali tidak menghiraukan keperluan memberi pendidikan bagi anak-anaknya . o Di samping itu walaupun Orangtua berhasrat mendidik anak-anaknya , namun mereka tidak mampu melaksanakan tugas itu. Orangtua hanya tau bagaimana memenuhi kebutuhan jasmani anak-anaknya , jadi sebaiknya mereka harus di tolong dalam pendidikan khusus yang mengarahkan segenap intelektual dan kewajiban mereka. Luther ingin menyadarkan bahwa manusia berdosa, sehingga perlu di tanamkan hukum yang menyatakan tuntunan Allah melalui Hukum Traurat dalam memberikan pengakuan di hadapan Allah. Selanjutnya beliau membuat suatu kurikulum yang dapat di gunakan Orangtua maupun guru PAK dalam tugasnya sebagai pendidik kekristenan. Luther juga memberi gagasan , agar Negara Jerman memberi perhatian khusus mengenai PAK bagi anak laki-laki dan perempuan. Pendidikan juga perlu di tingkatkan SLTP/SMU dan Perguruan Tinggi. Disamping itu juga perlu di sediakan fasilitas perpustakaan agar sebagai pelengkap dalam rangka mengembangkan sumber pengetahuan dan pengertian anak-anak dalam bidang PAK. Disamping Marthen Luther, kita kenal juga toko yang lain yaitu Johanes Calvin. Mereka sangat mengutamakan adanya kurikulum dalam PAK.

PAK Anak-anak sesudah Reformasi. Salah satu tokohnya ialah Ignatius Loyola di Spanyol, pendiri Ordo Jesuit. Melalui Ordo ini , beliau mengembangkan PAK sebagai peraturan utama dalam kontra Reformasi. Adapun perturan-peraturan yang di susun adalah sebagai berikut : 1. Setiap pelajar sebaiknya menghubungkan pengalaman belajrnya dengan tujuan akhir. Mengetahui dan mengasihi Allah serta mengalami keselamatan jiwanya. 2. Setiap pelajar harus mampu menguasai materi yang di pelajarinya. 3. Setiap pelajar harus terampil dan cerdas , sehinnga mampu mengarahkan masyarakat dalam kehidupan imannya. 4. Pokok-pokok iman Kristen adalah yang terpenting, inilah arti kehidupan Kristen yang sebenarnya. 5. Sekolah-sekoalh Jesuit hendaknya selalu menerapkan prosedur dan metode paedagogis dengan keadaan khusus sesuai dengan situasi setiap anak didik. PAK untuk Anak SD kurang di perhatikan , sebab lembaga ini setaraf ceramah , hafalan, pertandingan antar kelompok dalam kelas dan perdebatan antar dua orang pelajar . Jadi alur pemikirannya sangat berbeda dengan alur pemikiran tokoh-tokoh Reformasi.

Anda mungkin juga menyukai