Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
            Dalam peralihan teknologi ini telah banyak didirikan bentuk-bentuk
industri yang menghasilkan berbagai bentuk dan produk benda kerja, hal ini
tentunya memerlukan banyak peralatan produksi dan mesin. Secara tidak
langsung hal ini berakibat terbentuknya tenaga-tenaga yang terampil dan
diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah serta perencanaan agar mesin
tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang kita harapkan.
            Pada kenyataan dari sektor tenaga kerja terampil inilah yang sekarang ini
dirasakan sangat kekurangan, ini disebabkan oleh minimnya sarana pendidikan
yang menunjang baik secara formal maupun non formal yang dapat menghasilkan
tenaga terampil tersebut.
            Mahasiswa Tridinanti Palembang dilatih menerapkan teori dan kegiatan di
bangku kuliah, untuk melaksanakan ini maka peru kegiatan yang bersifat realita,
guna mencapai tujuan, mahasiswa di wajibkan mengikuti program Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) yang di selenggarakan oleh Universitas Tridinanti Palembang.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat teknologi yang digunakan industri dan
sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa sebelum kembali pada masyarakat
terutama di dunia kerja. Dalm kunjungan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa
dapat melihat proses suatu perusahaan, melihat kerja operator dalam
mengoperasikan suatu mesin dan juga melihat teknisi yang sedang membuat suatu
alat hasil rekayasa. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat bekerja
dengan trampil, disiplin, kreatif, tekun, dan jujur sesuai dengan bidang pekerjaan
yang dihadapi sehingga mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab
dimasa yang akan datang.

1
1.2  RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Adapun isi dari laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini berupa
tinjauan umum perusahaan dan Perguruan tinggi/Universitas yang dikunjungi,
yaitu :
a. PT. Bukaka Teknik Utama
b. PT. Pindad
c. Balai Besar Barang dan Bahan Teknik
d. Universitas ITENAS

1.3  TUJUAN DAN MANFAAT KKL


1.3.1Tujuan KKL
a. Mampu untuk menjadi tenaga kerja yang terampil serta siap pakai dan tidak
saja berkemampuan dalam bidang teori, tetapi juga di harapkan lebih siap
dengan keterampilan yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
dalam dunia industri.
b. Agar mahasiswa mampu mengembangkan pemikiran untuk menganalisa dan
mengolah data dari hasil observasi pada objek yang dikunjungi
kedalamsebuah laporan.
c. Mengetahui perkembangan industri-industri di berbagai tempat yang
dikunjungi.

1.3.2 Manfaat KKL


a. Bagi Perusahaan
 Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini menjadi salah satu cara bentuk
kepedulian perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibilty) dalam
bidang pendidikan yang diberikan kepada masyarakat khususnya
mahasiswa.
 Diadakannya kuliah kerja lapangan ini untuk kedepannya diharapkan
untuk meningkatkan kerjasama yang baik antara universitas dengan
perusahaan.

2
b.  Bagi Universitas
 Menjadikan mahasiswa mahasiswi yang lebih mandiri dan aktif dalam
menunjang pendidikan dan melakukan kuliah kerja lapangan.
 Dengan melaksanakan kuliah kerja lapangan, diharapkan dapat
menghasilkan lulusan universitas yang berkualitas dan professional.
c. Bagi Penulis
 Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu media pembelajaran
untuk mengetahui kesesuaian antara teori yang telah didapatkan penulis di
bangku kuliah dengan praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua
tentunya penulis mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan
dalam melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung di
dunia kerja.
d. Bagi Pembaca
 Mendapat pengetahun mengenai kesulitan/kendala penulis dalam
pelaksanaan KKL, pembuatan laporan KKL serta bagaiamana
mengatasinya.
 Menambah wawasan mengenai kriteria dan tata cara pembuatan laporan
KKL
 Menjadi salah satu sumber referensi untuk membuat laporan Kerja Praktek
berikutnya.

1.4 Metodologi
Dalam metodologi penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan
Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan sember-sumber berupa literatur yang terdapat pada
buku teori, buku manual, majalah, laporan kuliah kerja lapangan alumni maupun
internet yang mendukung laporan ini.
b. Metode Observasi
Dalam penyusunan data untuk laporan ini dilakukan observasi yang
melibatkan beberapa orang mahasiswa. Observasi ini kami lakukan di PT. Bukaka
Teknik Utama dan PT. Pindad

3
c. Interview / Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan karyawan atau staf-staf yang bekerja
mengenai pembahasan yang berkaitan dengan laporan yang dibuat.
d. Konsultasi
Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing Kuliah Kerja Lapangan
serta karyawan atau staf yang bekerja dilapangan pada perusahaan yang
dikunjungi.

1.5. WAKTU PELAKSANAAN

1.5.1Persiapan Pelaksanaan
a. Perencanaan
          Dalam Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa teknik mesin
angkatan 2019 dilakukan dengan berbagai tahap. Tahap awal yang dilakukan
adalah tahap perencanaan, kegiatannya adalah melakukan rapat koordinasi yang
diikuti oleh seluruh mahasiswa  angkatan 2019. Adapun rancangan atau
perencanaan yang dilakukan adalah :
 Pembentukan panitia.
 Penentuan waktu pelaksanaan.
 Pembuatan proposal kegiatan.
 Pendataan peserta.
 Permohonan ijin ke Jurusan .
 Pembuatan susunan acara.
 Menghubungi perusahaan yang akan dikunjungi (penentuan perusahaan)
mengajukan proposal dan ijin melakukan kunjungan sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam proposal.
 Pengajuan surat permohonan dan undangan kepada dosen pembimbing
KKL.
 Persiapan dilakukan kurang lebih hampir tiga bulan. Selama proses
persiapan menjadi satu pelajaran yang berharga bagi seluruh mahasiswa
yang terlibat langsung.

4
b. Pelaksanaan

Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan adalah pada hari Rabu tanggal 05


Februari 2019 sampai dengan hari minggu tanggal 09 februari 2019.
Uraian kegiatan KKL:
 Selasa Pagi tanggal 05 Februari 2019
Pukul 06.00 WIB semua peserta KKL dan panitia sudah hadir berkumpul
di depan Universitas Tridinanti Palembang.
 Jam 08:00 WIB
Rombongan diberangkatkan dari palembang menuju pulau jawa.
 Jam 11:00 WIB
Shalat dan makan siang di rumah makan pagi sore – teluk gelam.
 Jam 18:00 WIB
shalat dan makan malam di rumah makan Asri sukadana lampung.
 Jam 22:00 WIB
Penyeberangan pelabuhan merak – pelabuhan bakaunei.
 Rabu, 06 februari 2019
Pukul 05:00 WIB transit, shalat subuh dan makan pagi di sajikan di masjid
AT`TIN.
 Jam 09:00 WIB
kunjungan kerja lapangan I “PT.BUKAKA TEKNIK UTAMA”.
 Jam 12:00 WIB
Shalat dan makan siang di restaurant rumah makan sederhana Rest Area
Toll Cikampek.
 Jam 17:00 WIB
Check in hotel dibandung.
 Jam 19:00 WIB
Shalat dan makan malam di rumah makan lokal bandung disajikan di
restaurant hotel.
 Kamis, 07 februari 2019
Pukul 05:00 WIB shalat subuh dan makan pagi di hotel bandung.

5
 Jam 09:00 WIB
kunjungan kerja lapangan II “PT.PINDAD INDONESIA.
 Jam 11:00 WIB
Shalat dan makan siang di restaurant di lanjutkan perjalanan menuju
wisata.
 Jam 13:00 WIB
kunjungan kerja lapangan III “BALAI BESAR BARANG DAN
BAHAN TEKNIK”.
 Jam 16:00 WIB
kunjungan wisata di “ FARM HOUSE”.
 Jam 19:00 WIB
Shalat dan makan malam di rumah makan saung pengkolan dan kembali
ke hotel bandung .
 Jum’at, 08 Februari 2018
Pukul 05:00 WIB shalat dan makan pagi di hotel bandung.
 Jam 09.00 WIB
kunjungan kerja lapangan IV “PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
ITENAS”.
 Jam 11.00 WIB
Shalat jum’at dan makan siang di restaurant Grafika Cikole.
 Jam 13.00 WIB
Kunjungan wisata di “KAWAH TANGKUBAN PERAHU”
 Jam 18:00 WIB
Shalat dan makan malam dan di lanjutkan Kunjungan wisata belanja di
Kawasan sentral Kerajinan Kulit dan Sepatu “CIBADUYUT” dan di
lanjutkan kembali menginap di hotel bandung.
 Sabtu, tanggal 09 februari 2018
Pukul 05.30 WIB Morning Call, sarapan pagi di hotel bandung, persiapan
check out hotel bandung.

6
 Jam 08:00 WIB
Persiapan perjalanan jakarta menuju Bandara Internasional Halim Perdana
Kusuma.
 Jam 12:00 WIB
Shalat dan makan siang di rumah makan restaurant Rest Area Toll
Cikampek.
 Jam 14:00 WIB
Tiba di Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, proses check in di
bagasi.
 Jam 16:50 WIB
Penerbangan dari jakarta menuju palembang.
 Jam 17:55 WIB
Diperkirakan tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II
Palembang.

7
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 PROFIL PERUSAHAAN


2.1.1 PT. Bukaka Teknik Utama
a. Sejarah Perusahaan
PT. Bukaka Teknik Utama Tbk, atau selanjutnya disebut
'Bukaka' atau 'Perseroan', didirikan pada tanggal 25 Oktober 1978
berdasarkan Akta Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH, No. 149 dan
telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI melalui Surat
Keputusan No. Y.A.5/242/7 tanggal 21 Mei 1979.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali
perubahan dimana perubahan terakhir di tahun 2011 adalah sehubungan
dengan penurunan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh
serta nilai nominal saham. Modal Dasar yang sebelumnya
Rp.2.000.000.000.000 diturunkan menjadi Rp.1.352.000.000.000,
terbagi atas 4.000.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor
diturunkan dari sebelumnya sebesar Rp.1.320.226.000.000 menjadi
Rp.892.472.776.000.
Penurunan modal disetor dilakukan melalui kuasi reorganisasi
dengan cara menurunkan nilai nominal saham dari sebelumnya Rp500
menjadi Rp338 per saham. Perubahan ini telah diaktakan dengan Akta
No. 20 tanggal 15 Desember 2011 oleh Notaris H. Fedris S.H., dan
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
08119.AH.01.02 tanggal 16 Februari 2012.
Membangun usaha dari sebuah perusahaan berskala kecil yang
menangani bidang usaha perbengkelan kendaraan bermotor, bisnis
Perseroan terus berevolusi sehingga kini memposisikannya sebagai
salah satu perusahaan terkemuka di bidang Engineering, Procurement
and Construction.

8
 
Dengan dukungan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya,
Perseroan turut berkontribusi terhadap percepatan pembangunan
nasional melalui penyediaan produk dan layanan yang berkualitas
terhadap sektor-sektor strategis, seperti energi, transportasi dan
komunikasi. Perseroan juga didukung oleh entitas anak usahanya, PT
Bukaka Mandiri Sejahtera yang bergerak di bidang pertambangan,
pengolahan dan perdagangan nikel serta PT Bukaka Energi yang
bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik.
  Dengan dukungan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya,
Perseroan turut berkontribusi terhadap percepatan pembangunan
nasional melalui penyediaan produk dan layanan yang berkualitas
terhadap sektor-sektor strategis, seperti energi, transportasi dan
komunikasi. Perseroan juga didukung oleh entitas anak usahanya, PT
Bukaka Mandiri Sejahtera (BMS) yang bergerak di bidang
pertambangan, pengolahan dan perdagangan nikel serta PT Bukaka
Energi (BE) yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik.
  Komitmen Perseroan untuk mempersembahkan karya terbaiknya
bagi bangsa melalui kemitraan strategis dengan banyak perusahaan
terkemuka, termasuk dari mancanegara, membuahkan Sertifikasi ISO
9001 dan Sertifikasi dari American Petroleum Institute (API) untuk
kegiatan jasa terkait minyak dan gas bumi tahun 1995.

b. Visi
Menjadi perusahaan Indonesia terkemuka dibidang Engineering,
Procurement, Construction, Energi, dan Investasi di dunia.
 
c. Misi
 Merekrut sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.
 Menjadi perusahaan yang mempunyai daya saing tinggi, modern,
inovatif, dan peduli terhadap lingkungan.

9
 Menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam
segala aspek.
 Memberikan kepuasan dan nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan.

d. Nilai-Nilai (' It-Pie ')


Integrity / Teamwork / Professionalism / Innovation / Excellence
 nilai 1 - integritas
"Senantiasa bekerja dengan tingkat integritas yang tinggi untuk
mencapai kesuksesan dalam segala bidang"
 Setiap karyawan harus mematuhi aturan Perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan
kode etik bisnis dalam melakukan pekerjaannya.
 Setiap karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan
seluruh tugasnya, dan memiliki komitmen untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan harapan Perusahaan.
 Setiap karyawan harus jujur ??dalam mengungkapkan fakta (data
dan informasi) mengenai Perusahaan, dan harus jujur dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
 Setiap karyawan secara efektif harus memanfaatkan jam kerja
sesuai dengan aturan Perusahaan, dan tidak diperbolehkan
menggunakan jam kerja untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan pribadi.
 Setiap karyawan harus memastikan penerapan prinsip-prinsip
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) agar kepentingan para
pemangku kepentingan terjaga.

 nilai 2 - kerjasama


"Senantiasa membangun kerjasama tim yang solid untuk mencapai
lingkungan kerja yang sehat dan hasil kinerja yang optimal"
 Demi menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan
profesional, setiap karyawan harus berkomitmen untuk

10
mengembangkan kerjasama tim yang solid untuk mencapai hasil
yang optimal.
 Setiap karyawan harus terus meningkatkan kerjasama tim yang
solid untuk mendorong sinergi yang lebih besar agar dapat
memperoleh hasil yang optimal.
 Setiap karyawan harus secara aktif berkontribusi dan
bertanggung jawab terhadap pengembangan organisasi secara
keseluruhan dan tidak hanya mementingkan keberhasilan individual
semata.

 nilai 3 - profesionalisme
"Senantiasa bertindak dan bersikap profesional dalam rangka
menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan untuk mencapai kinerja
terbaik"
 Setiap karyawan bertanggung jawab untuk menyelesaikan setiap
tugas, dan pekerjaannya dengan kinerja terbaik, dan juga fleksibel
atas setiap perubahan rencana kerja, jadwal, dan hal-hal lainnya
yang terkait dengan pekerjaannya yang mungkin berkembang dalam
penyelesaian pekerjaannya.
 Setiap karyawan harus matang secara emosional, dan
bertanggung jawab atas segala hal yang telah dilakukan. Setiap
karyawan harus terbuka terhadap setiap masukan positif yang
diberikan oleh orang lain.
 Setiap karyawan harus menghormati orang lain sebagaimana
menghormati dirinya sendiri. Setiap karyawan harus bersikap
menyenangkan dan berlaku sopan kepada orang lain.
 nilai 4 - inovasi
"Senantiasa berinovasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan baik, dan dalam menemukan peluang bisnis baru serta
menyempurnakan proses bisnis"
 Setiap karyawan didorong untuk kreatif dalam mengembangkan
lingkungan kerjanya, dan menyempurnakan bisnis proses yang ada.

11
 Setiap karyawan didorong untuk kreatif dalam mencari dan
menciptakan peluang bisnis baru.
 Setiap karyawan harus berpikir ke depan dan bersedia berbagi
pendapat maupun ide-ide yang berkaitan dengan pengembangan-
pengembangan baru. Setiap karyawan diharapkan dapat memberikan
gagasan-gagasan atau ide-ide tanpa memilki rasa takut ditolak.
 nilai 5 - keunggulan
"Senantiasa mengejar keunggulan dalam semua aspek untuk
mencapai Visi dan Misi Perusahaan"
 Setiap karyawan harus menempatkan Safety, Health and
Environment yang mengacu pada SOP (Standard Operating
Procedure) Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Perusahaan
dalam setiap aktivitas pekerjaan.
 Setiap karyawan harus mampu menunjukkan kepribadian dan
sikap profesional terbaiknya, dan memberikan kualitas tertinggi dari
apa yang mampu diberikan.
 Setiap karyawan harus berkomitmen untuk melakukan perbaikan
secara terus-menerus, dan berusaha menerapkan standar kinerja yang
sudah diatur dalam industri Perusahaan.
 Setiap karyawan harus memberikan pengalaman yang unggul
kepada semua pelanggan Perusahaan, sehingga karyawan dapat
menemukan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan para
pelanggan .

e. Lokasi Perusahaan

- Kantor Pusat & Site Plant : Jl. Raya Narogong Bekasi Km. 19.5
Cileungsi, Bogor
Jawa Barat
T: +6221 823 2323
F: +6221 823 1150
E-mail: corsec @bukaka.com

12
Website: www.bukaka.com

- Kantor Perwakilan: Menara 88 Tower A, Unit 21E-F 


Kota Kasablanka
Jl. Kasablanka Raya Kav. 88
Jakarta Selatan 
T: +62 21 2961 2688 
F: +62 21 2961 2911

f. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Bukaka Teknik Utama

13
2.1.2 PT. Pindad

PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang


bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan
memperkerjakan sekitar 3000 karyawan. Pada 22 Desember 2014, Pemerintah
melalui Kementerian BUMN menunjuk Silmy Karim sebagai Dirut yang baru
menggantikan Sudirman Said yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral. Saat ini proses produksi PT. Pindad dilaksanakan di 2 tempat yaitu:

a. Divisi Amunisi di Turen Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pabrik ini


menempati lahan seluas 160 hektar.
b. Divisi Senjata, Divisi Mekanikal, Divisi Elektrikal, Divisi Forging &
Casting, Unit Bisnis Toko Perlengkapan, Unit Bisnis Stamping, dan Unit
Bisnis Laboratorium, yang semuanya ditempatkan di Kabupaten
Bandung, Jawa Barat. Komplek ini menempati lahan seluas 66 hektar. Khusus
Direktorat Produksi Militer, mempekerjakan 1.546 karyawan yang terdiri dari
1.072 karyawan di pabrik dan 474 karyawan di bagian Staff.

Dalam Kegiatan KKL kali ini, PT. Pindad yang dikunjungi adalah
PT.Pindad yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

a. Sejarah Perusahaan
 MasaKolonial Belanda Dan Pendudukan Jepang
Pada tahun 1808, William Herman Daendels, Gubernur Jenderal Belanda
yang tengah berkuasa saat itu mendirikan bengkel untuk pengadaan, pemeliharaan
dan perbaikan alat-alat perkakas senjata Belanda bernama Contructie
Winkel (CW) di Surabaya dan inilah awal mulanya PT. Pindad (Persero) sebagai
satu-satunya industri manufaktur pertahanan di Indonesia.
Selain bengkel senjata, Daendels kala itu juga mendirikan bengkel munisi
berkaliber besar bernama Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium Kimia di
Semarang. Kemudian, pemerintah kolonial Belanda pun mendirikan bengkel

14
pembuatan dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka
yang bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW) pada tahun 1850 di Surabaya.
Pada tanggal 1 Januari 1851, CW diubah namanya menjadi Artilerie
Constructie Winkel  (ACW). Kemudian pada tahun 1961, dua bengkel
persenjataan yang berada di Surabaya, ACW dan PW disatukan di bawah bendera
ACW. Kebijakan penggabungan ini, menjadikan ACW mempunyai tiga instalasi
produksi yaitu; unit produksi senjata dan alat-alat perkakasnya (Wapen
Kamer), munisi dan barang-barang lain yang berhubungan dengan bahan peledak
(Pyrotechnische Werkplaats), serta laboratorium penelitian bahan-bahan maupun
barang-barang hasil produksi.
Perang Dunia I pada pertengahan 1914, melibatkan banyak Negara Eropa,
termasuk Belanda. Demi kepentingan strategis, pemerintah kolonial Belanda pun
mulai mempertimbangkan relokasi sejumlah instalasi penting yang dinilai lebih
aman.
Bandung dinilai tepat sebagai tempat relokasi yang baik karena selain
kontur daerahnya berupa perbukitan dan pegunungan yang bisa dijadikan bentang
pertahanan alami terhadap serangan musuh, posisi Bandung juga sangat strategis
karena sudah memiliki sarana transportasi darat yang memadai, dilalui oleh Jalan
Raya Pos (De Grote Postweg) dan dilalui jalur kereta api Staats Spoorwegen kota
Bandung juga berada tidak jauh dengan pusat pemerintahan Hindia Belanda,
Batavia.
ACW dipindahkan pertama kali ke Bandung, pada rentang waktu 1918-
1920. Pada tahun 1932, PW dipindahkan ke Bandung, bergabung bersama ACW
dan dua instalasi persenjataan lain yaitu Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium
Kimia dari Semarang, serta Institut Pendidikan Pemeliharaan dan Perbaikan
Senjata dari Jatinegara yang direlokasi ke Bandung dengan nama
baru, Geweemarkerschool. Keempat instalasi tersebut dilebur di bawah
benderta Artilerie Inrichtingen (AI).

15
Gambar 2. Foto Pejabat Hindia Belanda Berpose Bersama Karyawan ACW di
Lokasi PT. Pindad Saat Ini

Di era pendudukan Jepang, AI tidak mengalami perubahan, penambahan


instalasi, maupun proses produksinya. Perubahan hanya berada pada segi
perubahan administrasi dan organisasi sesuai dengan sistem kekuasaan militer
Jepang. Perubahan pun terjadi di segi nama menjadi Daichi Ichi Kozo untuk
ACW, Dai Ni Kozo untuk Geweemarkerschool, Dai San Kozo untuk PF, Dai Shi
Kozo untuk PW, serta Dai Go Kazo untuk Monrage Artilerie, instalasi pecahan
ACW.
Pada saat Jepang menyerah kepada Sekutu dan terjadi kekosongan
kekuasaan di Indonesia, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia. Beragam upaya terjadi guna merebut instalasi-instalasi
pertahanan di kota Bandung. Pada akhirnya, tanggal 9 Oktober 1945, Laskar
Pemuda Pejuang berhasil merebut ACW dari tangan Jepang dan menamakannya
Pabrik Senjata Kiaracondong.
Pendudukan pemuda tidak berlangsung lama, karena sekutu kembali ke
Indonesia dan mengambil alih kekuasaan. Pabrik Senjata Kiaracondong dibagi
menjadi dua pabrik. Pabrik pertama yang terdiri dari ACW, PF, dan PW
digabungkan menjadi Leger Produktie Bedrijven (LPB), serta satu pabrik lain
yang bernama Central Reparatie Werkplaats,  yang sebelumnya
bernama Geweemarkerschool.

16
 Bagian dari TNI AD

Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda menyatakan


bahwa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia kepada Republik Indonesia
Serikat (RIS) pada tanggal 27 Desember 1949. Seiring dengan hal itu, Belanda
harus menyerahkan asset-asetnya secara bertahap pada pemerintahan Indonesia di
bawah pimpinan Presiden Soekarno termasuk LPB.LPB kemudian diganti
namanya menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang pengelolaannya
diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Sejak
saat itu PSM mulai melakukan serangkaian percobaan untuk membuat laras
senjata dan berhasil memproduksi laras senjata berkaliber 9mm dan pada bulan
November 1950, PSM berhasil membuat laras dengan kaliber 7,7 mm.

Gambar 3. Kunjungan Kasad Jenderal A.H. Nasution

PSM mengalami krisis tenaga ahli karena para pekerja asing harus kembali
ke negara asalnya berdasarkan Peraturan Pemerintah. Oleh karena itu terjadi
sentralisasi organisasi dengan merampingkan lini produksi dari 13 menjadi 6 lini
dengan lini baru Munisi Kaliber Kecil (MKK) yang baru dibentuk. PSM juga
melakukan modernisasi pabrik dengan membeli mesin-mesin baru untuk
pembuatan senjata dan munisi, suku cadang, material, dan alat perlengkapan
militer lainnya.

17
Delapan tahun berjalan, PSM pun diubah namanya menjadi Pabrik Alat
Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) pada tanggal 1 Desember 1958. Pabal AD
bukan sekedar memperoduksi senjata dan munisi saja namun juga peralatan milter
yang lain, untuk mengurangi ketergantungan peralatan militer Indonesia pada
negara lain. Banyak pemuda potensial yang dikirim ke luar negeri untuk
mempelajari persenjataan dan balistik.

Di era Pabal AD ini, terjadi beberapa perkembangan dalam bidang


teknologi persenjataan. Pabal AD menjalin kerjasama dengan perusahaan senjata
Eropa untuk pembelian dan pembangunan satu unit pabrik senjata, yang berhasil
membangun pabrik senjata ringan. Keberhasilan itu membuat Pabal AD menjadi
badan pelaksana utama di kalangan TNI-AD sebagai instalasi industri. Berbagai
produk pun berhasil diproduksi Pabal AD. Di era ini pula, pemerintah Belanda
menyerahkan Cassava Factory, pabrik tepung ubi kayu yang berada di Turen,
Malang, Jawa Timur, yang kemudian menjadi lokasi Divisi Munisi PT. Pindad
(Persero)

Gambar 4. Mr. Sartono selaku pejabat Presiden R.I tengah memperhatikan


produk-produk PSM tahun 1957 dan didampingi oleh Direktur PSM.

18
Sekitar tahun 1962, nama Pabal AD diubah menjadi Perindustrian TNI
Angkatan Darat (Pindad). Tahapan pengembangan di era Pindad lebih berfokus
pada tujuan pembinaan yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip pengelolaan
terpadu dan kemajuan teknologi mutakhir. Proses produksi Pindad pun dilakukan
untuk mendukung kebutuhan TNI AD. Serangkaian percobaan dan evaluasi
pembuatan senjata baru pun dilakukan dan menghasilkan berbagai Surat
Keputusan dari Angkatan Bersenjata untuk memakai senjata Pindad sebagai
senjata standar mereka. Setelah itu, senjata pun diproduksi secara massal.

Pada awal tahun 1972, pemerintah Indonesia melakukan penataan


departemen, termasuk Departeman Pertahanan dan Keamanan (Hankam). Karena
itu Pindad pun berubah nama menjadi Kopindad (Komando Perindustrian TNI
Angkatan Darat) pada tanggal 31 Januari 1972. Perubahan terjadi hanya pada
komando utama pembinaan yaitu unsur penyelenggara kepemimpinan dan
pengelolaan kebijakan teknik. Reorganisasi ini berdampak positif terhadap kinerja
yang semula dianggap lamban menjadi lincah, bergairah dan dinamis. Dan Pusat
Karya yang dirubah menjadi PT Purna Shadana (Pursad) memiliki keleluasaan
untuk meningkatkan produksi kekaryaan untuk mendukung swasembada dan
mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri.

Pada saat Operasi Seroja TNI-AD untuk pembebasan Timor Timur dari
penjajahan Portugal persenjataan Pindad banyak mengalami kendala di lapangan
sehingga pada tahun 1975 Kopindad menarik kembali sebanyak 69.000 pucuk
senjata yang telah diserahkan kepada TNI-AD. Selanjutnya Kopindad melalukan
transformasi dan modifikasi terhadap beberapa senjata antara lain SMR Madsen
Setter MK III Kaliber 30mm long menjadi SPM.1 kaliber 7,62mm yang
diproduksi sebanyak 4.550 pucuk dan membuat desain senjata senapan SS77
Kaliber 223.

 Pindad Sebagai Perseroan

Pada Tahun 1980-an pemerintah Indonesia semakin gencar menggalakan


program alih teknologi, saat inilah muncul gagasan untuk mengubah status pindad
menjadi perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Berdasarkan keputusan

19
Presiden RI No.47 Tahun 1981, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT)
yang sudah berdiri sejak tahun 1978, harus lebih memperhatikan proses
transformasi teknologi yang ditetapkan pemerintah Indonesia itu, termasuk
pengadaan mesin-mesin untuk kebutuhan Industri.

Perubahan status Pindad dilatarbelakangi oleh keterbatasan ruang gerak


Pindad sebagai sebuah industri karena terikat peraturan-peraturan dan
ketergantungan ekonomi pada anggaran Dephankam sehingga tidak dapat
mengembangkan kegiatan produksinya. Selain itu, Pindad pun dinilai membebani
Dephankam karena biaya penelitian dan pengembangan serta investasi yang
cukup besar. Karena itu Dephankam menyarankan pemisahan antara war making
activities dan war support activities. Kegiatan Pindad memproduksi prasarana dan
perlengkapan militer adalah bagian war support activities sehingga harus
dipisahkan dari Dephankam dan menjadi perseroan terbatas yang sahamnya
dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Gambar 5. Penandatanganan serah terima pengelolaan Perindustrian TNI-


AD (Pindad) dari Jenderal (TNI) Rudini kepada B.J. Habibie

Ketua BPPT saat itu Prof. DR. Ing. B.J. Habibie kemudian membentuk
Tim Corporate Plan (Perencana Perusahaan) Pindad melalui Surat Keputusan
BPPT  No. SL/084/KA/BPPT/VI/1981. Tim Corporate Plan diketuai langsung
oleh Habibie dan terdiri dari unsur BPPT dan Departemen Hankam.

20
Sebagai sebuah perusahaan Pindad diharapkan dapat memproduksi
peralatan militer yang dibutuhkan secara efisien dan  menghasilkan produk-
produk komersial berorientasi bisnis.  Dan memiliki biaya serta anggaran sendiri
untuk pengembangan, penelitian dan investasi serta mengembangkan
profesionalisme industrinya.

Gambar 6. Prosesi Penyerahan Pindad dari TNI-AD

Berdasarkan hasil kajian dari Tim Corporate Plan diputuskan komposisi


produksi Pindad adalah 20% produk militer dan 80% komersial atau non militer.

Tugas pokok Pindad adalah menyediakan dan memproduksi produk-


produk kebutuhan Dephankam seperti munisi ringan, munisi berat, dan peralatan
militer lain untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pihak lain. Tugas
pokok kedua adalah memproduksi produk-produk komersial seperti mesin
perkakas, produk tempa, air brake system, perkakas dan peralatan khusus
pesanan.

Dan pada awal 1983 Pindad menjadi badan usaha milik Negara (BUMN)
sesuai dengan keputusan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
(PP) RI No.4 Tahun 1983 tertanggal 11 Februari 1983. 

b. Visi dan Misi Perusahaan

21
 Visi Perusahaan :
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia
pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
 MisiPerusahaan :
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara
khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

c. Tujuan Perusahaan

Mampu menyediakan kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan secara


mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara
Republik Indonesia.

d. Sasaran Perusahaan

Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang


menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.
e. Budaya Perusahaan

 Jujur

 Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan


 Bebas dari kepentingan (vested interest)
 Menjaga integritas di setiap aspek

 Belajar

 Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti


 Terus mengembangkan diri
 Melakukan perbaikan berkelanjutan

22
 Unggul
 Menjaga keunggulan mutu, harga, waktu
 Berdaya saing tinggi
 Mampu menjadi pemain global

 Selamat

 Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga


Lingkungan Hidup
 Menaati hukum dan perundang-undangan
 Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

f. Sistem Manajemen Mutu

PT. Pindad (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang


melaksanakan usaha terpadu dibidang peralatan pertahanan dan keamanan serta
peralatan industrial yang mendukung pembangunan nasional.

 Memiliki dedikasi yang tinggi untuk menghasilkan produk dan


menyediakan jasa, yang  konsisten dalam hal mutu, pengiriman tepat waktu,
harga kompetitif dan pelayanan terbaik.
 Menerapkan dan mengembangkan Sistem Manajemen Mutu dan K3LH
secara benar, tepat dan konsisten dengan komitmen mematuhi peraturan,
perundangan dan persyaratan mutu & K3LH yang berlaku, baik dari
pelanggan, pemerintah dan pihak terkait yang diikuti perusahaan.
 Berupaya mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan
pencemaran lingkungan dengan menjamin setiap kegiatan/aktivitas perusahaan
berwawasan lingkungan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan hidup.
 Melakukan proses peningkatan yang berkelanjutan
 Meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.

23
Kebijakan ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan pihak terkait
untuk dipahami dan diterapkan secara konsisten, serta ditinjau kesesuaian dan
keefektifannya secara berkala.

g. Komitmen Terhadap Lingkungan

PT. Pindad (Persero) menerapkan kebijakan untuk melaksanakan


pembangunan, pengembangan perusahaan yang berwawasan lingkungan secara
berkelanjutan dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman serta
bebas dari kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
Unsur lingkungan yang dikelola meliputi :

 Pengelolaan sampah dan limbah


 Pelestarian lingkungan, seperti flora dan fauna
 Kawasan dan lahan penelitian flora dan fauna

Saat ini 60% dari lahan Pindad ditanami berbagai macam pepohonan dan
lahan hijau, bahkan beberapa jenis pohon termasuk pohon langka. Dan yang lebih
menarik, diantara lingkungan yang harmonis ini, hidup lebih dari 30 spesies
burung. Beberapa burung termasuk burung yang langka hidup di perkotaan.
Kondisi tersebut memungkinkan pecinta burung baik pelajar dan masyarakat
umum melakukan penelitian kehidupan burung-burung tersebut.

h. Legalitas PT.Pindad
Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) tanggal 7
Juli 2008 dengan Akta Nomor 15 notaris Nining Pupaningtyas, SH. yang telah
didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : AHU-
80910.AH.01.02. Tahun 2008. Pada Rapat Perusahaan tersebut telah diputuskan
dengan suara bulat Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan
untuk disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.

Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor 503/17/DMC/IX/2016


dikeluarkan Kelurahan Sukapura tanggal 30 September 2016, Nomor

24
503/110/DP/X/2016 – KaKe. diketahui Camat Kiara Condong, Pemerintah Kota
Bandung.

SIUP PT. Pindad (Persero) Dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung, Badan


Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor : 0181/IUP-UB/IX/2016/BPPT pada tanggal
19 September 2016 dengan masa berlaku lima tahun.

Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas (TDP) Nomor


101114600077 masa berlaku sampai dengan tanggal 17 November 2021

Surat Izin Walikota Bandung Nomor : 0039/IG-UB/IX/2016/BPPT Tentang Izin


Gangguan

Izin Usaha dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal Keputusan


Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor :
18/1/IU/PMDN/INDUSTRI/2011 Tentang Izin Usaha Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal ditetapkan di Jakarta 10 Mei 2011.

Izin Perluasan dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal


Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 5/1/IU-
PL/PMDN/2016 Tentang Izin Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal ditetapkan di Jakarta tanggal 29 November
2016.

i. Struktur Organisasi

25
Gambar 7. Struktur Organisasi PT. Pindad

2.1.3. Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

a. Sejarah B4T

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) didirikan pada tahun 1909 di
Batavia (sekarang Jakarta) oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama
Laboratorium Voor Metaal Onderzoek di bawah Burgelizke Openbake Warken
(sekarang Departemen PU).

 Tahun 1912, diperluas menjadi Laboratorium Voor Material Onderzoek.


 Tahun 1921, dipindahkan ke Bandung di kompleks Technische
Hogeschool (sekarang ITB).
 Tahun 1934, kedudukan balai berada di bawah Van Ekonomische
(Departemen Perekonomian / Perdagangan).
 Tahun 1942, di bawah kekuasaan pemerintah Jepang, berubah nama
menjadi Laboratorium Zeiro Sikendya dan kemudian menjadi
Laboratorium Kogio Sikendya.
 Tahun 1945, berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Bahan-bahan yang
berkedudukan di bawah Kementerian Perindustrian.
 Tahun 1961, menempati Jalan Sangkuriang Bandung dengan nama Balai
Penelitian Bahan-bahan.

26
 Tahun 1971, kedudukan balai di bawah Lembaga Penelitian dan
Pendidikan Industri.
 Tahun 1974, kedudukan balai di bawah Puslitbang Industri Logam dan
Mesin Departemen Perindustrian.
 Tahun 1980, kedudukan balai di bawah Badan Litbang Industri
Departemen Perindustrian dan berubah nama menjadi Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik
 Akhir tahun 2002, menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang
disingkat B4T.
 Tahun 2006, menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (SK Menteri
Perindustrian No. 43/M-IND/PER/6/2006).

Logo B4T

Gambar Logo B4T

Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis yang menjelaskan tentang


hubugnan kerja, pembagian kerja, dan tanggung jawab serta wewenang masing-
masing pihak dalam mencapai tujuan organisasi (perusahaan) yang telah
ditetapkan semula. Secara lengkap, struktur organisasi Balai Besar Bahan dan
Barang Teknik adalah sebagai berikut.

27
Gambar Struktur Organisasi B4T

B4T terdiri dari :

a. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis


dan administrative kepada semua unsur di lingkungan B4T. Bagian Tata Usaha
menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan program, evaluasu, dan laporan;

2. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik Negara;

3. Perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;

4. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga,


keamanan, serta urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Subbagian Program dan Pelaporan

Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan program,


monitoring, evaluasi, dan laporan.

2. Subbagian Keuangan

28
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan
inventarisasi barang milik negara

3. Subbagian Kepegawaian

Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan perencanaan dan


pengembangan serta pelaksanaan urusan kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.

4. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan,


perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan, perlengkapan, pemeliharaan dan
perawatan gedung, peralatan kantor dan laboratorium.

b. Bidang Pengembangan Jasa Teknik

Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan pemasaran,


kerjasama, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. Bidang
Pengembangan Jasa Teknik menyelenggarakan fungsi :

1. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, desimini hasil kegiatan, kontrak


kerjasama usaha, pelayanan pelanggan dan pengembangan pasar, serta kerjasama
jasa keteknikan;

2. Peningkatan kompetensi tenaga industry melalui pelatihan teknis, bimbingan


teknis dan konsultansi serta pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di
bidang bahan dan barang teknik; dan

3. Pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi,


dokumentasi dan perpustakaan.

Bidang Pengembangan Jasa Teknik terdiri dari :

1. Seksi Pemasaran dan Kerjasama

Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


pemasaran, desiminasi hasil kegiatan, kontrak kerjasama usaha, pelayanan
pelanggan dan pengembangan pasar.

2. Seksi Pengembangan Kompetensi dan Sarana Riset

Seksi Pengembangan Kompetensi dan Sarana Riset mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan peningkatan kompetensi tenaga industry melalui pelatihan teknis
dan konsultasi serta perencanaan pengelolaan sarana penelitian dan
pengembangan.

29
3. Seksi Informasi

Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan,


pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan.

c. Bidang Standardisasi

Bidang Standardisasi mempunyai tugas elakukan kegiatan perencanaan,


pengelolaan dan pengkoordinasian penggunaan sarana dan prasarana
melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan perancangan dan
perencanaan serta penyusunan dan penerapan standar bidang bahan dan barang
teknik. Bidang Standardisasi menyelenggarakan fungsi :

1. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan dan barang teknik;

2. Pelaksanaan kalibrasi alat uji, alat ukur, mesin dan peralatan untuk kepentingan
produksi dan pengendaian mutu; dan

3. Pelaksanaan pengkajian, pengembangan, perancangan, dan penyusunan,


penerapan, dan revisi standar di bidang bahan dan barang teknik.

Bidang Standardisasi terdiri dari :

1. Seksi Pengujian

Seksi Pengujian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian bahan


dan barang teknik.

2. Seksi Kalibrasi

Seksi Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kalibrasi alat


uji/alat ukur, mesin dan peralatan untuk kepentingan produksi dan pengendalian
mutu.

3. Seksi Penyusunan Standar

Seksi Penyusunan Standar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


perencanaan, pengkajian, pengembangan, perancangan, penyusunan dan revisi
standar di bidang bahan dan barang teknik.

d. Bidang Sertifikasi

Bidang Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi sistem mutu,


sertifikasi produk barang teknik serta serftifikasi produk yang berkaitan dengan
keselamatan dan lingkungan dibidang industri bahan dan barang teknik. Bidang
Sertifikasi menyelenggarakan fungsi :

30
• Pelaksanaan sertifikasi atas sistem manajemen mutu dan sistem
manajemen lingkungan dalam rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional
dan Internasional;

• Pelaksanaan sertifikasi atas mutu bahan dan produk barang teknik dalam
rangka pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional;

• Pelaksanaan sertifikasi atas sistem keselamatan, dan kualifikasi personil.

Bidang Sertifikasi terdiri dari :

1. Seksi Sitem Mutu dan Lingkungan

Seksi Sistem Mutu dan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan sertifikasi atas sistem manajemen mutu dan lingkungan dalam rangka
pemenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional.

2. Seksi Mutu Bahan dan Barang Teknik

Seksi Mutu Bahan dan Barang Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan sertifikasi atas mutu bahan dan produk barang teknik dalam rangka
peenuhan persyaratan Standar Nasional dan Internasional.

3. Seksi Keselamatan dan Kualifikasi Personil

Seksi Keselamatan dan Kualifikasi Personil mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan sertifikasi atas sistem keamanan dan keselamatan kerja serta
kualifikasi personil dalam rangka memenuhi persyaratan Standar Nasional dan
Internasional.

e. Bidang Inspeksi Teknik

Bidang Inspeksi Teknik mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan bahan dan


barang teknik yang terbuat dari logam atau non logam, termasuk pabrik,
konstruksi, dan instalasinya, serta memeriksa dan menganalisa kerusana serta
memprediksi perpanjangan umur peralatan dan perlengkapan termasuk peralatan
pabrik serta menyusun sistem pemeliharaannya. Bidang Inspeksi Teknik
menyelenggarakan fungsi :

1. Pengkajian atas dokumen peralatan serta menginspeksi peralatan dan


perlengkapan dari logam, termasuk pabrik, konstruksi dan instalasinya;

2. Pengkajian atas dokumen dan laporan hasil uji serta menginspeksi peralatan
dan perlengkapan dari non logam; dan

31
3. Pemeriksaan dan pengkajian sebab-sebab kerusakan peralatan, perlengkapan,
dan instalasi pabrik serta menetapkan sistem pemeliharaannya.

Bidang Inspeksi Teknik terdiri dari :

1. Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Logam

Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Logam mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengkajian atas dokumen peralatan serta menginspeksi peralatan
dan perlengkapan dari logam, termasuk pabrik, konstruksi dan instalasinya.

2. Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Non Logam

Seksi Inspeksi Bahan dan Barang Teknik Non Logam mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengkajian atas dokumen dan laporan hasil uji serta
menginspeksi peralatan dan perlengkapan dari non logam.

3. Seksi Analisi Kerusakan dan Sistem Pemeliharaan

Seksi Analisis Kerusakan dan Sistem Pemeliharaan mempunyai tugas penyiapan


bahan dan pemeriksaan dan pengkajian sebab-sebab kerusakan peralatan,
perlengkapan, dan instalasi pabrik serta menetapkan sistem pemeliharaannya.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai


dengan jabatan fungsional masing-masing.

VISI & MISI

VISI

 Menjadi Lembaga Litbangyasa Handal yang mampu memberikan


Penjaminan Mutu Bahan dan Barang Teknik

MISI

 Melaksanakan Litbangyasa aplikatif berbasis material fungsional dan


diversifikasi energi serta terintegrasi dengan perguruan tinggi, dunia
usaha/industri, dan lembaga riset terkait

 Memanfaatkan sarana dan prasarana Lembaga Penilaian Kesesuaian yang


profesional untuk peningkatan daya saing produk industri nasional

32
 Melaksanakan peningkatan infrastruktur berbasis kompetensi untuk
mencapai pengakuan Nasional dan Internasional

 Melaksanakan kerjasama Nasional dan Internasional dalam kerangka


daya saing industri

 Menerapkan sistem pengelolaan Keuangan BLU yang lebih efektif,


konsisten dan akuntabel

2.1.4 Universitas ITENAS


Institut Teknologi Nasional ( ITENAS )

33
Institut Teknologi Nasional (ITENAS) adalah sebuah perguruan tinggi swasta di
Kota Bandung. Itenas diresmikan pada tahun 1972 dengan R. Mansoer
Wiratmadja sebagai rektor pertamanya. Saat ini Itenas memiliki 14 jurusan yang
dinaungi oleh tiga fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan, dan Fakultas Seni Rupa dan Desain.

 Institut Teknologi Nasional


 Didirikan : 14 Desember 1972
 Jenis : Perguruan Tinggi Swasta
 Rektor : Dr. Ir. Imam Aschuri, M.T.
 Lokasi : Jalan PH.H Mustofa No.23, Cibeunying
Kaler,Bandung, Jawa Barat, Indonesia
 Warna : Orange
 Julukan : ITENAS
 Situs web : www.itenas.ac.id
 Sejarah

Maksud dan tujuan didirikannya yayasan ini adalah untuk melakukan kegiatan
dalam bidang pendidikan dengan arti yang seluas-luasnya, termasuk di dalamnya
mendirikan perguruan tinggi. Dengan SK Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan
Dayang Sumbi No. 01/Kep/DS/1972 tanggal 14 Desember 1972, didirikan
Akademi Teknologi Nasional (Atenas) yang terdiri dari jurusan: Arsitektur, Sipil,
Elektro, dan Mesin. Pada saat itu diangkat Prof. R. Soetedjo, Ir., sebagai direktur
Atenas.

Pada tahun 1984 Atenas ditingkatkan statusnya menjadi Institut Teknologi


Nasional (Itenas) dan mengangkat R. Mansoer Wiratmadja, Ir., Sebagai Rektor
ITENAS dengan SK Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi
No.01/Kep/DS/1984 tanggal 3 Januari 1984. Sejarah Institut Teknologi Nasional
(Itenas) merupakan pengembangan dari Akademi Teknologi Nasional, didirikan
pada tahun 1972 di bawah naungan yayasan Pendidikan Dayang Sumbi sebagai
upaya memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara dengan ikut berusaha
mencerdaskan bangsa khususnya dalam bidang teknik dan desain. kampus itenas
berlokasi di jalan PKH Mustafa No.23 Kota Bandung. Sampai saat ini luas 5
Hektar dan lahan yang dimiliki 52.954 m2 dengan luas bangunan 41.205 m2.
Itenas memiliki 3 fakultas dengan 14 jurusan. 300 orang tenaga pengajar tetap
yang bergelar pasca sarjana lulusan dalam dan luar negeri.

Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi didirikan pada tanggal 7 Desember 1972


oleh:

1. R. Mansoer Wiratmadja, Ir, Sebagai Ketua.

34
2. Ny. Sutjiati Bunarto, Ir, Sebagai Sekretaris.

3. Darmawan, SH, Sebagai Bendahara.

Maksud dan tujuan pendirian yayasan ini adalah untuk melakukan


kegiatan di bidangpendidikan dengan pengertian luas, termasuk mendirikan
perguruan tinggi.

Dengan SK Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi No.


01/Kep/DS/1972 tanggal 14 Desember 1972, didirikan AKADEMI TEKNOLOGI
NASIONAL (Atenas) yang terdiri dari jurusan: Arsitektur, Sipil, Elektro, dan
Teknik. Pada saat itu diangkat Prof R.Soetedjo, Ir., Sebagai direktur Atenas.

Pada tahun 1984 Atenas upgrade ke INSTITUT TEKNOLOGI


NASIONAL (Itenas) dan meningkatkan R. Mansoer Wiratmadja, Ir, Sebagai
Rektor Itenas dengan SK Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi
No.01/Kep/DS/1984 tanggal 3 Januari 1984.

Pada tahun 1995 perubahan dalam pengelolaan Yayasan Pendidikan


danKepemimpinan Itenas Dayang Sumbi. Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang
Sumbiterdiri dari:

1. Ketua : Darmawan, SH

2. Sekretaris: Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja, Ir.

3. Bendahara: Ny. Rochyat Mansoer Wiratmadja

4. Anggota:

– Prof. Djuanda Suratmadja, Ir,

– H.M. Jusuf Mu’min, Ir.,

– Soelastri Djennodin, Ir.,

– Ny. Ratna Dewi Darmawan

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari Pimpinan Yayasan dibantu oleh


Badan Pengurus Harian Yayasan yang beranggotakan:

– Ambar Harsono, Ir., MT.

– RIni Budiwati, Dra., M.Sc.

35
Pada tanggal 13 Januari 1998 Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan
Dayang Sumbi Darmawan SH wafat. Untuk menjamin kelancaran tugas-tugas
yayasan, maka diangkat Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja, Ir. sebagai ketua.

Bersdasarkan SK Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi No.


15/KPTS/DS/1998 tanggal 29 Juni 1998 dbentuk Dewan Pengurus Yayasan:

1. Ketua (meranhkap anggota): Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja, Ir.

2. Sekretaris (merangkap anggota): Ny. Ratna Dewi Darmawan

3. Bendahara (merangkap anggota): Ny. Rochjat Mansoer Wiratmadja

4. Anggota:

– Prof. H. Djuanda Suraatmadja, Ir.

– H.M. Jusuf Mu’min, Ir.

– Soelastri Djennodin, Ir.

Seriring perjalanan waktu, H.M. Jusuf Mu’min. Ir., Soelastri Djennodin,


Ir., Ny. Rochjat Mansoer Wiratmadja telah wafat maka pada tahun 2014
berdasarkan Akta Notaris No.14, tanggal 20 September 2014, dilakukan
perubahan susunan Pengurus Yasayan Pendidikan dayang Sumbi yang baru, yaitu:

Pembina Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi:

1. Ketua: dr. Koeswadji, M.Sc.

2. Anggota: Prof. H. Djuanda Suraatmadja, Ir.

Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi:

1. Ketua: Dr. Iwan Inrawan Wiratmadja, Ir.

2. Sekretaris: Ny. Ratna Dewi Darmawan

3. Bendahara: Ny. Tania Wiratmadja

4. Anggota:

– Rini Budiwati, Dra., M.Sc.

– I.P.W. Thomas Brunner, Ir., M.M.

Pengawas Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi:

36
-Silvia Sukirman, Ir.

Program Teknik Mesin

 Visi Program Studi Teknik Mesin


 Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang energi serta
berperan aktif dalam pembangunan di lingkup nasional dan global
berlandaskan nilai-nilai integritas, kualitas, dan inovasi yang
tinggi.
 Misi Program Studi Teknik Mesin
 Mendidik dan mempersiapkan agar memiliki kemampuan teknis
dan manajerial yang prima sesuai dengan standar internasional,
dengan menekankan pada penalaran analisis terapan, keterampilan
menyelesaikan masalah, semangat belajar berkelanjutan, serta
sikap profesional;
 Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan melalui
budaya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
 Mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam arti luas dan
berwawasan lingkungan.
 Tujuan Program Studi Teknik Mesin
 Menghasilkan lulusan dalam bidang ilmu Teknik Mesin khususnya
di bidang energi, yang memiliki kemampuan daya analisis yang
kuat, sehingga mampu mengembangkan keilmuan serta
menerapkannya;
 Menghasilkan penelitian dalam bidang Teknik Mesin, baik yang
bertujuan untuk pengembangan ilmu, maupun untuk diterapkan
sehingga mempunyai nilai komersial yang tinggi;
 Menghasilkan lulusan yang mempunyai jiwa kewirausahaan dalam
arti luas, menjunjung tata nilai kebudayaan yang berlaku serta
berwawasan lingkungan.

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

37
3.1 HASIL OBSERVASI
3.1.1. PT. Bukaka Teknik Utama
a. Bidang Usaha dan Hasil Produksi
 Steel tower
Sebagai pionir dalam membuat dan membangun transmisi
tegangan tinggi dan sangat tinggi di Indonesia, Perseroan memproduksi
transmisi pertamanya dengan kapasitas 70kV dan 150 kV pada tahun
1981, dan double circuit tower dengan kapasitas 500 kV pada tahun
1984. Hingga tahun 2010, Perseroan telah menyelesaikan sejumlah
proyek turn-key dengan kapasitas antara 70kV s/d 500 kV untuk PT
Perusahaan Listrik Negara (Persero). Di samping itu, Perseroan
merupakan satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki
fasilitas uji coba tower berkapasitas hingga 500 kV.
Perseroan juga berkontribusi dalam proyek turn-key tower
telekomunikasi dan pembangunan shelter untuk memenuhi kebutuhan
beberapa operator dan provider telco di Indonesia, baik untuk tipe
tower curve dan pipe, serta pembangunan proyek turn-key untuk tower
broadcast dengan ketinggian 220 m di Surabaya dan Semarang. Unit
Usaha ini telah melayani permintaan dari beberapa perusahaan besar
seperti PT SMART, PT Telkom Indonesia Tbk (Persero), Siemens, PT
XL Axiata, PT Indosat Tbk, PT Tower Bersama, PT Daya Mitra, dan
PT Protelindo.

 Passanger boarding bridge

Untuk memenuhi standar industri aviasi yang ditetapkan oleh


konsultan internasional dan para otoritas bandara, sejak tahun 1989
Perseroan telah memproduksi jembatan penumpang menggunakan
komponen-komponen dan material kualitas terbaik yang diproduksi
oleh para insinyur yang terampil di pabrik jembatan penumpang.

38
Perseroan memproduksi dua tipe jembatan penumpang, yaitu yang
dinding-nya terbuat dari baja dan kaca.
Semua produk dibuat menggunakan teknologi mekanik elektro
dan sistem pengendalian modern yang dapat disesuaikan untuk
memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang dan
pesawat. Menggunakan konsep modern, Unit Usaha Jembatan
Penumpang Perseroan menawarkan produk yang mudah dioperasikan
dan perawatannya.
 
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah memproduksi sebanyak
566 unit, dimana 402 unit diantaranya dipesan oleh beberapa negara
yaitu Jepang, Thailand, Hong Kong, Cina, India, Malaysia, Chile,
Bangladesh, Myanmar, Brunei, dan Singapura.

 Oil & Gas Equipment

Unit usaha Minyak dan Gas Bukaka merupakan perusahaan profesional


di bidang Manufaktur dan Teknik, Proyek Pengadaan dan Konstruksi. Dengan
kemampuan yang kuat untuk mengerjakan proyek peralatan lengkap dan proyek
kontrak umum. Kami telah berpartisipasi dalam pembangunan sejumlah besar
proyek besar.Produk manufaktur di Oil and Gas Equipment adalah Pumping Unit,
Gear Reducer, Mud Tank, dan Gas Separator.
Bukaka mampu menawarkan desain, teknik, manufaktur, pemasangan
dan commissioning yang lengkap untuk proyek kontrak umum seperti:
Penanganan material (conveyor belt, conveyor susun, conveyer un-loader kapal,
Crane Tetap, sistem fly ash, gantry crane), Pabrik Semen, Pembangkit Listrik,
Peralatan Pengolahan & Struktur Baja.
Unit usaha kami didukung oleh 25 insinyur dan lebih dari 200 karyawan
di lini produksi dengan keterampilan dan pengalaman. Dengan fasilitas bengkel,
mesin dan peralatan untuk melaksanakan proyek.
 Road Construction Equipment

39
Unit yang mulai beroperasi pada tahun 1980 ini, pada awalnya
hanya memproduksi Asphalt Sprayer dan Stone Crusher. Kemudian
berkembang dengan memproduksi peralatan konstruksi jalan seperti
Asphalt Mixing Plant, Asphalt Patch Mixer, Tandem Vibration Roller,
Slurry Seal, Asphalt Sprayer, Road Roller dan Stone Crusher,
Vibratory Roller, serta Road Maintenance Truck. Dengan kapasitas
produksi 50 unit per tahun, unit usaha ini telah melayani beberapa
perusahaan yaitu PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya (Persero),
PT Adhi Karya Tbk (Persero), PT Nindya Karya, Departemen
Pekerjaan Umum (PU), dan beberapa perusahaan swasta lainnya.

 Offshore Maintenance And Service

Sejak beroperasi di tahun 1998, unit usaha ini menyediakan


kebutuhan konstruksi dan perawatan di industri minyak dan gas dengan
menyiapkan design, konstruksi, fabrikasi, instalasi, dan perawatan .

 Special Purpose Vechile


Didirikan pada tahun 1978, unit usaha ini adalah pionir dalam
pembuatan kendaraan peruntukan khusus (SPV) di Indonesia.
Kendaraan yang diproduksi dijamin dengan supervisi yang tinggi
terhadap keamanan dan kemudahan mekanisme operasional dan
kontrol. Kualitas dari kendaraan yang diproduksi telah memenuhi
standar nasional dan internasional, yaitu Regulasi Pemerintah
Indonesia No. 11-1979, National Fire Protection Association (NFPA) -
USA terutama NFPA 1901 Automotive Fire Apparatus, Japanese
Industrial Standard (JSS) Piping, dan ISO 9001:2000 untuk Standard
Quality Management System.
  Beberapa produk kendaraan yang diproduksi diantaranya Fire
Fighting Truck, Aerial Telescopic Ladder, Vacuum Road Sweeper,
Aerial Platform Articulating, Compactor Truck, Arm Roll Truck, Dump
Truck, Water Tank Truck, Vacuum Truck, Fire Jeep, Wrecker Truck,

40
Catering Truck, Stick Boom Crane Truck, and Service & Recondition
of Fire Fighting Truck.

 Galvanizing

Unit usaha ini memiliki kapasitas produksi 40.000 ton per tahun
dengan ukuran vessel 2,5 m x 1,9 m x 12,6 m. Unit usaha ini telah
memperoleh pengakuan internasional dengan diperolehnya Sertifikat
ISO 9001:2000 untuk Quality Management dari World Quality
Assurance Management, Sertifikat No. 40175 untuk Environmental
Management dari United Registrar of Systems (URS) serta Sertifikat
No. 40175 untuk Quality Management dari URS .

 Power Generation

Unit Usaha Power Generation menyediakan jasa EPC pembangkit


listrik, pengembangan IPP, konversi energi, dan penyediaan suku
cadang. Unit usaha ini membangun pembangkit listrik tenaga air
(PLTA), pembangkit listrik tenaga diesel dan gas. Beberapa pelanggan
Perseroan adalah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero), PT Maros Energy, dan PT SK Keris.

3.1.2 PT. Pindad

41
PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang bergerak dalam bidang Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan)
dan produk komersial, sebagai berikut :
a. Produksi/Manufaktur
Melakukan produksi baik produk alutsista maupun nonalutsista, mengolah
bahan mentah tertentu menjadi bahan pokok maupun produk jadi serta melakukan
proses assembling (perakitan) pada produk berikut :

 Produk senjata dan munisi


 Produk kendaraan khusus
 Produk pyroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan
komersial)
 Produk konversi energi
 Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi
 Produk mekanikal, elektrikal optikal dan opto elektronik
 Produk Alat Berat
 Produk Sarana Pembangkit
 Produk Peralatan Kapal Laut
b. Jasa
 Memberikan jasa untuk industri pertambangan, konstruksi, mesin industri
seperti
 Perekayasaan system industrial
 Pemeliharaan produk/ peralatan industri
 Pengujian mutu dan kalibrasi
 Konstruksi
 Pemesinan
 Heat and surface treatment
 Drilling
 Blasting
 Jasa pemusnahan bahan peledak

42
 Jasa transportasi bahan peledak
 Jasa pergudangan bahan peledak
 Pemeliharaan Mesin Listrik
c. Perdagangan
 Strategi yang dijalankan, oleh PT Pindad (Persero) dengan mengupayakan
pemasaran dan penjualan meliputi :Produk lama kepada pasar baru, Produk
baru kepada pasar lama, Produk baru kepada pasar baru.
 Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa
perusahaan termasuk produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar
negeri seperti :
 Ammonium Nitrate
 Panfo
 Detonator Listrik
 Detonator Non Listrik
 Detonating COD
 Booster
 Geodetoseis
 Geopentoseis
 Menginisiasi bisnis baru dibidang peralatan industrial yang terkait
denganteknologi produk maupun teknologi produksi Alutsista.
d. Produk dan jasa lainnya:
Dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas yang telah dimiliki perusahaan.

Untuk kunjungan PT. Pindad di Bandung kali ini peserta rombongan KKL
hanya mendapat kesempatan mengunjungi Divisi Pproduksi Kendaraan Khusus,
Divisi Produksi Alat Berat dan Proses pengecoran logam, dan produk prasarana
kereta api.

 Divisi Pembuatan Kendaraan Khusus


Dimulai dengan proyek Mobil Nasional pada tahun 1993, PT. Pindad
mulai berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan bermotor. PT. Pindad

43
(Persero) sejak tahun 1993, telah bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam
maupun luar negeri dalam upaya untuk mengembangkan teknologi fungsi
kendaraan khusus, termasuk kendaraan anti-peluru untuk memenuhi permintaan
pasar militer dan instansi.
Penelitian dan pengembangan terus menerus dilakukan untuk mencapai
tujuan masa depan untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknologi. Produk
yang dihasilkan, seperti: Kendaraan Taktis, Panser untuk TNI dan Polri,
konstruksi khusus dan komponen kendaraan khusus. Hingga saat ini Panser
ANOA 6 X 6 yang telah di produksi mencapai kurang lebih 260 kendaraan
dengan berbagai varian yang dibuat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
pelanggan.
Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad Persero memproduksi kendaraan
yang sesuai dengan kebutuhan penggunaanya dan menjadikan setiap Kendaraan
Khusus Pindad benar-benar sesuai kebutuhan pengguna.
Berikut berbagai macam kendaraan khusus Produksi PT. PINDAD

Gambar8. Anoa 6 x 6 RCWS

Peralatan standart :
Winch 6 ton, Pioneer Set, Pemadam Kebakaran, Penyejuk Udara, Toolkit
Pengemudi, Lampu-Peta, Jaring Kamuflase, Hydraulic Rear Rampdoor System,
Smoke Grenade Dischargers cal. 66 mm; (3 right, 3 left).

Fitur opsional :

44
Komunikasi (AM, FM Radio dan Intercom Set ; 2x12V-100 Amp baterai), GPS,
NVG, Add-on Keramik lapis baja Armament; RCWS-Cal 7,62/12,7 mm (Remote
Control Weapon System).Senjata di bagian belakang Senapan Mesin Ringan
7,62mm.
Turet :
-Elevation   :-10o s.d.+45o
-Rotation  :360o
-Operation : Manually
 Divisi Alat Berat
Divisi Alat Berat PT Pindad (Persero) adalah divisi yang menghasilkan

produk-produk pendukung industri konstruksi, pertambangan, perkapalan,

kelistrikan, dan pertanian. Produk dan jasa yang kami sediakan antara lain :

- Alat Berat

- Mesin Listrik

- Alat & Peralatan Kapal Laut (APKL)

- Alat & Mesin Pertanian (Alsintan)

- Jasa Permesinan

Melalui transformasi kompetensi pada produk pertahanan yaitu sistem hydraulic

dan roda rantai, PT Pindad menciptakan produk alat berat dengan merek Excava

200 yang memiliki kapasitas beban sebesar 20 Ton. 

Produk mesin listrik yang dihasilkan PT. Pindad meliputi generator dengan

kapasitas sampai 15 MW, motor listrik yang terdiri dari produk motor traksi yang

digunakan di kereta api listrik‚ motor magnet permanen, serta jasa perbaikan

motor listrik. Produk mesin listrik PT Pindad telah digunakan di sebagian besar

pembangkit listrik di Indonesia.

Produk Peralatan Kapal Laut bermula dari kerjasama yang didirikan bersama

45
Hatlapa. Pindad telah mengembangkan berbagai produk peralatan kapal laut sejak

tahun 1991 hingga saat ini dengan merek PinMarine. Dengan dukungan Sumber

Daya Manusia, sistem produksi dan kualitas kontrol yang baik, PinMarine mampu

menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif, serta memenuhi persyaratan

klasifikasi Nasional & Internasional, seperti BKI, LR, ClassNK, BV, RINA, GL,

ABS.

Untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia, PT Pindad bekerja sama dengan

Kementerian Pertanian memproduksi alat dan mesin pertanian (alsintan) antara

lain traktor roda empat (multiguna), rota tanam, dan combine multikomoditas.

Jasa pemesinan didukung fasilitas mesin bubut horizontal dengan kapasitas

hingga 6 meter, bubut vertikal hingga diameter 3 meter, double column‚ milling

machine‚ dengan kapasitas hingga diatas 2 x 4 meter yang dioperasikan secara

komputerisasi (CNC). 

Gambar 18. EXCAVA 200

Excava 200
Excava 200 merupakan produk alat berat pertama produksi PT Pindad
yang merupakan hasil transformasi kompetensi produk hankam, yaitu kompetensi

46
sistem hydraulic pada kendaraaan khusus jenis recovery dan kompetensi roda
rantai.

 Divisi Produk Prasarana Kereta Api dan Pengecoran Logam PT. Pindad
Divisi Tempa dan Cor merupakan bagian dari bisnis PT. Pindad (Persero)
yang bertujuan selain mendukung produksi unit usaha internal PT. Pindad
(Persero) juga untuk memenuhi permintaan dan mendukung pasar lokal maupun
ekspor dalam bidang jasa pengecoran logam serta mendukung pembangunan
infrastruktur perkeretaapian Indonesia melalui produk-produk prasarana kereta
api.
Produk-produk yang dihasilkan dari jasa pengecoran logam dan produk
prasarana kereta api diproduksi dengan mengedepankan kualitas berdasarkan
standar internasional maupun nasional dan disertai jaminan mutu produk.

PT Pindad (Persero) mengawali bisnis dalam bidang Sarana dan Prasarana


Kereta Api pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan
memproduksi alat penambat rel tipe DE-Clips (DE-Clips Rail Fastener) yang
merupakan lisensi dari Hollandia Kloos dan Ewem AG.

Pada tanggal 23 September 1997 Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama


Antara PT. Pindad dan PT. KA yang diwakili oleh Dirut Pindad, Budi Santoso
dan Dirut Perumka, Soemino Eko Saputro yang menghasilkan litbang untuk
produk alat penambat rel tipe KA-Clip dan hak kepemilikan PT. Kereta Api
Indonesia (Persero). PT. Pindad (Persero) patent no ID 0 007 930 pada 19 April
2000 dikeluarkanlah ijin penggunaan KA-Clip dari Dirjen Perkeretaapian
Departemen Perhubungan untuk digunakan pada proyek dilingkungan Direktorat
Jenderal Perkeretaapian maupun di wilayah kerja PT. Kereta api Indonesia
(Persero).
Pada Januari 2008 pengembangan dilakukan kembali dengan memproduksi
alat penambat rel type e-Clip kemudian dilakukan test track dan pada 2010 ijin
penggunaan pengesahan dan rekomendasi pemakaian dari Direktur Jenderal
Perkeretaapian Kementeriam Perhubungan No. KA.405/SK.10/DJKA/II/10.

47
Alat Penambat Rel (Rail fastener) produksi PT Pindad (Persero) sangat kompetitif
serta dengan jaminan kualitas pekerjaan yang tinggi dimana dalam proses
produksi kami menggunakan Standar Iinternational maupun National seperti
AREMA/AREA Standard, SNI Standar, serta didukung oleh sumber daya
manusia yang telah berpengalaman dengan kemampuan dan keahlian yang sudah
teruji.
Kualitas hasil produksi yang bermutu tinggi dan kepuasan pelanggan
dalam menggunakan produk yang kami hasilkan. merupakan tujuan bisnis Pindad.
Dengan semangat dan keyakinan yang tinggi kami selalu siap bekerja keras untuk
mengembangkan keahlian dan teknologi yang dimiliki agar dapat menawarkan
solusi terbaik bagi pelanggan maupun pengguna produk prasarana dan sarana
Kereta Api kami.

 Contoh Beberapa Produk Prasarana Kereta Api

Air Brake System Type G

Gambar 19.Air Brake System Type G

Penggunaan :
Sistem pengereman ini digunakan pada Gerbong Barang

Prinsip Kerja :

Sistem ini bekerja pada dua tekanan karena dilengkapi dengan Operating Valve,
dimana tekanan dari Distributor Valve KE2cSL/A ke Brake Cylinder akan
berubah sesuai dengan kondisi gerbong, dalam keadaan gerbong kosong tekanan
pada minimum 2.2 bar untuk gerbong datar, 2.6 bar untuk gerbong batu bara

48
sedangkan dalam kondisi gerbong isi, tekanan berubah menjadi maksimum 3.8
bar untuk gerbong datar maupun gerbong batu bara.

Brake Coupling

Gambar 20. Brake Coupling

Brake Coupling digunakan pada setiap brake system yang berfungsi sebagai
penyambung untuk mengalirkan udara dari satu gerbong ke gerbong yang lain.

KA Clip Rail Fastening

Gambar 21.KA Clip Rail Fastening

Alat penambat rel type KA-Clip hak kepemilikannya PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) – PT. Pindad (Persero) patent no ID 0 007 930.
Izin penggunaan KA-Clip dari Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan
untuk digunakan pada proyek dilingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian
maupun di wilayah kerja PT. Kereta api Indonesia (Persero) 19 April tahun 2000.

FiturDesain KA-Clip :

 Komponen sedikit, sederhana, mudah pemasangannya serta bebas


perawatan

49
 Gaya jepit tinggi/besar 750-1300 Kgf. (According to National Standard
Indonesia SNI 11-3677-1995)
 Dapat meredam getaran, mampu menahan beban longitudinal dan lateral
serta beban gandar (axle load) serta memiliki anti vandal
 Dapat dipasang pada lengkung, perlintasan dan sambungan rail dan untuk
berbagai type rail dan bantalan (beton, kayu & Baja)
 Dapat melindungi signal and tracking systems.
 Dapat digunakan kembali apabila penggantian Rel maupun jenis bantalan
dilakukan.

De-Clip Rail Fastening

Gambar 22.De-Clip Rail Fastening

DE-Clips (DE-Clips Rail Fastener) diproduksi sejak tahun 1984 yang merupakan
lisensi dari Hollandia Kloosdan Ewem AG. DE-Clip Rail Fastener telah lulus uji
dengan standar AREMA (American Railway Engineering & Maintenance
Association) :

 Tie Pad Test


 Insert Pull test and Torsi Insert test
 Up lift test
 Longitudinal load test
 Repeated load test
 Lateral load restraint

Fitur DE-Clips Rail Fastener:

50
 Komponen sedikit dan sederhana
 Mudah dalam pemasangan
 Dapat digunakan kembail bila rail diganti
 Perawatan/maintenance mudah 
 Gaya cekam tinggi 750 1300 Kgf  (SNI 11-3677-1995)
 Dapat meredam getaran rail
 Mampu menahan beban longitudinal dan lateral serta beban gandar (axle
load)
 Mengunci sendiri (anti vandal)
 Dapat dipasang pada lengkung, perlintasan dan sambungan rail.
 Dapat dipakai pada berbagai type rail
 Dapat melindungi signal and tracking systems.

Dapat dipasang pada bantalan beton, baja, dan kayu.

e. Pelanggan produk  pertahanan dan keamanan negara :


TNI, Polri, Kementerian Pertahanan & Keamanan, Kementerian Kehakiman,
Kementerian Kehutanan, Dirjen Bea Cukai, dan Pasar Ekspor
f. Pelanggan produk komersial :
PT KAI (Persero), PT INKA (Persero), PT PLN (Persero), Kementerian
Perhubungan, Galangan Kapal Nasional, Industri Pertambangan Nasional, Industri
Perminyakan dan Gas Nasional, Industri Agro Nasional, Industri Elektronik
Nasional.
g. Perkembangan Usaha Perusahaan
Dalam periode 2012 - 2016, kinerja PT Pindad (Persero) dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi dunia yang mengalami perlambatan yang disebabkan oleh
perbaikan kinerja perekonomian negara maju, sedangkan perekonomian negara
berkembang masih mengalami perlambatan. Dalam 5 (lima) tahun terakhir kinerja
usaha  PT Pindad (Persero) cenderung fluktuatif. Kondisi tahun 2015 masih
dipengaruhi oleh melemahnya perekonomian dunia khususnya di negara-negara

51
berkembang. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar masih
merupakan penyebab pelemahan ekonomi Indonesia.

3.1.3 Balai Besar Barang dan Bahan Teknik (B4T)

Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai Institusi dibawah
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), B4T Mempunyai
pengalaman di Bidang Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi Teknik, Pelatihan Teknik,
Sertifakasi Sistem Management Mutu, Sertifikasi Produk, Kepastian Mutu Bahan
dan Barang Teknik serta telah diakui Keberadaannya oleh Industri karena mutu
Pelayanan yang Prima dan Konsisten.

Salah satu hasil Pelayanan Teknik terhadap Publik, B4T telah


mendapatkan Penghargaan “ CITRA PELAYANAN PRIMA ” dari Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara pada tahun 2009, Penghargaan sebagai ” UNIT
KINERJA TERBAIK ” dari Menteri Kementrian Perindustrian R.I. pada tahun 2012
dan pada tahun 2013, dan Juara 1 ” KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK ” dari
Kementrian Perindustrian tahun 2016. Sehingga B4T Semakin dituntut untuk
Meningkatkan Kinerja Pelayanan terhadap masyarakat dan Industri.

Dalam menghadapi era globalisasi saat ini, B4T telah menyiapkan


berbagai Layanan Jasa Teknik bagi Industri yang didukung peralatan yang
modern dan handal, SDM terlatih dan berkualifikasi, laboratorium uji dan
laboratorium kalibrasi, lembaga inspeksi teknik (Logam dan Non Logam),
lembaga sertifikasi, lembaga pelatihan teknik yang terakreditasi baik nasional
maupun Internasional, uji profisiensi, analisis kegagalan dan kelitbangan.

B4T dalam menyebarluaskan Informasi didukung oleh Teknologi Informasi


: Website, Sistem Pelayanan Jasa B4T (SIPEJAB4T), Sitem Informasi Pelayanan
Informasi Publik dan SMS Gateway. Juga tersedianya Perpustakaan Sebagai
Pendukung Pelaksanaan tugas – tugas pekerjaan yang dilengkapi dengan
berbagai buku – buku Referensi, Standar – Strandar Nasional maupun

52
Internasional seperti SNI, ASTM, ISO, British Standard, JIS, Jurnal, Majalah serta
Literatur lainnya. Untuk kegiatan Promosi dilakukan melalui media cetak
berbentuk Profil Perusahaan, Brosur dan media elektronik berbentuk Multimedia
dan Website Layanan Jasa Teknik B4T, serta Promosi melalui kegiatan event –
event Pameran, Diseminasi hasil – hasil Litbangyasa B4T, Seminar dan Business
Gathering

3.1.4 Universitas ITENAS


 Fakultas dan Jurusan

Fakultas adalah unit pendidikan di ITENAS yang di dalamnya terdapat


beberapa Program Studi (dulu departemen), baik di tingkat sarjana dan magister.
Itenas saat ini memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Industri (FTI),
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Seni Rupa dan
Desain (FSRD), yang terdiri dari 14 jurusan, dengan rincian FTI terdiri dari 6
jurusan, yaitu Teknik Elektro, Teknik Mesin (S1 dan S2), Teknik Industri (S1 dan
S2), Teknik Kimia, Teknik Informatika, dan Sistem Informasi. FTSP terdiri dari 5
jurusan, yaitu Arsitektur, Teknik Sipil (S1 dan S2), Teknik Geodesi/Geomatika,
Planologi, dan Teknik Lingkungan. Sedangkan FSRD terdiri dari 3 jurusan, yaitu
Desain Interior, Desain Produk, dan Desain Komunikasi Visual.

 Fakultas Teknologi Industri (FTI)

Tujuan pendidikan Fakultas Teknologi Industri ialah mendidik calon


sarjana/ahli teknik untuk penelitian, perancangan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pengelolaan dalam bidang industri secara ekonomis, aman dan nyaman dengan
mempertimbangkan upaya pelestarian lingkungan.

 Fakultas Teknologi Industri (FTI)


 Jurusan Teknik Elektro
 Jurusan Teknik Mesin
 Jurusan Teknik Industri
 Jurusan Teknik Kimia
 Jurusan Teknik Informatika
 Jurusan Sistem Informasi
 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)

53
Tujuan pendidikan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan adalah mendidik
calon sarjana yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang tinggi
dibidang perencanaan dan kerekayasaan sipil, mampu bekerja dalam tim yang
interdisiplin dan multidisiplin dalam menangani masalah di bidang perencanaan
dan kerekayasaan sipil, memliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan serta
mampu melakukan inovasi, serta memiliki kesadaran untuk melestarikan
lingkungan hidup, baik dalam profesional maupun dalam kehidupan sosial.

 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan (FTSP)


 Jurusan Arsitektur
 Jurusan Teknik Sipil
 Jurusan Teknik Geodesi/Geoinformatika
 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tataruang/Planologi
 Jurusan Teknik Lingkungan
 Fakultas Seni Rupa dan Desain

Tujuan pendidikan Fakultas Seni Rupa dan Desain secara umum adalah
menghasilkan sarjana yang memliki keahlian seni dan desain yang memadai dan
mampu menerapkannya secara profesional mampu menerapkannya secara
profesional dan bertanggung jawab pada berbagai bidang seni dan desain.

 Fakultas Seni Rupa Dan Desain (FSRD)


 Jurusan Desain Interior
 Jurusan Desain Produk
 Jurusan Desain Komunikasi Visual
 Program Studi Magister (S-2)

Itenas saat ini membuka program pascasarjana/magister, yang terdiri dari jurusan :

 Teknik Mesin
 Teknik Industri
 Teknik Sipil
 Fasilitas Penunjang Akademik

selain ruang kuliah ITENAS juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
menunjang pelaksanaan proses pembelajaran, antara lain

 Toko buku
 Cafetaria
 Bank
 Klinik
 Perpustakaan

54
 Hotspot
 Jaringan Intranet dan Internet
 Studio Pendidikan Dasar
 Studio Perancangan Komunikasi Visual
 Studio Tugas Akhir Komunikasi Visual
 Perpustakaan Terpusat Berakses Internet
 Anjungan Informasi Mandiri
 Laboratorium Komputer
 Laboratorium Bahasa Inggris
 Laboratorium Fisika
 Laboratorium Komputer
 Laboratorium Audio Visual
 Laboratorium Fotografi
 Galeri Desain Komunikasi Visual
 Bengkel Desain Produk
 serta 50 Laboratorium dan 15 studio yang tersebar di 14 jurusan

3.2 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KKL

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan ini terdapat beberapa faktor


pendukung yang membuat kegiatan berjalan dengan lancar, diantaranya :
a. Kekompakan dari semua peserta.
b.  Kedisiplinan dan tanggung jawab semua peserta.
c. Kinerja panitia yang sanga tanggung jawab.
Tidak ada kendala yang berarti sehingga pelaksanaan KKL dapat berjalan
dengan lancar. Namun terdapat beberapa hambatan-hambatan kecil yang terjadi,
diantaranya :
a. Kemacetan jalan di Jakarta namun bisa teratasi.
b. Kondisi badan peserta KKL kelelahan dikarenakam perjalanan yang panjang.
c. Kurangnya alokasi waktu kunjungan, sehingga peserta terburu-buru untuk
mengejar jadwal.
d. Peraturan di Industri yang melarang untuk pengambilan gambar sehingga tidak
ada dokumentasi yang dapat diabadikan.

55
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil kuliah kerja lapangan ini, maka Penulis menarik


kesimpulan bagi Fakultas Teknik Mesin Universitas Tridinanti Palembang
diharapkan dapat melahirkan Sumber Daya Manusia yang mampu Bersaing di
Dunia Kerja nantinya.

4.2 SARAN

Diharapkan Pihak Fakultas dapat menjalin kerja sama kerja dengan


perusahaan yang dikunjungi dan untuk KKL yang di tahun mendatang lebih
baik lagi dari KKL tahun ini.

56
DAFTAR PUSTAKA

- Website Bukaka,www.bukaka.com [Diakses pada 14 Februari 2019,


13:07:29].

- Website PT. Pindad (Persero) (Diunduh dari: www.pindad.com.Pindad


(perusahaan) [Diakses pada 15 Februari 2019, 08:00:05].

- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasid.wikipedia.org [Diakses


pada  16 Februari 2019, 14:26:07].

- https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=237172 [Diakses pada 18 februari


2019, 16:51:24 ]

- http://web.b4t.go.id/profil/ [ Diakses pada 18 februari 2019, 13:35:55 ]

- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Institut_Teknologi_Nasional_(Bandung)
[Diakses pada 20 februari 2019, 15:10:31 ]

- https://www.itenas.ac.id/?page_id=33 [ Diakses pada 20 februari 2019 ,


15:21:02]

57
58

Anda mungkin juga menyukai