Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT. PLN (PERSERO) ULP KEBUMEN


KANTOR JAGA 1
19 DESEMBER 2022 s/d 10 MARET 2023

laporan
dibuat sebagai salah satu
tahapan

PKL

oleh
Saad Sidny

Teknik Instalasi
Listrik
20048

PEMERINTAH PROVINSI JAWA


TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 KEBUMEN
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah disahkan oleh guru pembimbing, pembimbing industri, dan
diketahui oleh ketua konsentrasi keahlian teknik instalasi listrik SMK Negeri 2 Kebumen,
pada:

Hari :
Tanggal :
Tempat :

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

Yuniah Rosianah Iwan Wahyudi


NIP. Mengetahui, NIP.
Ketua Konsentrasi Keahlian

Widadi, S.Pd.
NIP. 19690402 20801 1 006
MOTTO

1. Jangan takut gagal, karena belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak.
2. Kesuksesan tidak akan bertahan lama, jika Anda memperolehnya lewat jalan
pintas.
3. Jangan pernah malu dengan apa yang kamu kerjakan walaupun gagal, cobalah
belajar dari kegagalan dan mulai lagi.
4. Hiduplah seperti akan mati besok, belajarlah seolah engkau memiliki kehidupan
yang abadi.
5. Percaya pada diri sendiri merupakan cara terindah menjalani hidup ini.

6. Tidak perlu menghawatirkan apa yg tidak bisa kita kendalikan.


7. Muda berusaha tua leha-leha.
8. Motivasi tanpa aksi hanya mugen tsukoyomi.
9. Pikiran mempengaruhi ucapan, ucapan mempengaruhi tindakan, tindakan
mempengaruhi kebiasaan, kebiasaan mempengaruhi karaktek.

10. Kendalikan apa yang bisa kita kendalikan. Abaikan apa yaang tidak bisa kita
kendalikan.
KATA PENGANTAR

Alhahamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan prakerin yang telah dilaksanakan
pada tingkat XI SMK Negeri 2 Kebumen dan dapat menyelesaikan laporan ini tanpa ada
halangan apapun. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas atas pelaksanaan prakerin
tingkat XI SMK Negeri 2 Kebumen tahun ajaran 2022/2023.
Laporan ini dapat diselesaikan atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Nurul Aini, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMK Negeri 2 Kebumen.
2. Bapak Harry Anggriawan selaku Pimpinan PT PLN (Persero) ULP Kebumen.
3. Bapak Iwan Wahyudi selaku Koordinator PT PLN (Persero) ULP Kebumen,
Kantor Jaga Kota 1.
4. Bapak Subagiyo Budi Wahono, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah
Hubungan Industri.
5. Bapak Toto Soeharso, S.Pd. dan Bapak Akhmad Zen Rofiq, S.Pd. selaku staff
Pokja PKL.
6. Ibu Yuniah Rosianah, S.Pd. selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan di PT
PLN (Persero) ULP Kebumen, Kantor Jaga Kota 1.
7. Orang Tua serta keluarga yang telah mendukung saya untuk melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
8. Teman-teman seangkatan yang selalu menyemangati satu sama lain.
Kemudian penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, demi
kebaikan laporan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian.

Kebumen, 24 Maret 2022

Saad Sidny
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu konsep pendidikan yang sedang aktual dewasa ini adalah sistem
magang bagi /siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam lingkup
Departemen Pendidikan Nasional khususnya SMK sistem magang ini operasional
disebut dengan Praktek Kerja Lapangan.

Dalam rangka memasuki pasar Global dibutuhkan Suber Daya Manusia


(SDM) yang berkualitas. SMK adalah salah satu lembaga yang bertujuan untuk
mempersiapkan tenaga kerja menengah yang berpotensi mencetak Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas serta mampu bersaing dalam memasuki dunia
kerja dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkup keahlian masing
masing,seperti kemampuan yang diajarkan di PT. PLN (PERSERO) Kebumen,
pada pengukuran beban Transfomator.

Pada Praktik Kerja Lapangan ini, penulis memilih materi Pengukuran Beban
Transfomator Satu Fasa sebagai topik utama pada penulisan laporan.

B. TUJUAN

Tujuan diadakannya prakerin atau praktik kerja industri dapat dibagi menjadi 2
yaitu Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
1. Tujuan Umum.
a. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
b. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
c. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
d. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara SMK dan Institusi Pasangan Du/Di
yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
e. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan SMK dengan Dunia Usaha
atau Dunia Industri agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu
pendidikan menengah kejuruan.
f. Secara bersama-sama menetapkan langkah-langkah kongkrit untuk
melaksanakan lebih mantap bentuk dan jenis hubungan kerja samanya.
g. Membuat komitmen bersama untuk dijadikan landasan pelaksanaan
hubungan kerjasama.
h. Mengembangkan hubungan kerjasama secara bersama-sama untuk
melaksanakan PK.
2. Tujuan Khusus.
a. Mengenal kegiatan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
b. Melaksanakan proses pembelajaran produktif di Dunia Usaha dan Dunia
Industri.
c. Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang
diperoleh di sekolah.
d. Berpraktik langsung atau melaksanakan pekerjaan yang sesungguhnya di
Dunia Usaha dan Dunia Industri.
e. Mendapatkan pengalaman sebagai bekal memasuki dunia industri.

C. MANFAAT

Manfaat PKL adalah untuk mendidik siswa agar dapat merasakan


bagaimana menjadi wirausahawan, karyawan, bagaimana keadaan dunia usaha,
atau dunia industri yang sesungguhnya, bagaimana sulitnya mencari uang. Hal ini
tentu saja sangat berbeda sekali dengan keadaan siswa disekolah sehingga siswa
akan menyadari bagaimana perjuangan orang tua dalam membiayai pendidikan
sekolah.
Selama ini siswa hanya dapat menunggu perintah dari guru, tapi dalam
dunia industri siswa dituntun bersikap dewasa dan harus aktif bertanya kepada
pembimbing yang ada dalam industri. Jika siswa masih saja seperti dari sekolah,
maka tidak akan memperoleh ilmu seperti yang diharapkan pihak-pihak sekolah
maupun wali murid. Apabila siswa melaksanakan prakerin di luar daerah dan juga
jauh dari orang tua, maka siswa dapat memperoleh pengalaman bagaimanahidup
jauh dari orang tua. Sehingga secara tidak langsung akan lebih terlatih sifat
kemandiriannya.

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos


kerja yang tinggi.
b. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari.
c. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan arahan pembimbing
industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
d. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
e. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah.

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Terjalin kerja sama yang baik dalam perkembangan teknologi antara


pihak sekolah dengan pihak industri.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam penerapan ilmu dengan
aplikasi yang nyata di dunia industri.
c. Memeperoleh gambaran tentang perusahaan sebagai bahan informasi
untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
d. Dapat mengetahui kolerasi ilmu yang diberikan dibangku Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kondisi industri atau usaha secara
nyata.

3. Manfaat Bagi Industri

a. Mengenalkan kepada masyarakat melalui kerjasama antara pihak


industri dengan sekolah.
b. Dapat menyaring sumber daya manusia yang berpotensi untuk ditarik
kerja diperusahaan.
c. Mendapat masukan yang berharga ketika pembahasan masalah yang
terjadi di industri.
d. Dapat membantu meringankan pekerjaan pekerjaan yang ada
diperusahaan.
e. Tidak menutup kemungkinan adanya sarana,dari siswa pelaksana PKL
yang bersifat membangun sistem yang ada.
f. Tidak menutup kemungkinan ada kritik dan saran yang membangun
dari siswa kepada Dunia Usaha/Dunia Industri.

BAB II
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Orientasi Industri

1. Profil Industri
Gambar 1. Orientasi Industri
a) Nama Perusahaan : PT PLN (PERSERO) ULP KEBUMEN
b) Alamat Perusahaan : Jl. Tentara Pelajar No. 19 Kebumen
c) Manager : Harry Anggriawan
d) Koordinator : Iwan Wahyudi
e) Jam Operasional :
1) Senin : 07.30-16.30 WIB
2) Selasa : 07.30-16.30 WIB
3) Rabu : 07.30-16.30 WIB
4) Kamis : 07.30-16.30 WIB
5) Jumat : 07.30-15.00 WIB
6) Sabtu : Libur
7) Minggu : Libur
f) Pelayanan Gangguan : 24 jam
1) Pagi : 07.30-15.00 WIB
2) Sore : 15.00-22.00 WIB
3) Malam : 22.00-07.30 WIB

g) Anggota Pelayanan Gangguan


1) Salot Sutrisno
2) Tri Wahono
3) Agus Siswantoro
4) Ari Triyanto
5) Agus Sutrisno
6) Reza Pah
7) Sukirno
8) Edi Sarwono

2. Sejarah

Berawal dari akhir abad Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula
dan pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa
perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh
mendirikan pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-


perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada
pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada


Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI
Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan
Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik
negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas
diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada
sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.

3. Bidang Industri

PT PLN (Persero) ULP Kebumen adalah perusahaan pusat kelistrikan


yang berada di Kebumen. PLN Kantor Jaga Kota 1 merupakan kantor jaga
yang mengatasi gangguan yang berhubungan dengan distribusi listrik dari
gardu induk ke tiang distribusi hingga ke konsumen di wilayah Kecamatan
Kebumen dan sekitarnya.

4. Sarana dan Prasarana

a. Kantor

b. Pos jaga

c. Ruang laporan

d. Ruang tamu

e. Ruang tunggu

f. Ruang rapat

g. Ruang sholat

h. Tempat parkir

i. Gudang

j. Dapur
k. Kamar mandi

l. Mobil kantor

m. Motor kantor

n. Stick

o. Tangga PLN

p. Perkakas

q. Peralatan penanganan gangguan

r. Handphone kantor

s. Peralatan keselamatan kerja

t. Alat ukur listrik

5. Permasalahan Dalam Industri

a. Masih sering meninggalkan waktu sholat dan istirahat.

b. Menangani gangguan melebihi batas pergantian shif.

c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih kurang.

d. Permasalahan pada saat di lapangan/ dalam pelaksanaan terkadang tidak


sesuai dengan harapan.

B. Teori Dasar
Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan saat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di PLN Kantor Jaga Kota 1 saya akan menguraikan suatu materi, yaitu
Transformator Satu Fasa.

1. Pengertian Transfomator
Trafo Satu Fasa
Jenis transformer ini adalah daya yang menggunakan arus bolak-balik satu fasa
yang artinya bergantung pada siklus tegangan yang beroperasi dalam satu fasa waktu
yang terintegrasi.
Pada variasi frekuensi dan level tegangan yang konstan, transformator
mentransfer daya AC dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya.
Trafo satu fasa ini memiliki dua jenis kumparan, kumparan primer yang diberikan
suplai AC dan kumparan sekunder yang dihubungkan dengan beban. Trafo listrik
digunakan untuk inverter domestik dan untuk power supply di daerah non perkotaan.
2. Fungsi Transfomator
Fungsi dari transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkain.
Adapun besaran utama yang diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan.
Transformator berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik.

Transformator atau trafo step up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik.


Adapun transformator atau trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan listrik.

3. Karakteristik Transfomator
Untuk lebih mudah dalam memahami trafo, maka kamu juga perlu mengetahui
karakteristik transformator. Semua transformator memiliki karakteristik seperti:
a) Frekuensi daya input dan output adalah sama
b) Semua trafo menggunakan hukum induksi elektromagnetik
c) Kumparan primer dan sekunder tidak memiliki sambungan listrik (kecuali
untuk trafo otomatis). Perpindahan daya terjadi melalui fluks magnet.
d) Tidak ada bagian yang bergerak diperlukan untuk mentransfer energi,
sehingga tidak ada gesekan atau kerugian seperti perangkat listrik lainnya.

4. Jenis Jenis Transfomator


1. Trafo Step Up

Memiliki lilitan kumparan sekunder yang lebih banyak daripada lilitan kumparan
primernya. Berfungsi untuk menaikkan level teganan AC atau dari taraf rendah ke
taraf yang lebih tinggi.

2. Trafo Step Down

Memiliki lilitan kumparan primer yang lebih banyak daripada lilitan kumparan
sekunder. Digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dengan memanfaatkan
prinsip lilitan pada trafo.

3. Trafo Isolasi

Memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder mempunyai jumlah yang sama serta
mempunyai tegangan primer dan sekunder yang sama pula.

4. Trafo AutoTransformator

Hanya memiliki satu buah lilitan, dalam trafo ini sebagian lilitan primer disebut
juga sebagai lilitan sekunder. Dalam lilitan arus sekunder selalu menghadap ke
arus primer.

5. Trafo Autotransformator Variabel


Pada bagian tengahnya dapat diubah yang memungkinkan perubahan pada bagian
lilitan primer dan sekundernya.

6. Trafo Pulsa

Dirancang untuk menghasilkan gelombang atau getaran pulsa. Trafo ini biasa
menggunakan bahan yang cepat naik sehingga ketika pada titik tertentu arus
primer pada trafo ini akan menghasilkan fluks magnet.

5. Komponen Komponen Transfomator

1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang
berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh
Eddy Current.
2. Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk
suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan
kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar
kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan
tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

3. Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan
sebagai isolasi dan pendingin pada transformator.
• Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk
menahan tegangan tembus, sedangkan
• sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang
ditimbulkan,
sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu
melindungi transformator dari gangguan.

Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung


adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa
hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak transformator masih
mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil .

4. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah
bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing sekaligus
berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan tangki
transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing
yang sering disebut center tap.
5. Tangki Konservator
Tangki Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara
akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo dipasangkan
relai bucholzt yang akan meyerap gas produksi akibat kerusakan minyak . Untuk
menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan air, ujung masuk saluran udara
melalui saluran pelepasan/venting dilengkapi media penyerap uap air pada udara,
sering disebut dengan silica gel dan dia tidak keluar mencemari udara disekitarnya.

6. Peralatan Bantu Pendinginan Transformator


Pada inti besi dan kumparan – kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi tembaga.
Maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, ini akan
merusak isolasi, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut
transformator perlu dilengkapi dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan
panas keluar transformator, media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa:
Udara/gas, Minyak dan Air.

Pada cara alamiah, pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media
dan untuk mempercepat pendinginan dari media-media (minyak-udara/gas) dengan
cara melengkapi transformator dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan
penyaluran panas yang lebih cepat lagi, cara manual dapat dilengkapi dengan
peralatan untuk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa pompa
sirkulasi minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (Forced).

7. Tap Changer
Kualitas operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi pada
saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga kualitasnya menurun,
untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar tegangan selau pada kondisi terbaik,
konstan dan berkelanjutan.

Untuk itu trafo dirancang sedemikian rupa sehingga perubahan tegangan pada sisi
masuk/input tidak mengakibatkan perubahan tegangan pada sisi keluar/output, dengan
kata lain tegangan di sisi keluar/output-nya tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan
pengatur tegangan tanpa terjadi pemutusan beban, biasa disebut On Load Tap
Changer (OLTC). Pada umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya
tergantung pada perancangan dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.
8. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)
Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul,
maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai konservator. Pada
konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak boleh bersinggungan dengan
udara, karena kelembaban udara yang mengandung uap air akan mengkontaminasi
minyak walaupun proses pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk
mengatasi hal tersebut, udara yang masuk kedalam tangki konservator pada saat
minyak menjadi dingin memerlukan suatu media penghisap kelembaban, yang
digunakan biasanya adalah silica gel. Kebalikan jika trafo panas maka pada saat
menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam tangki dan untuk
menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan suatu media
penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica gel, yang secara khusus
dirancang untuk maksud tersebut diatas.
9. Indikator-indikator

a . Thermometer / Temperature Gauge, alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat


panas dari trafo, baik panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak trafonya.
Thermometer ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan
tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat panas.
Beberapa thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor (khusus yang
tersambung dengan transformator arus, yang terpasang pada salah satu fasa fasa
tengah) dengan demikian penunjukan yang diperoleh adalah relatif terhadap panas
sebenarnya yang terjadi.

b. Permukaan minyak / Level Gauge, alat ini berfungsi untuk penunjukan tinggi
permukaan minyak yang ada pada konservator. Ada beberapa jenis penunjukan,
seperti penunjukan lansung yaitu dengan cara memasang gelas penduga pada salah
satu sisi konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis
lain jika konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi semacam balon
dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan dilengkapi dengan alat pelindung
seperti pada sistem pernapasan sehingga pemuaian dan penyusutan minyak-udara
yang masuk kedalam balon dalam kondisi kering dan aman.
10. Peralatan Proteksi Internal

a . Relai Bucholzt, Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator


terendam minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada
gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over heating yang
umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan relai dan
akan mengerjakan kontak-kontak alarm.

Relai deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap
ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu transformator
terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan kontak trip yang pada
umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus Arus dari instalasi transformator
tersebut.
Ada beberapa jenis relai bucholtz yang terpasang pada transformator, Relai sejenis
tapi digunakan untuk mengamankan ruang On Load Tap Changer (OLTC) dengan
prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Relai Jansen. Terdapat beberapa jenis
antara lain sama seperti relai buhcoltz tetapi tidak ada kontrol gas, jenis tekanan ada
yang menggunakan membran/selaput timah yang lentur sehingga bila terjadi
perubahan tekanan kerena gangguan akan bekerja, disini tidak ada alarm akan tetapi
langsung trip dan dengan prinsip yang sama hanya menggunakan pengaman tekanan
atau saklar tekanan.

b. Jansen membran, alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive
Membrane) / Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan
didalam transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput yang
terpasang, maka membran akan pecah dan minyak akan keluar dari dalam
transformator yang disebabkan oleh tekanan minyak

c . Relai tekanan lebih (Sudden Pressure Relay), suatu flash over atau hubung singkat
yang timbul pada suatu transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan
dengan suatu tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh
dekomposisi dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan
tekanan lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo dapat
dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam waktu
beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih pada cairan tangki dan trafo akan
meledak. Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.

d. Relai pengaman tangki, relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir
pada tangki, akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti motor
kipas, sirkulasi dan motor-motor bantu yang lain, pemanas dll.
Arus ini sebagai pengganti relai diferensial sebab sistim relai pengaman tangki
biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan
biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga
tidak terhubung ke tanah kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang
dilewatkan melali trafo arus dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian
tersambung pada relai
tangki tanah dengan ratio Trafo arus antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1
Amp.

e. Neutral Grounding Resistance / NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, adalah


tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan, dimana berfungsi
untuk memperkecil arus gangguan. Resistance dipasang pada titik neutral trafo yang
dihubungkan Y ( bintang/wye ).

NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 kV, sedangkan pada titik
netral trafo 150 kV dan 500 kV digrounding langsung (solid)

Nilai NGR:
Tegangan 70 kV = 40 Ohm
Tegangan 20 kV = 12 Ohm,40 Ohm, 200 Ohm dan 500 Ohm

Jenis Neutral Grounding Resistance


- Resistance Liquid (Air), yaitu bahan resistance-nya adalah air murni. Untuk
memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .

- Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat dalam
panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.

C. Uraian Kegiatan
1. Urban Trafo

Urban adalah suatu kegiatan perawatan trafo dengan mengukur output


penggunaan beban trafo distribusi yang menuju ke pelanggan. Urban bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar penggunaan beban trafo yang terpakai yang
kemudian hasil pengukurannya dibandingkan dengan antar fasa, apakah terjadi
perbedaan yang cukup jauh (pincang) atau tidak.

Jika terjadi perbedaan yang jauh akibatnya PLN akan rugi listrik dalam
pendistribusian. Pengukuran biasanya dilakukan pada jam 17.00 sampai 21.00
karena pada waktu itu penggunaan energi listrik sedang dalam titik tertinggi.
Tindak lanjut setelah diketahui hasil pengukuran nya adalah melakukan Omset,
yaitu dengan mengubah jumperan kabel SR (Saluran Rumah) pada JTR. Berikut
adalah prosedur melakukan urban:
a. Alat dan Bahan
1) Ampstick
2) Telescopic Hostick (Stick)
3) Tang Kombinasi
4) Alat tulis
5) Buku catatan
6) Helm safety
7) Sepatu safety
8) Senter kepala
b. Langkah Kerja
1) Menuju trafo yang akan diurban
2) Memasang ampstick pada ujung hostcik
3) Menjulurkan stick ke atas
4) Mengukur output beban trafo setiap fasa
5) Mencatat hasil pengukuran pada buku catatan
6) Membandingkan hasil pengukuran antar fasa
7) Melaporkan hasil urban ke Rayon.

2. Lost contact

Gangguan ini menyebabkan salah satu rumah atau beberapa rumah (jika
menyalur) mati listrik. Lost contact bisa terjadi di dastang rumah maupun di
pal/togor lisrik dimana SR rumah anda menyalur.
Cara pengananan :
a. Cek dastang ruma anda, bila tedapat tegangan lost contact
terjadi dipal/togor listrik tempat SR rumah anda disalurkan.

b. Cek pal/togor listrik tempat SR rumah anda disalurkan dan


diperbarui sambungan SR rumah anda.

3. Kwh meter eror

Cara penanganannya adalah:


Dengan me-reset kwh meter anda, jika kwh meter biasa lebih mudah karena kita
tinggal melepas semua kabelpada kwh meter lalu memasang nya lagi Jika kwh
meter prabayar, ada beberapa tahap untuk mereset, yaitu:
c. Lepas semua kabel pada kwh meter.
d. Tunggu sampai monitor dari kwh meter mati (sekitar kurang
lebih 5 menit).
e. Setelah monitor sudah mati lalu pasang kembali kabel pada
terminal nya. Pastikan kabel benar-benar terpasang kencang
padaterminalnya
f. Lalu masukan CT (Clear Teamper). CT adalah kode untuk
mengaktifkan kwh meter kembali. CT hanya dapat diminta oleh
petugas pelayan teknik/petugas PLN karena kode ini berasal dari
pusat dan apabila sudah digunakan tidak dapat digunakan
kembali.
g. Setelah CT sudah dimasukan (pastikan dengan benar) tunggu
beberapa saat dan kwh prabayar dapat digunakan kembali.
h. Apabila kwh meter masih belum normal, maka tindakan terakhir
yang dapat dilakukan oleh pelayan teknik / petugas PLN adalah
mengusulkan untuk ganti kwh meter rumah anda
4. MCB rusak

Gangguan ini menyebabkan listrik rumah tersebut sering terjadi trip pada MCB
yang mengakibatkan listrik padam.

Cara penanganannya
i. Mengecek kondisi MCB.
j. Memperbaiki apa bila masih bisa di gunakan.
k. Jika MCB sudah tidak bisa digunakan maka akan diganti
dengan MCB yang baru.
5. Mengatasi gangguan pada JTM

1) Padam Komplek
Gangguan ini menyebabkan padam listrik di area komplek
tersebut dikarenakan terdapat berbagai macam gangguan. Contoh
gangguan yang menyebabkan padam komplek ada beberapa, yaitu
dahan yang menempel pada isolator dan mengenai jaringannya,
hewan yang menempel pada isolator, dan petir pun dapat
menyebabkan padam komplek.
Cara penanganannya:
a. Melakukan lokalisir (mencari gangguan) yang
menyebabkan padam komplek.
b. Menangani atau mengamankan gangguan
c. Mencopot FCO lalu mengganti fuse link sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan
d. Memasang kembali FCO tersebut

6. Memperbaiki kabel JTM putus

Gangguan ini menyebabkan padam komplek pada suatu daerah


yang dikarenakan kabel JTM pada jaringan putus.
Cara penangannya:
e. Lokalisr terlebih dahulu
f. Jika sudah menemukan kabel TM yang putus pada jaringan,
ambil kedua ujung kabel.
g. Sambung kedua ujung kabel menggunakan pipa

BAB III
PENUTUP

Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) ULP


Kebumen Kantor Jaga Kota 1 selama waktu yang ditentukan penulis menemukan
banyak hal hal baru yang tidak kami temukan di sekolah. Selain ilmu yang
semakin bertambah, penulis juga menemukan teman baru dan mendapatkan
pengalaman baru.
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) ULP
Kebumen Kantor Jaga Kota 1 penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Memperkenalkan Dunia Usaha / Dunia Industri kepada siswa agar siswa
dapat praktek secara langsung dalam penerapan pejaran produktif di
Dunia Usaha / Dunia Industri.
2. Melatih dan menyiapkan kemampuan fisik siswa untuk memasuki dunia
kerja yang nyata.
3. Praktik Kerja Lapangan menjadikan siswa lebih berani menghadapi
kenyataan hidup.
4. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama yaitu sistem
pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi (gardu distribusi).
5. Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem
distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen
atau untuk membagikan/mendistribusikan tenaga listrik pada
beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen
tegangan rendah.
6. Pemeliharaan gardu distribusi dilakukan dengan cara pemeriksaan,
perbaikan dan pengantian bagian Gardu Disstribusi yang mengalami
gangguan. Pemeliharaan Gardu Distribusi bertujuan untuk mencegah
gardu distribusi dari kerusakan yang serius.
B. Saran
Berdasarkan PKL yang sudah saya lakukan, saya memiliki bebrapa saran
dan masukan bagi pikah pihak yang bersangkutan. Semoga dengan saran
yang saya berikan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan alasan untuk
memperbaiku teknik pelaksanaan PKL di tahun mendatang. Sehingga
kegiatan PKL bisa berjalan dengan lancar dan dapat memberi manfaat yang
baik dan maksimal bagi semua pihak. Saran saya antara lain:

1. Saran untuk sekolah:


a. Pihak sekolah hendaknya memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa
lebih mendalam, agar siswa lebih lebih disiplin dalam dalam melaksanakan
PKL.
b. Pihak sekolah khususnya guru kejuruan hendaknya memberikan bekal yang
cukup kepada siswa sehingga siswa benar-benar siap untuk melaksanakan
PKL.
c. Sebaiknya waktu PKL diperpanjang sehingga ketrampilan dan pengalaman
yang diperoleh siswa lebih banyak.

2. Saran untuk perusahaan:


a. Pihak industri sebaiknya memberikan bimbinga lebih banyak kepada siswa
PKL.
b. Pihak industri sebaiknya lebih mengingat setiap jam kerja, istirahat dan
ibadah.
c. Harus lebih meningkatkan keselamatan kerja dan saling mengingatkan rekan
kerjanya untuk mengutamakan keselamatan kerja.
d. Pembimbing hendaknya memberi pekerjaan secara bertahap dari mulai
mudah hingga sulit.
e. Pembimbing tidak seharusnya mencontohkan kepada siswa PKL perkataan
dan perbuatan yang kurang baik.

3. Saran untuk siswa

a. Siswa harus menaati peraturan yang ada di industri tempat melaksanakan


PKL.
b. Selalu bersikap ramah, sopan dan hormat kepada pimpinan industri,
pembimbing, pegawai serta kepada para pelanggan.
c. Siswa hendaknya lebih mau berkonsultasi kepada teman atau
pembimbing apabila mengalami kendala dalam melaksanakan pekerjaan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Bagi Siswa
2. Bagi Sekolah
3. Bagi Industri
BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Orientasi Industri
1. Profil Industri
2. Sejarah
3. Bidang Industri
4. Sarana dan Prasarana
5. Permasalahan dalam Industri
B. Teori Dasar
1.

Anda mungkin juga menyukai