HALAMAN JUDUL/SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar hukum
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
A. Sejarah
B. Struktur Organisasi
C. Letak Geografis
D. Prosedur Pekerjaan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat dan dari mulut-Nya datang pengetahuan
dan kepandaian (Ams,2:6 )
PERSEMBAHAN:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu membimbing dan mendukung kami dalam
penyusunan laporan ini.
2. Bapak Kepala Sekolah yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini
3. Keluarga besar PT.CV BENTARA DIAN UTAMA (BDU) , yang telah
membimbing kami selama masa Praktek Kerja Lapangan
4. Teman teman yang telah mendukung saya dan memberikan ide- ide untuk
menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan berkat, rahmat dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT/CV. BENTARA DIAN
UTAMA(BDU). Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK SANFRANDA,
bertujuan untuk mengenalkan siswa pada kondisi lapangan. Praktik Kerja Lapangan
juga menjadi syarat mutlak bagi siswa/siswi untuk menyelesaikan mata pelajaran
yang bersangkutan. Pemilihan lokasi PKL di Patiahu kota Maumere.
1. Bapak RD.Feliksius Jawa S.fil selaku Kepala SMK Restorasi ST. Fransiskus
Asisi Wonda
2. Bapak Irwan Maulana, S.Pt selaku ketua program keahlian
3. BR. Alfonsus Doras, Sud, selaku pembimbing pada PT .CV . BENTARA DIAN
UTAMA (BDU).
4. Seluruh staf dan karyawan PT.CV BENTARA DIAN UTAMA (BDU)
5. Dewan guru beserta Staf Tata Usaha atas bimbingan nya selama penulis belajar
di SMK . Restorasi St. Fransiskus Asisi Wonda.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini, memiliki
banyak sekali kekurangan. Maka dari itu, penulis dengan terbuka menerima kritik dan
saran yang membangun dari kesempurnaan penyusunan laporan di masa mendatang.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga
laporan praktik kerja lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan(PKL) adalah program yang bertujuan untuk
melatih siswa-siswi PKL untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari di
sekolah dan mengaplikasikan pada dunia industri. Oleh karena itu, kegiatan
PKL bisa menjadi tolak ukur untuk menilai seajauh mana siswa-siswi PKL
memahami dan mempraktik materi di sekolah.
Pelaksanaan PKL juga merupakan sebagai sarana,untuk mengenal
dunia industri pada siswa-siswi PKL,agar lebih siap berkompetensi setelah
lulus nanti. sehingga dengan adanya pelaksanaan PKL siswa-siswi PKL akan
memiliki bekal untuk menghadapi dunia kerja sekaligus memiliki kompetensi
untuk bersaing.
Praktek kerja lapangan (PKL) bagi siswa-siswi sangat penting, karena
selain juga sudah disebutkan di atas, kegiatan PKL juga dapat memberikan
wawasan dan ilmu pengetauhan. oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini
diharapkan siswa-siswi PKL dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin
untuk lebih mengenal dunia industri.
sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang usaha asosiasi
profesi. Jenis bidang dan program keahlian di tetapkan oleh di Rektor Jenderal
pendidikan dasar dan menengah. Substansi atau materi yang di ajarkan di
SMK di sajikan sesuai dengan kurikulum yang telah di tetapkan berdasarkan
standar pendidikan Nasional . Pusat dan di laksanakan dalam berbagai jenis
kompetensi yang di nilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani
kehidupan sesuai dengan jamannya.
Kompetensi yang di maksud meliputi kompetensi yang di butuhkan untuk
menjadi kader bangsa yang cerdas dan bekerja yang berkompeten sesuai
dengan standar kompetensi yang ada di dalam dunia usaha/ dunia industri/
asosiasi profesi.
B. Dasar Hukum
Adapun Landasan Hukum pelaksanaan praktik kerja Lapangan adalah:
1. UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional
2. PP.No.29/1990 tentang pendidikan menengah
3. Kep.Manaker No: 285/MEN/1991 tentang pelaksanaan permagangan
Nasional
4. PP No:39/1992 tentang peranan masyarakat dalam pendidikan Nasional
5. Surat keputusan Mendikbud No: 0490/U/1992 tentang sekolah menengah
kejuruan
6. Surat keputusan Mendikbud No: 080/U/1993 tentang kurikulum SMK
sebagaimana telah diubah menjadi kurikulum SMK Edisi 1999.
7. Surat keputusan kepala SMK AL-FATAH SUKABUMI No. 005/421.9/AL-
FATAH/Vll/2011, tentang susunan pengurus Pokja praktik kerja Lapangan
SMK AL-FATAH sukabumi Tahun pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan praktik kerja Lapangan.
Penyelenggaraan praktek kerja lapangan bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan atas kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dengan kewaspadaan (Link and mach)
antara SMK dan industri
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghayatan terhadap pengelaman kerja sebagi bagian
dari proses pendidikan
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Kerja sama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi di
laksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengasihi saling melengkapi
untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini pelaksanaan praktik kerja
industri (praktik kerja lapangan), akan memberi nilai tambahan bagi pihak - pihak
yang bekerja sama sebagai berikut:
1. Manfaat bagi industri
Penyelenggaraan praktek kerja lapangan memberi keuntungan nyata bagi
industri antara lain:
Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta praktek kerja
lapangan yang belajar dan bekerja industri.
Umunya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara
aktif, sehingga pada pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga
kerja yang memberi keuntungan.
Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta praktek kerja
lapangan untuk kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan
kemampuan yang di miliki.
Selama proses pendidikan melalui kerja industri peserta praktek
kerja lapangan lebih mudah di antara dalam hal disiplin , berupa
Kepatuhan peraturan perusahaan , karena itu sikap peserta PKL
dapat di bentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
Memberi keputusan bagi dunia usaha / dunia industri karena
diakui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui PKL
industri (prakering).
2. Manfaat bagi sekolah
Tujuan pendidikan untuk memberikan keahlian profesional bagi peserta
didik lebih terjamin pencapaiannya . Terdapat kesesuaian yang pas antara
program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip
Link and match), memberi kepuasan bagi penyelenggaran pendidikan sekolah
karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan bangsa.
3. Manfaat bagi praktikum/ peserta didik
Hasil belajar peserta praktik industri akan lebih bermakna , karena
sekolah akan bakal memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan . Keahlian profesional yang di peroleh dapat mengangkut
harga diri dan rasa percaya diri akan mendorong mereka untuk meningkatkan
keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah
SEJARAH PERKEBUNAN KELAPA PT. DIAG NANGAHALE
1. Latar Sejarah
Perkebunan kelapa Nangahale dah perkembangannya melewati beberapa fase
yaitu:
a. Tahun 1912-1926
Perusahaan perkebunan Nangahale di dirikan pada tahun 1926 oleh
sebuah perusahaan Belanda yaitu Amsterdam sounda Compagine yang
berkedudukan di Amsterdam sebagai NV, dengan surat keputusan Residen
Timor On Onderhoorigeheden tanggal 11 September 1912 No. 264. Bidang
usaha saat itu, ialah perkebunan kapas dan kelapa, Luasnya 1.438 Ha: dan
keadaan itu berjalan baik sampai dengan Tahun 1926.
b. Tahun 1926-1927
Tahun 1926 milik Belanda tersebut di jual kepada Apostolish Vicariat
VanDe Cleine Sounda Eilanden dengan harga kurang lebih 22.500, termasuk
bangunan di Maumere, bangunan dan mesin – mesin di Ndona. Transsksi
jual beli tersebut di buat dengan akte penyerahan No.3 Tanggal 10 Mey 1926
dihadapan Asisten Residen Van Flores, Karel Christian Van Heaster.Pada
Tahun 1927 Akte penyerahan tersebut di buat Rectivicate , sesuai Ordonasi
wajib Overchrijving ( Staatsblad 1924 No.291) dihadapan Asisten Residen
Van Flores Hendrik Roelf Roomarker dengan akte No.2 Tahun 1927
Tanggal 30 Agustus 1927.
c. Tahun 1956-1979
Pada Tahun 1956 Vicariat Apostolik Ende dengan surat Tanggal 16
Desember 1956 No.90/56 di tunjukan kepada pemerintah swapraja Sikka
yang isinya antara lain menyatakan permohonan (konsesionaris)
mengembalikan kepada pemerintah Swapraja Sikka sebagai dari konsusi
Nangahale seluas 783 Ha.Permohonan tersebut di setujui dengan surat
Tanggal 28 Desember 1956. Sejak itu luas tahan perkebunan Nangahale
terdeftar kurang lebih 700 Ha.
d. Tahun 1979-1993
Dengan KEPRES No; 32 Tahun 1979 tentang pokok - pokok
kebijaksanaan dalam rangka pemberian Hak baru atau Tanah asal konversi
hak-hak barat, maka status perkebunan Nangahale di tingkatkan menjadi
perseroan terbatas (PT). Berdasarkan SK HGU No.4 /HGU/BPN/89 tanggal
5 Januari 1989. Luas HGU Nangahale terdaftar menjadi 879 Ha. Pada Tahun
1993, di kembalikan kepada pemerintah Kabupaten Sikka seluas 10 Ha
untuk permukiman korban Bencana Alam Desember 1992.
2. Pengelolaan HGU Nangahale
Dikelolah oleh Keuskupan Agung Ende PT/Diag.Kurang lebih 569Ha
Luas tanah yang di tanami kelapa dll kurang lebih 300 Ha
Tanah yang di tanami (Bukit, hutan, dll) kurang lebih 569Ha
Dikelolah oleh seminari Ledalero kurang lebih 300 Ha
Kebun kelapa kurang lebih 150 Ha
jari putih dan jatinmerah kurang lebih 75 Ha
Padang ternak kurang lebih 50 Ha
kebun sayur kurang lebih 5 Ha
Kebun jagung / ubi- ubian kurang lebih 5 Ha
Kebun buah buahan (pisang dan mangga) kurang lebih 5 Ha
Kandang sapi kurang lebih 2 Ha
Perumahan, (lapangan bengkel), kandang ayam, babi, kambing, sapi paron
kurang lebih 8 Ha
3. Kelembagaan
Berdasarkan KEPRES No.32/1979, maka perkebunan Nangahale di
tingkatkan menjadi perseroan terbatas (PT) uedeng dokumen kelembagaan
sebagai berikut:
Akte pendirian/pembentukan/pernyataan:No.32, tgl 09-03-1979;No.149,23-
09-03-1979
Lembaran Berita Negara: No; 52,10-06-1980; 25-031-1982
Pendaftaran pada PN Maumere : No.satu/NOT/1980,08-01-1980
Surat ijin usaha perdagangan (SIUP):No.0242/24.07/pm/I/2.000,14-04-2003
Tanda daftar perusahaan (TDP): No.2402160002,31 Desember 1985
Surat ijin tempat usaha (SITU) : No.Ek .016.7/144184,20-10-1984
Nomor pokok wajib pajak (NPWP): No.01.415.007.2 -921.000
Sertifikat hak guna usaha (SHGU) No.3 tgl 22 Maret 1993
B. Struktur Organisasi
Sampai dengan Tahun 2.000, pengelolaan Patiahu dipercayakan sepenuhnya
kepada bruder yang bekerja di perkebunan ini di bawah koordinasi Ekonomi
seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.
Namun sejak Tahun 2003, pada masa kepemimpinan P. Rektor Philipus
Tule,SVD, penanganan perkebunan patiahu strukturnya di ubah. Karena
mengingatnya kontribusi penting dari perkebunan ini untuk kepentingan Lembaga
pembentukan calon Imam Misionaris yang besar di Ledalero, maka di anggap
perlu agar perhatian dari Lembaga ini secara lebih serius, karena itu struktur
penanganan di rubah sebagai berikut:
1. Rektor dan dewannya
2. Manager
3. Koordinator Lapangan yang membawahi unit – unit usaha.
Pembagian Tugas/ Job- description dari struktur tersebut di atas sebagai
berikut:
1. Rektor dan dewan:
Secara umum mereka adalah pemilik dari perkebunan
Menentukan kebijakan umum pengelolaan perkebunan
Menerima dan memberhentikan karyawan
Menentukan rencana anggaran dan biaya.
2. Manager:
Mengatur perencanaan umum di Lapangan menyangkut pengadaan stok
barang termasuk pakan, pengadaan jumlah ternak, lalu diajukan kepada
rektor dan dewannya untuk mendapatkan persetujuan mereka
Memantau pelaksanaan pekerjaan di Lapangan
Mengevaluasi secara berkala atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan
3. Koordinator Lapangan
Ada dua tenaga bruder, yang satunya sebagai koordinator dan yang lainnya
sebagai wakilnya. Tugas mereka sebagai berikut:
Membawahi unit –unit usaha tertentu sesuai keahlian mereka tiap unit
usaha ada seorang yang di pilih sebagai ketua kelompok
Mengatur kegiatan harian di unit usaha masing – masing
Mengawasi seluruh kegiatan Harian secara bersama.
C. Letak Geografis
Letak HGU Nangahale di kelilingi oleh perkampungan penduduk yang
makin hari makin padat, yaitu: Kampung Baru, Talibura (bagian Timur), Tua Bao,
Denak, Wairhek, Lodong,Runut (bagian selatan ) dan Napung biri (bagian barat).
Dalam kawasan HGU Nangahale terdapat dua lokasi perkampungan yaitu
Nangahale dan Likonggete.
Terletak di jalan Negara Maumere- Larantuka, terdapat jalur jalan kabupaten
menuju Runut (Patiahu) dan Tana Rawa/Pruda Nangahale ke selatan.
Terdapat tiga kali/sungai yang mengalir sepanjang tahun yaitu di Patiahu dan
kali Wairhek/Nangahale.
D. Prosedur Pekerjaan
Keberadaan HGU Nangahale selama ini harus di akui telah membawa
dampak sosial bagi masyarakat sekitar antara lain:
1. Banyak orang pernah bekerja sebagai buruh dan mendapatkan upah dan
jaminan sosial berbagai kemudahan lainnya dari perkebunan ini.
2. Banyak masyarakat menggantungkan hidupnya dengan memberi buah
kelapa dan batok tempurung dipakai sebagai bahan bakar memasak garam
3. Kepentingan KAE dalam jangka panjang akan tanah untuk mendukung
karya pastoral dan kebutuhan lainnya
4. Banyak petani dan instansi pemerintah maupun swasta yang membeli
kelapa bibit dari perkebunan Nangahale untuk ditanam/ disebarkan kepada
kelompok - kelompok Tani di pedesaan.
BAB III
1. Saya dapat mengetahui cara pemberian obat yang baik dan benar pada ternak
2. Saya dapat mengetahui cara menyuntikan ayam yang terkena penyakit
3. Saya mendapatkan ilmu lebih dari yang kami dapatkan di sekolah.
B. Saran
Saran dari saya: sebaiknya siswa PKL bekerja jangan hanya di jurusan yang
mereka pilih. Sebaiknya, harus bekerja juga di tepat lainnya. Contohnya di
pertanian. Yang pertanian juga sebaliknya jangan hanya bekerja di jurusan yang di
pilihnya, mereka juga harus bekerja di kandang ayam petelur, ayam pedaging dan
bebek. Agar Siwa PKL tersebut bisa menguasai semua jurusan tersebut.