OLEH :
Khoirul Arifin
2635
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri
Topik Pembahasan : Praktik Kerja Lapangan
Tempat PKL : SEJATI HOZPOT
Menyetujui,
Kepala Kompetensi Keahlian Pembimbing sekolah
(Qifia Tabiati S.H.I) ( Tri Windarni S.Pd)
NIP.- NIP.-
Atas karunia Tuhan Yang Maha Esa,dan limpahan nikmat,rahmat,taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Laporan ini penulis buat berdasarkan kegiatan praktik yang di lakukan di SEJATI.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban penulis setelah menyelesaikan semua
rangkaian kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya diujikan di depan Ketua
Kompetensi Keahlian untuk mendapat penilaian.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dapat berjalan lancar karena adanya
dukungan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
Kendal, 28 Febuari 2022
Khoirul Arifin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
A.Latar Belakang 1
B. Tujuan PKL 2
C. Manfaat PKL 2
A. Identitas 3
B. Sejarah 3
C. Struktur Organisasi 5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 3 lain-lain 15
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Praktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk
kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja. PKL biasa
dilakukan oleh murid SMA/SMK, mahasiswa, atau bahkan karyawan baru.
Pelaksanaan kegiatan PKL tidak jauh berbeda dengan kegiatan Prakerin (Praktik
Kerja Industri). Tujuan utama dari PKL adalah untuk menjembatani keilmuan teoritis
dan terapan. Khususnya bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa, PKL diharapkan
bisa mengenalkan dunia kerja dan dunia industri kepada mereka berdasarkan teori
yang sudah didapat di dalam kelas.Hal yang dapat memperkuat peranan dari tujuan
PKL adalah dasar pelaksanaannya. UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Sistem
Pendidikan Tinggi. Kemudian Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia nomor 2341U12001 tentang Kurikulum Nasional.
2. TUJUAN PKL
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk melahirkan insan akademis yang bisa
menjembatani relevansi keilmuan teoritis dan terapan dalam bidang keilmuannya.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk membina mentalitas dan profesionalitas
mahasiswa yang sejalan dengan disiplin keilmuan program studi sesuai
keilmuannya.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk melatih kemampuan manajerial dan keterampilan
serta memupuk kemampuan beradaptasi dan daya tangkap mahasiswa dalam
menjalankan tugas dan kewajiban yang diembankan kepadanya.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir
bagi siswa-siswi prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk melatih siswa untuk berkomunikasi atau
berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak
merasa takut atau canggung lagi berkomunikasi secara profesional.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi
prakerin. Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh
siswa agar dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
o Tujuan kegiatan PKL adalah untuk menjalin kerjasama yang baik antara sekolah
dengan dunia industri maupun dunia usaha.
3. MANFAAT PKL
Mengenalkan Siswa Pada Pekerjaan Lapangan
Manfaat PKL yang pertama adalah untuk mengenalkan siswa pada lingkungan
kerja di dunia industri dan usaha. Dengan begitu, ketika mereka terjun ke lapangan
pekerjaan yang sesungguhnya, diharapkan mereka tidak canggung dan dapat
beradaptasi dengan cepat.
Menambah Keterampilan
Manfaat PKL yang kedua yakni untuk menambah keterampilan, pengetahuan,
gagasan-gagasan tentang dunia usaha serta industri yang professional.
Pengetahuan dan keterampilan ini akan menjadi modal yang bermanfaat bagi
siswa ketika mereka terjun ke dunia industri.
Mengasah Keterampilan
Manfaat PKL yang ketiga yakni dapat membantu mengasah keterampilan yang
sebelumnya telah diberikan di sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL,
diharapkan keterampilan para siswa dapat semakin terasah.
Manfaat PKL yang keempat yaitu untuk membentuk pola pikir siswa agar
terkonstruktif secara baik serta memberikan pengalaman dalam dunia industri
maupun dunia kerja. Pengalaman akan sangat dibutuhkan ketika seseorang mulai
terjun ke dunia kerja. Dan pengalaman tersebut bisa didapatkan oleh para siswa
dengan mengikuti kegiatan PKL.
Manfaat PKL yang kelima adalah dapat menjalin kerja sama. Kegiatan PKL tidak
hanya bermanfaat bagi para siswa, namun sekolah pun juga dapat merasakan
manfaatnya. Dengan adanya kegiatan PKL, dapat menciptakan kerja sama yang
baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia
industri.
Manfaat PKL yang selanjutnya yakni untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Manfaat PKL berikutnya adalah untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga
dalam mendidik dan melatih tenaga kerja yang berkualitas.
Manfaat PKL yang terakhir adalah sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan
bahwa pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Karena selain
materi, pengalaman kerja juga sangat dibutuhkan dan menjadi modal berharga
sebelum para siswa terjun ke lapangan.
NAMA LEMBAGA:
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) TAMZIS
BINA UTAMA
Motto : “Happy Life, Happy Syariah”
Berdiri : 22 Juli 1992
Badan Hukum : 12277/B.H/VI/XI/1994. 14 November 1994
NIK : 3307090020108
NPWP : 1.606.549.2-524
B. SEJARAH PERUSAHAAN
KSPPS TAMZIS Bina Utama dibentuk oleh sekelompok anak muda terdidik pada
tahun 1992 di kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo - Jawa Tengah.
Berbekal idealisme dan tekad yang kuat, modal kecil, pengalaman yang minim
serta besarnya tantangan yang dihadapi tidak menyurutkan anak-anak muda ini
berjuang memperbaiki ekonomi umat dan mewujudkan kemakmuran bangsa
Indonesia.
Pada tanggal 14 November 1994, TAMZIS mendapat status badan hukum
dengan nomor 12277/B.H/VI/XI/1994 dari Departemen Koperasi. Sejak
didirikannya, koperasi Tamzis pernah mengalami perubahan jenis koperasinya.
Sebelumnya KSPS (Koperasi Simpan Pinjam Syariah). Kemudian terbit
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Seiring diterbitkannya Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi. Peraturan Menteri ini merubah status
KJKS kepada KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah). KJKS
Tamzis berubah menjadi KSPPS Tamzis. Seluruh perubahan jenis koperasi ini
merupakan upaya Tamzis mentaati regulasi yang dikeluarkan pemerintah di
bidang perkoperasian.
Berkat Ridho Allah SWT melalui ketekunan, keyakinan dan kemampuannya
berkomunikasi dengan masyarakat dan berbagai pihak, TAMZIS dipercaya untuk
menjadi koperasi nasional dan dapat berkiprah di seluruh wilayah Republik
Indonesia. Tamzis telah berhasil melewati berbagai hambatan dan tantangan di
seperempat abad pertama dan tetap bersiaga mennyongsong masa depan
dengan selalu melakukan inovasi produk, tata kelola berbasis kemajuan
teknologi informasi.
C. STRUKTUR ORGANISASI
1.TOPIK PEMBAHASAN
A. Kabel UTP
1. Kabel UTP
2. Kabel FO
B. Mikrotik
Mikrotik adalah
Firewal
Nat
Mangle
Dhcp Server
Ip Address
C.
D. Windows 7 Ultimate
Windows 7 Ultimate
E. Debian 8
WAKTU PELAKSANAAN
Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
1. KESIMPULAN
lancar.
2. SARAN
saran dari penulis yaitu pihak KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang
Boja sudah sesuai dengan SOP yang ada, sehingga saran dari penulis