Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN

KUNJUNGAN KERJA
PT NESTLE INDONESIA KARAWANG
dan PT NIPPON INDOSARI, TBK

JURUSAN ANALISIS KIMIA

POLITEKNIK AKA BOGOR


Jl. Pangeran Sogiri No. 283 Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat
16154.

Telp. (0251) 8650351

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan kunjungan kerja di PT.
Nestle Indonesia Karawang Factory dan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk ini
dapat terselesaikan dengan baik. Adapun penyusunan laporan kunjungan kerja ini
didasarkan pada data-data yang diperoleh selama melakukan kunjungan kerja
padakedua perusahaan tersebut. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan kunjungan kerja ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, dengan itu
pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang turut berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan
kunjungan kerja ini.
     Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi
diri pribadi kami sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Kegiatan ................................................................................ 2
1.3 Manfaat Kegiatan .............................................................................. 2
1.4 Sasaran Kegiatan ............................................................................... 2
1.5 Nama Kegiatan .................................................................................. 3
1.6 Bentuk Kegiatan ................................................................................ 3
1.7 Waktu dan Tempat Kegiatan ............................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan .............................................................................. 4
1. PT. Nestle Indonesia Karawang Factory ........................................... 4
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk ................................................. 9
2.2 Hasil Kunjungan Kerja ....................................................................... 13
1. PT. Nestle Indonesia Karawang Factory ........................................... 13
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk ................................................. 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 17
3.2 Saran ................................................................................................ 17
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Peserta
Lampiran 2 Susunan Acara
Lampiran 3 Susunan Kepanitiaan
Lampiran 4 Rincian Anggaran Biaya
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan (Foto)

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini Indonesia dituntut untuk bersaing


dengan negara lain dalam berbagai bidang seperti ekonomi, industri dan
sektor lainnya. Dengan kondisi perindustrian yang semakin berkembang
pesat di Indonesia, maka diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas agar dapat mewujudkan upaya pembangunan industri dan
dapat mengkondisikan aspek perindustrian di Indonesia.
Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan
bangsa ini. Sebagai Agent of Change, mahasiswa berperan untuk
melakukan perubahan-perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai
kemajuan. Perubahan-perubahan itu sendiri dapat dalam bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya dan atau lainnya sesuai dengan kebutuhan
bangsa. Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam kemajuan teknologi jasa
dan produksi. Hanya dengan belajar dibangku kuliah, tidaklah cukup
untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan yang memadai.
Perlu adanya kunjungan secara nyata sebagai pengalaman aplikatif, berupa
kunjungan kerja.
Kunjungan Kerja adalah kegiatan ilmiah yang berupa kajian materi
perkuliahan dengan menggunakan pendekatan keilmuan terhadap objek di
luar kelas yang terkait dengan Jurusan atau Progam Studi tertentu dibawah
bimbingan dosen pembimbing. Kunjungan Kerja merupakan salah satu
kegiatan penunjang pengembangan materi kuliah yang memiliki peranan
penting dan strategis mengingat kajian mata kuliah pada progam studi
tertentu banyak membutuhkan kajian di lapangan.
Dalam mendukung pemikiran diatas, Akademi Kimia Analisis
Bogor yang telah berganti nama menjadi Politeknik AKA Bogor
mewajibkan mahasiswa semester IV-nya untuk melaksanakan kegiatan
kunjungan kerja sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

1
Oleh karena itu, guna meningkatkan wawasan dan kemampuan
pada bidang Analisis Kimia untuk memenuhi persyaratan wajib
perkuliahan, maka kami bermaksud untuk dapat melaksanakan Kunjungan
Kerja ke PT. Nestle Indonesia dan PT Nippon Indosari, Tbk.
Dengan kegiatan ini mahasiswa akan memiliki pengalaman
langsung yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan bangsa dan
Negara.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan Kunjungan Kerja adalah mahasiswa memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang berkenaan dengan penerapan konsep, teori,
pengetahuan yang diperoleh di kelas. Dengan demikian mahasiswa tidak
hanya menguasai pengetahuan secara teoritis saja tetapi dapat pula
mengenal dan mengidentifikasi praktik penerapannya dalam bentuk yang
sesungguhnya.
Adapun tujuan dari kegiatan Kunjungan Kerja Program Studi Analisis
Kimia Politeknik AKA Bogor tahun 2018 adalah.
1. Meningkatkan pengetahuan praktis dalam disiplin ilmu yang dipelajari
sehingga dapat lebih memahami serta mengaplikasikan antara teori dan
praktek dalam bidang Analisis Kimia.
2. Memotivasi para peserta dalam menimba ilmu sebagai bekal dimasa
yang akan datang.
3. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi sejak dini untuk
mendukung sektor perindustrian di Indonesia.
4. Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan mahasiswa tentang
proses yang terjadi di dalam perindustrian di Indonesia.
5. Memberikan wawasan mengenai ruang lingkup Analis Kimia dalam
dunia kerja serta peluang kerja Analis kimia.
6. Memberikan wawasan baru yang akan membantu dalam dunia kerja.

2
1.3 Manfaat Kegiatan
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari kunjungan kerja
ini diantaranya :
1. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses produksi yang
terjadi di dalam suatu perusahaan.
2. Mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan baru mengenai
lingkungan kerja dari perusahaan.
3. Perusahaan dapat memperkenalkan hasil produksinya kepada
masyarakat, khusunya kepada para mahasiswa peserta kunjungan kerja.
4. Dapat menjadi sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dan
pendidikan tinggi.

1.4 Sasaran Kegiatan


Sasaran dari kegiatan kunjungan kerja ini adalah seluruh mahasiswa
kelas II C program studi Analisis Kimia Politeknik Akademi Kimia Analisis
Bogor angkatan tahun 2016 dengan jumlah 61 orang mahasiswa dan 2 dosen
pembimbing. (Lampiran 1)

1.5 Nama Kegiatan


Adapun nama dari kegiatan ini adalah ”Kunjungan Kerja Mahasiswa
Analisis Kimia Politeknik Akademi Kimia Analisis Bogor ke PT. Nestle
Indonesia Karawang dan PT. Nippon Indosari Corpindo. Tbk.”

1.6 Bentuk Kegiatan


Bentuk kegiatan ini adalah berupa observasi atau pengamatan secara
langsung berbagai proses yang terjadi pada suatu perusahaan oleh
mahasiswa yang didampingi oleh dua dosen pembimbing dan dibawah
pengawasan serta kendali dari pihak berwenang di perusahaan yang terkait.

3
1.7 Waktu dan Tempat Kegiatan
 Waktu Kunjungan Kerja
Kegiatan kunjungan kerja dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 9 Agustus 2017
Waktu : 04.30 WIB s/d selesai
(Lampiran 2 Susunan Acara)

 Tempat Kunjungan Kerja


Kegiatan kunjungan kerja ini dilakukan pada dua perusahaan berikut.
1. PT. Nestle Indonesia Karawang, yang berlokasi di Jl. Surya Madya V
Kavling 1 No. 37, Kawasan Industri Surya Cipta Kutanegara,
Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang berlokasi di Jl. Jababeka
XVII B, Blok U No. 33, Desa Karang Baru, Cikarang Utara, Bekasi,
Jawa Barat, Indonesia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


1. PT. Nestle Indonesia Karawang Factory
A. Sejarah PT. Nestle Indonesia
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang
memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya.
“Good Food, Good Life‟ merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan
komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan
umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman,
berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi
mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah
Henry Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang
melatarbelakangi Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal
dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para
ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry
Nestlé menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry
Nestlé kemudian membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan
berupa paduan dari roti, susu dan gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur
pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan kabar gembira dan
langsung tersebar luas.
“Ferine Lactee Nestlé‟ mejadi makanan pendamping ASI sekaligus
makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak
saat itu Nestlé menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé memanfaatkan nama
keluarganya 'Nestlé', yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung
kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi
lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan.
Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu,
namun juga menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri

5
modern yang berpikir akan pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui
simbol dua anak burung dalam sarang bersama induknya dengan penuh
kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra Nestlé langsung
dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh
gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan
di berbagai materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap
digunakan dalam nuansa modern sesuai dengan kemajuan zaman.
Pada tahun 1910 susu „Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui
distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun
1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing.
Kebijakan ini mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha
di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di
Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties
Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini
didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang
menghasilkan susu Tjap Nona.
Pada awal 1980 produksi susu segar mengalami peningkatan drastis,
kondisi tersebut merupakan salah satu keberhasilan PT Food Specialties
Indonesia dalam membina petani sapi perah. Hal ini mendorong PT Food
Specialties Indonesia mendirikan pabrik baru. Pabrik ini didirikan di
Kejayan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun
1988 serta diresmikan oleh Presiden RI (pada saat itu) Soeharto, pada Juni
1988.
Pada tahun 1979, PT Nestlé Beverages Indonesia (dahulu bernama PT
Indofood Jaya Raya) yang memiliki pabrik di Panjang, Lampung, mulai
memproduksi kopi instan “Nescafé‟. Selain pure coffee, PT Nestlé
Beverages Indonesia juga memproduksi mixes coffee dalam berbagai aroma.
Pada tahun 1997 Nescafé mulai memasuki pasaran Rusia dalam kemasan jar
dan dua tahun kemudian produksi kopi instan dalam kemasan kaleng
dihentikan. Selanjutnya pada tahun 2001 sebagian proses pengemasan untuk
produk 3in1 diserahkan ke co-manufacturer dan PT Nestlé Beverages
Indonesia berganti nama menjadi PT Nestlé Indonesia.

6
Pada tahun 1988 Nestlé pusat mengakusisi Rowntree Macintosh dari
Inggris sehingga membuka peluang Nestlé untuk mengembangkan usahanya
di bidang kembang gula. Pabrik PT Food Specialties Indonesia yang
merupakan anak perusahaan Nestlé mengambil alih PT Multi Rasa Agung,
yang memiliki pabrik di Cikupa, Tangerang dan menghasilkan permen
dengan merek dagang „Foxs‟. Pada tahun 1990 diresmikan pabrik baru di
Cikupa, Tangerang. Pada tahun 1992, dalam rangka memperluas usahanya,
PT Multi Rasa Agung memperluas pabriknya dan memproduksi permen
dengan merek dagang “Polo‟. Pada 1996 PT Multi Rasa Agung berganti
nama menjadi PT. Nestlé Confectionery Indonesia dan mulai memproduksi
“Nestea Powder‟ pada tahun 1997.
Selain pabrik Waru, Kejayan, Cikupa dan Panjang, Nestlé Indonesia
juga memiliki sebuah pabrik di Telaga yang memproduksi mie instan. Sejak
tahun 1999 dilakukan penggabungan manajemen secara bertahap di PT
Nestlé Indonesia dan pabrik-pabriknya. Pada Desember 1999, PT Nestlé
Indonesia dan PT Nestlé Asean Indonesia berubah menjadi PT Nestlé
Indonesia, yang kedua pada akhir tahun 2000 PT Nestlé Confectionery
Indonesia bergabung dengan PT Supmi Sakti, kemudian berubah menjadi
PT Nestlé Indonesia dan pabrik Telaga ditutup. Ketiga, pada akhir tahun
2001 PT Nestlé Beverages Indonesia dan PT Nestlé Distribution Indonesia
bergabung dengan PT Nestlé Indonesia. Pada Juni 2002, pabrik Waru
dilikuidasi dan digabung dengan pabrik Kejayan.
PT Nestlé Indonesia juga semakin memperluas usahanya dengan
melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan lain. Salah satu
kerjasama yang dilakukan berlangsung pada 1 April 2005. PT Nestlé dan PT
Indofood Sukses Makmur, TBK melakukan kerjasama dalam bentuk joint
venture. Perusahaan ini diberi nama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia
(NICI). Perusahaan ini menghasilkan produk-produk bumbu masakan yang
akan dipasarkan di Indonesia. Sejak tanggal 29 Desember 1993, PT Food
Specialties Indonesia telah resmi berganti nama menjadi PT Nestlé
Indonesia.

7
B. Produk-Produk PT. Nestle Indonesia
PT. Nestle Indonesia menghasilkan produk-produk yang berbeda di
setiap pabriknya, berikut merupakan beberapa produk yang dihasilkan
oleh keempat pabrik yang beroperasi di Indonesia :
1. PT Nestle Kejayaan di Jawa Timur memproduksi produk olahan
susu seperti DANCOW dan BEAR BRAND.
2. PT Nestle Panjang di Lampung memproduksi kopi instan dengan
brand NESCAFE.
3. PT Nestle Cikupa di Banten memproduksi berbagai produk
kembang gula seperti FOX’S, POLO dan CRUNCH.
4. PT Nestle Karawang di Jawa Barat memproduksi MILO, bubur bayi
CERELAC dan DANCOW.
Semua produk yang diproduksi oleh PT. Nestle Indonesia juga
telah memiliki sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga
Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama
Indonesia (LPPOM MUI).

C. Proses Produksi
PT. Nestle Indonesia Karawang Factory yang berlokasi di
Karawang Jawa Barat memproduksi tiga buah brand yaitu, Milo,
Dancow dan bubur bayi Cerelac, dimana semua produk tersebut
diproduksi menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi. Berikut
merupakan proses produksi dari ketiga brand tersebut :
1. Milo
Proses produksi susu Milo dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu
pengolahan, pengeringan dan pengisian atau pengemasan. Bahan
baku yang merupakan sumber nutrisi alami yang terdiri dari kakao,
protomalt, susu, gula, serta vitamin dan mineral diaduk hingga
menjadi adonan yang kental. Adonan kental kemudian dipanggang di
dalam sebuah oven besar sehingga adonan berubah menjadi bubuk.
Bubuk Milo dari proses pengeringan kemudian diisikan ke dalam
kemasan. Produk yang sudah lolos QC kemudian masuk ke proses

8
packaging untuk kemudian dikirimkan ke toko-toko dan
supermarket.
2. Cerelac
Proses produksi bubur bayi Cerelac dibagi menjadi lima
tahapan, yaitu penggilingan, pencampuran, pengeringan, dan
pengemasan. Semua bahan baku berupa biji-biji berkualitas yang
terdiri dari gandum, kacang hijau, beras putih dan beras merah di
masukkan ke dalam sebuah mesin penggiling hingga menjadi
tepung. Tepung yang berasal dari proses penggilingan kemudian
dicampur dengan tepung, gula, dan bahan-bahan lain hingga
dihasilkan adonan tepung bubur. Adonan tepung bubur kemudian
dipasteurisasi dan dikeringkan hingga adonan tepung bubur berubah
menjadi adonan tepung bubuk dasar. Adonan tepung bubuk dasar
kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain, seperti sayuran,
buah, daging bubuk, serpihan serealia, vitamin dan mineral hingga
dihasilkan bubur bayi siap saji. Bubur bayi siap saji kemudian
diisikan ke dalam kemasan. Produk yang sudah lolos QC selanjutnya
masuk ke proses packaging untuk kemudian dikirimkan ke toko-toko
dan supermarket.
3. Dancow
Proses pembuatan susu Dancow dimulai dengan proses
pemerahan susu yang dilakukan oleh para peternak sejak pagi hari.
Pemerahan harus dilakukan pada pagi hari karena pada waktu
tersebut makanan yang dicerna oleh sapi dimalam hari telah
terproses terpenuhnya sehingga akan dihasilkan kualitas perahan
susu sapi yang terbaik. Susu hasil pemerahan kemudian langsung
dikumpulkan di koperasi-koperasi binaan Nestle Dancow. Sebelum
susu masuk ke proses pengolahan, dilakukan beberapa pengujian
terlebih dahulu, pengujian tersebut meliputi uji bau, rasa, warna,
kebersihan dan kekentalan, uji berat jenis, uji lemak, uji kandungan
bakteri, dan uji alcohol. Satu uji saja gagal maka susu akan langsung
dikembalikan lagi kepada peternak.

9
Susu sapi yang sudah lolos uji akan dimasukkan ke dalam
sarana pendinginan (cooling tank) agar temperaturnya mencapai
4°C. Penyimpanan susu di cooling tank ini dimaksudkan untuk
menekan jumlah perkembangan bakteri dalam susu.
Tak lebih dari satu jam sejak susu disimpan di cooling tank,
susu langsung dibawa ke pabrik untuk kemudian diolah menjadi susu
kemasan. Sejak susu segar diterima pabrik hingga menjadi susu
dalam kemasan, semuanya dilakukan oleh mesin secara otomatis dan
dengan kurun waktu tidak boleh lebih dari 24 jam. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir campur tangan manusia serta
untuk memastikan kualitas susu.

D. Laboratorium PT. Nestle Indonesia Karawang Factory


Laboratorium PT. Nestle Karawang Factory telah terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional, dan telah bersertifikat ISO yaitu “ISO
17025 (good laboratory practice)”. Sertifikasi ini memastikan kualitas
tertinggi dalam hal analisa kerja yang sesuai dengan deklarasi standar
Nestle. Selain itu PT. Nestle Indonesia juga mengikuti standar kualitas
lain, seperti keamanan makanan, keselamatan dan juga lingkungan
yaitu “ISO 22000 (food safety), ISO 18001 (safety), dan ISO 14000
(environment)”.

2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk


A. Sejarah PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk atau lebih dikenal dengan Sari
Roti merupakan perusahaan roti terbesar di Indonesia yang didirikan
pada tahun 1995 oleh seorang pengusaha berkebangsaan Indonesia
bernama Wendy Yap. Pabrik pertama PT. Nippon Indosari Corpindo,
Tbk berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi
dan memproduksi roti “Sari Roti” pada tahun 1996.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk roti yang
semakin meningkat PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk telah

10
membangun pabrik lainnya dibeberapa kota besar di Indonesia, seperti
di Pasuruan (Jawa Timur) pada tahun 2005, satu lagi pabrik di Cikarang
(Jawa Barat) yang dibangun pada tahun 2008, di Semarang (Jawa
Tengah) dan Medan (Sumatera Utara) pada tahun 2011, di Cibitung
(Jawa Barat) pada tahun 2012, di Makasar (Sulawesi Selatan) dan di
Palembang (Sumatera Selatan) pada tahun 2013, serta di Purwakarta
dan Cikande pada tahun 2014. Dengan dibangunnya beberapa pabrik
tersebut menjadikan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk sebagai
perusahaan yang terdepan dalam industri roti modern di Indonesia,
dimana seluruh pabrik tersebut dapat memproduksi roti sebanyak 1,82
juta roti per hari.
Pada tahun 2006 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk mendapatkan
sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), dan pada
tahun 2015 perusahan menerapkan standar ISO 9001:2008 (Quality
Management System) dan ISO 22000:2005 (Food Safety Management
System) pada pabrik yang berlokasi di Cibitung, Cikarang, Cikande,
Purwakarta dan semarang. Selain itu PT. Nippon Indosari Corpindo,
Tbk sebagai produsen roti terbesar di Indonesia telah meraih beragam
penghargaan, antara lain Top Brand dan Top Brand for Kids sejak
tahun 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand
2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

B. Produk-Produk PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk


PT. Nippon Indosari Corpindo memproduksi berbagai macam jenis
roti dengan berbagai macam varian rasa, seperti roti tawar, roti bun, roti
sobek, roti isi, roti krim, sandwich, roti chiffon, dorayaki, dan roti mini
bun. Selain memproduksi roti yang siap konsumsi, PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk juga memproduksi produk tepung roti.
Seluruh produk sari roti telah terdaftar melalui Badan BPOM
Indonesia dan memperoleh sertifat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Selain itu PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk

11
juga berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan prinsip 3H (Halal,
Healthy, and Hygienic) pada setiap produk Sari Roti.

C. Proses Produksi
Proses produksi Sari Roti dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
1. Proses Pencampuran (Mixing)
Proses pencampuran dibagi menjadi dua tahapan, pada proses
pencampuran pertama atau sponge mixing, sebagian bahan baku
dicampurkan terlebih dahulu untuk menghasilkan adonan biang. Bahan
baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan pada suatu tempat
khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi selama 3
hingga 4 jam. Selama proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan
akan bekerja memecah karbohidrat yang terdapat pada tepung terigu
dan beberapa bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam,
dimana alkohol dan asam tersebut berperan besar terhadap aroma dan
rasa khas dari adonan roti yang dihasilkan. Selain itu pada proses
fermentasi ini juga dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di
dalam adonan sehingga volume adonan akan mengembang beberapa
kali lipat dari volume adonan awal.
Setelah proses fermentasi selesai, adonan kembali dimasukkan ke
dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau
dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan akan
ditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti gula, garam, susu,
dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa
yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.
2. Proses Pembentukkan Adonan (Make Up)
Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk
menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas adonan.
Adonan roti kemudian dipotong sesuai dengan standar berat yang telah
ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus
(divider) dan kemudian dibulatkan secara otomatis menggunakan
rounder. Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut

12
selanjutnya dimasukkan ke dalam intermediate proofer. Proses ini
bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih
lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya. Untuk
menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan
dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat pada
kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki pori-
pori yang halus dan seragam. Adonan selanjutnya dibentuk sesuai
dengan bentuk yang dikehendaki. Bentuk dapat berupa bentuk bulat,
oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk
roti manis, sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu
dengan isian roti.
3. Proses Pemanggangan (Baking)
Proses pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven
yang memiliki panjang sekitar 12 meter selama 10 hingga 30 menit,
tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu pemanggangan
yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna.
Selama proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam
maupun bagian luarnya. Pada proses ini akan diperoleh warna roti yang
diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada
saat proses pemanggangan berlangsung.
4. Proses Pendinginan (Cooling)
Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari loyang
dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih
dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses pendinginan ini
bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat keluar terlebih
dahulu secara optimal. Karena apabila roti dikemas dalam kondisi yang
masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur.
Selain itu, roti yang baru keluar dari oven juga umumnya masih dalam
kondisi lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti tersebut langsung
dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga bentuknya tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

13
5. Proses Pengemasan (Packing)
Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap
untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih
dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan bahwa
roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan.
Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan terlebih
dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual
kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak
membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan
salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and
Critical Control Point) pada proses pembuatan Sari Roti. Roti yang
telah lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat
khusus, diserahkan kepada gudang Finished Goods dan siap untuk
didistribusikan.

D. Laboratorium PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk


PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang berlokasi di Cikarang ini
juga memiliki laboratorium yang digunakan untuk analisa mikro pada
bahan baku yang akan digunakan untuk produksi, air yang digunakan
selama proses produksi, dan produk roti yang sudah jadi. Beberapa
analisa mikro yang dilakukan diantaranya adalah analisa jamur kapang
dan bakteri E. coli.

2.2 Hasil Kunjungan Kerja


1. PT. Nestle Indonesia Karawang
Perusahaan pertama yang menjadi tujuan kegiatan kunjungan kerja
adalah PT. Nestle Indonesia Karawang Factory. Sebelum memasuki area
perusahaan dilakukan proses absensi terlebih dahulu dan selama kegiatan
kunjungan berlangsung mahasiswa serta dosen pembimbing harus
mengenakan ID Card yang telah disediakan oleh pihak perusahaan.

14
Mahasiswa hanya melakukan kunjungan ke galeri dari perusahaan tersebut,
Kegiatan kunjungan dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu :
 Pembukaan
Pembukaan kegiatan kunjungan kerja berlangsung di ruang
auditorium PT. Nestle Indonesia Karawang Factory. Selanjutnya
mahasiswa diperlihatkan video mengenai panduan keselamatan selama
berada di lingkungan perusahaan atau dikenal sebagai “12 life saving
rules”. Beberapa peraturan keselamatan tersebut diantaranya adalah
selalu berjalan di jalur bagi pejalan kaki, dilarang menyentuh peralatan
yang sedang bergerak dengan anggota badan, dan sebagainya.
 Factory Tour
Pada sesi ini mahasiswa melakukan kunjungan ke Galeri Nestle,
dengan Ibu Elizabet sebagai pemandu tur. Disini mahasiswa diberikan
informasi mengenai sejarah berdirinya perusahaan, profile perusahaan,
perjalanan dan perkembangan perusahaan di dunia internasional dan di
Indonesia, berbagai program yang dijalankan oleh perusahaan sebagai
kontribusinya terhadap masyarakat dan pengenalan berbagai brand yang
diprodukasi oleh perusahaan. Mahasiswa juga mendapatkan
kesempatan untuk bertanya jawab dengan Ibu Elizabet selaku pemandu
selama melakukan kunjungan di perusahaan sehingga mahasiswa
memperoleh banyak ilmu baru mengenai ruang lingkup perindustrian.
Mahasiswa kemudian diajak untuk mengunjungi zona dari tiga
brand yang di produksi oleh PT. Nestle Indonesia Karawang Factory,
yaitu :
1. Milo
Di zona Milo ini mahasiswa dapat mengetahui sejarah produk
Milo, dan proses pembuatan susu bubuk Milo melalui simulasi
proses produksi yang mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.
Selain itu mahasiswa juga dapat melihat proses packaging dari
produk Milo tersebut.

15
2. Cerelac
Di zona ini mahasiswa dapat mengetahui tentang sejarah dari
produk Cerelac, tips dan informasi mengenai kebutuhan gizi anak,
berbagai bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk,
simulasi pembuatan produk Cerelac dan mahasiswa juga dapat
melihat proses packaging serta gudang penyimpanan bahan baku
dan produk.
3. Dancow
Sama seperti di zona Milo dan Cerelac, di zona Dancow ini
mahasiswa juga dapat mengetahui sejarah pembuatan produk
Dancow, perkembangan produk Dancow diberbagai negara dan
proses packaging produk.
Setelah melakukan kunjungan ke ketiga zona tersebut mahasiswa
diberikan kesempatan untuk berfoto dan mencoba semua permainan
interaktif yang terdapat di galeri tersebut selama kurang lebih 15 menit.
 Penutup
Setelah melakukan kunjungan ke Galeri Nestle, seluruh mahasiswa
kemuadian kembali ke ruang auditorium untuk melakukan sesi
penutupan kegiatan. Pada proses penutupan ini dilakukan penyerahan
cindera mata yang berupa plakat dari Politeknik AKA Bogor yang
diwakili oleh ibu Dr. Herawati, M.Si dan Tita Rosita, M.Si selaku
dosen pembimbing kepada Ibu Elisabeth selaku perwakilan dari PT.
Nestle Indonesia Karawang Factory.

2. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk


Perusahaan kedua yang menjadi tujuan kegiatan kunjungan kerja adalah
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang berlokasi di Cikarang. Sama
seperti perusahaan sebelumnya, sebelum mahasiswa memasuki area
perusahaan dilakukan proses absensi terlebih dahulu. Kegiatan kunjungan
dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu :
 Pembukaan

16
Pembukaan kegiatan kunjungan kerja berlangsung di ruang
auditorium PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Selanjutnya mahasiswa
diperlihatkan sebuah video yang menayangkan profil Sari Roti, mulai
dari sejarah perkembangan Sari Roti, teknologi yang digunakan untuk
pembuatan Sari Roti, sampai produk-produk roti yang diproduksi oleh
PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
 Factory Tour
Pada sesi ini mahasiswa melakukan kunjungan ke bagian ruang
produksi, dengan Mas Alfa sebagai pemandu tur. Sebelum menuju
ruang produksi peserta kunjungan kerja dibagi menjadi dua grup besar,
dimana setiap grupnya akan melakukan kunjungan selama 20 sampai 30
menit. Selama kunjungan ke ruang produksi peserta kunjungan tidak
diperbolehkan untuk membawa handphone maupun kamera, selain itu
peserta juga tidak diperbolehkan untuk memasuki ruangan produksi
atau melihat proses produksi dari dekat, peserta hanya diizinkan untuk
melihat proses produksi melalui sebuah dinding kaca. Disini mahasiswa
dapat melihat secara langsung proses produksi roti tawar dan roti manis,
mulai dari proses mixing, make up atau pembuatan adonan sampai
proses pemanggangan. Tetapi mahasiswa tidak dapat melihat proses
pengemasan dan analisa produk, karena kedua proses tersebut
dilakukan di ruangan yang berbeda. Mahasiswa dapat mengetahui
informasi mengenai proses pengemasan dan analisa produk hanya
berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Kak Migi
 Tanya Jawab
Setelah melakukan kunjungan ke ruang produksi, seluruh
mahasiswa berkumpul kembali di auditorium untuk melakukan sesi
tanya jawab. Pada sesi ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan seputar produk Sari Roti, mulai dari proses
produksi, pengolahan limbah produk sampai proses pendisribusian
produk. Setiap mahasiswa yang mengajukan pertanyaan akan
mendapatkan reward berupa produk Sari Roti.

17
 Penutup
Sebelum proses penutupan dilakukan, mahasiswa diperlihatkan
sebuah video terlebih dahulu, dimana video tersebut menayangkan
berbagai resep makanan dengan bahan dasar Sari Roti. Setelah proses
penayangan video selesai, selanjutnya dilakukan penyerahan cindera
mata yang berupa plakat dari perwakilan Politeknik AKA Bogor kepada
perwakilan PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. Kegiatan kunjungan
kerja di PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk ditutup dengan melakukan
sesi foto bersama.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan Kunjungan Kerja yang telah dilaksanakan di
PT. Nestle Indonesia Karawang Factory dan PT. Nippon Indosari Corpindo,
Tbk adalah :
1. Mahasiswa dapat mengenal lebih jauh mengenai produk-produk yang
dihasilkan oleh PT. Nestle Indonesia Karawang Factory dan PT.
Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
2. Mahasiswa mengetahui proses pembuatan produk yang dihasilkan
oleh PT. Nestle Indonesia Karawang Factory dan PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan kunjungan kerja yang telah
dilakukan adalah :
1. Tetap menjadikan kunjungan kerja sebagai sarana mahasiswa untuk
menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman.
2. Peserta kunjungan kerja hendaknya tidak hanya mengetahui proses
produksi berdasarkan penjelasan pemandu saja, melainkan melihat
secara langsung proses produksinya.
3. Peserta kunjungan kerja hendaknya juga melihat secara langsung
analisa yang dilakukan di laboratorium perusahaan.

19
LAMPIRAN

Lampiran 1

DAFTAR PESERTA
KUNJUNGAN KERJA PROGRAM STUDI ANALISis KIMIA
POLITEKNIK AKA BOGOR
TAHUN 2017

No NIM Nama
.
1 1617479 Abdurrahman Hakim
2 1617480 Abdurrahman Risyad Baihaqi
3 1617486 Adma Yuda Alsaba
4 1617490 Ainul Husna Nasution
5 1617491 Akbar Wahyudi
6 1617494 Ainaya Nafilah
7 1617495 Alwan Halim
8 1617496 Alya Cahya Amany
9 1617500 Andrie Wiguna
10 1617501 Anisa Indriani
11 1617504 Anisya Liestianti
12 1617523 Citra Dewi Kania
13 1617534 Dika Dwiyana
14 1617537 Dimas Dwi Putera Ramadhani
15 1617540 Dinda Rachel Alia
16 1617547 Elis Yuliana
17 1617549 Elvin Abrar
18 1617550 Elvira Ayu Kusprianti
19 1617560 Fatkhairundika
20 1617565 Ferra Septiyani
21 1617571 Galih Eka Purnama
22 1617576 Hasby Abdurrahman
23 1617579 Hendriyansah
24 1617584 Ika Nisa Pratiwi
25 1617585 Ikhsan Novandika Hadiwijaya
26 1617586 Ikhwan Halim
27 1617587 Ilham Rahmad
28 1617590 Ines Farida Nur Falaq
29 1617607 Lintar Alghifari Pratama
30 1617608 Liriyanti Febrina
31 1617610 M. Alham
32 1617614 Malona
33 1617615 Ma’ruf Adnan Tyas
34 1617621 Mochamad Ghifari Ekaputra
35 1617634 Muhammad Anas Afif
36 1617637 Muhammad Farhan Fuadi
37 1617650 Muhammad Rifqi Badruzzaman
38 1617660 Nadia Aini Harahap
39 1617661 Nadia Putri Syahdi
40 1617666 Ni Luh Gede Mega Atikadevi
41 161774 Nur Maa’ida
42 1617676 Nurantama Adhi Saputra
43 1617684 Punjung Widagdo
44 1617685 Puspa Septiahadi Mawarni
45 1617686 Putri Rizki Febriani
46 1617687 Putri Senja Yusvita
47 1617689 Qorry Alimansyah
48 1617695 Razak Dardiri
49 1617698 Regy Reynaldi
50 1617700 Reyhan Juliardo Sentono
51 1617721 Sherly Regina Tandaju
52 1617723 Silvi Pridani
53 1617724 Sindi Anum Maria
54 1617730 Syafril Mawazi
55 1617731 Syahril Khairi Nasution
56 1617734 Taufik Putra Hendarsah
57 1617741 Tiya Nuraeni Setiawan
58 1617743 Tri Susilo
59 1617745 Uyun Kholilah
60 1617746 Vani Oktaviani
61 1617755 Yudha Azmi Hakim

2
Lampiran 2
Susunan Acara
WAKTU KEGIATAN
05.30 – 06.00 WIB Pengkondisian peserta kunjungan kerja
06.00 – 06.10 WIB Mobilisasi peserta kunjungan kerja menuju bus yang
telah disiapkan
06.10 – 09.00 WIB Perjalanan menuju PT Nippon Indosari, Tbk
09.00 –12.00 WIB Kunjungan kerja di PT Nippon Indosari, Tbk
12.00 – 13.30 WIB ISHOMA, Perjalanan menuju PT Nestle Indonesia
13.30 – 15.30 WIB Kunjungan kerja di PT Nestle Indonesia
15.30 – 16.00 WIB ISHOMA
16.00 WIB s/d selesai Perjalanan pulang menuju Bogor

3
Lampiran 3
Susunan Kepanitiaan
Ketua Pelaksana : M. Alham
Sekretaris : 1. Sherly Regina
2. Akbar Wahyudi
Bendahara : 1. Puspa Septiahadi Mawarni
2. Silvi Pridani
Koordinator Acara : 1. Nadia Putri Syahdi
2. Lintar Alghifari Pratama
Koordinator Humas : 1. Dimas Dwi Putra R
2. Razak Dardiri
Koor. Konsumsi : 1. Citra Dewi Kania
2. Yudha Azmi
3. Mochammad Ghifari
Koor. Dokumentasi : Ilham Rahmad

4
Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan (Foto)

Kunjungan PT Nestle Factory Karawang

Kunjungan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

5
6

Anda mungkin juga menyukai