Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Proses Industri Kimia yaitu
membuat proposal yang berjudul " Proposal Analisis Laporan Kerja Praktik Pada Departemen
Produksi III A Bagian Asam Fosfat Pt. Petrokimia Gresik " tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan banyak
pihak dan dengan ketulusannya memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Dan kami pun menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengalaman dari diri kami.
Oleh karena itu, kami sangan membutuhkan saran, masukan dan juga kritikan dari berbagai
pihak agar dapat membangun kami menjadi lebih baik. Kami juga berharap agar makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami dan bagi semua orang. Bila ada kesalahan kata-kata dalam
makalah ini, kami meminta maaf sebesar-besarnya.
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja Praktik atau KP adalah aktivitas pembelajaran yang memberikan
wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa kependidikan dan Non-
Kependidikan mengenai kegiatan riil di lembaga pendidikan dan industri sehingga
mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan bidang keahliannya. Dalam menghadapi era society 5.0 dunia pendidikan
berperan sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).
Selain pendidikan beberapa elemen dan pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat
juga turut andil dalam menyambut era society 5.0. Sumber daya manusia (SDM) adalah
salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah
organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk
mencapai tujuan organisasi itu. Konsep pengembangan SDM sendiri dibangun oleh dua
pihak yang saling berkaitan, yakni praktisi di dunia industri dan akademisi di kalangan
pendidikan.
Universitas Singaperbangsa Karawang merupakan satu-satunya perguruan
tinggi negeri (PTN) yang ada di Karawang. Mahasiswa Teknik Kimia Universitas
Singaperbangsa Karawang sebagai bagian dari sumber daya manusia Indonesia yang
dipersiapkan sebagai process engineer, design engineer, project engineer, peneliti dan
pendidik. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia)
lulusan mahasiswa Teknik Kimia yang dapat turut serta dalam pengembangan
teknologi dan perindustrian bangsa.
3
2. Memenuhi sebagian syarat pengambilan mata kuliah pilihan sebagai prasyarat
untuk menempuh gelar sarjana kimia.
3. Menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah dalam
dunia kerja secara nyata.
4. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa, baik teknis maupun nonteknis.
5. Memperoleh pengetahuan di bidang industri sehingga dapat membuka pola pikir
yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
6. Meningkatkan keterampilan kerja dalam hal identifikasi masalah, pemecahan dan
penyelesaian masalah.
7. Melatih keterampilan kerja sama tim, berkomunikasi dan bersosialisasi dalam
dunia kerja
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2. 2 Bahan Baku Pembuatan Asam Phosphat (H3PO4)
Bahan baku yang digunakan dalam proses memproduksi asam fosfat terdiri atas
bahan baku utama yaitu batuan fosfat (phospate rock) dan asam sulfat.
2.2.1 Phosphate Rock
Phospate Rock yang digunakan berasal dari Jordan dan Phospate Rock yang
berasal dari Mesir dan Maroko. Karakteristik Phospate Rock seperti pada tabel berikut.
H2O (%w) 2
F (%w) 3
SO3 (%w) 2
6
Tabel 2.2.2 : Karakteristik Asam Sulfat
Parameter Syarat
H2SO4 Min 98
Temperatur 30 – 45
7
2.3.3 Unit Konversi dan filtrasi Dihidrat
Hidrasi dan filtrasi dihidrat
• Fungsi pada tahapan ini adalah mereaksikan hemihydrate dengan asam sulfat
encer sehingga menjadi dihydrate dengan proses hidrasi dan untuk mengambil
P2O5 yang tersisa dalam cake dihydrate.
Reaksi : Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O → 3CaSO4.2H2O + 2H3PO4
CaSO4.1/2 H2O + 3/2H2O → CaSO4.2H2O
• Slurry gypsum hemihydrate dari filtrasi pertama masuk hydration tank
dicampur dengan H2SO4 98,5% dan hasilnya berupa slurry gypsum
(CaSO4.2H2O) dialirkan kebagian filtrasi kedua sedangkan lainnya
disirkulasikan ke unit reaksi dan filtrasi pertama, untuk mempercepat reaksi
hidrasi ini ditambahkan silica.
• Hasil filtrasi kedua yang berupa filtrat selanjutnya ditampung untuk digunakan
sebagai cairan prewashing sedang cake gypsumnya setelah dicuci dengan air
panas dikirim ke pabrik ZA dan CR untuk diproses lebih lanjut.
2.3.4 Unit Fluorine Recovery
Fluorine Recovery
• Pada tahapan ini terdiri dari unit exhaust gas treatment (pemurnian gas) dan unit
penyerapan gas fluorine (fluorine recovery) yang berfungsi untuk
membebaskan gas buang dari kandungan fluorine sebelum diemisikan ke udara
bebas.
• Gas keluaran digester, hydration tank dan filter yang mengandung fluorine
diserap dalam fume scrubber yang selanjutnya disirkulasikan ke unit fluorine
recovery.
Reaksi : 2SiF6 + 2H2O → H2SiF6 + SiO2 + 2HF
• Fluosilicic acid yang terbentuk dari fluorine scrubber dan concentration unit
mengandung sedikit silica dan setelah dipisahkan dari silicanya, fluosilicic acid
yang sudah bersih tersebut dikirim ke H2SiF6 storage tank sebagai produk.
• Silica yang dihasilkan dari filter dilarutkan dengan wash water hingga terbentuk
slurry yang selanjutnya dikirim ke hydration tank untuk mendapatkan bentuk
dan pertumbuhan kristal yang baik.
8
2.3.5 Unit Konsentrasi
Menaikan Konsentrasi Asam Fosfat
• Fungsi pada tahapan ini memekatkan asam fosfat dari unit filtrasi pertama
sehingga dihasilkan asam fosfat dengan kadar 52-56% dengan alat utama
Vaporizer.
• Asam fosfat yang telah dipanaskan pada heater selanjutnya dialirkan kedalam
vaporizer vakum, sehingga akan terbentuk asam fosfat pekat yang sebagian
hasilnya dicampur dengan umpan asam fosfat pada unit filtrasi pertama dan
sebagian lagi dialirkan ke tangki penampungan.
• Sebelum dikirim ke unit pabrik pupuk fosfat, asam fosfat didinginkan di cooler
sampai dihasilkan asam fosfat temperatur + 60ºC, sedangkan uap dari vaporizer
setelah dipisahkan dalam tangki pemisah didapatkan larutan yang mengandung
asam yang selanjutnya dikembalikan kedalam vaporizer dan gas fluorine yang
selanjutnya diabsorbsi dengan air sehingga terbentuk larutan asam fluosilikat.
9
BAB III
METODEOLOGI
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
KP/TK/2019/283
Disusun Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta inayah –Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Laporan Kerja Praktik ini tidak dapat berjalan lancar tanpa ada bantuan dari
1. Dr. Suharno Rusdi, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi
Praktik.
penyusunan laporan ini masih terdapat kesalahan, kami memohon maaf. Oleh
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................... 1
v
1.5 Struktur Organisasi ......................................................................... 16
vi
2.3.8 Unit Konsentrasi ................................................................. 34
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
ABSTRAK
satu anggota perusahaan PT. Pupuk Indonesia atau Pupuk Indonesia Holding
Company (PIHC). Hasil produksi dari perusahaan ini terbagi menjadi 2, yaitu
produk pupuk dan produk non pupuk. Hasil produk pupuk meliputi pupuk ZA,
pupuk phonska, pupuk urea, pupuk NPK, dan pupuk ZK. Hasil produk non pupuk
diantaranya CO2, asam fosfat, asam sulfat, ammonia dan alumminium fluorida.
Produksi II yang berbasis pada fosfat, dan Departemen Produksi III yang berbasis
asam.
produksi III B. Departemen Produksi III A memiliki 3 pabrik, yaitu pabrik asam
sulfat dengan kapasitas produksi 1800 MTPD, pabrik asam fosfat dengan kapasitas
produksi 610 MTPD dan pabrik pupuk ZA II dengan kapasitas produksi 1100
MTPD.
Kata Kunci : PT. Petrokimia Gresik, Departemen Produksi III A, Asam Fosfat
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Gresik.
2
akhirnya ditetapkan sebagai lokasi yang paling sesuai.
kontraktor utama.
3
1.1.2. Perluasan Perusahaan
Petrokimia.
4
dibangunnya Pabrik Pupuk Kalium Sulfat (ZK), NPK Kebomas I
Kebomas II, III, dan IV. Selain itu juga dibangun pabrik pupuk
menempati areal seluas 450 ha. Areal tanah yang ditempati berada di tiga
kecamatan yang meliputi enam desa, yaitu : Kecamatan Gresik (desa Ngipik,
Tlogopatut, dan Randu Agung) dan Kecamatan Manyar ( desa Roomo, Meduran,
Pojok Pesisir, dan Tepen). Kantor Pusat PT. Petrokimia Gresik terletak di Jalan
Ahmad Yani Gresik 61119 dan Kantor Cabang PT. Petrokimia Gresik terletak di
5
Gambar 1.1 Denah PT. Petrokimia Gresik
a) Produk Utama
6
2. Pupuk ZA I (Tahun 1972) dan ZA III (Tahun 1986)
b) Produk Samping
Selain produk utama juga menghasilkan bahan baku dan produk
samping, yaitu :
7
1.3.2. Kompartemen Pabrik II
yaitu :
8
b) Departemen Produksi II B, terbagi menjadi beberapa unit
yaitu :
padatan.
China.
9
1.3.3 Kompartemen Pabrik III
III A dan III B yang terbagi menjadi beberapa unit produksi, yaitu :
yaitu :
10
b) Departemen Produksi III B, terbagi menjadi beberapa unit
yaitu :
ton/hari.
sebesar 32 MW.
2000 ton/hari.
11
membantu menurunkan titik lebur dari peleburan
baik antara unit produksi I, II, dan III. Untuk itu uraian proses di PT.
1. Dermaga Khusus
12
➢ Fasilitas bongkar muat,
1000 ton/tahun.
ton/tahun.
13
Terdapat di Unit Produksi III Utilitas. Terdiri dari steam
sebesar 32 MW.
4. Conveyor
14
1.4 Pemasaran Produk
1. Sistem Distribusi
Gudang Penyangga)
2. Pemasaran
15
negeri. Untuk pemasaran pupuk non-subsidi dilakukan jika
Sriwijaya (PUSRI).
16
1.5.2. Logo Perusahaan dan Arti
bagian tengahnya.
kesejahteraan.
17
5. Tulisan PG berwarna putih mencerminkan kesucian, kejujuran,
• Visi
• Misi
development.
• Tata Nilai
18
➢ Innovation (Inovasi) - Meningkatkan inovasi untuk
memenangkan bisnis.
segala hal.
kepuasan pelanggan.
jabatannya.
19
Gambar 1.6 Struktur Organisasi
20
1.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Tujuan :
• Sasaran :
21
pencegahan dan mengeliminir kontak antara bahaya dan tenaga kerja
menyilaukan.
22
sampai 95 Db dan ear muff untuk tingkat kebisingan lebih besar
dari 95 Db.
o Masker kain.
karyawan.
7. Sarung Tangan
23
8. Sepatu Pengaman
kerja.
9. Baju Pelindung
membahayakan karyawan.
24
BAB II
asam fosfat terdiri atas bahan baku utama yaitu batuan fosfat
2.1.1.1.Phosphate Rock
25
Tabel 2.1. Karakteristik Phosphate Rock
Parameter Ketentuan
H2O (%w) 2
F (%w) 3
SO3 (%w) 2
2.1.1.2.Asam Sulfat
berasal dari pabrik asam sulfat yang letaknya tidak jauh dari pabrik
26
Tabel 2.2. Karakteristik Asam Sulfat
Parameter Syarat
H2SO4 Min 98
Temperatur 30 – 45
sehingga terbentuk dihidrat. Setelah itu dihidart dipisahkan dari asam fosfat
batuan fosfat masih kecil (94%), sehingga dilakukan proses kedua yaitu
hemihidrat. Tujuan proses ini adalah untuk mereaksikan sisa batuan fosfat
27
Proses ini menghasilkan produk utama berupa asam fosfat dengan
Proses ini menghasilkan asam fosfat dengan kadar P2O5 recovery sebesar
98,3%. Bahan baku batuan fosfat direaksikan dengan H2SO4 60% untuk
untuk Rock Grinding Unit, untuk fleksibilitas operasi unit ini dapat
2201A/B.
28
ukuran yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil phospate rock yang
Bin ( M – 2209 ).
Elevator (M – 2205).
29
2.3.3. Unit Reaksi I (Kalsium Sulfat Hemihidrat)
Tank (TK – 2334) dan recycle slurry hemihidrat dari pump tank
60% dengan penambahan return acid H3PO4 36% dari return acid
Reaksi Lengkap
6H3PO4
30
2.3.4. Unit Filtrasi I (Kalsium Sulfat Hemihidrat)
gypsum hemihidrat dari slurry. Slurry hemihidrat dari Seal Tank (R-
bagian yaitu:
31
kerak yang sering mengganggu filtrasi karena adanya
II (R – 2401 B).
32
ditampung pada Cleaning Water Tank (TK – 2335) lalu
kadar H2SO4 antar wash acid dan liquid hemihidrat slurry terlalu
33
Tank I (R – 2401 A) berasal dari reaksi eksoterm hidrasi dan
asam fosfat dari 45% menjadi 54%. Unit ini dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu :
34
asam phospat dari (TK – 2351) dimasukkan kedalam sistem dan
35
ke E – 2502 A/B untuk didinginkan dengan suhu 65oC. Larutan
A/B ke Tank Yard. Syarat mutu produk asam fosfat yang dikirim
c) Sludge : maks. 5%
d) Suhu : ±65oC
ini dimaksudkan supaya air yang mengalir dari atas bisa merata
36
2.3.9. Unit Fluorine Recovery
37
kedalam Fluorine Scrubber (D – 2342) oleh larutan H2SiF6 dan
Separation (F – 2341).
2.4.Unit Utilitas
Utilitas pada suatu pabrik berfungsi sebagai service unit agar pabrik
a. Water Treatment
38
b. Power Generation
Air dari unit pengolahan ini diambil dari Sungai Emas (anak
air pendingin, service water, hydrant water, feed water LSU (soft
sepanjang 60 km. Air yang telah diolah dari water intake babat ini
39
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan service water, boiler
1. Penghisapan
tetap.
2. Penyaringan
40
3. Pengendapan
dalam air. Faktor yang mempengaruhi proses ini antara lain adalah laju
yang tidak stabil tersebut akan saling berkaitan sehingga terbentuk flok
41
5. Klarifikasi
6. Filtrasi
Hal ini menyebabkan naiknya level air. Pada batas tertentu filter perlu
7. Penampungan
centrifugal.
42
masing unit. Untuk instrument air sebelum masuk vessel
Nm3/Hr.
43
Air demin memiliki peranan vital karena steam dihasilkan
44
a. Menghemat pemakaian bahan kimia untuk regenerasi
sebagai berikut :
Temperatur operasi : 32 °C
45
MgCl2 + RSO3H → (RSO3)2Mg + HCl
Reaksinya adalah:
Temperatur operasi : 32 °C
46
Air hasil cation tower (D6402 A/B) dikeluarkan
sebagai berikut:
47
m3/jam. Demineralyzed water digunakan untuk make up
up power generation.
demineralisasi, yaitu:
pH : 8-10
Konduktifitas : < 10 μs
Total hardness :0
48
Tabel 2.3. Spesifikasi Air Unit Demineralisasi
pH 9 ~ 10 9 ~ 10 7,3 ~ 7,8 9 ~ 10
Silikat (SiO2) max 30 max 30 < 150 max 0,2 ppm SiO2
T-6520 T-6520
Holding water m3
1350 1750
capacity
Temp. different 0
C 39,5 – 30 =
41 – 31 = 10
9,5
49
2.4.1.3. Cooling Tower
50
1. T-6520-ABCDE :
2. T-6530-ABCD :
51
a. Korosi
Aniodic reaction :
Fe → Fe 2+ + 2 e-
Catiodic reaction :
½ O2 + H2O + 2 e- → 2 OH-
52
c. Slime
53
2.4.2.2. Steam Generation
menggunakan P-6202-AB
menggunakan P-6213-AB
temperatur 400°C.
temperatur 270°C.
antara lain:
54
2. Unit Asam Fosfat untuk steam heater, steam ejector dan
evaporator.
evaporator.
55
2.4.3. Unit Penyediaan Steam
Parameter Komposisi
e. pH 9,5-9,8
g. Fe 0 ppm
Feed water:
a. Hidrazin 0 ppb
b. pH 7,5-8,5
56
Steam yang dihasilkan oleh sistem boiler pada Pabrik Asam
Pabrik III, dan Unit Batu Bara Pabrik III sebesar ±16,7 MW. Tenaga
Gardu Induk dan di supply ke Pabrik III melalui Trafo 11, 12, 13, 14
d. Emergency : 220 V
57
a. Kapasitas : 1475 kVA
b. Tegangan : 6000 V
c. Arus : 930 A
d. Frekuensi : 50 Hz
bertekanan, yaitu Plant Air dan Instrument Air. Plant Air digunakan
58
kamar. Instrument Air digunakan untuk proses produksi yang
Feet per Day) dengan tekanan berkisar 340-380 psia. Supply gas
Pabrik I : 45 MMSCFD
59
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
dan Pengendalian Produksi III A, Asam Sulfat dan Utilitas III A, Asam
Fosfat (PA 1), Gypsum & AlF3, Ammonium Sulfat II (ZA II).
kontiyu, oleh karena diperlukan kontrol yang teliti pada setiap proses,
proses selanjutnya.
60
yang terjadi di dalam Pabrik Asam Fosfat PT. Petrokimia Gresik terdiri
dari:
a) Unit Handling
b) Unit Grinding
f) Unit Hidrasi
produk utama dan produk samping yang berupa Gypsum dan Asam
61
3.2. Saran
1. Pemeliharaan alat harus dilakukan secara rutin agar alat terjaga dengan
dunia kerja dan kerja sama dalam menangani dan memecahkan suatu
problem industri.
62
DAFTAR PUSTAKA
Candra, Sakti Kurniawan, dkk. 2019. Laporan Kerja Praktik PT. Petrokimia
Farham, H.M. Saleh, 2015, Neraca Massa dan Neraca Panas. Aswaja Pressindo,
Sleman, Yogyakarta.
Khoirul, Bari M,2014,Uraian Proses Phosporic Acid Plant 610 MTPD,Gresik, PT.
Petrokimia Gresik.
Lakuba, Yunita Safitri A., dkk. 2018. Laporan Kerja Praktek PT. Petrokimia
Niami, Mamluatu Wafiri. 2013. Satuan Operasi dan Proses Neraca Massa.
http://blog.ub.ac.id/mamluatuwafiriniami/2013/04/26/satuan-operasi-dan-
2019
63
LAMPIRAN A
TUGAS KHUSUS
I. Latar Belakang
kapasitas produksi sebesar 610 ton/hari. Bahan baku yang digunakan pada
pabrik ini yaitu Phosphate rock dan Asam Sulfat 98.5 %. Plant pabrik asam
fosfat di PT. Petrokimia Gresik terdiri dari 6 unit, yaitu rock handling unit,
rock grinding unit, reaction digestion and hemihydrates unit, hydration and
tower unit.
tertentu dan mengeringkan kadar air batuan fosfat dari 6% menjadi 1%.
antara batuan fosfat dan asam sulfat yang menghasilkan hemihidrate slurry
sulfat encer (reaksi hidrasi) dan untuk mengambil P2O5 yang tersisa di
dalam cake dehydrate. Pada fluorine recovery unit memiliki tugas untuk
64
menangkap gas gas yang berasal dari reaksi di digester, filtrasi dan tangki
hidrasi. Setelah terjadi pembebasan gas buang dari kandungan flourin, gas
buang tersebut sudah aman untuk dibuang ke udara bebas. sedangkan di unit
konsentrasi akan terjadi pemekatan asam fosfat dari unit filtrasi pertama
kualitas asam fosfat yang dihasilkan pada akhir proses produksi. Pabrik ini
menggunakan dua buah filter dengan tipe horizontal tilting dengan jumlah
ini, akan dilakukan perhitungan neraca massa pada premixer dan digester
A.
II. Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui neraca massa
dan neraca panas digester A di pabrik asam fosfat PT. Petrokimia Gresik
65
III. Tinjauan Pustaka
masuk, keluar dan menumpuk dalam suatu alat pemroses. Neraca massa
sistem, massa keluar merupakan massa yang keluar dari sistem dan
total massa komponen senyawa yang masuk ke dalam sistem atau total
massa suatu elemen. Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia,
merupaka laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju
66
Neraca panas dibuat pada peralatan yang berkaitan interaksi panas.
Ada beberapa macam tujuan dalam perhitungan neraca panas antara lain
diperlukan pada suatu alat proses dan total bahan utilitas yang
[panas masuk sistem] – [panas keluar sistem] + [panas yang timbul dalam
sistem]
Persamaan neraca panas yang lengkap, yang dapat dapat terjadi jika
kondisi ini setiap perubahan waktu maka akan terjadi perubahan panas
2. Dalam sistem atau pemroses terdapat panas yang timbul sebagai hasil
dari proses yang terjadi seperti panas reaksi yang terjadi dalam reaktor
67
Jika syarat poin a tidak terpenuhi maka akumulasi sama dengan 0 (nol),
Jika syarat pada poin a dan b tidak terpenuhi, maka persamaannya menjadi:
sebagai energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu satuan massa
penulisan ∆ pada ∆oC atau ∆oF atau ∆K tidak dilakukan namun dengan
∆.
menjadi dua yaitu unit proses dan unit operasi. Unit proses adalah pemroses
pada industri kimia yang melibatkan reaksi kimia dalam prosesnya dan
secara umum disebut reaktor sedangkan unit operasi adalah pemroses pada
industri kimia yang tidak melibatkan reaksi kimia dalam prosesnya seperti
68
Untuk dapat menyusun neraca panas pada pemroses yang
Panas reaksi adalah panas yang dibutuhkan (endotermis) atau panas yang
A + B → C + D ± q kcal
Dengan :
𝑇
∆ 𝑖𝑛 = ∫ ( . 𝐶𝑝𝑎 + 𝐶𝑝𝑏 ) 𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
dan
𝑇
∆ 𝑜𝑢𝑡 =∫ (𝑐. 𝐶𝑝𝑐 + . 𝐶𝑝𝑑 ) 𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
Dengan menetapkan Tref = 25°C (298 K), maka panas reaksi dapat
panas reaksi suatu reaksi kimia, maka terlebih dahulu harus dihitung panas
logam bersenyawa dengan fosfat yang radikal. Golongan ini dicirikan oleh
69
adanya gugus anion PO43- dan umumnya berkilap kaca atau lemak serta
cenderung lunak dan rapuh tetapi perlu teman teman ketahui bahwa fosfat
juga memiliki struktur Kristal yang bagus dan berwarna (Chistya, 2013).
1) R – 2302 A
Nama : Digester
Kapasitas : 450 m3
3. Reaksi Lengkap
6H3PO4
Pabrik III, dan Central Control Room Pabrik Asam fosfat dalam rentang
70
Perhitungan Neraca Massa di Digester A
Kg/Jam 68.379,167
H O di PR = (H O di PR) × PR masuk
kg
= ,933 × 68.379,167
jam
kg
= 3.373,0 7
jam
Data H3PO4
71
3/16/2019 666,770 1,614 48,320
m3/jam 24,562
𝑔 1 𝑔
= 39.7 1.316 ×
𝑗 1000 𝑔
𝑔
= 39.731, 06
𝑗
3 = (100 − 3 )× 𝑝 𝑛 3
𝑔
= (100 − 8,761 ) × 39.7 1,316
𝑗
𝑔
= 20.3 7,80
𝑗
72
Data Hemihydrate
Tanggal Volume 𝑝 𝑛 ℎ𝑒 =𝑉 𝑙 𝑒 ℎ𝑒 × 𝐺 ℎ𝑒
3 3
m3/jam 1000 𝑔
= ,033 × 3
1,720
𝑗 1 𝑙
3/13/2019 47,330
1000 𝑙 𝑔
3/14/2019 59,180 × = 92.936. 1 ,286
1𝑙 𝑒 𝑗
3/15/2019 56,330 𝑔
= 92.936, 1
𝑗
3/16/2019 58,890
ℎ𝑒 = × 𝑝 𝑛 ℎ𝑒
3/17/2019 53,920
𝑔
3/18/2019 48,500 = 0,02800 × 92.936,760
𝑗
3/19/2019 54,080
𝑔
= 2.602,222
Rata – rata 54,033 𝑗
SG (gr/ml) 1,720
% H2SO4 2,800
73
total 66,494 106,100 61,623 130,906
1 𝑛
𝐷 𝑦 𝑅=
× 𝑒𝑐 𝑣𝑒 𝑦
1 𝑛
=
31,289 × 91,023
= 3. 11
𝑅 =𝐷 𝑦 𝑅 ×( 𝑅) × 𝐷𝑅 𝑒
3𝐶 ( ) = 𝑅 × 𝑅
𝑔
= 1.0 0 × 68.379,167
𝑗
𝑔
= 71.77 ,803
𝑗
3𝐶 ( ) × 𝐵𝑀 𝐶 10 ( )
𝐶 10 ( ) =
𝐵𝑀 3𝐶 ( )
74
𝑘𝑔 𝑘𝑔
71.77 ,803 𝑗𝑎𝑚 × 1.008,000 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙
= 𝑘𝑔
702,000 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙
𝑔
= 103.062,691
𝑗
𝑔𝑒 𝑒 = 𝑉 𝑙 𝑒 𝑔𝑒 𝑒 × 𝐺
3 3
1000 𝑔 1000 𝑙
= 8.803 × 3
× 1.821 × 3
𝑗 1 𝑙 1
𝑔 𝑔
= 16.030.783,286 = 16030,783
𝑗 𝑗
= 𝑔𝑒 𝑒 ×
𝑔
= 16.030,263 × 1, 00
𝑗
𝑔
= 2 0, 62
𝑗
𝑅𝑒 𝑛 𝑐 (𝑅 )
=𝑣 𝑙 𝑒𝑅 × 𝐺𝑅
3 3
1000 𝑔 1000 𝑙
= 9, 99 × 3
× 1, 96 × 3
𝑗 1 𝑙 1
𝑔 𝑔
= 1 .208.817,886 = 1 208,818
𝑗 𝑗
𝑅 =𝑅 × 𝑅
𝑔
= 1 .210, 0 × 3,702
𝑗
𝑔
= 26,010
𝑗
𝑝 𝑛= 𝑔𝑒 𝑒 + ℎ𝑒 + 𝑅
𝑔 𝑔 𝑔
= 16.030,263 + 2.602,229 + 26,079
𝑗 𝑗 𝑗
75
𝑔
= 19.1 9,016
𝑗
𝑝 𝑛= 𝑅+ 3 +
kg 𝑔 𝑔
= 3.373,1 + 20.363,0 3 + 2 0,
jam 𝑗 𝑗
𝑔
= 23.971,313
𝑗
Reaksi kimia yang terjadi di Digester A
𝐶 10 ( ) + 10 +
→ 10𝐶 . 1⁄2 +2 + 6 3 ( 𝑛𝑣𝑒 70 )
(kmol)
10CaSO4.1/2H2O 0 19.843,267
76
2HF 0 547,400
6H3PO4 0 8.046,787
C = 547,400 kg/jam
HF = 547,400 kg/jam
A = 146.193,020 kg/jam
H 7,56
Ca 28,25
O 13,42
S 12,36
77
P 26,63
F 26,16
𝐶𝑝 𝐶 10 ( )
𝑗
= 816,680
𝑙. 𝐾
𝐶𝑝 = (2 × 7, 6) + (1 × 12,36) + ( × 13, 2)
𝑗
= 81,160
𝑙. 𝐾
𝐶𝑝 = (2 × 7, 6) + (1 × 13, 2)
𝑗
= 28, 0
𝑙. 𝐾
(kgmol/jam)
78
Bahan Masuk Digester A (∆ 𝑅)
𝑇𝑖𝑛
∆ 𝑅= ∫ 𝐶𝑝 𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
Keterangan :
∆ 𝑅 𝐶𝑎10 𝐹2 (𝑃𝑂4 )6 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 102,2 × 816,680 × (373 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
𝑗
= 6.262. 92,1
𝑗
∆ 𝑅 𝐻2 𝑆𝑂4 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 19 , 00 × 81,160 × (373 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
𝑗
= 1.190.009, 01
𝑗
∆ 𝑅 𝐻2 𝑂 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 1.331,7 0 × = 28, 0 × (373 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
𝑗
= 2.8 0. 88,6 0
𝑗
∆ 𝑅 𝑙 = ∆ 𝑅 𝐶𝑎10 𝐹2 (𝑃𝑂4 )6 + ∆ 𝑅 𝐻2 𝑆𝑂4 + ∆ 𝑅 𝐻2 𝑂
79
𝑗 𝑗 𝑗
= 6.262. 92,1 + 1.190.009, 01 + 2.8 0. 88,6 0
𝑗 𝑗 𝑗
𝑗
= 10.303.190,29
𝑗
(kg/kgmol) (kgmol/jam)
𝑇𝑖𝑛
∆ = ∫ 𝐶𝑝 𝑇
𝑇𝑟𝑒𝑓
Keterangan :
80
Tref = suhu referensi (K) = 298 K
𝐶𝑝 𝐶 . 1⁄2
𝑗
= 108, 60
𝑔 𝑙. 𝐾
𝐶𝑝 3 = (3 × 7, 6) + (1 × 26,63) + ( × 13, 2)
𝑗
= 102,990
𝑔 𝑙. 𝐾
∆ 𝐶𝑎𝑆𝑂4 .1⁄ 𝐻2 𝑂 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 136,8 0 × 108, 60 × (363 − 298)𝐾
jam 𝑔 𝑙. 𝐾
𝑗
= 96 .669,1 3
𝑗
∆ 𝐻3 𝑃𝑂4 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 82,110 × 102,990 × (363 − 298)𝐾
jam 𝑔 𝑙. 𝐾
𝑗
= 9.673, 1
𝑗
∆ 𝐶𝑎10 𝐹2 (𝑃𝑂4 )6 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 88, 60 × 816,680 × (363 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
81
𝑗
= .701.121,978
𝑗
∆ 𝐻2 𝑆𝑂4 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 8,6 0 × 81,160 × (363 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
𝑗
= 309. 02, 70
𝑗
∆ 𝐻2 𝑂 = × 𝐶𝑝 × ∆𝑇
kgmol 𝑗
= 1.263,31 × 28, 0 × (363 − 298)𝐾
jam 𝑙. 𝐾
𝑗
= 2.3 3. 7 .830
𝑗
+ ∆ 𝐻2 𝑂
𝑗
+ 2.3 3. 7 .830)
𝑗
𝑗
= 8.869. 1,973
𝑗
0 0 0 0
∑(𝑛𝑖 ∆ 𝑓) = (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐶𝑎𝑆𝑂 .1⁄ 𝐻 𝑂 + (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐻 𝑃𝑂 + (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐻𝐹
4 2 3 4
82
kj
= −230.732,031
jam
0 0 0 0
∑(𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝑅𝑒 𝑛 = (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐶𝑎 + (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐻 𝑆𝑂 + (𝑛𝑖 ∆ 𝑓 )𝐻 𝑂
10 𝐹2 (𝑃𝑂4 )6 2 4 2
𝑗
= −1 2. 38,626
𝑗
0 0
∆ = ∑(𝑛𝑖 ∆ 𝑓) − ∑(𝑛𝑖 ∆ 𝑓) 𝑒 𝑛
kj 𝑗
= −230.732,031 − (−1 2 38,626 )
jam 𝑗
𝑗
= −78.193, 0
𝑗
𝑛 𝑦 𝑛𝑔 𝑒 𝑝 (𝑄𝑙 )= ∆ 𝑅+ ∆ − ∆
𝑗
= (10.303.190,29 + (−78.193, 0 ) − 8.869. 1,973)
𝑗
𝑗
= 1.3 . ,917
𝑗
83
Data Neraca Panas Komponen Masuk dan Keluar Digester A
10CaSO4.1/2H2O - 965.669,153
6H3PO4 - 549.673,541
Q loss - 1.355.554,917
∆ -78.193,405 -
84
V. Pembahasan
Petrokimia gresik melalui beberapa proses, yaitu unit grinding, unit reaksi
ukuran dan kadar air yang terkandung di dalam phosphate rock akan
berpengaruh terhadap reaksi di unit reaksi digester. Apabila kadar air yang
balance yang lebih sulit darippada operasi normal, dan kadar P2O5 dalam
phosphate rock, recycle slurry, dan return acid yang merupakan faktor
85
10CaSO4.1/2H2O sebesar 19.843,267 kg/jam, 2HF sebesar 547,400 kg/jam,
VI. Kesimpulan
2. Pabrik Asam Fosfat memiliki 6 unit, yaitu rock handling unit, rock
86
8.869.441,973 kj/jam, ∆Hrks (panas reaksi) yang dihasilkan sebesar
1.355.554,917 kj/jam.
87
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D