Anda di halaman 1dari 2

“Katakana dihari apakah aku bisa bebas bertemu dengan dirimu ?

” mata legam itu


menatap penuh harap pada sepasang mata violet yang bercahaya karena sinar bulan.

“kau tidak bisa menemuiku secepet yang kau mau, kita berdua tidak ditakdirkan
hidup Bersama untuk waktu yang lama, kau bukanlah diriku yang abadi, kau hanya
manusia biasa, sadarilah hal itu”

“bisakan kau membuatku sama dengan dirimu, aku ingin bersamamu” wanita itu
menggeleng lemah. Tidak mungkin ia membiarkan orang yang dicintainya menjadi
seperti dirinya. Monster malam yang haus akan darah. Itu tidak mungkin terjadi,
dan dia pastikan kalau laki-laki yang ia temui ini tidak akan menjadi seperti dirinya.
Dia tidak akan mengulang kesalahan untuk kedua kalinya.

“itu tidak akan pernah terjadi, dan jangan pernah kau mengharapkan hal itu akan
terjadi” dalam gelapnya malam kabut tebal datang menyelimuti mereka. Laki-laki itu
tersebut berusaha menggapai wanita pujaannya yang semakin lama semakin
menghilang dengan kabut yang begitu gelap.

“Greenyyyyy” pohon dan tanah menjadi saksi bisu terpisahnya sepasang kekasih
dimalam hari ini. Matanya terpejam erat tak bisa ia buka. Dia terus berusaha
berlari kearah hilangnya gadis pujaannya. Greeny Astalian Bihzer gadis dengan mata
vviolet yang indah, menjadi satu-satunya gadis yang bisa membuatnya jatuh sedalam
ini.

Malam ini biarkanlah dia terus meneriakan nama yang mungkin tidak akan pernah
mendengar panggilannya lagi, nama yang mungkin akan menjadi sejarah dalam
hidupnya.

My Greeny Baby
Winda Chaerunnisa
suara deruan ombak terdengar sangat jelas menyapu rongga telinga. Aing yang sejuk
menerpa kulit putih seorang laki-laki yang berdiri gagah disamping bibir pantai.
Matanya terbuka memperlihatkan kedua bola mata merah marun yang sangat cerah.

“baiklah Jack, apa kau akan terus berdiri disana dan tidak memakan sosis panggang
yang kami buat ini ?” senyum cerah menyapa pengelihatan Jackson. Lesta gadis
dengan senyum cerah itu membuat Jackson bergerak dari tempatnya dan
menghampiri kerumunan teman-temannya.

“sepertinya akhir-akhir ini Jack sering kali seperti itu yah, dia menyendiri seperti
memikirkan seseorang, tapi siapa?” Hayato terdiam mendengar perkataan Rey yang
benar adanya.

“ Jack tidak mau berceritu sekalipun pada Our, kita tidak tau apa yang dia pikirkan
saat ini, sebaiknya jangan terlalu dibahas, Jack seperti tidak nyaman kalau kita
menanyakannya” Wanwan benar, itu benar adanya. Untuk sekarang yang paling baik
adalah membiarkannya saja.

Jack duduk didekat Our yang sedang membantu Lesta mengangkat sosis yan sudah
matang. Our tau Jack pasti memiliki satu masalah yang tidak mau iya ceritakan
kepada dirinya, tapi kenapa ? apa sedangkal itu pertemanan mereka ?. berpikir
seperti itupun tidak ada gunanya, Jack bukan orang seperti itu, dia meanggap
temannya seperti keluarga, dia hanya bersifat dingin seakan tidak peduli tapi pada
dasarnya dia sangat peduli pada teman-temannya.

“baiklah bukannya kalian harus menghabiskan ini semua ?, aku tidak suka ada
makanan yang tersisa. Kalian paham”

Anda mungkin juga menyukai