Anda di halaman 1dari 6

Kelompok : 5B

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen : Ibu Vera Pangni Fahriani

REVIEW JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI SINTA

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN BERBASIS MINYAK


KELAPA VCO
Judul
DENGAN EKSTRAK BUAH NAGA SEBAGAI
ANTIOKSIDAN
Identitas Artikel
Nama Jurnal Jurnal Konversi Universitas Muhammadiyah Jakarta
Volume Vol. 11 No. 1
Tahun Terbit 2022
Halaman 13-22
DOI

Lubena, Donna Imelda*, Flora Elvistia Firdaus, Fadillah Yustika


Penulis
Putri, Rio Aliyatama Oktori

Pembuatan sabun transparan dengan minyak kelapa VCO dan


ekstrak buah naga sebagai antioksidan. Melibatkan pre-treatment
buah naga, ekstraksi, dan pembuatan sabun dengan variasi
Abstrak konsentrasi larutan NaOH dan ekstrak buah naga. Hasil
menunjukkan bahwa sabun dengan 32% NaOH dan 30g ekstrak
buah naga memiliki aktivitas antioksidan sebesar 138,379 𝜇𝑔/𝜇𝐿,
tergolong dalam kategori sedang menurut klasifikasi Blois

Buah naga mempunyai kandungan yang sangat baik untuk kulit.


Salah satu kandungan utama buah naga adalah zat antioksidan.
Sabun transparan adalah jenis sabun yang dapat digunakan untuk
wajah (sebagai sabun kecantikan) dan sabun untuk mandi yang
Pendahuluan dapat menghasilkan busa yang lembut di kulit dan dapat
digunakan untuk merawat kulit karena mengandung bahan–bahan
yang berfungsi sebagai humektan (moisturizer). Penelitian
dilakukan untuk mengetahui efektivitas antioksidan dari ekstrat
buah naga yang ditambahkan.

Literatur Riview
Indonesia adalah Negara agraris yang kaya akan buah-buahan,
diantaranya adalah buah naga yang selalu ada setiap musim. Buah
naga atau Hyocereus polirizhus merupakan tumbuhan seperti
kaktus yang tumbuh di daerah tropis maupun subtropis sehingga
pertumbuhannya tidak tergantung pada musim.
Metode yang dilakukan pada penelitian ada tiga metode yaitu
metode panas yaitu melalui reaksi saponifikasi dengan pemberian
panas yang tinggi dan menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin. Metode dingin yaitu cara yangdilakukan pada
minyak yang bersuhu ruang dan berbentuk cair, gliserin pada
Metode Penelitian
metode ini tidak dipisahkan dengan sabun karena gliserin
memiliki efek yang dapat melembabkan kulit. Metode semi-panas
yaitu modifikasi dari metode dingin, perbedaanya pada
penggunaan suhu panas 70°C - 80°C. Cara ini memungkinkan
pembuatan sabun hanya dengan lemak bertitik leleh lebih tinggi.

Kadar air maksimal yang dianjurkan SNI adalah sebesar 15%.


Adanya penambahan ekstrat buah naga pada sabun membuat
kadar air semakin bertambah dan tidak sesuai dengan standar SNI,
hal disebabkan karena adanya penambahan bahan terbut
menyebabkan sabun menjadi mudah menyerap uap air yang ada
diudara. Kadar alkali yang terdapat pada sabun menurut standar
SNI adalah 0.1%. Penambahan buah naga juga menyebabkan pH
Hasil/Pembahasan
pada sabun menurun, hal ini karena buah naga bersifat asam dan
menghasilkan suasana asam pada sabun. Kadar asam lemak pada
sabun transparan sudah memenuhi SNI yaitu tidak melebihi 2,5%.
Hasil menunjukkan bahwa sabun dengan 32% NaOH dan 30g
ekstrak buah naga memiliki aktivitas antioksidan sebesar 138,379
𝜇𝑔/𝜇𝐿, tergolong dalam kategori sedang menurut klasifikasi
Blois.
Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi larutan NaOH
30% dan 32% tanpa ekstrak buah naga menghasilkan kadar air
terbaik, sementara penambahan ekstrak buah naga menurunkan
Kesimpulan aktivitas antioksidan pada sabun. Selain itu, peningkatan
konsentrasi ekstrak buah naga dan larutan NaOH juga
mempengaruhi nilai pH dan kadar asam lemak bebas pada sabun
secara berbeda.

Jurnal ini memberikan wawasan tentang standar-standar SNI yang


berlaku, metode-metode yang digunakan terbilang sederhana dan
tidak terlalu memakan banyak energi. Referensi yang disertakan
Kelebihan jurnal ini mencakup banyak pembahasan mengenai pembuatan
sabun dengan ekstrak buah naga, sehingga bisa menjadi landasan
yang kuat. Pada jurnal ini juga memberikan saran untuk
penelitian lebih lanjut.

Jurnal ini memberikan metode yang sederhana tetapi tidak terlalu


Kekurangan
dijelaskan seperti apa proses yang terjadi pada metode tersebut.

JURNAL 2
PEMANFAATAN SARI BUAH NAGA SUPER MERAH
(Hylocereus
Judul
costaricensis) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO
TERHADAP MUTU FISIK NATA
Identitas Artikel
Nama Jurnal CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science
Volume Vol. 2 No. 2
Tahun Terbit 2018
Halaman 1-10
DOI DOI: https://doi.org/10.30743/cheds.v2i2.903

Penulis Adilah Wirdhani Lubis*, Dian Nirwana Harahap

Penelitian dilakukan untuk mengoptimalkan mutu fisik Nata De


Coco dengan penambahan sari buah naga super merah, yang
Abstrak
terbukti memiliki efek positif terhadap rendemen, ketebalan,
aroma, warna, rasa, dan tekstur produk.

Pemanfaatan air kelapa di Indonesia untuk menghasilkan Nata De


Coco, dengan fokus pada pengaruh penambahan pewarna alami
dari sari buah naga super merah. Tujuan penelitian mencakup
peningkatan mutu fisik Nata De Coco, termasuk rendemen,
Pendahuluan ketebalan, aroma, warna, rasa, dan tekstur melalui variasi
penambahan pewarna alami. Selain itu, buah naga super merah
yang digunakan juga memiliki nilai gizi tinggi, memberikan
kontribusi positif terhadap kesehatan dan metabolisme tubuh
manusia.

Limbah air kelapa cukup baik digunakan untuk substrat


pembuatan Nata De Coco. Dalam air kelapa terdapat berbagai
nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata De Coco.
Literatur riview
Nata De Coco dihasilkan oleh spesies bakteri asam asetat pada
permukaan cairan yang mengandung gula, sari buah, atau ekstrak
tanaman lain.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 6
perlakuan yang berbeda, yaitu dengan penambahan persentase sari
buah naga super merah yang meliputi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%,
dan 50% pada pembuatan Nata De Coco. Setiap perlakuan
Metode Penelitian diulang sebanyak 3 kali. Dilakukan analisis kualitatif terhadap
Nata De Coco yang dihasilkan, meliputi rendemen, ketebalan,
aroma, warna, rasa, dan tekstur . Penambahan sari buah naga
super merah berpengaruh terhadap mutu fisik Nata De Coco
Penambahan 50% sari buah naga super merah menghasilkan Nata
De Coco dengan rendemen 86,3%, ketebalan 1,5 cm.
Penelitian ini menunjukkan peningkatan mutu fisik Nata De Coco
melalui penambahan sari buah naga super merah. Faktor-faktor
seperti nutrisi, vitamin, mineral, dan gula dalam buah naga super
merah berpengaruh pada pembentukan serat selulosa oleh bakteri
Acetobacter xylinum. Rendemen Nata De Coco dipengaruhi oleh
waktu fermentasi, ketebalan nata, dan ketersediaan oksigen dalam
Hasil/Pembahasan medium. Sari buah naga super merah membantu metabolisme dan
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Aroma, warna, dan
rasa Nata De Coco juga dipengaruhi oleh penambahan sari buah
naga super merah, dengan warna Nata De Coco berubah sesuai
dengan persentase penambahan. Tekstur Nata De Coco meningkat
menjadi kenyal dengan penambahan sari buah naga super merah
hingga 50%.

Penambahan sari buah naga merah pada pembuatan nata de coco


Kesimpulan pada tingkat 50% memberikan hasil yang terbaik dari segi mutu
fisik.

Terdapat saran yang bisa digunakan untuk melakukan penelitian


lebih lanjut mengenai penambahan sari buah naga untuk
Kelebihan pembuatan nata de coco. Referensi yang disertakan juga banyak
mencakup pembahasan yang serupa sehingga dapat menjadi
landasan yang kuat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Kurangnya pendahuluan pada jurnal. Pendahuluan yang baik


Kekurangan seharusnya memberikan latar belakang yang relevan, tujuan
penelitian, dan konteks secara umum.
JURNAL 3

PENGARUH VARIASI EKSTRAK BUAH NAGA


(HYLOCEREUS
Judul POLYRHIZUS) DAN KOSENTRASI STARTER TERHADAP
KARAKTERISTIK YOGHURT KACANG MERAH
(KIDNEY BEANS)
Identitas Artikel
Nama Jurnal Pasundan Food Technology Journal (PFTJ)
Volume Vol 8 No. 1
Tahun Terbit 2021
Halaman 6-11
DOI DOI: https://doi.org/10.23969/pftj.v8i1.3772

Penulis Lusi Marlina

Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 faktor,


penelitian mempertimbangkan dosis kacang merah, konsentrasi
yoghurt plain, dan variasi ekstrak buah naga merah. Hasil
menunjukkan pengaruh signifikan dan interaksi antara kacang
merah dan ekstrak buah naga merah terhadap kadar protein
Abstrak yoghurt. Kombinasi 60 ml kacang merah dan 20% ekstrak buah
naga merah menghasilkan yoghurt terbaik dengan kadar protein
4,28%. Secara organoleptik, yoghurt ini memiliki warna merah,
aroma sedap, rasa asam, tekstur kental, dan memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI 2981:2009) dengan kadar protein di atas
2,7%.

Kacang merah kering dipilih karena memiliki kadar glukosa yang


dibutuhkan oleh bakteri lactobacillus dalam proses fermentasi
yoghurt. Selain memberikan alternatif nabati, penggunaan kacang
merah juga dapat mengurangi biaya produksi yoghurt berbahan
dasar hewani. Penelitian sebelumnya dengan bahan dasar kacang
merah oleh SW Harjanti (2013) menggunakan pewarna ekstrak
Pendahuluan bunga rosela. Kacang merah, yang umumnya dijadikan pelengkap
lauk atau bubur, mengandung nutrisi seperti folasin, serat,
karbohidrat kompleks, tiamin, vitamin B, kalsium, fosfor, dan zat
besi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kacang merah
menjadi minuman sehat dengan nilai ekonomi tinggi, dengan
variasi ekstrak buah naga merah sebagai tambahan untuk
memberikan warna dan potensi antioksidan.
Literatur riview Kacang merah kering bisa digunakan sebagai bahan dasar yoghurt
karena memiliki kadar glukosa (karbohidrat) yang dibutuhkan
oleh bakteri dalam proses fermentasi. Buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus ) mempunyai warna ungu gelap yang
disebabkan karena adanya kandungan betalain, komponen warna
yang juga mempunyai kemampuan sebagai antioksidan serta
merupakan pigmen yang mengandung nitrogen.
Metode yang dilakukan adalah metode eksperimental. Pertama
yaitu pembuatan sari kacang merah, setelah itu pembuatan
Metode Penelitian
pewarna alami buah naga merah, pembuatan yoghurt kacang
merah + pewarna buah naga merah.

Penelitian ini menunjukkan kombinasi 60 ml kacang merah dan


20% ekstrak buah naga merah menghasilkan yoghurt terbaik
dengan 4,28% kadar protein. Yoghurt ini memiliki karakteristik
Hasil/Pembahasan organoleptik, rasa, warna, tekstur, aroma memenuhi Standar
Nasional Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam
pengembangan minuman sehat ekonomis menggunakan bahan
nabati.

Suhu dan Interaksi antara kacang merah dan ekstrak buah naga
merah berpengaruh terhadap kadar protein. Ekstrak buah naga
Kesimpulan merah sebagai pewarna alami berpengaruh terhadap yoghurt
kacang merah yaitu warna merah, aroma sedap, tekstur lembut,
rasa asam, dan daya terima masyarakat yang tinggi.

Jurnal ini menyertakan diagram alir pada percobaan sehingga


membuat prosedur lebih mudah dipahami. Reerensi yang
Kelebihan disertakan juga sudah banyak mencakup pembahsan yang sesuai
sehingga bisa menjadi landasan untuk penelitian yang lebih yang
lanjut.

Jurnal ini tidak menyertakan sarah lanjutan untuk dilakukannya


Kekurangan
penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai