Sulit untuk membayangkan bagaimana perasaan Adam dan Hawa ketika mereka mengetahui bahwa anak sulung mereka, Kain telah membunuh saudaranya Habel. Kejadian 4 berisi kisah pembunuhan pertama dan jatuhnya manusia semakin dalam ke dalam dosa. Allah juga hadir dalam pasal ini. Dia peduli Dua bersaudara: akan anak-anak-Nya dan menawarkan kasih Kelahiran mereka. Kejadian 4:1-2 karunia kepada orang-orang berdosa. Persembahan mereka. Kejadian 4:3-5 Dosa Kain: Allah memberi nasehat. Kejadian 4:6-8 Allah menghukum. Kejadian 4:9-16 Dua garis keturunan: Anak-anak Kain. Kejadian 4:17-24 Anak-anak Allah. Kejadian 4:25-26 KELAHIRAN KAIN DAN HABEL “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” (Kejadian 4:1) Hawa ingat janji Allah dalam Kejadian 3:15 saat dia melahirkan anak pertamanya. Hawa mengira Kain adalah penggenapan nubuatan itu, keturunan yang akan membebaskan mereka dari dosa. Ternyata, harapan ini menutupi kelahiran Habel [hébel dalam bahasa Ibrani], yang artinya “kesia- siaan” (lihat Pengkhotbah 12:8). Masing-masing mereka membuat pilihan yang berbeda. Kain memilih untuk mengusahakan tanah dan Habel memilih untuk memelihara ternak (Kejadian 4:2). Kelihatannya, Kain mengikuti perintah Allah (Kej 2:15). Semuanya tampak berjalan sesuai rencana… PERSEMBAHAN KAIN DAN HABEL “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;” (Kejadian 4:3) Allah mewajibkan hewan dan sayuran sebagai persembahan (Im 1:2; Kel 23:19). Setiap jenis persembahan memiliki maknanya masing- masing (penebusan dan syukur). Kita tidak tahu konteks lengkapnya, tapi kita dapat mengetahui motivasi mereka secara intuisi karena Allah menolak salah satu persembahan mereka (Kej 4:4b-5). Sementara Kain menganggap persembahannya sebagai pemberiannya kepada Allah, Habel memahami pengorbanannya sebagai pengingat pemberian Allah kepadanya. Kain ingin diterima atas apa yang dia lakukan kepada Allah (keselamatan karena perbuatan). Habel ingin diterima atas apa yang telah Allah lakukan untuknya (keselamatan karena iman). ALLAH MEMBERI NASEHAT “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” (Kejadian 4:7) Kain marah kepada Allah dan saudaranya karena persembahannya ditolak. Marah kepada Allah mungkin masuk akal karena Dia telah menolak persembahannya. Tapi kenapa dia marah pada saudaranya? 1 Yohanes 3:12. Allah menanggapi kemarahan Kain dengan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Dia memberinya beberapa nasihat untuk mencegah dia dari membuat kesalahan lebih lanjut, mendorong dia untuk membuat pilihan yang baik. Dia mengundang Kain untuk melakukan apa yang benar dan baik. Dia akan selalu diterima, tetapi dia harus menerima persyaratan Allah dan bukan persyaratannya sendiri. Dia juga mendorong Kain untuk mengatasi dosa. Allah bersedia untuk selalu bersamanya untuk membantunya (1Kor 10:13). ALLAH MENGHUKUM “Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” (Kejadian 4:12) Setelah Kain membunuh saudaranya, Allah menanyakan pertanyaan serupa dengan pertanyaan yang Dia tanyakan kepada Adam: “Di mana Habel, adikmu itu?” (Kej 4:9). Namun, Kain tidak mengakui dosanya. Dia bahkan tidak mencoba memberikan alasan. Dia hanya menghindari pertanyaan dan menantang Allah. Oleh karena itu, Allah membiarkan Kain dikutuk dari bumi yang telah meminum darah saudaranya (Kej 4:11). Kain telah memilih untuk hidup jauh dari Allah, sehingga ia dikutuk untuk hidup mengembara (ay 12). Kain tidak bertobat, tetapi ia tahu bahwa hidup jauh dari Allah berarti kematian (ay 14). Tetapi Allah memelihara orang-orang berdosa dengan belas kasihan-Nya (Kej 4:15; Mat 5:45). “sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.” (Kejadian 4:24) Keturunan Kain menjadi lebih buruk dari generasi ke generasi. Lamekh adalah contoh yang tepat untuk hal ini. Dia adalah bagian dari generasi ketujuh setelah Adam:
KAIN LAMEKH
Dia monogami Dia poligami ANAK-ANAK KAIN
Dia sembunyikan Dia membual dosanya atas dosanya Dia minta kasih Dia tidak mau karunia kasih karunia Dibalaskan 7 kali Dia pantas lipat oleh Allah dibalaskan 70x7 lipat ANAK-ANAK ALLAH “Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.” (Kejadian 4:26) ADAM ADAM SET KAIN ENOS KENAN Ketujuh HENOKH IRAD Hawa memiliki iman bahwa Pembebas akan MAHALALEEL YARED turunan sejak Adam MEHUYAEL METUSAEL datang melalui keturunan Set (Kej 4:25). HENOKH LAMEKH METUSALAH YABAL Keturunan mesianis akan menjadi bagian dari LAMEKH YUBAL NUH TUBAL-KAIN garis keturunan Set. Keturunan Set (anak-anak Allah) dan Kain (anak- anak manusia) jelas berbeda sejak Enos (Kej 6:1-2). Keturunan Kain semakin jauh dari Allah, tetapi keturunan Set mencoba untuk mendekat kepada-Nya. Henokh juga merupakan bagian dari generasi ketujuh sejak Adam. Tapi pengalamannya sangat berbeda dengan sepupunya Lamekh. Kita adalah anak-anak Allah. Mari kita meniru Henokh dan berjalan setiap hari bersama-Nya (Kej 5:22). “Satu-satunya perlindungan melawan kejahatan adalah tinggalnya Kristus dalam hati melalui iman dalam kebenaran-Nya. Karena sifat mementingkan diri yang ada di dalam hati kitalah pencobaan berkuasa atas kita. Tetapi apabila kita melihat kasih Allah yang besar, sifat mementingkan diri tampak kepada kita dalam sifatnya yang mengerikan dan menjijikkan, dan kita ingin supaya itu dibuangkan dari dalam jiwa. Apabila Roh Kudus memuliakan Kristus, hati kita dilembutkan dan tunduk, pencobaan kehilangan kuasanya dan kasih karunia Kristus mengubah tabiat.”
E. G. W. (Thoughts From the Mount of Blessing, cp. 5, p. 118)