Latar Belakang Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh Akhaya (2 Korintus 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2 Korintus 1:1, 2 Korintus 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat. Penerima Surat 1. Jemaat Allah di Korintus dan, 2. Semua orang percaya yang di Akhaya (1:1) Pembawa surat : Titus (2 Kor 8:16-17) Diperkirakan surat dikirimkan dalam dua kali pengiriman, yang pertama 2 Korintus 1- 9, kemudian 2 Korintus 10-13. Pengiriman ini secara terpisah dan disatukan setelahnya Letak Geografis/sejarah - Akhaya adalah nama Provinsi Romawi di Yunani yang terletak di selatan provinsi Makedonia. Korintus dan Atena adalah kota-kota yang paling penting di provinsi ini. - Kota Korintus zaman Paulus dan kawan-kawan sekerjanya, dibangun sebagai koloni Romawi sekitar tahun 44 SM oleh Caesar Julius (Kisah 18:1-17). - Kota itu ditempati oleh para mantan tentara Romawi, dan pada tahun 27 SM menjadi ibu kota Akhaya. Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2 Korintus : 1. Setelah beberapa kali berhubungan dengan jemaat di Korintus (1 Kor 1:11; 1 Kor 5:9; 1 Kor 7:1) maka paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus dan dikirimkan kepada jemaat itu pada awal tahun 55/56). 2. Berikut, Paulus menyeberangi laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini antara 1 dan 2 Korintus (2 korintus 13:1-2) kunjungan ini merupakan satu kunjungan yang tidak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu (2 Kor 2:1-2). 3. Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para penentangnya di Korintus itu masih mayerang pribadinya dan wewenang kerasulannya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus. Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2 Korintus :
4. Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus
menulis surat 2 Korintus dari Makedonia pada akhir tahun 56. 5. Surat ini memberikan gambaran tentang hubungan pribadi Paulus dengan jemaat di Korintus, khususnya bagaimana ia mencoba menjawab semua serangan terhadapnya. Meskipun banyak yang mendukungnya, sebagian orang menantang wewenangnya sebagai seorang rasul. Sejumlah orang mengkritik cara dia berbicara dan menulis, dan yang lainnya menganggap bahwa ia kurang bersahabat dan komentar-komentarnya terlalu keras (2 Korintus 12: 11-12) Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2 Korintus :
6. Segera sesudah itu, Paulus mengadakan
perjalanan ke Korintus lagi (2 Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan (Kisah 20:1-3). Dari situ ia menulis kitab Roma. Penulis danWaktu Penulisan Penulis : Rasul Paulus Surat 2 KORINTUS ditulis sekitar akhir tahun 56 M. TUJUAN PENULISAN • Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang Korintus. 1. Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka. 2. Ia menulis untuk menangtang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya. TUJUAN PENULISAN 3. Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali wewenang kerasulannya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut. Kitab 2 Korintus juga berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang. Kitab 2 Korintus juga berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungan rasul Paulus yang berikutnya yakni kunjungan ketiga. Isi kitab 2 Korintus: Kitab 2 Korintus terdiri dari 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari kitab 1 Korintus. Didalam kitab 2 Korintus kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagai Rasul Yesus Kristus. Kitab 2 Korintus berisi Filsafat teologi yang paling lengkap dalam Perjanjian Baru mengenai penderitaan Kristen (2 Kor 1:3-11; 4:7-18; 6:3- 10;11:23-30; 12:1-10) Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama. 1. Pada bagian pertama (Pasal 1-7; 2 Korintus 1:1-7:16), Paulus memulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan Allah kepadanya di tengah- tengah penderitaannya untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 2 Korintus 3:1-6:10, Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam Perjanjian Baru mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2 Korintus 6:11-7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah menentang wewenangnya (2 Korintus 7:1-16) Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama. 2. Di pasal 8 dan 9 (2 Kor 8:1-24 dan 2 Kor 9:1-15), Paulus menasehati Jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah menyubangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem. 3. Pada pasal 10 sampai 13 (2 Kor 10:1-13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasinya, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam Perjanjian Baru (2 Kor 13:14) EKSEGESIS 2 Korintus 12:4 “ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.” Dalam ayat ini Paulus menekankan penglihatannya sehubungan dengan tingkat ketiga dari sorga yang disebutnya Firdaus, yang tidak dapat diungkapkannya dengan ucapan manusia, dan hal ini baginya merupakan pernyataan yang kuat dari Allah yang menyatakan dia adalah seorang Rasul- Nya. Firdaus -“Firdaus” adalah Keadaan semula di mana Allah langsung hadir pada manusia (Kejadian 2-3) (Kamus Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia) - Kata “Firdaus” berasal dari kata Persia “pardes” yang berarti “taman” atau “kebun” dalam Alkitab Perjanjian Lama terdapat dalam Nehemia 2:8, Pengkotbah 2:5 dan Kidung Agung 4:13. - Dalam Perjanjian Baru Firdaus diartikan sorga , tempat kemuliaan orang-orang yang telah meninggal dalam Yesus namun akan dibangkitkan kembali ketika Yesus Kristus datang kembali (Lukas 23:43, 2 Korintus 12:14, Wahyu 2:7) - Dalam Kamus bahasa inggris Indonesia Firdaus disebut Paradise yang artinya Sorga, yakni tempat kemuliaan orang- orang yang beriman bersama Pencipta. GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS
• Pendahuluan dan Salam ucapan syukur (2 Kor 1:1-11)
I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat Yang Setia (2 Kor 1:12-7:16 A. Penyangkalan Atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan (Berpendirian tidak tetap) (2 Korintus 1:12-22) B. Penjelasan Mengenai Perubahan Perjalanannya (2 Kor 1:23-2:17) C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya (2 Kor 3:1-6:10) 1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru (2 Kor 3:1-18) 2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran (2 Kor 4:1-6) 3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi (2 Kor 4:7-5:10) 4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan (2 Kor 5:11- 6:10) GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS
II. Pengumpulan uang bagi Orang Kristen di Yerusalem
Yang membutuhkan Bantuan (2 Kor 8:1-9:15) A. Sifat Kemurahan Hati Kristen (2 Kor 8:1-15) B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang itu (2 Kor 8:16-24) C. Himbauan untuk Tanggapan yang Segera (2 Kor 9:1-5) D. Himbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati (2 Kor 9:6-15) GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS
III. Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat
Yang Melawan (2 Kor 10:1-13:10) A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan (2 Kor 10:1-18) B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya (2 Kor 11:1-12:8) 1. Minta Maaf Terhadap Nada Meyombongkan diri (2 Kor 11:1-15) 2. Menegaskan bahwa ia Tidak lebih rendah daripada para Penganut Yudaisme (2 Kor 11:16-12:10)—Kebesaran Hati Paulus 3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya (2 Kor 12:11-18) C. Kunjungan Ketiga yang mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan (2 Kor 12:19-13:10) 1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus (2 Kor 12:19-21) 2. Ketetapan Hati untuk Bersifat Teguh (2 Kor 13:1-10)
• Penutup (2 Kor 13:11-14)
APLIKASI: “Selalu mengucap syukur kepada Allah yang setia menghibur dalam setiap penderitaan dan dengan sukarela memberikan bantuan kepada orang yang memerlukannya serta bersedia menderita demi untuk mempertahankan kebenaran adalah jalan untuk menuai kemuliaan” KESIMPULAN Melalui Kitab 2 Korintus jelaslah bahwa Paulus adalah Rasul Tuhan Yesus yang sah. Sebab yang memilih dia menjadi Rasul adalah Tuhan Yesus Kristus, dan mengenai hal itu ia tidak berdusta. Rasul Paulus juga memberitakan atau membela dirinya tidak untuk keuntungan dirinya sendiri, tetapi juga untuk keselamatan umat Tuhan.