Anda di halaman 1dari 24

2 KORINTUS

“Kemuliaan Melalui Penderitaan”


PDT. SAMUEL LAMBOK SIRAIT


Latar Belakang
Paulus menulis surat kiriman ini kepada
jemaat di Korintus dan kepada orang percaya
di seluruh Akhaya (2 Korintus 1:1), dengan
menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali
(2 Korintus 1:1, 2 Korintus 10:1). Setelah
mendirikan jemaat di Korintus selama
perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan
jemaat itu sering berhubungan karena
masalah dalam jemaat.
Penerima Surat
1. Jemaat Allah di Korintus dan,
2. Semua orang percaya yang di
Akhaya (1:1)
Pembawa surat : Titus (2 Kor 8:16-17)
Diperkirakan surat dikirimkan dalam dua kali pengiriman, yang pertama 2 Korintus 1-
9, kemudian 2 Korintus 10-13. Pengiriman ini secara terpisah dan disatukan setelahnya
Letak Geografis/sejarah
- Akhaya adalah nama Provinsi Romawi di Yunani
yang terletak di selatan provinsi Makedonia.
Korintus dan Atena adalah kota-kota yang paling
penting di provinsi ini.
- Kota Korintus zaman Paulus dan kawan-kawan
sekerjanya, dibangun sebagai koloni Romawi
sekitar tahun 44 SM oleh Caesar Julius (Kisah
18:1-17).
- Kota itu ditempati oleh para mantan tentara
Romawi, dan pada tahun 27 SM menjadi ibu
kota Akhaya.
Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2 Korintus :
1. Setelah beberapa kali berhubungan dengan jemaat di
Korintus (1 Kor 1:11; 1 Kor 5:9; 1 Kor 7:1) maka paulus
menulis surat 1 Korintus dari Efesus dan dikirimkan
kepada jemaat itu pada awal tahun 55/56).
2. Berikut, Paulus menyeberangi laut Aegea menuju
Korintus untuk menangani masalah yang berkembang
dalam jemaat. Kunjungan ini antara 1 dan 2 Korintus (2
korintus 13:1-2) kunjungan ini merupakan satu kunjungan
yang tidak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi
jemaat itu (2 Kor 2:1-2).
3. Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada
Paulus di Efesus bahwa para penentangnya di Korintus itu
masih mayerang pribadinya dan wewenang kerasulannya,
dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian
jemaat itu untuk menolak Paulus.
Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2 Korintus :

4. Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus


menulis surat 2 Korintus dari Makedonia pada akhir
tahun 56.
5. Surat ini memberikan gambaran tentang
hubungan pribadi Paulus dengan jemaat di Korintus,
khususnya bagaimana ia mencoba menjawab semua
serangan terhadapnya. Meskipun banyak yang
mendukungnya, sebagian orang menantang
wewenangnya sebagai seorang rasul. Sejumlah
orang mengkritik cara dia berbicara dan menulis,
dan yang lainnya menganggap bahwa ia kurang
bersahabat dan komentar-komentarnya terlalu keras
(2 Korintus 12: 11-12)
Urutan Latar Belakang penulisan Kitab 2
Korintus :

6. Segera sesudah itu, Paulus mengadakan


perjalanan ke Korintus lagi (2 Kor 13:1), dan
tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan
(Kisah 20:1-3). Dari situ ia menulis kitab
Roma.
Penulis danWaktu Penulisan
Penulis : Rasul Paulus
Surat 2 KORINTUS ditulis sekitar akhir
tahun 56 M.
TUJUAN PENULISAN
• Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan
orang Korintus.
1. Pertama, ia menulis untuk mendorong
mayoritas dalam jemaat di korintus yang tetap
setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
2. Ia menulis untuk menangtang dan
menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus
menerus berbicara menentang dia secara pribadi
dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan
kerasulannya dan untuk memutarbalikkan
beritanya.
TUJUAN PENULISAN
3. Ia juga menulis untuk menegur minoritas
dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh
para lawan Paulus dan yang terus-menerus
menolak wewenang dan tegurannya. Paulus
meneguhkan kembali wewenang
kerasulannya, menjelaskan motivasinya dan
memperingatkan mereka terhadap
pemberontakan yang lebih lanjut.
Kitab 2 Korintus juga berfungsi untuk
mempersiapkan jemaat secara keseluruhan
untuk kunjungannya yang akan datang.
Kitab 2 Korintus juga berfungsi
untuk mempersiapkan jemaat
secara keseluruhan untuk
kunjungan rasul Paulus yang
berikutnya yakni kunjungan
ketiga.
Isi kitab 2 Korintus:
Kitab 2 Korintus terdiri dari 13
pasal. Kitab ini merupakan
kelanjutan dari kitab 1 Korintus.
Didalam kitab 2 Korintus kita dapat
melihat kemurnian pelayanan Paulus
sebagai Rasul Yesus Kristus.
Kitab 2 Korintus berisi
Filsafat teologi yang paling
lengkap dalam Perjanjian
Baru mengenai penderitaan
Kristen
(2 Kor 1:3-11; 4:7-18; 6:3-
10;11:23-30; 12:1-10)
Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.
1. Pada bagian pertama (Pasal 1-7; 2 Korintus 1:1-7:16),
Paulus memulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas
penghiburan yang dikaruniakan Allah kepadanya di tengah-
tengah penderitaannya untuk Injil, memuji jemaat Korintus
karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius
sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan
dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 2 Korintus
3:1-6:10, Paulus menyumbangkan pengertian yang paling
luas dalam Perjanjian Baru mengenai sifat yang benar dari
pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan
dari dunia ini (2 Korintus 6:11-7:1) dan mengungkapkan
sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan
banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah
menentang wewenangnya (2 Korintus 7:1-16)
Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.
2. Di pasal 8 dan 9 (2 Kor 8:1-24 dan 2 Kor 9:1-15), Paulus
menasehati Jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan
hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah
menyubangkan persembahan yang telah dikumpulkannya
untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
3. Pada pasal 10 sampai 13 (2 Kor 10:1-13:13), nada surat
berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya
dengan menguraikan panggilannya, kualifikasinya, dan
penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan
ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal
rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian
mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia
sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus
dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung
Trinitas dalam Perjanjian Baru (2 Kor 13:14)
EKSEGESIS
2 Korintus 12:4
“ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar
kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh
diucapkan manusia.”
Dalam ayat ini Paulus menekankan penglihatannya
sehubungan dengan tingkat ketiga dari sorga yang
disebutnya Firdaus, yang tidak dapat
diungkapkannya dengan ucapan manusia, dan hal
ini baginya merupakan pernyataan yang kuat dari
Allah yang menyatakan dia adalah seorang Rasul-
Nya.
Firdaus
-“Firdaus” adalah Keadaan semula di mana Allah
langsung hadir pada manusia (Kejadian 2-3)
(Kamus Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia)
- Kata “Firdaus” berasal dari kata Persia “pardes” yang
berarti “taman” atau “kebun” dalam Alkitab Perjanjian
Lama terdapat dalam Nehemia 2:8, Pengkotbah 2:5 dan
Kidung Agung 4:13.
- Dalam Perjanjian Baru Firdaus diartikan sorga , tempat
kemuliaan orang-orang yang telah meninggal dalam Yesus
namun akan dibangkitkan kembali ketika Yesus Kristus
datang kembali (Lukas 23:43, 2 Korintus 12:14, Wahyu 2:7)
- Dalam Kamus bahasa inggris Indonesia Firdaus disebut
Paradise yang artinya Sorga, yakni tempat kemuliaan orang-
orang yang beriman bersama Pencipta.
GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS

• Pendahuluan dan Salam ucapan syukur (2 Kor 1:1-11)


I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat Yang Setia
(2 Kor 1:12-7:16
A. Penyangkalan Atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan (Berpendirian tidak tetap)
(2 Korintus 1:12-22)
B. Penjelasan Mengenai Perubahan Perjalanannya (2 Kor 1:23-2:17)
C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya (2 Kor 3:1-6:10)
1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru (2 Kor 3:1-18)
2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran (2 Kor 4:1-6)
3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi (2 Kor 4:7-5:10)
4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan (2 Kor 5:11-
6:10)
GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS

II. Pengumpulan uang bagi Orang Kristen di Yerusalem


Yang membutuhkan Bantuan (2 Kor 8:1-9:15)
A. Sifat Kemurahan Hati Kristen (2 Kor 8:1-15)
B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang itu (2 Kor 8:16-24)
C. Himbauan untuk Tanggapan yang Segera (2 Kor 9:1-5)
D. Himbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati (2 Kor 9:6-15)
GARIS-GARIS BESAR KITAB 2 KORINTUS

III. Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat


Yang Melawan (2 Kor 10:1-13:10)
A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan (2 Kor 10:1-18)
B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya (2 Kor 11:1-12:8)
1. Minta Maaf Terhadap Nada Meyombongkan diri (2 Kor 11:1-15)
2. Menegaskan bahwa ia Tidak lebih rendah daripada para Penganut
Yudaisme (2 Kor 11:16-12:10)—Kebesaran Hati Paulus
3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya (2 Kor 12:11-18)
C. Kunjungan Ketiga yang mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
(2 Kor 12:19-13:10)
1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus (2 Kor 12:19-21)
2. Ketetapan Hati untuk Bersifat Teguh (2 Kor 13:1-10)

• Penutup (2 Kor 13:11-14)


APLIKASI:
“Selalu mengucap syukur kepada Allah yang
setia menghibur dalam setiap penderitaan
dan dengan sukarela memberikan bantuan
kepada orang yang memerlukannya serta
bersedia menderita demi untuk
mempertahankan kebenaran adalah jalan
untuk menuai kemuliaan”
KESIMPULAN
Melalui Kitab 2 Korintus jelaslah bahwa
Paulus adalah Rasul Tuhan Yesus yang
sah. Sebab yang memilih dia menjadi
Rasul adalah Tuhan Yesus Kristus, dan
mengenai hal itu ia tidak berdusta.
Rasul Paulus juga memberitakan atau
membela dirinya tidak untuk
keuntungan dirinya sendiri, tetapi juga
untuk keselamatan umat Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai