NIM : 2019105
1 Tesalonika .
Penulis
Rasul paulus
Penerima
Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika adalah salah satu kitab yang
sebenarnya merupakan suatu surat (yang pertama dari dua surat) kepada jemaat di
kota Tesalonika yang termuat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen
Waktu
Surat ini diyakini ditulis di permulaan tahun 50 M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun
48-49, atau tahun 50-51
Tempat
Para pakar Perjanjian Baru meyakini bahwa Rasul Paulus menulis surat ini dari
kota Korintus, meskipun ada informasi yang ditambahkan di beberapa naskah kuno
(misalnya, Codex Alexandrinus, Codex Mosquensis I, dan Codex Angelicus) yang
menyatakan Paulus menulisnya di kota Atena] setelah Timotius kembali
dari Makedonia dengan kabar mengenai keadaan gereja di Tesalonika (Kisah Para Rasul
18:1-5; 1 Tesalonika 3:6).
Tujuan
Karena Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dengan tiba-tiba karena
penganiayaan, orang yang baru bertobat itu hanya menerima sedikit
pendidikan mengenai kehidupan Kristen. Ketika Paulus mengetahui dari
Timotius mengenai keadaan mereka saat itu, dia menulis surat ini
(2) untuk mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan dan kehidupan yang
saleh, dan
Latar belakang
Salam (1:1)
Doa Ucapan Syukur (1:2-3)
Kenang-kenangan Tesalonika (1:4-2:16)
o Jawaban untuk Jemaat Tesalonika (1:4-10)
o Pengajaran Injil di Tesalonika (2:1-16)
Motif-motif si Pengkhotbah (2:1-6)
Upah si Pengkhotbah (2:7-9)
Perilaku si Pengkhotbah (2:10-12)
Pesan si Pengkhotbah (2:13)
Penganiayaan (2:14-16)
Hubungan Paulus dengan Jemaat Tesalonika (2:17-3:13)
o Keinginan Paulus untuk Kembali (2:17-18)
o Paulus Bersukacita (2:19-20)
o Misi Timotius (3:1-5)
o Laporan Timotius (3:6-8)
o Kepuasan Paulus (3:9-10)
o Doa Paulus (3:11-13)
Nasihat Kehidupan Orang Kristen (4:1-12)
o Umum (4:1-2)
o Kesucian Seksualitas (4:3-8)
o Kasih Persaudaraan (4:9-10)
o Upah Kehidupan Seseorang (4:11-12)
Masalah-masalah yang berkaitan dengan Parousia (4:13-5:11)
o Orang-orang Percaya yang Mati sebelum Parousia (4:13-18)
o Masa Parousia (5:1-3)
o Masa Depan (5:4-11)
Nasihat Umum (5:12-22)
2 Tesalonika
Penulis
Penerima
Jemaat di Tesalonika
Waktu
Surat ini umumnya diyakini ditulis antara tahun 50-51 M. Pendapat lain memberi perkiraan
tahun 48-49.
tempat
Rasul Paulus dan kedua rekan sekerjanya yakni (Silwanus dan Timotius) menulis surat ini
dari kota Korintus.
Tujuan
(2) menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari
nafkah; dan
Latar belakang
Iman orang-orang Kristen di Tesalonika bertumbuh secara luar biasa, kasih mereka terhadap
satu sama lain bertambah, dan mereka terus dengan setia menanggung penindasan dan
kesengsaraan. Oleh karena itu, seperti dalam surat pertamanya, rasul Paulus memuji mereka
dan menganjurkan mereka untuk tetap berdiri teguh.—2Tes 1:3-12; 2:13-17.
Akan tetapi, beberapa orang di sidang memiliki pendapat yang keliru bahwa kehadiran Yesus
Kristus sudah sangat dekat. Mungkin bahkan surat yang disangka ditulis oleh Paulus
dianggap menunjukkan bahwa ”hari Yehuwa sudah tiba”. (2Tes 2:1, 2) Bisa jadi itulah
sebabnya sang rasul mengemukakan keaslian suratnya yang kedua, dengan mengatakan,
”Salam dariku, Paulus, yang ditulis dengan tanganku sendiri, yang adalah tanda dalam setiap
surat; beginilah caraku menulis.” (3:17) Karena tidak ingin saudara-saudara disesatkan
sehingga menerima ajaran yang salah, Paulus memperlihatkan bahwa ada peristiwa-peristiwa
lain yang harus terjadi sebelum hari Yehuwa datang. Ia menulis, ”Hari itu tidak akan datang
sebelum kemurtadan datang dan manusia pelanggar hukum disingkapkan.”—2:3.
Suatu problem yang sudah ada sebelumnya di sidang ini masih perlu diperhatikan. Dalam
surat pertamanya kepada orang Tesalonika, Paulus telah memberi tahu mereka, ”Kami
menasihati kamu, saudara-saudara, agar . . . menetapkan tujuan untuk hidup dengan tenang,
memperhatikan urusanmu sendiri dan bekerja dengan tanganmu, sebagaimana yang kami
perintahkan kepadamu; sehingga kamu dapat berjalan dengan sopan sehubungan dengan
orang-orang di luar dan tidak membutuhkan apa pun.” (1Tes 4:10-12) Ada orang-orang di
dalam sidang yang tidak mencamkan nasihat ini. Karena itu Paulus menyuruh orang-orang
demikian untuk bekerja dengan tenang dan makan makanan yang mereka peroleh sendiri
serta menambahkan, ”Namun jika seseorang tidak taat kepada perkataan kami melalui surat
ini, tandailah orang ini, jangan bergaul lagi dengannya, agar dia menjadi malu. Namun jangan
menganggap dia sebagai musuh, melainkan teruslah peringatkan dia sebagai saudara.”—2Tes
3:10-15.
Isi