Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR PERJANJIAN BARU

Dosen :
Donny Bla bla bla

Disusun Oleh :

Nama : Parasian Silitonga


Judul Tugas : Survei Kitab I Tesalonika
NIM :
Jenjang : Stratum 2
Program Studi : Theologi
Penulis
Surat ini ditulis tidak lama sesudah Paulus berada di Akhaya pada perjalanan kedua. Surat ini ditulis
atas nama Paulus, Silwanus, dan Timotius. Tetapi yang menulis sesungguhnya ialah Paulus, kendati
digabungkannya kedua teman-temannya itu dengan dirinya, yang baru turut dengan dia dalam
pekerjaan penginjilan di Tesalonika.

Tahun Penulisan dan Penerima


Umumnya diperkirakan bahwa surat ini adalah surat Paulus yang paling pertama dan kemungkinan
ditulis dari Korintus antara 49 dan 54 S.M, beberapa bulan setelah suratnya yang pertama kepada
jemaat Tesalonika.

Tujuan Penulisan
Awalnya, Timotius dan Silwanus (Silas) membawa berita dari jemaat di Tesalonika, mengenai
kemajuan di Tesalonika. Jemaat di Tesalonika setia dalam iman mereka, walaupun mereka
mengalami banyak penderitaan. Namun, masih ada kelemahan dari kehidupan mereka yang lama.
Tetapi maksud Paulus yang utama ialah untuk mengoreksi salah paham mereka mengenai
kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Mereka kira bahwa anak-anak Tuhan yang sudah meninggal
dunia tidak mempunyai bagian lagi dalam peristiwa kedatangan Tuhan yang keduakalinya. Itulah
sebabnya Paulus menguraikan hal itu dengan sejelas-jelasnya dalam surat Tesalonika I ini. Dari
tuturan ini dapat disimpulkan maksud Paulus dengan mudah yaitu ia mau menghiburkan dan
menguatkan jemaat dalam penindasan, memberi penjelasan tentang soal-soal yang meragukan
anggota-anggota jemaat, yakni hal-hal yang berkisar pada kedatangan Kristus kedua kalinya.
Adapun tujuan lainnya adalah untuk mengungkapkan sukacita Paulus tentang keteguhan iman dan
ketekunan jemaat Tesalonika di tengah-tengah penganiaayaan, untuk mengajar mereka lebih jauh
tentang kekudusan dan kehidupan yang saleh dan untuk menerangkan beberapa kepercayaan,
khususnya mengenai status orang percaya yang telah mati sebelum Kristus datang kembali.

Tema Utama

Ini adalah surat Paulus yang paling pribadi dibandingkan denga surat-suratnya yang lain. Surat ini
tidak bersifat doktrin atau bantahan terhadap pengajaran lain. Hal ini dikarenakan ini dari surat ini
yang peling utama berisikan pujian, kenangan pribadi, konseling dan nasihat dari rasul Paulus
kepada jemaat Tesalonika.
Latar Belakang Penulisan

Hampir sejak awal sidang jemaat penerima surat Satu Tesalonika mengalami penindasan. Setibanya
di Tesalonika, selama tiga Sabat Paulus mengabar di sinagoga di sana. Sejumlah besar orang
menjadi orang percaya, dan sebuah sidang didirikan. Akan tetapi, orang-orang Yahudi yang fanatik
menggerakkan massa untuk melakukan kekerasan. Karena tidak menemukan Paulus dan Silas di
rumah Yason, massa menyeret Yason dan beberapa saudara lainnya ke hadapan para penguasa kota
dengan tuduhan menghasut. Hanya setelah memberikan ”cukup jaminan”, Yason dan kawan-kawan
dibebaskan. Oleh karena itu, saudara-saudara mengutus Paulus dan Silas ke Berea pada malam hari,
tampaknya untuk kepentingan sidang dan keselamatan kedua pria itu.

Setelah itu, selain penindasan yang terus berlangsung sidang ini tampaknya sangat berdukacita
karena kehilangan satu (atau beberapa) dari antara mereka dalam kematian. Paulus menyadari
tekanan yang menimpa sidang yang baru ini dan sangat mengkhawatirkan akibatnya, maka ia
mengutus Timotius untuk menghibur dan menguatkan orang Tesalonika. Sebelumnya sang rasul
telah dua kali berupaya untuk mengunjungi mereka.

Ketika menerima laporan Timotius yang membesarkan hati mengenai kesetiaan dan kasih orang
Tesalonika, Paulus pun bersukacita. Akan tetapi, mereka membutuhkan anjuran dan nasihat lebih
jauh untuk menolak kelemahan-kelemahan daging. Itulah sebabnya, selain memuji orang
Tesalonika karena telah bertekun dengan setia dan menghibur mereka dengan harapan kebangkitan,
Paulus menasihati mereka agar terus mengikuti haluan yang diperkenan Allah dan melakukannya
dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Sang rasul antara lain menasihati mereka untuk menjauhkan
diri dari percabulan, saling mengasihi dengan lebih bersungguh-sungguh, bekerja dengan tangan
mereka, tetap bangun secara rohani, menghargai orang-orang yang bekerja keras di antara mereka,
’memperingatkan orang yang tidak tertib, dengan perkataan menghibur jiwa-jiwa yang tertekan,
mendukung orang yang lemah, berpanjang sabar terhadap semua orang’, dan ’menjauhkan diri dari
setiap bentuk kefasikan.
Struktur Penulisan Surat I Tesalonika
PERTUMBUHAN SUATU JEMAAT BARU
1. Ucapan Salam 1:1
2. Keadaan Jemaat 1:2-10
Sifat Jemaat 1:3
Pemilihan Jemaat 1:4-7
Reputasi Jemaaat 1:8-10
3. Hubungan Apostolik dengan Jemaat 2:1-3:13
Pembinaan Paulus atas Jemaat 2:1-12
Penerimaan Paulus oleh Jemaat 2:13-16
Keprihatinan Paulus bagi Jemaat 2:17, 3:10
Doa Paulus bagi Jemaat 3:11-13
4. Persoalan di dalam Jemaat 4:1-5:11
Persoalan Moralitas Seksual 4:1-8
Persoalan Tingkah Laku Sosial 4:9-12
Persoalan tentang Kematian 4:13-18
Persoalan tentang Zaman dan Masa 5:1-11

Anda mungkin juga menyukai