Anda di halaman 1dari 20

Ariel Frans Xanta

1977101003

Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama


BAB I
Latar Belakang
I. ILMU BUMI PERJANJIAN LAMA
A. Daerah Timur Kuno
Daerah kejadian-kejadian Perjanjian Lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan
delta/beting sungai Nil, semenanjung Sinai, Negara-negara Palestina, Fenisia, Aram (Siria), lembah-
lembah singai Efrat. Tigris, dan Negara Persia (Iran). Sekarang seluruh daerah yang luas itu disebut
“Sabit Subur” (Fertile Crescent).

B. Palestina
Tanah palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai Batas dan
Padang Gurun Arab sebagai batas Timur. Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti,
tetapi kira-kira sesuai dengan ucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian lama, yaitu “dari
Dan sampai Bersyeba’’. Nama “Palestina” berasal dari nama “Filistin” sebab orang-orang itu
menduduki dataran pantai.
1.Sifat Umum
Pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara gunung-gunung itu,terdapat
lembah-lembah yang cukup subur .
2.Bagian-bagian Umum
Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang dengan arah Utara-Selatan.
a) ”Dataran pantai “, yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.
b) ”Pegunungan Tengah”, yang mulai dari Libanon dan Mengarah terus ke padang gurun
selatan, dengan Datar Esdralon (Yizreel) di pertengahannya.
c) ”Lembah Yordan”, termasuk Laut Galilea dan Laut Mati.
d) ”Pegunungan Timur”, mulai dari G. Hermon sampai ke tanah Moab.
e) ’’Dataran Esdralon’’ letaknya di antara Galilea dan Samaria; pegunungan Galilea sebagai
batas Utara, pegunungan Karmel sebagai batas Barat-daya, dan pegunungan Gilboa sebagai
batas timur.
f) ’’Letak Kota Yerusalem’’ terletak 700 m di atas permukaan laut, di daerah pegunungan
Yudea.
II. SEJARAH PERJANJIAN LAMA

A. Zaman dari Adam Sampai Abraham


Perlu dikatakan terlebih dahulu bahwa keterangan/ data-data tentang penentuan waktu dalam zaman
ini sangat kurang sekali. Mengenai hal ini perlu disadari bahwa Alkitab tidak dimaksudkan untuk
menjadi suatu catatan kronologis (berturut-turut) yang teliti, mulai dari penciptaan dan
seterusnya.Tujuan Alkitab ialah untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berhubungan
dengan tindakan-tindakan Allah terhadap manusia _ misalnya penciptaan manusia yang pertama,
dan selanjutnya urusan Allah dengan manusia, pertama-tama secara umum/menyeluruh, kemudian
melalui satu bangsa , yaitu Israel.

B. Zaman Patriakh-patriakh (kira-kira th.2000_1400 B.C.)


Waktu kejadian-kejadian yang diceritakan dalam Kej. 12-15 tentang para Patriakh tidak dapat
ditentukan dengan pasti. Oleh sebab itu, tidak ada kemungkinan untuk mencocokkan waktu-waktu
bersejarah dari bangsa lain dengan masa Patriakh-patriakh Israel. Untuk mencoba menentukan
waktu yang lebih pasti untuk Abraham, cara yang biasanya dipakai ialah menghitung ke belakang
mulai dari waktu Keluaran bani Israel dari Mesir.

C. Peristiwa Keluaran
Di sini pun juga perlu diakui adanya beberapa pendapat yang berlainan. Pendapat-pendapat itu
rupanya dapat digolongkan demikian:
1.peristiwa Keluaran terjadi kira-kira th.1450 B.C.
2.Peristiwa Keluaran terjadi kira-kita th.1290 B.C.

D. Zaman Hakim-hakim (kira-kira th.1400_1050 B.C.)


Masa Hakim-hakim ini memang merupakan zaman yang gelap dalam sejarah Israel. Sifat umum
zaman tersebut dapat diringkaskan dengan suatu ucapan dari Hakim-hakim 17:6 “setiap orang
berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri”. Walaupun demikian, beberapa kali Tuhan
membangkit seorang Hakim untuk memerintah, memimpin dan menolong rakyat Israel supaya
dapat lepas dari tangan musuhnya. Walaupun ini boleh disebut zaman kemurtadan, namun masih
terdapat beberapa orang yang beriman. Kisah yang indah itu mengenai Rut, Naomi dan Boas yang
terjadi pada waktu ini mengingatkan kepada para pembaca bahwa pada setiap waktu ada orang yang
percaya kepada Tuhan, walaupun di tengah-tengah masa kegelapan.
E. Zaman Kerajaan Bersatu (kira-kira th.1050_931 B.C.)
Zaman ini adalah zaman yang paling gemilang dan makmur dalam sejarah Israel. Abad-abad
kegelapan dibawah pimpinan Hakim-hakim diganti dengan zaman keemasan ini. Dalam periode ini
Israel mencapai derajat tinggi diantara bangsa-bangsa tetangganya. Rakyatnya maju dalam ilmu
pengetahuan, kesusasteraan, pembangunan dan segala hal yang penting untuk perkembangan yang
baik. Sebelum itu, bangsa Israel merupakan suatu “teokrasi”; artinya, Israel diperintah langsung
oleh Tuhan (bhs.Yunani “Theos”) melalui seorang pemimpin yang dipilih /ditunjuk oleh Tuhan
sendiri, yaitu raja Saul, Daud dan Salomo.

F. Zaman Kerajaan Terpisah (kira-kira th.930_586 B.C.)


Ketika Salomo meninggal, Rehabeam anaknya menjadi raja (kira-kira th. 930 B.C.). akan tetapi
suku-suku di Israel bagian Utara, dipimpin oleh Efraim sebagai suku yang terbesar, memberontak
dan mendirikan kerajaannya sendiri dengan Yerobeam sebagai rajanya. Perpecahan kerajaan itu
disebabkan oleh :
1.Perasaan iri hati dari suku-suku Utara karena pusat penyembahan Tuhan pindah dari tempat-
tempat tradisional, seperti Betel dan Dan di bagian Utara, ke Bait Suci yang baru didirikan di
Yerusalem, di bagian Selatan.
2.Pajak yang sangat berat, yang dipungut oleh raja Salomo untuk membiayai program
pembangunannya serta penghidupan istananya, kemudian diteruskan oleh Rehabeam walaupun
rakyat Israel telah minta supaya pajak itu diringankan.
3.Orang-orang saleh di Israel merasa tersinggung karena raja Salomo membiarkan hal
penyembahan berhala yang dibawa oleh isteri-isterinya.
4.Suku-suku Utara sebenarnya belum betul-betul dipersatukan dengan suku-suku Selatan. Bahwa
mereka kelihatan seolah-olah sudah menjadi satu dibawah pimpinan Daud disebabkan hanya karena
mereka terpaksa kerja-sama untuk melawan musuh-musuh dari luar, bukan karena mereka
mempunyai perasaan persatuan yang sungguh-sungguh. Maka dengan adanya kepemimpinan
Negara yang lemah dibawah raja Rehabeam, terjadinya suatu perpecahan sudah hampir pasti.
Selama masa kerajaan terpisah, baik di Yehuda maupun di Israel, ada beberapa nabi yang dibangkit
oleh Tuhan untuk menyampaikan Firman-Nya kepada raja dan rakyat kedua kerajaan tersebut.
Diantaranya, beberapa nabi yang terkemuka adalah sebagaimana berikut:
Kerajaan Israel:
1.Elia
2.Elisa
3.Amos
4.Hosea

Kerajan Yehuda:
1.Yoel
2.Yesaya
3.Mikha
4.Nahum
5.Zefanya
6.Habakuk
7.Yeremia

G. Zaman Pembuangan di Babel dan pengembalian ke tanah Israel


(periode sesudah th.587 B.C.)
Masa pembuangan ini dimaksudkan oleh Tuhan sebagai hukuman atas dosa dan kejahatan orang-
orang Yehuda, supaya mereka mengoreksi diri dan menaati perintah-perintah Tuhan. Mereka tidak
diperhambakan, malah mereka bebas untuk melakukan segala kebiasaan umum, misanya dalam
bidang agama dan perdagangan. Banyak di antara mereka menjadi kaya dan ada lagi mereka yang
memperoleh jabatan pemerintahan yang tinggi.

Nabi-nabi yang terkemuka di Babel


1.Yehezkiel
Seorang imam dan nabi, dia memperkuat iman umat Yehuda dengan meyakinkan mereka bahwa
Tuhan tidak meninggalkan mereka.
2.Daniel
Dia memperoleh suatu kedudukan yang sangat penting dalam pemerintah Babel. Dengan tulus hati,
dia bernubuat dan berusaha sekuat tenaganya untuk memimpin rakyat Yehuda kembali kepada
Tuhan.
Hasil-hasil baik dari pembuangan rakyat Yahudi:
1.”monotheisme” ditegakkan. Karena pengalaman ini, maka umat Yahudi berpaling dari
penyembahan berhala dan “polytheisme”. Sejak zaman itu orang Yehuda hanya menyembah dan
berbakti kepada Allah yang Mahaesa.
2. Mereka menjadi amat bersemangat dalam bidang pendidikan. Oleh sebab itu rumah sembahyang
sebagai pusat pendidikan merupakan suatu lembaga yang kokoh bagi rakyat Yahudi.
3. Mereka lebih menghormati Taurat Musa, dan pengetahuan tentang Hukum Allah mulai diketahui
lagi oleh rakyat Yehuda.
4. Mereka makin lama makin berharap akan kedatangan Mesias untuk melepaskan mereka dari
penderitaan yang mereka alami dalam pembuangan di Babel.

Pengembalian ke tanah Israel


Rombongan pertama yang kembali dari Babel ke tanah Yehuda di pimpin oleh seorang bernama
Sesbazar. Mereka meletakkan pondasi untuk pembangunan Bait Suci yang baru. Rombongan kedua
kembali ke tanah Yehuda, dipimpin oleh dua nabi Tuhan yang bernama Hagai dan Zakharia,
seorang pembesar bernama Zerubabel dan imam Besar Yesua.

Nabi-nabi yang terkemuka:


1.Hagai dan zakharia
2.Maleakhi

III. KESUSASTERAAN PERJANJIAN LAMA


1.Prosa biasa, termasuk juga silsilah-silsilah.
2.Prosa gaya cerita, kebanyakkan catatan-catatan/riwayat-riwayat historis yang kadang-kadang juga
mengandung kiasan.
3.Tulisan gaya puisi, yang dapat mengandung fakta dan khayalan, bayangan-bayangan tentang
realitas-realitas rohani, dan juga keterangan bersejarah.
4.Catatan-catatan hukum, yang merumuskan undang-undang dan hukuman atas pelanggarannya.
5.perkataan-perkataan berupa nasihat dan himbauan.
6.Syair dan Amsal.
7.Nubuat, termasuk penglihatan dan mimpi, perbuatan-perbuatan simbolis dan ramalan.
IV. PERKEMBANGAN AGAMA ISRAEL PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA
Pendahuluan
Teori yang berdasarkan hipotesa evolusi itu mengatakan bahwa oleh karena monoteisme merupakan
tingkatan agama yang tertinggi, maka perkembangan itu seharusnya terjadi pada zaman lebih
kemudian dalam sejarah Israel, yaitu sebagai titik akhir dari suatu proses perkembangan yang
dimulai dari politeisme.

Agama para Patriarkh


Walaupun riwayat-riwayat yang tercatat dalam kitab Kejadian memberi kesan bahwa nenek moyang
orang Ibrani telah menganut monoteisme, sudah jelas dari Yosua 24:2 bahwa sedikit-banyak mereka
menjalankan politeisme yang umum terdapat di Mesopotamia pada zaman itu.

Agama pada zaman Musa


Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman Musa merupakan asal-usul monoteisme yang sejati.
Peristiwa pentingnya adalah penyataan nama Tuhan “YHWH” Kepada Musa. Melalui nama
tersebut yang berarti “yang hadir secara aktip”, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada bangsa Israel
yang masih baru itu sebagai Allah yang hidup, yang mempunyai hubungan moral dan rohaniah yang
intim dengan mereka yang menaati perintah-perintah-Nya.

Agama Pada Zaman Kerajaan


Setelah zaman Hakim-hakim yang penuh dengan penyembahan berhala karena pengaruh bangsa-
bangsa Kanaan, terjadilah suatu perubahan radikal terhadap kehidupan agamawi orang-orang Israel.
Periode yang meliputi masa-masa pemerintahan raja Saul dan raja Daud dan bagian pertama masa
pemerintahan Salomo diwarnai oleh suatu rasa kesetiaan baru kepada Tuhan, disertai usaha yang
sungguh-sungguh untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala.

Para Nabi Perkembangan Yudaisme


Kerajaan Selatan (Yehuda) juga terombang-ambing antara kelalaian dalam dalam keagamaan dan
usaha-usaha untuk membaharui ibadah nasional serta menghapuskan penyembahan berhala.
Munculnya nabi-nabi yang menuliskan kesaksiannya mengakibatkan hidupnya kembali iman
kepercayaan yang berdasarkan perjanjian.
V. KANON PERJANJIAN LAMA
Kitab Suci Yahudi berupa 24 kitab yang diatur dalam tiga bagian besar:

Hukum Taurat ------- Kejadian


(“Torah”) Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan

Para Nabi Yosua


(“Nebhim”) Hakim-hakim
Samuel
Raja-raja Nabi-nabi yang terdahulu
----------------------------------------------------------------------------
Yesaya Nabi Nabi yang terkemudian
Yeremia
Yehezkiel
Nabi-nabi kecil (Hosea s/d Maleakhi)

Kitab-kitab/ Mazmur Pengkhotbah


Tulisan-tulisan Amsal Ester
(“Kethubhim”) Ayub Daniel
Kidung Agung Ezra (termasuk Nehemia)
Rut Tawarikh
Ratapan
BAB II

Kitab-kitab Pentateuch
Kitab Pentateukh adalah kitab yang banyak dipermasalahkan penulisannya. Pendapat tradisional
bahwa Musa adalah penulisnya mulai diragukan beberapa sarjana. Mereka adalah Spinoza (1650),
Asturk (1735), Eichorn (1780-an), Graf (1853, dengan teori JEDP-nya), Wellhausen (1876), dsb.
Semua keberatan di atas dapat diselesaikan dengan penafsiran Alkitab secara benar.
Isi Pentateukh secara ringkas adalah sbb:
• Kejadian: Penciptaan dan kejatuhan manusia dan sejarah manusia dari Adam sampai Yusuf.
• Keluaran: Pelepasan dari Mesir.
• Imamat: Penjelasan-penjelasan tentang tata cara ibadah.
• Bilangan: Sejarah perjalanan dari Sinai ke dataran Moab.
• Ulangan: ikhtisar hukum Taurat.

ISI PENTATEUCH SECARA RINGKAS


Setiap kitab dari Pentateuch mempunyai keistimewaannya sendiri walaupun juga merupakan bagian
dari sejarah yang mulai dari Penciptaan dan berakhir sampai dengan kematian Musa.
Kejadian_Penciptaan dan Kejatuhan Manusia, sejarah manusia dari Adam sampai dengan Yusuf .
Keluaran_Pelepasan dari Mesir.
Imamat_Penjelasan-penjelasan tentang ibadat.
Bilangan_Sejarah perjalanan dari Sinai ke dataran Moab.
Ulangan_Ikthisar Hukum Taurat.

Empat Tema Pokok


1.Hal Pemilihan
2.Hal Perjanjian
3.Hal Hukum
4.Hal Keluaran
KEJADIAN
Nama Kejadian artinya adalah “pada mulanya”. Kitab ini dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
bagian pendahuluan (pasal 1-11) mengisahkan sejarah manusia secara umum selama beberapa ribu
tahun dan bagian biografis (pasal 12--50) yang menyoroti Abraham dan keturunannya.
Ajaran kitab Kejadian adalah Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan Raja atas alam semesta,
penciptaan dunia adalah karya Allah, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dosa
membuat hubungan manusia dengan Allah terputus, janji keselamatan diberikan Allah pada pasal
3:15, dan tema pemilihan dan perjanjian.

Ringkasan:

Pendahuluan (fas 1-11)

a. Karya Penciptaan (fas. 1-2)

b. Kejatuhan Manusia (fas 3)

c. Sejarah manusia yang berdosa sampai Air Bah (fas 4-9)

d. Sejarah bangsa-bangsa pertama (fas 10-11)

Bagian Biografis

1. Abraham (12:1–25:18)

2. Ishak (25:18–28:9)

3. Yakub (28:10–36:43)

4. Yusuf (37:1–50:26)

Ajaran

 Allah

 Penciptaan

 Manusia

 Dosa

 Keselamatan

 Pemilihan dan Perjanjian


KELUARAN
Kitab Keluaran adalah sambungan kitab kejadian yang menerangkan hal hukum. Keluaran mencatat
sejarah perbudakan bangsa Israel di Mesir (pasal 1--12), pelepasan mereka dari Mesir (pasal 13-18),
dan orang Israel di gunung Sinai (pasal 19--40). Peristiwa-peristiwa penting kitab Keluaran adalah
penyataan Allah YHWH yang mengikatkan Diri pada manusia, Paskah pertama, pemberian hukum
di gunung Sinai, dan pendirian Kemah Suci.

Tujuan

Kitab keluaran merupakan sambungan antara riwayat-riwayat kitab kejadian dengan kitab-kitab
Pentateuch yang menerangkan hal hukum.

Peristiwa-peristiwa Penting

 Pernyataan nama Allah atau “Yehowah” – “AKU ADALAH AKU”

 Paskah yang pertama

 Pemberian hukum di gunung sinai

 Pendirian Kemah Suci

Ringkasan

 Orang Israel di Mesir (fas1-12)

 Orang Israel di padang gurun (fas 13-18)

 Orang Israel di Sinai (fas19-40)

Ajaran

 Pernyataan diri Allah

 Keselamatan

 Perjanjian

 Hukum

 Kemah Suci
IMAMAT
Kitab Imamat artinya “Kitab untuk orang Lewi”. Tetapi sebenarnya dimaksudkan bagi mereka yang
mengambil bagian aktif dalam pelayanan sebagai imam. Tujuan langsung kitab ini untuk
menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup
bangsa Israel. Susunan kitab Imamat adalah sebagai berikut: Peraturan-peraturan tentang
persembahan korban (pasal 1—7), Pelantikan Imamat (pasal 8—10), Undang-undang (pasal 11--
22), Hari-hari Raya (pasal 23), dan Peraturan lain-lain (pasal 24—27). Sedangkan ajaran kitab ini
adalah tentang Allah sebagai Tuhan yang Mahakuasa, hadir di tengah umat-Nya, dan Mahakudus,
menekankan sekali upacara-upacara ibadah, mengajarkan persembahan korban sebagai pendamaian
dosa, dan undang-undang umum yang menunjukkan segala aspek hidup Israel ada di bawah
pengamatan Tuhan.

Tujuan dan Keistimewaan

Tujuan langsung dari kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang
diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang Israel selaku umat Allah.

Ringkasan

I. Peraturan-peraturan persembahan korban (fas 1-7)

- Korban Bakaran (1:1-17; 6:8-13)

- Korban Sajian (2:1-16)

- Korban Keselamatan/Pendamaian (3:1-17)

- Korban penghapusan dosa dan Korban penebusan salah 4:1-- 6:7)

II. Pelantikan Imamat (fas 8-10)

III. Undang-undang (fas11-22)

- Peraturan-peraturan tentang haram dan halal

- Hari raya pendamaian

- Peraturan-peraturan tentang penyembelihan korban

- Peraturan-peraturan tentang hidup moral

- Peraturan-peraturan tentang Imamat


IV. Hari-hari raya (fas 23)

- Hari Sabat

- Hari Raya Paskah dan Roti Tidak Beragi

- Hari Raya Hasil Pertama

- Hari Raya Pentakosta

- Hari Raya Peniupan Serunai

- Hari Raya Pendamaian

- Hari Raya Pondok Daun

V. Peraturan lain-lain (fas 24-27)

Ajaran

 Allah

 Ibadah

 Persembahan Korban

 Undang-undang umum

BILANGAN
Kitab Bilangan menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum. Kitab ini
mengisahkan persiapan untuk berangkat dari Sinai (pasal 1—10:10), perjalanan bangsa Israel dari
Sinai ke perbatasan tanah Kanaan di Kadesy-Barnea (pasal 10:10—14:45). Kemudian kembali
mengembara selama kira-kira 40 tahun di padang gurun sampai tiba di dataran Moab (pasal 15—
27), dan kejadian-kejadian di dataran Moab di mana sekali lagi mereka bersiap untuk masuk ke
Kanaan (pasal 22—36). Ajaran kitab Bilangan adalah Allah yang mengatur kehidupan umat-Nya,
Dia suci ada-Nya, memimpin umat-Nya dengan cara yang jelas, adil, Mahasetia, dosa digambarkan
melalui mencobai Tuhan dan tidak percaya kepada-Nya, Tuhan menguji umat-Nya agar bersandar
pada-Nya, menunjuk pada Mesias yang akan datang, dan memberikan gambaran kehidupan
sebagian orang Kristen.
Tujuan

Berlainan dengan kitab Imamat, yang hampir seluruhnya bersifat legislatif (hukum), kitab Bilangan,
sama seperti kitab Keluaran, menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum.
Kitab ini mengisahkan perjalanan orang Israel dari Sinai (titik akhir kitab keluaran) ke perbatasan
tanah Kanaan di Kadesy-Barnea, kemudian kembali lagi mengembara di padang gurun selama
kurang lebih 40 tahun sampai tiba di dataran Moab, dimana mereka sekali lagi bersiap-siap untuk
masuk Kanaan.

Ringkasan

 Persiapan untuk berangkat dari Sinai

 Dari sinai ke Kadesy-Barnea

 Pengembaraan di padang gurun

 Kejadian-kejadian di dataran Moab

Ajaran

 Allah

- Dia mengurus dan mengatur kehidupan umat-Nya

- Dia suci ada-Nya

- Dia memipin umat-Nya

- Dia bersifat adil

- Dialah yang mahasetia

 Dosa

 Pengujian

 Mesias

 Kehidupan Kristen

ULANGAN
Tujuan kitab Ulangan adalah mempersiapkan bangsa Israel untuk masuk ke Kanaan bersama
pemimpin baru, Yosua. Musa mengumpulkan mereka dan menyampaikan beberapa khotbah.
Khotbah pertama (pasal 1:1—4:43) mengingatkan apa yang telah diperbuat Allah, khotbah kedua
(pasal 4:44—26:19) tentang hukum Allah, khotbah ketiga (pasal 27—30) berupa pembaharuan
perjanjian dengan Allah, dan pasal 31—34 menyampaikan kejadian-kejadian akhir sampai musa
meninggal. Ajaran kitab Ulangan adalah tentang Allah, Umat Allah, dan Penyembahan. Allah
adalah Yahweh yang membuat perjanjian dengan umat-Nya dan Dia bertindak dalam sejarah
bangsa Israel. Umat Allah dipilih karena kasih Allah dan janji-Nya kepada nenek moyang mereka
dan dikuduskan (dikhususkan). Walupun demikian, ketaatan pada hukum adalh cara umat
membalas kasih Tuhan. penyembahan yang dimaksud di kitab ini adalah berupa penyembahan yang
bersifat rohani dan pribadi.

Tujuan

Kitab ini berisikan khotbah Musa, yang bertujuan mengigatkan bangsa Israel akan perbuatan-
perbuatan Allah yang besar untuk menolong mereka, kemudia dia menggariskan renca Allah
tentang undang-undang dasar negara baru yang akan mereka bangun di kanaan, yaitu suatu
“teokrasi” yang dipimpin oleh dan berpusat pada Tuhan.

Ringkasan

 Khotbah yang pertama (fas 1:1-- 26:19)

 Khotbah yang kedua (fas 12-26)

 Khotbah yang ketiga (fas 27-30)

 Kejadian-kejadian Akhir (fas 31-34)

Ajaran

 Allah

 Umat Allah

 Penyembahan
BAB III

Kitab-Kitab Sejarah
Periode sejarah yang dikisahkan dalam kitab-kitab sejarah dimulai pada saat bangsa israel masuk ke
Kanaan dan berakhir pada pertengahan masa pembuangan di Babel (kira-kira tahun 1400 s/d 550
SM). Dalam riwayat sejarah dapat dibedakan empat pokok besar yaitu hal kerajaan, Firman yang
disampaikan oleh para nabi, Bait Suci di Yerusalem, dan hal ibadah.

YOSUA
Menurut tradisi Yahudi, penulis sebagian besar kitab ini adalah Yosua sendiri. kitab ini
mengkisahkan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, penaklukan Kanaan, sampai kematian
Yosua. Perintah Tuhan untuk menaklukan dan melenyapkan bangsa Kanaan merupakan tugas bagi
bangsa Israel untuk menghukum bangsa itu (Ul. 9:4) dan untuk menjaga kemurnian iman bangsa
Israel.
Susunan kitab Yosua adalah sebagai berikut: Masuk ke Kanaan (pasal 1--5), Penaklukan Kanaan
(pasal 6—12), Kanaan di bagi-bagi (pasal 13—22), dan perpisahan dengan Yosua (pasal 23—24).
Sedangkan ajaran dalam kitab Yosua adalah tentang kesetiaan Tuhan akan janji-Nya kepada bangsa
Israel, kekudusan Tuhan yang ditunjukkan melalui penghukuman-Nya atas penduduk Kanaan, dan
keselamatan yang dari Tuhan.

Tujuan

Kitab ini menceritakan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, melalui penaklukan tanah Kanaan,
sampai dengan kematian Yosua, dan bertujuan juga menyaksikan pula bagaimana Tuhan memang
memberkati bangsa yang setia kepada-Nya.

Ringkasan

 Kanaan Dimasuki

 Kanaan Ditaklukan

 Kanaan Dibagi-bagikan

 Perpisahan Yosua
Ajaran

 Kesetiaan Tuhan

 Kekudusan Tuhan

 Keselamatan dari Tuhan

HAKIM-HAKIM
Hakim adalah seorang yang diangkat oleh Tuhan untuk memimpin umat-Nya agar hidup
berpadanan dengan perintah-Nya dan mnelepaskan mereka dari penindasan musuh. Riwayat hakim-
hakim meliputi periode setelah kematian Yosua dan pemunculan Samuel (1375 s/d 1050 S.M.).
Sejarah ini mempunyai pola tetap yaitu Israel meninggalkan Tuhan untuk mengikuti allah-allah lain
sehingga Tuhan membiarkan mereka menderita di bawah penguasaan bangsa-bangsa Kanaan. Israel
memohonkan pertolongan Tuhan, Tuhan mengangkat seorang hakim untuk melepaskan mereka dari
penjajah, Israel berbuat baik sampai hakim itu mati dan kemudian jatuh lagi dalam ketidak-setiaan.
Susunan kitab Hakim-Hakim terdiri dari pendahuluan (pasal 1:1—2:5), kisah hakim-hakim Israel
(pasal 2:6—16:31), dan tambahan yang terdiri dari kemunduran dalam ibadah (pasal 17—18) dan
kemunduran moral (pasal 19—21). Sedangkan ajaran dari kitab ini adalah meinggalkan Tuhan
mengakibatkan penyembahan berhala, dosa dan kekalahan dan dosa pasti dihukum Tuhan.

Tujuan

Menceritakan periode sejarah Israel antara kematian Yosua dan permunculan Samuel. Sejarahnya
memiliki pola yang tetap, Israel meninggalkan Tuhan untuk mengikuti allah-allah lain, dan
akibatnya Tuhan membiarkan mereka menderita dibawah tangan bangsa-bangsa Kanaan, Israel
memohon pertolongan Tuhan, Tuhan mengangkat seorang penyelamat, Israel berbuat baik sampai
hakim itu mati, kemudian mereka kembali lagi kepada ketidak-setiaan.

Ringkasan

 Pendahuluan (fas1:1–2:5)

 Hakim-hakim Israel (fas 2:6–16:31)

 Tambahan (fas 17-21)


Ajaran

 Meninggalkan Tuhan mengakibatkan penyembahan berhala

 Dosa harus dihukum oleh Tuhan

 Allah bersifat sangat murah hati dan sabar terhadap anak-anak-Nya yang sering berbuat
salah.

 Dalam kedaulatan-Nya Allah sering kali bertindak dengan cara yang tidak dimengerti oleh
manusia.

 Allah dapat memakai orang yang beriman kepada-Nya

 Pelayanan bagi Tuhan harus dilakukan dengan kuasa Tuhan supaya berhasil

 Tuhan selalu mempunyai beberapa saksi yang setia kepada-Nya.

RUT
Kitab ini mengisahkan tentang perkawinan Rut, perempuan Moab dan Boas, seorang Israel. Dari
keturunan mereka kelak akan lahir raja Daud dan Yesus. Inti ajaran kitab ini adalah Allah tidak
membatasi keselamatan pada satu bangsa saja dan penyerahan diri kepada Tuhan menuntut
pengorbanan diri.

Tujuan

Memberi penjelasan mengapa seorang yang bukan orang Israel asli disebutkan dalam silsilah
keluarga Daud di bagian-bagian Alkitab yang lain (misalnya mat 1:5). Selain itu, apa yang sangat
menyolok dalam kitab ini ialah pemeliharaan Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya,
walaupun mereka berasal dari bangsa atau kedudukan sosial manapun.

Ringkasan

 Di tanah Moab (fas 1)

 Di ladang Betlehem (fas 2)

 Di tempat Pengirikan (fas 3)

 Di pintu Gerbang (fas 4)


Ajaran

 Allah tidak membatasi keselamatan pada satu bangsa saja (Israel)

 Tuhan memimpin kita selangkah demi selangkah

 Penyerahan utuh kepada Tuhan terkadang membutuhkan pengorbanan

 Penebusan Rut oleh Boas

1 & 2 SAMUEL
Kitab 1 & 2 Samuel mengisahkan sejarah Israel sejak akhir masa Hakim-hakim sampai tahun-tahun
akhir raja Daud (tahun 1075 s/d 970 S.M.). di sini dijelaskan mengapa bangsa Israel memilih
pemerintahan kerajaan dari pemerintahan teokrasi sebelumnya. Susunan kitab ini adalah pelayanan
nabi Samuel (1 Sam. 1—12), pemerintahan Saul ( 1 Sam. 13—31), dan pemerintahan Daud (2 Sam.
1—24). Tiga tokoh kitab ini adalah Daud, Saul, dan Samuel. Samuel seorang nabi besar yang
sangat jujur (12:3-5) dan terbiasa berdoa. Saul adalah raja pertama Israel yang berangsur-angsur
mengalami kemunduran sehingga akhirnya ditolak Tuhan. Daud, raja kedua Israel adalah seorang
yang berkenan di hadapan Tuhan walaupun pernah berdosa dengan berzinah, akhirnya bertobat.

Tujuan

Mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa hakim-hakim sampai dengan tahun-tahun terakhir
Daud, raja Israel yang kedua dan yang terbesar. Kitab ini juga berupa sejarah yang bersifat yang
keagamaan – kelanjutan riwayat urusan Allah dengan umat-Nya – supaya para pembaca dapat
mengerti sebab-sebab terjadinya perubahan pada dasar pemerintahan bangsa Israel (dari teokrasi
menjadi kerajaan).

Ringkasan

 Pelayanan Nabi Samuel

- Samuel dilahirkan dan dikhususkan

- Riwayat tabut perjanjian

- Reformasi bangsa Israel

- Permulaan Kerajaan
 Pemerintahan Saul

- Saul gagal dan ditolak

- Daud dipilih

- Yonatan dan Daud

- Daud dikejar oleh Saul

- Kematian Saul dan Yonatan

 Pemerintahan Daud

- Daud memerintah daerah Yehuda

- Daud memerintah seluruh Israel

- Daud berdosa dan bertobat

- Dosa dan kejatuhan anak-anak Daud

- Pemberontakan Absalom

- Pemulihan Daud pada taktahnya

- Beberapa kejadian pada masa pemerintahan Daud

Pelajaran dari Tokoh-tokoh yang Terpenting

1. Samuel

2. Saul

3. Daud

1 & 2 RAJA-RAJA
Tujuan kitab ini adalah menceritakan sejarah umat Allah dari akhir pemerintahan Daud (970 S.M.),
melalui masa kemakmuran Salomo, perpecahan Israel dari Yehuda, sampai keruntuhan Kerajaan
Utara tahun 722 S.M. dan permulaan masa pembuangan. Pembagian pasalnya adalah sbb: Masa
pemerintahan Salomo (1—11), Kerajaan terpisah (1 Raj.—2 raj. 17), dan Kerajaan Yehuda sampai
pembuangan (2 Raj. 18—25).
1 & 2 TAWARIKH
Selain bertujuan untuk mencacat sejarah Israel, kitab ini juga menyatakan hal-hal yang
berhubungan dengan Bait Suci, ibadahnya dan kejadian lain yang meningkatkan kehidupan
keagamaan Israel. Kitab ini ditulis berdasarkan titik pandang seorang imam, berbeda dengan kitab
samuel dan Raja-Raja yang bertitik tolak dari pandangan seorang nabi. Kitab ini mulai ditulis
sesudah masa pembuangan berupa silsilah-silsilah (1 Taw. 1—9), masa pemerintahan Daud (1 Taw.
10—29), masa pemerintahan Salomo ( 2 Taw. 1—9), dan raja-raja Yehuda (2 Taw. 10—36).
Penekanan kitab ini adalah tentang ibadah yang sejati dan pembaruan setelah masa kemurtadan
yang berujung pada pembuangan.

EZRA dan NEHEMIA


Kerajaan Babel dikalahkan oleh Media-Persia pada tahun 539 S.M. di bawah raja Koresy. Koresy
bertindak lunak pada bangsa Israel dengan mengizinkan otonomi lokal dan mengizinkan mereka
untuk pulang. Ezra adalah pemimpin bidang moral dan agama, sedangkan Nehemia pemimpin
dalam bidang politik. Susunan kitab ini adalah sbb: pemngembalian rombongan yang dipimpin oleh
Sesbazar (Ezra 1—4), pengembalian rombongan yang dipimpin oleh Zerubabel (Ezra 5—6),
pengembalian rombongan yang dipimpin oleh Ezra (Ezra 7—10), Nehemia kembali ke Yerusalem
(Neh. 1—2), pembangunan tembok kota (Neh. 3—7:4), kejadian-kejadian lain waktu kunjungan
Nehemia yang pertama (Neh. 7:5—13:3), kunjungan Nehemia yang kedua (Neh. 13:4—31).
Beberapa ajaran pokoknya adalah Tuhan selalu menepati janji-Nya, belajar dari kesalahan dan dosa
masa lalu, hamba Tuhan yang ingin berhasil harus bersandar pada iman, berdoa, tekun dan
bertanggung-jawab dalam pekerjaannya.

ESTER
Penulis kitab Ester tidak diketahui sedang waktu penulisannya diperkirakan sekitar tahun 450—400
S.M. Adapun susunan kitab itu terdiri dari dua bagian besar yaitu bahaya yang dahsyat (1—5) dan
penyelamatan yang ajaib (6—10). Tujuan penulisan kitab ini untuk menunjukkan Allah berkuasa
menyelamatkan bangsa Israel dari kepunahan, manusia mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan bagiannya, menunjukkan kesia-siaan kepercayaan pada takhayul, dan menjelaskan asal
mula hari raya Purim.

Anda mungkin juga menyukai