1977101003
B. Palestina
Tanah palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai Batas dan
Padang Gurun Arab sebagai batas Timur. Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti,
tetapi kira-kira sesuai dengan ucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian lama, yaitu “dari
Dan sampai Bersyeba’’. Nama “Palestina” berasal dari nama “Filistin” sebab orang-orang itu
menduduki dataran pantai.
1.Sifat Umum
Pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara gunung-gunung itu,terdapat
lembah-lembah yang cukup subur .
2.Bagian-bagian Umum
Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang dengan arah Utara-Selatan.
a) ”Dataran pantai “, yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.
b) ”Pegunungan Tengah”, yang mulai dari Libanon dan Mengarah terus ke padang gurun
selatan, dengan Datar Esdralon (Yizreel) di pertengahannya.
c) ”Lembah Yordan”, termasuk Laut Galilea dan Laut Mati.
d) ”Pegunungan Timur”, mulai dari G. Hermon sampai ke tanah Moab.
e) ’’Dataran Esdralon’’ letaknya di antara Galilea dan Samaria; pegunungan Galilea sebagai
batas Utara, pegunungan Karmel sebagai batas Barat-daya, dan pegunungan Gilboa sebagai
batas timur.
f) ’’Letak Kota Yerusalem’’ terletak 700 m di atas permukaan laut, di daerah pegunungan
Yudea.
II. SEJARAH PERJANJIAN LAMA
C. Peristiwa Keluaran
Di sini pun juga perlu diakui adanya beberapa pendapat yang berlainan. Pendapat-pendapat itu
rupanya dapat digolongkan demikian:
1.peristiwa Keluaran terjadi kira-kira th.1450 B.C.
2.Peristiwa Keluaran terjadi kira-kita th.1290 B.C.
Kerajan Yehuda:
1.Yoel
2.Yesaya
3.Mikha
4.Nahum
5.Zefanya
6.Habakuk
7.Yeremia
Kitab-kitab Pentateuch
Kitab Pentateukh adalah kitab yang banyak dipermasalahkan penulisannya. Pendapat tradisional
bahwa Musa adalah penulisnya mulai diragukan beberapa sarjana. Mereka adalah Spinoza (1650),
Asturk (1735), Eichorn (1780-an), Graf (1853, dengan teori JEDP-nya), Wellhausen (1876), dsb.
Semua keberatan di atas dapat diselesaikan dengan penafsiran Alkitab secara benar.
Isi Pentateukh secara ringkas adalah sbb:
• Kejadian: Penciptaan dan kejatuhan manusia dan sejarah manusia dari Adam sampai Yusuf.
• Keluaran: Pelepasan dari Mesir.
• Imamat: Penjelasan-penjelasan tentang tata cara ibadah.
• Bilangan: Sejarah perjalanan dari Sinai ke dataran Moab.
• Ulangan: ikhtisar hukum Taurat.
Ringkasan:
Bagian Biografis
1. Abraham (12:1–25:18)
2. Ishak (25:18–28:9)
3. Yakub (28:10–36:43)
4. Yusuf (37:1–50:26)
Ajaran
Allah
Penciptaan
Manusia
Dosa
Keselamatan
Tujuan
Kitab keluaran merupakan sambungan antara riwayat-riwayat kitab kejadian dengan kitab-kitab
Pentateuch yang menerangkan hal hukum.
Peristiwa-peristiwa Penting
Ringkasan
Ajaran
Keselamatan
Perjanjian
Hukum
Kemah Suci
IMAMAT
Kitab Imamat artinya “Kitab untuk orang Lewi”. Tetapi sebenarnya dimaksudkan bagi mereka yang
mengambil bagian aktif dalam pelayanan sebagai imam. Tujuan langsung kitab ini untuk
menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup
bangsa Israel. Susunan kitab Imamat adalah sebagai berikut: Peraturan-peraturan tentang
persembahan korban (pasal 1—7), Pelantikan Imamat (pasal 8—10), Undang-undang (pasal 11--
22), Hari-hari Raya (pasal 23), dan Peraturan lain-lain (pasal 24—27). Sedangkan ajaran kitab ini
adalah tentang Allah sebagai Tuhan yang Mahakuasa, hadir di tengah umat-Nya, dan Mahakudus,
menekankan sekali upacara-upacara ibadah, mengajarkan persembahan korban sebagai pendamaian
dosa, dan undang-undang umum yang menunjukkan segala aspek hidup Israel ada di bawah
pengamatan Tuhan.
Tujuan langsung dari kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang
diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang Israel selaku umat Allah.
Ringkasan
- Hari Sabat
Ajaran
Allah
Ibadah
Persembahan Korban
Undang-undang umum
BILANGAN
Kitab Bilangan menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum. Kitab ini
mengisahkan persiapan untuk berangkat dari Sinai (pasal 1—10:10), perjalanan bangsa Israel dari
Sinai ke perbatasan tanah Kanaan di Kadesy-Barnea (pasal 10:10—14:45). Kemudian kembali
mengembara selama kira-kira 40 tahun di padang gurun sampai tiba di dataran Moab (pasal 15—
27), dan kejadian-kejadian di dataran Moab di mana sekali lagi mereka bersiap untuk masuk ke
Kanaan (pasal 22—36). Ajaran kitab Bilangan adalah Allah yang mengatur kehidupan umat-Nya,
Dia suci ada-Nya, memimpin umat-Nya dengan cara yang jelas, adil, Mahasetia, dosa digambarkan
melalui mencobai Tuhan dan tidak percaya kepada-Nya, Tuhan menguji umat-Nya agar bersandar
pada-Nya, menunjuk pada Mesias yang akan datang, dan memberikan gambaran kehidupan
sebagian orang Kristen.
Tujuan
Berlainan dengan kitab Imamat, yang hampir seluruhnya bersifat legislatif (hukum), kitab Bilangan,
sama seperti kitab Keluaran, menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum.
Kitab ini mengisahkan perjalanan orang Israel dari Sinai (titik akhir kitab keluaran) ke perbatasan
tanah Kanaan di Kadesy-Barnea, kemudian kembali lagi mengembara di padang gurun selama
kurang lebih 40 tahun sampai tiba di dataran Moab, dimana mereka sekali lagi bersiap-siap untuk
masuk Kanaan.
Ringkasan
Ajaran
Allah
Dosa
Pengujian
Mesias
Kehidupan Kristen
ULANGAN
Tujuan kitab Ulangan adalah mempersiapkan bangsa Israel untuk masuk ke Kanaan bersama
pemimpin baru, Yosua. Musa mengumpulkan mereka dan menyampaikan beberapa khotbah.
Khotbah pertama (pasal 1:1—4:43) mengingatkan apa yang telah diperbuat Allah, khotbah kedua
(pasal 4:44—26:19) tentang hukum Allah, khotbah ketiga (pasal 27—30) berupa pembaharuan
perjanjian dengan Allah, dan pasal 31—34 menyampaikan kejadian-kejadian akhir sampai musa
meninggal. Ajaran kitab Ulangan adalah tentang Allah, Umat Allah, dan Penyembahan. Allah
adalah Yahweh yang membuat perjanjian dengan umat-Nya dan Dia bertindak dalam sejarah
bangsa Israel. Umat Allah dipilih karena kasih Allah dan janji-Nya kepada nenek moyang mereka
dan dikuduskan (dikhususkan). Walupun demikian, ketaatan pada hukum adalh cara umat
membalas kasih Tuhan. penyembahan yang dimaksud di kitab ini adalah berupa penyembahan yang
bersifat rohani dan pribadi.
Tujuan
Kitab ini berisikan khotbah Musa, yang bertujuan mengigatkan bangsa Israel akan perbuatan-
perbuatan Allah yang besar untuk menolong mereka, kemudia dia menggariskan renca Allah
tentang undang-undang dasar negara baru yang akan mereka bangun di kanaan, yaitu suatu
“teokrasi” yang dipimpin oleh dan berpusat pada Tuhan.
Ringkasan
Ajaran
Allah
Umat Allah
Penyembahan
BAB III
Kitab-Kitab Sejarah
Periode sejarah yang dikisahkan dalam kitab-kitab sejarah dimulai pada saat bangsa israel masuk ke
Kanaan dan berakhir pada pertengahan masa pembuangan di Babel (kira-kira tahun 1400 s/d 550
SM). Dalam riwayat sejarah dapat dibedakan empat pokok besar yaitu hal kerajaan, Firman yang
disampaikan oleh para nabi, Bait Suci di Yerusalem, dan hal ibadah.
YOSUA
Menurut tradisi Yahudi, penulis sebagian besar kitab ini adalah Yosua sendiri. kitab ini
mengkisahkan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, penaklukan Kanaan, sampai kematian
Yosua. Perintah Tuhan untuk menaklukan dan melenyapkan bangsa Kanaan merupakan tugas bagi
bangsa Israel untuk menghukum bangsa itu (Ul. 9:4) dan untuk menjaga kemurnian iman bangsa
Israel.
Susunan kitab Yosua adalah sebagai berikut: Masuk ke Kanaan (pasal 1--5), Penaklukan Kanaan
(pasal 6—12), Kanaan di bagi-bagi (pasal 13—22), dan perpisahan dengan Yosua (pasal 23—24).
Sedangkan ajaran dalam kitab Yosua adalah tentang kesetiaan Tuhan akan janji-Nya kepada bangsa
Israel, kekudusan Tuhan yang ditunjukkan melalui penghukuman-Nya atas penduduk Kanaan, dan
keselamatan yang dari Tuhan.
Tujuan
Kitab ini menceritakan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, melalui penaklukan tanah Kanaan,
sampai dengan kematian Yosua, dan bertujuan juga menyaksikan pula bagaimana Tuhan memang
memberkati bangsa yang setia kepada-Nya.
Ringkasan
Kanaan Dimasuki
Kanaan Ditaklukan
Kanaan Dibagi-bagikan
Perpisahan Yosua
Ajaran
Kesetiaan Tuhan
Kekudusan Tuhan
HAKIM-HAKIM
Hakim adalah seorang yang diangkat oleh Tuhan untuk memimpin umat-Nya agar hidup
berpadanan dengan perintah-Nya dan mnelepaskan mereka dari penindasan musuh. Riwayat hakim-
hakim meliputi periode setelah kematian Yosua dan pemunculan Samuel (1375 s/d 1050 S.M.).
Sejarah ini mempunyai pola tetap yaitu Israel meninggalkan Tuhan untuk mengikuti allah-allah lain
sehingga Tuhan membiarkan mereka menderita di bawah penguasaan bangsa-bangsa Kanaan. Israel
memohonkan pertolongan Tuhan, Tuhan mengangkat seorang hakim untuk melepaskan mereka dari
penjajah, Israel berbuat baik sampai hakim itu mati dan kemudian jatuh lagi dalam ketidak-setiaan.
Susunan kitab Hakim-Hakim terdiri dari pendahuluan (pasal 1:1—2:5), kisah hakim-hakim Israel
(pasal 2:6—16:31), dan tambahan yang terdiri dari kemunduran dalam ibadah (pasal 17—18) dan
kemunduran moral (pasal 19—21). Sedangkan ajaran dari kitab ini adalah meinggalkan Tuhan
mengakibatkan penyembahan berhala, dosa dan kekalahan dan dosa pasti dihukum Tuhan.
Tujuan
Menceritakan periode sejarah Israel antara kematian Yosua dan permunculan Samuel. Sejarahnya
memiliki pola yang tetap, Israel meninggalkan Tuhan untuk mengikuti allah-allah lain, dan
akibatnya Tuhan membiarkan mereka menderita dibawah tangan bangsa-bangsa Kanaan, Israel
memohon pertolongan Tuhan, Tuhan mengangkat seorang penyelamat, Israel berbuat baik sampai
hakim itu mati, kemudian mereka kembali lagi kepada ketidak-setiaan.
Ringkasan
Pendahuluan (fas1:1–2:5)
Allah bersifat sangat murah hati dan sabar terhadap anak-anak-Nya yang sering berbuat
salah.
Dalam kedaulatan-Nya Allah sering kali bertindak dengan cara yang tidak dimengerti oleh
manusia.
Pelayanan bagi Tuhan harus dilakukan dengan kuasa Tuhan supaya berhasil
RUT
Kitab ini mengisahkan tentang perkawinan Rut, perempuan Moab dan Boas, seorang Israel. Dari
keturunan mereka kelak akan lahir raja Daud dan Yesus. Inti ajaran kitab ini adalah Allah tidak
membatasi keselamatan pada satu bangsa saja dan penyerahan diri kepada Tuhan menuntut
pengorbanan diri.
Tujuan
Memberi penjelasan mengapa seorang yang bukan orang Israel asli disebutkan dalam silsilah
keluarga Daud di bagian-bagian Alkitab yang lain (misalnya mat 1:5). Selain itu, apa yang sangat
menyolok dalam kitab ini ialah pemeliharaan Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya,
walaupun mereka berasal dari bangsa atau kedudukan sosial manapun.
Ringkasan
1 & 2 SAMUEL
Kitab 1 & 2 Samuel mengisahkan sejarah Israel sejak akhir masa Hakim-hakim sampai tahun-tahun
akhir raja Daud (tahun 1075 s/d 970 S.M.). di sini dijelaskan mengapa bangsa Israel memilih
pemerintahan kerajaan dari pemerintahan teokrasi sebelumnya. Susunan kitab ini adalah pelayanan
nabi Samuel (1 Sam. 1—12), pemerintahan Saul ( 1 Sam. 13—31), dan pemerintahan Daud (2 Sam.
1—24). Tiga tokoh kitab ini adalah Daud, Saul, dan Samuel. Samuel seorang nabi besar yang
sangat jujur (12:3-5) dan terbiasa berdoa. Saul adalah raja pertama Israel yang berangsur-angsur
mengalami kemunduran sehingga akhirnya ditolak Tuhan. Daud, raja kedua Israel adalah seorang
yang berkenan di hadapan Tuhan walaupun pernah berdosa dengan berzinah, akhirnya bertobat.
Tujuan
Mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa hakim-hakim sampai dengan tahun-tahun terakhir
Daud, raja Israel yang kedua dan yang terbesar. Kitab ini juga berupa sejarah yang bersifat yang
keagamaan – kelanjutan riwayat urusan Allah dengan umat-Nya – supaya para pembaca dapat
mengerti sebab-sebab terjadinya perubahan pada dasar pemerintahan bangsa Israel (dari teokrasi
menjadi kerajaan).
Ringkasan
- Permulaan Kerajaan
Pemerintahan Saul
- Daud dipilih
Pemerintahan Daud
- Pemberontakan Absalom
1. Samuel
2. Saul
3. Daud
1 & 2 RAJA-RAJA
Tujuan kitab ini adalah menceritakan sejarah umat Allah dari akhir pemerintahan Daud (970 S.M.),
melalui masa kemakmuran Salomo, perpecahan Israel dari Yehuda, sampai keruntuhan Kerajaan
Utara tahun 722 S.M. dan permulaan masa pembuangan. Pembagian pasalnya adalah sbb: Masa
pemerintahan Salomo (1—11), Kerajaan terpisah (1 Raj.—2 raj. 17), dan Kerajaan Yehuda sampai
pembuangan (2 Raj. 18—25).
1 & 2 TAWARIKH
Selain bertujuan untuk mencacat sejarah Israel, kitab ini juga menyatakan hal-hal yang
berhubungan dengan Bait Suci, ibadahnya dan kejadian lain yang meningkatkan kehidupan
keagamaan Israel. Kitab ini ditulis berdasarkan titik pandang seorang imam, berbeda dengan kitab
samuel dan Raja-Raja yang bertitik tolak dari pandangan seorang nabi. Kitab ini mulai ditulis
sesudah masa pembuangan berupa silsilah-silsilah (1 Taw. 1—9), masa pemerintahan Daud (1 Taw.
10—29), masa pemerintahan Salomo ( 2 Taw. 1—9), dan raja-raja Yehuda (2 Taw. 10—36).
Penekanan kitab ini adalah tentang ibadah yang sejati dan pembaruan setelah masa kemurtadan
yang berujung pada pembuangan.
ESTER
Penulis kitab Ester tidak diketahui sedang waktu penulisannya diperkirakan sekitar tahun 450—400
S.M. Adapun susunan kitab itu terdiri dari dua bagian besar yaitu bahaya yang dahsyat (1—5) dan
penyelamatan yang ajaib (6—10). Tujuan penulisan kitab ini untuk menunjukkan Allah berkuasa
menyelamatkan bangsa Israel dari kepunahan, manusia mempunyai tanggung jawab untuk
melakukan bagiannya, menunjukkan kesia-siaan kepercayaan pada takhayul, dan menjelaskan asal
mula hari raya Purim.