Anda di halaman 1dari 4

Nama/NPM : Jes Adrian Sinaga/20.

3638

Kelas : 3-B

Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Martongo Sitinjak

Rangkuman Filippi

Surat Paulus kepada jemaat Filipi adalah satu dari empat surat penjara". la
mengirimnya ke jemaat di Filipi sementara ia sedang ditahan di Roma sekitar tahun 62 atau
63. Tidak seperti surat-surat Paulus yang lain, surat ini tidak ditulis secara khusus untuk
menghadapi suatu masalah gereja, untuk memperingatkan guru-guru palsu, atau untuk
memperbaiki perilaku umat. Ia memang sekilas memperingatkan bahaya guru palsu (3: 1-11)
dan mendesak dua anggota gereja untuk menyelesaikan masalah mereka (4: 2-9). Namun
Filipi terutama dikenal sebagai "surat persahabatan". Paulus menyatakan pikiran-pikirannya
yang hangat terhadap orang percaya di Filipi dan meyakinkan mereka tentang apresiasinya
atas dukungan mereka untuk pelayanannya (1: 3-11; 4: 10-23). Paulus mendirikan jemaat di
Filipi sekitar tahun 52, pada awal perjalanan misinya yang kedua. Seorang pebisnis
perempuan bernama Lidia merupakan salah satu yang menjadi Kristen di kota ini (Kis 16:13-
15). Penjaga penjara di mana Paulus dan Silas terbebas di Filipi juga beriman kepada Kristus,
bersama dengan anggota rumah tangganya (Kis. 16:25-34).

Pada ayat 1:1-2. Paulus memulai suratnya dengan ucapan salam dari dirinya dan
kawan sekerjanya, Timotius (Kis. 16:1-3), kepada jemaat Filipi (Kis. 16:12-40). 1:3-11.
Paulus menyampaikan satu doa indah berupa ucapan syukur bagi orang percaya di Filipi. la
mengingat mereka dengan sukacita karena kebaikan mereka kepadanya dan kesetiaan mereka
mendukung Injil.1:12-26. Meskipun Paulus di penjara, ia ingin jemaat Filipi menyadari
bahwa Allah sudah membawa sesuatu yang baik dari pengalaman ini (Rm. 8:28). Pengalaman
ini akhirnya telah membawa kesempatan yang lebih besar untuk menyebarkan Injil dan
munculnya orang-orang percaya yang baru. Paulus puas dalam situasi ini, entah ia hidup atau
mati: "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (ay. 21). 1:27-30.
Paulus mendorong orang percaya di Filipi untuk tetap setia kepada Kristus, bahkan jika
mereka harus dianiaya demi iman mereka.

1
2:1-11. Paulus menggunakan contoh Kristus untak memotivasi jemaat Filipi agar hidup
kudus dan benar di tengah dunia yang egois ini. Ayat 6-11 mungkin sebuah kidung pujian
atau pengakuan iman kepada Yesus yang digunakan dalam pelayanan penyembahan oleh
jemaat mula-mula. Kristus adalah Putra Allah sepenuhnya ilahi-tetapi Dia datang ke dunia
sebagai seorang manusia-sepenuhnya manusia-untuk membawa keselamatan dan kehidupan
yang kekal kepada semua orang percaya. 2:12-30. Orang percaya di Filipi didorong untuk
meneruskan pekerjaan baik yang sudah mereka mulai. Untuk membantu mereka, Paulus
berjanji mengirin dua teman sekerjanya yaitu Timotius dan Epafroditus.

3:1-11. Paulus memperingatkan pengaruh jahat penganut ajaran Yahudi. Kelompok ini
mengajar bahwa orang non-Yahudi yang bertobat harus melakukan sunat dan memelihara
hukum Yahudi sebelum mereka menjadi Kristen. Paulus mengatakan bahwa ia dulu adalah
penganut ketat dari semua tradisi Yahudi tetapi akhirnya mengetahui bahwa kebenaran sejati
datang hanya melalui iman dalam Yesus Kristus. 3:12-4:1. Paulus mendesak rekan-rekannya
orang Kristen di Filipi untuk "berdirilah dengan teguh dalam Tuhan" (ay. 4:1). Ia menunjuk
pada dirinya sendiri sebagai contoh yang harus mereka ikuti, karena ia meneruskan untuk
"berlari-lari kepada tujuan unuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah
dalam Kristus Yesus" (ay. 3:14).

4:2-9. Rupanya ada beberapa masalah perpecahan di jemat Filipi (1Kor. 1:11-13).
Paulus membuat sebuah pendekatan pribadi demi kesatuan jemaat terhadap mereka yang
menyebabkan masalah dan mendesak seluruh jemaat untuk mencari pimpinan dan nasihat
dari Tuhan. 4:10-23. Paulus menutup surat dengan berterima kasih kepada saudara-
saudaranya dalam Kristus di Filipi karena dukungan mereka yang murah hati kepadanya dan
kepada pelayananya. Pemberian mereka sudah dikirimkan melalui Epafroditus sementara
Paulus berada di dalam penjara (ay. 18).

Pokok-pokok teologi yang terdapat dalam kitab ini, yakni:

 Bersukacita di tengah Penderitaan

Di tengah penderitaan yang dialami jemaat Kristen di Filipi, Rasul Paulus meminta
mereka tetap bersukacita. Paulus mengangkat pengalaman pribadinya sebagai seorang
pemberita Injil yang harus dipenjara oleh karena Injil yang disampaikannya. Akan tetapi,
dalam penderitaan ia tetap masih dapat bersukacita karena Injil itu mendapatkan kemajuan.

2
Banyak orang dalam penjara yang kemudian menjadi percaya setelah mendengarkan Injil
yang Paulus beritakan.

Ia juga mengangkat tokoh-tokoh lain sebagai contoh yang patut diteladani jemaat.
Yesus harus mengalami penderitaan sebelum akhirnya ditinggikan oleh Allah. Sementara itu,
Timotius rela memberi diri menjadi pemberita Injil demi Kristus dan Epafroditus yang
bahkan hampir mati ketika memberitakan Injil. Lebih khusus, Paulus mendorong jemaat
untuk memandang kepada Kristus yang tidak membalas perbuatan buruk orang tetapi
mempercayakan semua kepada. Yang perlu dilakukan jemaat adalah menunjukkan sikap
bersahabat kepada semua orang (ay. 2:8) dan tetap teguh dalam iman (1:27-28).

 Ancaman Perpecahan

Euodia dan Sintikhe adalah dua orang perempuan yang terlibat dalam jemaat dan
menjabat sebagai diaken. Akan tetapi di antara keduanya sering terjadi perselisihan yang
dikhawatirkan akan merusak persekutuan di antara anggota jemaat di Filipi. Akibat
perselisihan di antara mereka pun dapat membuat pertumbuhan jemaat ini menjadi terhambat.
Paulus melihat penyebab dari semua itu adalah kurangnya rasa rendah hati dan semangat
bersekutu dalam jemaat terlebih khusus dalam diri kedua perempuan tersebut. Oleh karena
itu, Paulus meminta kepada mereka untuk menunjukan sikap rendah hati dan juga kepada
semua pihak yang terkait dengan perselisihan kedua perempuan itu agar segera
menyelesaikan persoalan yang ada. Paulus mengangkat sebuah nyanyian tentang Kristus
yang mau merendahkan diri-Nya bahkan taat sampai mati di atas kayu salib. Dengan
nyanyian Kristus ini, Paulus mengajak jemaat untuk memiliki kasih yang rendah hati, siap
dan tetap satu walau diperhadapkan dengan penderitaan. Demikianlah jemaat di Filipi
dipanggil untuk meneladan Yesus.

 Ancaman Ajaran sesat

Dalam pasal 3, Paulus menyerang orang-orang dalam jemaat di Filipi yang sudah
terpengaruh oleh lawan-lawan Paulus. Mengenai lawan-lawan Paulus ini, beberapa tokoh
muncul dengan pendapatnya masing-masing. Ada yang mengatakan Paulus sedang
berhadapan dengan orang-orang Kristen yang menganut aliran Gnostisisme atau para
misionaris Yahudi. Ada juga yang menyebutkan bahwa yang dikecam Paulus adalah orang-
orang Kristen Yahudi yang masih berpegang pada taurat agar mendapatkan keselamatan.
Sementara pendapat lain menyebutkan Paulus sedang berpolemik dengan Yudaisme,
Libertinisme dan kemurtadan. Namun yang diketahui dengan jelas adalah Paulus sedang

3
melawan misionaris Yahudi yang disebutnya 'anjing-anjing' dalam Filipi 3:2-11. Ini
mengindikasikan bahwa ada sejumlah orang yang telah berhasil masuk ke dalam jemaat dan
memberikan pengaruh negatif pada anggota jemaat. Oleh sebab itu Paulus pada pasal
selanjutnya menasihatkan jemaat agar tidak membiarkan diri disesatkan orang-orang itu.
Jemaat harus tetap teguh dalam Tuhan sebab kedatangan-Nya sudah tidak lama lagi (4:1-5).

Anda mungkin juga menyukai