Dari filipi, kita belajar bahwa kita harus rendah hati, konflik dapat terjadi karena kita
memiliki ego masing-masing.
Kolose
- Ditulis paulus pada saat di penjara karena memberitakan Yesus bangkit, dan ditujui
kepada orang yang ia tidak kenal, gereja kolose dimulai oleh Epafras, pada saat itu
Epafras menjenguk paulus, dan memberi tahu keadaannya.
- 1:1-23 Mesias yang Ditinggikan
o Paulus mengucap syukur kepada Allah, karena jemaat kolose sudah setia
o Terdapat puisi di sini yaitu 1:15-20, dimana menceritakan bahwa gambar allah
yang sulung, dan melebihkan segala ciptaan. Lalu Yesus adalah penghasil
ciptaan baru.
- 1:24-2:5 Rasul yang menderita
o Penderitaan paulus malah membawa sukacita untuk Ia.Ia dipenjara untuk 1
berita yang aneh yaitu mesias israel yang bangkit ingin membuat keluarga
baru dari berbagai suku.
o Mesias ada di tengah-tengah kamu semua pengharapan akan kemuliaan.
- 2:6-23 Tekanan untuk Berpaling.
o Paulus membahas tekanan istiadat yang Mencobai jemaat kolose agar
berpaling dari Yesus, gabungan dari Poleteisme mistik dan ketaatan pada
hukum taurat
o Jadi orang kristen dibesarkan dewa Yunani yang menguasai berbgaai bidang
di kehidupan mereka, jadi Yesus hanyalah tambahan bagi mereka.
o Ada tekanan yang kuat dari komunitas kristen Yahudi terhadao orang non
Yahudi, dengan cara menaati setiap hukum di hukum taurat. Paulus
menyinggung mengenai sunat, makanan halal, dll.
o Kalau menyerah dua tekanan ini, maka kita artinya berkompromi.
o Jemaat kolose takut atas kuasa2 kegelapan, tetapi Yesus telah menang melalui
kematiannya.
o Yesus telah memenuhi hukum taurat yang tidak memiliki kuasa untuk
mengubah hati.
- 3-4 Hidup Oleh Kebangkitan
o 3:1-17 Manusia baru
o Mengikut Yesus berarti bersatu dengan manusia baru kepunyaannya, karena
telah menyatu dengan hidup yesus yang telah bangkit.
o PSurga adalah tempat yang istimewa.
o Bagi orang kristen, manusia lama yang ditandai dengan penyimpangan seksual
atau perkataan yang merusak telah mati bersama Yesus, dan telah digantikan
oleh manusia baru kepunyaan Yesus yang ditandai dengan belas kasihan,
kemurahan hati, pengampunan, kasih.
o “tidak ada lagi orang Yunanti/Yahudi, orang bersunat/tidak, budak/merdeka,
Mesias adlaah segalanya dan berada di dalam semua orang.
o 3:18-41 Rumah tangga baru orang romawi
o Manusia baru di rumah tangga Romawi, dimana kepala keluarga laki2,
memiliki kuasa atas hidup dan mati rumah tangganya.
o Beda dari yang kristen, disini, Istri menginjinkan Suami untuk bertanggung
jawab atas dirinya, dan Suami tunduk kepada Tuhan dengan mengasihi
istrinya dan menjadi no 1. Anak2 juga bukanlah objek, tetapi yang harus
dibesarkan menjadi dewasa. Dan di keluarga kristen, Yesuslah yang menjadi
Tuan mereka.
o 4:2-18 penutup
o Paulus menerapkan pengajaraan melalui Tikhikus dan Ia didampingi oleh
onesimus, sebuah mantan budak filemon, dimana tikhikus ingin Jemaat
menganggap Onesimus bukan sebagai budak tetapi sebagai seorang saudara.
Kitab kolose ditutup dengan sebuah nasehat untuk Filemon, jadi surat ini dituju
kepada gereja kolose, dan filemon.
FILEMON
- Surat ini ditulis oleh paualus pada saat dipenjara, dan merupakan surat paling pendek.
- Filemon seorang warga romawi yang kaya raya dan seorang kolose. Filemon menjadi
seorang kristen, dan ketika Epafras (rekan sekerja paulus) memulai jemaat yesus di
kolose, Filemon menjadi pemimpin bagi jemaat yang bersekutu di rumahnya. Filemon
memiliki budak bernama Onesimus.
- Onesimus melakukan kesalahan dan melarikan diri, lalu mendatangi paulus untuk
mencari pertolongan, dalam prosesnya, ia menjadi pengikut yesus.
- Paulus berkata bahwa kesitaan kepada Yesus berarti kita mengakui bahwa semua
pengikut Yesus adlah teman yang setara, yang berbagi di dalam anugerah dan kasih
Allah.
- Onesimus telah menjadi “anak” paulus. Paulus langsung meminta Filemon untuk menerima
Onesimus kembali sebagai saudara yang dikasihi Tuhan.
- Paulus mengatakan bahwa jika Filemon menganggap Paulus sebagai temannya, maka
Filemon harus terima Onesimus seperti Paulus, jika Onesimus berbuat salah, maka
tanggungkanlah semua itu kepada paulus, dari sini kita bisa melihat bahwa paulus seperti
menempatkan dirinya sebagai Yesus.:
2. Koinonia: mereka setara di hadapan Allah, sama2 membutuhkan pengampunan, dan di dalam
keluarga Allah, tidak ada orang yunani/yahudi, atau sebagainya, tetapi Mesias adalah semua
& didalam semua.
Ayat 21-25
- Surat ini, paulus tidak berbicara tentang kematian & kebangkitan Yesus.