UPH COLLEGE
2022
Tangerang
I. PENDAHULUAN
i. Latar Belakang Masa Kini
Melihat situasi masa kini, banyak sekali remaja atau bahkan
dewasa, yang menyebarkan omong kosong dimana-mana, salah satu
contohnya adalah hoax dimana banyak penjahat yang menyebarkan
berita dengan tujuan untuk merusak pemikiran masyarakat, contoh
nyata ini dapat disebut sebagai pengajar yang sesat. Di kehidupan
kita sehari-hari, terdapat berita yang beredar di media sosial baik
berita nyata atau hoaks, tetapi berita hoaks tetap menjadi sebuah
masalah di dunia. Salah satu Contoh nyata di masa kini yang dapat
merusak pemikiran masyarakat adalah berita-berita hoaks seperti
berita pada tanggal 16 Juni 2022 yang mengutipkan bahwa vaksin
Covid-19 AstraZeneca yang dapat menyebabkan cacar monyet
(Center, 2022), dan hal ini dapat menyebabkan pertengkaran antara
masyarakat dengan negaranya, karena masyarakat yang telah
divaksin dan percaya berita tersebut, ada kemungkinan dimana Ia
akan protes kepada kementerian Kesehatan karena merasa bahwa
telah dibohongi oleh pemerintahan. Namun walaupun demikian,
Tuhan ingin kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan tidak
menimbulkan pertengkaran, lalu bagaimana cara kita selalu sabar
dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul di
kehidupan kita?
II. ISI
i. Latar Belakang Kitab
Keseluruhan surat Timotius dituliskan oleh Paulus untuk
diberikan kepada Timotius. Timotius telah melayani bersama Paulus
selama perjalanan misonarisnya yang kedua. Setelah misi tersebut,
Timotius menjadi misionaris dan pemimpin gereja yang setia.
Alasan Paulus menulis surat kepada Timotius adalah Ia ingin
mengajak Timotius untuk membantu pemimpin gereja, karena
Timotius lebih memahami tugas-tugasnya di dalam gereja
dibandingkan Paulus. Selain itu, Paulus ingin menasihati Timotius
untuk mengatasi hal yang merisaukan dengan keteladanan yang baik
dan perkataannya. (Sabda, 2022)
ii. Makna Teologis (Min. 3)
III. PENUTUP
1. Kesimpulan + Aplikasi Praktis
2 Timotius 2:14-26 telah mengajarkan kita berbagai nasehat
dan apa yang sebaiknya kita lakukan agar tidak menjadi pengajar
yang sesat, dan terus menjadi anak Tuhan. Kita harus selalu
berpegang teguh kepada iman kita dan selalu percaya bahwa
Tuhanlah yang akan membawa kita ke jalan yang benar jika kita
terus menjadi pengikutnya. Aksi yang dapat kita lakukan adalah
terus beribadah ke gereja, karena dengan melakukan demikian, kita
dapat mengenal Tuhan lebih dalam. Selain itu, teruslah berdoa dan
mengucapkan syukur karena atas kasihnya, kita dapat menjadi
pribadi kita sekarang, maka karena itu, berterimakasihlan kepada
Tuhan yang Maha Esa melalui doa kita.
2. Refleksi Penulis dengan Ayat
Dalam membaca ayat Timotius tersebut, penulis dapat
merefleksikan beberapa poin penting dengan kehidupannya, penulis
merasa bahwa Ia belum menjadi pengajar yang benar dan terkadang
masih ragu dengan jalan yang Ia sedang tempuh dan masa depannya.
Terkadang penulis merasa bahwa Ia tidak percaya diri dengan
beberapa hal di kehidupannya, seperti universitas dan jurusan yang
diambil, dan lain-lain. Jika kita berada di dalam keraguan tersebut,
maka kita harus mencari pertolongan kepada Tuhan, Penulis akan
lebih berkomitmen untuk terus berdoa dan lebih sering ke gereja
untuk beribadah.
DAFTAR PUSTAKA