Anda di halaman 1dari 2

Nama/NPM : Jes Adrian Sinaga/20.

3638

Sem-Kelas : 3-B

Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Martongo Sitinjak

1 Timotius

Timotius pertama adalah satu dari tiga surat Paulus yang dikelompokkan sebagai surat
pastoral (bersama dengan 2 Timotius dan Titus). Ketiga surat ini ditulis kepada individu
pemimpin jemaat dan bukan kepada jemaat. Mereka berhadapan dengan isu kepemimpinan
gereja, sehingga disebut "surat pastoral". Surat-surat ini menunjukkan perhatian Paulus
terhadap organisasi dan administrasi jemaat yang efektif.

Paulus bertemu dengan Timotius di kota Listra selama perjalanan misinya yang kedua
(Kis. 16:1-3). Timotius mungkin menjadi Kristen di bawah pelayanan Paulus, karena Paulus
merujuk pada tahun-tahun berikutnya sebagai "anakku yang kekasih" (1Kor. 4:17) dan
"anakku yang sah di dalam iman" (1Tim. 1:2). Timotius menjadi salah satu rekan misi
Paulus, menemaninya dalam perjalanan misinya yang kedua dan ketiga (Kis. 16:34; 19:11).

Setelah mendirikan sebuah jemaat di kota Efesus dan melayani dí sana selama sekitar
tiga tahun (Kis. 20:31), Paulus meninggalkan Timotius untuk bertugas di sana dan pindah ke
tempat lain untuk menyebarkan Inil dan mendirikan jemaat. Rupanya ia menulis surat ini
kepada Timotius ketika Timotius masih melayani jemaat Efesus (1Tim.1:3). Surat ini ditulis
sekitar tahun 63 atau 64, menjelang kematian Paulus. Timotius adalah pemimpin jemaat yang
masih muda dan belum berpengalaman. Paulus memberi nasihat kepadanya untuk bekerja
dan bertindak secara bertanggung jawab meskipun ia masih muda ('Jangan seorang pun
menganggap engkau rendah karena engkau muda", 4:12) dan berani menghadapi guru-guru
palsu yang sering membawa masalah di dalam jemaat.

Dalam Surat Paulus Yang Pertama Kepada Timotius, dibentangkan tiga hal yang ada
sangkut pautnya satu sama lain. Pertama-tama ialah peringatan kepada Timotius terhadap
ajaran-ajaran salah yang terdapat di dalam jemaat. Ajaran-ajaran itu merupakan campuran
paham Yahudi dan paham non-Yahudi berdasarkan kepercayaan bahwa alam semesta sudah
jahat, dan keselamatan hanya dapat diperoleh kalau orang mempunyai pengetahuan tentang

1
rahasia tertentu, dan menaati peraturan-peraturan seperti misalnya peraturan tidak boleh
kawin, pantang makanan-makanan tertentu dan lain sebagainya. Kedua, tentang petunjuk-
petunjuk kepada Timotius mengenai pengurusan jemaat dan mengenai ibadat. Dijelaskan
baginya sifat-sifat orang yang boleh menjadi penilik dan pembantu jemaat. Akhirnya
Timotius diajar mengenai bagaimana ia dapat menjadi seorang hamba Yesus Kristus yang
baik dan mengenai tanggung jawabnya terhadap setiap golongan orang yang menjadi anggota
jemaat.

2 Timotius

Paulus menulis surat kedua ini kepada rekan misinya yang masih muda, Timotius, pada
tahun 66, kira-kira dua tahun setelah dia menulis 1 Timotius. Dipenjarakan untuk kedua
kalinya di Roma, Paulus akan dieksekusi kapan saja. Ia menulis untuk membesarkan hati
Timotius untuk berdiri teguh dalam tekadnya kepada Kristus di tengah masa-masa yang sulit
di gereja.

Surat ini tergolong sebagai satu dari surat pastoral Paulus. Namun itu juga satu dari
surat-suratnya yang paling pribadi. la mengekspresikan rasa sayang yang mendalam kepada
Timotius dan melihat ke belakang dengan tanpa menyesal atas kehidupannya yang sudah
dicurahkan bagi Kristus.

Dalam pasal 1-2, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya, yaitu
dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran
terhadap orang lain. Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk
mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai
dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Sedangkan di pasal 3, mengajarkan tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan
kegunaan dari Firman Allah. Juga dijelaskan tentang apa yang harus dilakukan atau yang
menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman
Allah.

Anda mungkin juga menyukai