Anda di halaman 1dari 2

Nama : Citra Novia Sinambela

NIM : 17.3230

Kelas : III B

Mata Kuliah : Pembimbing Perjanjian Baru II

Dosen Pengampu : Pdt.Dr. Robinson Butarbutar

TUGAS I (1 TESALONIKA)

a. Ringkasan dari apa yang peserta pahami tentang : (1) penyebab surat ditulis, apa jawab
yang diberikan oleh penulis, (2) argumen apa saja yang dipakai mendukung jawabannya,
(3) apakah penulis dan pembaca memiliki pemahaman sama tentang argumen-argumen
itu, dan apakah dengan argumen itu maksud penulisan akan dicapai.

1) Penyebab Surat ditulis, jawab yang diberikan oleh penulis adalah :


Surat ini ditulis dari Paulus, Silwanus dan Timotius (1:1) kepada Jemaat di Tesalonika
yang telah menerima dan mengimani Injil. Surat ini ditulis karena penulis selalu
mengingat pekerjaan iman, usaha kasih dan ketekunan pengharapan orang percaya
yang disana(1:3) yang sedang mengalami kesusahan-kesusahan(3:3) maka, Paulus
ingin bertemu kembali dengan mereka tetapi dicegah oleh Iblis (2:18), sehingga
Timotius yang dikirim untuk menguatkan hati dan iman di Tesalonika, tampaknya
beberapa pengikut Kristus di Tesalonika menanyakan nasib orang beriman yang telah
meninggal sebelum kedatangan Kristus kembali, sehingga Paulus memberi
jawaban(4:13-18), Paulus juga mengingatkan mereka untuk berjaga-jaga setiap saat
menyambut kedatangan Kristus kembali (5:1-11), Paulus juga memberikan nasehat
tentang cara hidup yang dikehendaki Allah(4:1-12).
2) Argumen yang dipakai mendukung jawaban penulis :
- Paulus mengirim salam kepada para pengikut Kristus di Tesalonika(1:1). Ia
mengucapkan terimakasih kepada mereka sebab mereka telah menjadi teladan
kasih dan kesetiaan bagi semua pengikut Kristus yang ada di Yunani dan memuji
mereka karena berpaling dari berhala-berhala dan mau menghadapi penindasan
akibat iman mereka kepada Kristus. Paulus mengingatkan kerja kerasnya saat ia

1
tinggal disana memberitakan injil. Walaupun Paulus dapat mendengar kabar
tentang mereka tetapi Paulus berharap dapat mengunjungi mereka sekali lagi.
Namun, kenyataannya Iblis mencegah mereka (2:18).
- Paulus mengingatkan kembali jemaat Tesalonika untuk hidup kudus sesuai
kehendak Allah, yang berarti mereka harus saling menghormati dan menghindari
perlakuan tidak bermoral. Nasib orang-orang yang telah mati dahulu ialah bahwa
mereka meninggal dalam Yesus dan akan dikumpulkan Allah bersama-sama
dengan Dia dan mereka yang lebih dahulu dibangkitkan oleh Tuhan, dan yang
masih hidup akan diangkat juga bersama mereka menyongsong Tuhan di angkasa
untuk selama-lamanya. Paulus juga menjelaskan argumennya tentang ketika
Kristus datang lagi. Ia menasehatkan jemaat di Tesalonika untuk selalu siap
menghadapi hari Parousia untuk tetap bersukacita, bersyukur dan berdoa serta
tidak memadamkan Roh, tidak memandang rendah nubuat-nubuat, menguji segala
sesuatu dan memegang yang baik dan menjauhkan diri dari segala kejahatan.
- Paulus menyampaikan salam hangatnya juga untuk menunjukkan betapa ia
mengasihi dan menghargai jemaat Kristen disana, ia juga berdoa supaya Allah
menolong mereka untuk tetap hidup kudus sampai kedatangan Parousia.
3) Penulis dan pembaca
Dengan argumen-argumen Paulus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,
pergumulan, cara hidup jemaat di Tesalonika yang ditulis disuratnya membuat
pembaca termasuk saya sendiri memiliki pemahaman yang sama dengan penulis surat
1 Tesalonika ini. Saya terpukau membaca surat ini, dan dengan argumen-argumen
yang diberikan penulis dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan jemaat-jemaat di
Tesalonika pada saat itu, sehingga maksud penulis dalam surat itu dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai