NIM : 1901103
SEMESTER : IV
Paulus menyatakan bahwa dia adalah seorang tahanan saat dia menulis surat kepada
jemaat di Efesus tersebut (lihat Efesus 3:1, 4:1, 6:20). Kitab Efesus mungkin telah ditulis
selama pemenjaraan Paulus yang pertama di Roma, sekitar 60–62 M (lihat Penuntun bagi
Tulisan Suci, Surat-surat Paulus scriptures.lds.org). Selama waktu ini Paulus dikenakan
tahanan rumah, namun dia memiliki kebebasan untuk menerima pengunjung dan
mengajarkan Injil (lihat Kis 28:16-31).
Dalam Alkitab versi Raja James, Efesus 1:1 menyatakan bahwa surat kepada jemaat
di Efesus ditujukan “kepada orang-orang kudus di Efesus.” Namun, naskah paling awal Kitab
Efesus tidak memuat kata-kata “di Efesus.” Ini menyarankan kemungkinan bahwa Paulus
mungkin tidak menuliskan surat tersebut secara khusus kepada jemaat di Efesus namun
kepada beberapa jemaat Orang Suci, termasuk mereka di Efesus. Efesus menjadi markas
Paulus selama perjalanan misionaris ketiganya (lihat Kis 19:9-10, 20:31), dan dia merasakan
kasih sayang yang dalam bagi orang-orang ini (lihat Kis 20:17, 34-38).
Dalam surat ini, Paulus berbicara kepada anggota Gereja yang bukan Israel
(lihat Efesus 2:11) yang mungkin adalah orang insaf baru (lihat Efeus 1:15). Dia menulis
untuk membantu mengembangkan kerohanian dan kesaksian dari mereka yang telah menjadi
anggota. Tujuan utamanya adalah untuk membantu para orang insaf ini tumbuh dalam
pengetahuan rohani mereka mengenai Allah dan Gereja (lihat Efesus 1:15-18, 3:14-19);
untuk menganjurkan persatuan, terutama antara orang bukan Israel dan orang Yahudi
(lihat Efesus 2:11-22, 4:1-16, 5:19, 6:9); dan untuk mendorong para Orang Suci bertahan
terhadap kekuatan yang jahat (lihat Efesus 4:17, 5:18, 6:10-18). Banyak Orang Suci di Efesus
hidup dengan cukup saleh untuk dimeteraikan pada kehidupan kekal (lihat Efesus 1:13).1
Kedatangan Paulus yang pertama dan tergesa-gesa dalam periode 3 bulan ke Efesus
dicatat pada Kis 18:19-21. Pekerjaan yang dimulainya kemudian diteruskan oleh Apolos
bersama Awkila dan Priskila (Kis 18:24-26) Pada kunjungan kedua di awal tahun berikutnya,
Paulus tinggal di Efesus selama "tiga tahun", karena ia melihat "di sini banyak kesempatan
bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak
penentang. (1 Kor 16:9) dan gereja di sana dibangun dan diperkuat berkat kerja kerasnya di
sana (Kis 20:20, 31). Dari Efesus, Injil menyebar ke luar daerah "hampir di seluruh Asia
kecil” (Kis 19:26) Firman Allah "bertumbuh dan berkuasa dengan kuat" sekalipun ia
mengalami banyak tentangan dan penganiayaan.
1
Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 2:493–494
sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara
karena Kristus (Ef 3:1; Ef 4:1; Ef 6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak
persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose dan mungkin ditulis tidak lama
sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke tujuannya oleh
seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (Ef 6:21; bd. Kol 4:7).
Kepercayaan umum ialah bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar
sidang pembaca akan lebih luas daripada jemaat di Efesus saja mungkin surat ini
ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-gereja di seluruh propinsi Asia. Pada
mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan namanya sendiri di Ef 1:1,
sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja Yesus Kristus yang
sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di Laodikea
yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.
7. Apa ide utama dari kitab Efesus
Surat ini berisikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus.2Dalam
surat ini penulisnya menekankan Rencana Tuhan agar "Seluruh alam, baik yang
di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala" (1:10). Surat ini
merupakan juga seruan kepada umat Tuhan supaya mereka menghayati makna rencana
agung dari Tuhan itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus3