Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Cintya Dewi

NIM : 1901103

SEMESTER : IV

MATKUL : Teol. PB Kitab Yohanes

DOSEN : Samuel Sulistyo, M.Th

1. Siapa Penulis Surat 1 Yohanes?

Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil, tiga buah surat dan kitab Wahyu.
Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut namanya di surat ini, saksi-
saksi dari abad kedua (mis. Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan
bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid Yesus. Kesamaan
kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat ini dengan Injil Yohanes
memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang dapat diandalkan bahwa kedua kitab ini
ditulis oleh rasul Yohanes (Lihat "PENDAHULUAN INJIL YOHANES")

2. Kapan surat ini di tuliskan?

Kemungkinan surat 1 Yohanes dituliskan pada tahun 85-95 M di Efesus yang menurut sejarah
gereja adalah tempat pelayanan Yohanes dalam akhir hidupnya

3. Kepada siapa surat ini dituliskan?

Penerima surat ini tidak disebutkan. Tidak ada salam atau nama orang, tempat, atau peristiwa di
dalam surat ini. Penjelasan yang paling tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini
ialah bahwa dari tempat tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai
gereja di propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11). Karena
jemaat-jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes menulis surat ini
sebagai sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya yang membawa salamnya secara
lisan

4. Apa yang menjadi latar belakang surat ini?


Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil, tiga buah surat dan kitab Wahyu.
Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut namanya di surat ini, saksi-
saksi dari abad kedua (mis. Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan
bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid Yesus. Kesamaan
kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat ini dengan Injil Yohanes
memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang dapat diandalkan bahwa kedua kitab ini
ditulis oleh rasul Yohanes (Lihat "PENDAHULUAN INJIL YOHANES"). Penerima surat ini
tidak disebutkan. Tidak ada salam atau nama orang, tempat, atau peristiwa di dalam surat ini.
Penjelasan yang paling tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini ialah bahwa dari
tempat tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai gereja di
propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11). Karena jemaat-
jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes menulis surat ini sebagai
sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya yang membawa salamnya secara lisan.

Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu
mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa
orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah meninggalkan
persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan
Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal.
Dari segi doktrin, ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus (1Yoh 2:22; bd.
1Yoh 5:1) atau bahwa Kristus menjelma menjadi manusia (1Yoh 4:2-3); dari segi etika, mereka
mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4; 1Yoh 5:3) dan hidup kudus dan
terpisah dari dosa (1Yoh 3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17) tidak diperlukan untuk iman
yang menyelamatkan (bd. 1Yoh 1:6; 1Yoh 5:4-5).

5. Siapa yang membangun jemaat tersebut?

Menurut saya yang membangun jemat tersebut adalah murid-murid Tuhan Yesus yang Dia utus

6. Kapan jemaat itu berdiri?

Ketika Tuhan Yesus menunjuk dan mengutus tujuh puluh murid berdua-dua mendahului Dia ke
setiap kota. (Lukas 10)

7. Dimana letak kelebihan dan kekurangan surat ini?


Kelebihan: surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai
pengantara (Yun. parakletos) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh
percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8).

Kelemahan: Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian
rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada. Dan Karena
surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran sesat
tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan
kebangkitan-Nya secara khusus.

8. Apa ide utama surat ini?

Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara erat sekali dalam surat ini. Para guru palsu, yang oleh
Yohanes dinamakan "antikristus" (1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan ajaran rasuli mengenai
Kristus dan kehidupan yang benar. Seperti surat 2 Petrus dan Yudas, surat ini dengan penuh
semangat menolak dan menghukum guru palsu (mis. 1Yoh 2:18-19,22-23,26; 1Yoh 4:1,3,5)
dengan ajaran dan kelakuan mereka yang merusak.

9. Apa tujuan kitab ini dituliskan?

Maksud Yohanes dalam menulis surat ini adalah dua:

(1) untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para guru palsu, dan

(2) untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang
kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh
5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh
5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya
bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes.

Anda mungkin juga menyukai