NIM : 1901103
SEMESTER : IV
Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil, tiga buah surat dan kitab Wahyu.
Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut namanya di surat ini, saksi-
saksi dari abad kedua (mis. Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan
bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid Yesus. Kesamaan
kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat ini dengan Injil Yohanes
memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang dapat diandalkan bahwa kedua kitab ini
ditulis oleh rasul Yohanes (Lihat "PENDAHULUAN INJIL YOHANES")
Kemungkinan surat 1 Yohanes dituliskan pada tahun 85-95 M di Efesus yang menurut sejarah
gereja adalah tempat pelayanan Yohanes dalam akhir hidupnya
Penerima surat ini tidak disebutkan. Tidak ada salam atau nama orang, tempat, atau peristiwa di
dalam surat ini. Penjelasan yang paling tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini
ialah bahwa dari tempat tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai
gereja di propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11). Karena
jemaat-jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes menulis surat ini
sebagai sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya yang membawa salamnya secara
lisan
Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu
mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa
orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah meninggalkan
persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan
Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal.
Dari segi doktrin, ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus (1Yoh 2:22; bd.
1Yoh 5:1) atau bahwa Kristus menjelma menjadi manusia (1Yoh 4:2-3); dari segi etika, mereka
mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4; 1Yoh 5:3) dan hidup kudus dan
terpisah dari dosa (1Yoh 3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17) tidak diperlukan untuk iman
yang menyelamatkan (bd. 1Yoh 1:6; 1Yoh 5:4-5).
Menurut saya yang membangun jemat tersebut adalah murid-murid Tuhan Yesus yang Dia utus
Ketika Tuhan Yesus menunjuk dan mengutus tujuh puluh murid berdua-dua mendahului Dia ke
setiap kota. (Lukas 10)
Kelemahan: Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian
rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada. Dan Karena
surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran sesat
tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan
kebangkitan-Nya secara khusus.
Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara erat sekali dalam surat ini. Para guru palsu, yang oleh
Yohanes dinamakan "antikristus" (1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan ajaran rasuli mengenai
Kristus dan kehidupan yang benar. Seperti surat 2 Petrus dan Yudas, surat ini dengan penuh
semangat menolak dan menghukum guru palsu (mis. 1Yoh 2:18-19,22-23,26; 1Yoh 4:1,3,5)
dengan ajaran dan kelakuan mereka yang merusak.
(1) untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para guru palsu, dan
(2) untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang
kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh
5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh
5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya
bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes.