DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
Kota Efesus..............................................................................................................................3
Surat Efesus.............................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................................7
KESIMPULAN..............................................................................................................................14
APLIKASI.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
STT Berea | 1
BAB I
PENDAHULUAN
Paulus adalah rasul yang besar. Ia menulis 13 surat dan mendirikan banyak gereja di
Propinsi Asia Kecil, Akhaya dan Makedonia. Beberapa tokoh dalam Perjanjian baru adalah
orang-orang yang bertobat di bawah pelayanan, seperti Timotius, Titus, dan Filemon. Maka
penulis akan meneliti seberapa besar pelayanan Paulus di dalam Efesus 6:1-4. Oleh sebab itu
penulis akan mencoba menemukan maksud mula-mula yang terdapat dibagian ini, adapun yang
akan penulis melihat di dalam pelayanan Paulus Efesus 6:1-4 ini adalah mengenai latar belakang
yang meliputi kota Efesus, Surat Efesus, sejarah pelayanan Paulus. Maka penulis membuat
sebuah judul paper ini adalah Kerukunan Dalam Keluarga, Apa saja yang dilakukan agar
keluarga tetap rukun? Bagaiman keteladan hidup yang diberikan oleh orang tua? Dan penulis
Dari pertanyaan diatas, maka penulis akan mencoba untuk membahasnya sesuai dengan
pertanyaan yang telah diutarakan serta menjadi pokok acuan dalam penambahan wawasan
STT Berea | 2
BAB II
LATAR BELAKANG
Kota Efesus
Kota Efesus itu terletak pada pesisir barat Asia Kecil pada tanah yang subur dekat muara
Sungai Cayster.1 Kota Efesus adalah kota yang terbesar yang dikenal oleh Paulus merupakan
sebuah kota yang gemerlapan yang penuh dengan kekayaan, kemasyhuran, kekuasaan dan
memiliki dosa yang sangat menonjol di dalam kota Efesus. Di mana dosa itu adalah berhubungan
dengan Kuil Artemis yang juga dikenal sebagai Kuil Diana. Dan tentu ketika Paulus tiba di
Efesus pada tahun 52-55, Paulus melihat kuil itu dan juga masyarakat mengerumuni kota itu.
Bangunan yang kokoh dan jajaran tiang-tiang marmernya yang nerupakan salah satu dari Tujuh
Keajaiban Dunia tidak dapat diabaikan , seperti Menara Eiffel. Setelah Paulus mengunjungi kota
ini, maka Paulus merasa sangat puas, sehingga Paulus menuliskan “saya telah melihat tembok-
tembok dan taman gantung dari Babilon kuno, patung Olympiade Jove, Collosus dari Rhodes,
patung pyramid yang tinggi dan kuburan kuno Mausolus. Tetapi ketika Paulus melihat Kuil
Sejarah Kota Efesus ditandai dengan misteri dan legenda-legenda yang hampir tidak
masuk akal. Orang mengatakan pertama didirikan tiga ribu tahun sM dan kota itu dinamai
menurut nama seorang ratu Amazon yang bengis. Menurut legenda suku bangsa Amazon berasal
dari suatu suku bangsa wanita yang suka berperang yang menawan serta memperbudak pria.
Bangsa Amazon sangat hebat tekadnya sehingga dapat dikatakan bahwa orang-orang ini
membakar payudara yang sebelah kanan agar memungkinkan dapat menarik tali busur lebih jauh
dan menembakkan anak panah secara lebih mudah. Kota Efesus berkembang menjadi besar dan
1
Jerry Autrey, Surat Kiriman Penjara, (Malang: Gandum Mas, 1988), 67.
2
Charles Ludwing, Kota-Kota Pada Zaman Perjanjian Baru, (Bandung: Kalam Hidup, 1976), 71.
STT Berea | 3
juga mempunyai rasa kebanggaan yang besar. Kira-kira tahun190 sM bangsa Romawi
Efesus kepada orang-orang ini agar dapat diberikan kepada Eumenes II raja Pergamos.
Kemudian pada tahun 133 sM bangsa Romawi mengambil alih kota tersebut dan menjadikan ibu
kota untuk provinsi Asia. Pada tahun 29, Efesus mengalami kerusakan berat dikarenakan oleh
gempa bumi. Dengan murah hati Kaisar Tiberius segera memperbaiki kerusakan kuil dengan
menggunakan keuangan sendiri untuk membayar ongkos. Maka sejarah mengatakan bahwa kota
Efesus memenangkan gelar semasa pemerintahan empat kaisar. Dengan demikian kemasyhuran
Surat Efesus
Surat Efesus, Kolose dan Filipi dan Filemon semuanya ditulis oleh Rasul Paulus pada
musim semi atau musim panas sekitar tahun 61-63 dari rumah sewa yang menjadi rumah tahanan
atau penjara di Roma.4 Karena Paulus merasa perlu untuk menuliskan kepada Filemon dan
mengirim sebuah surat ke Asia maka terbukalah rahasia kesempatan untuk menuliskan surat-
surat lainnya. Surat Efesus adalah sebagai surat edaran umum yang harus diedarkan sampai ke
jemaat di Efesus, dan Kolose yang merupakan suatu komunikasi langsung dengan jemaat di
Kolose ditulis sekitar tahun 60 atau 61. Pembawa surat-surat tersebut adalah Tikhikus yang
disertai oleh Onesimus (Ef. 6:21; Kol. 4:7-9), yang mendampingi Paulus pada waktu menulis
adalah Aristarkhus, yang pernah menjadi salah seorang utusan ke Yerusalem (KPR. 20:4),
Epafra,seorang Asia, “tabib Lukas yang kekasih,” dan Demas. Pada waktu itu Markus telah
bergabung kembali dengan Paulus dan rupanya tengah merencanakan suatu perjalanan ke Asia
(Kol. 4:10), karena Paulus memujikan dia kepada umat di Kolose. Sedang Yesus Yustunus,
3
Ibid., 73-77.
4
STT Berea | 4
seorang rekan sekerja yang berbangsa Yahudi rupanya belum dikenal di sana. Bahwa nama-nama
yang disebutkan di dalam Kolose dan Filemon menunjukan kedua surat ini ditulis pada waktu
bersamaan. 5
Surat ini ditulis bukan untuk membenarkan jemaat Efesus dalam ajaran atau tingkah laku
surat Efesus melainkan untuk membangun jemaat Efesus di dalam iman supaya lebih berkenan
kepada Kristus dan dapat melawan bidat Gnostik dengan lebih baik yang waktu itu telah muncul
di jemaat Kolose dan jemaat-jemaat yang lain. Oleh sebab itu Paulus menuliskan surat ini karena
melihat kesempatan untuk mengirim surat kepada orang-orang bertobat yang dikasihinya di
Efesus, yang tidak dilihatnya selama 5 tahun. Maka dari itulah Paulus mengutus Tikhikus dari
Roma ke Kolose dengan sepucuk surat peringatan kepada jemaat di Kolose, dan karena Tikhikus
melalui Efesus dalam perjalanannya menuju Kolose, maka Paulus sekaligus mengedarkan surat
kepada jemaat Efesus dengan perantaraan yang membawa surat adalah Tikhius.6
Efesus ditulis ketika banyak gereja didirikan dan setelah Paulus mempunyai kesempatan
untuk merenungkan hakikat dari organisasi baru atau komunitas baru. Paulus bermaksud untuk
memberitahukan kepada bangsa-bangsa lain akan panggilan yang baru bagi mereka dan
mengatakan bahwa adanya kesatuan tubuh Kristus di mana tidak ada orang Yahudi atau Yunani,
majikan atau budak tidak ada lagi perbedaan semuanya satu di dalam Kristus, karena adanya
Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 1995), 393-394.
6
Tenney, 394.
STT Berea | 5
Sejarah Pelayanan Paulus
Dalam perjalanan misi keduanya, Paulus mengunjungi Efesus lalu meninggalkan Akwila
dan Priskila di sana (KPR. 18:19-21). Paulus kembali ke Efesus dua tahun kemudian dan
melayani selama tiga tahun,menjangkau seluruh provinsi Asia dengan Injil (KPR 19). Beberapa
tahun kemudian ketika Paulus menjadi tawanan di Roma (Ef. 3:1; 4:1; 6:20), Paulus menulis
surat kepada jemaat di Efesus. Suatu tema utam kitab Efesus adalah Tuhan bekerja di dunia ini,
melalui gereja-Nya,untuk mempersatukan segala sesuatu (Ef. 1:1). Dalam tiga pasal pertama,
Paulus menjelaskan bahwa segala sesuatu dapat dipersatukan oleh karya penebusan (Ef. 1),
kebangkitan (Ef. 2:1-10), dan pendamaian (Ef. 2:11-3:21). Di pasal 4-6, Paulus menyatakan
tanggungjawab orang-orang percaya sehubungan dengan Tuhan yang agung. Efesus adalah
sebuah kota yang penting dan berbangga diri sebagai pelindung kuil Diana, salah satu dari tujuh
keajaiban dunia purba. Di mana kota yang didedikasikan untuk penyembahan berhala yang
menjelaskan mengapa dalam surat Paulus banyak berbicara tentang mengalahkan Iblis (Ef. 6:10-
20). Kitab Efesus juga menunjukkan keseimbangan dalam kehidupan kristiani, yaitu antara
Warren W. Wiersbe, Hidup Bersama Firman Pasal Demi Pasal Seruh Alkitab Roma-Wahyu, (Yogyakarta: Yayasan
Gloria, 2011), 61.
STT Berea | 6
BAB III
Efesus pasal yang ke enam merupakan lanjutan dari pasal sebelumnya yaitu di pasal yang
ke 5.
“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian
Pada ayat yang pertama Paulus memberikan pengakuan bahwa anak-anak harus menaati
orang tua karena orang tualah yang bertanggung jawab membesarkan anak. Maka dari itu selaku
anak harus taat terhadap orang tua sebagimana seharusnya anak memperlakukan orang tua,
supaya mampu menciptakan suasana damai sejahtera dan keharmonisan di dalam rumah tangga.
Kesadaran Paulus, akan Allah yang menolong, membuat Paulus dan anak-anak agar harus
Maksud dari kata “taat” yaitu “senantiasa tunduk atau patuh.” Terjemahan BGT
mengatakan Τὰ τέκνα, ὑπακούετε τοῖς γονεῦσιν ὑμῶν [ἐν κυρίῳ]· τοῦτο γάρ ἐστιν δίκαιον. Kata
“ὑπακούετε” hupakouete (verb imperative present active 2nd person plural dari kata dasar
ὑπακούω hupakouo)9 yang berarti kamu sekalian sedang mendengarkan (all of you are
listening). NIV “obey your parents in the Lord” yang artinya “patuhi orang tuamu di dalam
Tuhan”. Paulus menegaskan bahwa anak-anak harus berbuat demikian sebab itulah yang patut
untuk dilakukan terhadap orang tua. Paulus juga mengatakan bahwa ini suatu perintah yang
mengikat sebab berasal dari Tuhan, anak-anak tidak disuruh supaya lebih mencintai orang tua
9
Friberg, Timothy, Barbara Friberg, and Neva F. Miller. Analytical Lexicon to the Greek New Testament.
Grand Rapids: Baker, 2000. BibleWorks, v.9.
STT Berea | 7
daripada Tuhan namun harus mencintai orang tua di dalam Tuhan, karena kasih kepada orang tua
telah mempertinggi kasih seseorang kepada Allah.10 Jadi, maksud dari ayat ini adalah anak-anak
diwajibkan untuk patuh kepada orang tua sebab itu telah menjadi hukum yang telah Tuhan
tetapkan. Ketika hukum ini dilaksanakan oleh anak-anak maka akan terciptalah kerukunan atau
damai sejahtera di dalam sebuah keluarga. Dan juga anak-anak juga telah melakukan hukum
sebuah keluarga ialah ketaatan anak-anak kepada orang tua. Jika anak berjanji untuk taat kepada
orang tua yang saleh maka anak-anakpun menjadi saleh sama seperti para orang tua anak. Orang
tua mengajar dalam hal yang baik maka yang harus anak lakukan adalah menaati orang tua. Hal
yang utama yang ada di dalam anak adalah menaati orang tua yaitu melakukan hal-hal yang
2. Hormat terhadap orang tua bukan hanya sekedar perintah melainkan bagian dari
“Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
Maksud dari kata “Hormat” yaitu menghargai sepatutnya anak kepada orang tua atau
perbuatan yang menandakan rasa sopan kepada orang tua. Terjemahan BGT mengatakan τίμα
τὸν πατέρα σου καὶ τὴν μητέρα, ἥτις ἐστὶν ἐντολὴ πρώτη ἐν ἐπαγγελίᾳ. Kata “Τίμα” tima (verb
imperative present active 2nd person singular dari kata dasar τιμάω timao)12 yang artinya engkau
sedang menghargai (you are appreciating). NIV “Honor your father and mother” yang artinya
10
Kenneth D. Barney, Surat Efesus, (Malang: Gandum Mas, 1981), 99.
11
Matthew Henry, Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus, Filemon, (Surabaya:
Momentum, 2015), 232.
STT Berea | 8
hormatilah ayah dan ibumu”. Jadi, maksud ayat ini sangat berhubungan erat dengan ayat pertama
di mana sikap anak harus patuh serta menghargai orang tua karena orang tua yang mampu
membesarkan anak dari kecil sampai dewasa. Anak-anak diharuskan untuk menghargai orang tua
karena Allah telah memberikan mandat kepada orang tua untuk membesarkan dan mendidik
anak, jadi seharusnya anak mengasihi Tuhan maka juga dapat mengasihi orang tua dengan
memiliki rasa patuh dan menghargai orang tua yang telah Tuhan percayakan menjadi orang tua.
Dalam pelayanan Paulus ayat ini menegaskan kepada anak yang ada di Efesus bahwa harus
melakukan perintah Tuhan yang telah tercatatkan di dalam Alkitab dengan menghormati orang
tua (ayah dan ibu). Kalimat ini Paulus mengutip dari Kitab Perjanjian Lama (Kel. 20:12
“hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu
kepadamu”). Kalimat ini adalah sebuah perintah yang telah ditetapkan Tuhan melalui Musa abdi
“Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. (Eph 6:3 ITB)”
mengatakan ἵνα εὖ σοι γένηται καὶ ἔσῃ μακροχρόνιος ἐπὶ τῆς γῆς. Kata “εὖ” eu (adverb)13 yang
artinya berbahagia (be happy). NIV menerjemahkan dengan kata “so that it may go well with
you yang artinya “agar itu berjalan baik bagi Anda”. Ayat ini adalah sebuah janji atau dampak
ketika melaksanakan ayat pertama dan kedua, Tuhan berjanji kepada anak-anak apabila hendak
patuh dan menghargai orang tua maka akan merasakan atau menikmati tersendiri dalam
12
Newman, Jr., Barclay M. A Concise Greek-English Dictionary of the New Testament. Stuttgart: Deutsche
Bibelgesellschaft, 1993. BibleWorks, v.9.
13
Friberg, Timothy, Bible Works, v. 9.
STT Berea | 9
terpancar dari hati sehingga hidup selalu sukacita dan rukun dan tidak mengalami kesedihan
sebab itulah janji yang diberikan kepada anak-anak yang mendengarkan dan menghargai orang
tua.
STT Berea | 10
II. Pelayanan Paulus tentang keteladan hidup yang diberikan oleh orang tua (ay.4)
tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Eph 6:4 ITB)”.
Dalam ayat ini juga Paulus menegaskan kepada orang tua harus menjadi teladan yang
kepada anak-anak, sebab tanggungjawab orang tua yang kudus, tidak saja hanya untuk
membesarkan anak-anak namun mengajar anak kepada jalan-jalan kebenaran. Terlalu banyak
orang tua yang ingin melepaskan diri dari anak-anak dan tidak peduli kemana anak akan pergi,
asal saja anak-anak itu tidak mengganggu para orang tua. Sedangkan orang tua itu mendidik dan
mengarahkan anak serta memberikan teladan hidup yang baik oleh orang tua terhadap anak,
1. Orang tua menegur anak-anak dengan kasih bukan dengan amarah (ay.4a)
Maksud dari kata “amarah” yaitu “mengeluarkan kata-kata menunjukan rasa marah.”
Terjemahan BGT Καὶ οἱ πατέρες, μὴ παροργίζετε τὰ τέκνα ὑμῶν ἀλλὰ ἐκτρέφετε αὐτὰ ἐν
παιδείᾳ καὶ νουθεσίᾳ κυρίου. Kata “παροργίζετε” parorgizete (verb imperative present active 2nd
person plural dari kata dasar παροργίζω parorgizo)14 yang artinya “kamu sekalian sedang
marah” (you're all angry). NIV menerjemahkan dengan kata “Fathers, do not exasperate your
children” artinya Ayah, jangan jengkelkan anak-anakmu. Maksud dari bagian ini adalah Paulus
menasehati para ayah supaya tidak membangkitkan marah terhadap anak, tetapi tidak juga para
orang tua memanjakan anak-anak namun orang tua berhak untuk mendisplinkan anak hanya saja
14
Louw, Johannes E., and Eugene A. Nida. Greek-English Lexicon of the New Testament: Based on
Semantic Domains. 2nd ed. New York: United Bible Societies, 1989. BibleWorks, v.9.
STT Berea | 11
mendisplinkan sesuai dengan kebenaran, orang tua mendisplinkan anak dengan memiliki tujan
supaya anak tersebut tidak terlibat dalam pelanggaran dikemudian hari. Artinya para orang tua
khususnya para bapa mendisplinkan anak-anak dengan memiliki kasih dan lakukanlah itu dengan
hati-hati dan bijaksana sehingga ketika ayah amarah bangkit terhadap anak-anak, maka
lakukanlah dengan cara yang lain supaya anak-anak tidak sakit hati terhadap orang tua.
2. Orang tua harus mendidik anak-anak sesuai ajaran Firman Tuhan (ay.4b)
“Tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. (Eph 6:4b ITB)”
Maksud dari kata “ajaran” yaitu segala sesuatu yang diajarkan, nasehat, dan petunjuk.
terjemahan BGT Καὶ οἱ πατέρες, μὴ παροργίζετε τὰ τέκνα ὑμῶν ἀλλὰ ἐκτρέφετε αὐτὰ ἐν
παιδείᾳ καὶ νουθεσίᾳ κυρίου. Kata dari “παιδείᾳ” paideia (noun dative feminine singular
common from παιδεία)15 yang artinya “mendidik atau melatih” (educate or train). NIV
menerjemahkan dengan kata “bring them up in the training” yang artinya “ajak mereka dalam
pelatihan”. Maksud dari bagian ini adalah mendidik anak sesuai dengan ajaran Tuhan. kewajiban
besar untuk para orang tua adalah mendidik anak dengan hati-hati, dan juga orang tua tidak
hanya membesarkan anak, sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang fasik atu tidak
berpengetahuan. Namun orang-orang Kristen membesarkan anak serta mendidik anak sesuai
ajaran dan nasihat Tuhan. Mengajar anak dengan cara melatih anak, agar anak takut untuk
melakukan dosa, serta memaparkan kepada anak tentang kewajiban anak terhadap orang tua dan
terlebih-lebih Allah sesuai didikan dari ajaran dan nasihat Tuhan. Kewajiban yang penting dari
orang tua ialah memberikan kepada anak ajaran dan teguran termasuk pengasuhan Kristen.
Paulus memberikan kesimpulan di dalam pelayanannya sesuai yang tercatat dalam ayat
ini ialah orang tua harus menjadi teladan dalam kehidupan dan perilaku Kristen, serta lebih
15
Thayer, Joseph. A Greek-English Lexicon of the New Testament. n.p.: n.p., 1889. BibleWorks, v.9.
STT Berea | 12
mempedulikan keselamatan anak daripada pekerjaan, profesi, pelayanan di gereja atau
kedudukan sosial. Maka orang tua harus bertanggung jawab untuk memberi asuhan dan didikan
kepada anak yang akan mempersiapkan untuk hidup berkenan kepada Allah. Yang terpenting
orang tua beranggungjawab dalam didikan yang Alkitabiah dan rohani kepada anak-anak adalah
keluarga bukan gereja atau sekolah minggu. Gereja dan sekolah minggu hanya membantu
16
______________, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas, 1993), 1994.
STT Berea | 13
KESIMPULAN
Dari semua pembahasan di atas maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa
kerukunan sebuah keluarga apabila anak-anak mampu menghargai serta patuh akan orang tua
dan terlebih-lebih Tuhan. Maka apabila anak dapat menaati serta menghargai orang tua, jadi anak
tersebut akan mendapat janji yang telah Tuhan janjikan ialah merasakan kebahagiaan terbesar
Orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak dengan menegur anak-
anak dengan kasih, namun ad acara lain menasehati anak dengan hati-hati dan bijaksana agar
anak tidak sakit hati terhadap orang tua, dan juga orang tua memiliki peran penting dalam
mendidik dan mengasuh anak serta mengajar dan menasehati sesuai dengan kebenaran Tuhan.
orang tua tidak hanya mencukupi kebutuhan anak secara jasmani namun juga orang tua melatih
anak dalam kebenaran Tuhan, sehingga anak-anak tidak melakukan dosa, karena anak telah
APLIKASI
Aplikasi yang dapat saya petik adalah sebagai jemaat harus bisa belajar menghormati dan
patuh kepada pemimpin gereja atau pendeta, dan memperlakukan pendeta adalah sebagai orang
tua rohani. Ada banyak saat ini jemaat penghormatan kepada pemimpin gereja telah menurun
disebabkan karena tidak tunduk kepada pemimpin. Begitu juga sebalik sebagai pendeta atau
gembala sidang harus melayani anak-anaknya (jemaat) secara holistic karena tidak hanya
memberikan kebutuhan secara fisik namun juga harus memberikan makanan rohani melalui
ajaran dan nasehat Tuhan, mendisplinkan jemaat dengan kasih sehingga tidak menimbulakan
jemaat sakit hati melalui perkataan yang dikeluarkan oleh gembala. Maka di dalam sebuah
keluarga ataupun gereja akan tercipta sebuah kerukunan serta memiliki damai sejahtera.
STT Berea | 14
STT Berea | 15
DAFTAR PUSTAKA
______________. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum Mas, 1993.
Barclay Newman, Jr., M. A Concise Greek-English Dictionary of the New Testament. Stuttgart:
Henry, Matthew. Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus,
Joseph, Thayer. A Greek-English Lexicon of the New Testament. n.p.: n.p., 1889. BibleWorks, v.9
Ludwing, Charles. Kota-Kota Pada Zaman Perjanjian Baru. Bandung: Kalam Hidup, 1976.
Timothy, Friberg, Barbara Friberg, and Neva F. Miller. Analytical Lexicon to the Greek New
Wiersbe, Warren W. Hidup Bersama Firman Pasal Demi Pasal Seruh Alkitab Roma-Wahyu.
STT Berea | 16