Anda di halaman 1dari 28

TAFSIRAN

Filipi 2:12-18

Hermeneutik Perjanjian Baru

Di Susun Oleh

Franklif Ferdinand

1802037

Dosen pengampuh

Ryanto Adilang, M.Th

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

TEOLOGI

1
2020

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah Tafsiran Filipi 2:12-18 ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Hermeneutik Perjanjian Baru.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan tafsiran ini tidak terlepas dari banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga tafsiran ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa tafsiran ini masih jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya saya berharap semoga tafsiran ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Manado, November 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang Filipi 4


BAB II Pembahasan 10

A. Teks dan Terjemahan 10


B. Uraian Tafsiran 17
BAB III Penutup 25

A. Pesan Teologis 25
Daftar Pustaka 26

4
BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kota Filipi
Filipi merupakan suatu kota kecil yang dulu bernama Krenides Kata ini berasal
dari Bahasa Yunani“ krene,” yang berarti mata air sumur. Kata tersebut dipakai buat
menunjuk kepada bermacam mata air yang terdapat di dekat wilayah itu. Kota ini
terletak di pedalaman Yunani, pada Via Egnatia, jalur yang menghubungkan bagian
timur serta bagian barat wilayah Romawi. Antara tahun 360- 356 SM, kota ini
ditaklukkan oleh raja Makedonia, Filipus II, kemudian diberi nama Filipi. Kota ini
setelah itu tumbuh dengan pesat.1
Hendak namun, pada tahun 42 SM, terjalin pertempuran antara Brutus serta
Kassius melawan Antonius serta Oktavianus. Antonius serta Oktavianus menang.
Para tentara pensiunan juga di tempatkan di desa desa Filipi. Pada tahun 31 SM,
Oktavianus mengalahkan Antonius serta jadi salah satunya kaisar. Para pendukung
Antonius dibuang ke Filipi. Dengan demikian, penduduk kota itu terdiri dari budak-
budak, pensiunan, masyarakat pribumi, serta pemimpin kota. Orang Yahudi sangat
kurang di kota ini. Teruji, Paulus tidak menciptakan rumah ibadah Yahudi di
situ( Kis. 16: 13); Cuma terdapat suatu rumah sembahyang di luar kota. Hidup
keagamaan di kota ini sangatlah majemuk. Penduduk menyembah bermacam dewa-
dewi Romawi, antara lain Yupiter, Mercurius, Mars, Yuno, serta Minerva. Kaisar
sendiri dipuja bagaikan dewa.2
Filipi merupakan kota awal yang Paulus singgahi di Eropa kala dalam mimpi dia
mendengar seseorang Makedonia memanggilnya buat tiba membantu mereka. Jadi,
kala Paulus serta sahabatnya menyeberang serta datang di pelabuhan Neapolis,
mereka langsung ke Filipi( Kis. 16: 11, 12; Flp. 4: 15). Di kota itu, mereka
memberitakan Injil. Jemaat di sana berdiri dekat tahun 49/ 50 Meter. Anggota
jemaatnya terdiri dari orang- orang Kristen non- Yahudi( Kis. 16: 33b). Sebagian
nama non- Yahudi timbul dalam pesan ini, ialah Eoudia, Sintikhe, Clement, serta
Epafroditus. Tidak hanya itu, terdapat pula orang- orang lain yang khawatir hendak
Allah( Kis. 16: 14) serta orang- orang Yahudi yang jadi Kristen( Kis. 16: 13).3
2. Penulis
Sudah barang pasti dalam gelombang pengecaman Alkitab, yang meliputi
golongan teologi Eropa pada abad yang kemudian, pesan ini juga disangsikan
keasliannya. Dengan giat dicari alibi buat menyangkal Paulus bagaikan pengarang,

1
Samuel Benyamin Hakh, perjanjian baru: sejarah, pengantar, dan pokok-pokok teologinya. Bandung : Bina Media
Informasi, 2010
2
Ibid.
3
Ibid.

5
namun setelah pengecekan yang lebih cermat, alibi itu nyata sangat kecil, serta Paulus
masih senantiasa berdiri tegak.4
Dugaan lain yakni kalau Pesan Filipi dalam wujudnya yang saat ini ini terdiri
atas sebagian pesan Paulus yang dipersatukan. Sebabnya yakni ka bar dari Polykarpus
kalau Paulus menulis sebagian pesan kepada jemaal Filipi, serta pergantian tiba- tiba
di antara 3: 1 serta 2. Namun, alasan- alasan ini kurang kokoh bila Paulus menulis
sebagian pesan, yang lain bisa jadi lenyap lagi peralihan tiba- tiba kerap mencuat
dalam surat- surat Paulus.5
3. Waktu dan tempat
Tradisilo serta konsensus para pakar menyepakati kalau Paulus menulis Surat-
surat Penjara( Efesus, Filipi, Kolose, serta Filemon) dari tahanan rumah di Roma,
antara tahun 60- 62 Masehi, semacam tertulis dalam Cerita Para Rasul 28: 16- 31.
Tetapi sebagian pakar berkomentar kalau dia menulis surat- surat itu sepanjang dia
dipenjarakan di Kaisarea( Kis. 23: 33- 27: 1), ataupun sepanjang masa
pemenjaraannya yang tidak tercatat di Efesus.6
Nada optimis tentang mungkin pembebasan( Flp. 1: 19 serta 25) tidak sesuai
dengan pemenjaraan di Kaisarea. Apalagi mungkin eksekusi( Flp. 1: 20) pula
menyangkal mungkin Paulus dipenjarakan di Kaisarea, karena bila ditahan di luar
Roma dia ketahui dia senantiasa bisa naik banding kepada Kaisar. Tidak hanya itu,
dalam Filipi 1: 13- 17 menyiratkan kalau terdapat lumayan banyak pekerja Kristen
memberitakan Injil di kota, yang tidak cocok dengan yang kita tahu tentang Kaisarea,
namun cocok dengan keadaan jemaat Roma.7
Di samping itu, tidak terdapat berartinya menggambarkan segala pengawal
istana" Kaisarea mengenali kalau Paulus terletak dalam tahanan rumah demi
Kristus( Flp. 1: 13) karena jumlah pengawal istana Kaisarea sangat kecil. Di Roma
jumlah pengawal istana paling tidak terdapat 9. 000 orang, sesuatu jumlah yang tidak
main- main. Begitu pula" mereka yang di istana Kaisar" pada Filipi 4: 22 nampak
menuju ke Roma.8
Meski Efesus pula diusulkan bagaikan posisi Paulus menulis kepada jemaat
Filipi, tidak terdapat catatan tentang Paulus sempat dipenjarakan di situ. Semacam
sudah dibahas, seandainya begitu, dia bisa jadi tidak khawatir hendak eksekusi di
Efesus karena bagaikan seseorang masyarakat negeri Roma dia berhak buat naik
banding kepada Kaisar. Satu keuntungan penyebutan Efesus merupakan perjalanan-
per jalanan antara kota asal serta Filipi jadi lebih gampang buat disesuaikan batasan
waktunya. Antara waktu Paulus dipenjarakan hingga penyusunan pesan perjalanan-
perjalanan berikut berlangsung9
4
Durveyman, pembimbing ke dalam perjanjian baru. Jakarta : Gunung Mulia, 2016
5
Ibid.
6
Dave Hagelberg, tafsiran surat filipi. Yogyakarta: ANDI
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid.

6
1) Seseorang harus membawa berita ke Filipi bahwa Paulus dipenjarakan lagi.
2) Epafroditus harus berangkat dari Filipi kepada Paulus dengan membawa bantuan.
3) Seseorang harus membawa berita ke Filipi tentang sakitnya Epafroditus.
4) Seseorang harus membawa berita kepada Epafroditus tentang kekhawatiran
jemaat kepadanya.

Cuma saja, kerap terdapat ekspedisi antara koloni Filipi serta pusat
kekaisaran. Ekspedisi dari Filipi ke Roma membutuhkan waktu paling tidak 10 hari,
serta ekspedisi dari Roma ke Filipi memakan waktu sangat sedikit 2 puluh hari.
Meski bukan ialah perihal yang tentu, tampaknya sangat bisa jadi kalau pesan ditulis
kala Paulus terletak dalam tahanan rumah di Roma, pada tahun 60- 62 Maschi. Biar
bisa melaku kan ekspedisi ekspedisi itu, serta buat terciptanya suasana pada Filipi 1:
12- 18, pesan itu sangat bisa jadi di tulis pada akhir periode tahun 60- 62 Masehi.10

4. Penerima
Pada tahun 356 sM. suatu kota yang bernama Krenides dikalahkan oleh
Filipus, raja Makedonia, bapak Iskandar Zulkarnain, kemudian diberi nama Filipi. Di
dasar pimpinan raja- raja yang selanjutnya Filipi tumbuh dengan pesat. Namun,
setelah itu dikalahkan pula, kali ini oleh angkatan perang Ro mawi( 42 sM.). Banyak
pensiunan ditempatkan di situ serta kala Paulus ber sama sahabatnya menjelajahi
wilayah ini, kota Filipi merupakan kota yang dikira jajahan Roma yang mempunyai
pula hak Romawi( Kis. 16: 12, 21).11
Paulus, buat awal kali datang di situ pada ekspedisi kedua, sesu- dah
mendengar suara seseorang Makedonia yang berseru kepadanya," Me- nyeberanglah
ke ayo serta tolonglah kami"( Kis. 16: 9). Jadi, inilah tempat yang awal di Eropa yang
mendengar kabar Injil. Realitas kalau per tama kali Paulus dengan temannya ke luar
kota buat mencari tempat berdoa( Kis. 16: 13) meyakinkan kalau di situ tidak terdapat
sinagoga; jadi orang- orang Yahudi di situ kurang sekali. Kota itu merupakan kota
orang bu kan Yahudi. Anggota- anggota jemaat juga paling utama, bisa jadi seluruh,
dari golongan bukan Yahudi, semacam yang nyata dari pesan ini( 3: 3; 2: 15, nama-
nama orang) Warnanya, pada kunjungan awal tidak begitu lama Paulus bisa
memberitakan Injil di situ, apalagi terpaksa meninggalkan Filipi sebab sebab- sebab
yang kita sama mengenali( Kis. 16: 14- 40; Flp. 1: 30). Setelah itu, jemaat itu sendiri
juga dianiaya( 1: 29). Namun, hati mereka tidak tawar. Semenjak permulaan hingga
pesan ini ditulis dengan aktif mereka menolong usaha pekabaran Injil: mereka kerap
berikan sokongan kepada Paulus buat pekerjaannya( 4: 15, 16; 2: 25; 4: 18; 2 Kor. 11:
9), namun agak nya mereka sendiri pula menaburkan benih Injil di dekat mereka( 1:
518, 4: 3). Inilah jemaat yang paham panggilannya, yang tidak membanggakan diri
atas rupa- rupa karunia rohani serta pengetahuan semacam Korintus, namun yang

10
Ibid.
11
Durveyman, pembimbing ke dalam perjanjian baru. Jakarta : Gunung Mulia, 2016

7
melaksanakan tugasnya di dunia ini, ialah menyebarkan cerah Injil, serta inilah yang
ialah dasar, sehingga Paulus merasa sangat rapat dengan mereka.12
Dapatkah kita menyelidiki soal kondisi jemaat ini- dan sesungguhnya pula
jemaat yang lain di Makedonia 19- lebih lanjut? Bisa. Asal kita meng: ingat kalau
pegangan cuma satu, jadi kurang kokoh. Apabila kita mengecek bagian" kami" dalam
Cerita Para Rasul, hingga nyata kalau bagian awal berakhir di Filipi( Kis, 16: 16, 40),
kemudian bagian kedua mulai pula kira- kira di Filipi( Kis. 20: 3- 6). Dengan kata
lain, bisa jadi sekali Paulus sudah wafat kan Lukas di Filipi buat jadi pembimbing
jemaat yang masih muda di wilayah itu sehingga di balik kesetiaan jemaat- jemaat itu
kita boleh memandang usaha serta semangat Lukas. Bisa jadi pula Lidia, seseorang
businesswomanzo yang berhati hangat, tidak kurang menunjang dan mendesak usaha
je maat, meski rasanya dia tidak menetap di Filipi: dia berasal dari Tiatira. serta
dalam Pesan Filipi dia tidak disebutkan lagi dalam bagian salam. Terdapat dise but 2
wanita lain: Euodia serta Sintikhe: Mereka aktif dalam pemberi taan( 4: 2, 3).
Perhatikanlah! Saat ini mereka berselisih. Cuma rupa- rupanya bukan mereka saja,
semacam nyata dari nasihat- nasihat dalam 1: 27; 2: 2- 5. Namun, di mari belum
hingga pada perpecahan, sebagaimana bisa kita simpulkan dari perbandingan metode
Paulus menegur orang Korintus serta mereka.13
5. Pokok-pokok Teologi Surat Filipi
a) Bersukacitalah di Tengah Penderitaan karena Kemajuan Pemberitaan Injil
Jemaat ini lahir di tengah penganiayaan karena iman mereka. Lukas
melaporkan dalam Kisah Para Rasul 16:16-40 (band. 1 Tes. 2:2) bahwa
Paulus dan Silas ditangkap dan dipenjarakan. Penganiayaan itu tampaknya
berlangsung terus dengan maksud untuk mencegah pemberitaan Injil dan
menghambat pertumbuhan gereja.14
Namun demikian, dalam menghadapi penderitaan itu, Paulus me
ngajak jemaat di Filipi untuk bersukacita dalam menghadapi berbagai masalah
tersebut. Dalam hal ini, jemaat diajak untuk menjalani apa yang mereka alami
sebagaimana yang mereka lihat pada Paulus (Flp. 4:10). Paulus sendiri
dipenjarakan karena Injil (Flp. 1:13). Ada juga beberapa saudara lain yang
telah menyebabkan bebannya semakin berat di dalam penjara (Flp. 1:15, 17).
Namun, justru penderitaan yang Paulus alami itu menyebabkan kemajuan Injil
(Flp. 1:12-26). Bahkan oleh pemenjaraannya, orang-orang dalam praetorium
mendengar Injil dan menjadi percaya. Paulus, kemudian mengarahkan
perhatiannya ke depan dan mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus dan

12
Ibid.
13
Ibid.
14
Samuel Benyamin Hakh, perjanjian baru: sejarah, pengantar, dan pokok-pokok teologinya. Bandung : Bina Media
Informasi, 2010

8
mati adalah keuntungan Tetapi jika aku harus hidup di dalam dunia, itu berarti
bagiku bekcja memberi buah" (Flp. 1:21, 22a).15
Dengan mengungkapkan pengalaman hidupnya itu, Paulus ingin agar
jemaat melihat bahwa di dalam suatu lingkungan yang sulit sekalipun, mereka
harus tetap bersukacita jika Injil mengalami kemajuan. Untuk menambah
contoh tentang dirinya, Paulus juga menggambar kan Kristus (Flp. 2:5-11),
Timotius (Flp.2:19-24), dan Epafroditus (Flp. 2:19-30) sebagai figur yang
patut ditiru di tengah penderitaan yang mereka alami. Yesus mengalami
penderitaan karena taat kepada kehendak Allah dan Allah meninggikan Dia
(Flp. 2:6-11). Ini adalah pola yang harus ditiru oleh anggota jemaat di Filipi.
Jika mereka tetap setia, maka Allah akan meninggikan mereka. Timotius juga
tidak mengingat diri sendiri, tetapi karena Kristus, ia telah menjadi pelayan
untuk memberitakan Injil. Demikian juga Epafroditus yang hampir mati
karena pekerjaan Injil sebagai teman Paulus (Flp. 2:21, 23).16
Pertanyaan yang perlu dijawab di sini adalah bagaimanakah jemaat
dapat bersukacita di tengah kesulitan dan penderitaan itu? Paulus meminta
agar mereka mengikuti teladan Kristus, tidak membalas perlakuan orang
terhadap mereka. Biarkan pembalasan itu datang dari pihak Tuhan. Sementara
itu, mereka harus menampilkan sikap yang bersahabat dengan semua orang
(Flp. 2:8; band. Rm. 15:3; 2 Kor. 10:1). Paulus juga meminta agar jemaat di
Filipi berdoa kepada Tuhan atas penderitaan yang mereka alami. Lebih dari
itu, mereka harus tetap berdiri teguh dalam satu roh, sehati sejiwa dan tetap
berjuang untuk iman yang timbul dari berita Injil (Flp. 1:27,28).17
b) Ancaman Perpecahan dalam Persekutuan Jemaat
Ancaman perpecahan itu terutama berasal dari dua orang, yaitu Eoudia
dan Sintikhe. Keduanya adalah diaken dan termasuk dalam kepemimpinan
jemaat. Mereka terlibat dalam perselisihan yang serius, sehingga dapat
mengancam persekutuan jemaat Filipi. Paulus meminta kepada seseorang
dalam jemaat itu untuk menolong kedua perenipuan tersebut agar mereka
dapat mengakhiri perselisihannya. Perselisihan itu tidak hanya menghambat
kemajuan Injil, tetapi juga menghalangi pertumbuhan jemaat menyongsong
masa depan.
Tampaknya, Paulus memperoleh informasi tentang keadaan jemaat itu
dari Epafroditus. Laporan itu juga menyangkut ancaman perpecahan dalam
jemaat. Dari laporan itu, Paulus berpendapat bahwa munculnya ancaman
perpecahan itu disebabkan oleh kurangnya kerendahan hati dan semangat
persekutuan dalam jemaat, terutama di antara kedua perempuan tersebut.
Peterlin juga melihat adanya pandangan perfeksion isme yang memiliki
15
Ibid.
16
Ibid.
17
Ibid.

9
pengaruh yang sangat kuat dalam jemaat itu, sehingga jemaat enggan untuk
menerima penderitaan. 18
Menghadapi persoalan itu, Paulus menyapa mereka sebagai "saudara-
saudara" (adelfoi, Flp. 3:17). Sapaan yang sama ia ulangi lagi dalam Filipi
4:1. Di situ, ia tambahkan suatu sapaan lain yang me nyapa mereka sebagai
"mahkota" (stephanos) ku. Jelas, nasihat yang Paulus berikan ini ditujukan
kepada seluruh jemaat. Paulus meminta kepada Eoudia dan Sintikhe agar
saling merendah kan diri (to auto free in). la juga meminta agar semua pihak
yang 272 terlibat dalam persoalan itu mengakhiri perselisihan tersebut, supaya
Paulus dapat bermegah pada hari Kristus (Flp. 2: 16b). Untuk memperkuat
nasihatnya itu, Paulus mengangkat nyanyian perendahan diri Kristus sebagai
pola, di mana mereka dapat meniru contoh yang Yesus telah lakukan, dan
dengan rela saling merendahkan diri satu kepada lain, seperti Kristus sendiri
yang rela merendahkan diri dan taat sampai mati di salib. Tetapi, Allah
meninggikan Dia, dan memberikan Dia namna di atas segala nama, sehingga
dalam nama itu, bertekuk lutut semua yang ada di langit dan di bumi, dan
segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah,
Bapa.19
Jemaat Filipi, khususnya kedua perempuan itu, dinasihati agar
mengikuti teladan Kristus ini. Sebab, hanya dengan demikian, mereka dapat
mempertahankan persekutuan jemaat dan mereka akan bercahaya seperti
bintang-bintang di dunia (Flp. 2:15).20
c) Ancaman Ajaran Sesat terhadap Jemaat
Davorin Peterlin, dalam analisanya tentang Filipi 3, berpendapat
bahwa ungkapan musuh-musuh yang Paulus serang di dalam pasal itu
ditujukan kepada sebagian orang dalam jemaat Filipi, karena mereka telah
dipengaruhi oleh musuh-musuh Paulus. Musuh-musuh ini sangat potensial
berbahaya. Oleh karena itu, Paulus mendiskusikan mereka terutama sebagai
kelompok yang memberikan contoh yang negatif di dalam jemaat. Nada
Paulus yang keras dan tajam itu menunjukkan bahwa musuh-musuh ini sudah
mulai masuk dan beroperasi di tengah jemaat. Sebalikny Paulus meminta
kepada jemaat itu untuk meng ikuti contoh dirinya (Flp. 4:9) dan bukan
mengikuti para penyesat itu. Paulus juga menasihati jemaat agar menutup
pintu terhadap para penyesat itu, supaya mereka tidak merusak jemaat di
Filipi. Paulus mengecam para penyesat itu sebagai “anjing-anjing,” dan
“pekerja pekerja jahat." Istilah yang dipakai di sini adalah katatome
(pembegal). Orang Yahudi kadang-kadang disebut juga sebagai orang yang
bersunat (peritome), karena sunat merupakan ritus yang sangat penting
18
Ibid.
19
Ibid.
20
Ibid.

10
sebagai tanda masuk menjadi umat Allah. Akan tetapi, dari sudut pandang
Paulus. sunat tidak perlu dikenakan kepada orang non-Yahudi untuk menjadi
umat Allah. Oleh karena itu, mereka yang menyunatkan orang non Yahudi
dalam keyakinan bahwa mereka menjadi umat Allah untuk memperoleh
keselamatan, hanyalah merupakan suatu "pembegalan" (katatome) diri.
Menurut Paulus, sunat yang benar bukan "pembegalan" LAI-pengebirian) diri,
tetapi sunat hati (Flp. 3:3; band. Ul. 30:6). Terhadap ajaran yang menekankan
agar sunat ditambahkan kepada iman akan Yesus, Paulus mengatakan bahwa
jemaat harus bermegah di dalam Kristus dan bukan pada hal-hal yang bersifat
lahiriah (Flp. 3:3). Menghadapi semua ini, Paulus menasihati jemaat agar
mereka berdiri teguh dalam Tuhan, sebab Tuhan sudah dekat (Flp. 4:1, 5b).21
6. Struktur Kitab
 Alamat dan salam (1:1-2)
 Ucapan syukur Paulus dan keyakinan harinya (1:3-7)
 Doa rasul (1:8-11)
 Hasrat Paulus yang besar dan sukacitanya (1:12-26)
 Nasihat-nasihat dan teladan (1:27-2:18)
 Rencana di hari depan (2:19-30)
 Penyimpangan besar (3:1-21)
 Memberi semangat, pengharapan dan salam (4:1-23)

21
Ibid.

11
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teks dan Terjemahan


1. Uraian Gramatikal
Ayat 12
 Ὥστε = k.peng = karena itu, oleh karena itu
 ἀγαπητοί = k.sifat vok mask jam d.k ἀγαπητός = dicintai, yang dikasihi
 μου = k.ganti org ke 1 gen tgl = dari saya
 καθὼς = k.ket = sebagai, karena, ketika
 πάντοτε = k.ket = selalu, senantiasa, tetap
 ὑπηκούσατε = kk ind akt aorist org ke 2 jam d.k ὑπακούω = patuh,
menurut, takluk
 μὴ = k.ket = tidak, bukan
 ὡς = k.ket = sebagai, karena, ketika, betapa, mengenai, tentang
 ἐν τῇ παρουσίᾳ = kd + ks + kb datif fem tgl d.k ὁ παρουσία = antara,
diantara + hadir, hadapan, adanya, tampi
 μου = k.ganti org ke 1 gen tgl = dari saya
 μόνον = k.ket = hanya, saja, baru, cuma, melainkan, tetapi
 ἀλλὰ = k.peng = tetapi, melainkan, sebaliknya
 νῦν = k.ket = sekarang, kini, adapun
 πολλῷ = k.sifat berdeklensi campuran dat net tgl d.k πολύς = banyak,
melimpah, dalam, sering
 μᾶλλον = k.ket = lebih, lagi, tambah
 ἐν τῇ ἀπουσίᾳ = kd + ks + kb dat fem tgl d.k ὁ ἀπουσία = antara, diantara
+ tiada, tidak hadir, kurang
 μου = k.ganti org ke 1 gen tgl = dari saya
 μετὰ φόβου = kd + kb gen mask tgl d.k φόβος = kepada, dengan, oleh +
takut, kuatir, cemas
 καὶ = k.peng = dan
 τρόμου = kb gen mask tgl d.k τρόμος = gemetar, getar, takut
 τὴν ἑαυτῶν = ks +
 σωτηρίαν = kb akus gem tgl d.k σωτηρία = keselamatan
 κατεργάζεσθε = kk imperatif pasif/medium present org ke 2 jam d.k
κατεργάζομαι = mengerjakan
Terjemahan = Oleh karena itu kekasihku, seperti biasa kau telah patuhi, tidak
seperti di hadapanku saja, tetapi sekarang lebih banyak lagi saat aku tidak ada,
dengan rasa takut dan gemetar keselamatanmu sendiri berhasil

12
Ayat 13
 Θεὸς = kb nom mas tgl = Allah
 γάρ = k.peng = karena
 ἐστιν = present tense dari eimi org ke 3 tgl = dia adalah
 ὁ ἐνεργῶν = ks + kk partisip aktif present nom mas tgl d.k ἐνεργέω =
mengerjakan, menjalankan, menyelesaikan
 ἐν ὑμῖν = kd + k.ganti org ke 2 dat jam = antara, diantara + kepada, bagi,
untuk kamu/kalian
 καὶ = k.peng = dan
 τὸ θέλειν = ks + kk infinitif aktif present d.k θέλω = ingin, mengharapkan
 καὶ = k.peng = dan
 τὸ ἐνεργεῖν = ks + kbkk infinitif akt present d.k ἐνεργέω = mengerjakan,
menjalankan, menyelesaikan
 ὑπὲρ = kd = lebih, diatas, lagi, menurut, sesuai, selaras
 τῆς εὐδοκίας = ks + kb gen fem tgl d.k εὐδοκία = kebaikkan, kemurahan,
hadiah
Terjemahan = Tuhan adalah yang bekerja di dalam kamu baik untuk kemauan
maupun untuk bekerja sesuai dengan kesenangannya
Ayat 14
 Πάντα = k.sifat akus net jam d.k πᾶς = semua, seluruh, setiap
 ποιεῖτε = kk imperatif aktif present org ke 2 jamak d.k ποιέω =
lakukanlah, kerjakanlah
 χωρὶς = kd = tanpa
 γογγυσμῶν = kb gen tgl d.k γογγυσμός = sungut
 καὶ = k.peng = dan
 διαλογισμῶν = kb gen mask tgl d.k διαλογισμός = tengkar, perselisihan
 Terjemahan = semua hal dilakukan tanpa sungut-sungut dan perselisihan
Ayat 15
 ἵνα = k.peng = supaya
 γένησθε = kata kerja aorist subjungtif jamak dari kata γίνομαι = mungkin
kamu
 ἄμεμπτοι = k.sifat nom mask jam d.k ἄμεμπτος = tanpa cela
 καὶ = k.peng = supaya
 ἀκέραιοι = kb nom mask jam d.k ἀκέραιος = murni, bersih
 τέκνα = kb nom net jam d.k τέκνον = anak
 Θεοῦ = kb gen mas tgl = Allah
 ἄμωμα = k.sifat nom net jam d.k ἄμωμος = tidak bercacat, tanpa cela,
tidak bersalah

13
 μέσον = k.sifat akus net tgl d.k μέσος = tengah, antara
 γενεᾶς = kb gen fem tgl d.k γενεά = generasi, angkatan, keturunan
 σκολιᾶς = k.sifat gen fem tgl d.k σκολιός = bengkok, lengkung
 καὶ = k.peng = dan
 διεστραμμένης = kk partisip pasif/mediun present gen fem tgl d.k
διαστρέφω = menyesatkan, merusak, menodai
 ἐν = antara, diantara
 οἷς = k.ganti penghubung dat mask jam = kepada orang-orang yang
 φαίνεσθε = kk indikatif pasif/medium present org ke 2 jam d.k φαίνω =
bersinar, bercahaya, mengkilap
 ὡς = k.ket = sebagai, karena, ketika, betapa, mengenai, tentang
 φωστῆρες = kb nom mask jam d.k φωστήρ = cahaya, sinar, lampu
 ἐν κόσμῳ = kd + kb dat mask jam d.k κόσμος = antara/diantara + dunia
 Terjemahan = supaya kamu menjadi anak-anak Allah yang tidak bercacat
dan tidak berdosa, tidak bercacat di tengah-tengah generatiin yang
bengkok dan porvert di antara siapa kamu bersinar seperti cahaya di dunia
Ayat 16
 λόγον = kb akus mask jam d.k λόγος = kata, perkataan, firman
 ζωῆς = kb gen fem tgl d.k ζωή = hidup
 ἐπέχοντες = kk partisip akt present nom mask jam d.k ἐπέχω = memegang
 εἰς καύχημα = kd + kb akus net tgl d.k καύχημα = sampai, pada, dengan,
oleh + bangga
 ἐμοὶ = k.ganti org 1 dat tgl = kepada, bagi, untuk saya
 εἰς ἡμέραν = kd + kb akus fem tgl d.k ἡμέρα = sampai, pada, dengan, oleh
+ hari
 Χριστοῦ = kb gen mask tgl = Kristus
 ὅτι = k.peng = bahwa, sebab, karena
 οὐκ = k.ket = tidak, bukan
 εἰς κενὸν = kd + k.sifat akus net tgl d.k κενός = sampai, pada, dengan,
oleh + sombong, angkuh, sia-sia, percuma
 ἔδραμον = kk ind akt aorist org 1 tgl d.k τρέχω = menjalankan, berjalan,
berlari
 οὐδὲ = partikel negatif = dan, tidak
 εἰς κενὸν = kd + k.sifat akus net tgl d.k κενός = sampai, pada, dengan,
oleh + sombong, angkuh, sia-sia, percuma
 ἐκοπίασα = kk ind akt aorist org 1 tgl d.k κοπιάω = bekerja keras,
menjebak

14
Terjemahan = dunia hidup berpegang teguh, untuk membanggakan diri saya
di dalam Kristus bahwa tidak sia-sia saya berlari atau bekerja sia-sia

Ayat 17
 Ἀλλὰ = k.peng = tetapi, melainkan, sebaliknya
 εἰ = k.peng = jika
 καὶ = k.peng = dan, bahkan, pun
 σπένδομαι = kk ind pasif/medium present org 1 tgl d.k σπένδω =
menuangkan, mencurahkan
 ἐπὶ τῇ θυσίᾳ = kd + ks + kb daf fem tgl d.k θυσία = di, pada, untuk +
korban
 καὶ = k.peng = dan, bahkan
 λειτουργίᾳ = kb dat fem tgl d.k λειτουργία =
 τῆς πίστεως =
 ὑμῶν = k.ganti org ke 2 gen jam = dari kamu/kalian
 χαίρω = kk ind akt present org 1 tgl d.k χαίρω = menyenangkan,
bersukacita
 καὶ = k.peng = dan, bahkan
 συνχαίρω = kk ind akt present org 1 tgl d.k συγχαίρω = bersukacita
 πᾶσιν = k.sifat dat mask jam d.k πᾶς = semua, seluruh, setiap
 ὑμῖν = k.ganti org ke 2 dat jam = kepada, bagi, untuk kamu/kalian

Terjemahan = Tetapi jika bahkan saya akan dicurahkan sebagai persembahan


minuman pada korban dan pelayanan iman Anda, saya senang dan bersukacita
dengan Anda semua

Ayat 18
 τὸ = k.sandang
 δὲ = partikel de = tidak, bukan, tetapi, dan
 αὐτὸ = k.ganti org ke 3 nom net = dia
 καὶ = k.peng = dan, bahkan
 ὑμεῖς = k.ganti org ke 2 nom jam = kamu/kalian
 χαίρετε = kk imperatif akt present org ke 2 jam d.k χαίρω = bersukacita,
menyenangkan
 καὶ = k.peng = dan, bahkan
 συνχαίρετέ = kk impertif akt present org ke 2 jam d.k συγχαίρω =
bersukacitalah
 μοι = k.ganti org ke 1 dat tgl = kepada, bagi, untuk saya

Terjemahan =dan demikian juga kamu bergembira dan bersukacita denganku

15
2. Perbandingan Teks

Ayat Penafsir LAI-TB NKJV


12 Oleh karena itu Hai saudara- Therefore, my
kekasihku, seperti saudaraku yang beloved, as you
biasa kau telah kekassih, kamu have always
patuhi, tidak seperti senantiasa taat; obeyed, not as in
di hadapanku saja, karena itu tetaplah my presence only,
tetapi sekarang lebih kerjakan but now much more
banyak lagi saat aku keselamatanmu in my absence,
tidak ada, dengan dengan takut dan work out your own
rasa takut dan gentar, bukan saja salvation with fear
gemetar seperti waktu aku and trembling;
keselamatanmu masih hadir, tetapi
sendiri berhasil terlebih pula Oleh karena itu,
sekarang wkatu aku kekasihku, seperti
tidak hadir, yang selalu kau
patuhi, tidak seperti
di hadapanku saja,
tetapi sekarang
lebih banyak saat
aku tidak ada,
kerjakan
keselamatanmu
sendiri dengan
ketakutan dan
gemetar;

13 Tuhan adalah yang Karena Allahlah For it is God who


bekerja di dalam yang mengerjakan works in you both
kamu baik untuk di dalam kamu baik to will and to do for
kemauan maupun kemauan maupun (His) good pleasure.
untuk bekerja sesuai ppekerjaan menurut
dengan kerelaan-Nya. Karena Tuhanlah
kesenangannya yang bekerja di
dalam Anda baik
untuk kemauan dan
melakukan untuk
kesenangan (-Nya).

14 Semua hal Lakukanlah segala Do all things

16
dilakukan tanpa sesuatu dengan without somplaining
sungut-sungut dan tidak bersungut- and disputing,
perselisihan sungut dan
berbantah-bantahan, Melakukan semua
hal tanpa mengeluh
dan membantah

15 Supaya kamu Supaya kamu tiada That you may


menjadi anak-anak beraib dan tiada become blameless
Allah yang tidak bernoda, sebagai and harmless,
bercacat dan tidak anak-anak Allah children of Gd
berdosa, tidak yang tidak bercela wihout fault in the
bercacat di tengah- di tengah-tengah midst of a crooked
tengah generasi angkatan yang and perverse
yang bengkok dan bengkok hatinya generation, among
porvert di antara dan yang sesat ini, whom you shine as
siapa kamu bersinar sehingga kamu lights in the world
seperti cahaya di bercahaya di antara
dunia mereka seperti Agar kamu menjadi
bintang-bintang di tidak bercela dan
dunia, tidak berbahaya,
anak-anak Tuhan
tanpa kesalahan di
tengah-tengah
generasi yang
bengkok dan sesat,
di antaranya kamu
bersinar seperti
cahaya di dunia

16 Dunia hidup Sambil berpegang Holding fast the


berpegang teguh, pada firman word of lifa, so that
untuk kehidupan, agar aku I may rejoice in the
membanggakan diri dapat bbermegah day of Christ that I
saya di dalam pada hari Kristus, have not run in vain
Kristus bahwa tidak bahwa aku tidak or labored in vain.
sia-sia saya berlari percuma berlomba
atau bekerja sia-sia dan tidak percuma Memegang teguh
bersusah-susah. firman kehidupan,
agar aku bersukacita
di hari Kristus

17
karena aku tidak lari
dengan sia-sia atau
bekerja dengan sia-
sia.

17 Tetapi jika bahkan Tetapi sekalipun Yes, and if i am


saya akan darahku dcruahkan being poured out (as
dicurahkan sebagai pada korban dan a drink ooffering)
persembahan ibadah imanmu, aku on the sacrifice and
minuman pada bersukacita dan service of your
korban dan akau bersukacita faith, I am glad and
pelayanan iman dengan kamu rejoice with you all.
Anda, saya senang sekalian.
dan bersukacita Ya, dan jika saya
dengan Anda semua dicurahkan (sebagai
minuman yang
mengalir) atas
pengorbanan dan
pelayanan iman
Anda, saya senang
dan bersukacita
dengan Anda semua

18 Dan demikian juga Dan kamu juga For the same reason
kamu bergembira harus bersukacita you also be glad and
dan bersukacita demikian dan rejoice with me.
denganku bersukacitalah
dengan aku. Untuk alasan yang
sama Anda juga
senang dan
bersukacita dengan
saya

3. Tafsiran
Ayat 12
Penafsir dan NKJV menggunakan kata kekasihku/patuh, LAI-TB menggunajan
kata saudaraku/taat.
Ayat 13

18
Penafsir dan NKJV menggunakan kata bekerja/kesenangan-Nya, sedangkan LAI-
TB menggunakan kata mengerjakan/kerelaan-Nya.
Ayat 14
Penasir menggunakan kata dilakukan/bersungut-sungut dan perselisihan, LAI-TB
menggunakan kata lakukanlah/bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
sedangkan NKJV menggunakan kata melakukan/mengeluh dan membantah.
Ayat 15
Penafsir menggunakan kata bercacat/berdosa, LAI-TB menggunakan kata
beraib/bernoda, dan NKJV menggunakan kata bercela/berbahaya.
Ayat 16
Penafsir menggunakan kata membanggakan, LAI-TB menggunakan kata
bermegah sedangkan NKJV menggunakan jata bersukacita.
Ayat 17
Penafsir menggunakan kata persembahan, LAI-TB menggunakan kata korban,
dan NKJV menggunakan kata pengorbanan.
Ayat 18
Penafsir menggunakan jata bergembira, LAI-TB menggunakan kata bersukacita,
dan NKJV menggunakan kata senang.

B. Uraian Tafsiran
1) Nasihat tentang keselamatan jemaat (2:12-13).
Dalam 1:27 2:11 Paulus menasihati anggota-anggota jemaat di Filipi,
supaya mereka sehati sejiwa berjuang untuk iman mereka dengan kerendahan hati
dan dengan kerelaan untuk melayani satu sama lain menurut pola hidup Kristus.
Tuhan mereka. Sekarang ia melanjutkan nasihatnya itu dengan semacam
kesimpulan: Hai kekasih-kekasihku sekalian, kamu se nantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti (di
waktu) aku masih hadir. tetapi terlebih pula sekarang di waktu aku tidak hadir.
Sapaan "kekasihku" tidak sering Paulus pakai dalam surat-suratnya. Ia biasa
memakai kata "saudara-saudara". Seperti yang nyata juga dari surat ini (bnd. 1:12;
3:1, 13, 17; 4:1, 8). Tetapi sekali ini sapaan "kekasill kekasihku” ia pakai sampai
tiga kali (bnd. 4:1). Suatu tanda bahwa antara Paulus dan anggota-anggota jemaat
bungan yang baik. Hal ini telah kita lihat juga pada permulaan surat in Filipi
terdapat suatu hu (lihat di atas!). Mereka semua - anggota jemaat dan Paulus –
adalah orang-orang yang dikasihi Allah, orang-orang yang dia kumpulkan da- lam
jemaat-Nya sebagai anak-anak-Nya. Karena itu mereka juga harus mengasihi satu
sama lain. Berdasarkan hubungan ini ia sekarang mau menyampaikan nasihatnya
kepada mereka. Ila mulai dengan mengatakan bahwa mereka senantiasa taat:
sejak mereka mendengar dan menerima Berita Injil (bnd. Kis. 16) sampai saat
Paulus menulis surat ini kepada mereka lebih dari sepuluh tahun lamanya -

19
mereka tetap taat kepada Berita Injil itu dan kepada Yesus Kristus, Kepala dan
Tuhan mereka.
Dalam "hupakouein" (taat) terkandung pikiran "takluk" (hupo) dan "mers
dengar" (akouein). Jadi "hupakouein" berarti: takluk, patuh, taat, karena
mendengar, dalam hal ini, mendengar Berita Injil.
Karena itu Paulus minta kepada mereka supaya mereka berusaha, agar
keselamatan yang telah mereka peroleh dalam Kristus (bnd. Ef. 2:5, 8), bekerja di
dalam diri mereka dan memenuhi hidup mereka se luruhnya. Hal itu mereka
kerjakan dengan "takut dan gentar”, artinya dengan hormat, dengan teliti, dengan
kerendahan hati.
"Phobos" (takut) menunjuk kepada keadaan batin, "tromos" (gentar) me
nyatakan tingkat ketakutan itu: ia menguasai seluruh manusia, juga dalam
perbuatannya yang lahiriah. Dalam 1 Korintus 2:2-4 ungkapan ini dipa kai
bersama-sama dengan kata "astheneia" (kelemahan): "Aku tidak ber maksud
untuk mengetahui apa-apa di antara kamu selain daripada Yesus Kristus yang
telah disalibkan. Di dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar aku
telah datang kepada kamu. Perkataan dan pemberi taanku juga tidak terdiri dari
kata-kata hikmat yang menarik hati orang Dalam 2 Korintus 7:15 Paulus memuji
anggota-anggota jemaat di Korin tus, sebab mereka telah menerima Titus - yang
mewakili Paulus di sana dengan "takut dan gentar”. Dalam arti yang sama
ungkapan ini akhirnya kita temui dalam Efesus 6:5 "Hai hamba-hamba, taatilah
tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar!" Dari nas-nas di atas nyata bahwa
yang di maksudkan di sini dengan ungkapan itu tidak lain daripada "kerendahan
yang disebut Paulus dalam ayat 3, yaitu kerendahan hati terhadap Kristus sebagai
Kepala Gereja dan seorang terhadap yang lain sebagai anggota-anggota tubuh-
Nya.
Dengan "takut dan gentar" ini mereka harus mengerjakan (Yunani
katergazomai = mengerjakan, menyelesaikan, menunaikan) kese matan mereka,
bukan saja seperti di waktu Paulus masih hadir, terlebih pula sekarang di waktu ia
tidak hadir. Pekerjaan atau ue yang mereka jalankan untuk keselamatan mereka
harus lahir dari has dan keyakinan mereka sendiri dan bukan karena pengaruh
Paulus. Jus tru sekarang, di mana ia tidak hadir, harus nyata hal itu.
Tetapi Paulus mau, supaya kewibawaannya sebagai rasul dibedakan
dengan ke wibawaannya sebagai pribadi. Karena itu ia tidak menulis "tetapi juga
waktu aku tidak ada", melainkan "terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir".
Bilamana Paulus memakai kata "nun" (sekarang), kita harus se lalu ingat, bahwa
yang dimaksudkannya ialah suatu "sekarang" yang mempunyai arti yang sangat
dalam, suatu "sekarang" dengan sifat abadi ... Demikianlah pula halnya dengan
"pollôi mallon" (terlebih pula). Ungkapan ini biasanya Paulus pakai untuk
mengadakan suatu pembedaan yang katastrofal (bnd. pemakaiannya dalam Rm. 5,
di mana Paulus se ring mengadakan belokan itu!). Ia mau katakan: "Kamu berdiri
20
justru sekarang, di mana aku tidak hadir, di hadapan Allah dan bukan di muka
ku." Hadir atau tidak hadirnya orang yang memberikan perintah bukan saja tidak
mempengaruhi sahnya perintah itu, tetapi sebaliknya, justru kalau orang yang
memberikan perintah tidak hadir, maka perintah itu se bagai perintah harus
dihormati (dan ditaati), sebab perintah itu diberikan di hadirat Allah, yaitu Allah
yang sebenarnya dan yang pertama-tama memberikan perintah itu (Barth).
Dalam ayat 13 Paulus menyebut sebab atau dasar dari nasihat-na sihatnya
ini: karena Allah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan, maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Dengan kata kata ini Paulus sekaligus
menjelaskan apa yang sebenarnya ia maksud kan dengan "kerjakanlah
keselamatanmu" dalam ayat yang lalu: bukan kelepasan sendiri, bukan juga
pendahuluan dari kelepasan itu. Sebab kalau ditinjau dengan teliti, bukan mereka
yang sebenarnya mengerja kan keselamatan mereka. Bukan mereka yang
mengambil inisiatif untuk maksud itu, tetapi Allah. Dialah yang mula-mula
bertindak. Dialah yang mengambil inisiatif. Dialah - atau barangkali lebih baik:
Roh-Nya - yang mengerjakan di dalam mereka baik kemauan, maupun pekerjaan
untuk "kemauan" dan "pekerjaan" Paulus tidak memakai kata-kata thelema" (atau
thelesis) dan "energéma" (atau energis), tetapi "thelein" dan "energein". yaitu
infinitif-infinitif yang disubstantifkan: kemauan dan pekerjaan sebagai aksi.
Karena itu - karena keselamatan mereka adalah pertama-tama pe kerjaan
dan anugerah Allah - mereka tidak boleh angkuh, mereka tidak boleh
menganggap diri mereka lebih utama daripada kawan-kawan mereka, tetapi
sebaliknya, mereka harus merendahkan diri satu sama lain dan mengerjakan
(memelihara, hidup sesuai dengan) keselamatan mereka dengan takut dan gentar
"Dengan takut dan gentar .., sebab sebagai orang Kristen kita menye rahkan hidup
kita seluruhnya di dalam kuasa Allah, sebab sebagai orang Kristen kita mengaku,
bahwa segala sesuatu adalah anugerah, bahwa se gala sesuatu - kemauan dan
penunaian, permulaan dan penghabisan, percaya dan penyataan, pertanyaan dan
jawab, pencarian dan pendapatan - datangnya dari Allah. Segala sesuatu yang riil
terjadi di sini dikerjakan oleh Allah sebagai pelaku. Demikianlah pula akta hidup
kita sendiri: ka- rena dalam anugerah akta hidup itu dipakai untuk Allah, dan
merupakan suatu perbuatan, dimana Allah Roh sendiri bertindak sebagai subjek ...
Kalau tidak demikian, manusia tidak dapat mengerjakan keselamatan-Nya"
(Barth).
Tuhan Allah melakukannya menurut kerelaan-Nya" (hupertés eidokias),
artinya dalam kebebasan dan berdasarkan kasih karunia-Nya la telah memilih dan
mengumpulkan mereka di dalam jemaat-Nya. Dalam kebebasan dan berdasarkan
kasih karunia-Nya la sekarang terus bekerja di dalam mereka. Karena itu Paulus
meminta, ya menyuruh mereka, supaya mereka mengerjakan keselamatan mereka
dengan takut dan gentar, artinya dengan kerendahan hati.

21
Nasihat tentang tugas jemaat di dunia (2:14-16). Dalam perikop ini Paulus
menasihatkan anggota-anggota jemaat di Filipi, tentang bagaimana caranya
mereka harus hidup dan bertindak (berlaku) di da lam dunia, atau barangkali lebih
baik, apa yang tidak boleh buat, kalau mereka mau memenuhi panggilan mereka.
Ia mulai de lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan. Mereka "Gonggusmos" = sungut-sungut, kejengkelan,
pernyataan tidak puas baik tentang apa yang dialami sendiri (bnd. Kis. 6:1; 1 Ptr.
4:9; Yud. 16 maupun tentang apa yang dibuat orang lain (bnd. Luk. 5:30; Yoh.
6:41 7:12). "Dialogismos" = pertimbangan (bnd. Rm. 1:21; 1 Kor. 3:20) juga
syak, wasangka, sangsi (bnd. Luk. 5:22; Rm. 14:1).
Sungut-sungut dan bantahan ini mungkin disebabkan oleh tindakan orang-
orang yang Paulus sebut dalam 1:28 (antikeimenoi): orang-orang yang menentang
jemaat dan memusuhi Injil Kristus. Rupa-rupanya tin dakan orang-orang ini
adalah begitu rupa, sehingga anggota-anggota jemaat di Filipi merasa berat atau
segan untuk hidup dan bertindak (berlaku) sebagai orang percaya. Sikap yang
demikian dapat, malahan mudah, menimbulkan sungut-sungut dan bantahan:
sungut-sungut ten tang keadaan dan "nasib" mereka, dan bantahan atau
kesangsian tentang perlu tidaknya mereka melakukan sesuatu. Sungut-sungut dan
bantahan itu mungkin juga disebabkan oleh keangkuhan yang Paulus sebut dalam
2:3-4: keangkuhan orang-orang (anggota-anggota jemaat) yang mencari
kepentingan sendiri dan puji-pujian yang sia-sia. Apa pun juga sebab nya, satu hal
telah jelas: sungut-sungut dan bantahan itu terdapat di da lam jemaat. Dan hal itu
tidak sesuai dengan status dan panggilan mereka sebagai anak-anak Allah (bnd.
ay. 15). Karena itu Paulus menasihati mereka, supaya mereka membuang
perbuatan-perbuatan yang tidak baik itu. Malahan lebih daripada itu: supaya
mereka melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-
bantah. Terang lah, bahwa yang ia maksudkan di sini bukan saja perbuatan atau
kelar kuan lahiriah dari anggota-anggota jemaat, tetapi juga keadaan hati batin
mereka.
Hal itu jelas kita baca dalam ayat 15: supaya kamu tiada beraib dan tiada
bernoda sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan
yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara
mereka seperti bintang-bintang di dunia. Kata-kata yang pertama dari ayat ini
mengingatkan kita ke- pada 1:10, di mana anggota-anggota jemaat dinasihati
supaya mereka suci dan tidak bercacat menjelang Hari Kristus. Di sana telah kita
de ngar, bahwa kata-kata itu tidak boleh kita tafsirkan sebagai kata-kata yang
mengandung nasihat moralistis. Sebab yang Paulus maksudkan dengan "tidak
suci" dan "bercacat" ialah - seperti yang nyata dari taf siran di atas - "kepentingan
sendiri" (eritheia), "puji-pujian yang sia sia" (kenodoxia), "sungut-sungut"
(gonggusmos), "bantahan" (dialog ismos), dan lain-lain. Semuanya itu tidak boleh
ada di dalam jemaat. Karena Allah dan karena Kristus mereka (anggota-anggota
22
jemaat) ha- rus membuangnya jauh-jauh dan menggantikannya dengan perbuatan
perbuatan yang sesuai dengan panggilan mereka: "kasih mesra (splanchna), "belas
kasihan" (oiktirmoi), "kerendahan hati" (tapeino- sis), dan lain-lain. Apa yang
Paulus katakan sekarang dalam ayat 15 ini - tidak beraib, tidak bernoda - harus
kita tafsirkan dengan cara yang sama.
"Amemptoi" (dari a-privans dan memphomai = mencela, menegur,
mengajari, bnd. Rm. 9:19; Ibr. 8:8) berarti tidak bercela, tidak beraib. "Akeraioi"
(dari a-privans dan kerannumi = mencampuri, bnd. Why. 14:10; 18:6) berarti
tidak tercampur dengan unsur-unsur yang tidak murni, tidak bernoda.
"Amemptoi" - sama seperti "chôris gonggusmon" - mengungkapkan apa
(kelakuan) yang tampak kepada orang lain dan "akeraioi" - sama seperti "chôris
dialogismôn" - apa yang terdapat di da lam hati. Jadi, maksud nasihat ini ialah
anggota-anggota jemaat harus hi dup dalam kebenaran dan kasih. Kelakuan
mereka harus baik (tidak ber aib). Hati dan pikiran mereka harus bersih (tidak
bernoda).
Kata-kata "anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan
yang bengkok hatinya dan yang sesat" adalah kutipan yang diubah dari Ulangan
32:5 (menurut terjemahan Septuaginta). Di sana dikatakan, bahwa Israel berlaku
buruk terhadap Tuhan Allah, mereka bukan anak-anak-Nya, tetapi hanya suatu
cacat saja, suatu angkatan yang bengkok hatinya dan yang berbelit-belit. Paulus
katakan, bahwa anggota-anggota jemaat janganlah hendaknya demikian. Mereka
haro hidup (berlaku) sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di dalam dunia,
di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Paulus tidak
memberitakan suatu cita-cita Farisi la tidak menuntu supaya mereka lebih baik
atau lebih sempurna daripada dunia yang jahat" ini. Yang ia minta ialah, supaya
mereka sehati sepikir, sejiwa seroh, tidak angkuh, tidak menganggap diri lebih
utama daripada oran lain, dan mencari puji-pujian yang sia-sia, tetapi
merendahkan diri sate sama lain dan saling melayani menurut pola hidup yang
diberikan oleh Kristus kepada mereka. Itu panggilan mereka. Kalau mereka hidup
menurut panggilan itu - yaitu sebagai anak-anak Allah yang tidak ber. aib dan
bercela - maka tidak akan ada lagi perkelahian, percekcokan, permusuhan,
cemburu, sungut-sungut, bantahan dalam jemaat. Hidup yang demikian - tanpa
sesuatu aksi atau propaganda dari pihak mereka - akan bercahaya seperti bintang-
bintang di dalam dunia pada waktu malam.
"Phostér" = benda-langit yang memberikan terang, yaitu: matahari, bu lan,
bintang. "Phostér" dalam ayat ini baiklah kita terjemahkan dengan "bintang",
seperti yang dibuat oleh LAI bagi kita. Itu lebih konkret dan lebih tepat daripada
kata "penerang" yang dipakai dalam terjemahan Bode ayat 16 erat berhubungan
dengan ayat 15. jadi juga dengan ayat 14. Ketiganya sebenarnya merupakan satu
kalimat. Dalam ayat ini Paulus melanjutkan nasihatnya dengan permintaan,
supaya dalam mengerjakan apa yang ia katakan kepada mereka dalam kedua ayat
23
yang pertama - mereka berpegang pada firman kehidupan, agar ia dapat bermegah
pada Hari Kristus, bahwa ia tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-
susah.
"Logon zoes" = firman-hidup, firman kehidupan. Firman dari Berita Injil
ialah firman kehidupan (Yoh. 6:63), firman yang membawa/menda tangkan
kehidupan (1 Kor. 1:18; 4:15: Rm. 1:16: Yoh 1:18). Maksud Paulus dengan
nasihatnya di atas sebenarnya hendak me ngatakan yang berikut: Mereka adalah
pendengar, pemilik, dan pemikul firman kehidupan (firman yang menyelamatkan
dari kematian). Firman kehidupan itu ialah Kristus, yang telah memanggil mereka
keluar dari dalam kegelapan maut dan masuk ke dalam terang kehidupan-Nya
yang ajaib (1 Ptr. 2:9). Hal itu harus nyata dalam kehidupan dan perbu atan
mereka. Terang kehidupan Kristus harus mereka cahayakan di da lam dunia, di
mana mereka ditempatkan Kristus. Dan kuasa Injil-Nya harus tampak di
sekeliling mereka. Kalau itu terjadi, maka Paulus - yang telah menyampaikan
firman kehidupan itu kepada mereka - akan dapat bermegah, artinya: akan
mempunyai alasan dan bahan untuk bermegah pada Hari Kristus: Hari yang besar
dan yang mulia, di mana Kristus akan datang kembali dan menghakimi semua
orang (bnd. 1:6. 10: 2:16; Rm. 2:5; 1 Kor. 1:8, dll.), Ia akan dapat
mempersembahkan mereka kepada-Nya sebagai bukti bahwa "ia tidak percuma
berlomba dan tidak percuma bersusah-susah". "Edramon" (dari trechein, aoristus)
= "berlari, berlomba". Paulus sering memakai kiasan ini dalam surat-suratnya
(bnd. Kis. 13:25; 20:24; 1 Kor. 9:24-26; Gal. 2:2; 2 Tim. 4:7). "Kopian" =
bersusah-payah, bekerja berat, bekerja membanting tulang (bnd. Mat. 11:28. Luk
5:5: Yoh. 4:6; 1 Kor. 4:12; Gal. 4:11, dll.).
Untuk pekerjaan Kristus, Paulus menyerahkan segala sesuatu. Ia berlomba
dan bekerja membanting tulang, bukan saja untuk memimpin orang-orang ke
dalam percaya kepada Kristus, tetapi juga untuk men jaga dan memelihara
mereka. Itulah kemegahannya: kemegahannya yang masih tersembunyi pada
waktu ini, tetapi yang akan nyata pada hari Kristus.
2) Pelayanan Paulus kepada jemaat (2:17-18).
Kalau dilihat sepintas lalu saja, perikop ini tidak ada hubungannya dengan
perikop yang mendahuluinya. Ia sebenarnya lebih cocok dengan 1:24-26. Di sana
Paulus mengatakan, bahwa sungguhpun ia ingin pergi dan diam bersama-sama
dengan Kristus, sebab itu yang paling baik baginya.
Tetapi karena (mengingat kepentingan) jemaat di Filipi, ia akan tinggal
hidup dan akan senantiasa bersama-sama dengan mereka, supaya me. reka makin
maju dan makin bersukacita dalam iman. Sehingga dengan demikian makin
bertambahlah kemegahannya dalam Kristus jika a kembali kepada mereka.
Sesudah kata-kata ini, cocok sekali apa yang Paulus kemukakan dalam 2:17-18.
Tetapi kalau hal ini tidak terjadi kalau sebagai ganti tinggal hidup dan bersukacita
bersama-sama dengan mereka ia harus mati untuk iman mereka, ia tidak ragu-
24
ragu melaku kannya. Hubungan antara kedua perikop ini terang sekali.
Sungguhpun demikian, kalau ditinjau lebih dalam tampak kepada kita, bahwa
perikop 2:17-18 ini tidak terlepas sama sekali dari perikop yang mendahuluinya
(2:14-16). Dalam ayat 16 Paulus menasihatkan anggota-anggota jemaat di Filipi,
supaya mereka teguh berpegang pada firman kehidupan, agar ia dapat bermegah
pada hari Kristus, bahwa ia tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-
susah. Dalam ayat ini (ay. 17) ia katakan, bahwa kalau benar demikian, kalau
pekerjaannya di Filipi tidak sia-sia, tetapi menghasilkan buah, ia rela menderita
segala sesuatu bagi mereka: sekalipun darah-Nya dicurahkan pada korban dan
ibadah iman mereka, ia bersukacita dan ia bersukacita dengan mereka sekalian.
Ada penafsir (a.l. Alford) yang mengatakan bahwa ayat ini sebenarnya
bertentangan dengan ayat 16. Dalam ayat 16, demikianlah penafsir-pe nafsir itu,
Paulus masih mempunyai harapan, bahwa ia akan tetap hidup jika Kristus datang
kembali. Tetapi dalam ayat 17 ia mulai bimbang. Ia memperhitungkan
kemungkinan jatuhnya sebagai korban syahid sebelum tiba waktu itu. Pandangan
ini, seperti yang telah kita lihat di atas, tidak benar. Ayat 17 tidak bertentangan
dengan ayat 16! Maksud Paulus ialah hendak mengatakan, bahwa ia bukan saja
rela untuk berlomba (trech hein) dan bekerja membanting tulang (kopian) bagi
keselamatan anggota anggota jemaat di Filipi, tetapi juga untuk dikorbankan
(spendein) bagi mereka.
Paulus, dalam ayat ini mengumpamakan kematiannya dengan korban
persembahan. Dalam Perjanjian Baru kata "spendein" (mencurah kan,
mempersembahkan korban curahan, bnd. Septuaginta: Kej. 35:14: Kel. 30:9; Bil.
28:7, dll.) hanya dipakai dalam bentuk pasif dan cuma dua kali saja (di sini dan
dalam 2 Tim. 4:6). Yang dimaksudkan Paulus dengan kata ini, seperti yang telah
kita dengar, bukanlah kematiannya sebagai akhir atau penutup dari hukumannya
pada waktu itu, tetapi ja tuhnya sebagai korban persembahan dalam pelayanan
Tuhan. Dalam Roma 15:16 ia mengumpamakan pekerjaan pekabaran Injilnya
dengan "liturgia" dan orang-orang kafir yang bertobat oleh pekerjaan pekabaran
Injilnya itu dengan "persembahan", yang ia - sebagai "leitourgos (pelayan) -
persembahkan kepada Allah. Di sini, dalam 2:17 ini. per- sembahan yang ia
persembahkan ialah dirinya sendiri. Hidupnya yang perlahan-lahan binasa dalam
pelayanannya kepada jemaat. Sebenarnya persembahan (spendomai) ini sedang
berlangsung, sekalipun Paulus belum mengalami kematian yang sesungguhnya,
sebab tenaganya makin Jama makin berkurang dan hidupnya hampir habis ia
persembahkan dalam pelayanan pemberitaan Firman (bnd. 1 Kor. 9:19-27; 2 Kor.
4:16; Ef. 3:13; Kol. 1:24).
Hal itu nyata dari cara Paulus menulis. la memakai bentuk presens
(spendomai = dicurahkan) dan bukan bentuk futurum pasivum (speis- thésomai =
akan dicurahkan). Sungguhpun demikian ia bersukacita (bnd. 1:18), dan ia minta
su paya mereka juga bersukacita: Aku bersukacita. Dan kamu bersuka cita jugalah
25
demikian dan bersukacitalah dengan aku. Perkataan ini – "aku bersukacita" dan
"kamu juga harus bersukacita" - bukanlah suatu pemberitahuan dan ajakan biasa
saja, tetapi sebenarnya suatu triomf, suatu sorak-sorai kemenangan: suatu triomf
(sorak-sorai), bukan saja berhubung dengan apa yang ia katakan di atas, tetapi
terutama de- ngan Hari Kristus yang akan datang, di mana ia dapat
mempersembah kan mereka kepada-Nya, sebagai bukti bahwa ia tidak percuma
ber lomba dan tidak percuma bersusah-susah (2:16). Hari itu baginya - dan juga
bagi jemaat! - adalah hari yang besar dan mulia. Hari kemenangan Kristus dan
Hari kemegahannya. Karena itu ia bersukacita dan meminta (menyuruh) mereka,
supaya mereka juga bersukacita: mereka bersama-sama, ia dengan mereka dan
mereka dengan dia! Mereka (jemaat) harus melihat kematiannya/persembahannya
(kematian/persembahan Paul dalam terang ini! Mereka harus tahu, bahwa ia - pun
dalam keadaan selalu bersukacita. Dan ia mau, supaya mereka juga demikian
(loauto, accusativus relativus, bnd. Mat. 27:44). Bukan hanya satu kali saja, tetapi
terus-menerus. Apa "Chairete kai sunchairete moi" (bersukacitalah dan
bersukacitalah dengan aku) adalah bentuk imperativus presens. Maksud bentuk itu
ialah: mereka harus selalu, harus terus-menerus bersukacita dengan dia.22

22
Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Filip. Jakarta: Gunung Mulia, 2015

26
BAB III
PENUTUP
A. Pesan Teologis
Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan oleh kasih karunia, kita harus
mengerjakan keselamatan kita sampai akhir. Jikalau kita lalai melakukan hal ini, kita
akan kehilangan keselamatan yang telah diberikan kepada kita.
 Kita tidak mengerjakan keselamatan kita dengan usaha manusia saja, tetapi
dengan kasih karunia Allah dan kuasa Roh yang diberikan kepada kita.
 Agar mengerjakan keselamatan kita, kita harus menentang dosa dan mengikuti
keinginan Roh Kudus di dalam hati kita. Hal ini meliputi usaha yang terus-
menerus untuk menggunakan setiap cara yang ditetapkan Allah untuk
mengalahkan kejahatan dan menyatakan kehidupan Kristus. Demikianlah,
mengerjakan keselamatan kita berpusat pada pentingnya pengudusan.
 Kita mengerjakan keselamatan kita dengan senantiasa mendekatkan diri kepada
Kristus dan menerima kuasa-Nya untuk berkehendak dan berbuat menurut
kerelaan-Nya. Demikianlah kita menjadi "kawan sekerja Allah" (1Kor 3:9)
dengan menyempurnakan keselamatan kita di sorga.

27
DAFTAR PUSTAKA

 Abineno, Tafsiran Alkitab Surat Filip. Jakarta: Gunung Mulia, 2015


 Bible works
 Dave Hagelberg, tafsiran surat filipi. Yogyakarta: ANDI
 Durveyman, pembimbing ke dalam perjanjian baru. Jakarta : Gunung Mulia, 2016
 NKJV
 LAI-TB
 Samuel Benyamin Hakh, perjanjian baru: sejarah, pengantar, dan pokok-pokok
teologinya. Bandung : Bina Media Informasi, 2010

28

Anda mungkin juga menyukai