Anda di halaman 1dari 11

PANDANGAN SAYA TERHADAP KITAB IBRANI

Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Dalam Mata Kuliah Pengantar Perjanjian Baru
Di Sekolah Tinggi Theologi Bina Muda Wirawan Medan

Disusun Oleh
MULIADI SUPRIANTO MANIK
TINGKAT : II (DUA)

Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Baru II


Dosen : Pdt. Yupiter Mendrofa M.Th

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BINA MUDA WIRAWAN MEDAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penulis kitab Ibrani tidak disebutkan siapa penulisnya, baik dalam judulnya maupun
disepanjang penulisan surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal
pembacanya (Ibrani 13:18-24). Para ahli PB yang konservatif beranggapan bahwa
Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak
alexandria, ketergantungan pada septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL,
cara berargumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu merupakan bukan gaya
Paulus. Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan :

penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang
rasuli. Karena dalam surat Ibrani penghacuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah
dibawah pimpinan para iman lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa
surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

Surat Ibrani adalah salah satu surat yang paling besar dan penting dalam Alkitab. Surat
Ibrani adalah gambaran yang termulia dalam Alkitab dari hal injil yang dihadapkan
kepada bangsa Israel.

Dr. Adam Clarke berkata “Surat Ibrani jauh lebih penting dan lebih berguna dari pad
semua tulisan dan surat para rasul yang lain. Semua asas pengajaran injil didapati dalam
surat itu”. Pada dasarnya ada tiga pembahasan dalam surat itu : Kristus lebih unggul
dari pada Malaikat, Kristus lebih unggul dari pada Musa, dan Kristus lebih unggul dari
pada Harun. Surat Ibrani menyatakan dua karunia besar yaitu :

1.    Allah telah memberikan Anak-Nya kepada manusia untuk keselamatan mereka.

2.    Yesus Kristus telah memberikan Roh Kudus kepada jemaat untuk kedudukan
jemaat itu.
BAB II
PEMBAHASAN
Penulis : Tidak Disebutkan
Tema : Perjanjian Yang Lebih baik
Tanggal Penulisan : 67-69 M (Tidak dapat dipastikan)
A. Penulis Surat Ibrani

Penulis surat Ibrani tidak mencamtumkan namanya dan tidak memberikan salam,
suratnya tidak beralamat seperti lazimnya surat-surat lain yang ditulis pada abad
pertama. Surat itu hanya dialamatkan kepada “kepada orang Ibrani”. Surat itu disebut
suatu nasihat(Ibrani 13:22) walaupun demikian, surat itu adalah surat yang dialamatkan
kepada orang Ibrani, dan mereka tentu sudah mengenal siapa yang menulisnya.

Clement dari Aleksandria (mesir) yang hidup pada pertengahan abad ke-2 mengakui
bahwa Pauluslah yang menulis surat itu atas kesaksian pantaenus, kepada sekolah
Alkitab di Aleksandria. Memang Origen telah berkata “hanya Allah yang mengetahui
penulis surat itu dengan pasti,” tetapi origen cenderung kepada pernyataan bahwa
pauluslah yang menulis surat ini.

Dari dahulu hingga kini sidang ditimur mengakui bahwa Pauluslah yang menulis surat
itu. Surat itu terlebih dahulu diterima oleh sidang bagian timur dan tentu dalam waktu
yang agak lama barulah surat itu sampai kepada sidang dibagian barat misalnya Roma.
Mula-mula sidang di Roma tidak mengakui bahwa surat itu tulisan rasul Paulus, tetapi
pada abad keempat sidang itu mengetahui bahwa sidang-sidang di timur telah mengakui
bahwa surat itu dari Paulus, maka mereka pun mengakui bahwa surat itu ditulis oleh
Paulus.

Ada yang mengatakan berdasarkan Ibrani 2:3 diberitakan oleh mereka yang telah
mendengarmya kepada kita dengan cara yang dapat dipercaya, maka tidak mungkin
Paulus yang mengarangnya. Benar Paulus berkata bahwa ia tidak menerima injil-injil
dari Yerusalem, melainkan injil itu diilhamkan langsung kepadanya oleh Tuhan Yesus,
tetapi janganlah kita mengira bahwa waktu berada di Yerusalem, Paulus tidak pernah
mendengar dan menerima apa-apa dari rasul Petrus, Yakobus dan rasul-rasul lain.
Lain dari itu semua ahli Alkitab mengaku bahwa pengajaran surat ibrani adalah
pengajaran Rasul Paulus, walaupun tidak semuanya mengaku bahwa Pauluslah penulis
surat itu.

Ada yang mempercayai bahwa surat Ibrani di tulis oleh Rasul Paulus dengan pendapat
atau argumentasi berikut ini:

Petrus menulis Surat 1 dan 2 Petrus kepada orang-orang Yahudi yang sudah menjadi
Kristen yang tersebar dimana-mana. (I Pet 1:1; II Pet 3:1). Selain itu Rasul Petrus
menyatakan bahwa Rasul Paulus, juga menulis surat yang khusus untuk orang-orang
Yahudi, dan itu adalah surat Ibrani. (II Pet 3:15,16). Serta adanya nama Timotius
disebut pada Ibrani 13:23, yang mengindikasikan di tulis di Italia.

Namun ada yang menolak kepenulisan Rasul Paulus atas surat Ibrani dengan
argumentasi sebagai berikut:

Biarpun ada kesamaan doktrin dengan surat-surat Paulus lainnya, gaya bahasa surat
Ibrani lain dengan gaya bahasa surat yang di tulis oleh Rasul Paulus. Sehingga ada yang
berpendapat bahwa, Paulus menulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian di terjemahkan
oleh lukas dalam bahasa Yunani. Pendapat ini muncul karena gaya bahasa, Yunaninya
lebih halus dari bahasa Yunani Paulus. Serta pada kitab Galatia 3:13 dan 5:1, Rasul
Paulus menyebutkan Hukum Taurat sebagai “KUTUK” dan “KUK” tetapi penulis
Ibrani menyebut Hukum Taurat sebagai “BAYANGAN” dan “KIASAN” (Ibr 10:1;
9:9). Namun hal seperti diatas bisa saja terjadi karena penerima yang berbeda.

Dari berbagai pandangan yang ada, Rasul Paulus adalah pribadi yang sangat mungkin
untuk menulis surat Ibrani.

Banyaknya pengutippan kitab-kitab PL, dan Rasul paulus sangat mampu untuk
melakukan itu karena dia sangat menguasai kitab PL.

Rasul Paulus sangat mengenal Timotius, yang merupakan anak rohani Paulus, (Ibr
13:23).

B. Tempat Dan Tanggal Penulisan Kitab Ibrani


Tempat dan tanggal penulisan surat Ibrani ini tidak dapat dipastikan, kita hanya dapat berkata
dengan pasti bahwa surat itu ditulis sebelum Yerusalem dirobohkan oleh tentara Romawi pada
tahun 70. Hal itu dikatakan dalam pasal 13:11,12 yang menyatakan bahwa pada waktu surat itu
ditulis, persembahan oleh imam Yahudi masih tertap dipersembahkan menurut hukum taurat.
Surat itu ditulis dikota Roma (Ibrani 13:24) akan tetapi hal itu tidak dapat dipastikan.

Kepastian waktu penulisan kitab Ibrani adalah sebelum tahun 95 M, sebab tokoh gereja
yang pertama mengutib surat Ibrani adalah Klemen dari Roma, yang mengutipnya pada
tahun 95.

Kelompok yang mempercayai kepenulisan Paulus atas surat Ibrani di tulis pada kurang
lebih tahun 60-70 M. bahwa para pembaca sudah lama menjadi kristen,
(5:12;10:32),serta bahwa penyerbuan dan peruntuhan Bait Allah pada tahun 70 belum
terjadi. Dengan alasan:
a. Masih adanya persembahan korban pada saat itu, (10:11-12)

b. Penerima akan menghadapi penganiayaan (10:32-36;12:4)

c. Dikatakan bahwa Timotius dilepaskan dan melanjutkan pelayanannya, (13:23).

Untuk kota tujuan surat Ibrani ini, (13:24) bisa ditafsirkan dua tempat:

1. Ditulis di Italia, (kalau surat ini ditulis di Roma) serta penulis memberi salam, kepada
saudara-saudara yang berada dikota lain.

2. bisa juga berarti orang-orang Italia yang sedang tidak berada di Italia, dan memberi
salam kepada mereka yang berada di Italia.

C. Sifat-Sifat Surat Ibrani

Surat itu ditulis dalam bahasa Yunani yang halus dan sempurna. Bahasa itu sering
merupakan syair. Istilah “Tuhan Yesus Kristus” terdapat 68 kali dalam surat Paulus
yang lain, tetapi dalam surat Ibrani hanya terdapat “Yesus” , “Kristus” , dan “Tuhan”.
Beberapa istilah penting yang terdapat dalam surat Ibrani yaitu misalnya istilah “tetap
ada”, “keselamatan kekal”, “perjanjian kekal” dan istilah lebih baik, lebih baik dari
pada malaikat, pengharapan yang lebih baik, perjanjian yang lebih kuat, persembahan
yang lebih baik, tanah air yang lebih baik dan lain-lain.
Dalam surat Ibrani ada beberapa hal yang dibandingkan. Anak Allah dibandingkan
dengan malaikat; Anak Allah dibandingkan dengan Musa; perhentian dikanaan
dibandingkan dengan perhentian Allah; Kristus dibandingkan dengan Harun; kanak-
kanak dibandingkan dengan orang dewasa; Murtad dibandingkan dengan kesetiaan;
Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru; Taurat dengan Injil; korban Taurat dengan
korban Kristus; anak dengan anak gampang; tanah air duniawi dengan tanah air
sorgawi, dan lain-lain.

D. Sebab Surat Ibrani Di Tuliskan

Pada waktu surat itu ditulis, orang-orang Ibrani telah mewarisi hal-hal yang mulia, yaitu
ilham dari Allah. Taurat, perjanjian Allah, kemah dan kaabah, dan persembahan. Nenek
moyang mereka adalah Abraham, Musa, Samuel, Daud dan nabi-nabi, imam-imam serta
raja-raja. Sajarah kaum Ibrani mulia sekali dan diantara mereka banyak orang yang
saleh, yang gagah perkasa, yang mulia. Karena itu orang Ibrani berdebar ketika
mengenangkan semua itu. Mereka yang percaya serta megikuti Tuhan Yesus, mula-
mula tetap mentaati Taurat dan juga segala ibadat kaabah itu. Mereka mengetahui
bahwa mereka sudah diselamatkan oleh Iman kepada Kristus, tetapi mereka tetap
menjalankan ibadat mereka kepada Yahua, seperti dikatan dalam (Kis 3:26). Mereka
meghadapi kesulitan, karena iman mereka kepada Mesias orang Israel yang
menyebabkan mereka dipisahkan dari kaum Mesias itu . Oleh karena mereka dihina dan
dianiaya dan dihina oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya, maka datanglah
cobaan, yaitu mereka kembali kepada kepercayaan lama, dan hal itu berarti murtad
kepada Yesus Kristus, Juruslamat mereka.

Rasul Paulus yang sangat mengasihi bangsanya sendiri, mengerti dan dapat merasakan
kesulitan mereka, malahan lebih dari pada orang-orang lain. Lalu ia menyurat kepada
mereka dalam surat Ibrani supaya ia dapat menghibur mereka dan meneguhkan mereka
didalam Iman kepada Yesus Kristus. Seolah-olah paulus berkata kepada mereka yang
terpisah dari negeri kekasih mereka dan dari bangsa yang terpilih itu bahwa, “kamulah
orang Isarael yang sebenarnya. Kamu tidak kehilangan apa-apa. Kita memilik segala hal
yang lebih baik”. Termasuk korban dosa.
E. Maksud Surat Ibrani
Surat kepada Ibrani ini ditulis kepada orang-orang Kristen Ibrani dan diantara mereka
terdapat orang-orang yang tergoda untuk berbalik kepada agama Yahudi yaitu Taurat
dan segala peraturan Nabi Musa. Penulis surat ibrani hendak menerangkan dengan
sebenarnya bahwa Taurat dan segala peraturan Musa adalah adalah contoh yang
mengibaratkan pekerjaan Kristus dan lagi taurat itu tidak tetap. Seolah-olah dalam hal
ini rasul Paulus berkata bahwa “Tarat adalah penuntun bagi kita sampai Krisrus datang”
(Galatia 3:24) penulis surat ibrani hndak menyatakan bahwa Yesus Kristus telah
menggenapkan Taurat itu. Kristus ialah Imam Besar yang bersungguh-sungguh yang
telah mengadakan suatu persembahan yang lebih baik, yang sempurna, yaitu Dirir-Nya
sendiri. Jadi dalam surat Ibrani kita mendapat gambaran Kristus yang tidak kita temui
dibagian lain dalam perjanjian barul.

Surat Ibrani bermaksud hendak mengajar orang Ibrani saja. Roh Allah menggunakan
surat itu untuk menerangkan kepada segenap sidang Kristus mengenai tujuan Perjanjian
Lama. Segenap Perjanjian Lama membayangkan salib Kristus dan korban diri-Nya
diatas Salib itu.

Surat Ibrani adalah untuk kita masing-masing saat ini. Dalam surat Ibrani kita melihat
Kristus dan melihat diri kita sendiri sebagai orang berdosa yang menuju neraka, jika kita
tetap berada diluar Kristus. Dalam surat itu kita melihat Yesus Kristus ditinggikan
diatas sekaliannya, tetapi sangat dekat kepada kita sebagai Imam Besar yang mengasihi
dan mendoakan kita.

F. Isi Surat Ibrani (Pengajaran, peringatan dan nasehat)

Ø Pengajaran

Surat Ibrani berisikan tentang pengajaran, peringatan dan nasehat-nasehat yang ditulis
secara tersusun dalam kitab ibrani. Pengajaran dalam kitab Ibrani adalah sebagai
berikut:
a.    Anak Allah lebih Tinggi Dari Pada Malaikat (Ibrani 1:1-14)
b.    Keselamatan yang besar & Yesus Lebih Tinggi Dari Pada Musa (Ibrani 2:5- 3:6)
c.    Imam Besar (Ibrani 5:1-10)
d.   Kristus Dan Melkisedek (Ibrani 7:1)
e.    Nasihat Dan Doa Selamat (Ibrani 13:1-6)

Ø Nasihat Dan Peringatan


Surat Ibrani juga berisikan tentang nasihat-nasihat dan peringatan-peringatan sebagai
berikut:
a.       Keselamatan yang besar (Ibrani 2:1-4)
b.      Hari perhentian yang disediakan Allah (Ibrani 4:16)
c.       Peringatan supaya jangan murtad (Ibrani 5:11)
d.      Persembahan yang sempurna (Ibrani 10:19)
e.       Nasihat dan doa selamat (Ibrani 13:7-17)
G. Tafsiran Surat Ibrani
I. KRISTUS LEBIH BAIK DARI PERJANJIANN LAMA (1-10)
penulis kitab Ibrani sering menggunakan kata lebih dalam surat ini,dimana kata itu
untuk menunjukan keunggulan Yesus kristus dan Keselamatan-Nya dibanding denga
sistem agama orang Yahudi.(Ibr 1:4;7:19;8:6),selai itu kata yang lain yang jug sering
digunakan dalam Surat Ibrani ini adalah kata Sempurna (dalam bahasa aslinya dipakai
sebanyak 14 kali). Dimana makna dari kata Sempurna ini adalahsuatu keadaan atau
kedudukan yang sempurna dihadapan Allah. Serta kesempurnaan ini tidak dapat di
peroleh dengan melaksanakan keimamatan Lewi, melaksanakan hukum taurat,darah
binatang korban. Namun kesempurnaan itu hanya bisa diperoleh melalui Kristus,
dimana merupakan Pribadi yang telah mati sebagai korban untuk menyempurnakan
hidup kita (10:14).
Kata yang ketiga yang juga merupakan kata yang penting dalam surat Ibrani ini adalah
kata Kekal atau abadi, selama-lamanya. Diamana menyatakan bahwa Kristus adalah
pokok keselamatan yang abadi (5:9),melalui kematian-Nya Ia telah mendapat
kelepasankelepasan yang kekel (9:12),serta memberikan pada orang percaya bagian
yang kekal yang dijanjikan-Nya (9:15). Tahta-Nya tetap untuk selamanya (1:8) dan Ia
adalah Imam untuk selama-lamanya (5:6;6:20;7:17,21) serta Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini bahkan sampai selama-lamanya (13:8).
Jika ketiga kata lebih, sempurna, kekal. Di gabungkan maka akan di dapatkan bahwa
Kristus Yesus serta kehidupan kristen yang dikaruniakan kepada kita itu lebih baik,
lebih sempurna, dan kekal. Bila di bandingkan dengan sistem yang ada di dunia ini.
Serta tujuan utama dari surat Ibrani ini adalah, untuk memperingatkan supaya setiap
orang yang telah menerima ajaran yang benar jangan kembali pada ajaran Taurat yang
dulu pernah di percayai. Dan hal itu sangat terasa berat bagi orang-orang yang membaca
surat Ibrani pada massa itu, sebab pada saat itu Bait Allah masih ada, dan ibadah
keimamantan masih berjalan. Namun surat Ibrani ini memang untuk menyatakan bahwa
Kristus Yesusmerupaka kesempurnaan itu.
A. Kristus Lebih Tinggi Daripada Para Nabi (1:1-3)
Tiga ayat pertama ini menyatakan tema yang agung serta suci,yang terdapat dalam
seluruh surat Ibrani ini, dan tujuan utama ketiga ayat prtama ini, dimana untuk
menyatakan bahwa Kristus itu lebih tinggi daripada para Nabi-nabi, dimana mereka
(nabi-nabi)adalah orang yang sangat di hormati oleh orang-orang Yahudi. Kristus lebih
baik dari para Nabi yang di hormati oleh orang-orang Yahudi karena:
1. DILIHAT DARI PRIBADNYA
a. Ia adalah anak Allah (ay 2).
karena Kristus merupakan satu Pribadi yang disebut sebagai Anak Allah, serta jika di
bandingkan dengan malaikat yang juga disebut sebagai Anak Allah, namun setiap kali
malaikat disebut sebagai anak Allah selalu secara ber kelompok.
b. Ia cahaya kemuliaan Allah (ay 3)
dimana kata CAHAYA adalah SEHEKINA yang memiliki arti cahaya di dalam Bait
Allah yang tak pernah padam, dalam artian cahaya yang kekal.
c. Ia adalah gambar wujud Allah (ay 3)
bahwa benar-benar merupakan wujut yang sama yaitu cetakan yang sama persis dengan
gambar Allah.
d. Ia duduk di sebelah kanan Allah (ay 3)
kata DUDUK memakai kata Main Verb/kata kerja utama yaitu yang menyatakan
kekuasaanya yang tak tertandingin.

2. DILIHAT DARI PEKERJAANYA


a. Ia adalah pencipta (ay 2)

bukti bahwa Kristus adalah meruakan pribadi yang ikut menciptakan alam semesta ini.

b. Ia adalah penopang (ay 3)

kata penopang bukan berarti bahwa dunia adalah sebagai beban di punggung Yesus,
namun justru yesus adalah merupakan pribadi yang mengendalikan alam semesta ini.

c. Ia adalah penyuci dosa (ay 3)

halini sangat penting dimana merupakan satu bukti bahwa hanya melalui Yesus Kristus
manusia bisa terbebas dari dosa yang akan membawa manusia dalam penghukuman
yang kekal.

B. Kristua Lebih Tinggi Dari Para Malaikat ( 1:4-2:18)

H. Survai

Surat Ibrani lebih mirip dengan suatu khotbah dari pada sebuah surat. Penulis
menggambarkan sebuah karyanya ini sebagai “kata-kata nasihat” (Ibrani 13:22). Surat
ini terdiri atas tiga bagian yaitu:
1)   Yesus sebagai Putera Allah yang penuh kuasa (Ibrani 1:1-3)
2)   Yesus sebagai Imam Besar (Ibrani 4:14; 5:10; 6:19; 7:25)
3)   Mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, Iman,
penderitaan, dan kekudusan.
BAB III
PANDANGAN SAYA TERHADAP KITAB SURAT IBRANI
Pembelajaran terhadap kebenaran Firman tuhan sangat mutlak di laksanakan oleh setiap
orang yang percaya, apalagi bagi setiap orang yang beriman pada Yesus Kristus yang
merupakan pribadi yang telah memberikan kepastian kepada manusia yang mau percaya
kepadaNya untuk memperoleh hidup yang kekal dalam sorga, pada surat Ibrani ini
berguna juga untuk bekal saya sebagai calon hamba Tuhan, dimana untuk menjadi
seorang hamba Tuhan yang cakap untuk mengajar tentang iman, maka sangat perlu
untuk mempelajari Kitab Ibrani ini
Lalu pandangan saya terhadap Surat Ibrani ini adalah, surat Ibrani mengajarkan kita
untuk tetap teguh dalam iman, maka sangat penting sekali kita memahami dan
mempelajari Surat Ibrani ini, yang mana untuk memperoleh sebuah pengertian yang
selalu diberikan Tuhan, dan dengan Iman yang kita peroleh maka kita harus bertahan
dan teguh dengan iman yang kita peroleh dan tetaplah memahmi dan mempelajari Kitab
ibrani ini.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Surat Ibrani adalah surat yang tidak diketahui dengan pasti siapa penulisnya. Kitab
ibrani ditujukan kepada orang-orang Ibrani. Surat Ibrani adalah salah satu surat yang
paling besar dan penting dalam Alkitab. Surat Ibrani adalah gambaran yang termulia
dalam Alkitab dari hal injil yang dihadapkan kepada bangsa Israel.
Kitab Ibrani terdapat tiga bagian yang paling utama yaitu : Yesus sebagai Putera Allah
yang penuh kuasa (Ibrani 1:1-3)Yesus sebagai Imam Besar (Ibrani 4:14; 5:10; 6:19;
7:25)Mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, Iman,
penderitaan, dan kekudusan.

Anda mungkin juga menyukai