Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Gulo, Tonilius. Konseling Pelepasan Bagi Pemulihan Jemaat Yang pecandu Alkohol
Di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Faomasi Simaeasi, Desa Simaeasi, Kecamatan
Mandrehe, Kabupaten Nias Barat.

Kata kunci: Konseling Pelepasan, Bagi Pecandu Alkohol

Manusia diciptakan Allah lebih sempurna dari ciptaan lainnya, Tuhan


mengaruniakan akal budi, kehendak, pikiran, perasaan, emosi, nafsu dalam keadaan
yang sempurna. Allah menginginkan manusia hidup suci atau kudus dan tak bercacat
di hadapan-Nya dan Allah merancang kehidupan manusia menjadi wakil
(representasi-Nya) di tengah dunia ini untuk memelihara ciptaan Tuhan. Namun,
sesudah jatuh dalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Manusia mati secara rohani sehingga terpisah dari Allah. Sehingga manusia tidak
memilik persekutuan yang benar dihadapan Tuhan, sehingga manusia kecenderungan
hatinya memberontak kepada Allah. Berkenan dengan masalah diatas maka penulis
bertujuan: (1) Untuk mengetahui dan menemukan secara objektif bagaimana
konseling pelepasan di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Faomasi Simaeasi. (2)
Untuk mengetahui dan menemukan secara objektif sejauh mana pemulihan jemaat
yang kecanduan alkohol di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Faomasi Simaeasi. (3)
Untuk mengetahui dan menemukan secara objektif sejauh mana penerapan model
konseling pelepasan bagi pemulihan jemaat yang kecanduan alkohol di Gereja Tuhan
Di Indonesia (GTDI) Faomasi Simaeasi.
Alkoholo adalah cairan tidak berwarna, mudah terbakar, dipakai dalam
industri pengobatan, dan dapat memabukkan orang dalam penggunaa berelebihan.
Penulis menggunakan metode kualitatif.
Dari data temuan lapangan, pengenalan jemaat tentang alkohol masih samar-
samar sehingga jemaat masih terbelenggu atau terikat dengan kecanduan alkohol. Hal
ini semakin menjereat kehidupan mereka disebabkan karena pelayanan konseling
pelepasan tidak dilakukan dengan maksimal. Dengan demikian juga jemaat menggap
bahwa menggunaka alkohol sebagi penolong dan tidak punya keinginan untuk keluar
dari kecanduannya. Jadi, tanpa mengalami pertobatan yang benar atau sungguh-
sungguh dihadapan Tuhan mereka masuk dalam penghakiman.
Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa pelayanan konseling pelepasn sangat
penting untuk diterapkan didalam gereja sebagai sarana yang dapat dilakukan oleh
gembala untuk menolong jemaat mengalami pelepasan dari kecanduannya.
Dengan demikian penulis memberi saran agar gembala melaksanakan
konseling pelepasan di gereja secara maksimal dengan melatih para pelayan-pelayan
gereja, melakukan bimbingan serta pembinaan iman bagi jemaat. Sehingga jemaat
yang terikat atau pecandu alkohol memiliki pemahaman yang benar bahwa menjadi
pecandu alkohol jijik dihadapan Tuhan dan tidak mendapat bagian dikerajaan sorga.

Anda mungkin juga menyukai