Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muliadi Suprianto Manik

Tingkat : II Dua

Mata Kuliah : Sosiologi

Dosen Pengampu : Elsa Libra I Tarigan, S.Sos, M.I.Kom

Resume Pertemuan ke 9

Stratifikasi Sosial

Pada pertemuan Hari ini saya mendaptkan pengertian baru yang dimana pengertian dari
stratifikasi sosial yaitu penggolan masyarakat kedalam kelas yang bisa disusun secara
bertingkat. Sertfitikasi sosial juga disebut sebagai lapisan antar masyarakat. Yang saya
pahami dari pengertian ini adalah dimana saya dapat memhami bahwa adanya
penggolongan antara maysarakat kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas.

Dan pada saat ini juga saya dapat memahmi bagaimana keadaan masyarakat didalam
kedudukan mereka, seperti kelas atas mereka sangat berada dalam keadaan yang sangat
baik, dimana mereka memiliki segalanya yang mereka ingini seperti :

Bangunan yang megah, makanan yang istimewa berpakaian yang bagus dan bahkan
berbahasa pun sangat sopan

Berbeda dengan masyarakat yang mempunyai kedudukan dalam kelas sedang dimana
masyarakat dalam kedudukan ini sangatlah kurang dengan kedudukan kelas atas,
dimana saya dapat memahmi bahwa kelas sedang mempunyai Gedung yang tidak
lumayan megah, ya makanan pun bisa dikatakan sekedar istimewa saja ,dan berpakaian
nya pun tergolong dalam berpakian yang kurang istimewa

Sedangkan golongan masyarakat kelas bawah, ini adalah kehidupan masyarakat yang
bisa digolongkan dalam masyrakat yang kurang mampu atau bisa dikatan miskin,
karena dimana masyarakat dalam golongan, memang mereka mempunyai Gedung
namun sangat kecil dan sangat sederhana, dan makanan pun ya seadanya saja, dan
berpakaianpun masih memakai baju yang bisa dibilang murah.
Maka pelajaran hari ini yang saya dapatkan adalah, kita sebagai golongan yang
berkedudukan dalam kelas atas, jangan mempunyai sifat yang sombong, dan selalulah
rendah hati dengan membuka hatri bagi mereka yang membutuhkan, karena manusia
tidak bisa hidup sendiri.

Dan sebagai kelas golongan bawah kita harus tetap semangat, dan selalu berjuang untuk
mendapatkan apa yang kita ingini dan jangan lupakan Tuhan.

Pertemuan ke 10

Perubahan Sosial

Perubahan ? peralihan dari suatu pola ke pola lainnya misalnya saya berasal dari Pakpak
Bharat dan ketika saya tinggal ditanah batak saya harus bisa berinteraksi dengan
berbahasa batak.

Sosial ? adaalah sesuatu yang kita lakukan antara individu dengan individu dan
kelompok dengan kelompok

Maka dapat saya simpulkan bahwa perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa
dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial,
berbudi, dan selalu merasa tidak puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus
terjadi. Nah saya memahmi bahwa ternyata perubahan sosial itu sangat berpengaruh
dalam dirii kita sendiri.

Nah saat ini saya akan memberikan apa aja sih faktor perubahan sosial, faktornya ada
dua yaitu ada faktor Internal dan faktor Exkternal

Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam masyarakat itu sendiri baik koletif
maupun individu

1. Perubahan jumlah penduduk

Yaitu bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial.

Dapat saya pahami bahwa maksudnya yaitu Ketika ada keluarga yang pindah dari
Medan ke Pekanbaru maka metreka harus mengikuti budaya yang ada disana
2. Adanya Penemuan atau Inovasi Baru Lahirnya penemuan dan inovasi baru
sangat mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya:
penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses
informasi.
3. Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat mendorong terjadinya suatu
perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi antara warga lokal dengan
warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit untuk menerima kehadiran
warga dari daerah lain di wilayahnya.
4. Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat
Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem
kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu munculnya gerakan revolusi yang
akan membawa perubahan besar dalam masyarakat.
Nah itu lah yang bisa saya paparkan dengan adanya faktor Internal yang memperngaruhi
perubahan sosial

Sekarang faktor yang kedua yaitu faktor external yang berasal dari luar masyarakat
tersebut misalnya :

Perubahan lingkungan alam

Peperangan

Pengaruh budaya Masyarakat lain

Dari sini saya memahmi apa sih sebenarnya perubahan sosail, dari pembelajaran ini
saya mendaptkan bahwa perubahan yang terjadi yaitu perubahan yang kita alami dalam
sebuah masyarakat sehingga terjadinya sebuah perubahan yang terjadi, dan dari sini
juga saya memhami dimana perubahan yang terjadi ada dua pengaruh yaitu internal dan
external.

Pertemuan ke 11

Masalah Sosial
Dalam pertemuan saat ini saya memahami beberapa mengenai masalah sosial yang
dimana saya dapatkan sebuah pengertian baru yaitu suatu kondisi yang tidak diinginkan
tetapi terjadi didalam masyarakat karena dapat menggangu ketentraman masyarakat
sehingga diperlukan adanya tindakan sebagau hasil dari kesepakatan bersama untuk
mengatasi atau memperbaiki masalah tersebut. dari pengertian ini saya dapatkan bahwa
masalah sosial sering terjadi dikalangan masyarakat dan sebuah masalah yang sering
terjadi

Mengapa terjadinya masalah sosial menurut saya karena adanya interaksi antar individu,
antar individu dengan suatu kelompok, antara kelompok dengan kelompok. Ada
beberapa ahli sosiologi yang mengemukakan tentang masalah sosial yaitu ada Soearjono
Soekanto, ada Vincent dan juga ada Soetomo dan Lesli, mereka berpendapat semua
tentang masalah sosial yang dilami masyarakat

Lalu apa sih faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial yaitu :

1 Ekonomi : nah faktor ekonomi ini adalah hal yang sangat berpengaruh dengan
masalah sosial, sering sekali masyarakat mempermasalahkan dengan hal ini, dimana
mereka sering mengalami masalah terutama dalam masalah sosial karena ekonomi yang
tidak memadai

2 Faktor Sosial: biasanya menurut pemahaman saya bahwa permasalahan sosial ini
menjadi penyebab terjadinya kesenjangan sosial, salah satunya kemiskinan dan
kekurangan lapangan kerja, sering kita lihta banyak yang mengalami pengangguran,
sehingga hal ini sangat banyak di dunia terlebih di Indonesia hal ini sering terjadi

3 Budaya: biasanya terjadi karena ketidaksesuaian pelaksanaan norma, nilai, dan


kepentingan sosial pada pola masyarakat yang heterogen, nah mengapa hal ini terjadi,
sering kita mengetahui pemuda zaman sekarang apalagi dizaman z ini banyak pemuda
yang menyimpang karena mengikuti budaya luar, sehingga mengakibatkan pemuda/I
menjadi nakal jahat dan sebagainya

Dan mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan pada pertemuan ke 11 ini terimakasih
shalom
Pertemuan ke 12

Kemajemukan Masyarakat

Berbicara tentang kemajemukan dalam KBBI mengatakan bahwa kemajemukan adalah


ragam berarti, sikap, tingkah laku, cara dan sebagainya, nah dalam pemahaman saya
tentang kemajemukan adalah sebuah keragaman yang berada disekitar kita.

Nilai dalam kemajemukan merupakan suatu pilar berarti dalam kehidupan


bermasyarakat. Banyaknya pertanyaan mengenai arti majemuk dalam hidup bersosial
menjadikannya sebuah persoalan yang diminati oleh para kritikus dan petinggi
kelompok. Bila kita klasifikasikan yang dimaksud kelompok sangatlah luas dan  di sana
terdapat teori dominasi dari identitasnya sendiri.

Belum lagi untuk kita memasuki suatu kelompok, kita harus paham akan sejarah  dan
dinamika kelompok tersebut, baik kultural dan strukturalnya. Jika kita berbicara tentang
“kemajemukan”, hal tersebut seringkali di identifikasi dengan istilah plural.
Kemajemukan bisa diartikan dengan beragam atau beraneka ragam.

Banyaknya kelompok dalam suatu wilayah membuat masyarakat akan terbagi


berdasarkan golongan atau klasifikasinya. Sedangkan, sebagai individu sudah
selayaknya bersifat dinamis, yang artinya banyak memiliki perubahan (perkembangan)
dan tercipta perbedaan. Perbedaan dalam keragaman merupakan suatu hal yang wajar.

Satu sikap pertama yang harus ditunjukkan dalam hidup bermasyarakat yang notabene
nya majemuk ialah dengan siap menerima perbedaan tersebut. Memaknai plural dapat
dilakukan dengan cara menunjukan sikap toleransi terhadap sesama manusia. Dari hal
tersebut bisa menjelaskan bahwa setiap keragaman dapat diindahkan dengan pola pikir
dan tindakan yang santun serta bijak.

Manusia harus sadar bahwa ia tidak hidup sendiri, ia hidup berdampingan dengan
manusia lainnya. Sudah pasti terdapat banyak perbedaan, baik dari pola perilaku, prinsip
hidup, maupun seni berkomunikasi. Sistem sosial mengajarkan kita dengan membentuk
nilai atau tatatan yang berasal dari kesepakatan bersama.

Jika salah seorang filsuf mengatakan, nilai sosial terbentuk dari  pendapat (opini) yang
disepakati bersama di dalam suatu kelompok masyarakat. Fungsinya agar bisa mengatur
pola interaksi sesama manusia dan menciptakan keharmonisan. Keharmonisan didalam
sosiologi terbentuk karena adanya keteraturan sosial dan juga saat individu hidup sesuai
peran dan fungsinya.

Ketika kita berbicara tentang keharmonisan, maka perlu adanya keserasian diantara
seluruh elemen masyarakat. Dengan harmonis itu akan meminimalisir gesekan atau
motif yang mengarah pada tindak kericuhan. Masyarakat sejatinya adalah sekelompok
makhlus sosial yang saling membutuhkan serta terdapat ketergantungan di dalamnya.

Di dalam masyarakat terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut kelompok sosial.
Maka dari itu, masyarakat sering disebut heterogen, karena memiliki banyak perbedaan
diantara kelompok sosial. Kelompok sosial hadir bukan untuk mengisolasi nilai
persatuan, tetapi lebih dari itu seperti membentuk persatuan baru.

Dampaknya bisa menciptakan keragaman yang setiap individu mengharapkan pada satu
titik integritas. Dimana suatu integritas dapat dicapai bilamana kita bisa
menginterenalisasikan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat
harus solid dalam upayanya untuk menanamkan rasa menghargai pada tataran
kemajemukan.

Dengan masyarakat terbiasa melakukan hal tersebut, bukan tidak mungin keharmonisan
dalam hidup bermasyarakat yang majemuk ini akan tercapai. Namun jangan sampai dari
adanya “penerimaan” akan perbedaan, justru menimbulkan identitas diri aslinya
ditinggalkan atau singkatnya melupakan jati diri.

Solusinya, individu harus berprinsip teguh terhadap pendirian dan identitas. Lalu,
individu belajar untuk ‘membuka diri’ dalam langkah mengenal budaya atau identitas
kelompok lain. Dengan demikian, individu dapat menikmati keberagaman tanpa
khawatir dirinya terjebak dan ‘mengganti’ identitas atau hal yang dimilikinya.

Harapan penulis, kita  menyadari di dalam masyarakat banyak sekali perbedaan.


Keberagaman menjadi hal yang lumrah, dan tidak perlu ditentang keberadaannya. Oleh
sebab itu, kita dapat menerima perbedaan sembari kita mempertahankan identitas asli
kita, agar tidak terjadi ‘meninggalkan budaya, identitas, kepribadian, nilai dan norma
diri atau lingkungan sendiri.

Namun paling penting kita dapat hidup rukun, tentram, dan harmonis untuk memaknai
kemajemukan. Kita dapat menambah wawasan serta membuka cakrawala, supaya tidak
mudah membenci yang berlainan dengan kita. Paling utama, dapat membawa diri
dengan fleksibel dan tak mudah terpengaruh isu yang belum jelas kabarnya.

Demikian yang bisa saya laporkan terimakasih

Soli Deo Gloria, Shaloom

Anda mungkin juga menyukai