Anda di halaman 1dari 6

Aktivitas dan Perubahan Kehidupan Manusia dalam Bidang Sosial, Ekonomi,

Pendidikan dan Budaya


Berikut ini contoh aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam bidang sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya.
1. Sosial
Perubahan positif
Akvitias sosial kemanusiaan semakin mudah untuk dilaksanakan oleh
masyarakat, misalnya dalam membantu benca alam, karena lebih mudahnya
dan cepatnya informasi yang tersebar ke masyarakat, sehingga lebih

membantu kehidupan masyarakat yang tertimpa musibah.


Perubahan negatif
Aktivitas sosial kemasyarakatan misalnya gotong-royong akan sedikit
berkurang, kehidupan masyarakat menjadi lebih individual karena pengaruh
pembangunan pemukiman misal perumahan, tempat kos, kontrakan sehingga

berkurang jiwa gotong royongnya.


2. Ekonomi
Perubahan positif
Aktivitas dalam mata pencaharian penduduk dan peningkatan kesejahteraan
kehidupan masyarakatnya karena pembangunan sarana dan prasarana dan

infrastruktur.
Perubahan negatif
Aktivitas keseharian dan pola hidup keseharian masyarakat menjadi konsumtif
dengan pesatnya perberkembangan dunia periklanan melalui media massa dan
televisi. Aktivitas berbelanja dari belanja di pasar tradisional beralih ke pasarpasar modern, pasar online karena pesatnya pertumbuhan pusat-pusat

perbelanjaan dan teknologi modern.


3. Pendidikan
Perubahan positif
Aktivitas pembelajaran masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa, semakin
maju dan berkembang dari mencari bahan di buku-buku cetak, berubah
melalui buku-buku digital dan internet. Hal ini lebih mendapatkan kemudahan.
Pada akhirnya, tingkat pendidikan masyarakat dan pola kehidupan menuju

taraf yang lebih baik.


Perubahan negatif
Aktivitas pencarian informasi, pengetahuan, berita lebih mudah di dapat
sehingga rentan mendapatkan akses hal-hal yang negatif, sehingga dapat
membahayakan moral dan etika dalam kehidupannya. Hal ini membutuhkan
pengawasan dan filter orang tua serta diimbangi dengan pendidikan moral.

4. Budaya
Perubahan Positif
Dengan mudahnya akses informasi, kebudayaan nasional lebih di kenal di
masyarakat internasional, juga lebih mudah dalam mengenal kebudayaankebudayaan dari luar. Perubahan kehidupan manusia zaman dahulu dengan
zaman sekarang karena perkembangan teknologi, misalnya pada saat
membatik dulu hanya menggunakan alat yang sederhana dengan teknik yang
susah, sekarang dengan alat yang semakin baik dapat menghasilkan batik yg

bagus.
Perubahan Negatif
Semakin tergesernya aktivitas berbudaya dan berkesenian daerah lokal internet
menjadi terpengaruhi oleh budaya asing, dengan peningkatan teknologi dan
dan mudahnya akses media penyiaran.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa
melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di
karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain.
Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya
cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung
mencari teman sesama artis.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan
lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti
membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling
membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku
sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan
tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan
hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin
berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja
manusia harus belajar dari manusia lainnya.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena
beberapa alasan, yaitu:
a.
b.
c.
d.

Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang

menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

Dorongan untuk makan.


Dorongan untuk mempertahankan diri.
Dorongan untuk melangsungkan jenis.

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya


sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh
peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru
dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari:
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk
pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu
menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok
tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas
bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk
membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosialadalah adanya suatu
bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional, ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu
sama lain.
2. Harga diri yang rendah, ketika kondisi seseirang berada di dalam kondisi yang
direndahkan maka aka memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang
lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih
sayang dari orang lain atau dukungan moral untuk kondisi seperti semula
3. Isolasi Sosial, orang yang terisolasi harus berinteraksi dengan orang yang sepaham
atau sepemikiran agar terbentuk situasi yang harmonis.
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga
suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi
dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif
maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka
ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional
dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kantmengatakan, manusia hanya dapat menjadi manusia

karena pendidikan. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekana.

A. Sejarah Perjuangan Bangsa.


Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai
dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa
Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa

tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan.
Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya
NKRi dalam wadah Nusantara.
B. Era Sebelum Penjajahan
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di
Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari,
Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan
kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung
pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya membendung
penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang
merdeka di bumi Nusantara.
C. Era Selama Penjajahan
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945
yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang
menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama,
yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr.
Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai
dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk
berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : BERBANGSA SATU,
BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA. Pernyataan ikrar ini
mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan
Indonesia. Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan
dan kesatuan, serta jati diri bangsa.

Anda mungkin juga menyukai