Anda di halaman 1dari 11

Elena Aritta M. 1206290320 THE CATHOLIC WAY: KEKATOLIKAN DAN KEINDONESIAAN KITA Dirangkum oleh: Elena Aritta M.

Menjadi Katholik Indonesia Mgr. Haryo mengatakan bahwa kita sedang berhadapan dengan iman, bukan pengetahuan. Sehingga penjelasan apapun yang diberikan akan tetap mengandung ketidakjelasan. Karena kalau semuanya jelas itu pasti bukan Allah dan bukan iman. Iman adalah proses orang mencari, berusaha mencari, sampai orang itu mendapatkan apa yang dia cari. Arti harafiah kata Katholik adalah umum dan terbuka. Dirumuskan demikian karena pokok masalahnya sudah sejak awal ada di dalam gereja. Katholik ini juga terpecah menjadi beberapa macam agama Kristiani lainnya oleh karena beberapa perkembangan berbeda yang terjadi dari zaman ke zaman. Katholiknya diubah menjadi gereja yang satu, kudusm, am, dan apostolik. Mgr. Haryo juga membahas tentang pandangan Gereja terhadap bepolitik dan bernegara, yg intinya bahwa ada pemisahan wewenang antara Gereja dan Negara. Berpolitik haruslah bertujuan untuk Bonum Communae (= Kesejahteraan/kebaikan bersama). Karenanya ada beberapa etika politik yg harus diperjuangkan, yaitu: Hormat atas martabat manusia, kebebasan, keadilan, solidaritas, subsidiaritas, fairness, demokrasi dan tanggung jawab.

Negara, Pancasila, dan Bonnum Comune KWI menyampaikan beberapa prinsip etika politik yaitu, hotmat terhadap martabat manusia, kebebasan, keadilan, solidaritas, subsidiaritas, fairness, demokrasi, dan tanggung jawab. Konsep politik menurut ajaran Gereja Katolik. Katholik itu lugas dan sederhana, dapat di deskripsikan oleh 2 kata kesejahteraan umum (Bonnum Comune). Politik menurut gereja Katholik adalah memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan bersama.

Dialog Antar Agama Mgr. Haryo mengatakan bahwa, Konsili Vatikan II dengan tegas dan rendah hati mengakui akan fakta majemuk dunia. Gereja hidup, berjuang, berziarah dalam kemajemukan itu. Pernyataan pengakuan itu bukan berarti Gereja merelatifkan semua

Elena Aritta M. 1206290320 agama. Pernyataan itu lebih mengarah kepada penghargaan atas keberbedaan sebagai sebuah relitas dunia dewasa ini. Oleh karena itu pernyataan itu harus dilanjutkan dengan. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni jalan, kebenaran dan hidup. Dalam Dia, manusia memperoleh kepenuhan hidup keagamaan. Dan dalam Dia jualah, Allah mendamaikan segalanya dengan Diri-Nya.

Dalam sejarahnya, hubungan Gereja dengan pihak2 lain tidak selamanya mulus, sehingga timbullah berbagai luka-luka batin. Luka batin inilah yg harus disembuhkan oleh Gereja dengan niat baik dan tulus. Langkah berani dilakukan Paus Yohanes Paulus II dengan tulus hati meminta maaf atas segala luka batin yg ditimbulkan akibat hubungan Gereja dan berbagai pihak lain yg kadang kala tidak mulus tersebut. Dan itu juga yg dilakukan Gus Dur sebagai umat moslem dan sebagai kepala pemerintah pada waktu itu. Untuk itu juga harus dikembangkan dialog: Dialog kehidupan, karya, pakar dan pengalaman religius. Dalam kaitannya dengan dialog tersebut, maka terkait pula suatu tugas untuk mewartakan Injil. Karenanya Konsili menerangkan demikian: Dalam

menyebarluaskan iman religius dan memperkenalkan praktek2 keagamaan, setiap orang selalu harus menjauhkan diri dari cara bertindak yg dapat dianggap agak memaksa atau suatu cara meyakinkan yg tidak pantas atau layak, terutama apabila berhadapan dengan orang miskin atau orang yg tak terpelajar. Cara bertindak seperti itu harus dianggap sebagai penyalahgunaan hak diri sendiri dan pelanggaran terhadap hak orang lain.

Perdamaian Dunia Ada beberapa aspek yang meyebabkan dunia ini tidak damai. 2 penyebab besar yang menyebabkan ketidak-damaian dunia ini yaitu, kekuasaan dan habitus. Mgr. Haryo meyakini bahwa Allah tidak menghendaki konflik-konflik yang ada karena Allah menciptakan dunia ini diciptakan semua baik adanya. Secara prinsip, keadaan-keadaan buruk adalah akibat dari manusia yang salah menggunakan akal budi, hati nurani, dan kemerdekaannya. Rencana Allah justru sebaliknya, yaitu memulihkan segala sesuatu dalam Kristus. Itulah perdamaian dunia

Elena Aritta M. 1206290320 sejati menurut Allah, yaitu meluruskan kesalahan manusia dalam menggunakan akal budi, hati nurani, dan kemerdekaannya.

Mendidik ala Katholik Pendidikan adalah upaya membentuk anak-didik untuk punya hasrat dan hibitus yang mengarah kepada keutamaan. Tentu pengetahuan-pengetahuan itu penting, tetapi semua anak harus dipupuk supaya mereka dapat menjadi orang yang patut dicontoh dan siap menghadapi rintangan-rintangan yang mereka hadapi di dalam kehidupan ini. Karya pendidikan yang dilakukan gereja Katholik adalah pilihan yang diambil atas dasar inspirasi iman, sebagai mediasi demi terjaidinya transformasi yang membebaskan menju tata kehidupan semakin bersaudara, adil, dan bermartabat. Beriman tidak sekedar berarti menerima dan mengakui kebenaran-kebenaran tertentu. Dalam pengertian kristiani, beriman berarti menjadi murid Yesus, menjadi alter Kristus yang melanjutkan perutusan yang dilakukan oleh Yesus, mewartakan Kerajaan Allah. Perubahan sosial adalah perwujudan iman yang dilakukan dalam berbagai macam bentuk usaha, diharapkan menjadi daya yang menggerakkan perubahan sosial. Karya pendidikan juga salah satu bentuk perwujudan iman. Lembaga pendidikan Katholik diharapkan menjadi kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial. Secara konkret pilar-pilar ajaran sosial gerejja harus menjadi perhatian dalam lembagalembaga oendidikan Katholik. Orang tua juga harus bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya termasuk pendidikan iman.

Inkulturasi Gereja Katolik Pandangan Gereja tentang seni dan budaya Indonesia. Seni budaya adalah ungkapan dari kebudayaan. Istilah kebudayaan dimaksudkan segala sarana dan upaya manusia untuk menyempurnakan dan mengembangkan pelbagai bakat-pembawaan jiwa-raganya. Di sepanjang masa ia mengungkapkan, menyalurkan dan melestarikan pengalaman-pengalaman rohani serta aspirasi-aspirasiny yang besar melalui karyakarya, supaya berfaedahlah bagi kemajuan banyak orang, bahkan segenap manusia. Pandangan Gereja mengenai inkulturasi. Gereja menghormati tradisi-tradisi setempat.

Elena Aritta M. 1206290320

Korupsi Arti kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio yang berarti kebusukan, kerusakan. Dapat dikatakan bahwa korupsi adalah penyelewengan dengan menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi atau kelompok yang dampaknya adalah kerugian bagi kesejahteraan bersama. Pembenahan harus dimulai dari mana-mana, karena kalau situasi masyarakat seperti sekarang, menurut Konferensi Wali Gereja Indonesia, dikatakan kemerosotan moral yang terjadi itu hampir di setiap bidang kehidupan. Kesadaran moral siswa haru ditumbuhkan lewat metode yang baik pula. Ditemukan pada sekolah yang memiliki perkembangan moral yang baik, itu terjadi karena sekolah tersebut memiliki metode pembelajaran live in. Metode tersebut membuat anak-anak memiliki pengalaman hhidup yang rill bukan hanya pngetahuan. Dan dengan bantuan para pendamping, pengalaman direfleksikan dan diungkapkan dalam bentuk tulisan. Terbukti metode tersebut mampu menumbuhkan kesadaran moral siswa. Mencoba mengembangkan pendidikan religiusitas. Masing-masing anak dipaksa untuk memahami dan meyakini imannya sendiri, kemudian mereka dibantu untuk menganggapi masalah-masalah sosial, moral dan umum dari kacamata agama masing-masing. Anak-anak tidak dididik untuk tidak memandang segala sesuatu dari sekat-sekat, anak-anak ditumbuhkan kesadarannya bahwa kita mempunyai masalah kemanusiaan, mari kita lihat dan pecahkan bersama-sama. Pengangan korupsi harus dilakukan secara sporadic, pendidikan di sekolah iya, pendidikan di tengah masyarakat iya, dan system hukum juga dibenahi. Korupsi harus dikeroyok dari berbagai macam jurusan. Peran agama dalam korupsi/penanggulangan korupsi bisa dalam etika public yang kebetulan juga diajarkan oleh agama. Kalau agama-agama di Indonesia mau membantu bangsanya kumpulkan para pemimpin agama lalu menggerakkan seluruh umatnya untuk memulai gerakan habitus baru tidak korupsi Gereja dengan jelas menolak korupsi, namun sikap yang dikembangkan kalau dalam konteks Indonesia kurang tahu juga. Menjadi satu usaha, mungkin tidak terlalu besar, mulai dari kecil-kecilan untuk sungguh-sungguh mengembangkan transparansi,

Elena Aritta M. 1206290320 akuntabilitas dan akhirny menumbuhkan kepercayaan. Dengan demikian kita boleh berharap bahwa tidak aka nada korupsi disitu. Dalam penanganan korupsi bukan masalah percaya atau tidak. Kalau kita saling percaya, kepercayaan tersebut seyogyanya diterjemahkan ke dalam system. Dalam lembaga gereja, saya kira system seperti itu dijalankan dengan serius. Semoga secara perlahan itu juga mempengaruhi kinerja kita.

Globalisasi dan Kemiskinan Bagi umat Katholik, globalisasi bukan suatu yang buruk atau baik, tetapi mereka mempertanyakan tentang kinerja globalisasi yang berlangsung dewasa ini mewujudkan kesejahteraan bersama atau tidak. Kalau tidak, tentu ada yang tidak benar dengan corak kinerja globalisasi ini dan harus menemukan dengan cerik yang menyebabkan malapetaka tersebut. Gereja mendukung globalisasi yang menghasilkan solidaritas. Bagaimana kita belajar untuk mewujudkan harapan untuk mengembangkan solidaritas.

Konsumerisme dan Hodonisme Salah satu akibat dari globalisasi adalah masyarakat konsumtif. Maksud dari masyarakat konsumtif adalah masyarakat yang membeli secata berlebihan, bukan haya membeli hal-hal yang perlu untuk hidup dan tidak pernah bisa mengatakan cukup. Menurut Mgr. Haryo, kita dapat memandang masalah ini melalui 2 cara yaitu, bedasarkan kacamata ekonomi dan kacamata psikologi. Dalam kacamata ekonomi, manusia akan terpengaruhi oleh iklan yang ditayangkan. Dalam kacamata psikologi, tindakan konsumtif ini akan mucul karena meraka cenderung membandingkan diri dengan orang lain, keinginan untuk mendapatkan kompensasi, dan kencenderungan untuk memamerkan keberhasilan ekonomi. Selain aspek-aspek tersebut, beliau juga melihat dan menilai dari segi moral/etika Kristiani. Meminimalisir konstriksi olej technocaptital di masing-masing poros negara, bisnis, dan masyarakat. Harus ada kontrol dari setiap aspek-aspek yang ada.

Preferential Option for the Poor

Elena Aritta M. 1206290320 Di dalam Injil, Yesus selalu berada pada puhak golongan yang tersingkir dari masyarakat, yang dicap berdosa, dan tidak bisa diselamatkan oleh masyarakat. Sejak awal cita-cota gereja itu memiliki konsep untuk memberi perhatian kepada orang miskin. Gereja akan menyisihkan uang untuk orang miskin. Sumbangan juga akan dikumpulkan untuk orang-orang miskin, tetapi semuanya harus ada di dalam laporan. Uang-uang sumbangan yang didapatkan dari jemaat-jemaat gereja yang sudi membantu. Untuk kita orang yang mampu, kita harus saling membantu dan membagi kesejahteraan bagi sesama. Memberantas kemiskinan adalah hal yang mulia. Setidaknya membantu mereka untuk survive di kehidupan ini sudah lebih dari cukup.

HAM dan Teologi Pembebasan Teologi pembangunan bisa dianggap sebagai pembenaran langkah-langkah yang dulu diambil oleh pemerintah Orde Baru. Terjadinya ketidakadilan melanda negara ini. Jadi teologi pembebasan relevan untuk diterapkan di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan pembebasan kaum miskin dan tertindas. Hanya pembebasan tidak dilakukan dengan revolusi, melainkan lewat cara-cara yang tidak melanggar hokum dan sopan santun. Solidaritas adalah salah satu soko-guru prinsip gereja Katholik dalam berbagai bidang dan terutama sangat menonjol sebagai visi politik bagi kesejahterann bersama. Banyak hal dan nilai yang diperjuangkan belumlah fakta, tapi masih dan tetap terus menjadi cita-cita. Menurut Mgr. Haryo, HAM ini tidak diberikan oleh negara kepada kita. Hak itu melekat pada kodrat manusia, sebagai makhluk yang merdeka, berpikir, dan berhati nurani. Maka dari itu manusia dapat menentukan pilihan-pilihan yang menyangkut hidupnya dalam hal apapun. HAM adalah hak manusia yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.

Hak Milik Pribadi Ajaran sosial gereja mengenai harta milik pribadi diatur dalam dekrit tentang kerasulan alam. Setiap milik dalam bentuk apapun yang seseorang miliki itu selalu

Elena Aritta M. 1206290320 mempunyai nilai sosial. Sehingga penggunaan milik itu pun, meskipun

mempertimbangkan kaitan-kaitan sosial, apapun itu.

Memelihara Keutuhan Ciptaan Kesadaran akan pentingnya mengembangkan sikap yang benar terhadap lingkungan hidup juga salah satu masalah yang krusial. Gereja Katholik seringkali sudah menyampaikan wawasan yang luas mengenai kesadaran akan lingkungan hidup ke masyarakat untuk memperbaiki kesejahteraan dari bumi ini. Beberapa dokumendokumen juga dimuat, antara lain yaitu Octogesima Advenies dan Centessimus Annus. Kita sebagai manusia diberi tugas oleh Allah untuk menjaga bumi ini yang sudah disiapkan untuk kita. Bukan berarti kita dapat bertindak seenaknya dan merusaknya. Kita manusia ini cenderung untuk merusak alam dan mencemarkan alam hanya untuk mendapatkan uang. Meskipun memang sudah ada beberapa orang yang menyadari tentang hal ini, ada banyak sekali yang belum menyadari akan hal ini. Bahkan orang yang tidak menyadari atau tidak peduli ini jauh lebih banyak daripada orang yang peduli. Sebenarnya hal-hal kecil yang setidaknya menggambarkan atau setidaknya membantu pemelihara lingkungan akan sangat membantu. Kita tidak perlu melakukan hal yang signifikan, melainkan hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang yang mudah untuk didaur ulang, dll.

Kesehatan Masyarakat Kemiskinan, habistus kesehatan yang buruk, kurang mengurus diri, dampak lingkungan, dll itu semua pengaruh dari kesejahteraan kesehatan masyarakat. Banyak riset sekarang ini yang bukan bertujuan untuk menyembuhkan orang sakit (untuk orang miskin) tetapi untuk kepentingan kosmetik dan kecantikan untuk kesejahteraan orang-orang menengah keatas. Seharusnya sebagai orang-orang yang mampu, kita harus saling membantu orang miskin yang memerlukan kesejahteraan kesehatan yang lebih baik dibanding hanya memikirkan tentang diri sendiri. Kesehatan kita perlu uang yang cukup. Sedangkan banyak orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu kembali lagi dimana kita harus saling

Elena Aritta M. 1206290320 membantu. Tetapi bukan berarti orang yang kecukupan semua tidak mempunyai masalah apa-apa. Psycosomatis berarti mempuyai pemikiran yang membuat badan menjadi tidak sehat. Apapun yang diusahakan, penyakit selalu ada. Di dunia ini telah timbul banyak macam penyakit yang bisa menyerang kita. Tetapi semua penyakit ini dapat disembuhkan oleh Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Gereja Katholik bekerja sama dengan beberapa rumah sakit untuk menyelanggarakan jaminan kesehatan. Untuk membantu orang-orang yang memerlukan dan membantu orang dikala mereka membutuhkan. Gereja juga akan memanggil siapa saja yang peduli untuk melakukan sesuatu hal yang nyara demi terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Industri Kreatif Istilah ini terdengar sangat baik tetapi artiya itu seolah-olah selama ini kita berdagang belum pakai otak dan imajinasi. Hanya menggembar-gemborkan istilah ini agar seluruh daya dan imajinasi kita mampu menciptakan apa saja uang bisa menghasilkan laba. Ini adalah naluri dasar ekonomi. Mereka mau menanamkan imajinasi yang bagus tentang produk mereka agar nilai jual dapat melunjang tinggi ke otak para consumer.

Cocktail Psychology Spritualis Katholik adalah spiritualitas yang menjelma dalam kehidupan dunia yang konkret. Dunia konkret ini bertolak-ukur sukses material. Menurut Mgr. Haryo, mencari motivator atau buang-buang waktu di depan tv atau acara-acara mahal di hotel untuk duduk dengan ternganga mendengarkan para motivator sedang mempromosikan dirinya sebagai nomor satu semua itu hanya membuang-buang waktu dan uang. Semua yang dikatakan para motivator itu sama sekali tidak berisi rahasia hidup apapun, tetapi hanya cocktail party. Psikologi koktail adalah istilah untuk gejala kesurupan dan bersemangat secara instan lalu loyo lagi. Semua yang instan juga cepat padam.

Elena Aritta M. 1206290320 Untuk para motivator mereka seolah-olah akan mendorong atau mengadakan training secara instan agar kita dapat meraih sesuatu secara instan juga. Hal tersebut sangatlah tidak masuk akal karena jika kita mau mencapai sesuatu, kita harus mengikuti dan menjalani proses yang ada perlahan-lahan/ Hanya orang yang lemah dapat tergiur kepada penawaran instan tersebut karena mendengarkan apa kata-kata yang telah dikatakan para motivator untuk meraih sesuatu secara mudah dan instan. Seperti apa yang dikatakan tadi bahwa semua yang instan cepat padam. Motivasi itu berkaitan dengan jiwa manusia, psikologi. Tapi iman itu berkaitan dengan roh dan inspirasi. Jadi kalau motivator menggunakan agama atas landasan mereka itu sebetulnya tidak cocok.

Kaum Muda Mengguncang Dunia Menurut Mgr. Haryo, setiap zaman yang berbeda terdapat gaya anak-anak yang berbeda-beda. Sebagian banyak orang juga pasti akan mempunyai anak sendiri dan mereka jadi orang tua. Dalam hidup ini, anak-anak harus dipupuk untuk dididik tentang habitus keutamaan hidup. Sekarang ini kebanyakan kaum muda ingin meraih sesuatu dengan mudah dan instant. Hal ini sangat tidak baik karena seharusnya mereka secara pelan-pelan memahami dirinya sendiri daripada terburu-buru untuk mencapai goal tertentu. Karena dengan memahami diri sendiri, kita akan dapat lebih bisa mengontrol diri. Banyak kaum muda yang tidak bertentangan dengan pengembangan iman umat. Tidak hanya sekedar aktif melayani gereja tetapi juga mengerti secara luas iman yang kita miliki. Bukan hanya sekedar menerapkan kegiatan-kegiatan religious tetapi mewujudkan iman yang sebenarnya wujud dari kerajaan Allah ditengah-tengah masyarakat. Sebagai kaum muda, kita diharapkan untuk menjadi orang yang jujur, adil, anti korupsi, anti perusakan alam lingkungan, dll. Sebagai kaum muda ini kita harus berbeda dan menjadi contoh ditengah-tengah masyarakat supaya kita dapat di contoh. Dan kita harus memahami dengan cukup dan menjalani ajaran sosial gereja yang ada.

Hal Ihwal Uskup

Elena Aritta M. 1206290320 Tugas, fungsi, dan kedudukan Uskup mempunyai 1 dokumen khusus dimana berisis tugas seorang Uskup dan juga macam-macam petunjuk pelaksanaan tugas seorang Uskup. Uskup adalah pimpinan gereja Katholik pada tingkat keuskupan. Masing-masing keuskupan adalah otonom. Masing-masing otonom artinya tidak ada subordinasi di antara para Uskup. Tanggung jawab semua langsung ke Paus. Pemilihan Uskup bersifat rahasia. Uskup ada bermacam-macam dan tujuan dari Uskup itu berbeda-beda. Macam-macam Uskup itu adalah sebagai berikut: - Uskup Agung : disebut juga metropolit. Bertugas menggembalakan suatu

keuskupan agung sebagai uskupna dan mengetuai suatu provinsi gerejawi. - Uskup Sufragan : memimpin suatu keuskupan yang termasuk provinsi gerejawi

yang dipimpin oleh seorang Uskup Agung. - Uskup Auksilier : biasa disebut juga uskup bantu. Diangkat oleh pimpinan

tertinggi gereja atas permintaan Uskup Diosesan karena kebutuhan-kebutuhan pastoral di keuskupan tersebut. - Uskup Koajutor : uskup bantu yang mempunya hak menggantikan Uskup

Diosesan kalau Uskup Diosesan meletakkan jabatan atas dasar alasan yang berbeda. - Uskup Diosesan : menggembalakan suatu keuskupan terterntu.

Masa Kecil yang Membentuk Mgr. Haryo lahir di keluarga yang besar. Selain beliau, ia mempunyai 9 saudara lainnya. Tetapi 1 saudaranya telah meninggal pada saat dia masih kecil. Beliau lahir di keluarga yang sederhana tetapi harmonis. Di antara keluarganya, 2 orang menjadi imam dan 2 orang menjadi suster. Beliau memang tumbuh di dalam keluarga yang religious. Setiap malam keluarga beliau mengadakan doa bersama di rumahnya yang dipimpin oleh ayahnya. Memang orang tua beliau selalu ingin dari antara anak-anaknya menjadi imam atau suster. Sebagian besar anak laki-laki di keluarganya pernah mencoba dan masuk ke seminari tetapi beberapa hanya bertahan selama beberapa tahun. Sejak kecil keluarga beliau memang sudah dipupuk untuk aktif melayani gereja. Mereka semua diharapkan untuk aktif mengikuti kegiatan-kegiatan gereja yang ada. Itulah yang beliau dapatkan dari masa kecil beliau yang menurutnya begitu indah dari kedua orang tuanya.

Elena Aritta M. 1206290320

The Catholic Way Kerinduan akan terciptanya dunia degan keadilan dan dunia tanpa kekerasan diidami oleh Mgr. Haryo. Kerinduan itu berbentuk sebuah mimpi, dan kenyataan bukanlah mimpi. Di dalam realita ini dunia terlihat semakin tidak mempunyai hati. Menurut Mgr. Haryo, tegangan itu adalah medan pergumulan pribadi dari satu pihak, terhampar kenyataan yang dapat membuat hatinya kecil. Dari pihak lain, beliau sadar benar bahwa peruntusan yang saya terima adalah mewartakan pengharapan. Dalam menghadapi kenyataan kekerasan dunia ini, setiap orang mengambil sikap yang berbeda-beda. Apa yang cuek, menyerah akan nasib mereka, sebagian marah dan frustrasi. Itulah bukan sikap yang diharapkan dari umat Kristiani. Seharusnya kita semua perlu tetap teguh mempunyai iman dalam pengharapan. Kita harus berjuang membangun kehidupan yang lebih baik dan optimis.

REFERENCE

Suharyo, I. (2009). The Catholic Way: Kekatolikan dan Keindonesiaan Kita. Yokyakarta, Indonesia: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai