Anda di halaman 1dari 7

KUESIONER TUGAS-TUGAS POKOK UMAT ALLAH

Paroki St. Fransiskus Xaverius Meliau - 2023

Nama Stasi :
.......................................................................................................................................
Ketua DPS :
.......................................................................................................................................

A. PERSEKUTUAN (Koinonia)

1. Apakah Anda merasa bahwa paroki, stasi, kring adalah persekutuan?

2. Apa saja program/kegiatan yang menandakan Anda merupakan persekutuan?


ex. Doa bersama, kerja bersama.

3. Apakah Anda merasakan ada persekutuan dalam komunitas kategorial dan keluarga Anda?
ADA/TIDAK ADA? Bagaimana dirasakan

4. Apakah Anda peduli dengan stasi lain? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

5. Apakah organisasi DPS efektif menjalankan tugasnya? Mengapa?

6. Apakah stasi-stasi perlu membentuk rayon dalam wilayah paroki? Mengapa?

7. Bagaimana peran kelompok kategorial kaum muda? Jelaskan

8. Bagaimana peran kelompok kategorial kaum perempuan? Jelaskan


9. Apakah Anda merasa stasi Anda harus didahulukan dalam pelayanan? Jika ya, mengapa? Jika tidak,
mengapa?

10. Bagaimana tanggapan Anda mengenai uang kemandirian paroki? Bagaimana cara iuran tersebut
dikumpulkan?

11. Apakah derma dan kolekte umat cukup mendukung kegiatan/program di stasi? Mengapa?

12. Selain kolekte, apakah ada upaya pengumpulan derma dari umat? Jika ada, sebutkan tujuan dan
bagaimana derma dikumpulkan. Jika tidak ada, mengapa?

13. Apakah ada kegiatan gotong royong di kalangan umat? Jika tidak ada, mengapa? Jika ada,
bagaimana partisipasi umat?

14. Apakah Anda merasa ada persekutuan dengan umat Kristen Protestan, umat Islam, dan penganut
agama lain? Jika Ya, apa contoh kegiatan atau programnya. Jika tidak, mengapa?

B. PEWARTAAN (Kerygma)

15. Apakah pewartaan Kitab Suci atau pendalaman Kitab Suci sudah dilakukan? Jika ya, apa contoh
kegiatan atau programnya? Jika tidak, mengapa?

16. Apakah katekese dan pembelajaran agama untuk umat sudah dilakukan? Jika ya, apa jenis
kegiatannya? Jika tidak, mengapa?

17. Apakah ada pembinaan bagi calon baptis, komuni, krisma, dan sakramen lainnya? Jika ya,
bagaimana dilakukan? Jika tidak, mengapa?
18. Apakah khotbah/homili/renungan para pemimpin misa atau ibadat dapat dimengerti atau
membangun iman umat? Jika ya, mengapa? Jika tidak mengapa?

19. Apakah ada kegiatan pendalaman iman umum sebagai orang Katolik? Jika ya, apa contohnya? Jika
tidak, mengapa? Biasanya dilaksankan pada masa adven atau prapaskah.

20. Apakah ada pengajar agama di sekolah formal, sekolah minggu dan di Gereja?

C. PENGUDUSAN (Liturgy)

21. Apakah Anda merayakan liturgi dengan baik dan benar? Apakah anda tahu bagaimana perayaan
Liturgi yang baik dan benar? Mengikuti TPE.

22. Apakah umat berperan aktif dalam merayakan liturgi? Jika tidak, mengapa? Dimulai dari persiapan,
membersihkan gereja, latihan tugas, sampai dengan dalam perayaan itu sendiri (menjawab doa,
menyanyi, dll). Tingkat kehadiran umat dalam perayaan.

23. Apakah pemimpin perayaan menyiapkan perayaan liturgi dengan baik?

24. Apakah petugas-petugas liturgi (lektor, pemazmur, misdinar, koor, pemusik) menjalankan tugas
dengan baik benar?

25. Bagaimana keterlibatan awam dalam memimpin perayaan liturgi? Gambaran berapa orang awam
yang biasa memimpin perayaan liturgi.
26. Apakah Anda dan umat mengetahui perbedaan antara ibadat dan misa?

27. Apakah perayaan liturgi yang kalian lakukan mengikuti aturan dan kalender Gereja? Aturan terkait
TPE

28. Apakah umat sungguh sadar akan kekudusan sakramen? (hormat atas kekudusan sakramen dan
kesadaran untuk menerima sakramen) ditunjukkan sikap dan kelayakan dalam perayaan sakramen,
cara berpakaian dlm perayaan.

29. Apakah umat tahu soal kelayakan menerima komuni?

30. Apakah ada katekese liturgi? Jika ya, bagaimana dibuat? Jika tidak, mengapa?

31. Bagaimana kesadaran umat akan sakramen-sakramen Gereja? Mau menerima sakramen dan
menyadari kehadiran Tuhan

32. Bagaimana kesadaran umat akan doa dan devosi dalam keluarga dan lingkungan?

33. Apakah ada doa dan devosi di keluarga atau lingkungan yang rutin dilaksanakan? Sebutkan jika ada.
Jika tidak ada, mengapa?

D. PELAYANAN (Diakonia)

34. Apakah Anda merasa dilayani oleh Gereja? Tingkat paroki kepada pengurus dps dan umat di stasi
serta dari dps ke umat di stasi.
35. Apakah ada pelayan umat khususnya ketua umat dan pemimpin ibadat? Jika tidak, mengapa?

36. Apakah perlu adanya sekolah atau asrama Katolik? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

37. Apakah Anda dan stasi Anda sudah terlibat dalam karya-karya sosial? Jika ya, sebutkan kegiatan
yang dilakukan. Jika tidak, mengapa?

38. Apakah Anda dan stasi Anda sudah terlibat dalam karya-pengembangan ekonomi umat? Jika ya,
sebutkan kegiatan yang dilakukan. Jika tidak, mengapa?

39. Apakah umat Katolik sudah menggunakan profesi dan keahliannya dalam pelayanan Gereja? Jika ya,
sebutkan contoh. Jika tidak, mengapa?

40. Apakah perlu pelayanan paroki melalui media sosial? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

41. Apakah paroki/stasi Anda menggunakan media sosial untuk pewartaan iman? Jika ya, sebutkan
contoh. Jika tidak, mengapa?

42. Bagaimana pendapat Anda terkait teknologi digital dalam Gereja dan pastoral paroki? Apa usulan
Anda?

43. Apakah ada panggilan hidup untuk menjadi Pastor, Suster, dan Bruder? Jika tidak, mengapa?

E. KESAKSIAN (Martiria)
44. Apakah umat dapat mengamalkan cara hidup Katolik di tengah masyarakat? Jika ya, sebutkan
contoh. Jika tidak, mengapa?

45. Apakah penerimaan sakramen-sakramen dalam Gereja mampu meningkatkan kesaksian iman
Katolik umat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?

46. Apakah ada umat yang pindah agama dari Katolik ke agama lain atau sebaliknya? Mengapa?

F. STATISTIK (Formulir yang telah dibagi)


Mohon diambil.
Jika belum selesai, mohon bantuan petugas untuk menyelesaikannya.

G. Jumlah OMK yang ada di Stasi: ........................ Orang


1. Persekutuan (Koinonia) berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-
anak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya. Sebagai orang beriman, kita
dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus,
PuteraNya, dalam kuasa Roh Kudus. Melalui bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk
jemaat yang berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan ‘cura anima’
(pemeliharaan jiwa-jiwa) dan menyatukan jemaat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Oleh karena itu
diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar umat, umat dengan paroki/keuskupan dan umat dengan
masyarakat. Paguyuban ini diwujudkan dalam menghayati hidup menggereja baik secara territorial
(Keuskupan, Paroki, Stasi / Lingkungan, keluarga) maupun dalam kelompok-kelompok kategorial yang
ada dalam Gereja.

2. Pewartaan (Kerygma) berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah
menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus, Putera-Nya. Melalui
bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah,
menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup berdasarkan semangat Injili, dan mengusahakan
pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap
setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman, katekese para calon
baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen lainnya. Termasuk dalam kerygma ini adalah
pendalaman iman lebih lanjut bagi orang yang sudah Katolik lewat kegiatan-kegiatan katekese.

3. Pengudusan (Liturgia)berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus
Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah Bapa. Ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus
sebagai Imam, Guru dan Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat
hidup beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan
identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-
lambang dan dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin
perayaan liturgis tertentu seperti: memimpin Ibadat Sabda/Doa Bersama; membagi komuni; menjadi:
lector, pemazmur, organis, misdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi; dan mengambil bagian
secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi dan sikap
badan.

4. Pelayanan (Diakonia) berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif / cinta kasih melalui
aneka kegiatan amal kasih Kristiani, khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan
tersingkir.Melalui bidang karya ini, umat beriman menyadari akan tanggungjawab pribadi mereka akan
kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang
penuh empati, partisipasi dan keikhlasan hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh
jemaat (bdk. Kis 4:32-35)

5. Kesaksian (Martyria) berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia.Hal ini dapat
diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat kerja maupun di
tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup
bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan
terang di tengah masyarakat sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai