Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salmandani Lambok Panjaitan

Nim : 15.3014

Mata Kuliah : Teologi Pastoral II

Dosen : Pdt. Dr. Tiapul Hutahaean

Ujian Tengah Semester

Mendamaikan orang dalam pelayanan pastoral.

1. Ringkasan

Dalam pelayanan pastoral kita sering bertemu dengan anggota-anggota jemaat yang
hidup terpisah dan terasing. Baik itu dari anggota jemaat-jemaat yang lain, maupun dari
persekutuan mereka dengan Allah. Dari beberapa penelitian yang diadakan gereja nyata,
bahwa keterpisahan atau keterasingan antara anggota-anggota jemaat terjadi karena golongan,
keluarga atau suku dan lain-lain. Dan pertentangan-pertentangan yang terjadi tidak mendapat
perhatian dari gereja. Padahal pelayanan seperti inilah yang menjadi salah satu tugas dari
pelayanan-pelayanan penting yang ditugaskan oleh Kristus terhadap gereja.

Fungsi dari mendamaikan dari para ahli adalah berusaha memperbaiki relasi yang
rusak antara manusia dan sesama manusia dan antara manusia dengan Allah. Dengan kata
lain, mendamaikan merupakan fungsi tersendiri dari pastoral. Pelayanan pendamaian yang
ditugaskan kepada gereja, bersumber dari pada karya pendamaian Kristus sendiri sebagai
jawaban atas dosa manusia. Inti dari dosa manusia ialah: pemberontakan terhadap Allah dan
pemutusan relasi-imannya dengan Dia. Akibatnya adalah musnahnya hubungan manusia
dengan Allah, dengan sesamanya manusia dan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya dan
juga dengan alam.

Pelayanan pendamaian mulai mendapat perhatian dari gereja lama, dengan adanya
pertanyaan: Apakah orang-orang yang berbuat dosa bisa memperoleh pengampunan? Apakah
ada jalan bagi orang-orang yang pernah dibaptiis? Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut,
gereja membuat suatu pelayanan yang disebut “biecht”. Istilah-istilah yang memainkan
perayaan penting dalam pelayanan itu adalah “metanoia” yang artinya penyesalan, pertobatan
dan “exhomologesis” yang artinya pengakuan dosa.

Gereja-gereja kita harus menyadari hal-hal ini. Jikalau gereja bersikap acuh tak acuh
terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapai oleh anggota jemaat, yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan yang kita alami pada waktu ini, gereja bukan saja melalaikan tugasnya,
tetapi lebih dari itu gereja sadar atau tidak sadar semakin memperberat perjuangan dan
penderitaan anggota-anggota jemaat gereja.

2. Refleksi

Gereja dan para pelayan gereja adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk melanjutkan
tugas-Nya di dalam dunia. Gereja dan para pelayan gereja harus bisa mempertanggung
jawabkan tugas yang telah diberikan oleh Tuhan kepada Gereja dan para pelayan gereja,
salah satunya di bagian pastoral. Ada banyak fungsi dari pastoral salah satunya adalah
mendamaikan orang. Mendamaikan orang menjadi salah satu fungsi pastoral.

Jikalau kita melihat pada zaman sekarang ini banyak sekali jemaat yang memiliki
hubungan dengan sasamanya manusia, dengan sesama ciptaan, dengan penciptanya telah
rusak. Disinilah fungsi pastoral tersebut bekerja, untuk memperbaiki kerusakan yang telah
terjadi dengan mendamaikan jemaat dengan sesamanya, mendamaikan manusia dengan
sesama ciptaan, dan mendamaikan manusia dengan penciptanya.

Para konselor itu sendiri adalah gereja dan para pelayan gereja, yang dimana secara
tidak langsung gereja dan para pelayannya telah mengemban tugas tersebut sebagai pendamai
bagi orang jemaat yang ingin berdamai, karena sesuai dengan semua Janji Tahbisan (Poda
Tohonan) HKBP para pelayana gereja HKBP adalah mengamati seluruh jemaat,.

Mengamati berarti memperhatikan apapun yang terjadi di dalam jemaat tersebut


termasuk didalam mendamaikan manusia akibat dari dosa atau ulah yang manusia perbuat.
Akan tetapi, gereja dan para pelayan gereja pada masa kini sudah banyak yang kurang peduli
atau bahkan tidak peduli sama sekali dengan tugas yang telah mereka emban. Mereka tidak
memperhatikan jemaat yang telah Tuhan titipkan kepada mereka untuk mereka gembalakan.
Seperti contohnya: banyak para pelayan gereja meninggalkan gereja yang dia layani,
sehingga mereka tidak bisa melihat apa yang telah terjadi di dalam jemaat yang dia layani.
Sehingga banyak jemaat yang meninggal tidak sempat di damaikan oleh pelayan gereja
tersebut akibat dari kurang kepedulian dari pelayan tersebut.

Sesuai dengan amanat agung yang menjadi misi Allah didunia ini. Gereja dan para
pelayan gereja harus mengemban dengan sepenuh hati apa yang telah menjadi tugas mereka
ditengah-tengah dunia ini.
3. Pendapat

Oleh karena itu melalui fungsi dari pastoral ini, mengajarkan kita untuk
memperhatikan kehidupan dari jemaat yang kita layani. Kita harus bisa mengerti apa
permasalahan yang sedang terjadi di dalam kehidupan jemaat tersebut. Para pelayan hadir
sebagai pendamai manusia dengan sesame manusia, pendamai manusia dengan sesame
ciptaan, pendamai manusia dengan penciptannya. Sehingga ketika kelak seorang jemaat
meninggal dunia hubungan yang sempat rusak karena dosa atau ulah yang diperbuat telah
baik kembali.

Gereja dan para pelayan gereja harus bisa menjadi tempat umat menyampaikan segala
pergumulan hidup yang dia rasakan. Gereja dan para pelayan gereja tidak boleh menutup diri
atas segala permasalahan yang tejadi didalam jemaat.

Dan pendapat saya juga salah satu fungsi dari pastoral ini harus diperkenalkan bagi
para pelayan gereja. Karena banyak dari para pelayan gereja yang hanya menggunakan
mimbar sebagai tempat mereka melayani. Dengan adanya fungsi pastoral ini, para pelayan
gereja semakin mengetahui fungsi mereka ada didalam dunia ini yaitu untuk mendamaikan,
menjadi lebih peduli terhadap masalah yang terjadi ditengah jemaat.

Dan saya sebagai calon pelayan gereja masa depan akan memengah teguh salah satu
prinsip yaitu memperhatikan permasalah yang terjadi di gereja yang akan saya layani. Karena
saya beranggapan bahwa saya hadir bukan untuk melayani diatas mimbar akan tetapi juga
sebagai pendamai untuk mendamaikan semua permasalahan yang terjadi dalam kehidupan
jemaat saya nantinya.

Anda mungkin juga menyukai