Anda di halaman 1dari 8

Tugas BRI Surat 1&2 Korintus

Nama : James Afianto Purba


NIM : 2001106
Dosen : Samuel Sulistiyo, M.Th

BRI SURAT 1&2 KORINTUS

1. Penulis Surat 1&2 Korintus


Surat ini menyebut Paulus bagi pengarang utama surat ini, bersama Sostenes, seperti
yang tertulis di 1 Korintus 1:1. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris
(mengingat tidak mudahnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tetapi di kesudahan surat
ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri. Surat ini ditulis di Efesus.
Surat pertama Korintus ditulis oleh Paulus, pada waktu ia berada di Efesus dimana saat
itu ia sedang dalam perjalanan misi yang ketiga. Menurut Alkitab Penuntun Hidup
Berkelimpahan penulis kitab ini adalah Paulus.1
Samuel Benyamin Hakh menguatkan bahwa penulis I Korintus adalah Paulus yakni,
“Penulis 1 Klemen mengingatkan gereja di Korintus bahwa surat tersebut diterima dari Paulus
dan juga Ignatius dari Antokhia juga empat kali mengutip dari surat I Korintus. Dalam kanon
marturian pun dikatakan bahwa I dan II Korintus diterima sebagai surat-surat Paulus.
Dapat diketahu bahwa Rasul Paulus menulis surat I Korintus ketika ia berada di Efesus
(I Kor. 16:8), dimana surta ini ditulis sebelum hari raya Pentakosta. Pada waktu itu Rasul
Paulus menerima laporan dari berbagai sumber tentang persoalan-persoalan di Korintus.
Samuel benyamin Hakh mengatakan bahwa surat ini ditulis di Efesus.14 Hal ini didukung
dengan dugaan.
Handbook to The Bible menuliskan, “Kemungkinan besar Paulus menulis surat ini dari
Kota Efesus” Hal lain ditegaskan oleh David Ibrahim, “Surat I Korintus ditulis di Efesus ketika
Paulus berada di kota tersebut selama 3 tahun.2 Jadi dapat disimpulkan bahwa Paulus menulis
surat 1 Korintus saat ia berada di Efesus.
Surat 2 Korintus penulis adalah Paulus sendiri dan Timotius dengan mengalamatkan
surat 2 Korintus kepada jemaat Allah di Korintus dan semua orang Kudus di seluruh Akhaya.
Surat 2 Korintus adalah salah satu dari ketiga surat (1 & 2 serta Roma) yang menempati posisi

1
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang: Gandum Mas, 2012), 2398
2
David Ibrahim, Pelajaran Surat 1 Korintus (Jakarta: Mimery Press, 1999), xi.
sentral bagian kitab Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Adalah lanjutan dari surat
pertama yang juga ditujukan untuk jemaat di kota Korintus, Yunani. Surat ini langsung ditulis
oleh rasul Paulus.3
2. Tahun Penulisan Surat 1&2 Korintus
Ditulis sekitar tahun 55 M. Handbook to The Bible “Paulus menulis sekitar tahun 54
M” J. Wesley Brill mengatakana bahwa “Sebagian penafsir mengatakan bahwa tahun penulisan
antara tahun 54 atau 55, ada juga yang berpendapat bahwa tahun penulisan anatar tahun 54 atau
55, ada juga yang berpendapat bahwa tahun penulisan surat ini yakni antara tahun 57 atau 58,
namun dugaan yang paling tepat yakni tahun 56 karena ditulis pada akhir perjalanan yang
ketiga.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan kitab ini ditulis sekitar tahun
55-56 Masehi dengan anggpan bahwa kitab ini ditulis pada akhir perjalanan yang ketiga.4
Surat I Korintus ditulis oleh Rasul Paulus memiliki tujuan diantaranya: untuk membalas
surat dari jemaat Korintus (I kor. 7:1). Selain itu, Rasul paulus juga sudah mendapat laporan
tetang keadaan jemaat di Korintus dari Apolos, dan beberapa orang yang lain, khususnya dari
keluarga Kloe. Dan juga tujuan penulisan surat I korintus yakni untuk memperbaiki berbagai
kesalahan-keslahan yang terjadi dalam jemaat Korintus.
Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, kemungkinan besar urat ini ditulis
di Makedonia pada akhir tahun 56 M. Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56
M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53, atau tahun 53-56 sehingga untuk memastikan
penulisan surat 2 Korintus ditulis pada tahun 55-56 M. Tanggapan terhadap surat yang pertama
sangat memuaskan. Apolos dan Kefas sudah pindah ke tempat lain dan jemaat ini menjadi
Kacau karena kekurangan pemimpin. Desas-desus yang menggelisahkan mengenai dirinya
sampai juga ke Efesus oleh karena suatu urusan usaha. Ia mengumpulkan dana sumbangan bagi
orang-orang miskin di Yerusalem, yang dibawanya serta dalam perjalanannya yang terakhir ke
kota itu (Kish. 24:17), di mana ia berpikir untuk kembali ke palestina lagi dalam waktu dekat.
Mungkin Ia ditulis dalam musim dingin tahun 55 TM, pada puncak kariernya di Efesus.5

3
Wesley Brill, Tafsiran Surat Korintus (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 9-10.
4
J. Wesley Brill, op cit, 19.
5
Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 2013), 366.
3. Alamat Surat 1&2 Korintus
Dalam perjalanan Rasul Paulus yang kedua dari Atena menuju kota Korintus untuk
memberitakan Injil. Selang beberapa waktu kemudian datanglah Silas dan Timotius dari
Makedonia (Kis. 18:5). Namun Paulus tidak memiliki kenalan di kota Korintus dan tidak ada
yang membiayai hidupnya, maka rasul Paulus tinggal bersama dengan Akwila dan Priskila.
Kedua suami istri Yahudi ini baru datang dari Roma. Sementara rasul Paulus masuk ke dalam
rumah ibadat orang-orang Yahudi dan memberitakan Injil kepada mereka. Tetapi, karena
mereka tidak mau menerima Injil, maka Rasul Paulus mengebaskan debu dari pakaiannya, lalu
meninggalkan mereka dan berpaling kepada bangsa-bangsa asing, lalu Krispus, seorng kepala
rumah ibadat, percaya kepada Tuhan Yesus dan kemudian banyak orang Korintus yang
mendengarkan pemberitaan Paulus pada waktu itu juga mereka percaya kepada Tuhan Yesus
dan bersedia dibaptiskan.
Surat 2 Korintus diterima oleh semua jemaat Allah di Korintus dan seluruh orang Kudus
di Akhaya. Rasul Paulus mengalamatkan surat 2 Korintus kepada semua jemaat Allah di
Korintus dan seluruh orang Kudus di Akhaya dengan menulis namanya sendiri (dari Rasul
Paulus dan dari Timotius). Surat kanonis terilham yang ditulis rasul Paulus kepada orang-orang
Kristen di Yunani pada abad pertama. Paulus mengidentifikasi dirinya sebagai penulis kedua
surat ini, dengan mengalamatkan surat pertamata Korintus kepada ”sidang jemaat Allah yang
ada di Korintus”, dan surat kedua Korintus kepada ”sidang jemaat Allah yang ada di Korintus,
bersama semua orang kudus yang berada di seluruh Akhaya (1 Kor. 1:1, 2; 2 Kor. 1:1).”6
4. Latar Belakang Surat 1&2 Korintus
Jemaat korintus merupakan salah satu jemaat paling bermasalah yang pernah dilayani
oleh Rasul Paulus. perpecahan kesombongan rohani, keduniawian ketidak dewawsaan rohani,
imoralitas, saling menghakimi antara saudara seiman, dosa dalam perjamuan Tuhan,
penyalahgunaan karunia dan menyusupnya ajaran sesat tantang kebangkitaan adalah beberapa
dari sekian banyak permasalahan yang dapat ditemukan saat membaca surat 1Koorintus.
Namun didalam kedaulatan-Nya yang tak terselami dan hikmat-Nya yang melampaui
segala akal, Allah memakai kondisi yang tiadak menggembirakan ini munyatakan pengajaran
yang begitu berharga karena Paulus sadar pelayanannya karena kehendak Tuhan dan juga
karena’ kesetiaan Allah. Kesetiaan Allah itu, mendorong Paulus dalam keseluruhan hidupnya
berusaha menghidupi panggilan Allah; Menurut Paulus melayani Tuhan perlu dilakukan

6
R. E. Harlow, Second Corinthians Paul and the Church at Corinth (Canada: Everyday Publications Inc. 1985),
6.
dengan mengingat waktu yang sangat mendesak, waktu yang singkat mendorong orang percaya
untuk bekerja segiat-giatnya. Dalam waktu singkat itu, orang percaya patut “menghidupi
panggilan Allah” dengan tetap dan terus melakukan panggilan pelayanan yang diamanatkan
kepada orang percaya, dalam hubungan yang kuat dengan Kristus. Paulus mengatakan, yang
terpenting adalah hubungan dengan kristus, hal-hal lain, seperti status sosial, adalah tanda-
tanda, lahiriah yang tidak penting, dihadapan Tuhan semuanya tidak penting, sebab yang utama
adalah hubungan seorang dengan Yesus Kristus, Jikalau orang percaya adalah hamba, orang
percaya tetap menjadi hamba yang menaati hukum Tuhan dalam menghadapi panggilan Allah.
Kota Korintus merupakan pusat perdagangan yang penting dan kota ini terkenal dengan
segala kerusakan akhlak dan kebejatan moral karena memiliki Kuil Afrodit. Oleh karena itu
Paulus mengunjungi Korintus memberitakan Injil. Sesudah kunjungan itu, paulus menulis surat
kepada jemaat yang ada disana karena mendengar berita-berita yang tidak menyenangkan.
Kemudian Paulus menyelesaikan maslah tersebut dengan berkunjung kembali dan memberikan
teguran keras kepada jemaat. Pasal yang penting membahas tenrtang kebangkitan dan karunia
karunia rohani dalam 1 Korintus 12; 13; 14. Kitab Korintus adalah surat Paulus yang paling
Panjang.7 Karunia adalah hal yang sering menjadi perbincangan secara umum, khususnya
tentang karunia roh. Tidak jarang muncul friksi yang mengakibatkan perpecahan di dalam
gereja, hanya oleh perspektif yang berbeda. Hal inilah yang mendorong penulis melakukan
riset biblikal (literatur) untuk menjelaskan karunia roh tersebut berdasarkan konteks Alkitab
dalam 1 Korintus 14:1-6. Untuk memahami karunia roh maka ada beberapa hal yang
diperhatikan dalam analisis 1 Korintus 14:2-6.
Kota Korintus merupakan kota pelabuhan yang menghubungkan Yunani Utara dan
Yunani Selatan. Kota ini memiliki dua pelabuhan yakni, Kengkrea di timur dan Lekhaionia di
pantai barat. Menurut Adhina Chapman, “Kota Korintus adalah sebuah kota yang terkemuka
di daerah Yunani. Secara geografis, kota ini terletak di pertengahan segala arus perdagangan
antara daerah-daerah di timur dan barat.”1 Pelabuhan bagian Timur melakukan perdagangan
di daerah Asia kecil, sedangkan pelabuhan di bagian barat melakukan perdaganagn dengan
italia atau eropa. Jarak antar pelabuhan timur dengan barat adalah 6 km. Karena jarak yang
pendek itu maka, dibuatkan terusan yang menghubungjan kedua pelabuahn itu. Sebagai kota
pelabuhan, Korintus menjadi pusat perdagangan dan industri.

7
S. Lewis Johnson, “I Korintus,” in Wycliffe Bible Commentary (Perjanjian Baru), Vol.3. (Malang: Gandum Mas,
2001).
Surat-surat kepada jemaat Korintus diperhadapkan pada salah satu keadaan historis
yang paling rumit dari seluruh perjanjian baru. Jhon Drane mengatakan, “surat galatia dan I
dan II Tesalonika cukup mudah dicocokkan ke dalam rangka kegiatankegiatan Paulus yang
tercatat dalam Kisah Para Rasul, tetapi untuk surat I dan II Korintus, tidak mempunyai
informasi dari kitab tersebut.”8
Latar belakang penulisan I Korintus karena adanya berbagai persoalanpersoalan di
dalam jemaat dan juga karena orang-orang yang hidup di Korintus memiliki tradisi lama
penyembahan terhadap dewi cinta, Afrodte. Sehingga surat Paulus ini berisi berbagai
pergumulan dan persoalan yangterus dihadapi oleh jemaat Korintus berhadapan dengan
berbagai pengaruh gaya hidup di kota besar.
Surat 2 Korintus adalah bagian dari surat-menyurat Paulus dengan orang-orang Kristen
di Korintus yang berhasil dilestarikan. Andaikan memiliki seluruh kumpulan surat-menyurat,
termasuk pesan-pesan yang dikirimkan kepada para rasul dari Korintus, tentu akan lebih
mampu memahami mengapa Paulus menulis seperti yang ia lakukan dalam surat tersebut.
Namun kenyataannya, hanya memiliki potongan-potongan dari sebuah dialog yang menjadi
argumen. Untuk mengikuti argumen ini harus berusaha merekonstruksikan hubungan-
hubungan yang berubah-berubah antara rasul tersebut dengan jemaat di Korintus.9
5. Kapan Berdiri Jemaat ini
Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, lebih
kurang tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam (Kis. 18:1-18). Di Korintus, Paulus tinggal
selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sebagai tukang
membuat tenda10.
6. Siapa Yang Membangun Jemaat
Yang membangun jemaat Korintus adalah Paulus yaitu pada perjalanan penginjilan
Paulus yang kedua, lebih kurang tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam (Kis. 18:1-18).
7. Kekuatan dan Kelemahan Surat 1&2 Korintus
Kelemahan
a. Jemaat di Korintus itu telah terjadi pertengkaran dan perpecahan; mereka
menggolonggolongkan diri mereka. Sebagian dari mereka melawan Paulus dengan
mengatakan bahwa bukan ahli Filsafat atau ahli berpidato.

8
Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 348
9
V. C. Pfitzner, Kekuatan Dalam Kelemahan: Ulasan atas surat 2 Korintus (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011),
1.
10
The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
b. Jemaat di Korintus tidak menjalankan ketertiban dalam jemaat sebagaimana yang
seharusnya. Mereka membiarkan orang-orang berzinah tetap tinggal didalam jemaat.
c. Mereka suka mencari-cari perkara dan saling mengadu dihadapan pengadilan orang
kafir dan Paulus sangat menentang perbuatan mereka itu
d. Jemaat di Korintus saat itu menghalalkan segala sesuatu. Paulus memang pernah
mengatakan hal seperti itu, tetapi mereka mengubah dan memutar balikkkan perkataan
paulus seoalh-oleh berkata bahwa berzinh tidak apa-apa. Sehingga Paulus menegaskan
kepada mereka bahwa dosa perzinahan adalah dosa yang sangat besar dan menajiskan
tubuh sehingga menceraiakan kita dari Kristus.
e. Kesalahan tentang apakah wajib menikah dan bolehkah seseorang menceraikan
pasangannya yang kafir, atau bolehkah ia tetap dalam pernikahan itu (I Kor. 7:1-16)
Kelebihan 1 Korintus
a. Buku ini lebih sering dan lebih dini dikutip oleh para bapa gereja mula-mula daripada
tulisan-tulisan Paulus yang lain, yang menunjukkan pentingnya dan kebergunaannya.
b. Dalam Fragmen Muratori, yang merupakan daftar buku kanonik dari Roma (200 M),
buku ini tercantum sebagai yang pertama dari tulisan-tulisan Paulus yang juga
menunjukkan arti pentingnya.
c. Paulus membuat perbedaan dalam surat praktis ini antara pendapat pribadinya dan
perintah Tuhan. Namun demikian, ini didasarkan pada pengetahuan tentang ajaran-
ajaran Yesus pada setiap pokok bahasan tertentu. Jika ia bisa, ia pasti akan
menyampaikan kata-kata Yesus. Ia percaya pendapatnya juga terinspirasi dan
berwibawa (lih. 7:25, 40).
d. Pedoman Paulus bagi persekutuan gereja adalah bahwa kemerdekaan setiap orang
percaya, tetapi juga tanggung jawab kebersamaan mereka yang sepadan, tidaklah
berdasarkan pada hukum, tapi pada kasih. Kesehatan dan pertumbuhan keseluruhan
gereja mengatasi preferensi atau hak istimewa pribadi (lih. 12:7).
e. Surat ini (bersama dengan II Korintus) memberi kita pandangan awal ke dalam gereja
PB, struktur, metode, dan beritanya. Namun demikian, juga harus diingat bahwa gereja
ini adalah, sebuah jemaat yang bermasalah, tidak lazim.
Kelebihan 1 Korintus
a. Surat 2 Korintus ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat
hidup Paulus. Banyak petunjuk tentang dirinya, dibuatnya dengan rendah hati, minta
maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di
Korintus
b. Dilihat isi surat ini paling banyak membahas masalah dalam jemaat. Paulus menulis
surat ini tiada lain untuk memperbaiki keadaan dalam jemaat Korintus. J. Wesley Brill
menggemukakan, bahwa ada delapan kesalahan yang dicatatnya, yaitu pertengkaran
dan perpecahan, ketertiban dalam jemaat, masalah pengadilan, kehalalan, pernikahan,
pemberhalaan, kebangkitan dan masalah kebangkitan.
c. Surat 2 Korintus ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal
menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak rohaninya.
Bahkan bapa rohani yang membentuk dirinya. dalam surat 2 Korintus banyak
disebutkan tokoh rohani yang membentuk Paulus dalam pemberitaan injil bahkan terus
memberikan dorongan dalam membimbing jemaat di Korintus.11

8. Ide Utama (Tema Utama) Surat 1&2 Korintus


1 Korintus
Surat I Korintus ditulis oleh Rasul Paulus memiliki tujuan diantaranya untuk membalas
surat dari jemaat Korintus (I kor. 7:1). Selain itu, Rasul paulus juga sudah mendapat laporan
tetang keadaan jemaat di Korintus dari Apolos, dan beberapa orang yang lain, khususnya dari
keluarga Kloe. Dan juga tujuan penulisan surat I korintus yakni untuk memperbaiki berbagai
kesalahan-keslahan yang terjadi dalam jemaat Korintus.
2 Korintus
Buku 2 Korintus cukup relevan hari ini, terutama bagi mereka yang merasa dipanggil
untuk pelayanan Kristian. Bahagian pertama buku ini mengetengahkan tugas dan keistimewaan
pemimpin. Surat ini juga merupakan sumber harapan dan galakan yang luar biasa bagi sesiapa
yang menderita melalui percobaan.

9. Alasan Utama Penulisan Surat 1&2 Korintus


Surat 1 Korintus ditulis untuk ditujukan khususnya membahas masalah-masalah pada
gereja di Korintus dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari jemaat di sana. Paulus
menegaskan bahwa tubuh adalah milik Allah dan adalah anggota dari anggota tubuh Kristus,
oleh karenanya jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya12.

11
Russel P. Spittler, Pertama & Kedua Korintus, (Malang: Gandum Mas, 1977), 110.
12
Samuel B.Hakh. 2010. Akad Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media
Informasi. Hlm.137-155.
Maksud penulisan surat kedua ini terkait erat dengan pertikaian yang pernah terjadi
sebelumnya. Berlandaskan hal itu beliau ingin membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah
dikenakan pada dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa beliau adalah rasul yang sebenarnya dan
bukan rasul palsu seperti yang mereka tuduhkan. Surat ini juga mencatat ungkapan syukur
Paulus karena segala sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya
ketika merasakan masa-masa sulit, hal ini disampaikan sebagai menghibur jemaat Korintus
yang juga sedang merasakan masa-masa sulit (pasal 1-7). Dalam surat ini Paulus juga
menasehati mereka memenuhi perjanjiannya sebagai mengumpulkan uang yang nantinya akan
diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem. Surat ini juga menceritakan
kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus sebagai mengunjungi mereka, dengan
ini Paulus menanti kalau mereka tahu kesedihan Paulus karena sangat mengasihi mereka. 13

13
Wesley Brill. 2003. Artian Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm 10-11.

Anda mungkin juga menyukai