OLEH:
NIM : 1486208172
PRODI :S I-PAK
FEBRUARI 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
Ibrani adalah sepucuk surat yang terletak di hampir akhir Kitab Suci,
judulnya: surat yang dikirimkan kepada orang Ibrani, namun judul ini bukan ada
dari awalnya. Menurut tradisi gereja, judul ini mungkin ditambahkan kemudian, jadi
judul ini tidak mempunyai keabsahan untuk membuktikan bahwa surat ini
ditujukan kepada orang-orang Ibrani. Salah satu penyebab mengapa surat ini
dianggap sebagai surat yang ditujukan kepada orang Ibrani adalah ay. 1: nenek
moyang kita telah menerima wahyu dari Tuhan, yang dimaksud nenek moyang
tentu adalah para nabi di Ibrani.
Istilah Ibrani mempunyai arti: Orang yang datang dari seberang sungai besar
sana, yaitu keturunan Abraham. Abraham dipanggil keluar oleh Tuhan dari kota Ur
yang terletak di Mesopotamia. Mesopotamia terletak di antara dua sungai: Efrat
dan Tigris. Tuhan memanggilnya keluar dari tempatnya, dari rumah bapaknya,
dari tanahnya, dari negara asalnya, untuk pergi ke tempat yang Tuhan janjikan.
Penulis darisurat Ibrani ini masih menjadi perdebatan antara para ahli yang
meneliti. Khususnya orang-orang yang mempelajari Alkitab dari abad pertama
terus memperdebatkan hal ini. Ada berbagai pendapat mengenai penulis surat
Ibrani yang dirangkum sebagai berikut:
2
pemikirannya sama sekali berbeda dengan gaya Paulus, sehingga pendapat
ini tidak mempunyai alasan yang cukup untuk menegaskan bahwa surat ini
ditulis oleh Paulus.
2. Penulisnya adalah Barnabas yang pernah melayani bersama-sama dengan
Paulus, yang sangat mahir tentang P.L. Tapi pendapat inipun tidak memiliki
bukti yang cukup.
3. Penulisnya adalah Timotius. Tapi pendapat ini juga tidak bisa diterima,
karena surat Ibrani ada menyebut soal Timotius.
4. Penulisnya adalah Apolos, seorang yang sangat mahir dan teliti dalam
menjelaskan P.B. Memang sebelum Paulus pergi menginjili di Efesus dan
memerintahkan mereka menerima Roh Kudus, Apolos ke sana (Kis. 19).
Tapi pendapat ini juga dirasa tidak terlalu mungkin.
5. Penulisnya adalah Stefanus. Karena menurut mereka, pembahasan surat
Ibrani begitu mirip dengan cara khotbah Stefanus sebelum dia dirajam batu
sampai mati (Kis. 7). Tetapi pendapat ini pun ditolak.
Seorang bapak gereja berkata, mari kita dengan rendah hati dan terus terang
mengakui bahwa kita tidak mengetahui siapa penulis surat Ibrani, kita hanya tahu
buku ini diwahyukan oleh Tuhan melalui seseorang yang tidak menuliskan
namanya dan tidak memberitahukan kepada kita siapa dirinya. Jika kita ingin
memasuki konsepsi dan kekayaan Surat Ibrani, perlulah kita mengerti latar
belakang penulisannya. Hal ini amat sangat penting. Namun sangat sukar
memperoleh informasi mengenai Surat Ibrani ini.
Surat Ibrani ini bukan sejilid kitab yang dangakal, melainkan sangat dalam.
Walaupun surat Ibrani sendiri tidak menyebutkan kepada siapa surat itu ditujukan,
tetapi sebenarnya surat ini ditulis untuk kaum beriman Ibrani.
Oleh karena itu, di dalam pembahasan ini, saya akan menggali surat ibrani,
khususnya ibrani 1:1-14 secara mendalam, dengan menggunaan 2 buku panduan
yaitu; Tafsiran Ibrani dari Bahasa Yunani, yang ditulis oleh DAVE
HAGELBERG, M.TH, dan buku ;Yakin di dalam Kristus, yang di tulis oleh
WARREN W. WIERSBE, juga dengan Aplikasi Komputer SabDa, ditambah
dari internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
PASAL 1
Allah berfirman dengan perantaraan Anak-Nya (1:1-4)
Penulis melanggar bentuk penulisan surat yang biasanya dihubungkan
dengan surat-surat Perjanjian Baru dengan tidak memberikan salam atau kalimat-
kalimat pembukaan berupa salam dan pendahuluan (lihat bagian Pendahuluan).
Dia langsung kepada pokok pembahasannya, yaitu pribadi dan karya Tuhan
Yesus Kristus di dalam hubungan dengan sistem Imamat dan perjanjian yang
lama. Surat ini sangat berbeda sekali dengan surat-surat lainya yang ada dalam
PB pada umumnya. Langsung saja kita lihat apa yang di bahas dalam Pasal 1,
berikut ini penjelasannya.
Ayat 1Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai
cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
4
Ibr 1:2.maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Allah telah berbicara kepada kita melalui seorang yang memiliki hubungan
sebagai anak sehingga memiliki wewenang penuh sebagai juru bicara. Di dalam
hubungan ini Kristus bersifat unik dan di sini dijelaskan demikian dalam pengertian
klasik, sebagai ditetapkan oleh Allah karena Ia adalah Anak. Dia adalah ahli waris
dan juga pelaku penciptaanAlam semesta. Kata yang ( hos including feminine
he. Pengucapan: hos hay, and neuter ho ho) versi Inggrisnya Whom, kata ini
bukan saja sebagai kata penghubung biasa, dalam terjemahan bahasa inggris
menggunakan kata WHOM artinya Siapa(merujuk pada seoranng pribadi), kata
siapa merujuk pada pribadi yaitu Allah. Nah kata inimenunjukkan sebuah
pengertian bahwa ada hubungan yang sangat terkait antara frase sebelum dan
sesudah kata yang, yakni Allah yang sama yang yang berbicara pada manusia
melalui perantara anak-Nya adalah juga Allah yang telah menetabkan Ia (Yesus)
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Dalam terjemahan ibrani kalimat
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan
perantaraan Anak-Nya, yang merupakan satu terjemahan yaitu dengan
mennggunakan kata WHOM.. dan sudah sangat pasti ini berbicara tentang
seorang pribadi yaitu Allah.
5
elohim yaitu Allah ( penempatan kata im dalam kata elohim menunjukkan
kata itu jamak yaitu lebih dari satu, berarti mengandunng 3 pribadi), dan hal ini
dikonfirmasih pada kata selanjutnya yaitu kata Kita, kata Kita di awali dengan
huruf besar yang merujuk pada Pribadi Tritunggal yaitu Allah Bapa, Allah Anak,
Allah Roh, yang merupakan satu kesatuan. Jadi Yesus yang adalah anak juga
merupakan satu kesatuan dalam diri Allah Bapa yang menciptakan alam semesta,
kata throughmemang artinya melalui tapi dalam definisi inggrisnnya juga dapat
dipakai kata in (dalam). jadi hal ini menunjukkan bahwa Yesus merupakan satu
didalam Bapak.seperti pendapat seorang teolong yaitu Dave Hagelberg, M.Th.
Kalimat oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta memiliki makna bahwa
aspek yang kedua ini menunjuk kepada peranan Tuhan Yesus dimasa lalu,
dimana Dia bersama Allah bapa menciptakan segala sesuatu yang ada.1
Ayat 3: Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan
setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang
Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1
Dave Hagelberg, M.Th, Tafsiran Ibrani dari bahasa Yunani, Hal 8
6
melaksanakan pelayanan yang lebih besar, yaitu pelayanan penebusan. Di dalam
melaksanakan pengudusan, atau penyucian dosa
katharismos,mengandung arti pembersihan/ pentahiran, jadi Kristus
membersihkan tumpukan dosa-dosa dan kenajisan seluruh dunia dengan
disaksikan Allah. Di dalam Kristus hukuman dosa kita sudah dihapuskan
sepenuhnya dan penyucian disediakan
2
Dave Hagelberg, M.Th, Tafsiran Ibrani dari bahasa Yunani, Hal 8-9
7
Kesimpulan Perikop pertama
Ayat-ayat ini memberikan tema utama surat ini; pada masa lalu Allah
memakai para nabi sebagai sarana penyataan yang utama, namun kini Ia
berbicara atau menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Putra-Nya Yesus Kristus,
yang tertinggi di atas segala sesuatu
Tidak ada sesuatupun, baik nabi (ayat Ibr 1:1) maupun malaikat (ayat Ibr
1:4) memiliki kewenangan yang lebih besar dari pada Kristus. Ia merupakan satu-
satunya jalan kepada keselamatan kekal dan satu-satunya perantara di antara
Allah dan manusia. Penulis surat ini memperkuat keunggulan Kristus dengan
mencatat tujuh penyataan besar mengenai Dia (ayat Ibr 1:2-3).
8
Perikop 2
9
Ia adalah anak sulung yang layak disembah Ibrani 1:6-7
Kata Sulung, tidak berarti, anak yang pertama dilahirkan. Allah yang
menjadikan Salomo(Mzm 89:28) walaupun sebenarnya Salomo terdaftar
sebagai anak yang ke-10 menurut silsilah yang resmi (1 Tawarikh 3:1-5). Sebutan
itu merupakan sebutan yang tinggi dan terhormat, karena anak sulung itu
menerima warisan dan berkat Istimewah. Kristus adalah yang sulung, lebih utama
dari segaala yang diciptakan (Kol 1:15) sebab ialah yang menciptakan segala
sesuatu dan Ialah yang lebih utama daripada semua yang dibangkitkan dari
antara orang mati (Kol 1:18). Ketika Ia datang kedunia ini, malaikat-malaikat
menyembah Dia. Allah memerintahkan mereka untuk menyembah Dia. Dan hal
ini membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Allah ; karena tidak ada seorang
pun malaikat Allah yang bersedia menyembah seorang makluk biasa.
10
Ia adalah Allah yang bertakhta dan yang diurapi (8-9)
Ayat 8-9. Kristus disebut sebagai Allah dan sebagai Raja, atau sebagai
yang berdaulat. Sebagaimana disajikan di dalam Perjanjian Lama dengan Daud,
disini yang lebih besar sedang memerintah sebagai Raja, dan bersifat abadi.
Bagian ini merupakan kutipan dari :Mazmur 45:7-8(kutipan kelima) LAI TB 45:7
Takhtamu kepunyaanAllah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. 45:8 LAI TB Engkau mencintai keadilan
dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau
dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
Penulis surat ini juga melanjutkan kutipan dari Maz 45 tersebut. Dengan
melanjutkan kutipan tersebut ia menekankan bahwa Tuhan Yesus layak diangkat
menjadi raja. Ia mencintai keadilan dan membenci kefasikan
Yang jelas, kutipan ini membuktikan bahwa Anak Allah sangat dimuliakan
(sebagai Dia yang bertakhta), sedangkan para malaikat-Nya disebut pelayan.
11
Buktinya adalah dalam Ibrani 3;14 dimana dijelaskan bahwa kita adalah
"metokhoi-Nya", asalkan kita teguh berpegang kepada iman kita.Ibrani 3:14 LAI
TB, Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh
berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Kesimpulan dari Ibrani 1:8-12 ini adalah bahwa :Kristus duduk diatas
yang tidak akan goyah, dam tidak akan goyah, sekalipun langit dan bumi akan
binasa. Teman-teman sekutu-Nya akan menyertai Dia dalam Kerajaan-Nya, dan
mereka akan aman dalam Dia. Dalam Ibrani 12:26-29 tema ini dikembangkan
dengan mengatakan bahwa karena kita menerima yang tidak tergoncangkan,
maka kita patut mengucap syukur dan "beribadah kepada Allah menurut cara
yang berkenan kepadaNya".
12
Ayat 13-14 Puncak perbandingannya.
Ayat 13, Berbeda dengan para malaikat yang tidak pernah disuruh, Kristus
kini duduk disitu sebagai penguasa dan Raja. Dia akan terus duduk dipuncak
kemenanganNya, yaitu ketika musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuhan kaki-Nya.
Mazmur 110:1 ini sering sekali dikutip oleh penulis Ibrani ini; Seluruh surat Ibrani
menjelaskan betapa pentingnya kemenangan yang diperoleh Sang Raja ini bagi
para pembacanya.
13
BAB III
PENUTUP
14
mengorbankan diri-Nya dan hidup-Nya sendiri untuk menyelamatkan manusia
berdosa.
Refleksi Pribadi
15