Dalam ruang lingkup dunia kekristenan, yang menjadi pusat perhatian utama ialah hal-hal
yang diungkapkan atau dinyatakan Allah kepada umat-Nya. Hal ini dikenal dengan istilah
"Penyataan (Revelation atau Wahyu)" yang merupakan inisiatif Allah untuk
mengungkapkan/menyingkapkan hal-hal yang tidak jelas atau tidak diketahui sebelumnya.
Dalam hal ini dibutuhkan iman dan bukannya rasio murni manusiawi sehingga manusia
mampu memberi respon kepada penyataan Allah.
Adalah tindakan Allah untuk menyatakan dirinya kepada umat-Nya secara umum melalui
alam semesta, sejarah dunia dan hati nurani manusia. Hal ini terbatas fungsinya hanya kepada
pengetahuan intuisional tanpa memiliki dampak keselamatan kekal (Band. Lukito, 1996:53).
Adalah tindakan Allah untuk menyatakan diri-Nya dalam diri Yesus Kristus dan melalui
karya dan firman-Nya dalam Alkitab. Hal ini dikhususkan hanya bagi orang-orang yang
beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Pemakaian istilah "umum dan khusus" (dimana
peristilahannya tidak terdapat dalam Alkitab dan pembagiannya dibuat oleh teolog) tetap
mengarahkan manusia untuk belajar mengenal Allah dengan tepat, menaati dan melayani-
Nya.
Hakekat tentang Penyataan Allah yang Alkitabiah inilah yang harus dipegang sebagai dasar
bagi pengertian tentang status Alkitab. Penyataan Allah yang terjadi dalam sejarah terjadi
sekali dan tidak akan terulang persis lagi padahal nilai kejadian-kejadian bersejarah itu bukan
hanya diperuntukkan bagi pribadi atau bangsa yang mula-mula mengalaminya saja namun
1
juga tetap relevan bagi segala bangsa di segala zaman secara turun-temurun. Seandainya hal
itu hanya diteruskan secara lisan di sepanjang sejarah umat manusia, tentu penyataan itu
dapat ditambah atau dikurangi oleh manusia yang meneruskannya. Maka perlulah peristiwa-
peristiwa itu dibukukan sehingga kesaksian menjadi tetap untuk menjaga kemurnian
Penyataan Allah.
Kedudukan Alkitab dalam Penyataan Allah harus dilihat dari 2 segi, yaitu :
Sebagai kesaksian tentang Penyataan Allah yang intinya berisi tentang sejarah penebusan-
Nya dan bermaksud menyediakan keselamatan. Sebagai wujud Penyataan Allah itu sendiri
melalui kata-kata (yang tertulis) yang mengartikan tindakan-tindakan Allah.
Hakekat Alkitab dalam hal ini adalah alkitab dipergunakan oleh Allah didalam karya
penyelamatann atas manusia. kita bisa mengerti bahwa alkitab dipergunakan oleh Allah di
dalam karya penyelamatannya atas manusia, bahwa melalui firman Allah didalam Alkitab,
terjadi terus menerus periistiwa penyelamatan Allah ke atas manusia. artinya terjadi terus
menerus adanya yang menerima keselamatan sehingga lahirlah gereja diseluruh dunia.
1
Dengan adanya alkitab, orangg percaya terpelihara iman dan keselamatanya. Selanjutnya
adalah yang dilakukan Allahj adalah aktif bekerja sebagai Roh kudus didalam setiap orang
yang membacara dan mendengar tentang penyelamatan Allah yang ditulis dalam alkitab,
dengan demikian Allah menolong dia dapat mengerti penyelmatan Allah kemudian
menrimanya. 2
Secara umum hakikat Alkitab mempunyai dua makna yaiu sebagai kesaksian tentang
Penyataan Allah yang intinya berisi tentang sejarah penebusan-Nya dan bermaksud
menyediakan keselamatan. Sebagai wujud Penyataan Allah itu sendiri melalui kata-kata
(yang tertulis) yang mengartikan tindakan-tindakan Allah. Sedangakan dalam PPAG GKJ
adalah alkitab dipergunakan oleh Allah di dalam karya penyelamatannya atas manusia,
bahwa melalui firman Allah didalam Alkitab, terjadi terus menerus periistiwa penyelamatan
Allah ke atas manusia. artinya terjadi terus menerus adanya yang menerima keselamatan
sehingga lahirlah gereja diseluruh dunia. Dengan adanya alkitab, orangg percaya terpelihara
iman dan keselamatanya. Dari situ dapat dimengerti bahwa alkitab sebagai Allah bertindak
dan bersaksi secara langsung untuk menyelamtakan umat yang percaya kepadaNya.
1
Sinode GKJ, Pokok – Pokok Ajaran GKJ edisi 2005. 2018. Sinode GKJ;Salatiga. Hal.4.
2
Sinode GKJ, Pokok – Pokok Ajaran GKJ edisi 1996, 1997. Sinode GKJ;Salatiga. Hal.10.
2
Peristiwa Penyelamatan Alkitab
Dalam Perjanjian Baru tema keselamatan merupakan salah satu yang menonjol terutama
dalam tulisan-tulisan Paulus. Yesus dalam pengajarannya mengecam bahwa seseorang bisa
membenarkan dirinya sendiri. Misalnya saja dalam Lukas 18:9-14 mengenai orang farisi dan
3
Yonky Karman. Bunga rampai teologi perjanjian lama . 2009. Jakarta: BPK Gunung Mulia.Hal. 36.
4
Yonky Karman. Bunga rampai teologi perjanjian lama .Hal.38.q
3
pemungut cukai dan Lukas 16:15 mengenai orang farisi yang merasa diri benar akibat
perbuatannya. Yesus sangat menginginkan agar manusia dapat mencari kebenaran namun
tidak dengan usaha sendiri. Pembenaran itu dicapai melalui pertobatan di dalam kerendahan
hati. Paulus pun sangat menentang pemahaman bahwa seseorang diselamatkan karena
perbuatannya Paulus menolak pemahaman bahwa seseorang bisa diselamatkan melalui
Hukum Taurat dan tradisi-tradisinya (sunat, kurban, dan sebagainya.Dalam bahasa Ibrani
kata kebenaran adalah sedaqa, dapat pula berarti kelepasan.Terjemahan kebenaran dalam
konsep Ibrani ke dalam PB yaitu dikaiosune. Dari sisi manusia dikaiousune ialah tindakan
manusia yang sesuai dengan kehendak Allah sedangkan dari sisi Allah ialah tindakan Allah
yang membenarkan manusia. Menurut Paulus kebenaran Allah merupakan cara Allah untuk
menilai manusia. Kebenaran itu seharusnya merupakan “status pribadi”. Bangsa-bangsa non
Yahudi memperoleh kebenaran walaupun mereka tidak mengejarnya sedangkan bangsa Israel
tidak. Hal ini terjadi karena bangsa Israel mengejar kebenaran itu melalui perbuatan bukan
melalui iman.5
Cara Allah menggunakan Alkitab di dalam karya penyelemataanya atas manusia sehingga
menhasilkan buah yang demikian itu, dengan cara bekerja seacra aktif sebagai roh kudus
didlam hati orang yang membaca atau mendengar berita penyelamatan Alllah atas manusia
yang ditulis dalam Alktab. Dengan demikian Allah menolongnya unutk dapat mengerti,
memahami dan kemudian percaya, serta menerima penyelamatan Allah. Namun dalam hal ini
belum tentu dapat terselamatkan sebab roh kudus yang bekerja dalam hati manusia itu adalah
untuk menolong bukan memaksa. Itu berarti bahwa roh kudus tidak hendak merampas
kebebasan manusia untuk ambil keputusan bagi dirinya sendiri yaitu untuk menerima atau
menolak penyelamatan Allah. (Mat.12:31-32,Yoh 3:14:27)6
4
menawarkan keselamatan dari kebinasaan banjir, tetapi tawaran itu berlaku hanya kepada
mereka yang memasuki bahtera sebelum air bah tiba. Tentang keselamatan pada zaman Nuh,
Petrus menulis, “...dimana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah
itu” (1 Petrus 3:20). Keselamatan ini hanya di dalam bahtera, semua orang yang berada di
luar bahtera tenggelam.
“Gereja Tuhan kita bukanlah penyelamat; gereja adalah orang-orang yang diselamatkan
semua orang yang diselamatkan dari dosa-dosa di masa lampau berada di dalam gereja, atau
orang-orang yang selamat adalah gereja itu sendiri.”
Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh, yaitu gereja. “Karena suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan
tubuh” (Efesus 5:23). Supaya selamat, seseorang harus menjadi anggota gereja dimana
Kristus adalah penyelamatnya. Sejak gereja adalah tubuh Kristus, dan Kristus sebagai
penyelamat /tubuh itu, maka seseorang tidak dapat selamat dan tidak bisa menjadi anggota
gereja itu tanpa menuruti persyaratan-persyaratannya.
Gereja Tuhan kita bukanlah penyelamat; gereja adalah orang-orang yang diselamatkan.
Semua orang yang diselamatkan dari dosa-dosa masa lampau berada di dalam gereja, atau
orang-orang yang selamat adalah gereja itu sendiri. Alkitab mengatakan, “Sambil memuji
Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan” (Kisah Rasul 2:47). Ayat ini mengajarkan bahwa Tuhan
telah menyelamatkan orang dan menambahkannya ke dalam gereja melalui proses yang
sama. Mereka tidak diselamatkan dulu baru ditambahkan, itu ditambahkan dulu baru
diselamatkan, tetapi mereka ditambahkan dalam keadaan selamat, dan telah selamat saat
ditambahkan.
Sekarang, perhatikan kesimpulan lain: (1) Supaya selamat harus berada di dalam Kristus,
karena keselamatan ada di dalam Kristus; (2) Supaya selamat, sama dengan berada di dalam
gereja, karena Tuhan yang menambahkan orang-orang yang selamat ke dalam gereja ketika
mereka diselamatkan, jadi, berada di dalam Kristus sama dengan berada di dalam gereja.
Kesimpulan dari ayat-ayat kitab suci ini terbukti bahwa seseorang tidak dapat berada “di
dalam Kristus” bila di luar dari gerejaNya, karena gereja adalah tubuh Kristus.7
7
https://kebenaranbagidunia.org/apakah-keanggotaan-gereja-penting-bagi-keselamatan di akses pada tanggal
23 oktober 2019.
5
6. Penyelamatan Gereja dan Alkitab PPAG GKJ
Makna alkitab bagi gereja dan warganya serta bagi mereka yang bukan warga gereja,
melalui alkitab dengan pimpinan dan penyertaan Roh Kudus, Allah berfirman kepada mereka
itu tentang penyelamatan ke atas manusia yang dikerjakanya dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelamatan itu. Tujuan allah memfungsikan Alkitab adalah
memberitakan penyelamatan allah atas manusia, menunjukkan bagaimana manusia harus
bersikap terhadap penyelamatan Allah itu agar supaya diselamatkan, mengajar mereka yang
sudah diselamatkan itu, harus menjalani kehidupannya di dunia ini agar supaya bisa
mmencapai penyempurnaan keselematan mereja didalam kemuliaan Allah.
Alkitab sendiri memiliki kewibaan mutlak mengenai segala sesuatuu yang berhubungan
dengan penyelamataan Allah terhadap manusia dan keselamatan manusia sebagai buahnya,
serta sikao hidup orang – orang percaya dalam mennjalani hidupnya ditengah – tengah dunia
dengan berbagai tantangannya. Dalam alkitab juga Allah melakukan penyataan dirinya dalam
rangka penyelamatan manusia dalam uisaha pekerjaan penyelamataan. 8
Dalam hal ini saya memberikan penjelasan bahwa, hakikat penyelamatan dinyatakan dalam
alkitab baik secara umum maupun PPAG. Selain itu saya menambahkan hakikat penyataan
dalam hal ini dibagi dalam 2 ; secara umum dan secara khusus. ecara umum melalui alam
semesta, sejarah dunia dan hati nurani manusia. Dan yang khusus adalah tindakan Allah
untuk menyatakan diri-Nya dalam diri Yesus Kristus dan melalui karya dan firman-Nya
dalam Alkitab.
Dalam hal PPAG juga dijelaskan dalam peneyataan dan hakikat dalam alkitab bahwa
penyataan langsung di tujukan kepada umat manusa dalam rangka melakukan penyelematan
manusia, dan alkitab sebagai tempat yang dapat di fungsikan sebagai penyataan diri Allah
untuk melakukan pekerjaan penyelamaatannya.
8
Sinode GKJ, Pokok – Pokok Ajaran GKJ edisi 1996, 1997. Sinode GKJ;Salatiga. Hal.14.