Sementara tulisan suci dipenuhi dengan rujukan pada kurban pendamaian Yesus Kristus,
Kebangkitan-Nya, dan Kenaikan-Nya ke surga, Kitab Ibrani menekankan pekerjaan berkelanjutan
Penebus dalam kehidupan semua orang yang berpaling kepada-Nya dalam kepatuhan dan iman.
Menelaah Kitab Ibrani dapat membantu siswa memahami lebih baik ajaran tentang Pendamaian dan
mengilhami mereka untuk hidup dengan iman kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus.
Kitab Ibrani adalah salah satu di antara sedikit tempat dalam Alkitab di mana kita dapat membaca
mengenai Nabi Melkisedek (lihat Ibrani 7:1–4) dan imamat disebut menurut namanya (lihat Ibrani
5:5–6, 10; 6:20; 7:11–17). Kitab Ibrani mengajarkan bahwa Imamat Melkisedek lebih besar daripada
Imamat Harun, dan itu memperlihatkan bahwa keselamatan tidak ditemukan dalam hukum Musa atau
tata cara yang diselenggarakan oleh para imam Lewi tetapi di dalam Yesus Kristus dan tata cara
Imamat Melkisedek (lihat Ibrani 7:5–28). Ibrani 11:1–12:4 menyediakan sebuah khotbah yang
terkemuka mengenai iman dan mengajarkan bagaimana individu-individu dapat percaya kepada
Yesus Kristus. (Lihat Bible Dictionary, “Pauline Epistles: Epistle to the Hebrews”, bandingkan dengan
Penuntun bagi Tulisan Suci, “Surat kepada Orang Ibrani.”)
Garis Besar
Ibrani 1–6 Yesus Kristus adalah gambar wujud Bapa. Dia lebih besar daripada para malaikat
dan semua nabi yang telah mendahului-Nya, termasuk Musa. Bangsa Israel kuno yang dibawa keluar
dari Mesir gagal memasuki peristirahatan Tuhan karena mereka mengeraskan hati mereka terhadap
Yesus Kristus dan hamba-Nya, Musa. Sebagai Imam Tinggi yang Agung, Yesus unggul dari semua
imam tinggi hukum Musa. Melalui penderitaan-Nya, Kristus disempurnakan. Kita dapat memasuki
peristirahatan Tuhan dan “beralih kepada perkembangannya yang penuh” melalui ajaran-ajaran dan
tata cara-tata cara Injil (Ibrani 6:1). (Catatan: Ungkapan “beralih kepada perkembangannya yang
penuh” dalam Ibrani 6:1, memiliki terjemahan yang berbeda dalam Alkitab bahasa Inggris, yang
bunyinya: “terus lanjut menuju kesempurnaan.”)
Ibrani 7–13 Imamat Melkisedek melaksanakan Injil dan adalah lebih besar daripada Imamat Harun.
Kemah suci dan tata cara hukum Musa membayangi sebelumnya pelayanan Kristus. Yesus Kristus
menggenapi hukum Musa melalui penumpahan darah-Nya, yang melaluinya kita dapat memperoleh
keselamatan dan pengampunan akan dosa-dosa kita. Melalui iman, para nabi serta pria dan wanita
lainnya melakukan pekerjaan saleh dan mukjizat.