MENERIMA KRISTUS
Kolose 2:6-7
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan j kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam
Dia.
2:7 Hendaklah kamu berakar k di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh
dalam iman yang telah diajarkan l kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Paper ini bertujuan untuk memahami makna Kolose 2:6-7, yang di NASIHAT PAULUS
KEPADA JEMAAT KOLOSE YANG TELAH MENERIMA KRISTUS. Dari hasil pembahasan
ditemukan bahwa Pertumbuhan rohani orang percaya, diawali dengan menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru selamat. Hal ini dibuktikan dengan percaya, hidup baru di dalam Yesus. Setelah menerima
Tuhan Yesus, setiap orang mengalami pertumbuhan rohani dan iman menjadi dewasa. Kedewasaan
rohani, orang percaya ditunjukkan dengan :
Pendahuluan
Menjadi orang Kristen artinya dengan setia menjadi pengikut Kristus, yang harus hidup menurut
kebenaran Firman Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang percaya mengalami kedewasaan rohani.
Orang Kristen yang dewasa perlu mengalami perubahan karakter, dan kekuatan untuk menghadapi
masalah tiap hari.
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah banyak jemaat yang masih belum dewasa. Hal ini
ditandai dengan keengganan untuk setia dalam ibadah, masih memiliki karakter dosa, hidup dalam
kedagingan dan menuruti keinginan dunia yang sarat dengan hawa nafsu.
Jemaat perlu dibimbing, diajar, diberikan dasar yang kuat melalui kebenaran Firman Tuhan agar
mengalami pertumbuhan rohani yang maksimal. Artikel ini bermaksud untuk mmemberikan dasar bagi
setiap orang percaya agar memiliki pemahaman pentingnya pertumbuhan rohani, dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehingga menjadi orang Kristen yang dewasa. Melalui studi eksposisi Kolose 2:6-7,
akan ditemukan makna-makna rohani yang praktis untuk diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan
setiap orang percaya sehingga mereka dapat bertumbuh menjadi dewasa.
IV. Hendaklah bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada mereka
Salah satu konsekuensi menerima Yesus. Sesudah menerima Yesus, seseorang harus
semakin teguh, semakin kuat, dan semakin bertambah banyak imannya. Iman memang punya
ukuran atau skala (Lukas. 17:6). Paulus ingin iman kita semakin kokoh, kuat, dan teguh.[23]
Dan semakin kokoh iman kita, bararti semakin baik kesaksian hidup dan pelayanan kita. Iman
yang bertambah berarti hidupnya mengalami perubahan. Kita berkembang dari bayi menjadi
dewasa, dari yunior menjadi senior, dari lemah menjadi kuat, dan dari kecil menjadi besar, dari
yang jauh menjadi dekat dengan Tuhan. Pertumbuhan itu menuju kearah kesempurnaan di dalam
kehidupan kita saat menerima Yesus Kristus. Bukan setelah menerima Yesus, keadaan kita tidak
berubah, tetap statis, tetap sebagai bayi dalam iman. Namun setelah mengenal Dia, kita harus
bertumbuh dalam iman, supaya menjadi orang-orang yang dewasa dalam iman, sehingga pada
akhirnya diutus Tuhan menjadi saksinya dan pelayan-Nya di mana kita ditempatkan.
Bertumbuh semakin teguh dalam iman berarti kita semakin percaya kepada Yesus.
Berambah teguh dalam iman adalah suatu proses dalam hidupnya. Proses pertumbuhan
berlangsung terus, sampai mencapai umur dewasa dan bahkan hingga meninggal dunia. Paulus
menghimbau Timotius untuk melatih imannya. “latihlah dirimu beribadah. Latihan jasmani
terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal” (1Timotius. 4:7-8). Artinya latihan
memimpin ibadah, latihan melayani, latihan dalam memimpin kelompok, latihan sebagai
panatua dan diaken, sebagai pengajar sekolah minggu, anggota paduan suara, pengurus komisi,
atau panitia acara-acara tertentu di gereja, adalah proses pertumbuhan iman kita. Dengan
demikian latihan itu, seperti olahragawan yang berlatih, maka akan semakin kuat, semakin
terampil dalam pelayanan, semakin sensitive terhadap persoalan dan kebutuhan pelayanan, serta
semakintajam telinga kita dalam mendengar suara dan kehendak Tuhan, dan dengan demikian,
semakin bertumbuh di dalam iman. Pertumbuhan iman akan terjadi di tengah kehidupan dunia
sekuler. Iman Kristen tetap relevan dengan perkembangan dan lingkuangan dunia dewasa ini.
Martin Luther mendefinisikan iman adalah sebagai keyakinan yang hidup dan berani
dalam kasih karunia Allah. Iman merupakan dasar dari segala sesuatu yang tidak kita lihat dan
dasar dari segala ssesuatu yang kita lihat. Salah satu janji yang paling besasr yang ditulis dalam
Alkitab ialah jaminan Yesus bahwa kita tidak perlu menjadi raksasa iman untuk dapat hidup
berkenan kepada Allah. Bahkan iman yang kecil pun merupakan suatu yang baik dan juga sangt
kuat. Iman yang kecil dapat selalu bertumbuh di dalam kehidupan kita (Matius. 17:20).
Sebagaimana kita percaya kepada Kristus Sang penyelamat demikian jugalah setiap persoalan
yang dialami setiap hari. Hidup dalam persekutuan dengan Kristus. Iman yang sejati adalah
keyakinan atau pengetahuan yang sejati yang membuat hati kita mengakui sebagai kebenaran
segala sesuatu yang dinyatakan Allah kepada kita di dalam Firman-Nya, dan juga kepercayaan
yang teguh, yang dikerjakan oleh Roh Kudus, melalui injil.[24] Isinya ilah bahwa pengampunan
dosa dan kebenaran serta keselamatan yang kekal telah dikaruniakan tidak hanya kepada orang
lain saja, tetapi juga kepada diri sendiri, oleh rahmat Tuhan semata-mata, hanya berdasarkan
jasa-jasa Kristus.
Thomas H. Groome, mengklaim bahwa, iman Kristen sebagai suatu pengalaman yang
nyata mempunyai tiga dimensi yang esensial, yakni:1). Suatu keyakinan / kepercayaan; 2). Suatu
hubungan memercayakan diri; 3).Suatu kehidupan yang dijalani dalam kasih agape. Iman
sebagai kepercayaan (Believing). Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun
demikian harus dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia
mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen
menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang kebenaran-kebenaran
yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi iman sebagai kepercayaan tertuju pada
dimensi kognitif.
Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar,
menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus
10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan
bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8).
Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan
tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan
Allah, sehingga hidup umat berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada
Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan
namaNya (Yohanes 15:7; Efesus 2:10). Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum beberapa cara
untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah
sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut.