Anda di halaman 1dari 3

Kejadian 3

PENDEKATAN

Penulis : Musa
Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam
Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima
kitab PL pertama).
Tanggal Penulisan: + 1445 -- 1405 SM
Tema : Permulaan


Latar Belakang
Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya,
_bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu
ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu."
Kejadian merupakan "kitab permulaan."


Tujuan
Kejadian menceritakan mengenai awal alam semesta, umat manusia,
perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah
penebusan.
Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-
Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan,
kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

Outline
1. Pasal 1-11. Penciptaan alam semesta dan asal- usul umat manusia, serta
permulaan dosa. Dalam bagian ini juga diceritakan tentang Adam dan Hawa,
Kain dan Habel, Nuh dan banjir besar, serta Menara Babel.
2. Pasal 12-50. Asal-usul nenek moyang bangsa Israel. Nenek moyang pertama
ialah Abraham. Ia terkenal karena iman dan ketaatannya kepada Allah. Lalu
menyusul sejarah Ishak anak Abraham, dan Yakub anak Ishak (Yakub disebut
juga Israel). Kemudian sejarah kedua belas anak laki-laki Yakub. Merekalah yang
menjadi pendiri kedua belas suku Israel. Penulis memberi perhatian khusus
kepada salah seorang anak Yakub yang bernama Yusuf dan peristiwa-peristiwa
yang pada akhirnya menyebabkan Yakub bersama anak-anaknya dan keluarga
mereka masing-masing pindah ke Mesir.

Kejadian 3
Kejatuhan: Melalui pelanggaran manusia pertama, Adam dan Hawa
memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia.

Kaitan antar Perikop
Perikop Sebelum : Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk
mengusahakan tempat itu; perintah Tuhan untuk tidak memakan buah pohon
pengetahuan yang baik dan jahat; Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk
manusia tersebut sebagai penolong yang sepadan bagi manusia itu.
Perikop Sesudah : Keturunan Adam dan Hawa; kisah tentang Kain dan Habel
yang juga adalah anak-anak Adam dan Hawa dimana menceritakan tentang dosa
iri hati dan pembunuhan Kain terhadap Habel sehingga Tuhan mendatangkan
kutuk baginya.

INTERPRETASI
Ayat 1 : Ular mencoba memperdaya Hawa dengan menanyakan bahwa semua
buah dalam taman boleh dimakan, pertanyaan yang ditanyakan ini membuat
ragu Hawa akan perkataan Tuhan. "Ular" kemudian disebut sebagai Iblis, Iblis
jelas menguasai ular dan memakainya sebagai sarana untuk mencobai Hawa.
Ayat 2-3 : Hawa menjawab pertanyaan Iblis; dan memberitahukan bahwa hanya
pohon yang berada di tengah taman, yaitu pohon pengetahuan tentang yang baik
dan jahat saja yang tidak boleh mereka makan ataupun raba karena mereka
akan mati apabila melanggarnya.
Ayat 4-5 : Ular mencoba menipu Hawa dengan mengatakan bahwa apa yang
dikatakan Allah salah, karena Allah tahu bahwa kalau sampai manusia memakan
buah itu manusia akan menjadi seperti Allah dapat menentukan sendiri apa yang
baik dan apa pula yang jahat. Iblis berusaha untuk menghancurkan kepercayaan
Hawa terhadap perkataan Allah dengan membuat Hawa ragu-ragu terhadap
perkataan Allah. Tipu muslihat digunakan Iblis untuk membuat banyak orang
memberontak kepada Allah.
Ayat 6 : Keragu-raguan Hawa tersebut membawa ia jatuh dalam godaan iblis
dan memakan buah pohon terlarang tersebut. Dosa terkadang terlihat nikmat
atau menyenangkan. Buah pohon tersebut juga diberikan Hawa kepada
suaminya. Setelah memaka buah ini manusia pun langsung mati (kematian
rohani : dimana mereka menghancurkan hubungan mereka dengan Allah dan
memiliki tabiat sebagai pendosa; manusia pertama inilah yang mengenalkan
hukum dosa dan maut kepada seluruh umat manusia).
Ayat 7 : Setelah mereka memakan buah itu, mereka sadar akan ketelanjangan
mereka dan mencoba menutupinya. Dosa menjadikan mereka malu dengan
ketelanjangan mereka (keadaan manusia yang terjatuh dan bejat).
Ayat 8 : Rasa bersalah dan dosa membuat Adam dan Hawa takut dan
menghindari diri atau bersembunyi dari Allah. Dosa menjadikan mereka merasa
tidak layak atau berkenan untuk menemui Allah.
Ayat 9 : Allah mencari mereka dalam taman. Tuhan sudah tahu sebenarnya apa
yang telah terjadi kepada mereka*.
Ayat 10 : Adam mengakui kalau ia takut kepada Allah karena ketelanjangannya
(dosa) maka ia bersembunyi dari hadapan Allah.
Ayat 11-13 : Ketika Allah bertanya apakah ia makan buah pohon terlarang itu,
Adam langsung melemparkan kesalahan tersebut kepada Hawa, begitupula
Hawa. Manusia tidak berdaya atas kelemahan mereka atas dosa, yang ada justru
mereka saling menyalahkan.
Ayat 14 : Allah mengutuk ular akan perbuatannya memperdaya manusia
sehingga berdosa terhadap-Nya. Menunjukkan pula bahwa Allah tidak main-main
dengan perbuatan dosa, selalu ada hukuman dan kutuk untuk setiap perbuatan
dosa.
Ayat 15 : mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. merupakan simbolisasi
antara permusuhan antara Allah dengan iblis. keturunan perempuan akan
meremukkan kepala ular adalah nubuatan Allah bahwa suatu hari nanti, yaitu
saat Kristus datang dan mengalahkan kuasa Iblis.
Ayat 16 : Hukuman juga berlaku bagi Hawa, dimana ia dan keturunannya
perempuan akan mengalami sakit saat bersalin, tidak hanya itu ia dan
keterununannya perempuan juga akan selalu berada dalam kuasa laki-laki.
Tertariknya Hawa kepada Adam dan kepemimpinannya akan mendatangkan
kesulitan dan penderitaan bersama dengan sukacita dan berkat
Ayat 17 - 19 : Hukuman yang juga berlaku bagi Adam dan keturunan pria,
dimana selama mereka hidup, mereka harus bekerja keras membanting tulang
untuk menghidupi kebutuhan hidup mereka (hukuman Allah atas alam menjadika
laki-laki bersusah payah).
Ayat 20 : Adam memberikan nama "Hawa," yang artinya "hidup," kepada
istrinya karena dia adalah ibu pertama dari semua orang.
Ayat 21 : Allah menyediakan bagi Adam dan Hawa pakaian untuk menutupi
mereka dari rasa malu atas ketelanjangan atau dosa mereka.
Ayat 22 : Karena kejatuhan, manusia yang telah jauh hubungannya dari Allah
mulai membedakan sendiri antara yang baik dan jahat. penilaian manusia yang
tidak sempurna dan sesat sering kali menentukan apa yang baik dan yang buruk.
Ini tidak pernah dikehendaki Allah. Buah pohon terlarang itu memang
memberikan hidup selamanya, namun dosa dan pelanggaran menyebabkan atau
membawa kepada kematian. Orang yang berdosa jauh dari karunia Allah yaitu
hidup yang kekal.
Ayat 23 : Sebelum manusi jatuh dalam dosa, Tuhan mengijinkan mereka tinggal
di taman Eden dimana mereka tidak perlu bekerja keras untuk mengusahakan
taman tersebut, karena segala sudah disediakan di taman tersebut. Namun
setelah mereka berdosa, Tuhan mengusir mereka dari taman tersebut dan
bekerja keras untuk mengusahakan tanah yang sudah Tuhan kutuk terlebih
dahulu.
Ayat 24 : Tuhan menghalau manusia menandakan bahwa hubungan manusia
dengan Allah yang dahulunya sempurna telah hilang. Tuhan pun menjaga tempat
itu dengan Kerub dan pedang-Nya agar tidak ada satu pun orang yang dapat
mencapai pohon kehidupan tersebut. Hingga suatu hari, yaitu saat Kristus
melakukan karya penebusannyalah manusia memiliki akses kembali untuk
memperoleh kehidupan kekal tersebut.

APLIKASI
Selalu berjaga-jaga akan setiap godaan iblis, yaitu dengan mendekatkan diri
dengan Tuhan melalui doa dan Firman-Nya, dengan begitu kita akan peka yang
manakah yang baik dan jahat menurut Allah.
Kejatuhan manusia dalam dosa hingga menjadikan kita pun turut hidup dalam
dosa seharusnya menjadikan kita sadar betapa kita tidak layak untuk hidup
dihadapan Allah, namun kasih-Nya yang sungguh besar dengan memberikan
Kristus mati untuk menebus kita harus membuat kita sungguh-sungguh
bersyukur dan merubah kehidupan kita seturut kehendak Tuhan dan
meninggalkan kedagingan atau hidup kita yang penuh dosa.

Anda mungkin juga menyukai