Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA JATUH KEDALAM DOSA

A. PENDAHULUAN

Dalam hal ini pandangan Alkitab mengenai Dosa. Akan ada banyak pendapat
atau pandangan mengenai Alkitab akan dosa manusia.Alkitab telah mencatat
bahwa dosa sudah ada sejak manusia jatuh dalam dosa,dimana dosa
merupakan pemisah antara manusia dan Allah. Manusia yang dulunya hidup
begitu dekat dengan Allah,manusia dipercaya penuh oleh Allah, tetapi ketika
manusia jatuh dalam dosa maka hubungan manusia dengan Allah sudah tidak
sama lagi sebelum manusia jatuh dalam dosa. Alkitab meceritakan bagaimana
keadaan manusia setelah mereka jatuh dalam dosa, manusia mulai mengenal
namanya penderitaan, manusia mulai berusaha dengan kekuatannya sendiri,dan
manusia harus bekerja.

Dosa tidak berhenti pada manusia pertama jatuh,tetapi dosa mulai semakin
merajalela dan manusia terus makin hidup dengan dosa, dari keturunan manusia
pertama,anak mereka juga ada dalam dosa dan terus sampai sekarang ini
banyak manusia terus hidup dalam dosa.maka dari akibat dosa maka Allah tak
membiarkan dosa atau acuh terhadap dosa. Allah bertindak melawanNya

Dosa sudah ada di Alam semesta sebelum Adam dan hawa jatuh kedalam dosa.
Ini terbukti dari adirat penggodaan itu di Taman Eden dengan kata-kata
penggodaan. Tapi Alkitab tidak memberikan keterangan tentang kejatuhan
malaikat dan iblis kedalam dosa, kecuali asal mula dosa dengan kaitannya
dengan manusia.kejadian 3 menceritakan jalannya pencobaan.

Charles C.Ryrie, dalam bukunya Teologi Dasar mengatakan bahwa ada bukti
Alkitab yang memberikan tentang dasar kerusakan Total. Istilah ini memberikan
arti tentang keadaan yang tercelah, bengkok dan tidak lurus. Kerusakan ( inggris:
deproviti)diterjamakan dari bahasa Yunani adokimos dalam Roma 1:28.Artinya
tidak memenuhi ukuran”kerusakan dapat diartikan keadaan seseorang yang
gagal untuk memenuhi ukuran yang menyenangkan Allah. Orang yang dalam
kedaan kerusakan tidak dapat mampu menampakan kehandalan dihadapan
Allah.kegagalan ini sifatnya menyeluruh dalam arti. Mempengaruhi seluruh
aspek keberadaan manusia,dan mempengaruhi semua orang tampak kecuali.[2]
B. PEMBAHASAN

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman


Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah
memberi perintah ini kepada manusia : "Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi POHON PENGETAHUAN tentang
(mana) YANG BAIK dan (mana) YANG JAHAT itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, PASTIlah engkau MATI !"

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam
taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada
hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16 -17
Pada awal pasal 3 ini dimulai dengan percakapan Hawa dengan iblis. Ular
dikatakan sebagai makhluk yang licik dari segala binatang yang hidup (ayt. 1).
Ular ini digunakan oleh iblis untuk menggoda Hawa dengan memutar balikkan
fakta firman Tuhan. ular mengatakan “karena Tuhan berkata: jangan kalian
makan semua pohon di kebun ini” (ayt. 1b bdk pasal 2:16).[5] Kata jamak yang
dipakai penulis Kejadian mengungkapkan bahwa Hawa tidaklah sendirian waktu
iblis berbicara kepadanya, melainkan Adam bersama-sama dengan Hawa pada
saat itu. Adam mengetahui persis bahwa perkataan iblis itu salah, namun Adam
membiarkan Hawa menjawab perkataan iblis itu dengan firman Tuhan yang telah
ditambahi oleh Hawa. Hawa menjawab “kecuali buah dari pohon yang di tengah-
tengah kebun itu, Allah berkata: jangan kalian memakannya dan jangan kalian
sentuh sehingga kalian mati”.[6] Perkataan Hawa bahasa aslinya ditambahkan
kata ‫ ּפֶ ן‬yang berarti tidak atau sehingga.

Percakapan ular bukan hanya tertuju kepada Hawa saja, tetapi juga
kepada Adam, sebab frasa yang digunakan penulis dalam perkataan iblis
menggunakan kata ganti orang kedua jamak bukan tunggal. Penggunaan kata
ganti orang kedua jamak yang dipakai oleh penulis menggambarkan
kebersamaan Adam dan Hawa, sekaligus ingin menunjukan bahwa Adam
dengan sengaja membiarkan Hawa untuk mengambil keputusan. Peran Adam
sebagai kepala perjanjian seakan-akan digantikan oleh Hawa dengan
keputusan-keputusan yang telah diambilnya. Adam seharusnya dapat mencegah
Hawa untuk tidak mengambil keputusan memakan buah pengetahuan yang baik
dan jahat itu sebab Adam bersama-sama dengan dia pada saat itu.

manusia pertama telah memilih untuk memberontak kepada Allah, melawan


perintah Allah dengan mentaati godaan tipu daya Iblis dan mengikuti
keinginannya sendiri, manusia ingin menjadi seperti Allah memiliki pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat, yaitu dengan dengan memakan buah dari
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Pada saat manusia memakan buah itu, saat itu juga akibat dari pelanggaran
terhadap perintah Allah itu terjadi, pada saat itu juga manusia telah mati dalam
dosanya karena manusia telah melawan perintah Allah. Mati berarti terpisah dari
hadirat Allah, terpisah dari Allah karena manusia terkutuk di hadapan Allah.
Manusia menjadi pemberontak di hadapan Allah, telah berdosa, tidak suci lagi,
bercacat cela. Dosa (setitik saja pun) menjadikan manusia tidak mungkin lagi
dapat hidup bersama-sama, dekat dengan Allah, karena Allah itu maha suci
adanya. Dosa menjadikan manusia suatu kejijikan, kenajisan, terkutuk di
hadapan Allah. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia
mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di
sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang
yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon
kehidupan. Kejadian 3:23-24

Maka Allah mengusir manusia (Adam dan Hawa) keluar dari taman Eden. Sejak
itu, manusia telah mati di dalam dosa dan hidup terpisah dari hadirat Allah, maka
seluruh keturunan manusia sejak Adam dan Hawa termasuk kita semua, juga
telah mati di dalam dosa, hidup terpisah dari hadirat Allah, dosa membuat
kondisi manusia terkutuk di hadapan Allah.

Kondisi manusia telah mati di dalam dosa, hidup terpisah dari hadirat Allah sejak
diusir keluar dari taman Eden. Dalam kondisi terkutuk inilah Adam dan Hawa
mempunyai anak-anak yang lahir dari hasil hubungan jasmani antara laki-laki
dengan perempuan. Demikian seterusnya dari jaman ke jaman, dari generasi ke
generasi, hingga kepada kita semua saat ini, semua kita manusia keturunan
Adam dan Hawa, lahir dari hasil hubungan jasmani laki-laki dan perempuan.

Pada saat manusia pertama Adam dan Hawa terpedaya oleh Iblis yang
mengumpat dan memutar balikkan Firman Allah, pada saat itu pula mereka
berdosa dan semua manusia menjadi berdosa dan tidak ada seorangpun yang
benar, mencari Allah dan berbuat baik (Roma 3:10-12). Namun dalam ketidak
berdayaan manusia mencari selamat, Allah datang dan menyatakan cara-Nya
dari zaman ke zaman bagaimana manusia dapat selamat. Cara terakhir dan
merupakan satu-satunya sekarang ini dalam mana manusia dapat terlepas dari
belenggu dosa dan diselamatkan adalah melalui percaya dan menerima Tuhan
Yesus yang sudah mati di kayu salib karena dosa manusia dan bangkit
mengalahkan maut (Ibrani 1:1-3). Hanya satu hal diminta dari manusia, yaitu
PERCAYA (Yohanes 1:12, 3:16; Efesus 2:8-9).

Sejak manusia diciptakan Allah sudah tahu persoalan terbesar yang akan
dihadapi oleh ciptaam milik kesayangan-Nya, yaitu ketidakmampuan berjalan di
atas "kebenaran." Inilah salah satu alasan yang tersirat dalam nasihat-Nya
tesrbebut, Allah memperingatkan kepada manusia, bahwa apa yang "dianggap"
baik belum tentu benar, dan yang jahat belum pasti salah. Hukum berjalan kalau
ada bukti otentik, kalau dalam proses hukum dengan dasar "kira-kira" apalagi
"kong kali kong" akan menimbulkan kesalahan dalam mengambil keputusan :
yang salah dibenarkan yang benar disalahkan.

Kisah Adam dan Hawa menggambarkan kehidupan kita sehari-hari. Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa karena adanya godaan dari penggoda ( si ular) untuk
menikmati buah yang dilarang Tuhan untuk dimakan. Kita juga sering jatuh ke
dalam dosa karena kita tidak mampu melawan godaan-godaan yang selalu
datang kepada kita.

Ketika kita ditawari atau menawari sejumlah "uang" dengan tujuan untuk
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang ada, maka hati kita
kadang-kadang tidak mampu menolaknya. Karena kita melihat bahwa "enak
sekali" mendapatkan uang atau mendapatkan pekerjaan dengan memberikan
atau menerima sejumlah uang haram. Uang haram adalah salah satu buah yang
enak dilihat tetapi Tuhan melarang kita untuk memakannya. Ketika kita
memakannya, maka hidup kita akan penuh dengan dosa. Lalu banyak di antara
di antara kita yang menganggapnya sebagai hal biasa-biasa saja. Mereka tidak
mau tahu lagi bahwa perbuatan itu adalah dosa. Ketika kita tidak mampu
menolak godaan itu, maka kita telah jatuh ke dalam dosa.

Upah dari dosa karena melanggar perintah Tuhan adalah "Hukuman Allah".
Ketika kita melanggar perintah Tuhan, maka kita akan merasa takut, tidak tenang
hidupnya, merasa bersalah, dan tidak akan pernah menikmati kebahagian yang
berasal dari Tuhan. Kemanapun kita lari dan bersembunyi, hidup kita tidak akan
merasa tenang dan bahagia sedikitpun. Siapapun kita, pejabat, pegawai, petani,
pedagang, pengusaha, dll, Tuhan tidak akan membeda-bedakan. Apakah kita
sebagai penggoda atau yang tergoda, semua akan akan mendapatkan hukuman
dari Tuhan. Semua mendapatkan hukuman yang sama. Itulah cara Tuhan
menghukum manusia yang jatuh ke dalam dosaKarena itu,

jika kita ingin hidup dengan tenang, damai, sejahterah, bahagia, maka kita harus
selalu mengikuti perintah Tuhan. Jangan sekali-kali melanggar perintah Tuhan,
jika kita mau hidup bahagia. Hiduplah dengan penuh kasih dan damai dan
jauhilah segala kejahatan, maka Tuhan akan memberkati hidup kita dengan
Kasih yang berlimpah-limpah.
C. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas tentang dosa saya mengambil kesimpulan bahwa


manusia tidak pernah luput dari namanya dosa. Akan tetapi kerena oleh kasih
Tuhan kita kembali diperdamaikan dengan Allah. Kita kembali diingatkan bahwa
jika kehidupan kita masih dikuasai dengan dosa, maka kitapun akan terus jau
dari hadapan Allah. Allah kembali menyelamatkan kita dari setiap kehidupan kita
yang telah tidak berkenan dihadapan –Nya. Kita bersyukur Allah tidak pernah
melihat betapa besar kesalahan dan dosa kita terhadap Allah,Ia tidak pernah
membuat hidup kita untuk terus dikuasai oleh dosa.
Dari sinilah kita kembali diajarkan bisa membawa kehidupan kita untuk kembali
bisa bersekutu dengan Allah. Terkadang kita tidak pernah sadar atau menyadari
betapa Allah sangat menyayangi kita. Kita tidak pernah bersyukur bahwa Tuhan
tidak mau kita jau dari hadapan-Nya,dalam makalah ini sangat jelas betapa
basarnya dosa kita dihadapan Tuhan,dan kalau kita melihat kita benar-benar
tidak layak dihadapan-Nya. Dan bagaimana kita lihat betapa besarnya
pengorbanan Allah untuk menyelamatkan kita dari setiap dosa-dasa kita.

Kejatuhan manusia bukan masalah pilihan untuk berbuat dosa atau tidak.
Kejatuhan manusia juga bukan semata masalah makanan, tetapi lebih dari itu
adalah masalah keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup yang
ada di dalam manusia sejak manusia diciptakan. Dengan demikian siapa pun
dia, tidak harus Adam, jika masih memiliki keinginan mata, keangkuhan hidup
dan keinginan daging, pasti jatuh, cepat atau lambat. Maksudnya adalah pada
saat itu Adam mewakili manusia pada umumnya. Kejatuhan Adam adalah
kejatuhan saya dan Anda, namun sekaligus janji keselamatan bagi Adam adalah
janji keselamatan bagi saya dan Anda juga.

Allah tidak menjebak/mencobai manusia ketika Ia menaruh pohon


pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat di tengah-tengah taman Eden
dan memerintahkan manusia untuk tidak memakannya. Kejatuhan manusia tidak
dirancang Allah namun tidak juga di luar kontrol Allah. Tetapi dengan adanya
perintah tersebut supaya nyata bagi manusia bahwa manusia membutuhkan
Allah untuk menyelesaikan potensi dosa yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini
Allah nyata Ia tidak memiliki rancangan jahat, justru sejak semula rancangan-
Nya adalah rancangan keselamatan bagi manusia.
D. DAFTAR PUSTAKA

http://sumbabarata.blogspot.com/2015/07/lagu-lagu-powerpoint-kristen-
karismatik.html

https://web.facebook.com/notes/johan/manusia-jatuh-ke-dalam-
dosa/160869781837/?_rdc=1&_rdr

Anda mungkin juga menyukai