Anda di halaman 1dari 2

Terapi farmakologi

1. Analgetik/antipiretikum
a. Paracetamol
Efek samping dari paracetamol sebenarnya jarang terjadi, tapi tetap bisa muncul,
seperti:
 mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan
 urine berwarna gelap, feses berwarna pucat
 kuning pada kulit dan mata
 reaksi alergi, yang dapat menyebabkan ruam dan bengkak
 flushing, tekanan darah rendah dan detak jantung cepat, ini kadang-kadang dapat
terjadi ketika paracetamol diberikan di vena lengan Anda
 kelainan darah, seperti trombositopenia (jumlah sel trombosit yang rendah) dan
leukopenia (jumlah sel darah putih yang rendah)
 kerusakan hati dan ginjal jika Anda mengambil terlalu banyak (overdosis), ini bisa
berakibat fatal pada kasus yang berat
b. Antalgin
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan obat yang
mengandung metamizole, di antaranya:
 Pusing.
 Sakit kepala.
 Mual dan muntah.
 Diare
 Anemia
 Tekanan darah rendah (hipotensi)
 Turunnya sel darah putih (leukopenia)
2. NSAID
a. Ibuprofen
Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk ibuprofen. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi saat menggunakan obat ini adalah:
 Perut kembung
 Mual dan muntah
 Diare atau malah sembelit
 Sakit maag
 Demam
 Sakit kepala
 Perubahan mood
b. Aspirin
Segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila efek samping makin memburuk atau bila
Anda mengalami kondisi berikut ini:
 Sakit pada persendian tangan dan kaki. Ini bisa menandakan tingginya kadar
asam urat dalam darah.
 Telinga bergeming
 Kulit menjadi merah, melepuh, dan mengelupas.
 Adanya darah pada urin, tinja, atau muntah darah.
 Kulit atau bagian putih di mata berubah warna menjadi kuning (penyakit
kuning) .
 Jumlah urin berkurang atau jarang buang air kecil.
 Tangan dan kaki bengkak akibat penumpukan air dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai